• Tidak ada hasil yang ditemukan

KABUPATEN BANJARNEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KABUPATEN BANJARNEGARA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banjarnegara Th.IX Nopember 2015

No.11/IX/15. NOPEMBER 2015

BULAN OKTOBER 2015 KOTA BANJARNEGARA MENGALAMI DEFLASI 0,12 PERSEN

Penghitungan IHK Banjarnegara sudah menggunakan tahun dasar 2012 (2012=100)

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Oktober 2015 secara umum menunjukan adanya penurunan. Pada bulan Oktober 2015 terjadi deflasi sebesar 0,12 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,26 pada bulan September 2015 menjadi 119,12 pada bulan Oktober 2015. Laju inflasi tahun kalender Oktober 2015 sebesar 1,99 persen dan laju inflasi year on year ( Oktober 2014 terhadap Oktober 2015 ) sebesar 5,63 persen.

Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukan oleh turunnya indeks pada beberapa komoditas di dalam kelompok penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Banjarnegara. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada bulan Oktober 2015 di antaranya adalah daging ayam ras, ikan gurameh, telur ayam ras, buncis, kangkung, kentang, ketimun, cabe hijau, jeruk, bawang merah, bawang putih, gula merah, cabe merah, cabe rawit, paku, besi beton, semen dan notebook/laptop.

Pada bulan Oktober 2015 Banjarnegara terjadi deflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 119,12. Dari 6 Kota IHK di Jawa Tengah tiga kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tegal sebesar 0,29 persen dengan IHK 117,87 dan inflasi terendah terjadi di Purwokerto sebesar 0,02 persen dengan IHK 119,02.

Deflasi di Banjarnegara terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,93 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen; dan kelompok pendidikan,rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, tembakau sebesar 0,79 persen; kelompok sandang sebesar 0,31 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,19 persen.

Laju inflasi tahun kalender ( Oktober 2015) sebesar 1,99 persen dan laju inflasi year on year (Oktober 2014 terhadap Oktober 2015) sebesar 5,63 persen.

(2)

2

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banjarnegara Th.IX Nopember 2015

Tabel I

Laju Inflasi Banjarnegara Oktober 2015, Tahun Kalender 2015 Dan Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Oktober 2014 IHK Des 2014 IHK Oktober 2015 Inflasi Oktober 2015 (1) Laju Inflasi Kalender 2015 (2) Inflasi Tahun ke Tahun (3) (1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) Umum 112,77 116,79 119,12 -0,12 1,99 5,63 1. Bahan Makanan 116,72 104,24 107,06 -1,93 2,70 -8,27

2. Makanan Jadi,Minuman,Rokok dan

Tembakau 114,51 107,59 112,14 0,79 4,24 -2,07

3. Perumahan,Air,Listrik,Gas & Bahan

Bakar 111,54 111,12 114,52 -0,01 3,06 2,67

4. Sandang 103,23 108,06 112,32 0,31 3,94 8,80

5. Kesehatan 108,19 109,22 112,19 0,28 2,73 3,70

6. Pendidikan,Rekreasi dan Olahraga 103,84 108,48 110,57 -0,01 1,92 6,48

7.Transportasi, Komunikasi dan Jasa

Keuangan 115,37 130,65 125,19 0,19 -4,18 8,51

1) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2015 terhadap bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2015 terhadap bulan Desember 2014 3) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2015 terhadap bulan Oktober 2014

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Banjarnegara (2012=100) Oktober 2015 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (persen)

(1) (2)

Umum -0,12

1. Bahan Makanan -0,37

2. Makanan Jadi,Minuman,Rokok dan

Tembakau 0,18

3. Perumahan,Air,Listrik,Gas & Bahan

Bakar 0,00

4. Sandang 0,02

5. Kesehatan 0,02

6. Pendidikan,Rekreasi dan Olahraga 0,00

7.Transportasi, Komunikasi dan Jasa

(3)

3

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banjarnegara Th.IX Nopember 2015

Perkembangan inflasi secara nasional dan 6 kota sampel IHK di Jawa Tengah memperlihatkan kondisi sebagai berikut: Purwokerto mengalami inflasi sebesar 0,02 persen, Cilacap mengalami deflasi sebesar 0,23 persen, Semarang deflasi sebesar 0,16 persen, Kudus mengalami deflasi sebesar 0,11 persen, Surakarta inflasi sebesar 0,26 persen dan Tegal inflasi sebesar 0,29 persen. Secara Nasional pada bulan Oktober 2015 terjadi deflasi 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen 121,57.

Tabel 3. Perbandingan Inflasi 6 Kota IHK di Jawa Tengah,Banjarnegara dan Nasional Oktober 2015 (persen)

Nama Kota Inflasi Oktober 2015 (persen)

(1) (2) 1. Semarang -0,16 2. Banjarnegara -0,12 3. Purwokerto 0,02 4. Cilacap -0,23 5. Tegal 0,29 6. Kudus -0,11 7. Surakarta 0,26 N A S I O N A L -0,08 Grafik 1

Perbandingan Inflasi 6 Kota IHK di Jawa Tengah,Banjarnegara dan Nasional Oktober 2015 (persen)

PERBANDINGAN INFLASI 6 KOTA IHK, BANJARNEGARA DAN

NASIONAL BULAN OKTOBER 2015

(4)

4

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banjarnegara Th.IX Nopember 2015

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 1,93 persen dengan andil deflasi sebesar 0,37 persen atau terjadi penurunan indeks dari 109,17 pada September 2015 menjadi 109,06 pada Oktober 2015. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, dua subkelompok diantaranya mengalami inflasi, enam subkelompok mengalami deflasi dan tiga subkelompok tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami deflasi atau penurunan harga tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 15,82 persen; subkelompok sayuran sebesar 5,14 persen dan subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,12 persen.

Kelompok ini pada bulan Oktober 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,37 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi pada kelompok bahan makanan antara lain bawang merah sebesar 0,13 persen, cabe merah sebesar 0,07 persen, bawang putih sebesar 0,05 persen, jeruk sebesar 0,05 persen, kangkung sebesar 0,04 persen, cabai rawit sebesar 0,03 persen dan telur ayam ras 0,02 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Oktober 2014 mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dengan andil inflasi sebesar 0,18 persen atau terjadi kenaikan indeks 111,27 pada bulan September 2015 menjadi 112,14 pada bulan Oktober 2015.

Subkelompok yang mengalami kenaikan indeks atau inflasi adalah subkelompok makanan jadi sebesar 0,15 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen dan subkelompok minuman tidak beralkohol sebesar 3,51 persen dengan andil inflasi sebesar 0,16 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada subkelompok ini adalah gado-gado, air kemasan, minuman ringan.

3. Perumahan, Air,Listrik dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dengan andil deflasi sebesar 0,002 persen atau terjadi penurunan indeks 114,53 pada bulan September 2015 menjadi 114,52 pada bulan Oktober 2015.

Subkelompok yang mengalami penurunan indeks atau deflasi adalah biaya tempat tinggal sebesar 0,37 persen dengan andil deflasi sebesar 0,004 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga pada subkelompok ini adalah besi beton dan semen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah perlengkapan rumah tangga sebesar 1,29 persen dan kelompok penyelenggara rumah tangga sebesar 1,81 persen. Komoditas

(5)

5

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banjarnegara Th.IX Nopember 2015

yang mengalami kenaikan harga adalah lemari pakaian, kain gorden dan sabun cream detergen.

4. Sandang

Kelompok ini pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 111,97 pada bulan September 2015 menjadi 112,32 pada bulan Oktober 2015.

Subkelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah sandang laki-laki sebesar 0,46 persen dengan andil inflasi sebesar 0,005 persen, subkelompk sandang wanita sebesar 0,47 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen , subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,34 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,03 persen dengan andil inflasi sebesar 0,001 persen .

Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada subkelompok ini adalah kaos oblong, kemeja panjang katun, rok luar model biasa, batik, celana panjang jeans anak dan jam tangan.

5. Kesehatan

Kelompok ini pada bulan Oktober 2015 mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,23 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 111,88 pada bulan September 2015 menjadi 112,19 pada bulan Oktober 2015.

Subkelompok yang mengalami kenaikan indeks atau inflasi adalah subkelompok obat-obatan sebesar 1,34 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen dan perawatan jasmani, kosmetik sebesar 0,07 persen dengan andil inflasi sebesar 0,001 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah obat gosok/ balsem dan deodorant. 6. Pendidikan,Rekreasi dan Olahraga

Kelompok ini pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dengan andil deflasi sebesar 0,00046 persen atau terjadi penurunan indeks dari 110,57 pada bulan September 2015 menjadi 110,56 pada bulan Oktober 2015.

Subkelompok yang mengalami penurunan indeks atau deflasi adalah subkelompok perlengkapan pendidikan sebesar 0,04 persen dengan andil terhadap deflasi sebesar 0,0005 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan indeks harga adalah laptop/notebook.

7. Transport,Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok ini pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,95 pada bulan September 2015 menjadi 125,19 pada bulan Oktober 2015. Subkelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah subkelompok sarana penunjang transport sebesar 2,46 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen.

(6)

6

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banjarnegara Th.IX Nopember 2015

INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN PERUBAHANNYA DIRINCI MENURUT KELOMPOK/SUB KELOMPOK PENGELUARAN

DI KABUPATEN BANJARNEGARA BULAN OKTOBER 2015 (2012 = 100)

IHK KelompokdanSubKelompok

September 2015 Oktober2015 Perubah‐ an(%) Andil(%)Inflasi Tahun Kalender 2015 YoY (Okt'15 Thd Okt'14) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) UMUM 119,262 119,118 -0,12 -0,12 1,99 5,63 I. BAHAN MAKANAN 109,170 107,061 -1,93 -0,37 2,70 -8,27

1. Padi-padian, umbi-umbian & hasilnya 101,897 103,134 1,21 0,07 1,00 -8,23

2. Daging dan hasilnya 108,629 107,417 -1,12 -0,03 7,30 -4,59

3. Ikan segar 107,748 107,469 -0,26 0,00 -1,96 -7,68

4. Ikan diawetkan 120,329 122,072 1,45 0,00 3,40 7,25

5. Telur, susu dan hasilnya 111,367 110,147 -1,10 -0,02 8,94 2,19

6. S a y u r a n 129,646 122,976 -5,14 -0,06 14,90 -7,69

7. Kacang-kacangan 120,070 120,070 0,00 0,00 15,43 -5,75

8. Buah-buahan 109,296 108,178 -1,02 -0,02 0,32 -1,24

9. Bumbu-bumbuan 111,286 93,682 -15,82 -0,30 -13,40 -34,92

10. Lemak dan minyak 102,742 102,742 0,00 0,00 7,76 -11,16

11. Bahan Makanan Lainnya 130,390 130,390 0,00 0,00 -1,90 35,47

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, 111,267 112,142 0,79 0,18 4,24 -2,07

ROKOK DAN TEMBAKAU

1. Makanan jadi 107,260 107,424 0,15 0,02 2,49 -10,35

2. Minuman tak beralkohol 127,714 132,192 3,51 0,16 8,24 26,35

3. Tembakau & minuman beralkohol 109,080 109,080 0,00 0,00 5,06 0,54

III. P E R U M A H A N 114,532 114,522 -0,01 0,00 3,06 2,67

1. Biaya tempat tinggal 116,961 116,523 -0,37 -0,05 2,61 -1,47

2. Bahan bakar, penerangan & Air 107,691 107,691 0,00 0,00 0,00 2,00

3. Perlengkapan rumah tangga 109,497 110,908 1,29 0,02 4,59 2,57

4. Penyelenggaraan rumah tangga 114,709 116,783 1,81 0,03 12,38 15,05

IV. S A N D A N G 111,970 112,319 0,31 0,02 3,94 8,80 1. Sandang laki-laki 118,614 119,156 0,46 0,01 4,00 3,24 2. Sandang wanita 117,216 117,772 0,47 0,01 4,19 6,33 3. Sandang anak-anak 112,724 113,111 0,34 0,01 3,83 6,56

4. Barang pribadi & sandang lainnnya 103,199 103,233 0,03 0,00 3,76 12,73

V. KESEHATAN 111,881 112,197 0,28 0,02 2,73 3,70

1. Jasa Kesehatan 102,551 102,551 0,00 0,00 0,00 2,32

2. Obat-obatan 117,325 118,901 1,34 0,02 4,50 4,54

3. Jasa Perawatan Jasmani 135,756 135,756 0,00 0,00 0,00 4,94

4. Perawatan Jasmani dan kosmetik 120,978 121,057 0,07 0,00 5,65 6,83

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN 110,573 110,567 -0,01 0,00 1,92 6,48

OLAH RAGA 1. Jasa Pendidikan 116,261 116,261 0,00 0,00 5,18 15,60 2. Kursus-kursus/Pelatihan 100,462 100,462 0,00 0,00 0,00 -10,95 3. Perlengkapan/Peralatan Pddk 111,506 111,462 -0,04 0,00 0,54 2,96 4. Rekreasi 109,461 109,461 0,00 0,00 0,45 4,00 5. Olah Raga 109,760 109,760 0,00 0,00 0,40 5,44 VII. TRANSPORTASI 124,947 125,186 0,19 0,03 -4,18 8,51 1. Transport 136,457 136,457 0,00 0,00 -6,06 9,68

2. Komunikasi & Pengiriman 100,259 100,259 0,00 0,00 0,20 0,26

3. Sarana & Penunjang Transport 111,350 114,092 2,46 0,03 2,53 6,39

Gambar

Tabel 3. Perbandingan Inflasi 6 Kota IHK di Jawa Tengah,Banjarnegara dan Nasional  Oktober  2015 (persen)

Referensi

Dokumen terkait

(1) Atas surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Kepala Dinas atau Kepala Suku Dinas bersama-sama dengan penyelenggara pendidikan membentuk Tim Evaluasi Penutupan

 Menjelaskan dampak pelaksanaan dhaman dan kafalah ang tidak sesuai dengan sari%at Islam. KKM SK 1( 7&mlah SK 1( 8 ) K- 9 11 Memahami ri5a@ 5ank

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria

Good Corporate Governance yang terdiri dari Komite Audit, Komite Remunerasi, Eksternal Audit, dan Manajemen Risiko terhadap Tax Avoidance yang mengacu pada penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru matematika Sekolah Menengah Kejuruan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk analisis makna denotatif dan konotatif pada buku biografi Presiden Soekarno yang berjudul “Bung

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan obat golongan kortikosteroid pada pasien asma dewasa di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang