ANALISIS PRODUK
BIOTEKNOLOGI
Disusun :
LAURENSIA PRAHARSIWI SUTRISNO 201451323
PENDAHULUA
N
Bioteknologi adalah salah satu bidang yang telah ada sejak dulu dan muncul dari ide
pembuatan bir dan roti.
Bioteknologi bermula dengan kemampuan mengkultur mikroorganisme untuk
menghasilkan berbagai macam makanan dan minuman.
Bioteknologi didefinisikan sebagai aplikasi ilmu biologi yang memanfaatkan jasad hidup
Bioteknologi
Bioteknologi
Konvensional
Contoh :
a. rhizopus dalam pembuatan tempe
b. saccharomyces dalam pembuatan bir
Modern
teknik kultur jaringan dan rekayasa
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau
bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu
adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
Penggunaan Bioteknologi :
1. Pengolahan Produk Susu (Yoghurt, Keju, Mentega)
Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperature 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
Yoghurt yang merupakan hasil produk Bioteknologi harus dilakukan uji pH keasaman dan Kadar Laktosa.
Cara Analisa Produk Yoghurt : (uji Laktosa)
1. Mempersiapkan sampel sesuai dengan metode Boehringer Mannheim
2. Timbang 2 gram sampel lalu masukkan ke dalam labu uku 100ml
3. Add aquades 20 ml, lalu tambahkan 1 ml TCA 3M
4. Diamkan selama 10 menit
5. Netralisiskan dengan 1 M NaOH kemudian tambahkan aquades sampai tanda batas, gojok agar homogen
6. Tuang ke dalam Erlenmeyer sambal di filter menggunakan kertas saring Whatman no.1
KEJU
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30oC.
Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri
tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk
mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperature 32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk
membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
C12H22O11 + H2O → 4CH3CHOHCOOH
Cara Analisa Keju
Preparasi bakteri Starter
Digunakan 3 jenis Bakteri : Streptococcus Termophilus, Lactococcus Laktis, Leuconostoc.
Kadar Protein
Penentuan kadar protein pada keju digunakan dengan metode Kjeldahl
Kadar Lemak
Uji kadar lemak yang terdapat dalam keju menggunakan metode Soxhletasi
Kadar Vitamin C
MENTEGA
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak
mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu di mana ke dalamnya dapat ditambahkan garam untuk
mendapatkan rasa yang lebih baik dan untk menjaga mutu. Warna kuning pada mentega disebabkan oleh zat warna
beta karoten dalam krim. Nilai gizi mentega banyak tergantung pada
kandungan lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Mentega
merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan merupakan mekanan berenergi tinggi (7-8 kalori/g), tidak
mengandung laktosa dan mineral serta berprotein rendah
Ket Asam Lemak Jumlah/10
0gr
Mentega - Jenuh
- Tidak Jenuh Tunggal - Tidak Jenuh
- Tidak Jenuh Tunggal - Tidak Jenuh
Majemuk
29,02 gr 34,61gr
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
Penampakan pada suhu dibawah 30oC
Normal 5 Garam dapur (NaCl) mg/kg Maks 4 6
Bahan tambahan makanan peraturan Men Kes No 722/Men Sesuai SNI-01-0222-1995 dan Ken/Per/IX/88
7 Cemaran logam : Besi
8 Cemaran mikroba : Saureus
Salmonella koloni/100 gkoloni/g
Mak 1,0x102
Negatif
KECAP
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada
kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae
bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang
telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses
fermentasi karbohidrat
berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
N o
Nama zat Gizi Kandungan per 100 g
1 Energi 86 kalori
2 Air 57,4 g
3 Lemak 0,6 g
4 Karbohidrat 15,1 g
5 Serat 0,6 g
6 Abu 21,4 g
7 Kalsium 85 g
8 Protein 5,5 g
9 Besi 4,4 g
10 Vitamin B1 0,04 g 11 Vitamin B2 0,17 g
Penetapan kadar protein metode
formaldehid dalam KECAP
1) Menimbang sampel 10 g didalam cawan porselen.
2) Melakukan proses pengabuan. Sampai sampel seluruhnya menjadi abu.
3) Memasukan hasil pengabuah kedalam labu ukur 100 ml. Tambahkan aquadest sampai
tanda batas. Kocok sampai homogen.
4) Meyaring sampel dengan menggunakan kertas saring. 5) Memipet 10 ml filtrat dan masukan ke dalam Erlenmeyer. 6) Menambahkan 0,4 ml K2CrO4 dan 1 ml indikator PP.
7) Titrasi dengan NaOH 0,1 N. Titrasi berakhir hingga sampel berwarna merah muda.
8) Menambahkan 2 ml foramldehid.
9) Titrasi dengan menggunakan NaOH 0,1 N. Titik titrasi berakhir hingga sampel berwarna
merah muda.
Penetapan kadar NaCl metode mhor
dalam KECAP
1) Menimbang sampel 10 g di dalam cawan porselen. 2) Melakkan proses pengabuan. Hingga sampel
seluruhnya menjadi abu.
3) Memasukan hasil pengabuan kedalam labu ukur 100 ml. Tambahkan aquadest sampai
tanda batas. Kocok sampai homogen.
4) Meyaring sampel dengan menggunakan kertas saring.
5) Memipet filtar 25 ml dan mentitrasi dengan AgNO3 0,1 N. Titrasi berakhir hingga
Penetapan 0Brix (Total Padatan Terlarut) dalam KECAP
1) Membersihkan Hand Refraktometer dengan menggunakan alkohol.
2) Meneteskan 1-2 aquadest di lensa refraktometer untuk standarisasi.
3) Membersihkan lensa sampai kering.
4) Meneteskan 1-2 sampel pada lensa Hand Refraktometer.
TAPE
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapatmengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
Salah satu pemanfaatan bioteknologi dalam pembuatan tape siongkong adalah saat ditambahkannya ragi sebagai bahan dalam pembuatan tape siongkong. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang dapat ditemukan
dimana-mana. Ragi berasal dari keluarga Fungus bersel satu (sugar fungus) dari genus Saccharomyces, species cereviciae, dan memilki ukuran sebesar 6-8 mikron. Saccharomyces cereviciae merupakan genom eukariotik yang pertama kali disekuensi secara penuh. Dalam satu gram ragi padat
Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan tape singkong memiliki sifat dapat memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast), memperbaiki sifat osmotolesance (sweet dough yeast), rapid fermentation kinetics, freeze, thaw tolerance, dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat.
Persamaan Reaksi Kimia pada Tape Ketan : 2(C6H10O5)n + nH2O → n C12H22O11
Amilum/pati amilase maltosa C12H22O11 + H2O → 2 C6H12O6
Maltosa maltase glukosa C6H12O6 → 2 C2H5OH + CO2
TEMPE
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker.
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi
merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari
BIOTEKNOLOGI MODERN
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli teknlogi mulai
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip ilmiah melalui penelitian dan berupaya menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Bioteknologi tidak hanya di manfaatkan dalam industri makanan, tetapi telah mencakup berbagai bidang seperti
rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi dan lainnya.
Macam-macam Bioteknologi Modern : Rekayasa Genetik
1. Transplantasi Inti
2. Fusi Gel
3. Teknologi Plasmid
Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat yang sesuai dengan inti yang di
terimanya. Sebagai contoh, tansplantasi inti pernah di lakukan pada sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel usus katak yang bersifat diploid, inti sel tersebut di masukan ke dalam ovum tanpa inti sehingga terbentuk terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti
baru, ovum membelah secara mitosis berkali – kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan diambi intinya. Kemudian inti-inti
tersebut dimasukan ke dalam ovum tanpa inti. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah yang banyak. Dan masing-masing ovum
Fusi Gel
Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda agar terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel di awali oleh
pelebaran membrane dua sel lalu diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburn inti sel (kariogami).
Manfaat fusi sel antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu
membuat antibody monoclonal dan membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan adanya:
1. Sel sumber gen (sumber sifat ideal).
Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid antara lain :
1. Merupakan molekul DNA yang mengandung DNA tertentu. 2. Dapat beraplikasi diri.
3. Dapat berpindah ke sel bakteri lain.
4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan pasmid induk.
Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA –DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen. Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena mempunyai alasan sebagai
berikut:
BIOTEKNOLOGI BIDANG
KESEHATAN
Bioteknologi mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran,
misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon.
1). Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. manfaat antibody monoclonal antara lain :
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik gonadotropin dalam urine wanita hamil.
2. Mengikat racun dan menonaktifkannya.
2). Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan tubuh yang berasal dari mikro organisme. Vaksin di dapat dari virus dan bakteri yang telah di lemahkan atau racun yang di ambil dari mikroorganisme tesebut.
3). Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di
sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
4). Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi misalnya insulin, hormon
DAFTAR PUSTAKA
https://versygerald.wordpress.com/ipa-bio/macam-macam-produk-biotek
nologi /
Soeparno, 1992, Nutrisi dan Mikrobiologi Susu. Diktat. Fakultas
Peternakan UGM. Yogyakarta.
Wink, M. (Ed). An introduction to Molecular Biotechnology, 2006
Glick, B.R & Paternak, J.J, 1998. Molecular Biotechnology, Principles and
Applications of Recombinant DNA, ASM Press.
Jognson & Manasse, 1993. Biotechnology in Pharmacy, John E. Smith,
1985. Biotechnology Principles, Van Nostrand Reinhold (UK)