• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Kendali Navigasi Ar Drone Berbasis Pengenalan Teks Dengan Menggunakan Metode Optical Character Recognition

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Kendali Navigasi Ar Drone Berbasis Pengenalan Teks Dengan Menggunakan Metode Optical Character Recognition"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

5277

Sistem Kendali Navigasi

Ar Drone

Berbasis Pengenalan Teks Dengan

Menggunakan Metode

Optical Character Recognition

Haqqi Rizqi

1, Gembong Edhi Setyawan 2, Wijaya Kurniawan3

Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Email: 1abimanyurizqi@gmail.com, 2gembong@ub.ac.id, 3wjaykurnia@ub.ac.id

Abstrak

Quadcopter adalah satu bentuk Unmanned Aerial Vehicle(UAV) yang banyak dimanfaatkan dalam banyak sektor antara lain bidang pertahanan, pertanian dan bidang lainnya. UAV telah

membuktikan manfaatnya contoh seperti E-commerce Amazon yang memanfaatkan UAV sebagai media

pendistribusian barang kepada customer dengan jaminan pesanan akan sampai dalam waktu kurang dari

setengah jam. Selain itu banyak fitur Quadcopter yang telah dikembangkan seperti face recognition, object tracking dan pendaratan pada objek dan medan spesifik. Seiring dengan kemajuan kegunannnya yang semakin meluas dalam berbagai bidang dan sektor, fitur yang dimiliki perlu ditingkatkan lagi seperti fitur untuk melakukan gerakan navigasi otomatis dengan hanya membaca teks pada sebuah

gambar. Maka dalam penelitian ini dirancang sebuah sistem navigasi pada quadcopter dengan tipe Ar

Drone v2.0 dengan memanfaatkan optical character recognition yang berbasis pada pemrogaman grafik

menggunakan LabVIEW. Hasil pengujian yang dilakukan pada pengujian akurasi pembacaan teks

dengan didapati jarak terbaik adalah 1 meter dengan keberhasilan sebesar 100%.

Kata kunci: quadcopter, kendali navigasi, pengenalan teks, optical character recognition.

Abstract

Quadcopter is one of Unmanned Aerial Vehicle which is used such a field of defense, agriculture and other fields. UAVs have proven their usefulness like the Amazon E-commerce giant that uses UAV as a medium of delivery of orders to customers with guaranteed goods will arrive in approximately half an hour. Many features of developed Quadcopter UAVs such as face recognition, object tracking and landing on specific objects. Along with the benefits that are increasingly widespread in various areas of features owned needs to be upgraded again like a feature to perform automatic navigation by simply reading the text on an image. So in this study has designed a navigation system on the type of Ar Drone quadcopter using optical character recognition based on the graphical programming using LabVIEW. The result show accuracy of reading text found the best distance is 1 m with 100% success.

Keywords: quadcopter, navigation control, text recognition, optical character recognition.

1. PENDAHULUAN

Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau dalam bentuk populer quadcopter adalah salah satu wahana yang dapat terbang dengan

memanfaatkan gaya aerodinamik untuk

menghasilkan gaya angkat, quadcopter dapat terbang secara manual ataupun autonomus dan banyak digunakan dalam bidang militer maupun sipil (Hidayat, 2016). Quadcopter biasanya dilengkapi dengan berbagai sensor dan sebuah kamera untuk melakukan pekerjaan spesifik

seperti pendeteksian api menggunakan image

processing dan dengan fitur kamera tersebut

memungkinkan quadcopter untuk melakukan pengolahan gambar dalam bidang lain seperti militer dan pertanian (Abdullah, 2016).

Dari paparan tersebut menunjukan bahwa telah terjadi perkembangan dalam teknologi

pemanfaatan quadcopter pada umumnya yang

memungkinkan untuk menerapkan metode-metode kecerdasan yang dapat dimanfaatkan pada tujuan tertentu. Manfaat yang ingin dicapai berupa sebuah misi, misalnya misi mekanisme navigasi otomatis dengan memanfaatkan teks perintah pada suatu gambar yang ditangkap oleh

kamera quadcopter. Sistem navigasi mempunyai

(2)

serta yang terpenting sebagai estimator

parameter posisi dan sudut quadcopter

(Kharisman, 2014).

Pada penelitian ini bahasa pemrogaman

yang digunakan adalah graphical progamming

yang berbasis LabVIEW yang merupakan produk

dari National Instruments. LabVIEW memiliki

tools yang sangat lengkap meliputi tools

embedded, simulation control, communication protocol, image processing dan tools lainnya.

LabVIEW dirancang untuk tidak bergantung pada mesin sehingga dapat dipergunakan antar sistem operasi (Wijaya, 2016). Alasan lain

penggunaan LabVIEW adalah konsep dataflow

progamming yang digunakan memungkinkan untuk mengeksekusi kode program secara paralel sehingga bisa meningkatkan performa sistem secara baik, tidak hanya itu LabVIEW

dirancang untuk membangun sebuah sistem dengan waktu

yang cepat dan memudahkan pengguna serta pengembang (Rajput, 2013).

Optical character recognition atau dikenal dengan OCR merupakan salah satu metode pengolahan citra yang mengandung karakter

menjadi bentuk karakter ASCII yang dapat

dikenali oleh komputer (Mohammad et al.,

2014). OCR banyak digunakan dalam bidang

industri seperti industri farmasi dalam aplikasi pengecekan kode obat dan kapsul, dalam bidang industri otomotif untuk melakukan inspeksi pada kode komponen mesin (National Instruments, 2013). Pada implementasi dengan objek mobile robot OCR digunakan sebagai kendali navigasi robot dengan teks yang diletakkan pada signboard untuk selanjutnya dijadikan penentu navigasi robot, namun dalam penelitian tersebut output yang dihasilkan bukan dalam gerakan navigasi robot melainkan hanya dalam indikator tampilan gerakan yang akan dilakukan serta

penerapan OCR bukan pada quadcopter

(Vinutha, 2013). Dalam penelitian lain OCR digunakan sebagai metode following pada karakter tertentu yang akan dijalankan pada robot dengan memanfaatkan logika fuzzy sebagai inputan tambahan namun penelitian ini bersifat simulasi dan tidak diterapkan pada quadcopter sebagai objek penelitian (Sanjay et al., 2016)

Pada penelitian ini akan diimplementasikan metode optical character recognition dengan

menggunakan LabVIEW sebagai kendali

navigasi otomatis pada quadcopter berjenis Ar Drone. Dengan melakukan pengambilan gambar melalui kamera Ar drone yang akan dikirim pada

ground control system (GCS) yang dalam penelitian ini menggunakan personal computer

sebagai pusat pengolah data. Gambar yang

diolah pada GCS akan diproses dengan

melakukan konversi tipe gambar kedalam bentuk HSL color space dan grayscale untuk dapat menghasilkan data teks secara maksimal. Data teks yang didapat akan diubah kedalam

bentuk perintah AT- command dan dikirim

kembali menuju Ar Drone melalui koneksi wi-fi sehingga Ar drone dapat mengeksekusi perintah tersebut dan menjadikannya kedalam bentuk gerakan navigasi.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1. Diagram Blok Metodologi Penilitian

Pada gambar 1 dapat diketahui tahapan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi studi literatur sebagai pendukung dan dasar teori dalam melakukan implementasi metode, analisis kebutuhan yang menjelaskan kebutuhan dan kemampuan sistem pada sisi

hardware dan software. Pada bagian perancangan sistem akan dibagi menjadi perancangan komunikasi sistem, perancangan data latih karakter dan perancangan ground control system dan perancangan gerakan

quadcopter. Pada perancangan komunikasi sistem akan dijelaskan tentang tahapan dan kinerja quadcopter untuk bertukar data dan

saling berkomunikasi dengan GCS. Kemudian

(3)

menjadi dasar pengenalan teks yang menjadi perintah navigasi. Pada perancangan GCS akan dijelaskan mengenai tahapan dan kinerja GCS

untuk melakukan pengolahan gambar dan data navigasi. Kemudian terakhir pada perancangan gerakan quadcopter akan dijelaskan mengenai tahapan untuk menjadikan data teks sebagai perintah gerakan navigasi pada quadcopter.

2.1. Perancangan Komuinikasi Sistem

Dalam sistem yang akan dirancang terdapat

dua macam jalur komunikasi. Pertama

komunikasi data navigasi dan yang kedua adalah komunikasi streaming video. Komunikasi yang pertama ialah komunikasi navigasi data, komunikasi ini adalah komunikasi dua arah yang memanfaatkan protokol UDP dan dikirim dalam

bentuk AT-command. Komunikasi yang kedua

adalah komunikasi satu arah yang digunakan untuk mengirim data gambar dari perangkat

quadcopter kepada GCS (Ground control

system).

Gambar 2. Alur Komunikasi Sistem

Mengacu pada gambar 2 yang menjelaskan

mengenai komunikasi yang digunakan ialah

wi-fi. Yaitu memanfaatkan dua buah UDPport pada

GCS yang masing-masing digunakan sebagai

pengirim dan penerima data navigasi serta perintah yaitu port 5555. Port 56828 digunakan sebagai jalur untuk data video yang akan

diproses menggunakan blok OCR. Komunikasi

ini menggunakan blok UDP yang

mengalokasikan port 5555 sebagai jalur pertukaran data. Dalam komunikasi dibutuhkan beberapa parameter yang terlebih dahulu

ditetapkan yaitu port UDP, IP address

quadcopter, referensi koneksi. Data IP address

yang berupa string terlebih dahulu akan dirubah menjadi format ip dengan string toIP blok pada

LabVIEW.

Gambar 3. Komunikasi Navigasi Data

Pada komunikasi mengirim dan menerima

data dengan memanfaatkan AT-command yang

terdiri dari beberapa perintah yaitu AT REF dan

AT PCMD. AT-Command merupakan perintah

berbentuk string yang dikirimkan pada AR

Drone untuk menerima perintah navigasi atau

perintah-perintah lain. AT command ini

dikirimkan dengan port UDP 5555

menggunakan UDP blok pada LabVIEW.

2.2. Perancangan Data Latih Karakter

.

Gambar 4. Diagram alir preprocessing

Dari gambar 4 dijelaskan mengenai tahapan preprocessing. Tahapan preprocessing

(4)

sebelum citra diproses pada step pelatihan

ataupun pembacaaan karakter. Tahapan

preprocessing berguna untuk memperkecil besaran nilai di setiap bit gambar dan untuk

memudahkan pemrosesan gambar untuk

membedakan karakter dengan background gambar. Dalam tahap pelatihan data karakter akan melibatkan software NI Vision Assistant

yang berguna untuk mempercepat tahap pelatihan dengan menggunakan grapichal code

yang kan dimasukkan ke LabVIEW.

Gambar 5. Perancangan Sasaran Teks

Gambar 5 menjelaskan tentang sasaran teks yang akan dibuat yaitu dengan memanfaatkan kertas berukuran A4 dengan mode horizontal, dengan teks menggunakan font calibri, ukuran teks sebesar 250px dan dicetak tebal. Tidak diberikan spasi antar karakter serta latar

belakang gambar berwarna putih untuk

membedakan antara teks dengan background

yang ada. Semua teks yang dipakai

menggunakan huruf kapital atau biasa disebut

uppercase.

Tabel 1. Perintah Gerakan Quadcopter

Pada Tabel 1 perintah gerakan navigasi yang dibuat berjumlah 5 perintah yaitu RIGHT

untuk perintah navigasi berputar ke arah kanan,

LEFT untuk perinntah gerakan navigasi untuk berputar ke arah kiri, UP sebagai perintah navigasi naik ke atas, DOWN sebagai perintah

turun secara vertikal dan LAND sebagai perintah

navigasi melakukan pendaratan. Batas

maksimum karakter berjumlah 5 karakter dengan ketentuan ukuran 250px serta ukuran kertas sasaran A4.

Gambar 6. Data latih Putar Kanan

Gambar 6 menunjukkan data latih yang telah melalui tahap preprocessing dan siap digunakan untuk menjadi data latih perintah navigasi.

Gambar 7. Pembuatan Data Latih

Gambar 7 menunjukkan bahwa data latih berhasil diproses terlihat dari karakter yang

tersegmentasi dengan menggunakan NI Vision

Assistant. Dari tahap pelatihan karakter

didapatkan parameter klasifikasi yang

digunakan untuk tahap pembacaan. kurang dari sama dengan d2 maka:

D1= jarak objek dengan kelas karakter terbaik pertama

D2= jarak objek dengan kelask karakter terbaik kedua

Classification Score=(1-d1∕d2)×1000 (1)

Classification Score=(1-6∕24)×1000

Classification Score=750

Teks Pada Gambar Perintah Yang Dijalankan

LAND (ukuran 250px) Quadcopter mendarat UP (ukuran 250px) Quadcopter bergerak naik

DOWN (ukuran 250px) Quadcopter bergerak turun

LEFT (ukuran 250px) Quadcopter bergerak memutar ke kiri

(5)

2.3. Perancangan Ground Control System

.

Gambar 8. Skema Perancangan GCS

Pada Gambar 8 terdapat beberapa bagian dari ground control system. Program utama

merupakan interface bagi pengguna dengan

sistem untuk dapat melihat keseluruhan proses yang dilakukan oleh sistem seperti mengamati data navigasi, menampilkan data gambar sebelum dilakukan proses maupun sesudah proses pembacaan. Dari program utama

pengguna dapat mengirim perintah emergency

landing jika quadcopter mengalami kesalahan terbang atau navigasi yang dapat dikendalikan.

Kemudian Global sub VI adalah temporary

sementara bagi data yang digunakan sebagi

penghubung antara OCR sub VI dengan program

utama untuk melakukan pengiriman data gambar dan data parameter navigasi.

Gambar 9. Alur pertukaran data

Mengacu pada gambar 9 digambarkan mengenai alur pertukaran data pada program utama dimulai dari OCR VI akan mengakuisisi data gambar lewat kamera AR drone selanjutnya memproses gambar tersebut dan mendapatkan data teks perintah. Kemudian OCR VI akan mengirimkan gambar hasil olahan dengan nilai navigasi quadcopter pada sisi yaw, pitch, roll

serta verticalspeed pada Global VI. Selanjutnya

Global VI sebagai penampung data sementara

atau sebagai jembatan antara OCR VI dan

program utama akan menampung data tersebut. Program utama akan mengambil data dari

Global VI baik data gambar olahan ataupun nilai navigasi sesuai teks perintah yang didapat dari gambar yag sudah diolah. Program utama yang akan meneruskan perintah ke Ar Drone.

Gambar 10. Diagram Alir Program Utama

Pada Gambar 10 akan dijelaskan tentang alur program utama yang akan membaca data pada global vi termasuk perintah teks hasil olahan pada citra menggunakan OCR. Setelah didapatkan semua data untuk gerakan navigasi program utama akan mengirim perintah gerakan navigasi berupa AT-command setiap 25-30 ms. Program utama juga akan menampilkan semua data pada front panel program termasuk gambar olahan dan hasil lain yang diperlukan.

(6)

Mengacu pada gambar 11 sebelum dilakukan akuisisi video pada OCR VI telah dipersiapkan sebuah rectangle template yang ukurannya akan dijadikan sebagai ROI pada gambar hasil akuisisi yang digunaka sebagai objek utama pengambilan data teks didalamnya.

Gambar pengubahan tipe dari HSL (High,

saturation and luminance) menjadi grayscale untuk memperkecil nilai bit pixel sehingga mudah untuk dilakukan manipulasi pada bit pixel. Kemudian video akan menjadi tipe

grayscale yang kemudian dilakukan proses

pembacaan karakter dengan menggunakan OCR

read text blok pada LabVIEW.

Gambar 12. Wilayah ROI dari frame

Gambar 12 menjelaskan mengenai

region of interest yang digunakan untuk membaca teks. Frame asli berukuran 630x360 dan pada ukuran tersebut region of interest ditentukan pada poin koordinat 213 left, poin koordinat 125 top, poin koordinat 239 bottom

dan poin koordinat 410 right. Koordinat left

adalah x koordinat dari sudut kiri atas rectangle. Koordinat top adalah y koordinat dari sudut kiri atas rectangle. Koordinat right adalah x koordinat dari sudut kanan bawah rectangle. Koordinat bottom adalah y koordinat dari sudut

kanan bawah rectangle. Penempatan ROI

ditentukan pada sifat lensa kamera Ar drone

yang melakukan perbesaran pada daerah tengah

area pembacaan. Wilayah ROI diambil

berdasarkan kecembungan kamera depan

quadcopter agar dapat mencapai jarak yang jauh.

2.4 Perancangan Gerakan Quadcopter

Gambar 13. Diagram Alir Gerakan

(7)

Tabel 3. Manipulasi Parameter Navigasi Otomatis

3. PENGUJIAN DAN HASIL

Untuk menyimpulkan performa dari sistem ini maka akan dilakukan pengujian akurasi pembacaan pada jarak tertentu.

3.1. Hasil Pengujian Akurasi Pembacaan pada Jarak tertentu

Pengujian ini dilakukan agar dapat membuktikan apakah sistem pengenalan teks

dapat menghasilkan output sesuai tahap

perancangan yang dilakukan yaitu dapat membaca perintah teks pada jarak tertentu dari sasaran teks.

Gambar 14. Pengujian akurasi pada jarak 1m.

Pada gambar 14 memperlihatkan pengujian akurasi pembacaan teks pada jarak 0,5m dan ketinggian 1 meter. Dari semua jenis teks akurasi yang didapatkan dari pengujian ini adalah 100% dikarenakan pada jarak 0,5m ukuran karakter hampir memenuhi region of interest, warna teks dan background terlihat sangat berbeda sehingga teks mudah dikenali. hasil analisis pada jarak lainnya dapat dilihat pada tabel 4, 5, 6,7 dan tabel 8.

Tabel 4. Akurasi pembacaaan pada jarak 0,5 m

Teks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hasil

Tabel 5. Akurasi pembacaaan pada jarak 0,75m.

Teks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hasil

Tabel 6. Akurasi pembacaaan pada jarak 1m.

Teks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hasil

Tabel 7. Akurasi pembacaaan pada jarak 1,25m.

Tabel 8. Akurasi pembacaaan pada jarak 1,5m.

Teks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hasil meter semua jenis perintah berhasil dikenali sehingga pada semua jenis perintah mencapai nilai keakuratan sebesar 100%. Pada jarak 0,75 semua jenis perintah juga mendapatkan nilai keakurasian sebesar 100%. Dan pada jarak 1 meter semua jenis teks perintah juga berhasil dikenali dan mendapat total nilai mencapai 100%. Seiring dengan bertambahnya jarak nilai keakurasian pembacaan mulai berkurang pada beberapa jenis perintah, seperti pada jarak 1,25

meter perintah DOWN dan perintah RIGHT

mendapat nilai keakurasian sebesar 90% dan perintah UP, LEFT dan LAND berhasil dikenali dan didapatkan masing-masing dari ketiga

Perintah teks parameter navigasi

LAND Default

(8)

perintah tersebut sebesar 100% akurat. Pada jarak terjauh 1,5 meter didapatkan keakurasian dari perintah UP dan LEFT 100% kemudian

pengenalan terhadap perintah DOWN sebesar

80%, perintah RIGHT sebesar 80%, perintah

LAND sebesar 90.

4. KESIMPULAN

Penerapan OCR blok yang berbasiskan

LabVIEW akan didapatkan hasil yang kurang jika hanya mengakuisisi citra dan kemudian menjadikannya sebagai inputan citra pada

OCR blok. Perlu dilakukan tahapan untuk

preprocessing agar dapat mempermudah proses pengolahan citra serta meningkatkan akurasi untuk mendapatkan data teks secara baik dan maksimal. Setelah melaksanakan pengujian pada jarak tertentu yang dilakukan

untuk mengetahui akurasi pembacaan

didapatkan hasil bahwa jarak 1 meter adalah jarak paling optimal untuk melakukan pembacaan teks dengan tingkat keberhasilan sebesar 100%.

5. DAFTAR PUSTAKA

A. Vinutha M Ha, B. S. K. N. and C. S. K. aDept. (2013). Optical Character Recognition Based Auto Navigation of Robot, 1242–1246.

Abdullah, M. F. (2016). Implementasi Algoritma Pendeteksi Api Berdasar Komposisi Warna Citra Digital Pada Quadcopter Yang Bergerak Otomatis,

3(2), 1978–1985.

Hidayat, R. (2016). ( Unmanned Aerial Vehicle ) dengan GPS ( Global Positioning, 5(2).

Kharisman, R., Astrowulan, K., & Ak, E. (2014). Perancangan Sistem Navigasi Menggunakan Kamera pada Quadcopter untuk Estimasi Posisi dengan Metode Neural Network, 3(1), 1–6.

Mohammad, F., Anarase, J., Shingote, M., & Ghanwat, P. (2014). Optical Character Recognition Implementation Using

Pattern Matching. Faisal Mohammad et

al,/(IJCSIT) International Journal of Computer Science and Information Technologies., 5(2), 2088–2090.

National Instruments. (2013). OCR concept and terminology. Retrieved March 20, 2006, from http://zone.ni.com/reference/en-

XX/help/372916P-01/nivisionconcepts/ocr_concepts_and_ter minology/

Rajput, A. K. (2013). Simulation of R-L-C Series and Parallel Resonance in Basic Electrical Engineering with LabVIEW,

2(1), 45–49.

Sanjay, D., Kumar, P., & Savithri, T. (2016). OCR Training and Simulation for Person Follower Robot in an Indoor

Environment. British Journal of Applied Science & Technology, 17(3), 1–8. https://doi.org/10.9734/BJAST/2016/2897 3

Gambar

Gambar 2. Alur Komunikasi Sistem
Gambar 10. Diagram Alir Program Utama
Gambar 12. Wilayah ROI dari frame
Tabel 8. Akurasi pembacaaan pada jarak 1,5m.

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan hasil ujicoba generate kunci pada algoritma Rijndael dan 3DES membuktikan bahwa algoritma Rijndael lebih unggul secara performansi, karena

Dari kelima variabel bebas (jumlah benih, jumlah pakan, luas lahan, obat-obatan dan tenaga kerja) hanya dua variabel jumlah benih dan pakan yang berpengaruh terhadap

Penelitian lain juga dilakukan oleh Yusniati mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry pada tahun 1995, dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Kedatangan Orang

Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu manajemen penddikan dan mutu pendidikan. Fungsi manajemen pendidikan adalah proses perencaan, pengorganisasian,

Berdasarkan perhitungan kekuatan dari desain rangka bosch pump tipe In-line di dapat sebagai berikut : beban yang diterima 5,62 N/mm sedangkan kekuatan rangka 62,5 N/mm, maka

Selain, faktor perubahan gunatanah yang drastik di kawasan kajian terdapat juga faktor lain yang turut menyumbang kepada keterukan bencana alam terutamanya bencana

eksperimen”, teknik pengumpulan data menggunakan angket dan analisis data menggunakan uji t, dengan cara pre-tes sebelum perlakuan, dan pos-test setelah perlakuan, dengan