Dengan jatuhnya konstantinopel ke tangan turki usmani, bangsa eropa jadi tidak lagi bergantung untuk mendapatkan rempah-rempah. peristiwa tersebut mendorong bangsa eropa untuk melakukan penjelajahan samudera ke wilayah-wilayah penghasil rempah-rempah
Konstantinopel direbut dari tangan bizantium oleh turki ustmani di bawah kekuasaan sultan Muhammad 2 yang bergelar Al-Fatih(sang penakluk)
Konstantinopel akhirnya dapat dikepung dari segala penjuru oleh pasukan Sultan Muhammad II yang berjumlah kira-kira 250.000 di bawah pimpinan Sultan sendiri. Kaisar Bizantium meminta bantuan kepada Paus di Roma dan raja-raja Kristen di Eropa, tetapi tanpa hasil, bahkan ia dicemooh oleh rakyatnya sendiri karena merendahkan martabatnya. Raja-raja Eropa juga tidak ingin membantunya karena mereka ada perselisihan yang belum terselesaikan. Hanya pasukan Vinicia yang ingin membantu karena memiliki kepentingan dagang di wilayah Usmani. Tentara Vinicia merintangi kapal-kapal Usmani dengan merentangkan rantai besar di selat Busporus. Sultan tidak kehilangan akal, dinaikkanlah kapal-kapal itu di daratan dengan menggunakan balok-balok kayu untuk landasannya, dan berhasil memindahkannya ke sisi barat kota. Maka terperanjatlah pasukan Bizantium dengan srategi Sultan yang telah mengepung kota selama 53 hari. Dalam masa itu meriam-meriam Turki dimuntahkan ke arah kota dan menghancurkan benteng-benteng dan dinding-dindingnya sehingga menyerahlah Konstantinopel pada tanggal 28 Mei 1453. Dalam pertempuran itu Kaisar mati terbunuh, dan Konstantinopel jatuh ke tangan Usmani. Sultan Muhammad II memasuki kota, kemudian menggati nama Konstantinopel menjadi Istambul, dan menjadikannya sebagai ibu kota. Sultan mengubah gereja Aya Shopia menjadi masjid, dan di samping itu ia membangun masjid dengan nama Masjid Muhammad sebagai peringatan bagi keberhasilannya dalam menundukkan kota itu
1453 M kota itu dapat ditundukkan
Orang Turki Utsmani atau Turki Usmani (penulisan yang benar: Turki Osmanlı) adalah populasi berbahasa Turki dari Kesultanan Utsmaniyah yang membentuk dasar kelas militer dan penguasa negara Turki. Informasi yang dapat dipercaya tentang sejarah awal bangsa Turki Usmani langka, tetapi mereka mengambil nama Turki mereka, Osmanlı (telah rusak dalam beberapa bahasa Eropa sebagai "Ottoman"), dari Dinasti Osman I (memerintah sekitar 1299-1326), pendiri dinasti yang memerintah imperium Utsmani selama 624 tahun.
Setelah ekspansi dari pusatnya di Bitinia, kerajaan Utsmani mulai menggabungkan Muslim
berbahasa Turki lainnya dan Kristen non-Turki, menjadi Turki Utsmani dan akhirnya Turki masa kini. Kekaisaran Turki Utsmani tercatat pernah memblokir semua jalur darat ke Eropa dengan