• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Industri Media Massa Secara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Industri Media Massa Secara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Erlane Rahayu

NPM: 210210130106

Kelas: C

Semester : 4

Dosen : Dra.Hj Neneng Komariah, M.Lib

Mata Kuliah: Ekonomi Informasi

Perkembangan Industri Media Massa yang Komersial

Di Indonesia istilah media massa sudah tidak asing lagi bahkan sekitar masih penjajahan, Sejak jaman abad 17 sudah terbit surat kabar yang bernama Kort Bericht Eropa (berita singkat dari Eropa). Walaupun tampilan dan pemberitaanya masih sederhana isinya berupa surat kabar periklanan tidak ada unsur politis sama sekali. Namun industri media massa saat itu sudah cukup menguntungkan dari sisi ekonomi. Dengan menyajikan berita yang sederhana namun pengusaha media massa pada jaman itu menyadari betapa pentingnya informasi pada jaman itu perlu diketahui orang Belanda juga selalu mendokumentasikan surat-surat kabar yang pernah terbit di Indonesia, Mereka sudah sangat paham tentang informasi dan dokumentasi pada saat itu.

Seiring berjalannya waktu surat kabar pun menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi-aspirasi rakyat Kedudukan pers pada masa itu sangatlah tinggi mereka yang menulis dijamin oleh hak onschenbaarheid (tidak bisa dituntut), berani mengkritik dan mengoreksi kebijakan atasannya.

(2)

Sejak itu dan sampai sekarang media-media di Indonesia mulai membumbui informasi dengan berita-berita yang bisa menarik perhatian masyarakat hingga saat ini. Mulai dengan dan penulisan judul / judul yang cukup unik yang akan membuat masyarakat ingin membacanya.

Selain pemilihan judul pun. Surat kabar tidak lagi hanya menyediakan 1 konten saja misalnya surat kabar periklanan saja atau surat kabar mengenai berita. Surat kabar sekarang menyajikan konten yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat. Misalnya setiap hari Minggu memuat konten rubrik tentang wanita dan hari Selasa memuat tema remaja. Surat kabar mencoba untuk menyajikan konten yang serba ada supaya bisa mendapatkan segmentasi yang dituju dan menghasilkan keuntungan yang berlipat. Ini tidak berlaku saja untuk industri surat kabar. Melainkan semua industri media massa seperti majalah, radio, televisi dan internet. Semuanya sama agar mudah diterima oleh masyarakat melalui informasi dan juga yang tak kalah pentingnya ialah menjual hasil tersebut menjadi pundi-pundi uang yang melimpah.

Perkembangan dunia Media massa menjadi suatu yang komersil ternyata sudah ada dari zaman penjajahan Belanda. Lalu apa arti dari kata komersil tersebut? Komersial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Komersial adalah kata sifat yang berhubungan dengan niaga atau perdagangkan, dimaksudkan untuk diperdagangkan, atau bernilai niaga tinggi, dan kadang-kadang mengorbankan nilai-nilai lain (sosial, budaya, dan sebagainya). Dari arti kata komersial tersebut terkadang apa yang dijual baik berbentuk barang atau produk meninggalkan nilai-nilai sosial, budaya dan sebagai, dengan berarti kata komersial tidak ada pandang bulu sehingga meninggalkan nilai-nilai yang diatas tadi. Terkadang, komersial bisa diartikan salah guna untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Untuk di bidang informasi, terkadang mungkin kita bisa saja memberikan informasi yang sedetail-detailnya terhadap seseorang/ perusahaan saingan mungkin saja itu melanggar nilai-nilai yang ada diatas tetapi jika dilihat dari nilai ekonomi itu akan sangat menguntungkan karena informasi tersebut nilainya tergantung dari si penggunanya tersebut.

Untuk bagian media massa yang akan dipaparkan ialah televisi dan internet mengapa kedua itu? Karena pengaruh televisi dan internet sangatlah besar di jaman sekarang.

(3)

paling bisa dilihat secara langsung hanya untuk demi kepentingan ekonomi semata. Mungkin dari segi sosial akan berpengaruh besar pada pergeseran-pergeseran nilai yang ada, namun untuk sisi ekonomi. Contohnya acara televisi jaman sekarang yang lebih ingin menguntungkan produser dan acaranya tanpa melihat isi konten dan maksud tujuan acara yang akan mengakibatkan feedback yang jelek terhadap masyarakat misalnya seperti acara yang melibatkan pernikahan artis, acara melibatkan keseharian artis. Mungkin bagi produser melihat acara tersebut bisa menghasilkan keuntungan yang besar jika melihat dari artisnya terkenal dan menghasilkan rating yang tinggi dan akan menguntungkan bagi produser dan artisnya itu sendiri. Feedback yang muncul akan berbeda beda pastinya mulai dari yang pro terhadap acara tersebut, maupun yang kontra terhadap acara tersebut. Selama masih banyak yang pro terhadap acara tersebut tidak akan bermasalah secara ekonomi.

Namun,jika acara tersebut banyak negatifnya sehingga banyak menuai protes dan berujung pada regulatornya yaitu Komisi Penyiaran Umum. Regulator dalam fungsi komunikasi massa ialah bisa menghentikan aliran berita dan menghapus semua informasi tetapi tidak dapat menambah atau memulai informasi dan bentuknya seperti sensor. Dengan ini Gatekeeper yaitu beberapa pihak Antara lainnya penerbit majalah, editor surat kabar, manajer stasiun, radio siaran, produser berita televisi yang tugasnya mengevaluasi isi media agar sesuai dengan kebutuhan khalayak. Maka Gatekeeper ini yang akan bertanggung jawab juga atas kesalahan acara tersebut.

(4)

Selain contoh yang diatas ada 1 lagi contoh kasus media massa yang terkait dengan televisi yang berbau dengan uang. Contoh fenomena ini terjadi ketika pemilihan presiden 2014 kemarin. Salah satu stasiun televisi mendukung presiden nomor 1 dan stasiun televisi lainnya mendukung presiden nomor 2. Dibalik itu semua uang berbicara mengapa? Karena pemilik usaha televisi tersebut ternyata berkoalisi dengan mereka yang terpilih sebagai calon presiden. KPU sebagai regulator menilai indikasi penyimpangan dan kecenderungan memanfaatkan berita untuk kepentingan kelompok tertentu. Di web yang ditelusuri dari

http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/06/02/n6jfmp-dewan-perskpi-pemberitaan-pilpres-menyimpang (diakses 25/3/2015 10.37 PM) menunjukkan ada 3 indikasi disebutkan tiga indikasi penyimpangan itu. Pertama, dalam frekuensi pemberitaan, MetroTV memberikan porsi yang lebih banyak kepada pasangan calon Jokowi-JK dibandingkan pasangan calon Prabowo-Hatta. MetroTV juga memberikan porsi durasi yang lebih panjang kepada pasangan calon Jokowi-JK dibanding pasangan calon Prabowo-Hatta.

Kedua, dalam frekuensi pemberitaan, TVOne memberikan porsi pemberitaan yang lebih banyak kepada pasangan calon Prabowo-Hatta dibandingkan pasangan calon Jokowi-JK. TVOne juga memberikan porsi durasi yang lebih panjang kepada pasangan calon Prabowo-Hatta dibandingkan pasangan calon Jokowi-JK.

Ketiga, dalam frekuensi pemberitaan, RCTI, MNC TV dan Global TV memberikan porsi pemberitaan yang lebih banyak kepada pasangan calon Prabowo-Hatta dibandingkan pasangan calon Jokowi-JK. RCTI, MNC TV dan Global TV juga memberikan porsi durasi yang lebih panjang kepada pasangan calon Prabowo-Hatta dibanding pasangan calon Jokowi-JK.

Dari hal yang diatas bisa disimpulkan permainan politik dan uang ada terdapat di 2 stasiun televisi tersebut, Kasus tersebut bahkan dibilang sangat memalukan untuk media pers di Indonesia mengapa? Karena Independensi media terkesan tidak ada. Padahal 2 image televisi tersebut adalah notabenenya televisi yang memuat berita-berita secara faktual namun tidak lagi hanya sebagai media yang “bermuka dua”

(5)

tidak ada lagi. Begitu sulit untuk menegakkan kebenaran di negeri ini, hanya karena permainan uang.

Kebanyakkan tayangan televisi di Indonesia lebih mementingkan kelompok-kelompok tertentu atas konten acara tersebut. Hanya sebagian kecil saja acara televisi yang lebih memerhatikan fungsi dari media massa itu sendiri. Seharusnya media massa terutama televisi bisa mencontoh teori tanggung jawab yang di kembangkan di Amerika, dasar pemikiran teori ini adalah kebebasan pers yang disertai tanggung jawab kepada masyarakat ( Ardianto Elvinaro, 2007 : 161)

Dari teori yang diatas kebebasan pers dipertahankan dan harus menyiarkan berita yang bersifat objektif, tidak dapat menyiarkan berita yang menimbulkan keresahan pada masyarakat. Tidak hanya mengejar keuntungan semata.

Setelah mengenai perkembangan era media massa televisi, sekarang industri media massa yang berbasis informasi ialah internet. Sejak mulai era teknologi informasi menurut Burhan Bungin pemakaian computer semakin marak didukung oleh situasi kompetisi saat itu yang telah mengubah dari monopoli menjadi pasar bebas.

Era sistem informasi dimana pada era tahun ini penciptaan dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat. Informasi di dalam perusahaan dianalogikan sebagai darah yang mengalir ke tempat yang membutuhkannya. Perusahaan wajib menekankan bahwa yang menguasai informasilah yang kompetitif di dalam lingkungan makro.

Menurut Carl Sudhoz informasi sangatlah beperan penting dalam mengambil sebuah keputusan, oleh karena itu media di internet untuk zaman sekarang sangatlah mudah untuk dicari namun fakta informasi itu belum tentu menjadikan patokan kita untuk mengambil sebuah keputusan.

.Dengan era sistem informasi, informasi menjadi suatu hal yang komersil yang mudah didapatkan tetapi untuk sebagai pengambil sebuah keputusan tergantung pengguna sendiri yang akan menentukan.

(6)

melalui electronic payment sudah bisa dirasakan pada jaman ini. dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih.

Dengan kemajuan teknologi yang canggih sebenarnya bisa memajukan bidang ekonomi itu sendiri. Mengapa? Karena dengan kita teknologi yang canggih bisa memudahkan orang untuk bertranksaksi selama 24 jam tanpa mengenal batas.

Namun yang menjadi permasalahannya ialah apakah semua orang paham akan tentang itu? Kembali lagi dengan fungsi pendidikan dan media massa yang seharusnya bisa menjadikan pembelajaran tentang semua hal yang ada di muka bumi ini. terkadang kita selalu mencari apa penyebab dari ketidaktahuan orang atas informasi tersebut. padahal informasi sangatlah mudah untuk didapatkan tidak perlu membutuhkan biaya besar untuk mencari informasi. Padahal naluri manusia hidup tidak pernah puas, seharusnya dengan banjirnya informasi kita bisa manfaatkan namun asal dengan tersaring, karena informasi ialah salah satu sebagai alat pengambil keputusan yang bisa kita ambil atau tidak.

Media Massa menurut Cangara diambil dari http://komunikasi.uinsgd.ac.id/pengertian-media-massa/ (25/3/2015 11.49.PM) adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi.

(7)

Sumber Essay

Daftar Pustaka

Bungin Burhan, 2006,

Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat,

Jakarta: Prenada Media Group

Ardianto. Elvinaro, Lukiati dan Siti, 2007,

Komunikasi Massa: Suatu Pengantar

Edisi Revisi,

Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Sumber Lainnya

http://ezraedmundzr.blogspot.com/2013/10/perkembangan-media-massa-di-indonesia.html

http://kamus.cektkp.com/komersial/

http://www.perpustakaan.depkeu.go.id/DefaultPrg.asp?

in=Detailresensi&IdResensi=454

http://bratadharma.blogspot.com/2011/10/media-massa-komersial-yang-menyimpang.html

http://komunikasi.uinsgd.ac.id/pengertian-media-massa/

Referensi

Dokumen terkait