• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk L A P O R A N K E U A N G A N 30 JUNI 2010 DAN 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk L A P O R A N K E U A N G A N 30 JUNI 2010 DAN 2009"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk L A P O R A N K E U A N G A N

(2)

N E R A C A 30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9

A S E T

ASET LANCAR

Kas dan bank 2b,j,3,25,29 3.127.667.653 7.679.076.147

Setara kas yang dibatasi penggunaannya 2c,4,29 520.000.000 520.000.000 Piutang usaha – Pihak ketiga 2d,j,5 222.158.964.914 194.467.071.412

Piutang lain-lain 2b,25 - 39.338.700

Pihak ketiga 227.014.163 -

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - -

Persediaan 2e,6 210.186.103.588 213.546.324.136

Uang muka 4.818.913.525 4.031.227.300

Biaya dibayar di muka 2f 134.995.692 145.637.838

Jumlah Aset Lancar 441.173.659.535 420.428.675.533

ASET TIDAK LANCAR

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sejumlah Rp 400.059.389.688 pada tahun 2010 dan

Rp 366.936.419.039 pada tahun 2009 2g,7 408.869.214.253 425.996.099.695

Uang jaminan 901.440.000 901.440.000

Jumlah Aset Tidak Lancar 409.770.654.253 426.897.539.695

J U M L A H A S E T 850.944.313.788 847.326.215.228

Lihat catatan atas Laporan Keuangan

(3)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk N E R A C A

30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Pinjaman jangka pendek 2j,l,8 228.527.279.282 241.512.743.153 Hutang usaha kepada pihak ketiga 2j,9 39.928.716.829 63.416.759.052

Hutang lain-lain 2b,j,25

Pihak ketiga - -

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - -

Uang muka diterima 2j - 1.939.756.325

Hutang pajak 2m,10 44.830.248.564 49.618.315.067

Biaya masih harus dibayar 11 2.405.200.000 3.471.712.665

Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun 2j,13 25.870.662.901 24.188.241.949

Jumlah Kewajiban Lancar 341.562.107.576 384.147.528.211

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Kewajiban pajak tangguhan – Bersih 2m,10 56.290.819.108 39.367.845.140

Laba atas transaksi penjualan dan penyewaan

kembali yang ditangguhkan - Bersih 2h,12 7.728.948.971 8.403.808.655 Pinjaman jangka panjang – setelah dikurangi bagian

yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2j,13 112.504.447.500 131.243.030.743 Kewajiban imbalan kerja 2k,14 10.301.879.686 8.541.061.953

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 186.826.095.265 187.555.746.491

JUMLAH KEWAJIBAN 528.388.202.841 571.703.274.702

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham

Modal dasar – 2.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh

- 1.170.909.181 saham 15 292.727.295.250 292.727.295.250 Tambahan modal disetor – Bersih 16 70.622.704.211 70.622.704.211

Defisit ( 40.793.888.514) ( 87.727.058.935 )

Jumlah Ekuitas 322.556.110.947 275.622.940.526

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 850.944.313.788 847.326.215.228

Lihat catatan atas Laporan Keuangan

(4)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9

PENJUALAN BERSIH 2i,18 222.129.998.755 220.208.293.711

BEBAN POKOK PENJUALAN 2i,19 201.249.778.872 214.987.385.565

LABA KOTOR 20.880.219.883 5.220.908.146

BEBAN USAHA 2i,21

Beban penjualan 10.789.241.900 8.787.510.693

Beban umum dan administrasi 5.221.034.968 5.556.495.459

Jumlah Beban Usaha 16.010.276.868 14.344.006.152

LABA (RUGI) DARI USAHA 4.869.943.015 ( 9.123.098.006 )

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Laba (rugi) selisih kurs – Bersih 2j 9.194.283.989 11.451.903.680

Penjualan sisa kapas 17.955.864.369 12.194.685.132

Penghasilan bunga 12.991.111 14.272.151

Beban bunga dan keuangan 22 ( 25.443.930.533 ) ( 23.459.516.646 )

Denda pajak - -

Rupa-rupa - Bersih 6.043.953.203 236.127.066

Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Bersih 7.763.162.139 437.471.383

LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN)

PAJAK PENGHASILAN 12.633.105.154 ( 8.685.626.623 )

(BEBAN) MANFAAT PAJAK PENGHASILAN

K i n i - -

Tangguhan ( 3.332.125.592 ) 2.188.715.603

Jumlah (Beban) Manfaat Pajak Penghasilan ( 3.332.125.592 ) 2.188.715.603

LABA (RUGI) SEBELUM POS LUAR BIASA 9.300.979.562 ( 6.496.911.020 )

POS LUAR BIASA

Pendapatan atas penghapusan bunga terutang 2l,23 - -

LABA (RUGI) BERSIH 9.300.979.562 ( 6.496.911.020 )

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2n,24

Laba (rugi) usaha 4,16 ( 7,79 )

Laba (rugi) bersih 7,94 ( 5,55 )

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan

(5)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Selisih

Tambahan penilaian

modal disetor Kembali Jumlah Modal saham - Bersih aset tetap Defisit Ekuitas

Saldo 31 Desember 2008 292.727.295.250 70.622.704.211 - ( 81.230.147.915) 282.119.851.546

Tambahan modal disetor - - - - -

Rugi bersih tahun berjalan - - - ( 6.496.911.020) ( 6.496.911.020)

Saldo 30 Juni 2009 292.727.295.250 70.622.704.211 - ( 87.727.058.935) 275.622.940.526

Laba bersih tahun berjalan - - - 37.632.190.859 37.632.190.859

Saldo 31 Desember 2009 292.727.295.250 70.622.704.211 - ( 50.094.868.076) 313.255.131.385

Laba bersih tahun berjalan - - - 9.300.979.562 9.300.979.562

Saldo 30 Juni 2010 292.727.295.250 70.622.704.211 - ( 40.793.888.514) 322.556.110.947

Catatan 15 Catatan 16 Catatan 2g dan 17

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan

(6)

30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2 0 1 0 2 0 0 9

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 246.380.746.871 249.931.297.469

Pembayaran kas kepada:

Pemasok ( 129.517.657.313 ) ( 159.237.865.537 )

Gaji, upah dan tunjangan ( 19.408.433.937 ) ( 21.965.662.388 ) Pembayaran kas atas biaya produksi lainnya dan

beban usaha ( 52.535.525.857 ) ( 33.308.323.240 )

Kas yang dihasilkan dari operasi 44.919.129.764 35.419.446.304 Pembayaran untuk beban keuangan ( 25.443.930.533 ) ( 23.459.476.646 )

Pembayaran pajak – pajak lainnya - ( 6.650.000.000 )

Penerimaan penghasilan bunga 12.991.111 14.346.123

Pembayaran untuk beban operasi lainnya - Bersih ( 5.921.804.419 ) 305.138.400

Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 13.566.385.923 5.629.454.181

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap ( 14.825.832.189 ) ( 3.171.125.700 )

Arus kas digunakan untuk aktivitas investasi ( 14.825.832.189 ) ( 3.171.125.700 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang 98.604 13.822.597 Pembayaran pinjaman jangka pendek dan jangka panjang ( 1.757.918.473 ) ( 4.705.300.588 )

Arus kas (digunakan untuk) diperoleh dari

aktivitas pendanaan ( 1.757.819.869 ) ( 4.691.477.991 )

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH DALAM KAS DAN BANK ( 3.017.266.135 ) ( 2.233.149.510 )

KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN 6.144.933.788 10.432.225.657

KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN 3.127.667.653 8.199.076.147

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan

(7)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (“Perusahaan”) bertempat kedudukan di Bandung, Jawa Barat, Indonesia didirikan dengan nama “PT Sandang Usaha Nasional Indonesia Tekstil Industri” sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah dirubah dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Widyanto Pranamihardja, S.H., No. 20 tanggal 18 Nopember 1972. Perubahan dengan akta Notaris yang sama No. 47 tanggal 28 Mei 1976. Akta pendirian ini dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/375/10 tanggal 16 Agustus 1976 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 74 tanggal 17 September 1977, Tambahan No. 549. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 34 tanggal 20 Pebruari 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Wiratni Ahmadi, S.H., Notaris di Bandung, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 68856.AH.01.02. Th.2008 tanggal 24 September 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 22 Januari 2010, Tambahan No. 644. Perubahan terakhir dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati, S.H., No. 05 tanggal 17 Juni 2009 mengenai, antara lain, perubahan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan terakhir ini telah dilaporkan kepada dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-15571 tanggal 10 September 2009.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha di bidang industri tesktil terpadu termasuk memproduksi dan menjual benang, kain dan produk tekstil lainnya serta melakukan perdagangan umum.

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1973. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Ranggamalela No. 27, Bandung dan lokasi utama bisnis Perusahaan terletak di Jl. Raya Rancaekek Km 25,5, Kabupaten Sumedang, Bandung.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada bulan Agustus 1997, Perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 850 per saham. Pernyataan pendaftaran untuk penawaran umum saham tersebut telah dinyatakan efektif oleh Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) dalam surat No. S-1709/PM/1997 tanggal 28 Juli 1997.

Pada tanggal jatuh temponya 10 Oktober 1997, obligasi konversi Perusahaan berjumlah USD 18.000.000 dikonversi menjadi saham sebanyak 68.047.500 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada nilai konversi Rp 576,90 per saham.

Perusahaan mencatatkan kembali seluruh saham pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1997 dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 23 Oktober 1997.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 10 Agustus 1999 yang dinyatakan dalam akta Notaris Nanny Sukarja, SH No. 6 dan 7 tanggal 10 Agustus 1999, para Pemegang Saham Perusahaan antara lain menyetujui perubahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-15994.HT.01.04.TH.1999 tanggal 6 September 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 81 tanggal 8 Oktober 1999, Tambahan No. 272.

(8)

1. U M U M (Lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan)

Pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (stock split) tersebut dilakukan dengan jadual sebagai berikut :

Mulai permohonan penukaran Surat Kolektif Saham (SKS) lama 20 September 1999

Mulai penyerahan SKS nominal baru 24 September 1999

Mulai perdagangan SKS nominal baru 27 September 1999 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Pebruari 2008, yang dinyatakan dalam akta Notaris Wiratni Ahmadi, SH No. 33 tanggal 20 Pebruari 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui:

a. Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam rangka konversi sebagian utang Perusahaan kepada East Rise Capital Limited dan Easefull Enterprise Ltd menjadi saham Perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baru sebanyak 334.202.181 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 83.550.545.250, yang diambil bagian oleh East Rise Capital Limited sebanyak 169.806.783 saham dan Easefull Enterprise Ltd sebanyak 164.395.398 saham.

b. Perubahan Pasal 4 Ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Perusahaan.

Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut di atas telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-6238 tanggal 17 Maret 2008.

Direksi PT Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pencatatan saham baru sebanyak 334.202.181 saham tersebut di atas dengan Surat No. S-01627/BEJ.PSR/03-2008 tanggal 24 Maret 2008, sehingga terhitung mulai 31 Maret 2008, saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berjumlah 1.170.909.181 saham.

c. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Komisaris Utama : Sundjono Suriadi Sundjono Suriadi Komisaris : Ny Mariah Suriadi Ny Mariah Suriadi Komisaris : Sidarto Danusubroto Sidarto Danusubroto Komisaris : Bernardi Widjajakusuma Bernardi Widjajakusuma

Komisaris : - -

Komisaris Independen : Ali Senitro Ali Senitro

Komisaris Independen : Sutomo Sutomo

Direktur Utama : Purnawan Suriadi Purnawan Suriadi Direktur : Fransiscus Hadyanto Fransiscus Hadyanto

(9)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M (Lanjutan)

c. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 564.000.000 dan Rp 558.000.000 pada tahun 2010 dan 2009 (Tidak diaudit). Perusahaan mempunyai sekitar 3.441 dan 3.271 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

Kebijakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan yang diterapkan oleh Perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bagi emiten atau perusahaan publik.

Laporan keuangan disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur dengan dasar sebagaimana dijelaskan di dalam kebijakan akuntansi terkait.

Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung, yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).

b. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan persyaratan dan kondisi yang sama dengan yang diberikan kepada pihak ketiga telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

c. Setara Kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya”.

(10)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Piutang Usaha

Piutang usaha dicatat dalam jumlah kotor dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun pelanggan pada akhir tahun.

e. Persediaan

Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaan dicatat berdasarkan PSAK No. 14, “Persediaan”, yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1994.

Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Perusahaan menentukan biaya perolehan dengan menerapkan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup alokasi yang layak atas biaya produksi.

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.

f. Biaya Dibayar Di muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

g. Aset Tetap

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Perusahaan telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (“deemed cost”) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008 (Catatan 17).

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi rutin yang signifikan dilakukan, yang merupakan suatu kondisi untuk menentukan kelangsungan operasional suatu jenis aset tetap, biaya atas masing-masing inspeksi signifikan tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

(11)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) g. Aset Tetap (Lanjutan)

Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat, sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20

Mesin dan peralatan 20

Instalasi 15

Inventaris kantor dan pabrik 10

Kendaraan bermotor 5

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Biaya pinjaman, termasuk rugi selisih kurs, yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan atau konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat aset tersebut telah selesai dan siap untuk digunakan. Pada tahun 2010 dan 2009 tidak terdapat biaya pinjaman yang dikapitalisasi. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah” perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode pemilikan hak atas tanah.

Selanjutnya PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, mengharuskan nilai aset dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aset mungkin tidak dapat dipulihkan.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

h. S e w a

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Pada awal masa sewa, Lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa.

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) h. S e w a (Lanjutan)

Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan disusutkan konsisten dengan metode yang sama yang digunakan untuk aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat aset sewaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Selisih lebih hasil penjualan dan nilai tercatat yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa-balik (“sale-and-leaseback”) yang merupakan sewa pembiayaan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (“straight-line method”) selama sisa manfaat aset yang bersangkutan.

i. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan eskpor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman (“FOB Shipping Point“). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

j. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan nilai kurs rata-rata antara kurs jual dan kurs beli yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Kurs yang digunakan pada tanggal 30 Juni 2010 and 2009 adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

1 Dolar Amerika Serikat 9.083 10.225

k. Imbalan Kerja Karyawan

Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-Undang”) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.

Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, beban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris projected-unit-credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata taksiran sisa masa kerja dari para pekerja.

Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested). Sebaliknya, akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.

(13)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

l. Restrukturisasi Pinjaman

Perusahaan mencatat restrukturisasi pinjaman sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Bermasalah”, yang mengharuskan Perusahaan untuk menghitung estimasi jumlah pembayaran termasuk bunga dalam periode pinjaman. Apabila jumlah pembayaran di masa depan melebihi jumlah pinjaman yang tercatat, tidak ada kerugian dari restrukturisasi yang diakui. Apabila jumlah pembayaran di masa depan kurang dari jumlah pinjaman yang tercatat, selisihnya dicatat sebagai keuntungan dari restrukturisasi pinjaman. m. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer pada setiap tanggal laporan antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan aset dan kewajiban untuk tujuan perpajakan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Perubahan atas kewajiban perpajakan dicatat ketika ketetapan pajak diterima atau jika keberatan diajukan oleh Perusahaan, ketika hasil dari keberatan tersebut telah ditentukan. n. Laba Per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba usaha dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi dengan saham yang dibeli kembali).

o. Informasi Segmen

Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen serta sistem pelaporan internal Perusahaan, informasi segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha dan informasi segmen sekunder disajikan berdasarkan segmen geografis.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

p. Penggunaan Estimasi

Penyusunan Laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

(14)

3. KAS DAN BANK

Kas dan bank terdiri dari:

2 0 1 0 2 0 0 9

K a s 2.837.777.009 7.416.574.697

B a n k

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Rupiah

PT Bank Bisnis Internasional 43.044.916 19.059.923

Pihak ketiga

Rupiah

PT Bank Pan Indonesia Tbk 8.005.204 11.019.298

PT Bank Central Asia Tbk 53.320.295 30.779.482

PT Bank Chinatrust Indonesia 1.691.634 1.736.034

The Royal Bank of Scoteland (dahulu ABN-AMRO Bank N.V) 1.554.204 551.204 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 2.174.791 1.515.891 PT United Overseas Bank Indonesia 2.242.456 10.406.456

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 947.000 6.140.384

PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 15.821.603

PT Permata Bank 6.482.000 -

119.462.500 77.970.352

Dolar AS

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 9.933.623 28.155.560

PT Bank Pan Indonesia Tbk 43.092.567 8.873.255

PT United Overseas Bank Indonesia 22.931.487 7.793.597

PT Bank Chinatrust Indonesia 26.629.994 46.440.621

The Royal Bank of Scoteland (dahulu ABN-AMRO Bank N.V) 36.717.755 4.908.511

PT Bank Central Asia Tbk 11.844.414 13.244.545

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.889.441 39.604.186

PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.935.066 16.450.900

PT Permata Bank 5.453.797 -

170.428.144 165.471.175

Jumlah bank 289.890.644 262.501.450

Jumlah Kas dan Bank 3.127.667.653 7.679.076.147

4. SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

Deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dibatasi penggunaannya sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 8). Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, saldo setara kas yang dibatasi penggunaannya masing-masing sebesar Rp 520.000.000.

Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga tahunan berkisar antara 5,25% sampai dengan 6,25% pada tahun 2010 dan 5% sampai dengan 6,5% pada tahun 2009.

(15)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA

Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga terdiri dari:

2 0 1 0 2 0 0 9

Pihak Ketiga

Pelanggan dalam negeri 215.344.426.725 193.374.610.940 Pelanggan luar negeri 6.814.538.189 1.092.460.472

Jumlah Piutang Usaha 222.158.964.914 194.467.071.412

Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Sampai dengan 1 bulan 13.415.904.305 18.236.570.890

> 1 bulan – 2 bulan 14.532.786.435 21.371.265.400 > 2 bulan – 3 bulan 23.783.471.798 20.678.950.250 > 3 bulan – 4 bulan 24.635.799.232 17.567.430.900 > 4 bulan 145.791.003.144 116.612.853.972 J u m l a h 222.158.964.914 194.467.071.412

Rincian piutang usaha berdasarkan jenis mata uang:

2 0 1 0 2 0 0 9

Rupiah 215.344.426.725 193.374.610.940

Mata uang asing 6.814.538.189 1.092.460.472

J u m l a h 222.158.964.914 194.467.071.412

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih.

Piutang usaha sebesar Rp 38 miliar dan Rp 37 miliar masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 8 dan 13.

6. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

2 0 1 0 2 0 0 9

Bahan baku 144.145.850.400 140.887.264.633

Barang dalam proses 5.261.750.265 7.882.536.601

Barang jadi 57.321.251.268 61.288.361.739

Bahan pembantu 2.130.872.530 2.144.620.237

Suku cadang 1.326.379.125 1.343.540.926

(16)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PERSEDIAAN (Lanjutan)

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan masing-masing sejumlah Rp 70.030.000.000 dan Rp 70.000.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan terhadap risiko yang dipertanggungkan.

Persediaan dengan nilai tercatat keseluruhan sejumlah Rp 187 miliar dan Rp 151 miliar masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti yang dijelaskan dalam Catatan 8 dan 13.

7. ASET TETAP

Aset tetap terdiri dari:

2 0 1 0

Penambahan/ Pengurangan/

Saldo awal reklasifikasi reklasifikasi Saldo akhir

Nilai tercatat

Pemilikan langsung

T a n a h 127.335.297.698 - - 127.335.297.698

Bangunan dan prasarana 44.770.583.761 - - 44.770.583.761 Mesin dan peralatan 599.388.259.952 14.825.832.189 - 614.214.092.141

Instalasi 12.298.711.418 - - 12.298.711.418

Inventaris kantor dan

pabrik 3.349.375.474 - - 3.349.375.474

Kendaraan bermotor 6.960.543.449 - - 6.960.543.449

794.102.771.752 14.825.832.189 - 808.928.603.941 Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 30.597.072.043 1.106.695.890 - 31.703.767.933 Mesin dan peralatan 334.935.288.075 14.964.847.005 - 349.900.135.080

Instalasi 8.467.336.689 373.371.778 - 8.840.708.467

Inventaris kantor dan

pabrik 3.164.619.427 46.787.834 - 3.211.407.261

Kendaraan bermotor 6.301.845.764 101.525.183 - 6.403.370.947 383.466.161.998 16.593.227.690 - 400.059.389.688

(17)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. ASET TETAP (Lanjutan)

2 0 0 9

Penambahan/ Pengurangan/

Saldo awal Reklasifikasi reklasifikasi Saldo akhir

Nilai tercatat

Pemilikan langsung

T a n a h 127.335.297.698 - - 127.335.297.698

Bangunan dan prasarana 44.770.583.761 - - 44.770.583.761 Mesin dan peralatan 595.352.633.052 3.073.125.700 - 598.425.758.752

Instalasi 12.298.711.418 - - 12.298.711.418

Inventaris kantor dan

pabrik 3.349.375.474 - - 3.349.375.474 Kendaraan bermotor 6.654.791.631 98.000.000 - 6.752.791.631 789.761.393.034 3.073.125.700 - 792.932.518.734 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 28.383.680.262 1.106.695.890 - 29.490.376.152 Mesin dan peralatan 305.182.188.500 14.863.956.333 - 320.046.144.833

Instalasi 7.666.447.015 406.192.681 - 8.072.639.696

Inventaris kantor dan

pabrik 3.044.871.192 64.753.932 - 3.109.625.124 Kendaraan bermotor 6.143.416.567 74.216.667 - 6.217.633.234 350.420.603.536 16.515.815.503 - 366.936.419.039 Nilai buku 439.340.789.498 425.996.099.695

Pada tahun 2003, Perusahaan telah menilai kembali aset tetapnya dengan metode pendekatan perbandingan data pasar berdasarkan laporan penilai PT Investindo Konsultama Appraisal tanggal 27 Oktober 2003. Perusahaan mencatat selisih penilaian kembali aset tetap pada tanggal 3 Desember 2003 berdasarkan surat persetujuan dari kantor pajak (Catatan 17).

Perusahaan memiliki hak atas tanah dengan jumlah luas ± 40 Ha, terletak di kabupaten/kotamadya Bandung, bersertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dengan masa berlaku yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2015 sampai tahun 2028. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Beban penyusutan sejumlah Rp 8.314.950.900 dan Rp 16.515.815.503 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 yang dibebankan ke operasi sebagai bagian dari berikut ini:

2 0 1 0 2 0 0 9

Beban pabrikasi 14.933.904.921 14.864.233.952

Beban umum dan administrasi 1.659.322.769 1.651.581.551

J u m l a h 16.593.227.690 16.515.815.503

Aset tetap dijadikan jaminan atas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 8 dan 13).

(18)

7. ASET TETAP (Lanjutan)

Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 354.176.000.000 dan Rp 352.000.000.000 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko kerugian lainnya. Nilai tercatat mesin dan peralatan yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual masing-masing sejumlah Rp 11.160.648.059 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa mesin dan peralatan tersebut dapat dioperasikan kembali di tahun-tahun mendatang.

8. PINJAMAN JANGKA PENDEK

Rincian pinjaman jangka pendek pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 58.195.297.538 58.195.297.538 PT Bank Pan Indonesia Tbk 39.999.814.294 39.996.792.291 PT Bank Victoria International Tbk 29.985.043.136 29.988.653.077 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8.414.242.657 8.889.242.657

PT United Overseas Bank Indonesia - -

Dolar AS

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 79.904.927.816 89.951.325.215 PT Bank Pan Indonesia Tbk 9.083.000.000 10.225.000.000 PT United Overseas Bank Indonesia 2.944.953.841 4.266.432.375

Jumlah Pinjaman Jangka Pendek 228.527.279.282 241.512.743.153

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang terdiri dari fasilitas kredit modal kerja sejumlah Rp 58.200.000.000 dan USD 8.825.000 dan fasilitas treasury line sejumlah USD 500.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Maret 2010 dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap Perusahaan (Catatan 5, 6 dan 7).

(19)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) b. PT Bank Pan Indonesia Tbk

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Pan Indonesia Tbk, yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp 10.000.000.000, fasilitas pinjaman tetap sejumlah Rp 30.000.000.000 dan USD 1.000.000 dan fasilitas negosiasi wesel ekspor/diskonto sejumlah USD 1.000.000. Facilitas pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan sejumlah Rp 40.000.000.000 dan aset tetap atas nama Perusahaan (Catatan 6 dan 7). Fasilitas tesebut akan jatuh tempo pada tanggal 29 Oktober 2009 dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen (24 Mei 2010), fasilitas pinjaman tersebut masih dalam proses perpanjangan.

c. PT Bank Victoria International Tbk

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Victoria Intenational Tbk, yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp 15.000.000.000 dan fasilitas demand loan sejumlah Rp 15.000.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2010 dan dijamin dengan aset tetap atas nama Perusahaan (Catatan 7).

d. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejumlah Rp 10.000.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan sejumlah Rp 9.153.000.000, mesin sejumlah Rp 4.991.000.000 dan persediaan sejumlah Rp 2.057.000.000 atas nama Perusahaan (Catatan 6 dan 7). Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 13 Pebruari 2008 dan telah diperpanjang untuk jangka waktu 30 bulan dengan ketentuan bahwa saldo pinjaman ini harus diangsur dalam jumlah tertentu setiap enam (6) bulan, sehingga akan lunas pada tanggal 13 Agustus 2010.

e. PT United Overseas Bank Indonesia

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT United Overseas Bank Indonesia sejumlah USD 624.238. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Maret 2010 dan dijamin dengan jaminan pribadi seorang direksi Perusahaan.

f. East Rise Capital Limited

Sebagian saldo pinjaman Perusahaan kepada PT Peak Securities telah dialihkan kepada East Rise Capital Limited sejumlah USD 6.713.959,75 (pokok pinjaman) dan USD 7.561.755,48 (bunga terutang) berdasarkan Perjanjian Jual Beli tertanggal 13 Desember 2007.

Berdasarkan Restructuring Agreement tertanggal 1 Nopember 2007, Amendment Agreement tertanggal 9 Januari 2008, tergantung pada persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan, pokok pinjaman tersebut di atas dikonversi menjadi modal saham Perusahaan (Catatan 15).

(20)

8. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) f. East Rise Capital Limited (Lanjutan)

Berdasarkan Surat tertanggal 19 Desember 2007, East Rise Capital Limited telah menyetujui untuk menghapuskan bunga terutang sejumlah USD 4,500,000, efektif pada tanggal 17 Desember 2007 (dibukukan sebagai Pos Luar Biasa pada laporan laba rugi tahun 2007), sedangkan sisanya sejumlah USD 3.061.755,48 juga dihapuskan pada saat pokok pinjaman tersebut di atas dikonversikan menjadi saham Perusahaan (dibukukan sebagai Pos Luar Biasa pada laporan laba rugi tahun 2008) (Catatan 15 dan 23).

g. Easefull Enterprise Ltd

Sebagian saldo pinjaman Perusahaan kepada PT Peak Securities telah dialihkan kepada Easefull Enterprise Ltd sejumlah USD 6.500.000 (pokok pinjaman) berdasarkan Perjanjian Jual Beli tertanggal 13 Desember 2007.

Berdasarkan Restructuring Agreement tertanggal 1 Nopember 2007 dan Amendment Agreement tertanggal 9 Januari 2008, tergantung pada persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan, pokok pinjaman tersebut di atas dikonversi menjadi modal saham Perusahaan (Catatan 15).

Pinjaman-pinjaman tersebut diatas berjangka waktu satu tahun atau kurang, dengan suku bunga pertahun berkisar antara 10 % sampai dengan 15 % (2008: 8 % sampai dengan 10 %) untuk pinjaman dalam USD, dan antara 13 % sampai dengan 15 % (2008: 12,5 % sampai dengan 16,5 %) untuk pinjaman dalam rupiah

9. HUTANG USAHA

Hutang usaha timbul terutama dari pembelian bahan baku kepada pihak ketiga. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Pihak ketiga 39.928.716.829 63.416.759.052

(21)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. HUTANG USAHA (Lanjutan)

Analisa umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Lancar 12.561.850.265 23.465.700.900

Lewat jatuh tempo:

Lebih 1 bulan sampai 2 bulan 10.725.900.630 22.175.640.700 Lebih 2 bulan sampai 3 bulan 8.425.642.350 13.675.450.000

Lebih 3 bulan 8.215.323.584 4.099.967.452

J u m l a h 39.928.716.829 63.416.759.052

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Rupiah 10.720.626.722 42.500.307.129

Mata uang asing 29.208.090.107 20.916.451.923

J u m l a h 39.928.716.829 63.416.759.052

10.PERPAJAKAN Akun ini terdiri dari:

2 0 1 0 2 0 0 9

Pajak Penghasilan:

Pasal 21 684.189.302 555.777.375

Pasal 23 54.627.566 50.136.070

Pajak Pertambahan Nilai 38.410.721.606 43.484.691.532

Pajak Bumi dan Bangunan 301.383.926 148.383.926

Denda pajak 5.379.326.164 5.379.326.164

(22)

10. PERPAJAKAN (Lanjutan)

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun-tahun yang berakhir 30 Juni 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Laba (rugi) sebelum beban pajak 12.633.105.154 ( 8.685.626.623)

Pos luar biasa - -

12.633.105.154 ( 8.685.626.623)

Ditambah/(dikurangi) beda temporer:

Penyusutan 10.096.317.099 10.390.429.595

Transaksi sewa guna usaha ( 337.429.842) ( 337.429.842) Penyisihan imbalan karyawan 903.000.000 897.800.000

23.294.992.411 2.265.173.130

Ditambah/(dikurangi) beda tetap:

Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final ( 12.991.111) ( 14.272.151) Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya 708.388.323 883.057.334

Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) 23.990.389.623 3.133.958.313 Koreksi fiskal berdasarkan Surat Ketetapan Pajak - 2.167.540.238 Akumulasi rugi fiskal dari masa lalu ( 29.686.850.687) ( 47.530.677.216)

Taksiran akumulasi rugi fiskal Perusahaan

(23)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2010 DAN 2009

(disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. PERPAJAKAN (Lanjutan)

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak atas aset dan kewajiban Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Aset pajak tangguhan

Rugi fiskal 1.424.115.266 22.725.128.587

Penyisihan imbalan karyawan 2.575.469.922 2.391.497.347

J u m l a h 3.999.585.188 25.116.625.934

Kewajiban pajak tangguhan

Aset tetap ( 60.290.404.296) ( 64.484.471.074 )

Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih ( 56.290.819.108) ( 39.367.845.140 ) Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang ”Pajak Penghasilan” telah direvisi untuk keempat kalinya dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun pajak 2009 dan 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya.

Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, rugi fiskal dari tahun-tahun sebelumnya dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa mendatang sampai dengan masa waktu lima tahun sejak timbulnya rugi fiskal tersebut. Perusahaan melaporkan surat pemberitahuan tahunan dengan metode self- assessment. Berdasarkan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Undang-Undang No. 28 Tahun 2007), Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah pajak selama 5 tahun dari tanggal pajak terhutang dan, untuk peralihan, pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya tidak dapat ditetapkan kembali setelah tahun 2013.

Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.

PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-Undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.

PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.

(24)

11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9 Listrik 2.374.500.000 3.215.200.765 Komunikasi 24.850.000 22.137.500 Air 5.850.000 5.326.500 Premi asuransi 229.047.900 J u m l a h 2.405.200.000 3.471.712.665

12. LABA (RUGI) ATAS TRANSAKSI PENJUALAN DAN PENYEWAAN KEMBALI YANG DITANGGUHKAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9 Jumlah laba ( 18.441.794.725) ( 18.441.794.725 ) Akumulasi amortisasi 9.355.591.684 8.433.501.945 ( 9.086.203.041) ( 10.008.292.780 ) Jumlah rugi 5.029.074.156 5.029.074.156 Akumulasi amortisasi ( 3.671.820.086) ( 3.424.590.031 ) 1.357.254.070 1.604.484.125

Jumlah laba - bersih ( 7.728.948.971) ( 8.403.808.655 )

Amortisasi dikreditkan ( 337.429.842) ( 337.429.842 )

pada beban pabrikasi

13. PINJAMAN JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang terdiri dari:

2 0 1 0 2 0 0 9

Rupiah

PT Bank Victoria International Tbk 8.243.325.000 8.888.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - -

Dolar AS

PT Bank Pan Indonesia Tbk 120.190.797.500 135.813.562.500 NV De Indonesische Overzeese

Bank (Indover Bank) 9.940.987.901 10.729.710.192

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun ( 25.870.662.901) ( 24.188.241.949 )

(25)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2010 DAN 2009

(disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

a.PT Bank Victoria International Tbk

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 6 Maret 2008, Perusahaan mamperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank Victoria International Tbk dengan jumlah maksimum Rp 10.000.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 13% per tahun. Pinjaman tersebut terhutang dalam tiga puluh enam (36) kali angsuran setiap bulan, dengan angsuran pertama (1) sampai ketiga puluh lima (35) sebesar Rp 278.000.000 sedangkan angsuran ketiga puluh enam (36) sebesar Rp 270.000.000. Angsuran pertama dilakukan pada bulan ke tujuh (7) di tahun 2008 dan angsuran terakhir pada tanggal 12 September 2011. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan mesin atas nama Perusahaan.

Pada tanggal 30 Juni 2009, berdasarkan surat dari PT Bank Victoria International Tbk yang menyetujui perubahan jadual angsuran, dimana pinjaman tersebut terhutang dalam duapuluh delapan (28) kali angsuran setiap bulan, dengan angsuran pertama (1) sampai ke sepuluh (10) sebesar Rp 139.000.000, angsuran kesebelas (11) sampai ke enambelas (16) sebesar Rp 278.000.000 sedangkan angsuran ke tujuhbelas (17) sampai ke duapuluh delapan (28) sebesar Rp 486.000.000. Angsuran pertama dilakukan pada bulan ke enam (6) di tahun 2009 dan angsuran terakhir pada bulan September 2011.

b.PT Bank Pan Indonesia Tbk

Pada tahun 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang (PJP) dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) dengan batas maximum pinjaman adalah sejumlah USD 13.282.500. Fasilitas PJP ini merupakan pembaruan (novasi) atas hutang yang dibeli oleh Bank Panin dari PT Peak Securities pada tanggal 3 Oktober 2007. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 10% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan aset tetap dan pesediaan atas nama Perusahaan. Pinjaman terhutang dalam duapuluh (20) kali cicilan triwulan sebagai berikut:

Jumlah Cicilan

Dalam USD Jatuh tempo

Pertama sampai keempat

masing-masing USD 375.000 1.500.000 Januari 2009 - Oktober 2009

Kelima sampai kedelapan

masing-masing USD 500.000 2.000.000 Januari 2010 - Oktober 2010

Kesembilan sampai kedua belas

masing-masing USD 500.000 2.000.000 Januari 2011 - Oktober 2011 Ketiga belas sampai keenam belas

masing-masing USD 625.000 2.500.000 Januari 2012 - Oktober 2012 Ketujuh belas sampai kesembilan

belas masing-masing

USD 1.250.000 3.750.000 Januari 2013 - Juli 2013 Keduapuluh USD 1.532.500 1.532.500 3 Oktober 2013

(26)

13.PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Juli 2009, perjanjian hutang bank tersebut diperbaharui dengan perpanjangan waktu jatuh tempo menjadi tanggal 3 Oktober 2014. Sehingga pinjaman terhutang dalam duapuluh (20) kali cicilan triwulan sebagai berikut:

Jumlah

Cicilan Dalam USD Jatuh tempo

Pertama sampai keempat

masing-masing USD 375.000 1.500.000 Januari 2010 - Oktober 2010 Kelima sampai kedelapan

masing-masing USD 500.000 2.000.000 Januari 2011 - Oktober 2011 Kesembilan sampai kedua belas

masing-masing USD 500.000 2.000.000 Januari 2012 - Oktober 2012

Jumlah Cicilan

Dalam USD

Jatuh tempo

Ketiga belas sampai keenam belas

masing-masing USD 625.000 2.500.000 Januari 2013 - Oktober 2013

Ketujuh belas sampai kesembilan

belas masing-masing

USD 1.250.000 3.750.000 Januari 2014 - July 2014

Keduapuluh USD 1.532.500 1.532.500 3 Oktober 2014

J u m l a h 13.282.500

Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan Bank Panin, Perusahaan harus dapat menjaga tingkat current ratio dengan perbandingan minimum 1 : 1 dan debt to equity ratio dengan perbandingan maksimum 1,25 : 1. Perusahaan juga harus memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Panin sebelum melakukan hal berikut antara lain:

 Membubarkan badan hukum debitur atau berjanji atau mengijinkan setiap merger, penggabungan atau restrukturisasi kembali, yang sama keseluruhannya merubah bentuk atau kepemilikan saham debitur.

 Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda mengubah anggaran dasar debitur Perusahaan, terutama susunan pemegang saham dan dewan komisaris.

(27)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2010 DAN 2009

(disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

b.PT Bank Pan Indonesia Tbk (Lanjutan)

 Memperoleh tambahan pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka transaksi dagang dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham.

Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin dalam perjanjian lain.

 Menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan.

Lalai atas setiap perjanjian hutang dengan pihak ketiga.

 Membuat pembayaran sebelum jatuh tempo atas setiap hutang kecuali untuk transaksi-trasaksi yang umum dalam Perusahaan.

 Memberikan pinjaman atau membayar hutang pemegang saham, perusahaan afiliasi atau subsidiari, maupun pihak ketiga lainnya yang ada dan yang akan timbul dikemudian hari.  Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Perusahaan berdasarkan

Perjanjian Kredit kepada pihak lain.

Mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan pembayaran pinjaman. Membuat suatu capital expenditure lebih besar dari Rp 15 Miliar.

 Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan.

 Melakukan perluasan ataupun penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian jumlah hutang Perusahaan kepada Bank.

Menarik kembali modal yang telah disetor.

c. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Pinjaman yang terutang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jumlah pokok sebesar Rp 15.000.000.000. Piutang usaha, persediaan dan aset tetap merupakan agunan atas pinjaman tersebut. Pinjaman ini diangsur dalam jumlah tertentu secara bulanan, angsuran pertama pada tanggal 26 Maret 2007 dan saat ini telah lunas pada bulan Maret 2009.

(28)

13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

d.NV De Indonesische Overzeese Bank

Perusahaan dan NV De Indonesische Overzeese Bank (Bank Indover) telah menandatangani Perjanjian Restrukturisasi Hutang (perjanjian bilateral) yang dinyatakan dalam akta Notaris Resnizar Anasrul, S.H., MH No. 2 tanggal 11 September 2007 dan menyepakati, antara lain, hal-hal sebagai berikut:

1) Pada tanggal tersebut, saldo hutang Perusahaan kepada Indover Bank berjumlah USD 1.741.413,96 terdiri dari pokok pinjaman USD 1.267.822,36 dan bunga terutang USD 473.591,60.

2) Bunga sebesar LIBOR + 2% per tahun akan dibebankan atas saldo hutang pokok pinjaman tersebut di atas.

3) Beberapa bidang tanah dan persediaan barang dagangan merupakan agunan atas saldo hutang yang direstrukturisasi ini.

4) Pembayaran kembali atas saldo hutang tersebut di atas dilakukan dalam 40 kali pembayaran dalam jumlah tertentu, pembayaran pertama pada tanggal 11 September 2007 dan pembayaran terakhir pada tanggal 18 Nopember 2010, jumlah pembayaran pada tahun-tahun yang akan datang adalah sebagai berikut:

Jumlah

Cicilan Dalam USD Jatuh tempo/Due date

Pertama 52.583,75 11 September 2007

Kedua 20.861,25 18 September 2007

Ketiga sampai keempat puluh 18 Desember 2007 – 18 Nopember 2010/ masing-masing USD 43.893,92 1.667.968,96 18 December 2007 – 18 November 2010

J u m l a h 1.741.413,96

Perusahaan melakukan pembayaran terakhir untuk cicilan diatas pada tanggal 18 Pebruari 2009 sebesar USD 22.987,55.

(29)

PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 JUNI 2010 DAN 2009

(disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA

Perusahaan memberikan imbalan kerja untuk karyawan tetapnya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.

Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai

berikut:

2 0 1 0 2 0 0 9

Saldo awal tahun 9.398.879.686 7.643.261.953

Beban imbalan kerja 903.000.000 897.800.000

(30)

Rincian pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

2 0 1 0

Jumlah saham

ditempatkan dan Persentase

Pemegang Saham disetor penuh pemilikan Jumlah

Bukan pengurus Perusahaan

PT Sunsonindo Textile Investama 480.000.000 40,99% 120.000.000.000 East Rise Capital Limited 169.806.783 14,50% 42.451.695.750 Easefull Enterprise Ltd 164.395.398 14,04% 41.098.849.500 Masyarakat (masing-masing pemilikan di

bawah 5%) 268.874.916 22,96% 67.218.729.000

Pengurus Perusahaan

Sundjono Suriadi 62.850.000 5,37% 15.712.500.000

Bernardi Widjaja Kusuma 14.031.500 1,20% 3.507.875.000

Purnawan Suriadi 10.950.584 0,94% 2.737.646.000 Mariah Suriadi 1.782.000 0,15% 445.500.000 J u m l a h 1.170.909.181 100% 292.727.295.250 2 0 0 9 Jumlah saham

ditempatkan dan Persentase

Pemegang Saham disetor penuh pemilikan Jumlah

Bukan pengurus Perusahaan

PT Sunsonindo Textile Investama 480.000.000 40,99% 120.000.000.000 East Rise Capital Limited 169.806.783 14,50% 42.451.695.750 Easefull Enterprise Ltd 164.395.398 14,04% 41.098.849.500 Masyarakat (masing-masing pemilikan di

bawah 5%) 268.874.916 22,96% 67.218.729.000

Pengurus Perusahaan

Sundjono Suriadi 62.850.000 5,37% 15.712.500.000

Bernardi Widjaja Kusuma 14.031.500 1,20% 3.507.875.000

Purnawan Suriadi 10.950.584 0,94% 2.737.646.000

Mariah Suriadi -

J u m l a h 1.170.909.181 100% 292.727.295.250

Sehubungan dengan pengalihan sebagian saldo pinjaman Perusahaan dari PT Peak Securities kepada East Rise Capital Limited dan Easefull Enterprise Ltd berdasarkan Perjanjian Jual Beli tertanggal 13 Desember 2007 dan berdasarkan Restructuring Agreement tertanggal 1 Nopember 2007 serta Amendment Agreement tertanggal 9 Januari 2008, tergantung pada persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan, pokok pinjaman yang dialihkan tersebut akan dikonversi menjadi modal saham Perusahaan (Catatan 8), dengan ketentuan sebagai berikut :

(31)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009

(disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. MODAL SAHAM (Lanjutan)

a. Pokok pinjaman akan dikonversi menjadi modal saham Perusahaan dengan harga konversi sebesar nilai nominal saham Rp 250, atau harga penutupan rata-rata saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia selama periode 25 hari berturut-turut sebelum Perusahaan menerbitkan iklan pemberitahuan mengenai Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu, nilai mana yang lebih tinggi.

b. Kurs yang digunakan untuk konversi tersebut adalah kurs yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 7 Januari 2008 yaitu Rp 9.454 untuk USD 1.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Pebruari 2008, yang dinyatakan dalam akta Notaris Wiratni Ahmadi, S.H., No. 33 tanggal 20 Pebruari 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui:

a. Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam rangka konversi sebagian utang Perusahaan kepada East Rise Capital Limited dan Easefull Enterprise Ltd menjadi saham Perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baru sebanyak 334.202.181 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 83.550.545.250, yang diambil bagian oleh East Rise Capital Limited sebanyak 169.806.783 saham dan Easefull Enterprise Ltd sebanyak 164.395.398 saham.

b. Perubahan Pasal 4 Ayat 2 dan 3 anggaran dasar Perusahaan.

Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut di atas telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-6238 tanggal 17 Maret 2008.

Direksi PT Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pencatatan saham baru sebanyak 334.202.181 saham tersebut di atas dengan Surat No. S-01627/BEJ.PSR/03-2008 tanggal 24 Maret 2008, sehingga terhitung mulai 31 Maret 2008, saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berjumlah 1.170.909.181 saham.

16. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Saldo tambahan modal disetor pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 terdiri dari:

2 0 1 0 2 0 0 9

Agio saham 74.608.480.226 74.608.480.226

Biaya emisi saham ( 3.985.776.015) ( 3.985.776.015)

B e r s i h 70.622.704.211 70.622.704.211

Agio saham tersebut di atas sebesar Rp 33.234.250.000 berasal dari penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dan konversi obligasi konversi menjadi saham Perusahaan sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1 tersebut di atas dan sebesar Rp 41.374.230.226 berasal dari konversi pinjaman dari East Rise Capital Limited dan Easefull Enterprise Ltd menjadi saham Perusahaan sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 15 tersebut di atas.

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan anggaran Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2020 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

- Laporan keuangan publikasi ini telah disusun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian PT Bank OCBC NISP Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2020 dan 2019 yang tidak

Web service dapat diakses oleh user interface di sisi client untuk mengakses service- service yang ada pada sistem informasi medis klinik dokter gigi XYZ. Parameter-

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Masamba yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

apersepsi), dan kreativitas. Faktor eksternal siswa dapat berupa: faktor keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan social lainnya. Hambatan dari faktor keluarga

Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengelolaan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Informasi masyarakat mengenai keberadaan rusa sambar dilakukan dengan menggunakan metode wawancara berpedoman. Dari informasi yang didapat akan dilakukan analisa

Penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru ketiga PAUD untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran tentang pengenalan profesi pekerjaan tersebt