• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH HALLYU GELO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH HALLYU GELO"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH HALLYU (GELOMBANG KEBUDAYAAN KOREA)

TERHADAP MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu bisa berupa benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi wilayah. Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat termasuk aspek kebudayaan. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,kebudayaan adalah sarana hasil karya,rasa dan cipta masyarakat. Sedangkan menurut Edward Burnett Tylor,kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat istiadat,dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Hallyu atau gelombang kebudayaan Korea merupakan sebuah sebuah fenomena tersebarnya budaya populer Korea Selatan secara global di seluruh dunia. Gelombang kebudayaan Korea termasuk drama televisi,film,musik pop,bintang film,animasi dan komik. Banyak juga yang berpendapat konten mobile (handphone dan iPod),game video atau komputer,tren fashion,makanan,peralatan rumah dan kosmetik juga bagian dari gelombang kebudayaan Korea. Budaya pop Korea pertama kali menjadi sensasi di China dan Taiwan yang kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan Jepang,dan bergerak ke Amerika,Asia Tengah dan Selatan,Eropa dan Afrika.1

Fenomena hallyu masuk ke Indonesia berawal dengan peristiwa Piala Dunia Korea – Jepang 2002. Keperkasaan Korea Selatan menjadi empat kekuatan terbesar dalam persepakbolaan membuat nilai tambah Korea semakin meningkat. Ditambah pula saat Piala Dunia 2002 berlangsung dan berakhir ,beberapa stasiun televisi berlomba-lomba

menayangkan drama-drama Korea.

Drama-drama Korea merambah ke Indonesia pada pertengahan tahun 2002 dengan munculnya drama berseri Winter Sonata. Sebuah sinetron melodrama ini ditayangkan di SCTV,akan tetapi kurang mendapat respon dari pemirsa televisi. Beberapa stasiun televisi yang lain berlomba-lomba menayangkan drama seri produksi Korea,misalnya Indosiar yang

(2)

menayangkan Endless Love. Drama seri sepanjang 20 episode ini termasuk salah satu drama Asia yang digemari pemirsa televisi.

Drama-drama seri produksi Korea yang lain juga sering ditayangkan di Indonesia pada tahun 2002. Akan tetapi,pemirsa televisi kurang meminati drama yang ditayangkan ini dan baru benar-benar terpikat dengan beberapa drama Korea yang ditayangkan pada tahun 2005,seperti Memories of Bali dan Full House yang bahkan ditayangkan ulang. Drama yang mendapatkan apresiasi paling kuat dari masyarakat Indonesia adalah drama kolosal Jewel in the Palace/Dae Jang Geum. Drama yang diadaptasi dari sejarah Korea ini memikat pemirsa dengan segala aspek seperti tokoh Dae Jang Geum dan budaya Korea yang juga termasuk kuliner,fashion dan adat istiadatnya.

Komponen hallyu lain yang kreatif dan dinamis meliputi musik pop dan penampilan musikal dari seniman terkenal di dunia. Digambarkan sebagai dinamis dan unik,musik pop telah berhasil khususnya di Asia Tenggara. Artis seperti

Clon,Rain,HOT,NRG,Kangta dan Baby Vox mencapai tangga lagu musik pop di China. BoA

(Beat of Angel,penyanyi wanita Korea Selatan) masuk ke pasar Jepang dengan sensasi yang besar.2

Rain,penyanyipop Korea terkenal akan aktingnya di Full House dan keberhasilannya menjadi bintang terkenal dunia yang dipilih oleh Newsweek Magazine

sebagai salah satu dari 100 figur berpengaruh dunia pada tahun 2005.3Rain jugalah yang

secara tidak langsung memperkenalkan musik-musik pop Korea di Indonesia.

Saat ini musik K-Pop (musik Korea Pop) didominasi oleh boyband dan girlband yang beranggotakan pria-pria dan wanita-wanita berwajah imut dan berpenampilan unik. Boyband terkenal yang memiliki penggemar terbanyak di Indonesia adalah Super Junior, TVXQ,SS501,dan Big Bang. Sedangkan,girlband terkenal adalah SNSD dan Wonder Girls. Penggemar-pengemar boyband dan girlband itu membentuk klub dan menamai klub mereka seperti E.L.F,Cassiopea ,Triple S ,V.I.P ,S♡NE dan Wonderful.

Keberhasilan hallyu dalam bidang yang lain adalah animasi dan manhwa (nama Korea untuk komik). Korea Selatan adalah produser terbesar ketiga di dunia animasi. Menurut salah satu penerbit,komik Korea mendapatkan omset penjualan 25 % dari total seluruh penjualan komik di Korea Selatan dan lebih dari tiga juta orang telah membayar

2 Ibid Hlm.345

(3)

untuk mengakses komik secara online.4 Tentu kita tidak asing lagi dengan animasi Korea

seperti Ragnarok,Bernard Bear dan Pororo the Little Penguin. Sedangkan manhwa terkenal yang sering menjadi bacaan favorit pembaca komik di Indonesia adalah Ragnarok,Full House dan Goong.

Di Indonesia akhir-akhir ini,masyarakat Indonesia telah mengenal dan

menggunakan Samsung dan LG sebagai merk-merk produk elektronik,Hyundai sebagai merk mobil dan Yongma sebagai merk magic jar. Merebaknya hallyu di Indonesia membuat hallyu menjadi bagian dari nilai-nilai kebudayaan yang telah diterima oleh masyarakat Indonesia. Hallyu yang notabene berasal dari Korea yang memiliki satu suku bangsa telah berhasil menyatukan Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa. Selain itu,hallyu juga diminati oleh berbagai umur dan latar belakang.

Salah satu korban hallyu adalah mahasiswa S1. Mahasiswa S1 yang termasuk kategori remaja ini rentan terjangkit hal-hal yang menurut mereka baru serta asing dan dapat menjadi gaya hidup dan identitas mereka. Berdasarkan uraian tersebut,penulis tertarik untuk mengangkat judul “PENGARUH HALLYU (GELOMBANG KEBUDAYAAN KOREA) TERHADAP MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA”.

(4)

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian tersebut diatas,maka dapat disusun rumusan masalah seperti berikut :

1. Bagaimana pengaruh hallyu terhadap mahasiswa Hubungan Internasional Syarif Hidayatullah Jakarta?

2. Faktor-faktor apa saja yang membuat hallyu dapat mempengaruhi mahasiwa Hubungan Internasional Syarif Hidayatullah Jakarta?

C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh hallyu terhadap mahasiswa Hubungan Internasional Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat hallyu dapat mempengaruhi mahasiswa Hubungan Internasional Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. SIGNIFIKANSI PENELITIAN

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Secara akademis,penelitian ini memberi sumbangan teoritis terhadap ilmu-ilmu sosial,khususnya ilmu hubungan internasional dimana konsep utama hallyu ini merupakan bagian dari diplomasi budaya antara Korea Selatan dengan Indonesia. Selain itu,penelitian ini juga dapat dijadikan acuan bagi penelitian-penelitian sejenis untuk tahap selanjutnya.

2. Secara praktis,penelitian ini memberi manfaat praktis bagi akademisi untuk memahami fenomena merebaknya hallyu dan dapat menambah wawasan tentang gaya hidup Korea bagi penggemar Korea.

(5)

Penelitian yang dilakukan oleh Cho Hae Joang dalam tulisannya yang berjudul

Reading the Korean Wave as a Sign of a Global Shift menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggabungkan teknik field research,dimana ia mengunjungi kota-kota seperti Hong Kong,Taipei,Tokyo,Beijing,Yanbian,San Fransisco dan Los Angeles dengan tujuan unntuk mengunjungi pusat lalu lintas budaya dan mewawancarai konsumen budaya pop Asia dengan historical – comparative,dimana dia menggumpulkan data-data melalui surat kabar dari bulan Februari 2001 (awal hallyu pecah) hingga Oktober 2001 dan melalui artikel-artikel di internet untuk mengikuti perkembangan hallyu.5

Menurutnya,pesatnya perkembangan hallyu di seluruh bagian dunia merupakan bagian dari kebijakan kapitalis (ekonomi) pemerintah Korea sendiri. Pemerintah Korea memanfaatkan fenomena itu untuk meningkatkan pendapatan negara itu. Samsung Economic Research Institute (2005) menyusun laporan khusus tentang dampak ekonomi dari hallyu yang berjudul "Korean Wave Sweeps The Globe," mengklasifikasikan laporan

negara-negara yang mengimpor budaya pop Korea menjadi empat tahap, dalam hal

pola mereka mengkonsumsi produk budaya Korea. Tahap pertama untuk negara-negara yang hanya menikmati budaya pop Korea dan ini diterapkan untuk

Mesir,Meksiko dan Rusia. Tahap kedua untuk negara-negara yang membeli produk terkait hallyu seperti poster, item karakter, dan wisata dan Jepang,Taiwan,

dan Hong Kong diklasifikasikan dalam kategori ini. Tahap ketiga adalah membeli produk-produk "Made in Korea" dan Cina dan Vietnam digolongkan untuk tahap ini. Tahap akhir adalah mengembangkan preferensi umum untuk budaya Korea itu sendiri. Menurut laporan itu,belum ada negara yang masuk ke dalam kategori ini. Laporan itu disimpulkan oleh penulis bahwa jika hallyu diwakili oleh kecenderungan Asia Timur menyukai hallyu maka Korea membuat orang-orang tertarik pada budaya Korea dengan “perasaan Korea” dan

meningkatkan ekspor makanan-minuman Korea,gaya hidup Korea yang mengandung esensi estetika,emosi,tradisi dan budaya Korea.

Menurut Jim Dator dan Yangseok Seo dalam tulisannya yang berjudul Korea as the Wave of a Future : The Emerging Dream Society of Icons and Aesthetic Experience,hallyu muncul karena adanya generasi muda yang kreatif dan memiliki imajinasi yang dapat

memakmurkan ekonomi negara,meningkatkan taraf hidup penduduk Korea serta

memperkaya budaya dan rohani mereka. Mereka juga menuliskan bahwa beberapa pendapat

(6)

lain menyatakan hallyu terjadi akibat kebebasan berekspresi generasi muda yang akhirnya terjamin setelah lama dikekang dan dianggap tabu.6

Eun Mee Kim dan Jiwon Ryoo dalam tulisannya yang berjudul South korean Culture goes Global : Kpop and The Korean Wave berusaha menjawab permasalahan mengapa hallyu di Asia bisa sukses seperti badai sedangkan budaya-budaya populer Asia yang lain tidak seperti itu. Mereka menjawab dengan membagi sub-jawaban menjadi lima yakni : pendekatan budaya,warisan sejarah dan budaya,pertumbuhan industrialisasi kawasan yang pesat di abad ke-20,peningkatan perdagangan intra-regional,investasi,pariwisata dan lain-lain serta pengembangan teknologi informasi industri dan industri modern lainnya.

Eun Mee Kim dan Jiwon Ryoo juga menjawab permasalahan itu dengan

menjelaskan keberhasilan hallyu dengan menggunakan penjelasan budaya global dan lokal. Menurut mereka,hallyu mendapatkan popularitas di kawasan Asia karena mewakili sesuatu yang dekat dengan negara mereka tanpa stigma ras atau etnis kelompok yang sering

ditemukan dalam produk-produk Barat. Mungkin ada berbagai bentuk “penderitaan dan eksploitasi” di drama dan film hallyu tetapi mereka berbeda dengan apa yang kita lihat dalam film-film Hollywood yang cenderung diskriminasi berdasarkan ras dan etnis seperti yang sering terjadi di Amerika Serikat.

Begitulah beberapa perbandingan tulisan yang menulis alasan mengapa hallyu bisa berkembang dan menjadi fenomena di dunia.

F. KERANGKA TEORI

Dimensi Konsep dari Pengaruh Halllyu (Gelombang Kebudayaan Korea)terhadap Mahasiswa Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah :

Globalisasi dan Teori Meniru (Imitasi). a. Globalisasi

Globalisasi yang terjadi sejak akhir abad ke-20 membuat masyarakat dunia dunia termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang perlu diwaspadai adalah kebudayaan. Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat,ini semua karena adanya kemudahan komunikasi dan teknologi yang dapat diakses

siapa,kapan dan dimanapun.

(7)

Koentjaningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai wujudnya gagasan atau ide,kelakuan dan hasil kelakuan. Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Globalisasi sebagai gejala tersebarnya nilai-nilai budaya tertentu ke seluruh dunia telah terlihat sejak lama dan intensif terjadi pada akhir abad ke-20 karena berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak budaya tidak lagi melalui kontak fisik akan tetapi bisa juga melalui kontak media. Karena kontak ini tidak bersifat fisik dan

individual,maka ia bersifat massal dan melibatkan sejumlah orang.7

Menurut Simon Kemoni,sosiolog asal Kenya,globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Akan tetapi,negara-negara Dunia Ketiga harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Inilah yang dimaksud dengan Indonesia sebagai negara Dunia Ketiga harus memperkokoh budaya tradisional dari maraknya budaya-budaya negeri lain. Awalnya,budaya Barat masuk ke Indonesia dengan menjual nilai modernitas yang “kebarat-baratan”. Sekarang,budaya dari negara Asia lain telah mewabah di Indonesia,India dengan Bollywood-nya,Jepang dengan

Manga dan Korea yang menjadi pendatang baru dengan Hallyu. b. Teori Meniru (Imitasi)

Menurut tokoh sosiologi Fuller dan Jacobs,proses-proses sosialisasi dilaksanakan oleh pihak – pihak yang dinamakan agen-agen sosialisasi (agent of socialization). Mereka mengindentifikasi agen-agen sosialisasi utama menjadi

empat,yakni keluarga,kelompok bermain,lembaga pendidikan formal (sekolah) dan media massa.

Media massa merupakan agen sosialisasi yang paling berpengaruh terhadap perilaku masyarakat. Ini disebabkan karena media massa dapat menjangkau sejumlah besar orang. Media massa terdiri dari media cetak (surat kabar dan majalah) dan media elektronik (radio,televisi,video,film). Media massa dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk bersikap baik maupun buruk melalui pesan-pesan yang dibawanya.

Hallyu (gelombang kebudayaan Korea) tersebar juga melalui media massa. Seseorang dapat tertarik menonton drama Korea atau mendengar musik Korea karena adanya televisi ataupun radio. Media massa tersebut mempengaruhi cara berpikir manusia

(8)

atau bersikap dalam proses sosial hingga menimbulkan sebuah proses sosial yang dipengaruhi oleh faktor psikologis atau kejiwaan individu salah satunya adalah meniru (imitasi).

Proses meniru tidak berlangsung dengan sendirinya. Sebelum seseorang meniru orang lain,terlebih dahulu ia menerima,mengagumi,dan menjunjung tinggi orang yang ditirunya itu. Meniru (imitasi) memiliki dampak positif maupun negatif,dampak positifnya adalah mendorong seseorang untuk mengikuti kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Dampak negatifnya adalah melemahkan pengembangan daya kreasi seseorang.8

Maraknya hallyu di Indonesia membuat para penggemarnya meniru kebudayaan Korea tanpa pikir panjang. Para penggemar hallyu yang didominasi oleh kalangan remaja itu meniru cara berpakaian anggota boyband atau girlband Korea,tertarik mempelajari bahasa Korea,dan lain-lain.

G. OPERASIONALISASI KONSEP

a. Globalisasi adalah suatu tindakan atau proses menjadikan sesuatu yang mendunia (universal) baik dalam lingkup atau aplikasinya.9

b. Teori Meniru (Imitasi) adalah tindakan menggunakan seseorang atau sesuatu sebagai modelnya.10

H. METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tepatnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Januari – Juli 2012.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini bersifat kuantitatif. Fokus penelitian ingin melihat bagaimana hallyu (gelombang Korea) yang saat ini tengah mewabah di masyarakat Indonesia yang dapat mempengaruhi kefanatikan terhadap aspek-aspek hallyu serta gaya hidup baik dalam segi fashion,selera dalam memilih

8 Tim Mitra Guru. 2007.Sosiologi Jilid 1(KTSP) ;Erlangga.Hlm.69-70 9 Terjemahan dari The American Heritage Dictionaries

(9)

produk,dan kehidupan sosial mahasiswa Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah.

Dalam penelitian kuantitatif,data utama diperoleh oleh peneliti dengan cara mengumpulkan informasi yang didapat dari subjek penelitian yakni

mahasiswa Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah. Penelitian ini dilakukan secara observasi di lapangan,wawancara dengan narasumber dan penelaahan melalui literature.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam kasus ini adalah mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Syarif Hidayatullah sebagai unit analisisnya dan unit analisis itu dalah institusi. Subjek penelitian disebut sebagai responden. Peneliti mengukur sampel dengan melihat jumlah populasi mahasiswa HI UIN Syarif Hidayatullah :

Semester 1,terdiri dari empat kelas (tiga kelas reguler+1 kelas internasional).

Semester 3,terdiri dari tiga kelas (dua kelas reguler + 1 kelas internasional).

Semester 5,terdiri dari tiga kelas (dua kelas reguler + 1 kelas internasional).

Semester 7,terdiri dari dua kelas reguler.

Dengan empat kategori ini,terlihat populasi kurang dari 1000 orang maka peneliti membutuhkan rasio sampling 30 %. Jika satu kelasnya terdiri dari 40 orang dan terdapat 12 kelas di HI UIN Syarif Hidayatullah maka total mahasiswa HI UIN Syarif Hidayatullah adalah 480 orang. 30 % dari 480 orang adalah 144 orang. Jadi,peneliti hanya membutuhkan 144 orang untuk sampling.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

berpatokan pada kebutuhan peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun metode pengumpulan data sebagai berikut :

 Field Research (Penelitian Lapangan). Dengan cara mengobservasi

kehidupan mahasiswa Hubungan Internasional secara langsung di lapangan. Selain itu mengobservasi secara langsung,peneliti melakukan survey dengan cara memberikan kuisoner tertulis.

(10)

 Literature Research (Penelitian Pustaka). Dengan cara mempelajari dan mengkaji literature - literature yang mendukung asumsi sebagai landasan teori permasalahan yang dikaji.

5. Teknik Pemilihan Responden

Penentuan responden berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis

sebelum permasalahan yang dikaji ditetapkan. Responden dipilih mengacu pada

representativitas informasi atau data. Penelitian ini menghindari generalisasi, tiap-tiap

responden mewakili dirinya sendiri.

Pemilihan responden disesuaikan dengan tujuan penelitian. Karena

penelitian ini bersifat kuantitatif maka peneliti memilih metode sampling probabilitas.

Peneliti memilih responden menggunakan teknik simple random sampling,dimana

seluruh unit di dalam populasi akan diwakili dalam undian masing-masing oleh

sebuah nomor yang dibuat pada secarik kertas. Masing-masing kertas yang telah

diberi nomor tadi digulung sebelum dimasukkan ke dalam kaleng untuk diaduk secara

merata. Selanjutnya,penarikan sampel dilakukan dengan cara mengambil gulungan

kertas tadi sebanyak 144 orang.

6. Hipotesis Penelitian

Jika ada mahasiswa Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang terkena pengaruh hallyu maka kemungkinan gaya hidup dan kehidupan

sosial mahasiswa Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berubah

semakin tinggi.

I. TEKNIK ANALISA DATA

Analisis data dilakukan selama penelitian. Proses penelitian analisis data

(11)

lapangan. Dalam penelitian kuantitatif,terdapat beberapa langkah dalam analisis data

kuantitatif yakni :

1. Data Coding

Huruf-huruf yang ada di dalam pertanyaan kuisoner diubah menjadi kode

angka.

2. Data Entering

Memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam komputer

dengan cara membuat coding sheet.

3. Data Cleaning (jika ada kesalahan)

Awalnya peneliti memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke

dalam komputer sudah sesuai dengan yang sebenarnya. Jika terdapat

kesalahan,peneliti melakukan modifikasi atau melakukan pengodean kembali data

yang asli.

4. Data Output

Peneliti bisa menyajikan data dengan grafik (bentuk gambar). Peneliti bisa

memilih antara diagram batang,poligon dan pie chart.

5. Interpretasi Data

Referensi

Dokumen terkait

Penulis menyusun contoh kalimat yang diterjemahkan dari bahasa Mandarin kedalam bahasa Indonesia, dan sebaliknya dari bahasa Indonesia kedalam bahasa Mandarin, dengan

Jika ya maka data penilai angka kredit yang dipilih terupdate, dan jika tidak maka pengupdate-an data penilai angka kredit dibatalkan. Pengamatan Terdapat pesan “apakah

Segala puji hanya bagi Allah SWT, hanya karena Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik

Tabel 4.28 Perubahan Tabel Transportasi Akibat Variabel x 12 Dijadikan Basic Variable – Iterasi 2

Makcik kamu ingin belikan buku untuk kamu.Beliau meminta kamu memilih buku yang kamu suka?. Tulis mesej bersama tiga sebab mengapa kamu memilih

(1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar IPA materi Struktur Bumi dan Matahari pada siswa kelas V SD Negeri Pesayangan 01 antara pembelajaran

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan segala karunia, nikmat dan rahmat-Nya yang tak terhingga kepada penulis,

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Satuan Kerja Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang Sumber Dana APBK Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2011 mengundang Penyedia