• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU YAHUDI YANG SECARA TIDAK LANGSU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERILAKU YAHUDI YANG SECARA TIDAK LANGSU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU YAHUDI YANG SECARA TIDAK LANGSUNG

DILAKUKAN UMAT ISLAM

A. Pendahuluan

Islam sebagai agama yang mempunyai ketetapan berupa syariat yang wajib ditaati dan diikuti oleh pemeluknya, dimana syariat yang digariskan oleh Allah SWT melalui Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW berbeda dengan syariat agama lainnya, baik dalam segi ibadah maupun muamalah termasuk tata dan pola perilaku kehidupan sehari-hari. Namun, ternyata dewasa ini banyak sekali muncul perilaku umat Islam yang mengekor kepada perilaku umat Yahudi diluar Islam. Gambaran nyata yang disebutkan diatas adalah realita yang tidak dapat dipungkiri, karena ternyata mereka-mereka yang mengaku dirinya sebagai umat Islam penampilannya sudah menyatu dengan penampilan orang Yahudi dan sudah sulit membedakan satu sama lainnya.

Tidak hanya dari segi penampilan saja yang sulit membedakan antara umat Islam dengan mereka yang diluar Islam, bahkan dari segi kebiasaan, perbuatan, dan tradisi dalam kehidupan sehari-hari juga tidak nampak menonjol ciri khas keislamannya. Hal demikian karena apa-apa yang menjadi ciri khas orang-orang diluar Islam dalam kehidupan sehari-harinya juga telah dilakukan dan dihayati oleh sebagian besar umat Islam. Sebagian besar mereka yang beragama Islam beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh mereka sama seperti yang dilakukan orang-orang non Islam adalah hal yang lumrah yang tidak perlu dipermasalahkan. Padahal tanpa disadari mereka telah melakukan penyimpangan terhadap syariat Islam yang telah digariskan.

Oleh karena itu, sepatutnya umat Islam mengetahui adab dan akhlak yang menjadi ciri muslim sesungguhnya. Dalam tulisan ini, saya mencoba mengungkap Tafsir Q.S. Ali-Imran ayat 78 dan Q.S. Al-Maidah ayat 41 serta ayat-ayat al-Qur’an lainnya yang menyinggung sifat-sifat Yahudi yang mesti dijauhi oleh seorang muslim.

B. Pembahasan

1. Perilaku Yahudi dalam Q.S. Ali-Imran: 78

(2)

ممههءءاوءهمأء تءعمبءتتءا ننئنلءوء ىدءههلما وءهه هنلتءلا ىدءهه نتءإن لمقه ممههتءلتءمن عءبنتتءتء ىتتءحء ىرءاصءنتءلا الءوء دهوههيءلما كءنمعء ىضءرمتء نملءوء

رريصننء الءوء يترلنوء نممن هنلتءلا نءمن كءلء امء منلمعنلما نءمن كءءءاجء يذنلتءا دءعمبء

Artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS. Al Baqarah: 120)

Berikut ini sifat dan perilaku Yahudi yang secara tidak langsung dilakukan oleh seorang muslim menurut Surat Ali-Imran ayat 78:

a. Tidak menjaga amanah

Allah SWT berfirman:

دننمعن نممن وءهه نءولهوقهيءوء بناتءكنلما نءمن وءهه امءوء بناتءكنلما نءمن ههوبهسءحمتءلن بناتءكنلمابن ممههتءنءسنلمأء نءووهلميء اققيرنفءلء ممههنممن نتءإنوء

نءومهلءعميء ممههوء بءذنكءلما هنلتءلا ىلءعء نءولهوقهيءوء هنلتءلا دننمعن نممن وءهه امءوء هنلتءلا

Artinya: “Diantara mereka sungguh ada segolongan yang merubah ucapan mereka dalam membaca Al-Kitab supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan, “ia dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta atas nama Allah, sedang mereka mengetahuinya.” (QS. Ali-Imran : 78)

Para pendeta Yahudi melakukan kutipan kata-kata yang berasal dari pemuka agama mereka kemudian menyisipkannya dalam rangkaian pembacaan kitab suci mereka dalam rangka mengelabui ummat Islam. Dengan secara semacam ini diharapkan umat Islam percaya bahwa kata-kata yang mereka baca itu berasal dari sisi Allah swt. Padahal sebenarnya itu buatan mereka sendiri.

b. Kaum yang senang berdusta

(3)

(contohnya mereka mengubah isi al Kitab dan mengelabui umat Islam dengan menyampaikan sesuatu yang berbeda dari isi al Kitab) dan dikenal sebagai pendusta atas nama Tuhan. Padahal berbohong atas nama Rasul saja tidak boleh apalagi atas nama Tuhan. Sebagaimana sabda Nabi Saw:

رانلا نم هدعقمأوبتيلف ادمعتم يلع بذك نم

Artinya: Dari Abi Hurairah, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah SAW: "Barang siapa yang berdusta atasku (yakni atas namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya (yakni tempat tinggalnya) di neraka". (Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Bukhari (1/36) dan Muslim (1/8) dll).

Penyakit Yahudi semacam ini juga menimpa sebagian besar umat Islam sekarang. Mereka punya anggapan sudah pasti masuk surga, biar dosa apapun yang mereka lakukan karena mereka memiliki keyakinan bahwa setiap orang Islam pasti akan mendapat pertolongan Nabi, asalkan mengaku beragama Islam walaupun tidak melaksanakan syari’at Islam, bahkan melakukan perbuatan yang biasa dilakukan orang kafir atau munafik.

2. Perilaku Yahudi dalam Q.S. Al-Maidah: 41

a. Antara yang diucapkan dan di hatinya berbeda

Allah SWT berfirman :

(4)

Artinya : “Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di rubah-rubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS. Al-Maidah: 41)

Al-Mutsana menceritakan kepadaku, ia berkata : Abu Shalih, juru tulis al-Laits, menceritakan kepada kami, ia berkata : Uqail menceritakan kepadaku dari Ibnu Syihab, ia berkata : seorang laki-laki dari Muzaimah mengabarkan kepadaku dari orang yang mendalam ilmunya, ia menceritakan dari Sa’id bin Musayyab, bahwa Abu Hurairah berkata : ketika kami bersama Rasulullah SAW, seorang laki-laki dari kaum Yahudi datang kepada beliau. Kaum

Yahudi telah bermusyawarah untuk menetapkan hukuman bagi pelaku zina yang telah muhshan.

Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian lainnya, “sesunggunya Nabi ini benar-benar telah diutus, dan kalian mengetahui bahwa kalian telah diwajibkan untuk menegakkan hukum rajam seperti yang tercatat dalam Taurat, namun kalian menyembunyikannya dan berdamai mengenai hukuman tersebut dengan hukuman yang lebih ringan. Sekarang, mari kita pergi untuk menanyakannya kepada Nabi itu. Apabila ia menyatakan sesuai dengan yang ada di dalam Taurat, yaitu rajam, maka kita tinggalkan dia, sebagaimana kita tinggalkan hukum yang ada di dalam Taurat, padahal ia lebih pantas untuk dijadikan pegangan dan diikuti.

Merekapun mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, “wahai Abu al-Qasim,

sesungguhnya sesorang diantara kami telah berzina, padahal ia telah muhshan (menikah), apakah

(5)

mereka sedang mengaji Taurat di majelis pengajian Taurat. Nabi Muhammad SAW berkata

kepada mereka, “wahai sekalian kaum Yahudi ! Aku menyumpah kalian atas nama Tuhan yang

telah menurunkan Taurat kepada Musa, apakah yang kalian temukan di dalam Taurat mengenai hukuman bagi orang yang melakukan zina muhshan?” mereka menjawab, “kami mendapati hendaknya ia dicoreng dengan arang dan dicambuk.

Namun orang yang alim di antara mereka hanya diam di sisi majelis, maka ketika beliau melihatnya hanya terdiam, beliau mendatanginya dan mendesaknya dengan pertanyaan yang sebelumnya. Orang alim itupun berkata, “baiklah, jika engkau bersikeras, kami mendapati

hendaknya dihukum dengan rajam.” Rasulullah SAW kemudian berkata kepadanya, “lalu

apakah yang mengubah hukum Allah ?” ia menjawab, “keponakan seorang penguasa melakukan zina, dan penguasa iu tidak merajamnya. Lalu ada seseorang dari kalangan rakyat biasa yang berzina, dan penguasa tersebut hendak merajamnya, maka kaumnya berseru, ‘demi Allah, janganlah kau merajamnya hingga kau merajam keponakanmu’. Merekapun bersepakat untuk mengganti hukum rajam dengan yang lebih ringan, dan merekapun tidak mengindahkan hukum

rajam. “Rasulullah SAW lalu berkata, “sesungguhnya aku memutuskan dengan apa yang ada

dalam Taurat”. Lalu Allah menurunkan ayat diatas.

Asbabun Nuzul ayat tersebut mengisahkan bagaimana watak Yahudi yang munafik (apa yang di ucapkan tidak sejalan dengan hatinya). Senang sekali mendengar berita-berita bohong atau berita-berita buruk yang belum tentu kebenarannya. Dalam kontek umat Islam, seringkali ditemui saudara muslim lainnya yang suka menyaksikan acara infotainment, mendengar berita yang belum tentu benar bahkan membenarkan kabar tersebut dan juga mengubah kata-kata dari makna yang sebenarnya.

3. Ayat-Ayat Lain yang Bersangkutan

a. Sifat Rakus dan Mencintai Kesenangan Dunia

وءهه امءوء ةرنءسء فءلمأء رهمتءعءيه وملء ممههدهحءأء دتهوءيء اوكهرءشمأء نءيذنلتءا نءمنوء ةرايءحء ىهلءعء سنانتءلا صءرءحمأء ممههنتءدءجنتءلءوء

نءولهمءعميء امءبن ربيصنبء ههلتءلاوء رءمتءعءيه نمأء بناذءعءلما نءمن هنحنزنحمزءمهبن

(6)

menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 96)

Bangsa Yahudi merupakan manusia yang paling serakah terhadap dunia, sekalipun dibanding orang-orang musyrik. Firman Alah yang berbunyi: “bahkan melebihi orang-orang musyrik”, adalah sebagai kalimat penghinaan terhadap mereka. Karena memang orang-orang musyrik tidak percaya pada hari kebangkitan dan hanya mengenal kehidupan dunia ini saja, maka bukanlah hal yang aneh kalau mereka serakah kepada kehidupan dunia saja. Adapaun orang yang beriman kepada kitab Allah dan mengakui adanya hari pembalasan, maka seharusnya dia tidak serakah kepada kehidupan ini.

Saat ini banyak orang-orang muslim yang berlomba –lomba untuk mencari kesenangan dunia layaknya orang Yahudi. Perilaku tersebut diantaranya semakin maraknya kasus korupsi yang dilakukan oleh orang muslim dan perebutan kekuasaan demi menempati jabatan tertinggi di pemerintahan.

b. Sifat Sombong

نيقندناصء متهنمكه نمإن تءوممءلما اوهنتءمءتءفء سنانتءلا ننوده نممن هنلتءلن ءهايءلنومأء ممكهنتءأء ممتهممعءزء نمإن اودهاهء نءيذنلتءا اهءيتهأء ايء لمقه

Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar ". (QS. Al-Jumuah: 6)

Sombong, tinggi hati dan rasis adalah sifat tercela yang dimiliki Kaum Yahudi sepanjang sejarah mereka. Mereka menganggap diri mereka sebagai manusia yang paling mulia yang berada di puncak. Begitu pula yang terjadi di kalangan umat muslim saat ini, begitu banyak umat muslim yang lebih senang memamerkan segala apa yang dimiliknya layaknya umat Yahudi.

c. Sifat Lebih Takut Pada Manusia daripada Allah

(7)

cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir”. (QS. Al-Maidah: 44)

Sebagaimana orang Yahudi, orang muslim saat ini lebih banyak yang takut pada sesamanya daripada takut pada Allah SWT. Misalnya adalah orang muslim yang lebih takut pada atasan kerjanya jika dia tidak atau terlambat mengerjakan tugasnya dari pada takut pada Allah jika tidak mengerjakan shalat.

d. Menganggap Dirinya Paling Pandai

نممء يدنهميء بهرنغممءلماوء قهرنشممءلما هنلتءلن لمقه اهءيملءعء اونهاكء يتنلتءا مههنتنلءبمقن نمعء ممههالتءوء امء سنانتءلا نءمن ءهاهءفءستهلا لهوقهيءسء

مريقنتءسممه طرارءصن ىهلءإن ءهاشءيء

Artinya : Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus"(QS. Al-Baqarah: 142)

Bangsa Yahudi selalu menganggap bahwa dirinya adaah yang paling pintar dari manusia lainnya. Sifat tersebut tercermin pula dalam diri umat Islam saat ini. begitu banyak umat Islam yang menganggap bahwa dirinya adalah orang yang paling pandai dan paling bena sehingga tidak mau mendengarkan omonga dan nasehat dari orang lain.

e. Menganggap Dagang dan Riba Sama Saja

عهيمبءلما امءنتءإن اولهاقء ممههنتءأءبن كءلنذءه ستنمءلما نءمن نهاطءيمشتءلا ههطهبتءخءتءيء يذنلتءا مهوقهيء امءكء التءإن نءومهوقهيء الء ابءرتنلا نءولهكهأميء نءيذنلتءا

(8)

Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah: 275)

Bangsa Yahudi menghalalkan Riba, karena beranggapan bahwa keuntungan dengan berjual-beli dan keuntungan membungakan uang sama saja. Begitu pula yang terjadi di kalangan umat muslim saat ini. Begitu banyak tindak riba yang di lakukan umat muslim dalam kehidupan sehari-hari.

C. Kesimpulan

Tingkah laku dalam keseharian kaum Yahudi sudah sangat sulit dibedakan dengan tingkah laku ummat Islam. Hal tersebut sudah terlihat dari gambaran yang nyata bahwa apa yang dilakukan oleh kalangan Yahudi juga diperbuat, ditiru dan diikuti oleh kaum Muslim. Hal demikian karena yang menjadi ciri khas orang –orang diluar Islam dalam kehidupan sehari-harinya juga telah dilakukan dan dihayati oleh sebagian besar umat Islam.

Ummat Islam yang meniru perilaku Yahudi tersebut beranggapan bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang lumrah yang tidak perlu dipermasalahkan. Padahal tanpa disadari mereka telah melakukan penyimpangan terhadap syari’at Islam yang telah digariskan. Padahal syari’at Islam melarang keras umatnya untuk mengikuti, meniru dan menyerupai orang-orang dari kalangan non Muslim, karena Islam memiliki syari’at yang berbeda yang didalamnya telah diatur segala hal sampai yang terkecil secara sempurna.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ja'far, Muhammad. Tafsir At-Thabari. Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.

Referensi

Dokumen terkait

tahun 2010 tanggal 12 Mei 2010, dengan luas areal konsesi 40.000 Ha dengan jangka waktu 25 tahun. Untuk usaha operasional usaha penebangan sagu tersebut, salah

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran mengamanatkan bahwa KPI mempunyai tugas dan kewajiban untuk menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang

ABSTRAK : Kesulitan dalam mengintegrasikan data pada beberapa sistem yang berbeda menjadi salah satu masalah yang sering dialami oleh developer, mulai dari

Sementara dari sisi konsumen, meski mereka mengakui daya tarik berpengaruh tapi mereka juga mementingkan sisi kredibilitas komunikator yang tercermin dari kualitas foto, caption

Serangan dari mongol inilah yang dimanfaatkan Raden Wijaya (sebelumnya seorang Tumenggung dari Singasari) dan juga seorang menantu Kertanegara yaitu mantan Raja

Body Mass Index berpengaruh terhadap siklus menstruasi dikarenakan jika seseorang memiliki tubuh yang gemuk maka adanya lemak yang terakumulasi dalam tubuh

a) Sanad yang tampak muttasil dan marfu>‘ ternyata muttasil namun mauqu>f. b) Sanad yang muttasil dan marfu>‘ ternyata muttasil tapi mursal. c)

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Antara Periode Laktasi dengan Body Condition Score dan Reproduksi