• Tidak ada hasil yang ditemukan

2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan

kepada daerah propinsi/kab/kota. Untuk mengurus dan mengajukan

daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya

kesejahteraan

masyarakat

melalui

peningkatan

pelayanan,

dan

pemberdayaan peran serta masyarakat.

Dalam pelayanan di bidang Perizinan dan Non Perizinan berdasarkan

peraturan perundangan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Pekalongan.

Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa

mendatang dapat berhasil dengan baik.Maka harus disusun dalam suatu

perencanaan yang matang.Perencanaan yang disusun tentunya harus

mempertimbangkan keadaan yang ada dan memprediksikan keadaan yang

akan datang dengan berbagai dukung dan hambatan yang akan timbul.

B. Landasan Hukum

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

dilandasi dengan dasar hukum sebagai berikut :

1. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja ,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

3.

Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 6 Tahun

2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis

Daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

(2)

C.

Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari Penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu adalah :

1.

Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran strategis pada Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam renstra

2.

Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang,

khususnya dalam perencanaan kinerja di tahun mendatang

3.

Sebagai bukti akuntabilitas kepada publik atas penggunaan sumber

daya dalam rentang waktu satu tahun.

D. Gambaran Umum Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 6

Tahun 2011 tanggal 12 Desember 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah dan Peraturan Bupati Pekalongan Nomor

47 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga

Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah.

Tugas Pokok :

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu.

Fungsi :

a.

Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan

pelayanan perizinan terpadu dan pelayanan pengaduan;

b.

Pengoordinasian penyusunan program penanaman modal dan

pelayanan perizinan terpadu dan pelayanan pengaduan;

c.

Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal dan

pelayanan perizinan terpadu;

(3)

e.

Pelaksanaan koordinasi penanaman modal dan proses pelayanan

perizinan satu pintu;

f.

Pelaksanaan administrasi penanaman modal dan pelayanan perizinan

satu pintu;

g.

Pemantauan dan evaluasi proses penanaman modal dan pemberian

pelayanan perizinan satu pintu;

h.

Pelaksanaan fasilitasi promosi dan kerjasama penanaman modal;

i.

Pelaksanaan pengendalian dan fasilitasi pengembangan penanaman

modal;

j.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai tugas dan

fungsinya.

E. Susunan Kepegawaian dan Sarpras

a)

Susunan Kepegawaian :

Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan sesuai dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 6 Tahun 2011 sebagai berikut :

1. Kepala Badan;

2. Sekretaris, terdiri dari :

- Subbagian Program;

- Subbagian Keuangan;

- Subbagian Umum dan Kepegawaian.

3. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari :

- Subbidang Pengendalian;

- Subbidang Promosi dan Kerjasama.

4. Bidang Pelayanan, terdiri dari :

- Subbidang Pelayanan Perizinan;

- Subbidang Pelayanan Non Perizinan.

5. Bidang Pelayanan dan Informasi, terdiri dari :

- Subbidang Pelayanan, Pengelolaan Sistem dan Data.

- Subbidang Informasi dan Pengaduan;

6. UPT

(4)

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

a. Jumlah PNS / CPNS :

1. PNS

:

31 (tiga puluh satu) Orang

b. Berdasar Eselon

1. Eselon I

:

-

-

Orang

2. Eselon II

:

1

(satu)

Orang

3. Eselon III

:

4

(empat)

Orang

4. Eselon IV

:

9

(sembilan)

Orang

c. Status pendidikan

1. Pasca Sarjana

:

5

(lima)

Orang

2. Sarjana

:

16 (enam belas)

Orang

3. Sarjana muda

:

4

(empat)

Orang

SUBBIDANG PENGENDALIAN BIDANGPENANAMAN MODAL SUBBAGIAN PROGAM SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Kelompok Jabatan Fungsional SEKRETARIS KEPALA BADAN SUBBIDANGPROMOSI DANKERJASAMA SUBBIDANG PELAYANAN PERIZINAN BIDANGPELAYANAN SUBBIDANG PELAYANAN NON PERIZINAN SUBBIDANG PELAYANAN, PENGELOLAAN SISTEMDANDATA BIDANG PELAYANAN INFORMASI SUBBIDANG INFORMASIDAN PENGADUAN UPT

(5)

5. SLTP

:

-

-

Orang

6. SD

:

1

(satu)

Orang

d. Pangkat dan Golongan

1. Golongan IV c

: 1

(satu)

orang

2. Golongan IV b

: 1

(satu)

orang

3. Golongan IV a

: 4

(empat)

orang

4. Golongan III d

: 6

(enam)

orang

5. Golongan III c

: 1

(satu)

orang

6. Golongan III b

: 7

(tujuh)

orang

7. Golongan III a

: 4

(empat)

orang

8. Golongan II d

: 3

(tiga)

orang

9. Golongan II c

:

-

(-)

orang

10. Golongan II b

: 3

(tiga )

orang

11.

Golongan II a

: 1

(satu)

orang

b. Sarana dan Prasarana

1)

Meja Kerja

Eselon III

:

5

buah

Eselon IV

:

10 buah

Staf

:

23 buah

Meja Rapat

:

4

buah

2)

Kursi

Eselon III

:

5

buah

Eselon IV

:

7

buah

Staf

:

17 buah

Kursi Tamu

:

2

unit

3)

Kendaraan Roda Dua

:

3

unit

4)

Kendaraan Roda Empat

:

2 unit

5)

Komputer

:

16 unit

6)

Laptop

:

4

buah

7)

Printer

:

26 buah

8)

Telepon

:

2

unit

9)

Mesin Ketik

:

2

buah

10) Brangkas

:

1 buah

(6)

12) Filling Kabinet

:

9

buah

13) AC

:

12 unit

14) Bangku tunggu

:

11 buah

15) Meja Panjang

:

7

buah

16) Gambar Bupati,

:

5 buah

Wakil Bupati dan Garuda

17) Komputer server

:

1 buah

18) HUB

:

1

buah

19) Lain-Lain Perangkat Jaringan

:

1

buah

20) Proyektor

:

1

unit

21) Jaringan Telpon diatas tanah

:

2

unit

Kapasitas kecil

22) Monitor

:

1

buah

23) Hardisk Eksternal

:

2

unit

24) Scanner

:

1

unit

25) Alat pemadan kebakaran

:

2

buah

26) LAN

:

1

buah

27) Lain lain Rumah Tangga

:

3

buah

28) Unit Power Supply

:

5

buah

29) Dispenser

:

1

buah

30) Handy Cam

:

1

buah

31) Kipas angin

:

1

buah

32) Televisi

:

2

buah

33) Sound sistem

:

1

buah

34) Kursi lipat

:

31 buah

35) Lemari es

:

1

unit

36) Papan nama Instansi

:

1

buah

37) Papan pengumuman

:

1

buah

38) Mesin stensil stell

:

1

buah

39) Lemari

:

2

buah

(7)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Sesuai tugas dan fungsinya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan telah menyusun rencana strategi yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun ini

dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin

timbul. Rencana Strategik Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Pekalongan yang mencakup visi, misi tujuan dan sasaran

serta strategi pencapaian sasaran akan diuraikan dalam bab ini.

Pada tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Pekalongan bermaksud memfokuskan pencapaian sasaran

utama yaitu : Meningkatnya realisasi investasi baik investasi PMA, PMDN

termasuk non fasilitas dan lokal.

Sasaran – sasaran di maksud perlu diprioritaskan dalam rangka

mendukung tercapainya visi Kabupaten Pekalongan tahun 2011 – 2016

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera dan

Bermartabat Berbasis pada Kearifan Lokal”

Guna mencapai sasaran dimaksud maka pada tahun 2015 telah

menetapkan 6 program utama 27 kegiatan.

A. RENCANA STRATEGIK

Rencana strategik adalah merupakan suatu proses yang berorientasi

pada hasil yang inggin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima

tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan

yang timbul. Rencana Strategik Kabupaten Pekalongan tahun 2011 s/d 2016

merupakan bagian integral dari kebijakan dan program pemerintah Jawa

Tengah dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat dalam

pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

selama kurun waktu 5 (lima )tahun yaitu tahun 2011 s/d 2016.

Untuk mewujudkan Renstra tentu perlu ditunjang dengan visi dan misi

yang rasional.Untuk itu dapat dipertahankan Visi dan Misi yaitu :

(8)

a. Visi

Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang diwujudkan pada

masa yang akan datang.Seperti diketahui bersama bahwa Visi

Pemerintah

Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 s/d 2016 yaitu “

Terwujudnya

Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera dan Bermartabat

Berbasis pada Kearifan Lokal”.

Dengan mengacu pada Visi Pemerintah Kabupaten Pekalongan,

maka Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Pekalongan memiliki Visi sebagai berikut : “

Terwujudnya

Iklim Investasi dan Pelayanan Prima”

Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :

“ Masuk dan berkembangnya penanaman modal di Kabupaten

Pekalongan dengan nilai investasi yang ditanamkan dengan proses

pemberian layanan yang terbaik kepada seseorang atau institusi dengan

menggunakan standar yang berlaku sehingga mampu memberikan

kepuasan kepada masyarakat dengan menggunakan pelayanan terpadu

satu pintu yang mencerminkan bentuk pelayanan yang memenuhi prinsip

pelayanan yang sederhana, efisien, tepat waktu dan transparan”.

b. Misi

Guna mewujudkan visi tersebut terdapat Misi yang harus

dilaksanakan, yaitu :

Misi Pemerintah Kabupaten Pekalongan adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada

pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan.

3. Memantapkan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal

4. Fasilitasi pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM,

Pertanian,Peternakan dan Perikanan.

5. Mendorong Iklim investasi yang berbasis potensi dan budaya daerah

6. Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat

(9)

Sedangkan Misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Pekalongan adalah :

1. Memperkuat Kelembagaan BPMPPT

2. Mendorong Terciptanya Iklim Penanaman Modal yang Kondusif

3. Meningkatkan Efektifitas Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal

4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perizinan

5. Meningkatkan Kapasitas Aparatur Pemerintah

c. Tujuan

Guna mewujudkan Misi tersebut, terdapat tujuan yang akan dicapai

oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yaitu :

1. Mewujudkan Pelayanan perizinan dan non perizinan dan pelayanan

perizinan penanaman modal serta pelayanan pengaduan dengan

menggunakan pelayanan publik yang berkualitas, transparan, mudah,

murah, cepat dan partisipatif.

2. Meningkatkan sumber daya manusia dengan pelatihan Spipise.

3. Mengembangkan pelayanan perizinan dan pelayanan perizinan

penanaman modal untuk izin prinsip dan izin usaha 13 sektor usaha

(PERKA BPKM NO.14 & 15 TAHUN 2015).

d. Sasaran

Adapun sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun

waktu (lima) tahun adalah sebagai berikut :

Meningkatkan realisasi investasi baik investasi PMA, PMDN dan

termasuk non fasilitas dan lokal

Dengan indikator sebagai berikut :

1. Jumlah Investor berskala nasional (PMDN/PMA)

2. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (juta Rp.)

3. Rasio daya serap tenaga kerja (orang)

(10)

B.

Rencana Kinerja Tahun ( RKT )

Dalam rencana kinerja Tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu, sasaran , Indikator dan target yang hendak

dicapai adalah sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut :

Sasaran

Indikator

Target

Meningkatkan realisasi

investasi baik investasi

PMA, PMDN dan

termasuk non fasilitas

dan lokal

Jumlah

investor

berskala nasional

700

Jumlah nilai investasi

berskala nasional

1.038.316

Rasio

daya

serap

tenaga kerja

4.138

Kenaikan/penurunan

nilai realisasi PMDN(%)

0,241

Terciptanya

penyelenggaraan

pemerintahan

yang

mapan

berkelanjutan,

yang mencakup system,

kelembagaan, aparatur

dan

pengelolaan

keuangan

Lamanya

proses

perizinan (hari)

(11)

C.

Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2015

Setelah melalui berbagai tahapan, dengan mempertimbangkan berbagai

aspek, ternyata rencana kinerja tahunan 2015 mengalami perubahan.

Adapun perubahan dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja (PK) yang telah disepakati antara Kepala Daerah dan

Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Pekalongan.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran

Meningkatkan realisasi investasi baik investasi PMA, PMDN dan termasuk non fasilitas dan lokal

Jumlah Investor

berskala nasional 700 A.

Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

1. Monitoring / Pemantauan Rp. 35.000.000 2. Pelaksanaan Pelayanan Publik

dalam Bidang Perizinan

Rp. 127.551.000 3. Penyusunan standar pelayanan

dan standar operasional prosedur di bidang perizinan dan non perizinan

Rp. 50.000.000

4. Penyediaan Sarana Pendukung Pelayanan Perizinan Rp. 25.000.000 B. Program Pengintensifikasian Penanganan Pengaduan Masyarakat 1. Survey IKM Rp. 60.000.000

2. Fasilitasi dan koordinasi penanganan permasalahan penanaman modal dan pelayanan perizinan

Rp. 30.000.000

Jumlah nilai Investasi berskala nasional

1.037.316 C. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 1. Penyelenggaraan pameran

Investasi

Rp. 270.000.000 2. Peningkatan pemantauan,

pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal

Rp. 35.000.000

3. Penyusunan profil potensi dan peluang investasi

Rp. 90.000.000 Rasio daya serap

tenaga kerja 3.938 Kenaikan/penurunan nilai realisasi (PMDN) 0,193 Program / Kegiatan

(12)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan adalah perwujudan kewajiban Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian

visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang

menerima pelaporan akuntabilitas.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan

sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam visi dan misi Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.Pengukuran dimaksud itu

merupakan suatu hasil dari suatu penilaian dan didasarkan pada kelompok

indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran dan hasil.

Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan

untuk diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian

tujuan dan sasaran.

Pada pembahasan akuntabilitas kinerja tahun 2015 ada 2 aspek yang

akan dibahas yaitu :

A.

Capaian Kinerja Organisasi

B.

Realisasi Anggaran

Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian kinerja sasaran

dipergunakan interval sebagai berikut :

-

> 101

= Amat baik

-

80 – 100

= Baik

-

50 – 79

= Cukup

-

< 49

= Kurang

Sebagaimana telah ditetapkan di dalam rencana strategis 2011 -

2016, untuk tahun 2015 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan telah melaksanakan kegiatan

strategis.

(13)

Kinerja menunjukan capaian kinerja 1 (Satu) sasaran adalah 209,22

%.

Secara rinci tingkat capaian seluruh sasaran adalah sebagai berikut :

No

Sasaran

Nilai Capaian

Kinerja

1

Meningkatkan

Realisasi

Investasi

Baik

Investasi PMA, PMDN dan termasuk non

fasilitas dan lokal

209,22 %

A.

Capaian Kinerja Organisasi

Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten Pekalongan tahun 2015 tercermin dalam

pencapaian sasaran-sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai

program dan kegiatan. Pencapaian kinerja seluruh sasaran tahun

2015 adalah sebagai berikut

Sasaran 1 :

Meningkatkan Realisasi Investasi Baik Investasi PMA,

PMDN dan termasuk non fasilitas dan lokal

Kinerja sasaran ini mencapai 209,22 % dalam usaha

mencapai sasaran, Badan Penanaman Modal dan pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan mempunyai 4 (empat)

indikator kinerja pencapaian sasaran seperti nampak dalam table

berikut ini :

No

Indikator

Sasaran

Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun 2015

%

Pencap

aian

Target

%

Pencapai

an Target

%

Pencapai

an Target

Target

Realisasi

1

2

3

4

5

6

7

1 Jumlah Investor berskala nasional 91 95,62 700 907 129,6 2 Jumlah nilai Investasi berskala nasional (juta) 161 196,935 1.038.316 3.949.670,92 380,4

(14)

3 Rasio penyerapan Tenaga kerja 76 81,64 4.138 4.871 117,7 4 Kenaikan/penu runan realisasi Investasi PMDN 0,241 9,927 Rata - Rata 109,536 124,732 209,226

Penghitungan rata – rata diambil dari 3 indikator kinerja

dikarenakan indikator ke 4 (kenaikan / penurunan realisasi Investasi

PMDN) persentase capaiannya tidak dapat dihitung. Dari 4 indikator

kinerja tersebut, nampak bahwa semua indikator berhasil mencapai

nilai > 101% (amat baik).

Secara keseluruhan jika dibandingkan dengan tahun 2014

kinerja sasaran ini mengalami peningkatan sebesar 84,494 %.

Sedangkan Capaian kinerja tahun 2014 jika dibandingan dengan

tahun 2013 menunjukan peningkatan sebesar 15,196 %.

Sedangkan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2015, bila

dibandingkan dengan target jangka menengah capaian kinerja

menunjukan keberhasilan capaian.

Analasis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan :

Analisa penyebab keberhasilan dan kinerja BPM PPT Kabupaten

Pekalongan pada tahun 2015 didukung oleh faktor sebagai berikut :

-

Semakin membaiknya regulasi perizinan dan penanaman modal

-

Bertambahnya sarana dan prasarana yang mendukung penanaman

modal.

-

Tersedianya Tenaga Kerja yang cukup kompetitif.

-

Promosi potensi dan peluang investasi yang dilakukan secara intensif

-

Kondusifnya iklim penanaman modal dikabupaten pekalongan

Analisa kegagalan pencapaian kinerja antara lain :

-

Pada tahun 2013 jumlah investor mengalami penurunan dikarenakan

melemahnya nilai rupiah terhadap dolar , adanya demo buruh serta

kenaikan UMR dan BBM.

(15)

Adapun alternatif solusi yang dilaksanakan untuk memperbaiki

penurunan capaian kinerja antara lain sebagai berikut :

-

Pemberian pelayanan terpadu satu pintu (one stop service)

-

Mengusulkan revisi Perda RT RW terkait kawasan industri

Dalam rangka mencapai sasaran Meningkatkan Realisasi

Investasi Baik Investasi PMA, PMDN dan termasuk non fasilitas dan

lokal, Tahun 2015 menyerap anggaran sebesar Rp. 722.551.000,00.

dan terealisasi sebesar Rp. 671.062.140,00 (92,87%).

Dalam rangka mencapai sasaran tersebut diatas BPM PPT

Kab. Pekalongan melaksanakan program dan kegiatan sebagai

berikut :

a.

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Peningkatan Pemantauan,Pembinaan dan Pengawasan

Pelaksanaan Penanaman Modal

2) Penyelenggaraan Pameran Investasi

3) Penyusunan Profil Potensi dan Peluang Investasi

b.

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi,

dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Monitoring / Pemantauan Perizinan

2) Pelaksanaan Pelayanan Publik Dalam Bidang Perizinan

3) Penyusunan Standar Pelayanan dan Standar Operasional

Prosedur di Bidang Perizinan dan non Perizinan

4) Penyediaan Sarana Pendukung Pelayanan Perizinan

c.

Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat,

dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Survey IKM Tahun 2015

2) Fasilitasi dan Koordinasi Penanganan Permasalahan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

(16)

B.

Realisasi Anggaran

Pada realisasi anggaran diuraikan tentang Realisasi Pendapatan , Belanja

Tidak langsung dan Belanja Langsung.

Pendapatan Asli Daerah BPM PPT Kabupaten Pekalongan :

Uraian

Anggaran

Realisasi

Nilai

%

1. Pendapatan Asli

Daerah

671.750.000,-

593.273.000,-

88,31

2

Retribusi Izin

Mendirikan

Bangunan

550.000.000,-

437.208.000,-

79,49

3. Retribusi Izin

Gangguan

120.000.000,-

148.840.000,-

124,03

4. Retribusi Izin Usaha

Perikanan

1.750.000,-

7.225.000,-

412,85

Anggaran Belanja Tidak Langsung BPM PPT Kabupaten Pekalongan

Tahun 2015 :

Uraian

Anggaran

Realisasi

Nilai (Rp.)

Nilai

%

Belanja

Pegawai

2.002.299.000,-

1.964.579.063,-

98,11

Anggaran Belanja Langsung BPM PPT Kabupaten Pekalongan Tahun

2015

Sasaran / Program / Kegiatan

Anggaran

( Rp.)

Realisasi

(Rp.)

%

Program : Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1

Penyediaan

Jasa

Surat

Menyurat

3.000.000

3.000.000

100

2. Penyediaan Jasa Komunikasi

sumber daya air dan listrik

(17)

Sasaran /Program / Kegiatan

Anggaran

( Rp.)

Realisasi

(Rp.)

%

3. Penyediaan

Jasa

Pemeliharaan dan perizinan

kendaraan dinas/operasional

1.800.000

1.611.000

89,50

4.

Penyediaan

Jasa

administasi keuangan

22.243.000

22.243.000

100

5.

Penyediaan

Jasa

Kebersihan Kantor

35.000.000

34.998.800

99,99

6.

Penyediaan

Alat

Tulis

Kantor

65.000.000

64.986.000

99,97

7.

Penyediaan

Barang

Cetakan dan Penggandaan

65.000.000

65.000.000

100

8.

Penyediaan

Komponen

Instalasi Listrik/penerangan

Bangunan Kantor

9.828.000

9.828.000

100

9.

Penyediaan

peralatan

Rumah Tangga

20.000.000

20.000.000

100

10. Penyediaan makanan dan

minuman

40.000.000

38.320.000

95,80

11. Rapat-rapat Koordinasi dan

Konsultasi Keluar Daerah

85.000.000

75.537.800

88,86

Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

1.

Pemeliharaan Rutin/berkala

gedung kantor

40.000.000

38.965.500

97,41

2.

Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan

dinas/operasional

31.500.000

21.244.650

67,44

3.

Pemeliharaan rutin/berkala

peralatan gedung kantor

(18)

Sasaran/Kegiatan/Program

Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp.)

%

4.

Pemeliharaan rutin/berkala

mebeleur

5.000.000

5.000.000

100

5.

Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas Jabatan

28.830.000

22.206.100

77,02

6.

Pengadaan

peralatan

kantor, RT dan Mebelair

85.922.700

85.597.700

99,62

Program

Peningkatan

Kapasitas

Sumber

Daya

Aparatur

1.

Pendidikan dan Pelatihan

formal

30.000.000

29.166.800

97,22

Program Peningkatan Promosi

dan Kerjasama Investasi

1.

Peningkatan Pemantauan,

Pembinaan

dan

Pengawasan Pelaksanaan

Penanaman Modal

35.000.000

34.730.000

99,22

2

Penyelenggaraan Pameran

Investasi

270.000.000

0

242.125.980

89,67

3.

Penyusunan Profil Potensi

dan Peluang Investasi

90.000.000

81.355.000

90,39

Peningkatan Iklim Investasi dan

Realisasi Investasi

1.

Monitoring/Pemantauan

35.000.000

30.690.000

87,68

2.

Pelaksanaan

Pelayanan

Publik

dalam

Bidang

Perizinan

127.551.000

120.571.000

94,52

3.

Penyusunan

Standar

pelayanan

dan

standar

operasional

prosedur

di

bidang perizinan dan non

(19)

Sasaran/Kegiatan/Program

Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp.)

%

4.

Penyediaan

Sarana

Pendukung

Pelayanan

Perizinan

25.000.000

24.475.000

97,90

Mengintensifkan

Penanganan

Pengaduan Masyarakat

1.

Survey IKM

60.000.000

59.917.500

99,86

2.

Fasilitasi dan Koordinasi

Penanganan Permasalahan

Penanaman

Modal

dan

Pelayanan Perizinan

30.000.000

29.385.000

97,95

Ada 1 kegiatan yang tidak mencapai sasaran yaitu :

1. Kegiatan Pemeliharaan kendaraan dinas operasional, tidak

memenuhi target karena penggunaan bahan bakar menyesuaikan

kebutuhan dan penggantian bahan bakar dari pertamax ke

premium (bulan juni 2015);

(20)

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja sasaran yang telah dilaksanakan oleh

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Pekalongan sebagaimana tersirat dalam Bab III, maka dapat diketahui sebagai

berikut :

A. Kesimpulan

Sasaran yang ingin diwujudkan oleh Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan terdiri 27 (dua

puluh tujuh) sasaran. Nilai pencapaian sasaran tertinggi dengan nilai

capaian sebesar 80 - 100 % ada 25 (dua puluh lima ) sasaran.

Pencapaian rata – rata sasaran yang telah diwujudkan oleh Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Pekalongan sebesar 93,22 % dalam kategori berhasil.

B. Tinjauan umum tentang keberhasilan dan permasalahan serta

strategi pemecahan masalah

1. Keberhasilan

Keberhasilan pelaksanaan tupoksi di lingkungan Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan

dipengaruhi oleh faktor – faktor sebagai berikut :

(1) Sudah disusun dengan jelas dan tegas uraian tugas dan fungsi di

lingkungan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu, sehingga ada kejelasan tentang wewenang dan

tanggung jawab.

(2) Pimpinan telah melaksanakan peranannya dalam melaksanakan

tugas kontrol dengan obyektif

(3) Iklim kerja dilingkungan Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan sangat

mendukung pelaksanaan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi)

(4) Interaksi sosial dan sistem kerja yang baik di Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan

mendukung terwujudnya efektifitas, efisiensi dan kreatifitas

dalam menyelesaikan tugas.

(21)

2.

Permasalahan :

1. Belum antusiasnya masyarakat untuk mengurus perizinan

IMB (hanya untuk memenuhi persyaratan pihak ketiga /

pinjaman perbankan bukan sebuah kewajiban)

2. Belum semuanya perizinan yang ada dalam pendelegasian

wewenang ditandatangani oleh BPM PPT Kabupaten

Pekalongan dikarenakan personil, tempat dan peralatan

khusus belum ada serta ada SKPD yang belum

menyerahkan pelimpahan kewenangan perijinan ke

BPMPPT contoh SIUJK.

3. Kurangnya kesadaran perusahaan untuk mengurus ijin

prinsip penanaman modal (masih menggangap bahwa ijin

penanaman modal hanya untuk memperoleh kemudahan

ekspor impor sedangkan sesuai dengan PERKA BKPM No.

15 Tahun 2015, setiap perusahaan wajib memiliki ijin

penanaman modal yang meliputi ijin prinsip dan ijin usaha

penanaman modal)

4. Kurangnya kesadaran perusahaan untuk melaporkan

perkembangan kegiatan Penanaman modal.

5. Terkendalanya pelaksanaan perizinan karena belum

ditetapkannya Peraturan pendukung terkait perizinan.

6. Iklim investasi masih kurang kondusif dikarenakan masih

terjadinya

konflik

sosial

dibeberapa

wilayah

yang

mengakibatkan kurang terciptanya lapangan usaha.

3.

Pemecahan Masalah :

1.

Fasilitasi / sosialisasi pelayanan ke kecamatan –

kecamatan, mengfungsikan dinas terkait (UPTD DPU dan

satpol PP) untuk melakukan pendataan bangunan yang

belum berIMB serta membuat peraturan pengenaan

sanksi bagi bangunan yang belum berizin.

(22)

2.

Personil yang menangani perizinan yang bersifat teknis

ditempatkan di BPM PPT Kabupaten Pekalongan serta

perlu adanya dukungan kebijakan dari atasan, pimpinan

dan antar SKPD agar pendelegasian bisa dilaksanakan

sepenuhnya di BPM PPT Kabupaten Pekalongan.

3.

Sosialisasi tentang ijin penanaman modal dan pelaporan

LKPM di BPM PPT Kabupaten Pekalongan dengan

mengundang pelaku usaha menengah dan besar yang

ada dikabupaten pekalongan

4.

Pembinaan langsung dan jemput bola ke perusahaan

tentang ijin penanaman modal dan pelaporan LKPM.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pekalongan

yang dapat kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat sebagai acuan

selanjutnya.

Kajen, Januari 2016

KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

KABUPATEN PEKALONGAN

M JANU HARYANTO, SH.MH

Pembina Utama Muda

NIP. 19570126 198007 1 001

Referensi

Dokumen terkait

 bersifat kejiwaan kejiwaan manusia manusia karena karena proses proses hipnoterapi hipnoterapi tidaklah tidaklah lama lama dan dan tidak tidak

 A.. :ersa :ersamaan gra-i maan gra-ik -ungsi kuadra k -ungsi kuadrat pada gambar t pada gambar berikut adalah .... berikut adalah .... Jika :ak Salim membeli membeli 1 buku gambar

Tidak ada data Susenas Maret 2015 di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua. Angka kemiskinan Kab Nduga tahun 2015 memakai angka

Berdasarkan surat perjanjian No.001/PD- jatim/TML/I/2014, pada tanggal 2 Januari 2014 Perusahaan telah mengadakan perjanjian distribusi dengan UD Mandala sebagai distributor,

[r]

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan didapatkan hasil sebesar 0,000066 yang berarti bahwa kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan

Penerapan metode pemberian tugas berbantuan media kertas lipat akan mampu memberikan hasil yang lebih optimal dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kemampuan motorik

Yang dimaksud dari present ialah tetntang penjelasan waktu awal perhitungan yang bertepatan dengan waktu evaluasi dilakukan atau disebut pada periode tahun ke-0 dalam