• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BULAN FEBRUARI 2012 KOTA BANJARMASIN DEFLASI SEBESAR 0,31 PERSEN

Pada bulan Februari 2011 Kota Banjarmasin mengalami deflasi sebesar 0,31 persen. Dari 66 kota di Indonesia, tercatat 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Mataram sebesar 1,73 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,03 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 1,29 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palu sebesar 0,04 persen.

Deflasi Kota Banjarmasin terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,67 persen, dan kelompok transport komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen. Sementara itu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar inflasi 0,03 persen, kelompok sandang sebesar 1,37 persen, kelompok kesehatan inflasi 0,36 persen, dan kelompok pendidikan rekreasi dan olah raga mengalami inflasi sebesar 0,01 persen.

Menurut komponennya, barang-barang yang harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (administered goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 0,22 persen, harga yang bergejolak (volatile goods inflation) secara umum mengalami deflasi sebesar 1,73 persen dan komponen inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,20 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2012 sebesar 2,60 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Februari 2012 terhadap Februari 2011) sebesar 6,19 persen.

No. 13/03/63/Th. XVI, 1 Maret 2012

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

KALIMANTAN SELATAN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Februari 2012 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalimantan Selatan dengan menggunakan penghitungan tahun dasar 2007 = 100, pada bulan Februari 2012 Kota Banjarmasin mengalami deflasi 0,31 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 139,35 pada bulan Januari 2012 menjadi 138,92 pada bulan Februari 2012.

Deflasi Kota Banjarmasin terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,67 persen, dan kelompok transport komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen. Sementara itu kelompok yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,03 persen, kelompok sandang sebesar 1,37 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,36 persen, dan kelompok pendidikan rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 persen.

Sepuluh komoditas utama yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi selama bulan Februari 2012 adalah: Daging ayam ras, bayam, udang basah, angkutan udara, cabe merah, bawang merah kembung/gembung, minyak goreng ikan nila, dan rampela hati ayam, sedangkan sepuluh komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi adalah: beras, emas perhiasan, gabus, ikan patin, rokok kretek filter, pepaya, telur

(2)

ayam ras, telur itik, gula pasir dan kue basah.

Dilihat dari inflasi yoy (bulan Februari 2011 terhadap bulan Februari 2012), secara umum Banjarmasin

mengalami inflasi sebesar 6,19 persen. Jika dilihat dari kelompok pengeluarannya, inflasi yoy tertinggi terjadi pada kelompok sandang sebesar 12,56 persen dan inflasi yoy terendah terjadi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,07 persen.

Tabel 1

Laju inflasi Kota Banjarmasin Februari 2012, Year on Year 2012 menurut Kelompok Pengeluaran

(2007 = 100)

IHK IHK IHK Inflasi

b l Inflasi Inflasi Februari

2010 ber 2011Desem Feb 2012 Feb 2012 *) Kalender Tahun Tahun ke tahun

**) ***)

[2] [3] [4] [5] [6] [6]

U m u m 130,82 135,40 138,92 -0,31 2,60 6,19

1 Bahan Makanan 156,04 159,43 166,47 -1,67 4,42 6,68

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan

Tembakau 136,38 142,80 143,58 0,32 0,55 5,28

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan

Bahan bakar 124,02 128,62 135,53 0,03 5,37 9,28

4 Sandang 128,63 142,18 144,79 1,37 1,84 12,56

5 Kesehatan 115,66 119,80 120,39 0,36 0,49 4,09

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 118,34 121,15 121,16 0,01 0,01 2,38

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa

Keuangan 107,95 108,72 109,10 -0,30 0,35 1,07

Kelompok Pengeluaran

[1]

*) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2012 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2012 terhadap IHK bulan Februari 2011 ***) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2012 terhadap IHK bulan Februari 2011

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Banjarmasin bulan Februari 2012

No. Kelompok Andil

[1] [2] [3]

1 U M U M / T O T A L -0,31

2 Bahan Makanan -0,4601

3 Makanan Jadi, Minuman dan Tembakau 0,0713

4 Perumahan, Air Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,0070

5 Sandang 0,1031

6 Kesehatan 0,0123

7 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 0,0007

(3)

Tabel 3

Laju inflasi Kota Banjarmasin Tahun 2012, menurut Komponen

IHK IHK IHK Inflasi bulan Inflasi Inflasi

Feb 2011 Des 2011 Feb 2012 Feb 2012

*) kalenderTahun Tahun ke tahun

**) ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 130,82 135,40 138,92 -0,31 2,60 6,20 1 Diatur Pemerintah 130,13 136,46 140,74 0,22 3,13 8,15 2 Bergejolak (Volatile) 158,05 160,51 166,88 -1,73 3,97 5,58 3 Inti (core) 121,37 126,24 128,54 0,20 1,83 5,91 Komponen [1]

*) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2012 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2012 terhadap IHK bulan Desember 2011 ***) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2012 terhadap IHK bulan Februari 2011

Menurut komponennya barang-barang yang harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (administered goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 0,22 persen, harga yang bergejolak (volatile goods inflation) secara umum mengalami deflasi sebesar 1,73 persen dan komponen inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,20 persen.

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2012 mengalami deflasi 1,67 persen atau terjadi

penurunan indeks dari 169,30 pada Januari 2012 menjadi 166,47 pada bulan Februari 2012.

Tabel 4

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok bahan makanan dirinci menurut sub kelompok padan bulan Februari 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Harga bulan Februari 2012 Andil Inflasi Februari 2012

1 BAHAN MAKANAN -1,67 -0,4601

101 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 1,56 0,1278

102 Daging dan Hasil-hasilnya -13,08 -0,4472

103 Ikan Segar -0,30 -0,0176

104 Ikan Diawetkan 2,10 0,0156

105 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 2,34 0,0604

106 Sayur-sayuran -10,11 -0,1525

107 Kacang - kacangan 2,57 0,0102

108 Buah - buahan 2,86 0,0349

109 Bumbu - bumbuan -3,22 -0,0674

110 Lemak dan Minyak -1,74 -0,0243

(4)

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan 6 sub kelompok mengalami deflasi, dan 5 sub kelompok mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 13.08 persen dan deflasi terendah pada terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,04 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok buah-buahan sebesar 2,86 persen, dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 1,56 persen .

Kelompok ini pada bulan Februari 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,4601 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: daging ayam ras sebesar 0,4343 persen, bayam sebesar 0,0995 persen, udang basah sebesar 0,0659 persen, cabe merah sebesar 0,0393 persen, bawang merah sebesar 0,0273 persen, ikan kembung/gembung sebesar 0,0257 persen, minyak goreng sebesar 0,0243 persen, ikan nila sebesar 0,0221 persen dan rampela hati ayam sebesar 0,0221 persen dan kangkung sebesar 0,0164 persen. Sedangkan komoditas memberikan sumbangan inflasi adalah beras sebesar 0,1391 persen, ikan patin sebesar 0,0413 persen, pepaya sebesar 0,0230 persen, telur ayam ras sebesar 0,0230, telur itik sebesar 0,0200 persen, susu bubuk sebesar 0,0117 persen, kol putih/kubis sebesar 0,0104 persen, ikan asin telang sebesar 0,0093, anggur sebesar 0,0081 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Februari 2012 mengalami inflasi 0,32 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 143,12 pada bulan Januari 2012 menjadi 143,58 pada bulan Februari 2012.

Tabel 5

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok makanan jadi dirinci menurut sub kelompok pada bulan Februari 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Harga bulan Februari 2012 Andil Inflasi Februari 2012

2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK &

TEMBAKAU 0,32 0,0713

201 Makanan Jadi 0,09 0,0117

202 Minuman yang Tidak Beralkohol 0,73 0,0256

203 Tembakau dan Minuman Beralkohol 0,84 0,0340

Dari 3 sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,09 persen, sub kelompok minuman tidak beralkohol sebesar 0,73 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,84 persen.

Kelompok ini pada bulan Februari 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0.0713 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: kue basah sebesar 0,0117 persen, gula pasir sebesar 0,0619 persen, kopi bubuk sebesar 0,0023 persen, minuman kesegaran sebesar 0,0020 persen, rokok kretek filter sebesar 0,0231 persen, dan rokok putih sebesar 0,0109 persen.

3.

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Februari 2012 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 135,49 pada bulan Januari 2012 menjadi 135,53 pada bulan Februari 2012.

(5)

Dari 4 sub kelompok yang ada dalam kelompok ini semua sub kelompok mengalami inflasi yakni sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,02 persen, sub kelompok bahan bakar penerangan dan air sebesar 0,04 persen, sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,19 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,02 persen.

Tabel 6

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar dirinci menurut sub kelompok pada bulan Februari 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Harga bulan Februari 2012

Andil Inflasi Februari 2012

3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS &

BAHAN BAKAR 0,03 0,0070

301 Biaya Tempat Tinggal 0,02 0,0017

302 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0,04 0,0028

303 Perlengkapan Rumahtangga 0,19 0,0022

304 Penyelenggaraan Rumahtangga 0,02 0,0003

Kelompok ini pada bulan Februari 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0.0070 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah papan sebesar 0,0076 persen, sprey sebesar 0,0022 persen, bola lampu sebesar 0,0012 persen, lampu TL/neon sebesar 0,0009 persen, lampu emergency sebesar 0,0007 persen, sabun detergen bubuk sebesar 0,0007 persen, dan penyegar ruangan sebesar 0,0002 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah semen 0,0041 persen, kayu balokan 0,0018 persen, dan sabun cream detergen sebesar 0,0006 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Januari 2012 mengalami inflasi 0,46 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 142,84 pada bulan Januari 2012 menjadi 144,79 pada bulan Februari 2012.

Tabel 7

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok sandang dirinci menurut sub kelompok pada bulan Februari 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Harga bulan Februari 2012

Andil Inflasi Februari 2012

4 SANDANG 1,37 0,1031

401 Sandang Laki-laki 0,00 0,0000

402 Sandang Wanita 0,00 0,0000

403 Sandang Anak-anak 0,00 0,0000

404 Barang Pribadi dan Sandang Lain 2,84 0,1031

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami inflasi, dan 3 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,84 persen.

(6)

Kelompok ini pada bulan Februari 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1031 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: emas perhiasan sebesar 0,1031 persen.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Februari 2012 mengalami inflasi 0,36 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 119,96 pada bulan Januari 2012 menjadi 120,39 pada bulan Februari 2012.

Tabel 8

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok kesehatan dirinci menurut sub kelompok pada bulan Februari 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Harga bulan Februari 2012

Andil Inflasi Februari 2012

5 KESEHATAN 0,36 0,0123

501 Jasa Kesehatan 0,32 0,0031

502 Obat-obatan 0,58 0,0040

503 Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,0000

504 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0,38 0,0052

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 3 sub kelompok mengalami inflasi yakni sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,32 persen, sub kelompok obat-obatan sebesar 0,58 persen, dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,38 persen. Sementara sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini pada bulan Februari 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0123 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: dokter umum 0,0031 persen, obat gosok sebesar 0,0027 persen, bedak sebesar 0,0019 persen, lipstik sebesar 0,0015 persen, jamu sebesar 0,0013 persen, hand body lotion sebesar 0,0011 persen, shampo sebesar 0,0006 persen dan sabun mandi sebesar 0,0001 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok ini pada bulan Februari 2012 mengalami inflasi 0,01 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 121,15 pada bulan Januari 2012 menjadi 121,16 pada bulan Februari 2012.

Tabel 9

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok Pendidikan, rekreasi dan olahraga dirinci menurut sub kelompok pada bulan Februari 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Harga bulan Februari 2012

Andil Inflasi Februari 2012

6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN

OLAHRAGA 0,01 0,0007

601 Pendidikan 0,00 0,0000

602 Kursus-kursus / Pelatihan 0,00 0,0000

603 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 0,08 0,0006

604 Rekreasi 0,00 0,0000

(7)

Dari 6 sub kelompok dalam kelompok ini 2 sub kelompok mengalami inflasi yakni sub kelompok perlengkapan / peralatan pendidikan sebesar 0,08 persen, sub kelompok olahraga sebesar 0,16 persen, dan sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini pada bulan Februari 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0007 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: pulpen/bollpoint 0,0006 persen, pakaian olah raga pria sebesar 0,0001 persen.

.

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Februari 2012 mengalami deflasi 0.30 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 109,43 persen pada bulan Januari 2012 menjadi 109,10 pada bulan Februari 2012.

Tabel 10

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok Transpor, komunikasi dan jasa keuangan dirinci menurut sub kelompok pada bulan Februari 2011

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Harga bulan Februari 2012

Andil Inflasi Februari 2012

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN -0,30 -0,0423

701 Transpor -0,45 -0,0453

702 Komunikasi Dan Pengiriman 0,12 0,0030

703 Sarana dan Penunjang Transpor 0,00 0,0000

704 Jasa Keuangan 0,00 0,0000

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami deflasi yakni pada sub kelompok transpor sebesar 0,45 persen, dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman mengalami inflasi sebesar 0,12 persen. Sedangkan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini pada bulan Februari 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0423 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah: angkutan udara sebesar 0,0453 persen, dan yang dominan memberikan sumbangan inflasi biaya kirim surat sebesar 0,0025 persen dan bensin (pertamax) sebesar 0,0030 persen.

INFLASI TAHUNAN

Sampai dengan bulan Februari 2011 ini, laju inflasi year on year mencapai 6,19 persen. Dilihat dari 5 tahun terakhir, kondisi tahun 2012 masih lebih tinggi dari tahun 2010 namun jauh lebih rendah dibandingkan kondisi tahun 2008, 2009 dan 2011

Tabel 11

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2008 – 2012

Inflasi 2008 2009 2010 2011 2012

1. Februari 0,37 -0,03 0,13 0,80 -0,31

2. Januari – Februari (Tahun

Kalender) 3,40 -0,16 0,73 0,46 2,60

3. Februari terhadap Februari (year

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Dari 66 kota di Indonesia, tercatat 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Mataram sebesar 1,73 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,03 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 1,29 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palu sebesar 0,04 persen.

Dari 8 kota-kota IHK di wilayah pulau Kalimantan, 5 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,70 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sampit sebesar 0.40 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di kota Banjarmasin sebesar 0,31 persen dan deflasi terendah kota Balik papan sebesar 0,09 persen sebagaimana terlihat pada tabel 12.

Tabel 12

Perbandingan Indeks dan Inflasi Februari 2012 Kota-kota di Pulau Kalimantan dengan (2007=100)

(9)

Lampiran 1

Tabel 1 IHK Gabungan 66 Kota Bulan Februari 2012 menurut Urutan Inflasi

No Kota IHK Februari 2012 % perub thd Jan 2012 Tahun Kalender Y o Y IHK Des 2011 1 MATARAM 145,51 1,73 3,05 8,35 141,21 2 PONTIANAK 140,87 1,70 2,65 5,43 137,23 3 WATAMPONE 146,67 1,36 2,14 5,05 143,59 4 KENDARI 136,98 1,34 2,12 4,94 134,14 5 AMBON 135,77 1,31 2,96 6,73 131,87 6 SINGKAWANG 137,97 1,00 2,40 6,02 134,74 7 JAYAPURA 128,23 0,93 0,99 3,40 126,97 8 TARAKAN 154,51 0,92 2,38 5,81 150,92 9 PALOPO 138,58 0,84 1,44 3,99 136,61 10 TERNATE 133,35 0,78 0,63 5,14 132,51 11 GORONTALO 135,42 0,70 2,36 6,50 132,30 12 DENPASAR 132,47 0,63 1,54 4,28 130,46 13 MANADO 126,69 0,60 0,46 -0,03 126,11 14 PURWOKERTO 129,60 0,56 1,24 3,51 128,01 15 BIMA 143,32 0,54 1,57 7,44 141,10 16 PROBOLINGGO 134,05 0,46 0,98 3,48 132,75 17 SAMARINDA 140,62 0,40 1,74 5,47 138,22 18 SEMARANG 129,09 0,37 0,79 3,18 128,08 19 MADIUN 134,11 0,36 0,46 3,08 133,50 20 TASIKMALAYA 133,79 0,35 1,51 4,78 131,80 21 SUMENEP 128,09 0,35 0,85 4,95 127,01 22 MAKASSAR 131,10 0,35 1,61 3,33 129,02 23 MAMUJU 134,76 0,31 0,68 3,61 133,85 24 JEMBER 130,74 0,27 0,55 1,85 130,02 25 SURABAYA 130,19 0,25 0,64 4,27 129,36 26 KEDIRI 129,28 0,22 0,49 3,94 128,65 27 KUPANG 139,41 0,21 0,75 2,86 138,37 28 PAREPARE 131,00 0,21 0,60 1,64 130,22 29 BOGOR 130,35 0,18 0,35 2,69 129,89 30 MALANG 130,49 0,18 0,45 3,67 129,91 31 JAKARTA 128,63 0,17 0,65 3,94 127,80 32 SAMPIT 134,11 0,16 2,13 4,77 131,31 33 SUKABUMI 131,62 0,14 1,22 5,06 130,04

(10)

Lanjutan .... Lampiran 1

No Kota IHK Februari 2012 % perub thd Jan 2012 Tahun Kalender Y o Y IHK Des 2011 34 DEPOK 129,05 0,10 0,62 2,23 128,26 35 YOGYAKARTA 130,57 0,10 0,35 3,28 130,11 36 SERANG 134,85 0,10 1,04 3,46 133,46 37 CILEGON 129,63 0,10 0,60 2,08 128,86 38 MAUMERE 147,04 0,09 0,91 7,26 145,71 39 SURAKARTA 121,35 0,08 0,31 2,28 120,98 40 TANGERANG 131,59 0,03 0,86 3,28 130,47 41 PALU 135,00 -0,04 0,41 3,04 134,45 42 BANDUNG 125,07 -0,05 1,19 3,70 123,60 43 BALIKPAPAN 138,02 -0,09 1,85 6,24 135,51 44 BANDAR LAMPUNG 141,98 -0,11 0,52 3,21 141,24 45 BEKASI 128,98 -0,14 0,60 3,01 128,21 46 PADANG SIDEMPUAN 132,99 -0,20 0,50 2,78 132,33 47 TEGAL 130,76 -0,21 0,41 2,81 130,23 48 PALANGKA RAYA 138,94 -0,21 2,32 7,38 135,79 49 CIREBON 134,84 -0,24 0,37 3,64 134,34 50 BANDA ACEH 126,80 -0,28 -0,25 0,83 127,12 51 TANJUNG PINANG 131,04 -0,31 0,91 1,44 129,86 52 BANJARMASIN 138,92 -0,31 2,60 6,19 135,40 53 LHOKSEUMAWE 133,86 -0,35 0,65 2,32 133,00 54 SORONG 144,92 -0,38 -0,76 1,29 146,03 55 PALEMBANG 129,56 -0,44 -0,27 2,98 129,91 56 BATAM 125,33 -0,46 0,03 2,56 125,29 57 PEKAN BARU 130,24 -0,58 0,69 3,66 129,35 58 DUMAI 133,75 -0,62 -0,17 0,75 133,98 59 MANOKWARI 141,60 -0,75 -1,06 2,57 143,12 60 MEDAN 131,23 -0,82 0,78 3,04 130,21 61 PEMATANG SIANTAR 135,50 -0,83 1,99 3,83 132,85 62 PADANG 134,09 -0,90 -0,34 0,82 134,55 63 BENGKULU 136,12 -0,90 0,03 2,08 136,08 64 PANGKAL PINANG 142,09 -1,08 1,72 3,12 139,69 65 SIBOLGA 137,87 -1,23 1,26 2,21 136,15 66 JAMBI 133,21 -1,29 -0,21 1,03 133,49

(11)

Lampiran 2

Tabel 2 : IHK dan Persentase Perubahannya Bulan Februari 2012 (2007=100) Kota Banjarmasin

Sub Kelompok/Kelompok IHK % Perubahan

Februari 2011 Des 2011 Februari 2012 MoM Kalender YoY

UMUM 130,82 135,40 138,92 -0,31 2,60 6,19

BAHAN MAKANAN 156,04 159,43 166,47 -1,67 4,42 6,68

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 182,25 174,25 176,77 1,56 1,45 -3,01

Daging dan Hasil-hasilnya 164,90 186,61 186,19 -13,08 -0,23 12,91

Ikan Segar 144,56 164,30 183,87 -0,30 11,91 27,19

Ikan Diawetkan 156,35 158,42 179,28 2,10 13,17 14,67

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 120,39 127,91 134,90 2,34 5,46 12,05

Sayur-sayuran 142,32 133,66 151,08 -10,11 13,03 6,16

Kacang - kacangan 128,20 134,73 140,27 2,57 4,11 9,41

Buah - buahan 126,69 136,89 140,81 2,86 2,86 11,15

Bumbu - bumbuan 219,21 198,89 193,97 -3,22 -2,47 -11,51

Lemak dan Minyak 118,42 115,80 118,07 -1,74 1,96 -0,30

Bahan Makanan Lainnya 100,97 102,88 102,84 -0,04 -0,04 1,85

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK &

TEMBAKAU 136,38 142,80 143,58 0,32 0,55 5,28

Makanan Jadi 134,96 139,83 139,95 0,09 0,09 3,70

Minuman yang Tidak Beralkohol 141,47 143,05 145,37 0,73 1,62 2,76

Tembakau dan Minuman Beralkohol 137,37 154,51 156,56 0,84 1,33 13,97

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 124,02 128,62 135,53 0,03 5,37 9,28

Biaya Tempat Tinggal 112,03 116,11 123,48 0,02 6,35 10,22

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 148,93 155,53 164,88 0,04 6,01 10,71

Perlengkapan Rumahtangga 116,96 116,23 116,45 0,19 0,19 -0,44 Penyelenggaraan Rumahtangga 109,47 113,69 114,29 0,02 0,53 4,40 SANDANG 128,63 142,18 144,79 1,37 1,84 12,56 Sandang Laki-laki 119,07 123,07 123,07 0,00 0,00 3,36 Sandang Wanita 117,25 119,89 119,89 0,00 0,00 2,25 Sandang Anak-anak 113,79 118,15 118,33 0,00 0,15 3,99

Barang Pribadi dan Sandang Lain 147,60 177,27 184,01 2,84 3,80 24,67

KESEHATAN 115,66 119,80 120,39 0,36 0,49 4,09

Jasa Kesehatan 109,90 120,35 120,73 0,32 0,32 9,85

Obat-obatan 116,24 119,83 120,53 0,58 0,58 3,69

Jasa Perawatan Jasmani 182,73 183,18 183,18 0,00 0,00 0,25

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 107,20 108,23 108,99 0,38 0,70 1,67

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 118,34 121,15 121,16 0,01 0,01 2,38

Pendidikan 124,72 127,96 127,96 0,00 0,00 2,60

Kursus-kursus / Pelatihan 123,70 124,83 124,83 0,00 0,00 0,91

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 115,54 118,81 118,90 0,08 0,08 2,91

Rekreasi 109,85 112,18 112,18 0,00 0,00 2,12

Olahraga 106,79 107,95 108,12 0,16 0,16 1,25

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 107,95 108,72 109,10 -0,30 0,35 1,07

Transpor 111,98 113,87 114,35 -0,45 0,42 2,12

Komunikasi Dan Pengiriman 85,14 81,85 82,03 0,12 0,22 -3,65

Sarana dan Penunjang Transpor 144,17 147,60 147,75 0,00 0,10 2,48

Gambar

Tabel 2 : IHK  dan Persentase Perubahannya Bulan  Februari   2012 (2007=100) Kota Banjarmasin

Referensi

Dokumen terkait

Kawasan hutan dan areal perkebunan gampong Pasir Belo terletak di dalam KEL dengan status lahan APL (Areal Penggunaan Lain), sebahagian besar hutan yang baru

Dari pengukuran dinamik dan statik dibuat model hubungan konstanta elastik seperti, modulus Young (E), modulus bulk (K), dan nisbah Poisson dengan porositas terhadap batugamping

Berdasarkan struktur cerita anak karya Alfonsus Aris Purnomo yang telah dianalisis menggunakan teori Robert Stanton, pengarang dalam menyajikan hasil karyanya, strukturalisme

Namun dalam pembuatannya tersebut diperlukan suatu analisa yang mana diperlukan untuk mengetahui kelayakan produk melalui beberapa pengujian terkait produk pangan

Dokumen merupakan data yang diperoleh dari penelitian yang berupa dokumen (poto) dan informasi dari masyarakat yang berhubungan dengan obyek penelitian yaitu

Secara umum keberhasilan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian perusahaan sangat ditentukan oleh beberapa faktor dalam sistem penyusunan anggaran itu

Panti Jompo kelas premium memiliki fasilitas lebih banyak dan perawatan yang lebih baik, di lingkungan yang aman untuk membantu warga lansia dapat hidup

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, (2) Kandungan nilai karakter gotong royong pada