BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan
kepada daerah propinsi/kab/kota. Untuk mengurus dan mengajukan
daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat
melalui
peningkatan
pelayanan,
dan
pemberdayaan peran serta masyarakat.
Dalam pelayanan di bidang Perizinan dan Non Perizinan berdasarkan
peraturan perundangan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Pekalongan.
Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa
mendatang dapat berhasil dengan baik.Maka harus disusun dalam suatu
perencanaan yang matang.Perencanaan yang disusun tentunya harus
mempertimbangkan keadaan yang ada dan memprediksikan keadaan yang
akan datang dengan berbagai dukung dan hambatan yang akan timbul.
B. Landasan Hukum
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
dilandasi dengan dasar hukum sebagai berikut :
1. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja ,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
3.
Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 6 Tahun
2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
C.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu adalah :
1.
Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran strategis pada Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam renstra
2.
Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang,
khususnya dalam perencanaan kinerja di tahun mendatang
3.
Sebagai bukti akuntabilitas kepada publik atas penggunaan sumber
daya dalam rentang waktu satu tahun.
D. Gambaran Umum Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 6
Tahun 2011 tanggal 12 Desember 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah dan Peraturan Bupati Pekalongan Nomor
47 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga
Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah.
Tugas Pokok :
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu.
Fungsi :
a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan
pelayanan perizinan terpadu dan pelayanan pengaduan;
b.
Pengoordinasian penyusunan program penanaman modal dan
pelayanan perizinan terpadu dan pelayanan pengaduan;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal dan
pelayanan perizinan terpadu;
e.
Pelaksanaan koordinasi penanaman modal dan proses pelayanan
perizinan satu pintu;
f.
Pelaksanaan administrasi penanaman modal dan pelayanan perizinan
satu pintu;
g.
Pemantauan dan evaluasi proses penanaman modal dan pemberian
pelayanan perizinan satu pintu;
h.
Pelaksanaan fasilitasi promosi dan kerjasama penanaman modal;
i.
Pelaksanaan pengendalian dan fasilitasi pengembangan penanaman
modal;
j.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai tugas dan
fungsinya.
E. Susunan Kepegawaian dan Sarpras
a)
Susunan Kepegawaian :
Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan sesuai dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 6 Tahun 2011 sebagai berikut :
1. Kepala Badan;
2. Sekretaris, terdiri dari :
- Subbagian Program;
- Subbagian Keuangan;
- Subbagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari :
- Subbidang Pengendalian;
- Subbidang Promosi dan Kerjasama.
4. Bidang Pelayanan, terdiri dari :
- Subbidang Pelayanan Perizinan;
- Subbidang Pelayanan Non Perizinan.
5. Bidang Pelayanan dan Informasi, terdiri dari :
- Subbidang Pelayanan, Pengelolaan Sistem dan Data.
- Subbidang Informasi dan Pengaduan;
6. UPT
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
a. Jumlah PNS / CPNS :
1. PNS
:
31 (tiga puluh satu) Orang
b. Berdasar Eselon
1. Eselon I
:
-
-
Orang
2. Eselon II
:
1
(satu)
Orang
3. Eselon III
:
4
(empat)
Orang
4. Eselon IV
:
9
(sembilan)
Orang
c. Status pendidikan
1. Pasca Sarjana
:
5
(lima)
Orang
2. Sarjana
:
16 (enam belas)
Orang
3. Sarjana muda
:
4
(empat)
Orang
SUBBIDANG PENGENDALIAN BIDANGPENANAMAN MODAL SUBBAGIAN PROGAM SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Kelompok Jabatan Fungsional SEKRETARIS KEPALA BADAN SUBBIDANGPROMOSI DANKERJASAMA SUBBIDANG PELAYANAN PERIZINAN BIDANGPELAYANAN SUBBIDANG PELAYANAN NON PERIZINAN SUBBIDANG PELAYANAN, PENGELOLAAN SISTEMDANDATA BIDANG PELAYANAN INFORMASI SUBBIDANG INFORMASIDAN PENGADUAN UPT
5. SLTP
:
-
-
Orang
6. SD
:
1
(satu)
Orang
d. Pangkat dan Golongan
1. Golongan IV c
: 1
(satu)
orang
2. Golongan IV b
: 1
(satu)
orang
3. Golongan IV a
: 4
(empat)
orang
4. Golongan III d
: 6
(enam)
orang
5. Golongan III c
: 1
(satu)
orang
6. Golongan III b
: 7
(tujuh)
orang
7. Golongan III a
: 4
(empat)
orang
8. Golongan II d
: 3
(tiga)
orang
9. Golongan II c
:
-
(-)
orang
10. Golongan II b
: 3
(tiga )
orang
11.
Golongan II a
: 1
(satu)
orang
b. Sarana dan Prasarana
1)
Meja Kerja
Eselon III
:
5
buah
Eselon IV
:
10 buah
Staf
:
23 buah
Meja Rapat
:
4
buah
2)
Kursi
Eselon III
:
5
buah
Eselon IV
:
7
buah
Staf
:
17 buah
Kursi Tamu
:
2
unit
3)
Kendaraan Roda Dua
:
3
unit
4)
Kendaraan Roda Empat
:
2 unit
5)
Komputer
:
16 unit
6)
Laptop
:
4
buah
7)
Printer
:
26 buah
8)
Telepon
:
2
unit
9)
Mesin Ketik
:
2
buah
10) Brangkas
:
1 buah
12) Filling Kabinet
:
9
buah
13) AC
:
12 unit
14) Bangku tunggu
:
11 buah
15) Meja Panjang
:
7
buah
16) Gambar Bupati,
:
5 buah
Wakil Bupati dan Garuda
17) Komputer server
:
1 buah
18) HUB
:
1
buah
19) Lain-Lain Perangkat Jaringan
:
1
buah
20) Proyektor
:
1
unit
21) Jaringan Telpon diatas tanah
:
2
unit
Kapasitas kecil
22) Monitor
:
1
buah
23) Hardisk Eksternal
:
2
unit
24) Scanner
:
1
unit
25) Alat pemadan kebakaran
:
2
buah
26) LAN
:
1
buah
27) Lain lain Rumah Tangga
:
3
buah
28) Unit Power Supply
:
5
buah
29) Dispenser
:
1
buah
30) Handy Cam
:
1
buah
31) Kipas angin
:
1
buah
32) Televisi
:
2
buah
33) Sound sistem
:
1
buah
34) Kursi lipat
:
31 buah
35) Lemari es
:
1
unit
36) Papan nama Instansi
:
1
buah
37) Papan pengumuman
:
1
buah
38) Mesin stensil stell
:
1
buah
39) Lemari
:
2
buah
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Sesuai tugas dan fungsinya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan telah menyusun rencana strategi yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun ini
dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin
timbul. Rencana Strategik Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pekalongan yang mencakup visi, misi tujuan dan sasaran
serta strategi pencapaian sasaran akan diuraikan dalam bab ini.
Pada tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pekalongan bermaksud memfokuskan pencapaian sasaran
utama yaitu : Meningkatnya realisasi investasi baik investasi PMA, PMDN
termasuk non fasilitas dan lokal.
Sasaran – sasaran di maksud perlu diprioritaskan dalam rangka
mendukung tercapainya visi Kabupaten Pekalongan tahun 2011 – 2016
“
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera dan
Bermartabat Berbasis pada Kearifan Lokal”
Guna mencapai sasaran dimaksud maka pada tahun 2015 telah
menetapkan 6 program utama 27 kegiatan.
A. RENCANA STRATEGIK
Rencana strategik adalah merupakan suatu proses yang berorientasi
pada hasil yang inggin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima
tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan
yang timbul. Rencana Strategik Kabupaten Pekalongan tahun 2011 s/d 2016
merupakan bagian integral dari kebijakan dan program pemerintah Jawa
Tengah dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat dalam
pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
selama kurun waktu 5 (lima )tahun yaitu tahun 2011 s/d 2016.
Untuk mewujudkan Renstra tentu perlu ditunjang dengan visi dan misi
yang rasional.Untuk itu dapat dipertahankan Visi dan Misi yaitu :
a. Visi
Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang diwujudkan pada
masa yang akan datang.Seperti diketahui bersama bahwa Visi
Pemerintah
Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 s/d 2016 yaitu “
Terwujudnya
Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera dan Bermartabat
Berbasis pada Kearifan Lokal”.
Dengan mengacu pada Visi Pemerintah Kabupaten Pekalongan,
maka Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Pekalongan memiliki Visi sebagai berikut : “
Terwujudnya
Iklim Investasi dan Pelayanan Prima”
Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :
“ Masuk dan berkembangnya penanaman modal di Kabupaten
Pekalongan dengan nilai investasi yang ditanamkan dengan proses
pemberian layanan yang terbaik kepada seseorang atau institusi dengan
menggunakan standar yang berlaku sehingga mampu memberikan
kepuasan kepada masyarakat dengan menggunakan pelayanan terpadu
satu pintu yang mencerminkan bentuk pelayanan yang memenuhi prinsip
pelayanan yang sederhana, efisien, tepat waktu dan transparan”.
b. Misi
Guna mewujudkan visi tersebut terdapat Misi yang harus
dilaksanakan, yaitu :
Misi Pemerintah Kabupaten Pekalongan adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik
2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada
pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan.
3. Memantapkan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal
4. Fasilitasi pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM,
Pertanian,Peternakan dan Perikanan.
5. Mendorong Iklim investasi yang berbasis potensi dan budaya daerah
6. Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat
Sedangkan Misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pekalongan adalah :
1. Memperkuat Kelembagaan BPMPPT
2. Mendorong Terciptanya Iklim Penanaman Modal yang Kondusif
3. Meningkatkan Efektifitas Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perizinan
5. Meningkatkan Kapasitas Aparatur Pemerintah
c. Tujuan
Guna mewujudkan Misi tersebut, terdapat tujuan yang akan dicapai
oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yaitu :
1. Mewujudkan Pelayanan perizinan dan non perizinan dan pelayanan
perizinan penanaman modal serta pelayanan pengaduan dengan
menggunakan pelayanan publik yang berkualitas, transparan, mudah,
murah, cepat dan partisipatif.
2. Meningkatkan sumber daya manusia dengan pelatihan Spipise.
3. Mengembangkan pelayanan perizinan dan pelayanan perizinan
penanaman modal untuk izin prinsip dan izin usaha 13 sektor usaha
(PERKA BPKM NO.14 & 15 TAHUN 2015).
d. Sasaran
Adapun sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun
waktu (lima) tahun adalah sebagai berikut :
•
Meningkatkan realisasi investasi baik investasi PMA, PMDN dan
termasuk non fasilitas dan lokal
Dengan indikator sebagai berikut :
1. Jumlah Investor berskala nasional (PMDN/PMA)
2. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (juta Rp.)
3. Rasio daya serap tenaga kerja (orang)
B.
Rencana Kinerja Tahun ( RKT )
Dalam rencana kinerja Tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu, sasaran , Indikator dan target yang hendak
dicapai adalah sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut :
Sasaran
Indikator
Target
Meningkatkan realisasi
investasi baik investasi
PMA, PMDN dan
termasuk non fasilitas
dan lokal
Jumlah
investor
berskala nasional
700
Jumlah nilai investasi
berskala nasional
1.038.316
Rasio
daya
serap
tenaga kerja
4.138
Kenaikan/penurunan
nilai realisasi PMDN(%)
0,241
Terciptanya
penyelenggaraan
pemerintahan
yang
mapan
berkelanjutan,
yang mencakup system,
kelembagaan, aparatur
dan
pengelolaan
keuangan
Lamanya
proses
perizinan (hari)
C.
Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2015
Setelah melalui berbagai tahapan, dengan mempertimbangkan berbagai
aspek, ternyata rencana kinerja tahunan 2015 mengalami perubahan.
Adapun perubahan dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja (PK) yang telah disepakati antara Kepala Daerah dan
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Pekalongan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran
Meningkatkan realisasi investasi baik investasi PMA, PMDN dan termasuk non fasilitas dan lokal
Jumlah Investor
berskala nasional 700 A.
Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
1. Monitoring / Pemantauan Rp. 35.000.000 2. Pelaksanaan Pelayanan Publik
dalam Bidang Perizinan
Rp. 127.551.000 3. Penyusunan standar pelayanan
dan standar operasional prosedur di bidang perizinan dan non perizinan
Rp. 50.000.000
4. Penyediaan Sarana Pendukung Pelayanan Perizinan Rp. 25.000.000 B. Program Pengintensifikasian Penanganan Pengaduan Masyarakat 1. Survey IKM Rp. 60.000.000
2. Fasilitasi dan koordinasi penanganan permasalahan penanaman modal dan pelayanan perizinan
Rp. 30.000.000
Jumlah nilai Investasi berskala nasional
1.037.316 C. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 1. Penyelenggaraan pameran
Investasi
Rp. 270.000.000 2. Peningkatan pemantauan,
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
Rp. 35.000.000
3. Penyusunan profil potensi dan peluang investasi
Rp. 90.000.000 Rasio daya serap
tenaga kerja 3.938 Kenaikan/penurunan nilai realisasi (PMDN) 0,193 Program / Kegiatan
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan adalah perwujudan kewajiban Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian
visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang
menerima pelaporan akuntabilitas.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam visi dan misi Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.Pengukuran dimaksud itu
merupakan suatu hasil dari suatu penilaian dan didasarkan pada kelompok
indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran dan hasil.
Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan
untuk diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran.
Pada pembahasan akuntabilitas kinerja tahun 2015 ada 2 aspek yang
akan dibahas yaitu :
A.
Capaian Kinerja Organisasi
B.
Realisasi Anggaran
Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian kinerja sasaran
dipergunakan interval sebagai berikut :
-
> 101
= Amat baik
-
80 – 100
= Baik
-
50 – 79
= Cukup
-
< 49
= Kurang
Sebagaimana telah ditetapkan di dalam rencana strategis 2011 -
2016, untuk tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan telah melaksanakan kegiatan
strategis.
Kinerja menunjukan capaian kinerja 1 (Satu) sasaran adalah 209,22
%.
Secara rinci tingkat capaian seluruh sasaran adalah sebagai berikut :
No
Sasaran
Nilai Capaian
Kinerja
1
Meningkatkan
Realisasi
Investasi
Baik
Investasi PMA, PMDN dan termasuk non
fasilitas dan lokal
209,22 %
A.
Capaian Kinerja Organisasi
Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pekalongan tahun 2015 tercermin dalam
pencapaian sasaran-sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai
program dan kegiatan. Pencapaian kinerja seluruh sasaran tahun
2015 adalah sebagai berikut
Sasaran 1 :
Meningkatkan Realisasi Investasi Baik Investasi PMA,
PMDN dan termasuk non fasilitas dan lokal
Kinerja sasaran ini mencapai 209,22 % dalam usaha
mencapai sasaran, Badan Penanaman Modal dan pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan mempunyai 4 (empat)
indikator kinerja pencapaian sasaran seperti nampak dalam table
berikut ini :
No
Indikator
Sasaran
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun 2015
%
Pencap
aian
Target
%
Pencapai
an Target
%
Pencapai
an Target
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
6
7
1 Jumlah Investor berskala nasional 91 95,62 700 907 129,6 2 Jumlah nilai Investasi berskala nasional (juta) 161 196,935 1.038.316 3.949.670,92 380,43 Rasio penyerapan Tenaga kerja 76 81,64 4.138 4.871 117,7 4 Kenaikan/penu runan realisasi Investasi PMDN 0,241 9,927 Rata - Rata 109,536 124,732 209,226