• Tidak ada hasil yang ditemukan

14.G1.0097 MEYLIANA WIJAYA (9.9%).BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "14.G1.0097 MEYLIANA WIJAYA (9.9%).BAB IV"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

31 BAB IV

HASIL

4.1Proses Penyebaran Kuesioner

Dalam penelitian ini peneliti menyebar sebanyak 190 kuesioner pada

responden pada perusahaan manufaktur di Semarang. Dari sejumlah kuesioner yang

disebar, terdapat 137 kuesioner yang kembali, dan hanya 112 kuesioner dapat

digunakan dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.1.1

Tabel distribusi kuesioner

No. Nama Perusahaan Jenis Perusahaan

(2)

4.2 Gambaran Umum Responden

Tabel 4.2.1 Gambaran Umum Responden

Frequency Percent

Jenis kelamin

Pria 47 42

Wanita 65 58

Total 112 100

Usia

< 25 Tahun 36 32

26 – 30 Tahun 49 43,8

> 30 Tahun 27 24,1

Total 112 100

Level Pendidikan

D3 26 23,2

S1 26 23,2

S2 1 0,9

Lainnya 59 52,7

Total 112 100

(3)

Berdasarkan dari jenis kelamin responden, sebagian besar responden

berjenis kelamin wanita dengan prosentase sebesar 58% dan sisanya 42%

berjenis kelamin pria. Mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis

kelamin wanita yang berjumlah 65 orang yang bekerja pada perusahaan

manufaktur di Semarang. Banyaknya responden berjenis kelamin wanita

disebabkan karena berbagai posisi di perusahaan manufaktur lebih

membutuhkan karyawan berjenis kelamin wanita, karena wanita cenderung

lebih teliti dalam bekerja dibanding dengan pria.

Berdasarkan usia responden, terdapat 32,1% responden berusia kurang

dari 25 tahun, 43,8% berusia antara 26 tahun sampai dengan 30 tahun, dan

sisanya sebesar 24,1% berusia lebih dari 30 tahun. Dari hasil perhitungan

tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia antara 26 tahun

sampai dengan 30 tahun dengan jumlah 49 responden dari 112 responden.

Hal ini disebabkan karena usia 26 tahun sampai dengan 30 tahun merupakan

usia produktif dan cukup dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan

manufaktur.

Berdasarkan level pendidikan responden, terdapat 23,2% responden

dengan level pendidikan D3, 23,2% responden dengan level pendidikan S1,

0,9% responden dengan level pendidikan S2, dan sisanya sebesar 52,7%

dengan level pendidikan lainnya ( SMA sederajat). Mayoritas responden

dalam penelitian ini memiliki level pendidikan lainnya ( SMA sederajat ) dan

minoritas responden memiliki level pendidikan S2. Hal ini disebabkan karena

(4)

produksi, dan tidak terlalu membutuhkan ilmu yang tinggi. Karyawan dengan

level pendidikan SMA sederajat sangat tepat untuk dipekerjakaan di

perusahaan manufaktur, sehingga responden dengan level pendidikan SMA

sederajat justru lebih banyak dibanding dengan level pendidikan diatasnya (

D3, S1, S2 ).

4.3 Hasil Uji Validitas

4.3.1

Hasil Uji Validitas Reward Finansial

Tabel 4.3.1.1 Hasil Pengujian Validitas Reward Finansial

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil pengujian validitas reward finansial, seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Dinyatakan valid karena nilai R hitung

(Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari nilai R tabelnya, yakni sebesar 0,1857. Pernyataan dari setiap pertanyaan mengenai reward finansial dapat digunakan untuk pengujian.

4.3.2 Hasil Uji Validitas Reward Non Finansial

Tabel 4.3.2.1 Hasil Pengujian Validitas Reward Non Finansial

(5)

Berdasarkan hasil pengujian validitas reward non finansial, seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Dinyatakan valid karena nilai R hitung

(Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari nilai R tabelnya, yakni sebesar 0,1857. Pernyataan dari setiap pertanyaan mengenai reward finansial dapat digunakan untuk pengujian.

4.3.3 Hasil Uji Validitas Kinerja

Tabel 4.3.3.1 Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil pengujian validitas kinerja karawan, seluruh

pertanyaan dinyatakan valid. Dinyatakan valid karena nilai R hitung

(Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari nilai R tabelnya, yakni sebesar 0,1857. Pernyataan dari setiap pertanyaan mengenai reward finansial dapat digunakan untuk pengujian.

Corrected Item Total Correlation ( R Hitung ) R Tabel

Kinerja 1 0,478 0,1857

Kinerja 2 0,398 0,1857

Kinerja 3 0,545 0,1857

Kinerja 4 0,599 0,1857

(6)

4.4 Hasil Uji Reliabilitas

4.4.1 Uji Reliabilitas Reward Finansial

Tabel 4.4.1.1 Hasil Pengujian Reliabilitas Reward Finansial

Cronbach’s Alpha

Reward Finansial 0,726 0,6

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, reward finansial dinyatakan sebagai variable yang reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6.

4.4.2 Uji Reliabilitas Reward Non Finansial

Tabel 4.4.2.1 Hasil Pengujian Reliabilitas Reward Non Finansial

Cronbach’s Alpha

Reward Non Finansial 0,622 0,6

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, reward non finansial dinyatakan sebagai variable yyang reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha

lebih dari 0,6.

4.4.3 Uji Reliabilitas Kinerja

Tabel 4.4.3.1 Hasil Pengujian Reliabilitas Kinerja Karyawan

Cronbach’s Alpha

Kinerja 0,672 0,6

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, kinerja karyawan dinyatakan

(7)

4.5 Hasil Uji Compare Means

Tabel 4.5.1 Hasil Pengujian Compare Means

Keterangan Jumlah Reward

Finansial

Reward Non

Finansial

Kinerja

Usia

< 25 Tahun 36 14,7778 15,2222 19,0000

26-30 Tahun 49 14,7959 15,0408 18,5714

>30 Tahun 27 14,1111 15,4815 18,7778

Total 112 14,5616 15,2482 18,7831

Jenis Kelamin

Pria 47 15,2979 15,3830 19,4681

Wanita 65 14,1385 15,0769 18,2462

Total 112 14,7182 15,2300 18,8572

Level Pendidikan

D3 26 14,8846 15,5769 18,6923

S1 26 15,46115 15,3077 20,2692

S2 1 15,0000 15,0000 15,0000

Lainnya 59 14,1356 15,000 18,1864

Total 112 14,8703 15,2212 18,0370

(8)

Tabel 4.5.2 Statistic Descriptive Penelitian

Rendah Sedang Tinggi Reward

Tabel perhitungan ini menunjukkan bahwa jika dilihat dari usia, nilai

compare means tertinggi untuk reward finansial adalah karyawan dengan usia 26 tahun – 30 tahun. Artinnya mereka yang berusia 26 tahun – 30 tahun

memiliki persepsi yang baik dibanding dengan usia yang lain, walaupun

hasilnya tidak signifikan. Hal ini di sebabkan karena responden dengan usia

(9)

ke empat pertanyaan mengenai reward finansial, yang memiliki nilai tinggi adalah gaji dan bonus.

Sedangkan untuk reward non finansial jika dilihat dari nilai compare means tertinggi dengan usia < 30 tahun karena usia ini dianggap lebih tua diantara yang lainnya, sehingga perusahaan akan cenderung menghargai

mereka yang lebih tua. Usia lebih dari 30 tahun juga memiliki pengalaman

kerja yang lebih, sehingga mereka mendapat promosi jabatan, tanggungjaab,

penghargaan, serta keterlibatan dalam pengambilan keputusan yang tinggi

dan seuai dengan harapannya dibanding mereka yang berusia lebih muda.

Begitu pula dengan kinerja, jika dilihat dari compare means kinerja tertinggi dihasilkan oleh karyawan dengan usia < 25 tahun. Hal ini disebabkan

karena mereka yang berusia kurang dari 25 tahun lebih memiliki semangat

(10)

4.6 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengal melihat pada nilai kolmogorof-smirnof sebagai berikut :

Tabel 4.6.1 Hasil Pengujian Normalitas

Standardized Residual

N 112

Normal Parameters mean 0,0000000

Std. Deviation 0,99095004

Most Extreme Differences Absolute 0,082

Positive 0,082

negative -0,73

Kolmogorov Smirnov Z 0,870

Asymp. Sig (2 tailed) 0,435

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil pengujian, diketuahui nilai Asymp. Sig sebesar

(11)

4.7 Uji Multikolinearitas

Tabel 4.7.1 Hasil Pengujian Multikolinearitas

Model Tolerance VIF

RFSUM 0,744 1.345

RNFSUM 0,744 1,345

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa nilai Tolerance dan VIF memenuhi syarat Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 yang artinya data terbebas dari multikolinearitas.

4.8 Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.8.1 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Model Sig.

RFSUM 0,051

RNFSUM 0,399

Sumber : Lampiran 4

Dilihat dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai signifikansi untuk

masing-masing variable independen > 0,05 yaitu sebesar 0,051 dan 0,399

(12)

4.9 Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 4.9.1 Hasil Koefisien Determinasi Adjusted R Square

R R Square Adjusted R Square

0,613 0,376 0,365

Sumber : Lampiran 4

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan

variable independen menjelaskan variable dependen. Beredasarkan hasil dari

pengujian, diketahui nilai Adjusted R Square sebesar 0,365 atau 36,5%. Hal ini menunjukkan bahwa variable reward finansial dan reward non finansial menjelaskan 36,5% variasi kinerja karyawan. Sedangkan sisanya sebesar

63,5% dijelaskan oleh variable-variabel lain di luar model.

Tabel 4.9.2 Hasil Uji F

Model Df F Sig.

Regression 2 32,870 0,000

Residual 109

total 111

Sumber : Lampiran 4

Hasil uji F menunjukkan nilai F sebesar 32,870 dengan probabilitas

0,000. Karena probabilitas < 0,05 berarti bahwa model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan, atau dapat disimpulkan

(13)

Tabel 4.9.3 Hasil Uji t ( signifikansi individual )

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std. error

Beta

(Constant) 8,315

1,788

4,651

0,000

RFSUM

0,656

0,097

0,594

6,766

0,000

RNFSUM 0,056

0,131

0,037

0,426

0,671

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil dari pengujian secara terpisah/ individu,

menunjukkan bahwa reward finansial memiliki signifikansi 0,000 ( < 0,05 ) dan beta koefisiennya 0,656 yang berarti variable independen ini berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan reward non finansial memiliki nilai sig. 0,671 ( > 0,05 ) dan beta koefisiennya 0,056 yang

berarti variable ini tidak memiliki pengaruh secara terhadap kinerja

(14)

4.10 Pembahasan

4.10.1 Reward Finansial

Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis di ketahui bahwa hipotesis

1 dalam penelitian ini diterima Hal ini menunjukkan bahwa reward finansial berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya

ketika harapan karyawan mengenai reward finansial terpenuhi maka kinerja karyawan akan meningkat.

Penerimaan hipotesis 1 mendukung adanya teori harapan yang di

kemukakan oleh Victor H. Vroom yang menekankan pada hasil ( out comes )

dibanding dengan kebutuhan. Ketika seseorang merasa bahwa hasil yang

diperoleh sesuai dengan harapan mereka maka akan meningkatkan

kinerjanya. Begitu pula dengan karyawan di perusahaan manufaktur, mereka

akan meningkatkan kinerja jika mereka menganggap bahwa reward finansial yang mereka dapat telah sesuai dengan harapan. Kinerja yang di tingkatkan

merupakan imbal hasil dari apa yang mereka harapkan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum, kinerja

karyawan di pengaruhi oleh reward finansial yang sesuai dengan harapan. pada penelitian sebelumnya, hasil dari pengujian reward finansial memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan ketika di

generalisasi terhadap perusahaan manufaktur dengan sub sector yang berbeda

pun seperti: perusahaan makanan, minuman, beton, plastic dan terpal, baja

(15)

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan perusahaan

manufaktur di Semarang merasa bahwa reward finansial yang berupa gaji, bonus, dan tunjangan yang mereka dapat telah sesuai harapan sehingga

mempengaruhi kinerja mereka.

4.10.2 Reward Non Finansial

Hipotesis 2 dalam penelitian ini di tolak. Hal ini menunjukkan bahwa

reward non finansial yang diberikan kepada karyawan tidak mempengaruhi kinerja karyawan perusahaan manufaktur di Semarang. Penolakaan hipotesis

2 ini mendukung adanya teori arousal dimana ketika seseorang telah

mendapatkan apa yang mereka inginkan maka kinerja mereka akan menurun

karena factor kebutuhan/ harapannya telah terpenuhi/ tercapai, selain itu juga

disebabkan karena sebaran data responden kurang merata sehingga

menyebabkan perbedaan persepsi responden mengenai harapan

Persepsi mengenai harapan pada responden pria dan wanita akan

berbeda karena adanya factor kebutuhan yang berbeda, responden pria akan

memiliki harapan lebih besar terhadap reward non finansial dibanding dengan wanita, karena pria merupakan tulangpunggung keluarga sehingga

komponen reward finansial menjadi lebih penting.

Responden dengan usia kurang dari 25 tahun, usia 26 tahun – 30 tahun,

serta lebih dari 30 tahun akan memiliki perbedaan persepsi mengenai harapan

(16)

Menurut level pendidikan, menunjukkan bahwa karyawan dengan level

pendidikan D3 lebih merasa bahwa reward non finansial yang didapatkan lebih sesuai dengan apa yang dia harapkan, namun kinerjanya tidak lebih baik

daripada karyawan dengan level pendidikan S1.

Gambar

Tabel 4.1.1
Tabel 4.2.1 Gambaran Umum Responden
Tabel 4.3.2.1 Hasil Pengujian Validitas Reward Non Finansial
Tabel 4.3.3.1 Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya komoditas perkebunan yang mempunyai nilai Differential Shift (Di) negatif menunjukkan bahwa komoditas perkebunan tersebut memiliki daya saing lebih rendah

 Nama Kegiatan : Supervisi Pelaksanaan Konstruksi Pembangunan Bendung dan Jaringan Air Baku, Kabupaten Teluk.. Bintuni ( Lanjitan Tahap III Akhir) Paket II  Lokasi Kegiatan

8ejala termasuk ensefalitis, demam, sakit kepala berat yang tidak respon terhadap pengobatan, lemah pada satu sisi tubuh, kejang, kelesuan, kebingungan yang meningkat, masalah

Multiplier effek yang ditimbulkan dari indikator tenaga kerja adalah merupakan perbandingan atau rasio antara total tenaga kerja di suatu wilayah dengan tenaga kerja pada sektor

Fungsi dari sistem bypass ini adalah sebagai sistem proteksi apabila terjadi suatu masalah di siklus rankine tersebut sehingga dapat terhindar dari kerusakan yang parah..

We kindly advise that you get all the relevant information and booklets available for distance students from your nearest UNAM centre ( including the 2017 CODeL Letter

• Jelaskan hubungan penyakit yang menjadi pembunuh manusia seperti serangan jantung dan kanker dengan pola gaya hidup manusia. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini

Setelah dokumen – dokumen tersebut lengkap mulai mendaftarkan tanahnya ke Kantor Pertanahan, setelah didaftarkan mulai proses pengukuran tanah kemudian pembayaran BPHTB