KONSEP DASAR
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Posted on June 6, 2012 by pemimpinpendidikan
Standard Hakikat kepemimpinan adalah kegiatan seseorang menggerakkan orang lain agar orang lain itu berkenan melaksanakan tugas-tugasnya.
Proses kepemimpinan meliputi unsur-unsur berikut:
Orang yang memimpi Orang-orang yang dipimpin
Kegiatan atau tindakan penggerakan untuk mencapai tujuan Tujuan yang ingin dicapai bersama
2. Teori-teori Kepemimpinan
a. Teori Sifat(Traits Theory), beranggapan bahwa apa yang membuat seseorang memimpin berhasil efektif adalah sumber dari kepribadian pemimpin itu sendiri sebagai seorang insan.
b. Teori lingkungan (Environmental Theory), berpandangan bahwa kemunculan pemimpin adalah hasil dari waktu,tempat, dan situasi sesaat.
c. Teori Pribadi dan Situasi (Personal-Situational Theory),menyatakan bahwa kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kepribadiannya dengan menyesuaikan kepada situasi yang dihadapi.
d. Teori Interaksi dan Harapan (Interaction-Expectation Theory), menyatakan bahwa interaksi dan partisipasi dalam kegiatan bersama semakin meningkat perasaan saling menyukai/menyenangi satu sama lain dan semakin memperjelas pengertian atas norma-norma kelompok.
e. Teori Humanistik (Humanistic Theory), membuat organisasi sedemikian rupa sehingga memberikan sedikit kebebasan/kelonggaran kepada individu untuk mewujudkan motivasinya sendiri yang potensial untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan pada saat yang bersamaan memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan organisasi.
f. Teori tukar-menukar (Exchange Theory), interksi sosial menggambarkan suatu bentuk tukar-menukar dalam mana anggota-anggota kelompok memberikan kontribusi dengan pengorbanan-pengorbanan mereka sendiri dan menerima imbalan dengan pengorbanan-pengorbanan kelompok atau anggota-anggota yang lain.
3.Sumber-sumber Kepemimpinan Pendidikan
Ada dua (2) macam :
a. Pemimpin resmi=status leader=titular leader=formal leader : pemimpin yang ditunjuk oleh atasannya.
b. Pemimpin tidak resmi=real leader=emerging leader=functional leader : pemimpin yang mampu
mempengaruhi dan mendorong ke arah yang lebih baik karena mempunyai kelebihan yang ada pada pribadinya.
4. Fungsi-fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Menurut Roby(1961) fungsi kepemimpinan sebagai berikut :
a. Menghasilkan kesesuaian tujuan diantara para anggota.
c. Menetapkan struktur kelompok yang akan memusatkan informasi secara efektif dalam memecahkan masalah.
d. Memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan tersedia apabila sedang dibutuhkan.
B. Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Pendidikan, meliputi :
1. Prinsip pelayanan
2. Prinsip persuasi
3. Prinsip bimbingan
4. Prinsip efisiensi
5. Prinsip berkesinambungan
C. Syarat-Syarat Kepemimpinan Pendidikan, meliputi :
1. Syarat-syarat formal
2. Syarat-syarat fundamental
3. Syarat-syarat Praktis
4. Syarat-syarat kepemimpinan lainnya,meliputi “
a. Memiliki kecerdasan atau intelegensi yang cukup baik
b. Percaya diri sendiri dan bersifat membership
c. Cakap bergaul dan ramah tamah
d. Kreatif,penuh inisiatif dan memiliki hasrat/kemauan untuk maju dan berkembang menjadi lebih baik
e. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa
f. Memiliki keahlian atau ketrampilan dalam bidangnya
g. Suka menolong,memberi petunjuk dan dapat menghukum secara konsekuen dan bijaksana
h. Memiliki keseimbangan/kestabilan emosional dan bersifat sabar
i. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi
j. Berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab
k. Jujur,rendah hati,sederhana dan dapat dipercaya
l. Bijaksana dan selalu berlaku adil
m. Disiplin
n. Berpengetahuan dan berpandangan luas
BAB II
TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
A. Kepemimpinan yang Otokratis:
1. Pemimpin adalah satu-satunya penentu,penguasa dan pengendali anggota serta kegiatannya untuk mencapai tujuan
2. Pemimpin adalah individu yang berrambisi untuk berkuasa
3. Bawahan tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan
4. Pemimpin tidak mentolerir penyimpangan
5. Pengawasan terhadap bawahan dilakukan secara ketat
6. Bawahan harus tunduk dan patuh pada atasan
7. Pelimpahan kewenangan hanya untuk pengawasan,dan pengawasan cenderung mencari –cari kesalahan bawahan
B.Kepemimpinan yang pseudo-demokratis:
Gaya kepemimpinan yang pura-pura memperlihatkan sifat demokratis.Ia memberi hak dan kuasa kepada guru untuk menetapkan dan memutuskan sesuatu,tetapi sesungguhnya ia bekerja dengan perhitungan.Ia mengatur siasat agar supaya kemauannya juga terwujud.
C.Kepemimpinan yang “laissez-faire”:
1. Pemimpin yang tidak melakukan kepemimpinannya
2. Membuat pengikut berbuat sekehendaknya
3. Tidak melakukan kontrol terhadap bawahannya
4. kekuasaan dan tanggung jawab simpang siur diantara para pengikut-pengikutnya