SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh: Agustinus Bayu K
NIM : 052214052
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
RENTABILITAS)
(Studi Kasus pada Ahass Yossan Motor 7543 di Purwomartani, Sleman
Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agustinus Bayu K NIM: 052214052
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
iv
untuk berkembang. Kebingungan adalah pertanda bahwa kita sedang
berkembang.
Tak ada yang tak mungkin………
B. Persembahan
Tulisan ini dipersembahkan untuk segenap keluarga, teman, sahabat, dan
v
tidak memuat karya orang lain atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang
telah disebutkan dalam daftar kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, Desember 2009 Penulis
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agustinus Bayu K
Nomor Mahasiswa : 052214052
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (RASIO AKTIVITAS DAN RASIO RENTABILITAS
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 12 Februari 2010
Yang menyatakan
(Agustinus Bayu K)
vii
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi Program Studi Manajemen,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari peranan
berbagai pihak yang dengan tulus iklas membantu, membimbing, memotivasi, dan
memberikan dukungan kepada penulis. Oleh karena itu perkenankanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Drs. Y.P, Supardiyono ,M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen.
3. Dra. Diah Utari BR, M.Si. selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktu dalam membantu dan membimbing penulis hingga
terselesaikannya skripsi ini.
4. Drs. Hendra Poerwanto G. M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Segenap dosen pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
6. Segenap karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi.
7. Segenap karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
viii
12.Teman-teman manajemen 2005.
13.Teman-teman manajemen 2004.
14.Dan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penulisan
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, Desember 2009
Penulis
viii
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ……….iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
HALAMAN PUBLIKASI ... vi
KATA PANGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT ……… xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 2
C. Batasan Masalah ... 2
D. Tujuan Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II. LANDASAN TEORI ... 4
A. Pengertian Manajemen ... 4
B. Pengertian Manajemen Keuangan ... 5
ix
G. Pengertian Laporan Keuangan ………...14
H. Tujuan Laporan Keuangan ……….16
I. Pemakaian Laporan Keuangan ………...17
J. Analisis Rasio Keuangan ………19
K. Macam-macam Rasio Keuangan ………20
L. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan ………..23 BAB III. METODE PENELITIAN... 28
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 24
D. Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran ... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ... 25
F. Sumber Data ... 25
G. Teknik Analisis Data ... 26
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 27
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 27
B. Fasilitas Konsumen ... 28
C. Lokasi Perusahaan ... 29
D. Struktur Organisasi Perusahaan ... 29
x
A. Analisis Data ... 35
B. Pembahasan ... 39
BAB VI. PENUTUP ... 44
A. Kesimpulan ... 44
B. Keterbatasan Penelitian ... 44
C. Saran ……….. 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
Tabel V.3 Rasio rentabilitas modal sendiri ... 37
Tabel V.4 Rasio rentabilitas ekonomis ... 38
Tabel V.5 Rasio aktivitas ... 39
x
Gambar V.1 Rasio Aktivitas... ………...40
xi
Sleman, Yogyakarta Agustinus Bayu K Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan (1) Tingkat Aktivitas dan (2) Tingkat rentabilitas AHASS Yossan Motor 7542 dari tahun 2004 sampai dengan 2008.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara dengan pemilik serta kepala bengkel AHASS Yossan Motor 7542 dan kajian pustaka dari Bursa Efek Indonesia.
xii
Sleman, Yogyakarta Agustinus Bayu K University Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
The aims of this research were to identify the improvement of (1) Activity and (2) Rentability Ratio of AHASS Yossan Motor 7542 on 2004 up to 2008.
The data were analyzed by the equation of inventory turnover, total aset turnover, equity and economic rentability.
The technique of collecting data used was documentation, interview with owner and mechanics AHASS Yossan Motor 7542, and literature study at
Indonesia’s Stock Exchange.
A. Latar Belakang Masalah
Situasi ekonomi yang ditandai dengan persaingan global sekarang ini
sangat mempengaruhi kelangsungan usaha suatu perusahaan. Perusahaan harus
mampu menjaga kelangsungan usahanya dan mampu memenangkan persaingan
dengan perusahaan lain. Kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan
usahanya dan dalam memenangkan setiap persaingan sangat dipengaruhi oleh
kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Salah satu instrumen yang bisa dilakukan oleh para pengusaha dalam
mempertahankan eksistensi perusahaan yaitu dengan menganalisis laporan
keuangannya. Analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui keadaan
dan perkembangan dari tahun ke tahun dari perusahaan yang bersangkutan.
Perkembangan perusahaan dapat dikatakan baik jika perusahaan itu mampu
melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan efektif dan efisien serta didukung
oleh pengelolaan yang baik, bukan sekedar dapat mempertahankan kelangsungan
hidup saja, tetapi juga dapat tumbuh dan dapat memberikan laba bagi perusahaan.
Dengan menganalisis laporan keuangan dari perusahaan, pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut dapat menggunakannya untuk
pengambilan keputusan. Selain itu juga manajemen dapat mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi keungan perusahaan.
Mengingat betapa pentingnya mengetahui perkembangan keuangan suatu
perusahaan melalui analisis keuangan perusahaan. Dari sini penulis terdorong
untuk mengadakan penelitian dengan topik
“Analisis Laporan Keuangan (Rasio Aktivitas dan Rasio Rentabilitas) Studi kasus pada AHASS Yossan Motor 7542 di Purwomartani, Sleman Yogyakarta“
B. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana rasio aktivitas selama tahun 2004 sampai tahun 2008 ?
2. Bagaiman rasio rentabilitas selama tahun 2004 sampai tahun 2008 ?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini tidak terlalu luas,
maka penulis memberikan batasan sebagai berikut:
1. Karena pada akhir tahun kinerja keuangan selalu dibuat untuk menilai
kesehatan perusahaan, maka peneliti membatasi laporan keuangan yang
digunakan dalam penelitian mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 serta
D. Tujuan Penelitian
Dengan penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai penulis adalah :
1. Untuk mengetahui rasio aktivitas selama tahun 2004 sampai tahun 2008
2. Untuk mengetahui rasio selama rentabilitas tahun 2004 sampai tahun 2008
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dan membantu manajemen
perusahaan sebagai bahan evaluasi dan dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
kebijakan-kebijakan dibidang keuangan di masa mendatang.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan berguna
sebagai salah satu referensi bagi pembaca yang tertarik untuk topik yang
serupa dalam bidang keuangan.
3. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis sebagai sarana penerapan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen
Seperti banyak bidang studi lainnya yang menyangkut manusia,
manajemen juga sulit untuk didefinisikan. Dalam kenyataannya, tidak ada definisi
yang diterima secara universal.
Menurut Folett (dalam Handoko, 1995:8), manajemen adalah seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Artinya bahwa para manajer
mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak
melakukan tugas-tugas itu sendiri.
Menurut Stoner (dalam Handoko, 1995:8), manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya–sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Kedua pengertian di atas membedakan penekanan pengertian manajeman
dalam dua hal, yaitu proses yang berarti cara melakukan pekerjaan untuk
mencapai tujuan dan seni yang berarti kemampuan atau ketrampilan pribadi. Jadi
dapat disimpulkan bahwa manajemen dapat berarti kegiatan-kegiatan manajemen
dilakukan dengan kemempuan pribadi untuk mencapai tujuan perusahaan.
B. Pengertian Manajemen Keuangan
Definisi keuangan menurut Van Horne dan M. Wachwicz (1997:2)
manajemen keuangan aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan
pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh karena itu fungsi
pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga area
utama: keputusan sehubungan investasi, pendanaan dan menajemen aktiva.
Manajemen keuangan merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan yang
bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya
yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk
mendapatkan dana tersebut seefisien mungkin (Bambang Riyanto, 1998:4).
Pengertian manajemen keuangan tidak dapat dilepaskan dari pengertian
manajemen secara umum. Keuangan dalam suatu perusahaan merupakan salah
satu bidang garap atau fungsi dari manajemen, di samping bidang lain, seperti
pemasaran, produksi dan operasi, dan sumberdaya manusia. Pengertian
manajemen secara umum dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari semua sumber daya yang
dimiliki oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan definisi manajemen tersebut, maka Manajemen keuangan
dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian keuangan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
memaksimumkan kekayaan/kemakmuran pemegang saham/pemiliknya. Dari
pengertian ini, secara ringkas, manajemen keuangan dapat didefinisikan kembali
sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
sumber daya keuangan supaya dapat memaksimumkan kekayaan pemiliknya.
Dengan memaksimumkan kekayaan pemilik, berarti manajemen keuangan
memfokuskan aktivitasnya pada bagaimana suatu organisasi dapat menciptakan
dan menjaga nilai perusahaan.
C. Arti Penting Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan perlu dipelajari oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, terutama praktisi (manajer keuangan perusahaan, praktisi pasar
modal dan pasar uang, dan sebagainya), maupun calon praktisi (mahasiswa),
karena mempunyai arti penting. Arti penting ini perlu diketahui oleh pihak-pihak
yang akan mempelajari manajemen keuangan, sehingga diharapkan dapat
meng-aplikasikannya dengan baik dan berhasil, baik dalam menangani pemasaran,
produksi dan operasi, sumber daya manusia, maupun aspek-aspek yang lain. Ini
berarti para praktisi dan calon praktisi seharusnya perlu mempelajari teori yang
ada dalam manajemen keuangan. Dengan mempelajari teori-teori ini, para praktisi
diharapkan mempunyai landasan yang kuat dalam setiap pengambilan keputusan
Ada 4 (empat) macam arti penting manajemen keuangan (Warsono,
2003:4). Pertama, pengetahuan manajemen keuangan membantu dalam
perencanaan, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan. Dalam hal ini,
dibutuhkan adanya penguasaan tentang pengetahuan keuangan dan akuntansi,
supaya mampu mengerti laporan keuangan yang dipersiapkan oleh bagian/segmen
lain dari organisasi. Sebagian besar aktivitas manajemen keuangan menganalisis
laporan keuangan, baik neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal,
maupun laporan arus kas.
Kedua, dengan manajemen keuangan (dalam arti pengelolaan)
memung-kinkan terjadinya komunikasi dan koordirlasi antar bagian yang lebih baik.
Sebagai contoh anggaran perusahaan (rencana keuangan) mengkomunikasikan
tujuan perusahaan menyeluruh kepada para manajer bagian, sehingga mereka tahu
apa yang diharapkan darinya dan parameter keuangan apa yang berlaku terhadap
operasinya. Dengan mengetahui parameter keuangan yang berlaku terhadap
operasinya, masing-masing bagian dapat membuat rencana kerja/operasi dengan
baik. Di samping itu, dengan adanya anggaran menyeluruh ini, konflik antar
bagian dapat ditekan/dihindari.
Ketiga, manajemen keuangan (dalam arti tugas) menyajikan informasi
yang meyakinkan kepada manajemen yang lebih tinggi untuk mendapat
persetujuan bagi tindakan atau proyek. Sebagai contoh, rencana pembukaan lini
keuangan. Rencana tersebut hanya bisa diterima oleh manajemen puncak, jika
manajemen keuangan dapat mengajukan proposal proyek tersebut secara
meyakinkan tentang kelayakan proyek untuk dijalankan.
Terakhir, pengetahuan manajemen keuangan sangat diperlukan di
ber-bagai bidang. Setiap organisasi, baik bisnis maupun non bisnis memerlukan
manajemen keuangan untuk mengelola keuangan organisasi. Di samping itu,
setiap bagian daiam suatu organisasi juga memerlukan manajemen keuangan
untuk mengelola keuangan pada bagiannya. Tanpa adanya pengelolaan yang baik,
akan terjadi ketidakefisienan dalam penggunaan keuangan pada setiap bagian dan
perusahaan secara menyeluruh.
D. Bidang Dasar Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dibagi menjadi empat bidang dasar, yaitu keuangan
perusahaan (corporate finance), investasi (investments), lembaga keuangan
(financial Institutions), dan keuangan internasional (international finance).
Keuangan perusahaan mengkaji tentang bagaimana keuangan di suatu perusahaan,
terutama perusahaan yang berbentuk korporasi, dikelola sehingga tujuan yang
ingin dicapai dapat terwujud, yaitu terutama memaksimumkan kekayaan pemilik.
Investasi mengkaji tentang bagaimana seharusnya keputusan yang dibuat
oleh para investor di pasar keuangan, terutama pasar modal, sehingga ada suatu
ditanggung dalam berinvestasi pada suatu sekuritas. Pada bidang lembaga
keuangan, manajemen keuangan mengkaji tentang bagaimana bekerjanya suatu
lembaga keuangan clan bagaimana dunia usaha (perusahaan) dapat
memanfaatkannya. Terakhir, keuangan internasional mengkaji tentang
mekanisme terbentuknya nilai tukar valuta asing dan implikasinya bagi
peru-sahaan, terutama perusahaan multinasional dan transnasional.
E. Tujuan Manajemen Perusahaan
Tujuan manajemen keuangan tidak dapat dilepaskan dari tujuan
perusa-haan secara umum. Tujuan perusaperusa-haan secara umum meliputi: kelangsungan
hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas. Tujuan perusahaan ini kemudian di
jabarkan pada masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan, Misalnya,
bagian pemasaran, mungkin akan menjabarkan tujuan ini menjadi peningkatan
penjualan atau usaha memasuki daerah pasar baru. Bagian produksi dan operasi
dapat menjabarkannya menjadi penurunan biaya produksi dan operasi atau usaha
untuk mempercepat proses produksi sehingga efsiensi dapat meningkat.
Maksimalisasi Kekayaan Pemegang Saham versus Laba
Maksimalisasi kekayaan para pemegang saham merupakan tujuan
manajernen keuangan (Warsono, 2003:5). Indikator kekayaan para pemegang
saham dapat dilihat dari harga/nilai saham yang dimilikinya di pasar modal.
pemegang sahamnya akan menikmati kenaikan nilai saham yang lebih tinggi
(memperoleh capital gams), dan cenderung memperoleh kemudahan untuk
menambah dana baru jika diperlukan.
Tujuan kedua manajemen keuangan adalah maksimalisasi laba. Laba,
menurut akuntansi diartikan sebagai selisih antara pendapatan dengan biaya total.
Dalam konteks manajemen keuangan, memaksimumkan kekayaan lebih dipilih
dibandingkan memaksimumkan laba karena adanya beberapa pertimbangan. Ada
empat pertimbangan mengapa memaksimumkan kekayaan bagi para pemilik lebih
dipilih dibandingkan dengan memaksimumkan laba yaitu (1) Kekayaan untuk
jangka panjang; (2) Risiko atau ketidakpastian; (3) Penjadwalan hasil; dan (4)
Pendapatan para pemegang saham. Untuk lebih jelasnya, perbandingan
(keunggulan dan kelemahan) antara konsep maksimalisasi kekayaan para
Tabel II.1
bagi manajemen. Ganjaran /kompensasi bagi manajemen dapat berupa fasilitas
yang diberikan (kantor yang representatif, kendaraan dinas, dan rumah dinas), dan
bentuk insentif lainnya. Memaksimumkan ganjaran bagi para manajer ditujukan
untuk memaksimumkan produktivitas mereka, sehingga dengan demikian
diharapkan perusahaan akan dapat tumbuh dan berkembang. Dengan
pertumbuhan dan perkembangan yang tinggi akan meningkatkan nilai saham
perusahaan.
Tujuan manajemen keuangan keempat adalah sasaran keperilakuan.
Kebijakan di bidang keuangan dapat dipergunakan untuk mempengaruhi para
anggota organisasi perusahaan agar berperilaku tertentu, sesuai dengan yang
dikehendaki manajemen, seperti harapan terhadap peningkatan semangat kerja
dan loyalitas terhadap perusahaan.
Sasaran keperilakuan dalam manajemen keuangan dapat diilustrasikan
dengan adanya rencana kenaikan upah dan gaji. Kemungkinan besar reneana ini
ditujukan untuk peningkatan semangat kerja dan loyalitas karyawan. Bagi
perusahaan, hal ini merupakan salah satu cara mengantisipasi keluarnya karyawan
terlatih dan pembajakan karyawan potensial oleh perusahaan lain, karena semakin
ketatnya persaingan di pasar tenaga kerja.
Tujuan manajemen keuangan yang terakhir adalah tanggung jawab sosial.
Tanggung jawab sosial perusahaan ini dilakukan karena perusahaan hidup di
tengah masyarakat dan eksistensinya sangat bergantung pada masyarakat yang
berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders). .Jadi, beberapa persoalan
pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, idealnya juga menjadi persoalan
bagi perusahaan. Dengan demikian, seharusnya perusahaan ikut serta mernikirkan
dan berpartisipasi dalam pemecahan masalah yang ada, sehingga ada semacam
F. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen keuangan dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari
tugas dan tanggung jawab seorang manajer/direktur keuangan. Tugas dan
tanggung jawab manajer keuangan antar perusahaan mungkin saja berbeda. Hal
ini mungkin bergantung pada jenis usaha perusahaan, besar kecilnya ukuran
perusahaan, atau kompleksitas perusahaan. Ini berarti tugas dan tanggung jawab
manajer keuangan antar perusahaan mungkin saja mempunyai cakupan yang
berbeda, tetapi ada beberapa kesamaan yang dapat diidentifikasi.
Secara umum ada tiga macam tugas dan tanggung jawab manajer
keuangan (Warsono, 2003:7). Pertama, keputusan investasi (investment decision).
Keputusan investasi akan menghasilkan kebijakan investasi. Kebijakan investasi
ini menyangkut bagaimana manajer keuangan mengalokasikan dana ke dalam
bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan di masa yang akan
datang. Hasil dari kebijakan investasi, secara sederhana dapat dilihat pada sisi
aktiva neraca perusahaan.
Kedua, keputusan pembelanjaan kegiatan usaha (financing decision).
Keputusan pembelanjaan kegiatan usaha ini akan menghasilkan kebijakarl sumber
pembelanjaan. Dalam hal ini seorang manajer keuangan dituntut untuk
rnempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber pembelanjaan
serta kegiatan usahanya. Hasil kebijakan sumber pembelanjaan, secara sederhana
dapat dilihat pada sisi pasiva neraca perusahaan.
Terakhir, keputusan manajemen aktiva (assets management decision). Jika
aktiva telah diperoleh dan pembelanjaan yang tepat telah tersedia, maka
aktiva-aktiva yang ada tetap memerlukan pengelolaan yang efisien. Manajer keuangan
bertanggung jawab terhadap bermacam-macam tingkatan dalam menjalankan
tanggung jawabnya terhadap aktiva-aktiva yang ada. Tanggung jawab ini
menuntut manajer keuangan untuk lebih memperhatikan manajemen aktiva lancar
daripada aktiva tetap.
G. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan dari peristiwa-peristiwa keuangan dengan cara
yang setepat-tepatnya dan dinyatakan dalam satuan mata uang serta penafsiran
dari hal yang ditimbulkannya. Laporan keuangan merupakan pertimbangan yang
penting oleh para manajer dalam proses pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya akan meliputi neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Jadi pada prinsipnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan
laba/rugi yang merupakan iktisar pertanggungjawaban dari manajer keuangan.
Hal ini disebabkan karena neraca dan laporan laba/rugi menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan dan juga kinerja perusahaan tersebut.
a. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu
organisasi pada suatu periode tertentu. tujuan neraca untuk meninjukan posisi
keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu
dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun kalender,
angka-angka yang ada dalam neraca memberikan informasi yang sangat banyak
mengenai keputusan yang sudah diambil oleh perusahaan. Informasi tersebut
bisa bersifat operasional maupun strategis, baik kebijakan modal kerja, investasi,
maupun kebijakan struktur permodalan yang telah diambil oleh perusahaan.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba/rugi merupakan laporan mengenai pendapatan, biaya-biaya, dan
laba perusahaan selama periode tertentu. Dalam laporan laba/rugi ditunjukan
laba/rugi yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dimana dirinci
juga penghasilan dan biaya yang telah menimbulkan adanya laba/rugi bagi
perusahaan. Dengan kata lain, laporan laba/rugi merupakan laporan yang
sistematis tentang penghasilan, biaya, laba/rugi yang diperoleh suatu
c. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Laporan perubahan posisi keuangan adalah laporan yang mempunyai peranan
penting dalam memberi informasi mengenai berapa besar dan kemana saja dana
digunakan serta dari mana sumber dana itu diambil. Dengan demikian laporan
sumber dari penggunaan dana akan dapat menjawab pertanyaan, apa yang telah
dilakukan perusahaan dengan dana yang dimilikinya. Informasi yang diperoleh
dari laporan ini dapat menunjukan apakah perusahaan tersebut sedang maju atau
sedang mengalami kesulitan keuangan.
H. Tujuan Laporan Keuangan
a. Tujuan umum (Husnan, 1995:231) :
1. Untuk memberikan informasi keuangan sccara kualitatif yang dapat
dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Menyajikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan
perusahaan.
3. Menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam
menafsirkan kemampuan atau potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
b. Tujuan kualitatif yang harus dipenuhi agar suatu laporan keuangan bermanfaat :
1. Relevan, artinya relevansi suatu informasi yang harus dihubungkan dengan
2. Dapat dimengerti, artinya informasi dari laporan keuangan dapat dipahami
oleh pengguna.
3. Daya uji, artinya informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para
pengukur yang independent.
I. Pemakaian Laporan Kuangan
Laporan keuangan perusahaan akan memberikan banyak informasi
keadaan suatu perusahaan. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan alat
komunikasi antara data keuangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan itu sendiri. Para pemakai laporan keuangan ini
menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi
yang berbeda menurut Kuswadi (2004:11), yang meliputi:
1. Manajer
Manajer atau pimpinan peruahaan membutuhkan laporan keuangan untuk
mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan, sehingga dapat
dketahui hasil-hasil yang telah dicapai baik masa lalu maupun masa sekarang.
Dari sudut pengendalian internal, manajemen melakukan analisis keuangan
dalam rangka merencanakan posisi keuangan perusahaan saat ini dan
mengevaluasi kesempatan-kesempatan yang berkaitan dengan posisi keuangan
2. Investor
Para investor dapat menentukan langkah yang ditempuh dalam penanaman
modalnya. Mereka ini berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa
mendatang dan perkembangan perusahaan. Selanjutnya untuk mengetahui
jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja dan kondisi keuangan
jangka pendek perusahaan.
3. Kreditor
Kreditor sangat memerlukan infoni-jasi yang berkaitan dengan kemampuan
perusahaan untuk melunasi pinjaman dan bunga pada saat jatuh tempo melalui
laporan keuangan (Prastowo, 1995:3-4).
4. Karyawan
Karyawan tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas
perusahaan. Karyawan yang tertarik pada informasi yang memungkinkan
mereka melakukan penilaiana tes kemampuan perusahaan dalam memberikan
balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja (Prastowo, 1995:4).
5. Pemerintah
Pemerintah membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan pajak sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional
6. Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui kontribusi yang diberikan oleh perusahaan
terhadap perekonomian nasional melalui laporan keuangan.
J. Analisis Rasio Keuangan
Rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak
digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Dalam hubungannya
dengan keputusan yang diambil oleh perusahaan; analisis rasio ini bertujuan
untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil perusahaan dalam rangka
menjalankan aktivitas usahanya. Analisis rasio keuangan perusahaan digunakan
untuk menilai kondisi dan prestasi keuangan atau perusahaan, Rasio keuangan
dapat digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi prestasi perusahaan.
Beberapa penggunaan rasio keuangan antara lain dipakai untuk :
a. Membandingkan perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama. Rasio
dapat menunjukkan faktor-faktor yang berkaitan dengan keberhasilan dan
kegagalan perusahaan dan dapat menunjukkan mana perusahaan yang lemah
dan yang kuat.
b. Membandingkan industri-industri yang berbeda Setiap industri mempunyai
sifat operasi dan keuangan yang khas. Kekhasan tersebut dapat
c. Membandingkan prestasi perusahaan dalam periode waktu yangberbeda.
Setelah melewati suatu periode suatu perusahaan akan membuat norma-norma
tertentu yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan di masa mendatang.
K. Macam-macam Rasio Keuangan 1. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana
perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya. Rasio ini digunakan
untuk melihat seberapa besar tingkat aktiva tertentu yang dimiliki perusahaan,
apakah sudah sesuai dan beralasan (reasonable), sangat tinggi, atau sangat
rendah jika dipandang dari tingkat penjualan saat ini dan yang diproyeksikan
(Van Horne dan Wachwicz, Jr, 1997:156).
Jika perusahaan mempunyai sangat banyak aktiva, beban bunganya
akan sangat tinggi, sehingga labanya menjadi menurun. Di sisi lain, jika
aktiva sangat rendah, penjualan yang mendatangkan laba mungkin menurun.
Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio aktivitas, maka semakin efektif
perusahaan dalam mendayagunakan sumberdayanya. Rasio aktivitas dapat
diukur dengan rasio perputaran persediaan (inventory turnover/ITO) dan
Rasio perputaran persediaan dihitung dengan membagi penjualan
dengan persediaan. Rasio perputaran persediaan dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut:
Rasio Perputaran Persediaan =
Persediaan Penjualan
Besarnya hasil perhitungan rasio perputaran persediaan menunjukkan
tingkat kecepatan persediaan menjadi kas atau piutang dagang. Semakin
tinggi rasio perputaran persediaan, maka akan semakin cepat persediaan
perusahaan menjadi kas atau piutang.
Rasio aktivitas yang kedua adalah rasio perputaran aktiva total. Rasio
perputaran aktiva total (total assets turnover ratio) ini mengukur perputaran
dari semua aset perusahaan, clan dihitung dengan cara membagi penjualan
dengan aktiva total. Secara matematis, rasio aktiva total dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut:
Rasio Perputaran Aktiva Total =
Total Aktiva
Penjualan
Besarnya hasil perhitungan rasio perputaran aktiva total menunjukkan
tingkat kecepatan seluruh aktiva perusahaan menjadi kas atau piutang.
Semakin tinggi rasio perputaran seluruh aktiva, maka semakin efektif
2. Rasio Rentabilitas
Rentabilitas menunjukkan perbandingan laba dengan aktiva atau laba
yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Bambang
Riyanto, 1991;28).
Cara untuk menilai rentabilitas perusahaan ada bermacam-macam
tergantung pada laba dan aktiva modal yang dibandingkan. Apakah laba yang
dihasilkan dari operasi ataukah dengan membandingkan laba bersih setelah
pajak dengan modal sendiri.
Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba
yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal
sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan perusahaan
dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba.
Rentabilitas modal sendiri dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara modal dan laba
sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut
dan dinyatakan dalam prosentase. Oleh karena itu, pengertiam rentabilitas
sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu
perusahaan dengan seluruh modal yang ada didalamnya untuk menghasilkan
laba.
2004 2005 2006 2007 2008
Rasio Aktivitas
- Rasio Perputaran
persediaan
- Rasio Perputaran
Aktiva total Rasio Rentabilitas -Rentabilitas
modal sendiri -Rentabilitas
ekonomi
L. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan (Sawir, 2001:44)
1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang
dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak dibeberapa bidang usaha.
2. Rasio disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yang merupakan suatu
penelitian terhadap objek yang penelitiannya terbatas, sehingga kesimpulan yang
ditarik terbatas hanya pada objek yang diteliti saja, jadi tidak berlaku secara
umum.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat : AHASS Yossan Motor 7542.
2. Waktu : September – Oktober 2009
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian adalah orang yang terlibat dalam penelitian ini yang
bertindak sebagai pemberi informasi berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan yaitu AHASS Yossan Motor 7542.
2. Objek penelitian
Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan AHASS Yossan Motor
7542.
D. Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek penelitian atau
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti sesuai
dengan perumusan masalah.
Pengukuran variabel dengan membandingkan rasio aktivitas dan rasio
rentabilitas.. Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana
perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya. Rasio Rentabilitas adalah
rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan pengumpulan data penulis menggunakan
1. Metode wawancara : di lakukan dengan wawancara langsung dengan pihak
perusahaan.
2. Metode dokumen : dilakukan dengan cara menggunakan data tentang
perusahaan yang dibuat dalam bentuk arsip.
F. Sumber Data
1. Data sekunder : berupa data yang sudah diolah dan biasanya sudah berupa
arsip, buku, literatur, bahan bacaan lain yang berhubungan dengan masalah
G. Teknik Analisis Data
Teknis dalam menganalisis data untuk menjawab permasalahan
dilakukan dengan menghitumg tingkat rasio keuangan perusahaan tahun 2004
sampai 2008. Rasio-rasio yang digunakan adalah :
1. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yang dipergunakan untuk mengukur keefektifan perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya adalah rasio perputaran
persediaan (inventory turnover/ITO) dan perputaran aktiva total (total aset
turnover/ TATO).
2. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas yang dipergunakan untuk menunjukkan perbandingan laba
dengan aktiva atau laba yang menghasilkan laba tersebut adalah rentabilitas
modal sendiri dan rentabilitas ekonomi.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Yossan Honda Motor Yogyakarta adalah salah satu bengkel AHASS (Astra
Honda Authorized Service Station) yang berdiri di Yogyakarta dengan nomor
7542. Yossan motor merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa,
khususnya pelayanan reparasi atau servis motor jenis Honda dan juga melayani
penjualan suku cadang sepeda motor jenis Honda. Badan usaha ini bisa dikatakan
sebagai usaha keluarga, karena pemilik, pemimipin ataupun bagian
administrasinya masih ada hubungan kakak adik. Proposal berdirinya bengkel ini
disetujui oleh PT AHM (Astra Honda Motor) pada Oktober 2004 dengan lokasi
yang telah ditentukan oleh AHM (Astra Honda Motor).
Pemilik Yossan Honda Motor sampai saat ini adalah Ibu Diah Utari dengan
pimpinan bengkel Bapak Budi Djatmiko dan pemegang bagian administrasinya
Ibu Nurdiah Mardiastuti. Selama perusahaan bengkel yang beroperasi sejak
Januari 2005 ini berdiri belum pernah terjadi pergantian pimpinan.Yossan Honda
Motor ini masuk dalam kategori bengkel AHASS bintang 1, dimana PT AHM
(Astra Honda Motor) mempunyai level-level yang membedakan antara AHASS
satu dengan yang lainnya dengan range bintang 1 sampai bintang 5. Bintang 1
merupakan bengkel dengan level paling bawah dan peralatan yang standar,
sedangkan bintang 5 merupakan bengkel dengan level paling tinggi dan tentunya
peralatan yang komplit.
Dari sisi penargetan banyaknya motor per hari, pimpinan bengkel mengatakan
bahwa Yossan Honda Motor mempunyai target per mekanik 5 motor per harinya
tapi perkembangannya selama ini target belum terlaksana karena memang
kapasitas motor yang ada di lokasi bengkel terbatas.
B. Fasilitas Konsumen
Fasilitas yang diberikan oleh Yossan Honda Motor kepada konsumen antara
lain :
1. Tempat Parkir
2. Toilet
3. Ruang Tunggu (Televisi 20”, kursi, kipas angin, majalah, air minum gratis
rak helm).
4. Jobs Return yaitu pengembalian kembali kerja oleh bengkel karena
keluhan konsumen, misalnya :
a. servis ringan garansi satu minggu
b. servis berat garansi satu bulan
5. Alat-alat bengkel yang resmi berasal dari bengkel AHASS
C. Lokasi Perusahaan
Yossan Honda Motor didirikan di kota Yogyakarta, tepatnya di Bromonilan
Purwomartani Kalasan Sleman, dengan telepon (0274) 7428340. Lokasi
berdirinya bengkel ini ditentulan oleh Astra, dengan pertimbangan kedua belah
pihak, yaitu antara Astra dan Pamilik bengkel. Tujuan penetapan lokasi oleh
Astra yaitu agar antara bengkel AHASS yang satu dengan yang lainnya tidak
saling berdekatan dan berebut konsumen.
D. Stuktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan suatu hubungan kerja dalam suatu fungsi yang
menyeluruh dalam suatu organisasi yang terbentuk dari gabungan lintas
wewenang, hak, dan tanggung jawab. Struktur organisasi perusahaan disusun
dengan tujuan memberikan kejelasan dalam menentukan pembagian tugas dan
hubungan kerja masing-masing bagian organisasi. Adapun struktur organisasi
1. Pemilik : merupakan penyedia modal. Pemilik berhak meminta laporan
mengenai perkembangan perusahaan dan kebijaksanaa-kebijaksanaan yang
dditerapkan oleh perusahaan.
2. Kepala Bengkel : bertugas mengontrol dan mengawasi serta bertanggung
jawab atas kegiatan-kegiatan yang ada di bengkel secara langsung dan
berusaha menyelesaikan masalah yang ada.
3. Service Advisor : bertugas melayani pelanggan ketika pertama kali datang,
untuk menanyakan apa yang perlu diperbaiki dan mengecek motor waktu
pertama kali datang ke bengkel.
PEMILIK
KEPALA BENGKEL
SERVICE
ADVISOR KEPALA MEKANIK
MEKANIK QS,LR,HR
CLAIM PROSES C2
FINAL INSPECTION
FRONT DESK KASIR
Gbr.IV.I Struktur Organisasi Perusahaan
4. Kepala Mekanik : bertugas membagi job pada mekanik, mengawasi cara kerja
mekanik, dan memberi instruksi mengenai tugas yang ada di lembar kerja,
serta memantau dan bertanggung jawab atas sarana dan prasarana yang berada
di bengkel.
5. Mekanik QS, LR, HR : bertugas melakukan atau melayani servis motor sesuai
yang ada pada lembar kerja atau sesuai keinginan konsumen.
6. Claim Process C2 : bertugas mengecek kerusakan kendaraan setelah ditangan
konsumen yang masih dalam masa garansi. Apabila kerusakan akibat mekanik
servis maka bengkel akan segera memperbaiki atau lebih dikenal dengan jobs
returns. Akan tetapi apabila kerusakan terjadi karena kesalahan pemakai maka
bengkel harus bisa menjelaskan pada konsumen.
7. Final Inspection : bertugas memeriksa kendaraan-kendaraan yang telah selesai
diservis untuk memastikan standar servis yang telah ditepati oleh mekanik.
8. Front Desk : bertugas memanggil pemilik motor yang sudah selesai diservis
dan menerima pembayaran dari konsumen.
9. Kasir : bertugas mencatat uang masuk dan keluar serta membuat laporan
keuangan harian dan bulanan.
E. Personalia
Untuk menjadi suatu perusahaan yang dapat menarik dan mempertahankan
kinerja yang baik bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan juga harus
memberikan motivasi bagi para karyawan dengan memperhatikan kesejahteraan
karyawannya. Dengan demikian perusahaan mempunyai personalia yang kuat
dalam menunjang mekanisme kerja perusahaan. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam personalia perusahaan adalah :
1. Tenaga Kerja
Saat ini karyawan yang bekerja di AHASS secara langsung berjumlah 5
orang. 3 orang sebagai mekanik, 1 orang sebagai pimpinan bengkel, 1 orang
sebagai front desk yang merangkap sebagai kasir. Untuk menarik karyawan
baru yang biasanya berasal dari STM, pihak bengkel memberi semacam
training selama 3 bulan. Hal ini dilakukan demmi menjaga kualitas sumber
daya manusia yang ada di AHASS.
2. Operasional Perusahaan
Bengkel buka setiap hari dengan jam kerja 6 jam perhari, dengan ketentuan :
Senin-Minggu : 08.00-16.00
Istirahat : 12.00-13.00
Konsumen akan dilayani setiap harinya selama jam kerja yang berlaku.
3. Sistem Penggajian
Karyawan diberi gaji dengan sistem bulanan, maksudnya karyawan akan
mendapat gaji ketika akhir bulan tiba. Dengan besar gaji standar UMP (Upah
bengkel. Berbagai tunjangan juga diberikan oleh pihak bengkel, seperti
AHASS bergerak dalam bidang pelayanan jasa khususnya reparasi motor
Security Tempat parkir Service Advisor Mekanik Pit Servis Final Inspection
termasuk AHASS Yossan Honda Motor, secara tegas membatasi merek Honda
saja yang dilayani mengingat kebijakan dari Astra mengatakan demikian. Hal
demikian disebut dengan Monobrand, yang isinya :
1. Bengkel hanya melayani servis motor dengan merek Honda
2. Pemilik bengkel tidak boleh punya bengkel umum dan toko spare part
merek lain
3. Bengkel hanya menjual suku cadang Honda
4. Bengkel hanya menjual oli Federal Oil.
G. Pemasaran
Pemasaran dan promosi merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya.
Berhasil tidaknya pemasaran sebuah produk itu tergantung pada keberhasilan
promosi. Adapun pemasaran produk jasa yang dijalankan oleh bengkel Yossan
Honda Motor, dengan melakukan promosi sederhana yaitu :
1. Memasang papan nama secara besar di depan lokasi bengkel berdiri
2. memberikan layanan servis gratis ketika awal beroperasinya bengkel
3. Memberikan atau menyebarkan pamflet-pamflet discount servis kepada para
konsumen
4. Memberikan layanan istimewa dengan cara sehabis servis motor dicuci
dengan gratis
B. PEMBAHASAN
1. Untuk menjawab permasalahan yang kedua mengenai perkembangan tingkat
aktivitas AHASS Yossan Motor 7542 akan di bahas sebagai berikut :
a. Perputaran Persediaan
Tabel V.5 memperlihatkan bahwa perputaran persediaan pada AHASS Yossan
Motor 7542 tahun 2004 perputaran persediaan sebesar 0,53125x, ini berarti
dana yang tertanam dalam inventory berputar rata-rata 0,53125x dalam setahun.
Pada tahun 2005 mengalami peningkatan dimana perputaran persediaan
sebesar 0,57909x, dan di tahun-tahun berikutnya perputaran persediaan selalu
mengalami peningkatan. Hal ini berarti perusahaan semakin efisien dalam
menggunakan aktivanya dari tahun ke tahun.
Tabel V.5 Rasio Aktivitas AHASS Yossan Motor 7542
2004-2008
R.Akltivitas 2004 2005 2006 2007 2008
Perputaran
Persediaan 0.53125033 5.79094490 7.21687000 7.59630989 7.76730472
Perputaran
Gambar V.1 Rasio Aktivitas AHASS Yossan Motor 7542
2004-2008
Gambar V.1 memperlihatkan bahwa perputaran persediaan pada AHASS
Yossan Motor 7542 dari tahun 2004 sampai tahun 2008 mengalami
peningkatan yang berarti dan semakin efisien.
b. Perputaran Aktiva Total
Tabel V.5 memperlihatkan bahwa perputaran aktiva total pada AHASS Yossan
Motor 7542 tahun 2004 dan 2005 perputaran aktiva total sebesar 0.04353 dan
0.66327. Hal ini menunjukkan ditahun tersebut perusahaan masih belum efisien
dalam mengelola aktivanya. Akan tetapi pada tahun 2006 sampai 2008
Gambar V.1 memperlihatkan bahwa perputaran aktiva total pada AHASS
Yossan Motor 7542 dari tahun 2004 sampai tahun 2007 perusahaan mengalami
peningkatan yang efisien meskipun di tahun 2008 mengalami penurunan yang
tidak berarti.
2. Untuk menjawab permasalahan yang kedua mengenai perkembangan tingkat
rentabilitas AHASS Yossan Motor 7542 akan di bahas sebagai berikut :
a. Rentabilitas Modal Sendiri
Tabel V.6 menunjukkan perhitungan rasio keuangan AHASS Yossan Motor
7542 dimana dapat diketahui bahwa rentabilitas modal sendiri AHASS Yossan
7542 maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2004 dan 2005 berada dalam
kondisi yang tidak baik karena perusahaan tidak dapat menghasilkan laba yang
diharapkan dan selalu mengalami kerugian. Namun pada tahun 2005 sampai
tahun 2008 perusahaan mendapatkan laba yang semakin meningkat.
Tabel V.6 Rasio Rentabilitas AHASS Yossan Motor 7542
2004-2008
Gambar V.2 menunjukkan analisis rentabilitas modal sendiri AHASS Yossan
Motor 7542 maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2004 dan 2005 berada
dalam kondisi yang memprihatinkan, atau berada dibawah 0. Hal ini
R. Rentabilitas 2004 2005 2006 2007 2008
Rentabilitas
Modal Sendiri 0.03129534- -0.07732011 0.08188108 0.28531256 0.26372210
Rentabilitas
menggambarkan bahwa peusahaan selalu mengalami kerugian di awal
berdirinya perusahaan pada tahun 2004 dan 2005.
Gambar V.2 Rasio Rentabilitas AHASS Yossan Motor 7542
2004-2008
b. Rentabilitas Ekonomis
Tabel V.6 menunujukkan perhitungan rasio keuangan AHASS Yossan Motor
7542 dimana dapat diketahui bahwa rentabilitas ekonomis AHASS Yossan
7542 pada tahun 2004 dan 2005 perusahaan mengalami kerugian dan di tahun
2006 perusahaan mendapat keuntungan, walaupun keuntungan yang
didapatkannya tidak seberapa.
Gambar V.2 menunujukkan analisis tren rentabilitas modal sendiri AHASS
disebabkan karena di awal berdirinya perusahaan pada tahun 2004 dan 2005
setiap tahunnya perusahaan mengalami kerugian. Kondisi yang demikian
dapat disebabkan karena total aktiva yang dimiliki perusahaan tidak
sepenuhnya digunakan atau dikelola untuk menciptakan laba, tetapi bisa saja
digunakan untuk kepentingan lain, ataupun perusahaan tidak dapat
mengontrol biaya yang digunakan dalam mengoperasikan perusahaan dengan
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasar data yang ada serta hasil analisis dan pembahasan rasio
keuangan yang terdiri dari rasio aktivitas dan rasio rentabilitas, maka :
1. Ditinjau dari tingkat aktivitas AHASS Yossan Motor 7542 pada tahun
2004-2008 dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan maka perusahaan berada dalam kondisi yang efisien.
2. Ditinjau dari tingkat rentabilitas AHASS Yossan Motor 7542 pada tahun
2004-2008 maka dapat diketahui bahwa di awal tahun berdirinya
perusahaan pada tahun 2004 dan 2005 mengalami kerugian. Akan tetapi di
tahun selanjutnya perusahaan mengalami peningkatan keuntungan.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis masih banyak mempunyai
keterbatsan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Karena untuk tahun-tahun selanjutnya selalu terjadi perubahan, maka bila
dianalisis hasilnya pasti akan berbeda.
2. Penulis baru pertama kali dalam melakukan penelitian, sehingga masih
banyak adanya kekurangan-kekurangan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka penulis
dapat memberikan saran untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan
sebagai berikut:
1. Perusahaan hendaknya berusaha meningkatkan aktivitas, misalnya dengan
meningkatkan promo-promo yang sudah pernah dilaksanakan.
2. Perusahaan hendaknya mempertahankan dan mempertinggi tingkat
rentabilitas dengan cara menambah modal sendiri sampai tingkat tertentu
untuk meningkatkan volume penjualan dan menekan biaya operasional
Husnan, Suad. (1995). Manajemen Keuangan. Yogyakarta.
James C. Van Horne dan John M. Wachwicz, Jr. (dalam Heru Sutojo1997 : 2)
Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Edisi Kesembilan Salemba Empat Jakarta.
Kuswadi. (2004), Cara Mudah Memahami Angka dan Manajemen Keuangan bagi
Orang Awam, Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Prastowo, Dwi. (1995). Analisis Laporan Keuangan,Konsep dan Aplikasi Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Riyanto, Bambang. (1995). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. (edisi
Keempat). Yogya: BPFE : Yogya.
Sabardi Agus. (1994). Manajemen Keuangan Yogyakarta : UPP AMP YKPN .
Sawir, Agnes. (2001). Analisis Laporan Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Utari BR, Diah. 2007. Diktat Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: USD
Warsono MM. (2003). Manajemen Keuangan Perusahaan. (edisi Ketiga).
41 PEMASARAN :
42 PAPAN HONDA Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 447,000 Rp - Rp - Rp 50,000 Rp
-43 STICKER Rp
-44 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 447,000 Rp - Rp - Rp 50,000 Rp
-45 ADMINISTRASI
46 LISTRIK Rp 220,000 Rp 190,000 Rp 184,700 Rp 199,000 Rp 207,000 Rp 207,500 Rp 210,000 Rp 206,500 Rp 216,500
47 TELEPON Rp 50,000 Rp 50,000 Rp - Rp 49,000 Rp 48,000 Rp 48,000 Rp 47,500 Rp 47,500 Rp 47,500
48 KORAN Rp 42,000 Rp 42,000 Rp 42,000 Rp 42,000 Rp 42,000 Rp 42,000 Rp 42,000 Rp 42,000 Rp 42,000
49 ATK Rp 200,500 Rp 109,600 Rp 80,050 Rp 134,000 Rp 139,300 Rp 51,600 Rp 63,705 Rp 178,200 Rp 71,500 50 Rp 512,500 Rp 391,600 Rp 306,750 Rp 424,000 Rp 436,300 Rp 349,100 Rp 363,205 Rp 474,200 Rp 377,500
51 LAIN -LAIN ARSN-HP Rp 139,500 Rp 301,500 Rp 1,015,500 Rp 461,300 Rp 20,000 Rp 50,000 Rp 161,400 Rp 155,000 Rp 147,800 52 TOTAL PENGELUARAN Rp 5,899,900 Rp 7,253,700 Rp 7,216,200 Rp 13,693,400 Rp 11,047,747 Rp 8,227,120 Rp 6,023,405 Rp 11,706,731 Rp 15,546,500
53 SURPLUS(DEVISIT) Rp (2,978,150) Rp (2,410,150) Rp (2,019,500) Rp (9,314,900) Rp (4,843,797) Rp (1,366,370) Rp (167,405) Rp (2,480,688) Rp (5,992,650)
54 SALDO AWAL Rp 3,291,582 Rp 1,313,432 Rp 3,903,282 Rp 1,883,782 Rp 2,568,882 Rp 1,725,085 Rp 5,358,715 Rp 5,191,310 Rp 2,710,622
55 MODAL DISETOR Rp 1,000,000 Rp 5,000,000 Rp - Rp 10,000,000 Rp 4,000,000 Rp 5,000,000 Rp - Rp - Rp 6,525,000 KAS BESAR Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp
-56 AK MODAL Rp 120,000,000 Rp 125,000,000 Rp 125,000,000 Rp 135,000,000 Rp 139,000,000 Rp 144,000,000 Rp 144,000,000 Rp 144,000,000 Rp 150,525,000 57 SALDO AKHIR Rp 1,313,432 Rp 3,903,282 Rp 1,883,782 Rp 2,568,882 Rp 1,725,085 Rp 5,358,715 Rp 5,191,310 Rp 2,710,622 Rp 3,242,972
CATATAN :
1 LABA BLN OKTOBER 283,554 DI BUANG KE : 1 BIAYA LAIN-LAIN 200,000
2 BIAYA PEMASARAN BROSUR 200,000
2 LABA BLN NOVEMBER 2005 1,359,816 DI BUANG KE: 1 BIAYA KONSULTAN 1,500,000
2 BIAYA AKMDSI ASTRA GAWE 200,000
3 JASA LUAR 200,000
untuk kwitansi dikeluarkan, sesuai pemakain per bulan
30 DISCOUNT Rp 222,900 Rp 97,500 Rp 66,450 Rp 66,900 Rp 110,000 - Rp 340,350 Rp 682,000 Rp 403,000 Rp 905,150