• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI BARAT TRIWULAN III TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI BARAT TRIWULAN III TAHUN 2014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014 1 No. 68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014

P

ERTUMBUHAN EKONOMI

S

ULAWESI

B

ARAT

T

RIWULAN

III

T

AHUN

2014

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT

 Capaian PDRB Sulawesi Barat Triwulan III tahun 2014 atas dasar harga berlaku sebesar 4.662,95 miliar rupiah sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar 1.661,14 miliar rupiah.

 Kinerja perekonomian Sulawesi Barat jika diukur berdasarkan kenaikan PDRB adhk 2000 pada triwulan III tahun 2014 terhadap triwulan II tahun 2014 (q to q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,55 persen. Sedangkan dibandingkan pada triwulan yang sama tahun 2013 (y on y), perekonomian Sulawesi Barat bergerak tumbuh sebesar 10,02 persen. Adapun secara kumulatif triwulan I-III tahun 2014 terhadap kumulatif triwulan I-III tahun 2013 (c to c) yang menggambarkan kinerja tahunan mengalami pertumbuhan sebesar 9,23 persen.

 Berdasarkan pertumbuhan q-to-q, sektor pertanian sebagai penggerak utama kinerja perekonomian Sulawesi Barat mengalami kontraksi hingga 9,65 persen. Kondisi ini menggerus total pertumbuhan hingga 4,39 persen. Adapun sektor bangunan tumbuh cukup signifikan hingga 23,34 persen kemudian diikuti oleh sektor industri pengolahan yang tumbuh 16,14 persen.

 Sedangkan jika dibandingkan triwulan III tahun 2013 (y on y), semua sektor mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi ditunjukkan oleh sektor industri pengolahan sebesar 74,49 persen; sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 11,30 persen. Sektor lainnya masih dibawah sepuluh persen dengan kisaran 0,75 persen hingga 5,12 persen.

 Struktur perekonomian Sulawesi Barat pada triwulan III tahun 2014 sebagian besar tercipta dari sektor primer yang berkisar 45,45 persen. Sementara sektor sekunder dan sektor tersier masing-masing berkontribusi sebesar 16,11 persen dan 38,44 persen dalam menciptakan tatanan perekonomian Sulawesi Barat.

 Dari sisi penggunaan terlihat bahwa perekonomian Sulawesi Barat sebagian besar terserap untuk keperluan konsumsi. Pada triwulan III tahun 2014 komponen konsumsi rumah tangga menyerap nilai tambah hingga 61,62 persen sedangkan konsumsi pemerintah menyerap hingga 28,98 persen.

 Pada pertumbuhan triwulanan (q to q) terlihat bahwa secara umum komponen-komponen PDRB penggunaan tumbuh positif. Secara q to q, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh paling tinggi dibanding lainnya, yakni sebesar 8,55 persen, disusul oleh PMTB yang tumbuh 6,62 persen, impor 4,17 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga 2,25 persen dan impor 1,63 persen.

 Komponen yang berperan dalam pembentukan total PDRB secara berturut-turut dari yang terbesar ke yang terkecil adalah komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, impor, ekspor dan PMTB.

 ggunaan terlihat bahwa perekonomian Sulawesi Barat sebagian besar terserap untuk keperluan

konsumsi. Pada triwulan I tahun 2014 komponen konsumsi rumah tangga menyerap nilai tambah hingga 61,08 persen sedangkan konsumsi pemerintah sebesar 25,83 persen.

 Pada pertumbuhan triwulanan (q to q), terlihat bahwa komponen konsumsi rumah tangga dan ekspor

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014 2

GLOSARIUM

 PDRB (Produk Domestik regional Bruto) merupakan output dari seluruh kegiatan ekonomi

suatu daerah pada kurun waktu tertentu tanpa memperhatikan kepemilikan outputnya.

 Pertumbuhan ekonomi q-to-q:

PDRB atas dasar harga konstan pada suatu triwulan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya pada tahun yang sama.

 Pertumbuhan ekonomi y-on-y:

PDRB atas dasar harga konstan pada suatu triwulan atau suatu tahun dibandingkan dengan triwulan yang sama atau tahun sebelumnya.

 Investasi dalam Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB) dicerminkan dalam Pembentukan

Modal Tetap Bruto (PMTB).

 Sumber pertumbuhan (source of growth) menunjukkan sektor atau komponen pengeluaran

dalam PDRB yang menjadi penggerak pertumbuhan. Untuk memperoleh sumber -sumber pertumbuhan, laju pertumbuhan ekonomi ditimbang oleh (dikalikan dengan) masing-masing

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014 3

a.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat pada triwulan III tahun 2 0 1 4 terhadap triwulan II

tahun 2 0 1 4 (q to q) mencapai kisaran 0 ,5 5 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan

III tahun 2 0 1 3 (y on y), maka ekonomi Sulawesi Barat bergerak sebesar 1 0 ,0 2 persen. Kinerja perekonomian Sulawesi Barat pada triwulan III 2 0 1 4 menurut lapangan usaha tertuang dalam

tabel 1 . Jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2 0 1 4 (q to q), sektor pertanian yang

merupakan basis utama perekonomian Sulawesi Barat mengalamikontraksi 9 ,6 5 persen. Berlalunya musim panen pada triwulan I tahun 2 0 1 4 , menjadi pendorong minusnya pertumbuhan sektor pertanian. Terkontraksinya sektor pertanian pada triwulan ini menjadi

penggerus total pertumbuhan perekonomian, yang ditandai oleh sumber pertumbuhan sektor

pertanian minus 4 ,3 9 persen.

Adapun sektor di luar pertanian, mampu tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor bangunan dengan kecepatan 2 3 ,3 4 persen. Tingginya pertumbuhan sektor ini dipicu oleh kinerja pembangunan sarana fisik di Sulawesi Barat yang bersumber dari APBD dan APBN . Kinerja sektor bangunan ini menyumbang 0 ,9 2 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi Sulawesi. Dibawah kinerja sektor bangunan, sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan tercepat kedua sebesar 1 6 ,1 4 persen. Kondisi ini lebih tinggi dari triwulan II tahun 2 0 1 4 yang sebesar 1 5 ,7 9 persen. Meningkatnya kinerja industri pengolahan karena adanya peningatan hasil olahan CPO menjadi palm olien, palm sterien, AFAD, palm oil, dan palm RBDPL. Sektor industri pengolahan memberikan sumbangsih terbesar dalam penciptaan pertumbuhan ekonomi Sulbar triwulan ini, yaitu sebesar 1 ,9 7 persen.

Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2 0 1 3 (y on y), yang tidak

dipengaruhi oleh faktor musiman boleh dikatakan sebagai pertumbuhan yang lebih riil mengalami pergerakan perekonomian Sulawesi Barat sebesar 1 0 ,0 2 persen. Kinerja sebesar ini karena adanya dukungan dari semua sektor ekonomi yang tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor industri pengolahan yang sebesar 7 4 ,4 9 persen kemudian diikuti oleh sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 1 1 ,3 0 persen. Sektor pertanian sebagai penyokong utama komposisi perekonomian Sulawesi Barat tumbuh sebesar 4 ,5 1 persen.

Adapun secara kumulatif selama triwulan I-III tahun 2 0 1 4 terhadap total triwulan I-III tahun 2 0 1 3 , perekonomian Sulawesi Barat mengalami pertumbuhan sebesar 9 ,2 3 persen. Berdasarkan rincian menurut sektor terlihat jika industri pengolahan melaju pada kecepatan tertinggi sebesar 5 0 ,5 1 persen yang disusul oleh sektor listrik dan asir bersih yang sebesar 1 5 ,9 3

persen. Pada kondisi ini hanya sektor jasa-jasa yang tumbuh minus sebesar 0 ,0 9 persen.

Tingginya pertumbuhan sektor industri pengolahan baik secara y on y dan c to c seperti yang

terjadi pada kondisi q to q tidak terlepas dari kinerja pabrik olahan CPO menjadi palm olien dan

palm stearin yang baru berproduksi pada awal tahun 2 0 1 4 , dimana produk tersebut

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014 4

seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Kinerja perekonomian Sulawesi Barat dapat dilihat pada tabel 1 .

Tabel 1

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Sulawesi Barat Triwulan III Tahun 2014 Menurut Lapangan Usaha (Persen) Lapangan Usaha Triwulan III 2014 Terhadap Triwulan III 2013 (y-on-y) Triwulan II 2014 Terhadap Triwulan II 2014 (q-to-q) Kumulatif Triwulan I-III 2014 Thdp Kumulatif Triwulan I-III 2013 (c to c) Sumber Pertumbuhan Triwulan III 2014 terhadap Triwulan II 2014 (q to q) (1) (2) (3) (4) (5) Pertanian 4 ,5 1 -9 ,6 5 6 ,2 3 -4 ,3 9

Pertambangan & Penggalian 3 ,9 7 5 ,7 1 6 ,4 2 0 ,0 5

Industri Pengolahan 7 4 ,4 9 1 6 ,1 4 5 0 ,5 1 1 ,9 7

Listrik, Gas, & Air Bersih 1 1 ,3 0 2 ,7 6 1 5 ,9 3 0 ,0 2

Konstruksi 3 ,9 6 2 3 ,3 4 5 ,7 5 0 ,9 2

Perdagangan, Hotel, dan

Restoran 4 ,8 0 2 ,3 1 7 ,2 8 0 ,2 8

Angkutan dan Komunikasi 5 ,1 2 8 ,1 7 6 ,9 3 0 ,2 7

Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 2 ,9 8 0 ,3 0 5 ,0 2 0 ,0 2

Jasa-jasa 0 ,7 5 9 ,4 5 -0 ,0 9 1 ,4 1

Sulawesi Barat 10,02 0,55 9,23 0,55

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

b.

Besaran PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000

Penghitungan PDRB Sulawesi Barat menggunakan dua pendekatan yaitu, PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. Harga konstan yang dipergunakan disini adalah harga pada tahun dasar 2 0 0 0 .

Jika diukur berdasarkan harga pasar (berlaku), aktivitas perekonomian Sulawesi Barat pada triwulan III tahun 2 0 1 4 mencapai 4 .6 6 2 ,9 5 miliar rupiah. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan kinerja pada triwulan II tahun 2 0 1 4 yang sebesar 4 .5 8 2 ,7 8 miliar rupiah dan triwulan yang sama tahun 2 0 1 3 yang mencapai 4 .0 3 5 ,2 0 miliar rupiah.

Sedangkan atas dasar harga konstan 2 0 0 0 , geliat perekonomian Sulawesi Barat pada triwulan III tahun 2 0 1 4 sebesar 1 .6 6 1 ,1 4 miliar rupiah. Kondisi ini juga mengalami peningkatan baik dari triwulan sebelumnya maupun dari triwulan yang sama tahun 2 0 1 3 masing-masing

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014 5 4.035,20

4.582,78 4.662,95

1.509,87 1.652,04 1.661,14

III 2013 II 2014 III 2014 III 2013 II 2014 III 2014

Berlaku Konstan

sebesar 9 ,1 0 miliar rupiah dan 1 5 1 ,2 7 miliar rupiah. Peningkatan kegiatan perekonomian Sulawesi Barat kedepannya diharapkan semakin meningkat, mengingat Sulawesi Barat sekarang ini memiliki satu daerah otonom baru yang diharapkan dapat menciptakan sumber pertumbuhan yang lebih beragam. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik 1 .

Grafik 1

PDRB Sulawesi Barat Triwulan III Tahun 2013 danTriwulan II - III Tahun 2014 (Miliar Rupiah)

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

c.Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi suatu wilayah biasanya digambarkan oleh PDRB atas dasar harga berlaku yang dirinci menurut sektor. Dengan demikian dapat dilihat seberapa besar peranan masing-masing sektor terhadap kinerja perekonomian secara keseluruhan pada suatu wilayah dari waktu ke waktu.

Struktur perekonomian Sulawesi Barat masih didominasi oleh sektor pertanian. Berbeda dengan daerah yang sudah maju, struktur perekonomianya biasanya didominasi oleh sektor di luar pertanian, seperti sektor industri, perdagangan dan lainnya. Kondisi ini sepertinya masih cukup jauh dari Sulawesi Barat, akan tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan dapat terjadi jika produk pertanian Sulawesi Barat sudah menjadi berbasis pada agroindustri.

Pada triwulan III tahun 2 0 1 4 atas dasar harga berlaku, sektor pertanian berkontribusi sekitar 4 4 ,6 0 persen menurun dari triwulan II tahun 2 0 1 4 yang sebesar 4 8 ,8 7 persen. Sedangkan atas dasar harga konstan, sektor pertanian berkontribusi sebesar 4 0 ,9 2 persen. Pangsa

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014 6

ini juga menurun dari posisi triwulan sebelumnya dan triwulan yang sama tahun 2 0 1 3 yang masing-masing sebesar 4 5 ,5 3 persen dan 4 3 ,0 7 persen.

Sektor ekonomi lainnya yang memiliki kontribusi diatas sepuluh persen adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa dan sektor industri pengolahan masing-masing sebesar 1 3 ,5 7 persen;1 7 ,2 5 persen dan 1 1 ,2 2 persen. Adapun atas dasar harga konstan ketiga sektor ini masing-masing memiliki kontribusi sebesar 1 2 ,4 2 persen; 1 6 ,2 7 persen dan 1 4 ,0 8 persen. Struktur ekonomi Sulawesi Barat yang menarik dicermati pada triwulan III tahun 2 0 1 4 adalah capaian sektor industri pengolahan yang sudah mencapai dua digit. Selama kurun waktu 2 0 0 5 -2 0 1 4 , peranan sektor industri pengolahan secara triwulanan selalu dibawah sepuluh persen. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 .

Tabel 2

Struktur Ekonomi Sulawesi Barat Triwulan III Tahun 2013 dan Triwulan II-III Tahun 2014(Persen)

Lapangan Usaha Berlaku Konstan 2000 Trw III 2013*) Trw II 2014**) Trw III 2014**) Trw III 2013*) Trw II 2014**) Trw III 2014**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pertanian 4 6 ,0 9 4 8 ,8 7 4 4 ,6 0 4 3 ,0 7 4 5 ,5 3 4 0 ,9 2

Pertambangan & Penggalian 0 ,9 0 0 ,8 0 0 ,8 4 1 ,0 2 0 ,9 2 0 ,9 7

Industri Pengolahan 6 ,9 8 9 ,8 6 1 1 ,2 2 8 ,8 8 1 2 ,1 9 1 4 ,0 8

Listrik, Gas, & Air Bersih 0 ,5 4 0 ,5 3 0 ,5 8 0 ,5 8 0 ,5 7 0 ,5 9

Konstruksi 4 ,5 1 3 ,5 1 4 ,3 2 5 ,1 4 3 ,9 6 4 ,8 6

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1 3 ,4 7 1 2 ,9 8 1 3 ,5 7 1 3 ,0 4 1 2 ,2 1 1 2 ,4 2

Angkutan dan Komunikasi 2 ,2 2 1 ,9 4 2 ,0 9 3 ,7 1 3 ,3 0 3 ,5 5

Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 5 ,9 6 5 ,5 7 5 ,5 3 6 ,7 8 6 ,3 6 6 ,3 5

Jasa-jasa 1 3 ,9 9 1 5 ,9 3 1 7 ,2 5 1 7 ,7 7 1 4 ,9 5 1 6 ,2 7

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Keterangan:

*) = Angka sementara **)= Angka sangat sementara

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

Berdasarkan pengelompokkan sektor ekonomi, perekonomian Sulawesi Barat (atas dasar harga berlaku) dimotori oleh kelompok sektor primer (sektor prtanian dan sektor pertambangan dan penggalian) dengan kontribusi sebesar 4 5 ,4 5 persen. Kondisi ini mengalami penurunan dari posisi triwulan II tahun 2 0 1 4 yang sebesar 4 9 ,6 7 persen. Seiring dengan pergerakan pola musim

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014 7 panen, disinyalir jika kontribusi sektor pertanian akan mengalami pen urunan pada triwulan berikutnya.

Seiring dengan penurunan kontribusi kelompok sektor primer, dua kelompok sektor lainnya mengalami peningkatan kontribusi jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2 0 1 4 . Kelompok sektor sekunder meningkat menjadi 1 6 ,1 1 persen dari 1 3 ,9 0 persen dari triwulan II tahun 2 0 1 4 . Kelompok sektor tersier naik 2 ,0 1 poin menjadi 3 8 ,4 4 persen pada triwulan III tahun 2 0 1 4 . Selengkapnya dapat dilihat pada grafik 2 -4 .

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

Grafik 2

Kontribusi PDRB Sulawesi Barat Menurut Kelompok Sektor (Persen) Triwulan III 2013

Grafik 3

Kontribusi PDRB Sulawesi Barat Menurut Kelompok Sektor (Persen) Triwulan II 2014

Grafik 4

Kontribusi PDRB Sulawesi Barat Menurut Kelompok Sektor (Persen) Triwulan III 2014

Primer 49,67 Tersier 36,43 Sekunder 13,90 Primer 46,99 Tersier 40,98 Sekunder 12,03 Sekunder 16,11 Primer 45,45 Tersier 38,44

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014 8

d

. PDRB Menurut Penggunaan

PDRB menurut penggunaan terdiri dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) , perubahan stok, ekspor dan impor. Pada triwulan III tahun 2 0 1 4 , PDRB penggunaan atas dasar harga berlaku senilai 4 .6 6 2 ,9 5 miliar rupiah, sebagian besar diserap untuk konsumsi rumah tangga yakni sebesar 2 .8 7 3 ,4 5 miliar rupiah. Sebagian yang lain diserap untuk konsumsi pemerintah sebesar 1 .3 5 1 ,2 5 miliar rupiah, ekspor sebesar 9 9 2 ,1 0 miliar rupiah dan impor sebagai pengurang PDRB sebesar 1 .0 7 2 ,5 7 miliar rupiah.

Tabel 3

PDRB Penggunaan Sulawesi Barat Triwulan III Tahun 2013 dan Triwulan II - III Tahun 2014 (Miliar Rupiah)

Komponen Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan

III–2013*) II–2014**) III-2014**) III–2013*) II–2014**) III-2014**)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Konsumsi Rumahtangga 2 566,46 2 769,49 2 873,45 997,76 1 036,38 1 059,75 2. Konsumsi Pemerintah 1 205,86 1 226,91 1 351,25 415,95 392,12 425,67 3. PMTB 506,63 532,36 572,41 181,46 177,56 189,32 4. Perubahan Stok - 41,63 101,48 - 53,69 - 25,93 59,12 - 8,45 5. Ekspor 750,00 940,46 992,10 273,58 322,11 335,55 6. Impor 952,12 987,92 1 072,57 332,95 335,25 340,70 PDRB 4 035,20 4 582,78 4 662,95 1 509,87 1 652,04 1 661,14 Keterangan: *) = Angka sementara **)= Angka sangat sementara

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

Berdasarkan atas dasar harga konstan, PDRB triwulan III tahun 2 0 1 4 senilai 1 .6 6 1 ,1 4 miliar rupiah. Laju pertumbuhan sebesar 0 ,5 5 persen, tumbuh sedikit melambat jika

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q to q). Namun demikian jika dibandingkan dengan

triwulan yang sama di tahun sebelumnya (y on y), perekonomian mampu tumbuh menguat

1 0 ,0 2 persen. Secara kumulatif (c to c), laju pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III tahun

2 0 1 4 sebesar 9 ,2 3 persen. Sementara itu ditinjau dari masing-masing komponennya, secara umum semua komponen PDRB penggunaan pada triwulan ini tumbuh positif.

Konsumsi rumah tangga di triwulan III tahun 2 0 1 4 secara q to q tumbuh sebesar 2 ,2 5 persen. Tingginya laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini dipengaruhi oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga berkenaan dengan adanya pelaksanaan ibadah puasa yang kemudian dilanjutkan dengan Idul Fitri. Pada moment perayaan seperti ini, konsumsi masyarakat baik makanan maupun non makanan cenderung meningkat tajam.

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014 9

Konsumsi pemerintah secara q to q tumbuh positif 8 ,5 5 persen dan secara y on y tumbuh

2 ,0 3 persen. Pertumbuhan q to q yang meningkat ini didorong oleh meningkatnya daya serap

anggaran, baik anggaran dari pemerintah pusat maupun daerah. Laju pertumbuhan komponen ini memberikan sumbangan terbesar terhadap laju pertumbuhan ekonomi total, yakni sebesar 2 ,0 3 persen.

Pembentukan modal tetap bruto pada triwulan III tahun 2 0 1 4 secara q to q tumbuh 6 ,6 2

persen dan secara y on y tumbuh pada kisaran 4 ,3 3 persen. Realisasi penanaman modal d alam

negeri maupun asing pada triwulan ini cenderung lebih besar dibanding triwulan yang lalu.

Ditinjau dari neraca perdagangannya, terlihat bahwa ekspor secara q to q mampu tumbuh

positif 4 ,1 7 persen dibanding triwulan sebelumnya, sementara impor hanya mampu tumbuh 1 ,6 3 persen. Secara kumulatif (c to c), ekspor hingga triwulan III 2 0 1 4 mampu tumbuh 1 9 ,6 8 persen. Laju pertumbuhannya paling tinggi dibanding komponen lain. Tingginya laju pertumbuhan kumulatif komponen ini didorong oleh adanya ekspor hasil pen golahan CPO yang dimulai sejak awal 2 0 1 4 . Terhadap laju pertumbuhan total, ekspor menyumbang laju pertumbuhan sebesar 0 ,8 1 persen.

Ditinjau dari peranan masing-masing komponen terhadap total PDRB, terlihat bahwa pada triwulan III tahun 2 0 1 4 , konsumsi rumah tangga merupakan komponen yang memberikan kontribusi terbesar dalam menciptakan total PDRB. Kontribusi terkecil diberikan oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto yang hanya mampu berkontribusi sebesar 1 2 ,2 8 persen.

Tabel 4

Laju, Sumber Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Menurut Komponen Penggunaan (Persen) Komponen Penggunaan Laju Pertumbuhan Triwulan III 2014 Terhadap Triwulan II 2014 (q to q) Sumber Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Triwulan III 2014 Laju Pertumbuhan Triwulan III 2014 Terhadap Triwulan III 2013 (y on y) Kontribusi Triwulan III 2014 Laju Pertumbuhan Kumulatif Triwulan I hingga Triwulan III (c to c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 . Konsumsi Rumahtangga 2 ,2 5 1 ,4 1 6 ,2 1 6 1 ,6 2 6 ,0 3 2 . Konsumsi Pemerintah 8 ,5 5 2 ,0 3 2 ,3 4 2 8 ,9 8 2 ,3 1 3 . PMTB 6 ,6 2 0 ,7 1 4 ,3 3 1 2 ,2 8 7 ,4 9 4 . Ekspor 4 ,1 7 0 ,8 1 2 2 ,6 5 2 1 ,2 7 1 9 ,6 8 5 . Impor 1 ,6 3 0 ,3 3 2 ,3 3 2 3 ,0 0 5 ,1 5 PDRB 0,55 10,02 9,23

(10)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.68/11/76/Th. VIII, 5 November 2014 10

Menurut Pen

Informasi lebih lanjut hubungi: Setianto, SE., M.Si. Kepala Badan Pusat Statistik

ProvinsiSulawesi Barat

e-mail : setianto@bps.go.id

M. La‘bi, S.Si.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

e-mail: mlabi@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Uji validasi aplikasi konsentrasi 700 ppm dengan waktu papar 12, 15, dan 18 jam menunjuk- kan bahwa persentase mortalitas 100% untuk kedua jenis serangga dan kedua fase serangga uji

Pengaturan nilai kecepatan putar rotor dan torsi elektromagnetik tersebut dilalukan dengan mengatur nilai amplitudo dan frekuensi tegangan masukan pada bagian

Dari penelitian terdahulu yang menemukan bahwa terdapat beberapa variabel – variabel yang mampu mempengaruhi terhadap purchase intention, seperti pada penelitian

Berdasarkan data dari pertanyaan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa responden menjawab pertanyaan ke lima dengan jawaban “sangat membantu” sebanyak 27 responden

Dengan ini, sumber daya langka-terbatas yang dimiliki oleh pemerintah dan pihak swasta Chicago dapat digunakan secara optimal untuk meminimumkan tingkat kejahatan properti,

Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan komunikasi dapat menjelaskan variabel terikatnya yaitu kualitas laporan

Unsur-unsur tersebut adalah tema ekonomi dan pendidikan, plot menggunakan alur campuran, penokohan dalam novel tersebut dominan memiliki watak protagonist, setting terdiri

Pengendalian Internal terhadap Aset Tetap pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Utara saat ini sudah cukup baik, namun akan berjalan dengan efektif dan