TA INDON ATA CAR NESIA DIT I Diaju D
UNIV
RA PELAK TINJAU D ISLAM DAS
ukan untuk Syarat-sya GelaNI
DEPARTEFAKU
VERSITA
KSANAA DARI PER AN HUKUS K R I P
k Memenuh arat untuk ar Sarjana Oleh:ANDIK
IM: 05020
EMEN HUKULTAS H
AS SUMA
MEDAN
2010
N HUKUM RSPEKTIF UM POSITP S I
hi dan Mel k Memperol HukumKA
00139
KUM PIDAHUKUM
ATERA U
N
MAN MAT F HUKUM TIF lengkapi leh ANAUTARA
TI DI M PIDANAATATA CARA PELAKSANAAN HUKUMAN MATI DI INDONESIA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA
ISLAM DAN HUKUM POSITIF
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum
Oleh:
ANDIKA
NIM: 050200139
KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
H.Abul khair SH.M. Hum NIP: 196107021989031001
DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II
M. Eka Putra, SH. M. Hum Rafiqoh Lubis, SH. M. Hum NIP: 197110051998011001 NIP: 197407252002122002
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan yang tiada henti-hentinya akan kehadhirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesempatan penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Shalawat dan salam tak lupa penulis panjatkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang telah memberikan jalan dan menuntun umatnya dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang disinari oleh nur iman,ilmu pengetahuan dan Islam.
Skripsi ini berjudul: TATA CARA PELAKSANAAN HUKUMAN MATI DI INDONESIA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM DAN HUKUM POSITIF.
Penulis menyadari bahwa di dalam pelaksanaan pendidikan ini banyak mengalami kesulitan-kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, arahan, serta petunjuk dari dosen pembimbing, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya suatu masukan serta saran yang bersifat membangun di masa yang akan datang.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof.Drs.dr. Syahril Pasaribu, DTM & H, M.Sc, (CTM), Sp. A(K), sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M. Hum sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M. Hum, sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Hukum USU.
4. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH, MH, DFM, sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Hukum USU.
5. Bapak Muhammad Husni, SH, M. Hum sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Hukum USU.
6. Bapak Abul Khair, SH, M. Hum sebagai Ketua Jurusan Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
7. Bapak Edy Ikhsan, SH, M.H sebagai Penasehat Akademik terima kasih atas bimbingan dan dukungan Bapak selama ini kepada penulis.
8. M.Eka Putra SH, M. Hum, sebagai Dosen Pembimbing I atas perhatian dan bimbingan Bapak kepada penulis selama penulisan skripsi.
9. Rafiqoh Lubis SH.M. Hum,sebagai dosen Pembimbing II atas perhatian dan bimbingan Ibu kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
12. Ayahanda Sagimin dan Ibunda Setia wati yang tercinta, sembah sujud ananda haturkan atas curahan dan belaian kasih sayang yang tulus dan dengan susah payah dan segala upaya telah membesarkan dan mendidik ananda hingga ananda dapat menyelesaikan studi di perguruan tinggi, serta seluruh keluarga besar yang memberikan dorongan semangat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga selesai skripsi ini. 13. Buat adindaku Dewi Anggraini tersayang yang tekah memberikan
motivasi serta semangat kepada penuulis
14. Buat teman-temanku yang tidak bisa di sebutkan satu persatu, kalian akan selalu dihatiku.
15. Buat semua pihak yang telah berpartisipasi atas penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Demikianlah yang penulis dapat sampaikan, atas segala kesalahan dan kekurangannya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Medan 05 Desember 2010
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... iv ABSTRAKSI ... vi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Permasalahan ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 6
D. Keaslian Penulisan ... 7
E. Tinjauan Kepustakaan ... 8
F. Metode Penelitian ... 15
G. Sistematika Penulisan ... 18
BAB II TATA CARA PELAKSANAAN HUKUMAN MATI DALAM HUKUM PIDANA Islam ... 20
A A. Tindak pidana yang Diancam dengan Hukuman Mati dalam Hukum Pidana Islam ... 20
B. Tata Cara Eksekusi Hukuman Mati Menurut Hukum Islam ... 29
BAB III PELAKSANAAN HUKUMAN MATI DI INDONESIA MENURUT PENPRES NO. 2 TAHUN 1964 ... 35
A. Tindak Pidana yang Diancam dengan Hukuman Mati ... 35
B. Proses Pelaksanaan Eksekusi Mati di Indonesia Menurut Penpres Nomor 2 Tahun 1964 ... 40
BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TATA CARA PELAKSANAAN EKSEKUSI HUKUMAN MATI
MENURUT PENPRES NO. 2 TAHUN 1964 ... 47
A. Analisis Hukum Pidana Islam terhadap latar belakang lahirnya Penpres no. 2 tahun 1964 ... 47
B. Analiss Hukum Pidana Islam terhadap Proses Pelaksanaan Hukuman Mati Menurut Penpres No. 2 tahun 1964 ... 53
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 65
ABSTRAKSI Andika*
M. Eka Putra, SH. M. Hum** Rafiqoh Lubis, SH. M. Hum***
Sebagian orang menilai bahwa pidana mati itu secara legal bersumber dari ajaran Islam. Benar bahwa di dalam Hukum Pidana Islam yang dianut oleh mayoritas ulama' akan ditemui beberapa delik pidana yang diancam dengan hukuman mati, seperti zina muhsan, Murtad (Riddah), Pembunuhan Sengaja (qotla amd), dan lain-lain. Walaupun sama-sama melegalisasi pidana mati, ada perbedaan antara Hukum Pidana Indonesia dengan Hukum Pidana Islam. Terpidana mati kasus bom Bali, Imam Samudra adalah salah satu orang yang menganggap berbeda antara pidana mati di dalam Hukum Pidana Indonesia dengan pidana mati dalam Hukum Pidana Islam. Oleh karena itu dia tidak mau dieksekusi dengan ditembak ataupun dengan cara lainnya kecuali dengan dipancung yang menurutnya sesuai dengan Syari'at Islam. Permasalahan dalam tulisan ini adalah Bagaimana tata cara pelaksanaan hukuman mati menurut Hukum Pidana Islam, Bagaimana pelaksanaan eksekusi hukuman mati menurut Penpres Nomor 2 Tahun 1964, dan Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap pelaksanaan eksekusi hukuman mati
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doctrinal (doctrinal research) yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis didalam buku (law as it is written in the book), maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan (law it is decided by the judge through judicial process). Penelitian hukum normatif dalam penelitian ini didasarkan data sekunder dan menekankan pada langkah-langkah spekulatif-teoritis dan analisis normatif-kualitatif.
Penetapan Presiden Republik Indonesia Tahun 1964. No. 2 yang menetapkan bahwa pelaksanaan pidana mati, yang dijatuhkan oleh pengadilan di lingkungan peradilan umum atau peradilan militer, dengan ditembak mati. Dilaksanakan di suatu tempat tertutup, dalam wilayah hukum di mana terpidana mati divonis. Pelaksanaan hukuman mati menurut hukum pidana Islam didasarkan pada ayat-ayat al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Beberapa tindak pidana yang diancam hukuman mati dalam hukum Islam ini adalah pembunuhan, perzinaan, perampokan, murtad dan pemberontakan. Pelaksanaan eksekusi mati dilakukan dengan cara dipancung dengan menggunakan pedang. Tinjauan hukum Islam terhadap Penetapan Presiden RI Tahun 1964 No. 2, bahwa pelaksanaan hukuman mati sesuai dengan hukum Islam dalam hukum jinayah. Hal ini misalnya tentang alat yang dipakai adalah pedang, yang mana penggunaan pedang bertujuan untuk memudahkan terpidana untuk mati, sama seperti hukuman tembak mati, memiliki tujuan
hukuman mati, baik dilakukan dengan pedang maupun dengan ditembak adalah sama