PENGARUH PRODUK, KEPUASAN DAN KETERLIBATAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAYANGKARA FAKULTAS EKONOMI
DI SURABAYA
Dr. MUSLICHAH ERMA WIDIANA, Dra.Ec.,MM IFFAH SA'DIYAH
FAKULTAS EKONOMI
PRODI EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS BHAY ANGKARA SURABAYA
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian : PENGARUH PRODUK, KEPUASAN DAN KETERLIBATAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA
PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAYANGKARA FAKULTAS
EKONOMI DI SURABAYA
Tim Peneliti :
Nama Peneliti Bidang Keahlian Institusi
Dr. Dra.Ec., Muslichah Erma Widiana. MM M. Pemasaran Ubhara Surabaya
Iffah Sa'diyah - Ubhara Surabaya
Mengetahui Surabaya, Desember 2013
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Peneliti
Dra. Ec. Cholifah, MM Dr. Muslichah Erma Widiana, Dra.Ec.,MM
Menyetujui, Ka. LPPM
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan Nya, sehingga penelitian dengan judul:
PENGARUH PRODUK, KEPUASAN DAN KETERLIBATAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAY ANGKARA FAKULTAS EKONOMI DI SURABAYA
Dapat terselesaikan dalam penyusunan penelitian banyak pihak yang telah memberikan bantuan sehingga pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Suharto, SH., M.Hum. selaku Rektor Universitas Bhayangkara Surabaya.
2. Bapak Dra. Ec.Cholifah, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya.
3. Berbagai pihak yang telah membantu dan menyediakan waktunya demi terselesainya penelitian ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Akhir kata, dengan kerendahan hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Surabaya, Desember 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
ABSTRAKSI ... iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Sistematika Penulisan. ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 6
2.2 Landasan Teori ... 7
2.2.1 Pemasaran dan Konsep Pemasaran ... 7
2.2.2 Produk ... 8
2.2.2. 1 Pengertian Produk ... .9
2.2.3 Kepuasan / Ketidakpuasan Konsumen ... 9
2.2.3.1 Kepuasan Konsumen ... 9
2.2.3.2 Ketidakpuasan Konsumen ... 10
2.2.4 Keterlibatan Konsumenl&tiulSeSfcKitiStiDmi ... 11
2.2.4.1 Pengertian Keterlibatan Konsumen ... 11
2.2.4.2 Faktor Terpenting Yang Mempengaruhi Tingkat Keterlibatan Konsumen ... 12
2.2.5 Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian ... 13
2.2.6 Pengaruh Kepuasan terhadap Keputusan Pembelian...14
2.2.7 Pengaruh Keterlibatan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian ... 15
2.3 Kerangka Konseptual ... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Proses Kerangka Berfikir ... 19
3.2 Definisi Operasional Variabel ... 19
3.2.1 Variabel Terikat ... 19
3.3.2 Sampel.. ... 22
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... ... 23
3.5 Prosedur Pengambilan / Pengumpulan Data ... 24
3.5.1 Jenis Data ... 24
3.5.2 Metode Pengumpulan Data ... 25
3.6 Pengujian Data... 25
3.6.1 Uji Validitas Data... 25
3.6.2 Uji Reliabilitas ... 26
3.7 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 26
3.7.1 Analisis Data ... 26
3.7.1.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 26
3.7.1.2 Uji Asumsi Klasik.... ... 27
3.7.1.3 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 30 3.7.2 Uji Hipotesis ... 31
3.7.2.1 Uji Hipotesis I (Uji F) ... 31
3.7.2.2 Uji Hipotesis H (Uji t) ... 32
3.7.2.3 Uji Hipotesis III (Uji Dominan) ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Obyek Penelitian ... 34
4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Bhayangkara Surabaya... .... 34
4.2 Data dan Diskripsi Hasil Penelitian ... 37
4.2.1 Pengujian Data/Pengambilan Data Kuisioner ...37
4.3 Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis ... 39
4.3.1 Analisis Hasil Penelitian ... 39
4.3.1.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 39
4.3.1.3 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien -
Determinasi (R Square) ... 46 4.3.2 Uji Hipotesis ... 47 4.4 Pembahasan ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 55 5.2 Saran ... 57
ABSTRAKSI
PENGARUH PRODUK, KEPUASAN DAN KETERLIBATAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAY ANGKARA FAKULTAS EKONOMI DI
SURABAYA
Muslichah Erma Widiana, Iffah Sa'diyah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh simultan dan parsial variabel-variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya, dan untuk mengetahui diantara variabel-variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada 100 responden. Sedangkan populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya yang menggunakan ponsel Nokia. Teknik dalam pengambilan sampel adalah strata (stratified). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi pustaka. Selanjutnya dari data yang diperoleh dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji F dan uji t. Dari penelitian didapat hasil bahwa variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Sedangkan secara parsial variabel produk tidak berpengaruh signifikan dan variabel bebas yang lain yaitu kepuasan dan keterlibatan konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Variabel kepuasan merupakan variabel bebas yang dominan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi.
Perkembangan teknologi setiap hari berkembang, hal ini terbukti dengan
banyak bermunculannya perangkat-perangkat kerja sehari-hari yang
dilengkapi dengan teknologi kelas tinggi. Kebutuhan masyarakat akan
teknologi menjadikan dunia teknologi semakin canggih, komunikasi yang
dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan
teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak. Salah satu teknologi
yang saat ini sedang trend dan digemari masyarakat Indonesia adalah Ponsel
atau biasa disebut dengan Handphone.
Kemajuan teknologi telepon, televisi dan komputer, mendorong
masyarakat untuk selalu berusaha mengikuti, termasuk dampaknya terhadap
perusahaan dalam menghasilkan dan memasarkan produk mereka. Manusia
pada dasarnya butuh berkomunikasi dengan individu lain. Perkembangan
situasi dan kondisi saat ini menuntut masyarakat untuk dapat berkomunikasi
dengan cepat, baik untuk kepentingan bisnis maupun kepentingan pribadi.
Ponsel adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon sehingga
konvensional namun dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel,
produsen telekomunikasi ponsel untuk menambah teknologi-teknologi terbaru
di dalamnya. Saat ini ponsel bukanlah suatu hal yang dianggap mewah atau
langka. Ponsel sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat
Indonesia. Dari kalangan bawah sampai kalangan atas sudah menggunakan
ponsel. Disamping harga yang ditawarkan cukup teijangkau, berbagai fitur
ponsel juga diberikan sebagai penunjang majunya teknologi. Ponsel yang
awalnya hanya sekedar digunakan untuk telpon dan SMS saja.
Seiring berkembangnya waktu, Selular atau mobile phone atau yang
lebih populer dengan HP, menjadi konsentrasi lain bagi konsumen. Hal
tersebut dikarenakan adanya era internet. Internet ialah jaringan global antara
komputer untuk berkomunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan
dunia seperti: sekolah, universitas, institusi riset, museum, bank, perusahaan
bisnis, perorangan, stasiun TV ataupun radio. Internet berfungsi sebagai aspek
komunikasi, penyedia informasi, dan fasilitas untuk memperkenalkan suatu
produk.
Persaingan yang semakin ketat di mana semakin banyak produsen yang
terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan
setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen
sebagai tujuan utama (Fandy Tjiptono, 2008:24). Dengan semakin banyaknya
produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen memiliki pilihan
yang semakin banyak untuk menentukan jadi tidaknya pembelian.
Tenaga pemasaran merupakan kepanjangan tangan dari manajer
produk, kepuasan, keterlibatan konsumen dan motivasi pembelian. Inti dari
kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli
barang atau jasa yang tersedia disaat mereka membutuhkan. Oleh karena itu
penting artinya bagi manajer pemasaran untuk mengetahui bagaimana
konsumen dapat tertarik pada produk dan jasa yang ditawarkan dan
mengetahui kesempatan baru yang berasal dari infomasi konsumen sehingga
dapat disusun segmen pasar baru dan perusahaan bisa berkembang dengan
cepat dimasa yang akan datang.
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka peneliti ingin
mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel-variabel tersebut dengan
judul: PENGARUH PRODUK, KEPUASAN DAN KETERLIBATAN
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA
PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAYANGKARA FAKULTAS
EKONOMI DI SURABAYA.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah maka rumusan masalah yang peneliti
ajukan adalah sebagai berikut:
1. Apakah variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen mempunyai
pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian
ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi
2. Apakah variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen mempunyai
pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian
ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi
di Surabaya ?
3. Diantara variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen manakah
yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian ponsel
Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di
Surabaya ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan secara khusus memiliki tujuan untuk:
1. Untuk mengetahui pengaruh produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen
secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia
pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya.
2. Untuk mengetahui pengaruh produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen
secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia
pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya.
3. Untuk mengetahui pengaruh mana dari variabel produk, kepuasan dan
keterlibatan konsumen yang memiliki pengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang, judul penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian diharapkan dapat menjadikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan
dihidang manajemen khususnya teori-teori pemasaran yang menekankan
bahwa keputusan pembelian dapat dilakukan dengan produk, kepuasan dan
keterlibatan konsumen.
2. Sebagai tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk dapat
mengembangkan produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Sebagai referensi organisasi atau perusahaan secara umum dalam
menggunakan teori produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen terhadap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Topik penelitian yang berhubungan dengan keputusan konsumen
pernah dilakukan oleh: Faisal Abbas (2009) dengan judul "Faktor Bauran
Pemasaran yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli
Makanan Di Restoran Hachi-hachi Bistro G-Walk Surabaya". Penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan
menggunakan kuisioner dan data sekunder yang diperoleh langsung melalui
tanya jawab kepada responden di Hachi-hachi Bistro Surabaya.
Penelitian terdahulu yang kedua diakukan oleh Fiorentina Ite (2007),
dengan judul "Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada Factory Outlet Darmo di Surabaya". Penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan
menyebarkan kuisioner kepada para konsumen yang datang di Factory Outlet
Darmo di Surabaya.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang sama-sama
menggunakan variabel produk (bebas) dan variabel keputusan pembelian
(terikat). Sedangkan, perbedaan penelitian terdahulu menggunakan variabel
harga dan penelitian sekarang menggunakan variabel kepuasan dan
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pemasaran dan Konsep Pemasaran
Peran pemasaran dewasa ini menjadi sangat penting bagi
suksesnya suatu produk dan jasa dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Kegiatan bisnis perusahaan tidak akan berjalan
dengan baik tanpa didukung oleh kegiatan pemasaran yang baik. Proses
pemasaran diawali ketika muncul kebutuhan dan keinginan yang
menjadi tuntutan dasar manusia. Kebutuhan dan keinginan tersebut harus
diikuti dengan kemampuan untuk memenuhinya agar menjadi sebuah
permintaan. Melalui pemintaan tersebut, pemasar kemudian
menciptakan penawaran yang sesuai dengan keinginan pasar sasaran
(Kotler, 2002:11).
Kotler and Keller (2007:6) mendefinisikan pemasaran sesuai
dengan American Marketing Association, yaitu : "Marketing is an
organizational function and a set ofproccess for creating communicating,
and delivering value to customer and for managing customer
relationships in ways that benefit the organizational and its stake
holders". Dapat diartikan bahwa pemasaran merupakan sebuah fungsi
organisasi dan sebuah rangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada konsumen dan
kemudian menjaga hubungan dengan konsumen dengan cara yang
menguntungkan bagi organisasi dan semua pihak yang berkepentingan
Dari kedua definisi tersebut dapat dikatakan bahwa pemasaran
adalah segala kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperlancar
saluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan
menggunakan unsur-unsur buaran pemasaran yang ada, sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen dengan tujuan menciptakan
permintaan efektif.
2.2.2 Produk
2.2.5.1 Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang
meliputi mutu/kualitas, pilihan yang ada (options), merek (brand names),
pengemasan (packaging), macam (product items), ukuran (sizes), jenis
(product lines), dan jaminan (Sofjan Assauri, 2004:200). Selain itu,
produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang
dijabarkan melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci, konsep produk
total meliputi barang, kemasan, merek, label, dan jaminan (Fandy
Tjiptono, 2008:95). Yang dimaksud dengan produk dalam penelitian ini
adalah barang yang ditawarkan oleh pemasar kepada konsumen atau
calon konsumen yang meliputi kualitas produk, harga, dan kelengkapan
produk.
2.2.3 Kepuasan / Ketidakpuasan Konsumen 2.2.6.1 Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai keseluruhan sikap
memperoleh dan menggunakannya (Mowen, 2002:89). Ini merupakan
penilaian evaluatif pasca pemilihan yang disebabkan oleh seleksi
pembelian khusus dan pengalaman menggunakan atau mengkonsumsi
barang atau jasa tersebut. Dari prespektif manajerial, mempertahankan
pelanggan atau meningkatkan kepuasan pelanggan adalah hal yang
sangat kritis.
Menurut Kotler (2002:42), bahwa kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi atau kesannya terhadap kineija (atau hasil) suatu produk
dan harapan-harapannya. Sedangkan konsep kepuasan yang
didefinisikan oleh Loundon and Bitta (2000:579) adalah -."Satisfaction
refers to the buyer's state of heing adequately rewarded in a btrying
situation for the sacrifice he has made." Yang berarti kepuasan adalah
keadaan dimana pembeli merasa dihargai atas pengorbanan yang telah ia
lakukan dalam kondisi pembelian suatu barang atau jasa.
Kepuasan itu penting karena penjualan perusahaan berasal dari
dua kelompok dasar, konsumen baru dan konsumen lama. Pada
umumnya biaya untuk menaik konsumen baru lebih besar dibandingkan
mempertahankan konsumen lama (Kotler and Amstrong, 2001:228)
dengan cara memuaskan pelanggan. Kepuasan konsumen merupakan
kunci untuk membuat hubungan jangka panjang dengan konsumen.
Konsumen yang puas akan membeli kembali produk, berbicara yang
merek dan iklan pesaing, serta membeli produk lain dari perusahaan
yang sama.
Konsumen membentuk harapan mereka berdasarkan pesan yang
diterima dari penjual, teman, dan sumber informasi lain. Jika penjual
melebih-lebihkan manfaat suatu produk, konsumen akan mengalami
harapan yang tak tercapai (disconfirmed expectation), yang akan
menyebabkan ketidakpuasan. Semakin besar kesenjangan antara harapan
dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. 2.2.6.2
Ketidakpuasan Konsumen
Kotler, (2002) ketidakpuasan konsumen (Dissatisfaction) adalah
perasaan yang timbul apabila terjadi ketidaksesuaian antara persepsi dan
harapan, dimana persepsi konsumen lebih rendah dibandingkan dengan
harapannya. Tantangan sesungguhnya dalam mengukur kepuasan atau
ketidakpuasan konsumen tidak hanya sekedar melalui pertimbangan
penampilan dan harapan saja, dapat juga melalui sebuah proses yang
sangat kompleks. Kepuasan itu sendiri merupakan sesuatu yang
dirasakan oleh pelanggan apabila pemenuhan kebutuhan mereka
terhadap kinerja suatu produk atau pelayanan tertentu telah sesuai
dengan harapan mereka.
Ketidakpuasan mengenai model Diskonfirmasi Ekspektasi
menjelaskan bahwa ketidakpuasan konsumen merupakan perbandingan
antara harapan mengenai merek yang seharusnya berfungsi dengan
merasa puas, tidak puas atau dalam keadaan netral (tidak merasa puas
dan tidak merasa tidak puas) terhadap produk atau jasa dari perusahaan
(Sumarwan, 2003:322).
2.2.4 Keterlibatan Konsumen
2.2.4.1 Pengertian Keterlibatan Konsumen
Keterlibatan (involvement) adalah mengacu pada persepsi
konsumen tentang pentingnya atau relavansi personal suatu obyek,
kejadian, atau aktivitas. Konsumen yang melihat bahwa produk yang
memiliki konsekwensi relavan secara pribadi dikatakan terlibat dengan
produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut. Mowen
(2002:83), definisi keterlibatan (involvement) adalah pribadi yang
dirasakan penting dan/atau minat konsumen terhadap perolehan,
konsumsi, dan disposisi barang, jasa, atau ide. Dengan semakin
meningkatnya keterlibatan, konsumen memiliki motivasi yang lebih
besar untuk memperhatikan, memahami dan mengelaborasikan
informasi tentang pembelian.
J. Paul. Peter and Jerry C. Olson, (2002:82) "Keterlibatan
konsumen adalah status motivasi yang menggerakkan serta
mengarahkan proses kognitif {berfikir) dan perilaku konsumen pada saat
mereka membuat keputusan."
2.2.4.2 Faktor Terpenting Yang Mempengaruhi Tingkat Keterlibatan
Konsumen
2. Karakteristik komunikasi yang diterima konsumen.
3. Karakteristik situasi dimana konsumen beroperasi.
4. Kepribadian konsumen.
Dalam komunikasi juga dapat meningkatkan keterlibatan seiring
dengan naiknya emosi konsumen. Situasi atau konteks dimana
pembelian dilakukan juga mempengaruhi keterlibatan. Memahami
tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk berarti pemasar berusaha
mengidentifikasi hal- hal yang menyebabkan seseorang merasa harus
terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk. Mowen, (2002:83)
mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu
pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan yang
ditimbulkan oleh stimulus.
Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa konsumen yang
mempunyai keterlibatan tinggi (high involvement) dalam pembelian
suatu produk, dan ada juga konsumen yang mempunyai keterlibatan
rendah (low involvement) atas pembelian suatu produk. Walaupun
karakteristik low invovement merupakan fenomena bahkan fakta yang
nyata, pemasar selalu berusaha agar konsumenya mempunyai
keterlibatan yang tinggi terhadap pembelian produk yang ditawarkanya.
Mowen and Minor, (2002:86) mengemukakan bahwa hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa konsumen yang lebih terlibat berarti mempunyai
komitmen. Oleh karena itu, pemasar selalu mengarahkan konsumenya
2.2.5 Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian
Produk adalah merupakan segala sesuatu yang ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan (Kotler, 2002:13). Setiap perusahaan akan berusaha
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
menyediakan produk yang ada. Produk merupakan suatu sifat yang
komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus,
warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh
pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya (Kotler, 2002).
Keputusan membeli barang dapat dilakukan oleh konsumen
apabila produk yang tersedia mempunyai kualitas yang baik, lengkap, dan
harganya teijangkau yang memuaskan. Sehingga akan membuat
konsumen lebih senang karena barang yang diinginkannya tidak
mengecewakan. Selain itu, konsumen lebih leluasa dalam memilih barang
yang sesuai dengan kebutuhannya berdasarkannya jenis dan jumlahnya.
2.2.6 Pengaruh Kepuasan terhadap Keputusan Pembelian
Kepuasan adalah evaluasi paska konsumsi untuk memilih
beberapa alternatif dalam rangka memenuhi harapan. Mowen (2002:89)
mengatakan bahwa kepuasan tercapai ketika kualitas memenuhi dan
melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebaliknya, bila
kualitas tidak memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan
terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari perusahaan
lain yang mampu menyediakan kebutuhannya.
Kepuasan itu penting karena penjualan perusahaan berasal dari dua
kelompok dasar, konsumen baru dan konsumen lama. Pada umumnya
biaya untuk menaik konsumen baru lebih besar dibandingkan memper
tahankan konsumen lama (Kotler and Amstrong, 2001:228) dengan cara
memuaskan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan kunci untuk
membuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Konsumen yang
puas akan membeli kembali produk, berbicara yang menyenangkan
tentang produk tersebut, lebih sedikit memperhatikan merek dan iklan
pesaing, serta membeli produk lain dari perusahaan yang sama.
Sehingga dapat disimpulkan kepuasan yang dihasilkan dapat
berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang di lakukan oleh
konsumen.
2.2.7 Pengaruh Keterlibatan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian
Keterlibatan adalah mengacu pada persepsi konsumen tentang
pentingnya atau relavansi personal suatu obyek, kejadian, atau aktivitas.
(Peter and Olson, 2002:82). Keterlibatan konsumen pada pembelian
ponsel termasuk pada keterlibatan tinggi. Dalam pembelian ponsel
konsumen harus mencari informasi yang detail tentang produk yang akan
dibeli apakah sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut, pada saat
konsumen terlibat pada keterlibatan tinggi kecenderungan konsumen
yang terlibat pada keterlibatan yang rendah kecenderungan konsumen
untuk membeli merek semakin kecil.
Pada keterlibatan tinggi atau rendah difokuskan pada
pengidentifikasian jenis peraturan yang digunakan masyarakat untuk
memutuskan alternatif-alternatif produk yang akan dibeli dan bagaimana
konsumen merestrukturisasi informasi yang mereka terima sehingga
dapat menentukan pilihan Mowen and Minor, (2002:56). Perbedaan
mendasar pada keterlibatan tinggi dan keterlibatan rendah terletak pada
proses keputusan pembelian. Misalkan seberapa banyak atribut yang
digunakan untuk membandingkan beberapa merek, seberapa lama proses
pemilihan di dalam memproses informasi. Misalnya seberapa luas
penelurusan informasi, kemampuan daya serap pesan iklan, banyak dan
jenis respon kognitif sebagai akibat paparan iklan.
Sehingga dapat disimpulan keterlibatan konsumen dapat
berpengaruh atas keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
2.3 Kerangka Konseptual
Sumber: Peneliti (2013) Produk (X1)
Kepuasan (X2)
Keterlibatan Konsumen (X3)
Keterangan:
X1 : Produk merupakan variabel bebas yang mempengaruhi keputusan
pembelian.
X2 : Kepuasan merupakan variabel bebas yang mempengaruhi keputusan
pembelian.
X3 : Keterlibatan Konsumen merupakan variabel bebas yang
mempengaruhi keputusan pembelian. Y : Keputusan pembelian
merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh produk, kepuasan
dan keterlibatan konsumen.
Dasar penyusunan kerangka konsep pada penelitian ini mengenai
pengaruh antar variabel. Pengaruh variabel yang perlu dijelaskan yaitu produk,
kepuasan, keterlibatan konsumen dan keputusan pembelian. Kerangka
konseptual digunakan untuk memberikan gambaran rancangan penelitian
dengan dukungan konsep baik teoritik maupun empirik, yang dapat
memberikan gambaran untuk pemilihan dan penyusunan indikator-indikator
guna menilai variabel-variabel baik bebas maupun terikat dalam penelitian ini.
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang perlu dibuktikan
kebenarannya dalam suatu penelitian. Berdasarkan rumusan masalah maka
1. Bahwa produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen mempunyai pengaruh
secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia
pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya.
2. Bahwa produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen mempunyai pengaruh
secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia
pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya
3. Bahwa produk mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2 Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan variabel penelitian, maka definisi operasional variabel
penelitian adalah sebagai berikut:
3.2.1 Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, a.
Keputusan Pembelian (Y)
Menurut Philip Kotler (2002:251-252) Keputusan Pembelian
adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa
atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,
penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian,
keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Keputusan
pembelian diukur melalui dua indikator berikut:
1. Adanya jaminan produk.
2. Karena mudah didapatkan.
3.2.2 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
a. Produk (X1)
Sofjan Assauri (2004:200) Produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan atau dikonsumsi yang meliputi mutu/kualitas, pilihan yang
ada (options), merek (brand names), pengemasan (packaging), macam
(product items), ukuran (sizes), jenis (product lines), dan jaminan.
Produk diukur melalui tiga indikator berikut:
1. Kualitas produk.
2. Fitur Produk.
3. Harga produk. Kepuasan (X2)
Mowen (2002:89) Kepuasan didefinisikan sebagai
keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa
setelah mereka memperoleh dan menggunakannya. Kepuasan diukur
melalui tiga indikator berikut:
1. Kemudahan menggunakan fitur-fitur pada ponsel nokia.
2. Pelayanan dalam menanggapi keluhan konsumen.
3. Desain produk pada ponsel nokia membuat tertarik Keterlibatan
Konsumen
Mowen and Minor (2002:83) Keterlibatan konsumen adalah
pribadi yang dirasakan penting dan/minat konsumen terhadap
perolehan, konsumsi, dan disposisi barang, jasa, atau ide. Keterlibatan
konsumen diukur melalui enam indikator berikut:
2. Model dari ponsel nokia mengikuti perkembangan zaman.
3. Permintaan saran dari orang lain.
Untuk masing-masing indikator diketahui dari jawaban
responden yang ada dalam kuisioner yang nilainya ditetapkan dengan
Skala Likert dengan menggunakan 5 skala pengukuran yaitu:
1. Memilih jawaban sangat setuju sekali = nilai 5
2. Memilih jawaban sangat setuju = nilai 4
3. Memilih jawaban setuju = nilai 3
4. Memilih jawaban tidak setuju = nilai 2
5. Memilih jawaban sangat tidak setuju = nilai 1
3.3 Teknik Penentuan Populasi, Besar Sampel (Sampel Size) dan Teknik Pengambilan Sampel 33.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2006:55) adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya angkatan 2008 hingga 2011.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan (BAAK), jumlah mahasiswa yang terdaftar sebagai
mahasiswa Fakultas Ekonomi sebesar 1358 mahasiswa, dengan pembagian
strata (tingkatan) sebagai berikut : Program Studi Manajemen sebesar 675
mahasiswa, Program Studi Akuntansi sebesar 636 mahasiswa dan Program
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Periode 2008-2011
Menurut Sugiyono (2006:56) Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Umar
(2008:65) untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan melalui
kuisioner, maka digunakan rumus:
n =
Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi, misalnya 10%.
Ukuran sampel ditentukan dengan tingkat presentase sebesar
10% sehingga dengan menggunakan rumus di dapatkan jumlah sampel
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel sebesar
99,9 responden. Dengan demikian jumlah dari 1358 populasi yang ada
dalam penelitian ini akan dibulatkan menjadi 100 responden yang akan
diteliti dengan mengisi kuisioner.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel strata (Stratified) merupakan
pengambilan sampel dimana populasinya dikelompokkan dalam strata
tertentu kemudian diambil sampel secara random dengan populasi yang
seimbang sesuai dengan posisi dalam populasi (Sugiarto, 2001).
Jumlah populasi yang akan diteliti sebesar 1358 maka ditentukan
100 sampel responden dengan cara mengisi kuisioner diantaranya adalah
mahasiswa Manajemen sebesar 50 responden, Akuntansi sebesar 47
responden, dan IESP sebesar 3 responden sesuai dengan proporsi yang
seimbang. Dimana kuisioner dibagikan kepada mahasiswa yang sedang
terdaftar atau menempuh study di Fakultas Ekonomi Universitas
Bhayangkara Surabaya.
3.5 Prosedur Pengambilan / Pengumpulan Data
3.5.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini terdapat pula dua macam sumber data
1. Data Primer
Data yang dikumpulkan dan diolah sendiri langsung oleh
obyeknya. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban
responden atas kuisioner dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
selama penelitian berlangsung.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, dikumpulkan
dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini dapat
berupa dokumen, catatan, buku yang berkaitan dengan obyek
penelitian.
3.5.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa
cara, yaitu:
a. Metode Kuisioner
Sejumlah daftar pernyataan tertulis yang disusun secara
terstruktur, kemudian disebarkan kepada responden. Dalam hal ini
yang menjadi responden penelitian adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya.
b. Metode Observasi
Mengadakan pengamatan langsung kepada obyek yang diteliti
guna mencocokkan hasil kuisioner, sehingga mendapatkan keyakinan
3.6 Pengujian Data
3.6.1 Uji Validitas Data
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya
suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh
kuisioner tersebut. Uji Validitas dihitung dengan membandingkan nilai
τhitung (Corrected Item-Total Correlation) dengan nilai τtabel Jika hitung >
τtabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang
menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel
yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Croribach Alpha (oc). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
3.7 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.7.1 Analisis Data
3.7.1.1 Persamaan Regresi Linier Berganda
Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka sebagai langkah
diperoleh. Untuk mencari pengaruh produk, kepuasan, dan keterlibatan
konsumen terhadap keputusan pembelian, maka dilakukan pengolahan
dengan menggunakan metode statistik yang berbentuk regresi linier
berganda. Model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini,
adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Produk
X2 = Kepuasan
X3 = Keterlibatan Konsumen
e = Variabel penganggu / standart error / tingkat kesalahan
a = Konstanta / intersep
b1, b2, b3 = Koefisien tiap-tiap variabel regresi
3.7.1.2 Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian klasik ini terdiri dari beberapa asumsi sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal.
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal
dan ploting data akan membandingkan dengan garis normal. Jika
distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
2. Uji Multikolinieritas
Pengujian terhadap Multikolinieritas dilakukan untuk
mengetahui apakah variabel bebas tersebut tidak saling berkorelasi.
Salah satu cara mendeteksi multikolinieritas adalah dengan
menggunakan uji korelasi pearson. Apabila koefisien korelasi
bermakna, maka hal ini berarti pada variabel bebas teijadi
Multikolinieritas.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Multikolinieritas di dalam
model regresi dapat digunakan beberapa cara:
1) Menganalisis matriks korelasi variabel-vaiabel bebas. Jika antara
variabel bebas memiliki korelasi yang cukup tinggi (umumnya di
atas 0,9), maka hal ini merupakan indikasi adanya
Multikolinieritas.
2) Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai
VIF yang diperolehnya. Jika nilai tolerance yang diperoleh kurang
dari 1 dan VIF antara 1 dan 10 maka dapat dikatakan bahwa
persamaan suatu model penelitian tidak menunjukkan gejala
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tutup, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang terdapat homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(SRESID) dan variabel bebas (ZPRED). Deteksi terhadap
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana
sumbu Y adalah X yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual (Y
prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisis:
1. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyem-
pit), maka mengindikasikan telah teijadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak teijadi
4. Uji Autokorelasi
Pengujian Autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
terjadi korelasi antar anggota serangkaian data observasi yang
diurutkan menurut waktu (time series) dan ruang (cross section). Hal
ini mempunyai arti bahwa suatu tahun tertentu dipengaruhi oleh tahun
sebelumnya menyebabkan uji F dan uji t menjadi tidak lagi efisien
atau varians tidak lagi maksimum. Untuk mengetahui ada atau
tidaknya Autokorelasi, dapat dilakukan uji Durbin Watson dengan
ketentuan:
1) Nilai DW < 1,10 ; ada Autokorelasi
2) Nilai DW antara 1,10 s.d 1,54 ; tanpa kesimpulan
3) Nilai DW antara 1,55 s.d 2,46; tidak ada Autokorelasi
4) Nilai DW antara 2,47 s.d 2,90 tanpa kesimpulan
5) Nilai DW> 2,90; ada Autokorelasi
3.7.1.3 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Koefisien korelasi (R) mengukur tingkat keeratan hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat pada model regresi. Nilai
koefisien determinasi (R2) merupakan hasil pengkuadratan koefisien
korelasi yang menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara variabel
bebas secara simultan terhadap variabel terikat atau dengan kata lain
seberapa besar X dapat memberikan kontribusi terhadap Y. Dalam
Keterlibatan Konsumen (X3). Sedangkan variabel terikat adalah
Keputusan Pembelian (Y) Ponsel Nokia.
3.7.2 Uji Hipotesis
3.7.2.1 Uji Hipotesis I (Uji F)
Uji F untuk melihat signifikan tidaknya pengaruh variabel-
variabel bebas yaitu produk, kepuasan, keterlibatan konsumen secara
bersama-sama terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Dengan
Langkah- langkahnya sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
H0 : ß1 = ß2 = ß3 = 0, tidak ada pengaruh secara simultan antara produk
(X1), kepuasan (X2), keterlibatan konsumen (X3) dalam
keputusan pembelian (Y).
Ha : ß1≠ ß2≠ ß3≠ 0, ada pengaruh secara simultan antara produk (X1),
kepuasan (X2), keterlibatan konsumen (X3) dalam keputusan
pembelian (Y).
2. Level of significance (a) = 0,05
3. Menentukkan nilai Ftabel dengan tingkat signifikan sebesar 5% dengan
derajat kebebasan dfl = k dan df2 = n - k - 1, sedangkan Fhitung dapat
diketahui dari hasil output SPSS for windows (dilihat tabel ANOVA
pada kolom F).
4. Menentukan kriteria pengujian, yaitu dengan berdasarkan analisis
Fhitung dan nilai signifikannya untuk masing-masing variabel. Menurut
a. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti
variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat
b. Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.
3.7.2.2 Uji Hipotesis n (Uji t)
Uji t untuk menguji tingkat signifikan peranan antara variabel
bebas (Produk, kepuasan, keterlibatan konsumen) terhadap variabel
terikat (Keputusan pembelian) secara parsial. Dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
a. H0 : ß1 = 0 (tidak ada pengaruh) artinya bahwa variabel bebas (X)
tidak mempunyai pengaruhi secara parsial yang signifikan
terhadap variabel terikat (Y), dimana i=l,2,3
b. Ha : ß1 ≠ 0 (ada pengaruh) artinya bahwa variabel bebas (X)
mempunyai pengaruh secara parsial yang signifikan terhadap
variabel terikat (Y), dimana i= 1,2,3.
2. Level of signifinance (a) = 0,05
3. Menentukkan nilai ttabel dengan tingkat signifikan sebesar 5% dengan
derajat kebebasan df - n - k, sedangkan thitung dapat diketahui dari hasil
4. Menentukan kriteria pengujian, yaitu dengan berdasarkan analisis
thitung dan nilai signifikannya untuk masing-masing variabel dimana:
a. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel
bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat
b. Jika thitung > Wi maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel
bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat
3.7.2.3 Uji Hipotesis III (Uji Dominan)
Untuk mengetahui variabel mana yang dominan pengaruhnya
diantara variabel bebas yang terdiri dari Produk (X1), Kepuasan (X2), dan
Keterlibatan Konsumen PC3) terhadap variabel terikat yaitu Keputusan
Pembelian (Y) Ponsel Nokia, maka dilakukan dengan melihat ranking
koefisien regresi yang distandarkan (ß) atau Standardized of Coefficients
Beta dari masing-masing variabel bebas yang signifikan. Variabel yang
memiliki koefisien ß (beta) terbesar merupakan salah satu variabel bebas
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Diskripsi Obyek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Bhayangkara Surabaya
Universitas Bhayangkara Surabaya adalah sebuah Perguruan
Tinggi di Surabaya yang statusnya milik Yayasan Brata Bhakti Daerah
Jawa Timur. Didorong oleh kesadaran tinggi untuk memberikan
pengabdian yang terbaik melalui jalur pendidikan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan turut meningkatkan kualitas pendidikan
masyarakat dalam upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya dan
dengan didorong pula oleh semangat Tri Brata melalui prakarsa
perwira-perwira Kepolisian Daerah Jawa Timur (d. h. SKOMDAK X /
JAWA TIMUR). Bertepatan dengan peringatan Hari Bhayangkara - Hari
Kepolisian RI Ke-38, tepatnya tanggal 1 Juli 1982, Universitas
Bhayangkara Surabaya didirikan dengan empat fakultas. Salah satu
syarat pendirian Perguruan Tinggi Swasta adalah harus berada dibawah
yayasan, oleh karena itu maka dibentuklah Yayasan Semeru sebagai
Badan Lembaga Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta melalui Akte
Notaris Nomor : 14 Tanggal 19 Juni 1982 diperbaharui dengan Akte
Kemudian muncul Kebijakan Kapolri harus bahwa semua
yayasan yang berada dibawah kendali Kepolisian harus diubah menjadi
Yayasan Brata Bhakti, maka Yayasan Semeru diubah menjadi Yayasan
Brata Bhakti Kepolisian Daerah Jawa Timur (YBBDJ) akan tetapi
sekarang dirubah lagi menjadi Yayasan Brata Bhakti Daerah Jawa Timur
(YBBDJ) dengan menghilangkan unsur kata Kepolisian. Pada tahun
1985 seluruh fakultas dan jurusan atau program studi Ubhara Surabaya
memperoleh status "Terdaftar" (dimana sebelumnya baru memiliki ijin
operasional dari Kopertis Wilayah VII Jawa Timur). Berkat
kesungguhan dari para pemrakarsa dan pengelolah serta petunjuk dan
arahan dari pimpinan POLRI dalam menata Perguruan Tinggi, Ubhara
Surabaya dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan
diberlakukannya kebijakan nasional dan kualifikasi penyelenggaraan
PTS dalam menjalankan fungsi pendidikan tinggi.
Pada tahun 1991 berturut-turut Fakultas Hukum, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik, serta Fakultas Teknik
memperoleh status "Diakui" serta berlanjut pada tahun 1996 untuk
Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negara memperoleh
status "Disamakan". Bersamaan dengan itu semua, dalam penyediaan
sarana dan prasarana sebagai infrastruktur fisik berupa bangunan,
gedung kuliah dan perkantoran, telah didirikan beberapa bangunan diatas
Metropolitan Surabaya. Sehingga menjadikannya sebagai PTS yang
meyakinkan bagi Masyarakat luas dan tidak diragukan lagi sebagai
wadah kawah candra dimuka dan gerba wiyata luhur bhayangkara.
Melihat yang demikian semakin disadari dan diyakini bahwa hal
tersebut merupakan aset strategis POLRI untuk dapat lebih berkembang
lagi seiring dengan peranan utama yang harus dilakukan, yakni
meningkatkan mutu pendidikan sebagai kontribusi POLRI dalam bidang
4.2 Data dan Diskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Pengujian Data/Pengambilan Data Kuisioner
1. Uji Validitas Kuisioner
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted Butirl 126.95 163.563 .375 .765
Uji validitas dalam hal ini bertujuan untuk menguji tingkat
ketepatan instrumen dalam mengukur suatu kuisioner. Perhitungan
dengan bantuan komputer program SPSS. Keputusan mengenai
butir item pertanyaan yang dinyatakan valid dengan
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, jika nilai rhitung > rtabel maka
butir item pertanyaan dinyatakan valid. Dari hasil uji validitas dapat
dilihat seperti Tabel 4.1.
Hasil perhitungan uji validitas terhadap butir item
pertanyaan menunjukkan bahwa seluruh butir item kuisioner
semuanya valid. Item kuisioner dinyatakan valid karena semua item
kuisioner lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi (a) = 5% yaitu
sebesar 0,195. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa
seluruh pertanyaan dalam kuisioner dinyatakan sah dan dapat
dipercaya untuk mengambil data penelitian.
2. Uji Reliabilitas Kuisioner
Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui
besarnya indeks kepercayaan instrument dari butir item kuisioner.
Setelah dilakukan uji validitas dan diperoleh butir pertanyaan yang
valid, selanjutnya dilakukan uji reabilitas dengan menggunakan
rumus Cronbach Alpha. Keputusan untuk mengetahui bahwa
instrument adalah reliable jika nilai r Alpha > 0,6. Dari analisis
dengan program SPSS diperoleh uji reliabilitas seperti pada Tabel
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.774 36
Sumber: Peneliti (2013)
Dari hasil uji tersebut terlihat nilai Cronbach's Alpha sebesar
0,774 lebih besar dari 0,6 yang berarti butir item pertanyaan dari
seluruh variabel seluruhnya reliable dan dapat digunakan dalam
penelitian.
43 Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis
4.3.1 Analisis Hasil Penelitian
43.1.1 Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi adalah salah satu alat ukur analisis kausal yang
telah dikenal luas. Analisis ini ditunjukkan untuk mengukur pengaruh
satu atau beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat tertentu.
Rekapitulasi hasil persamaan regresi linier berganda akan diperlihatkan
dalam perhitungan SPSS pada Tabel 4.3:
Tabel 43
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients'
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
Berdasarkan data Tabel 43 maka dapat diperoleh hasil persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 2,466 + 0,071 X1 +0,413 X2
+ 0,437 X3
a = 2,466 adalah bilangan konstanta yang berarti apabila variabel bebas
yaitu X1 (Produk), X2 (Kepuasan) dan X3 (Keterlibatan Konsumen)
sama dengan nol, maka besarnya variabel Y (Keputusan Pembelian)
adalah 2,466. Dengan kata lain besarnya keputusan pembelian tidak
dapat digambarkan secara kuantiatif, jika tidak ada variabel produk,
kepuasan dan keterlibatan konsumen masih ada variabel lain diluar
model yang mempengaruhi,
b = 0,071 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X1 (Produk)
yang berarti setiap peningkatan (penambahan) variabel Produk (X1)
akan meningkatkan variabel terikat Y (Keputusan Pembelian)
sebesar 0,071. Dengan asumsi variabel bebas lainnya (X2 dan X3)
konstan. Jika variabel Produk, ada kecenderungan meningkat maka
Keputusan Pembelian akan meningkat. Jika variabel produk ada
kecenderungan menurun maka Keputusan Pembelian juga akan
menurun, c = 0,413 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas
X2 (Kepuasan) yang berarti setiap peningkatan (penambahan)
variabel Kepusan (X2) akan meningkatkan variabel terikat Y
(Keputusan Pembelian) sebesar 0,413. Dengan asumsi variabel
bebas lainnya (X1 dan X3) konstan. Jika variabel Kepuasan, ada
meningkat. Jika variabel Kepuasan ada kecenderungan menurun
maka Keputusan Pembelian juga akan menurun, d = 0,437 adalah
besarnya koefisien regresi variabel bebas X3 (Keterlibatan
konsumen) yang berarti setiap peningkatan (penambahan) variabel
Keterlibatan Konsumen (X3) akan meningkatkan variabel terikat Y
(Keputusan Pembelian) sebesar 0,437. Dengan asumsi variabel
bebas lainnya (X1 dan X2) konstan. Jika variabel Keterlibatan
Konsumen, ada kecenderungan meningkat maka Keputusan
Pembelian akan meningkat. Jika variabel Keterlibatan Konsumen
ada kecenderungan menurun maka Keputusan Pembelian juga akan
menurun.
Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bagaimana
pengaruh variabel bebas (X1, X2 dan X3> terhadap variabel terikat (Y).
Pengaruh positif menunjukkan bahwa perubahan variabel bebas (X1i, X2
dan X3) akan searah dengan perubahan keputusan pembelian (Y).
4.3.1.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalhas Data
Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual
regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik
P-P Plot. Data yang normal adalah data yang membentuk
titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil
analisis regresi linier dengan grafik normal P-P Plot terhadap
adanya pola grafik yang normal, yaitu adanya sebaran titik
yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Seperti pada
Gambar 4.1 :
Normal P-P Plot of Regression Standardized
Residual Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber: Peneliti (2013) Gambar 4.1 Uji Normalitas
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa
titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti
bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat
besarnya tolerance value dan variance inflation factor (VIF).
Dari hasil perhitungan Tabel 4.4 uji multikolinieritas
menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki nilai
tolerance lebih dari 0,1 (10%), artinya tidak ada korelasi
antar variabel bebas. Hasil perhitungan juga menunjukkan
(<10). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala
multikolinieritas dalam model regresi yang digunakan.
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t m Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta Tolerance VIF
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan Scatter Plot. Jika tidak terdapat variabel yang
signifikan maka dapat disimpukan tidak adanya masalah
heteroskedastisitas. Hasil pengujian sebagaimana pada
Gambar 4.2.
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan
tidak terdapat pola yang jelas dari titik-titik tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki gejala
adanya heteroskedastisitas, yang berarti tidak ada gangguan
Sumber: Peneliti (2013)
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Pada pengujian autokorelasi bertujuan menguji
apakah teijadi korelasi antar anggota serangkaian data
observasi yang diurutkan menurut waktu (time series) dan
ruang (cross series). Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan metode statistik dari Durbin-Watson dengan
ketentuan:
1) Nilai D W < 1,10; ada Autokorelasi
2) Nilai DW antara 1,10 s.d 1,54 ; tanpa kesimpulan
3) Nilai DW antara 1,55 s.d 2,46; tidak ada Autokorelasi
4) Nilai DW antara 2,47 s.d 2,90 tanpa kesimpulan
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Dari hasil pengujian Tabel 4.5 diketahui bahwa nilai
DW sebesar 1,698. Nilai ini berada pada nilai DW antara
1,55 s.d 2,46 artinya data yang ada tidak ada autokorelasi.
4.3.1.3 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R Square)
Dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi R sebesar 0,718. Hal
ini memperlihatkan bahwa secara keseluruhan variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat Y (Keputusan Pembelian) secara kuat,
karena mendekati nilai 1.
Disamping itu diperoleh pula bahwa nilai R Square (R2) sebesar
0,515 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1, X2 dan X3) secara
bersama-sama memberikan kontribusi terhadap variabel terikat Y
(Keputusan Pembelian) sebesar 51,5% dan setelah disesuaikan nilai
sisanya sebesar 48,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
4.3.2 Uji Hipotesis
4.3.2.1 Uji Hipotesis I (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui variabel bebas (Produk,
Kepuasan dan Keterlibatan konsumen) secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian). Langkah-langkah
pengujian:
1. Menentukan Hipotesis
H0 : ß1 = ß2 = ß3 = 0, tidak ada pengaruh secara simultan antara produk
(X1), kepuasan (X2), keterlibatan konsumen (X3) dalam
keputusan pembelian (Y).
Ha : ß1≠ ß2≠ ß3≠ 0, ada pengaruh secara simultan antara produk (X1),
kepuasan (X2), keterlibatan konsumen (X3) dalam keputusan
pembelian (Y).
2. Menentukan nilai Fhitung dan Ftabel
Hasil uji sebagai berikut:
a. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti
variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat
b. Jika Fhitung < Ftabel? maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti
variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh signifikan
3. Kesimpulan hasil perhitungan uji F
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui program SPSS
menunjukkan hasil Fhitung = 51,508 dengan signifikansi 0,000 <
0,05. Nilai Ftabel dengan dfl = 3 dan d£2 = 96 diperoleh sebesar 2,68.
Dengan demikian nilai Fhitung = 51,508 lebih besar dari nilai Ftabel -
2,68. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa secara
simultan variabel Produk, Kepuasan dan Keterlibatan Konsumen
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian
diterima.
4.3.2.2 Uji Hipotesis U (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui variabel bebas (Produk,
Kepuasan dan Keterlibatan Konsumen) secara parsial terhadap variabel
terikat (Keputusan Pembelian). Dengan menggunakan a = 5% yang
berarti tingkat keyakinan adalah sebesar 95% maka besarnya ttabel
diperoleh sebesar = 1,658. Berikut akan dijelaskan pengujian masing-
masing variabel secara parsial, antara lain: Langkah-langkah pengujian
1. Menentukan Hipotesis
H0 : ß1 = 0, (tidak ada pengaruh) artinya bahwa variabel bebas (X)
tidak mempunyai pengaruhi secara parsial yang signifikan
terhadap variabel terikat (Y), dimana i=l,2,3
Ha : ß1 ≠ 0, (ada pengaruh) artinya bahwa variabel bebas (X)
mempunyai pengaruh secara parsial yang signifikan terhadap
2. Menentukan nilai thitung dan ttabel
Nilai thitung yang diperoleh dari hasil pengolahan SPSS Hasil
uji sebagai berikut:
a. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel
bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.
b. Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel
bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.
3. Kesimpulan hasil perhitungan uji t
a. Uji pengaruh variabel produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian
(Y) ponsel nokia
n =100
α = 0,05
df= n-k =100-3 = 97
nilai ttabel = 1,658
nilai thitung = 0,879
Dari hasil perhitungan ternyata H0 diterima dan Ha ditolak
karena nilai thitung < ttabel dimana 0,879 < 1,658, dan signifikansi
yang diperoleh adalah sebesar 0,382, nilai signifikansi lebih besar
dari pada nilai α yaitu 0,05. Dengan demikian berarti bahwa secara
pasial variabel produk (X1) tidak signifikan terhadap Keputusan
b. Uji pengaruh variabel Kepuasan (X2) terhadap Keputusan
Pembelian (Y) Ponsel Nokia
n =100
a = 0,05
df= n-k =100-3 = 97
nilai ttabel = 1,658
nilai thitung 4,582
Dari hasil perhitungan ternyata H0, ditolak dan Ha diterima
karena nilai thitung > ttabel dimana 4,582 > 1,658, dan signifikansi
yang diperoleh adalah sebesar 0,000, nilai signifikansi lebih kecil
dari pada nilai α yaitu 0,05. Dengan demikian berarti bahwa secara
pasial variabel Kepuasan (X2) signifikan terhadap Keputusan
Pembelian (Y) ponsel nokia.
c. Uji pengaruh variabel Kepuasan (X2) terhadap Keputusan
Pembelian (Y) Ponsel Nokia
n =100
α = 0,05
df= n-k =100-3 = 97
nilai ttabel = 1,658
nilai thitung = 4,811
Dari hasil perhitungan ternyata Ho ditolak dan Ha diterima
karena nilai thimng > Wi dimana 4,811 > 1,658, dan signifikansi
dari pada nilai a yaitu 0,05. Dengan demikian berarti bahwa secara
pasial variabel Keterlibatan Konsumen (X3) signifikan terhadap
Keputusan Pembelian (Y) ponsel nokia.
4.3.2.3 Uji Hipotesis m (Uji Dominan)
Untuk mengetahui variabel mana yang dominan diantara variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka dilakukan dengan melihat
rangking koefisien regresi yg distandartkan (0) atau Standardized of
Coefficients Beta dari masing-masing variabel bebas yang signifikan.
Variabel yg memiliki koefisien 0 (beta) terbesar merupakan salah satu
variabel bebas (X) yg dominan pengaruhnya terhadap variabel terikat
(Y).
Dari hasil analisis regresi diketahui bahwa nilai koefisien regresi
(Pi) = 0,079 nilai koefisien regresi (fo) = 0,453 dan nilai regresi koefisien
(fc) = 0,411. Melihat besarnya nilai koefisien regresi dari ketiga variabel
bebas tersebut diketahui variabel Kepuasan mempunyai pengaruh
dominan terhadap Keputusan Pembelian ponsel nokia.
4.4 Pembahasan
Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel produk, kepuasan dan
keterlibatan konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian. Untuk mengetahui hasil pembahasan penelitian yaitu
1. Uji F (Uji Simultan)
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
dilihat dari Tabel ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 51,508 pada tingkat
signifikansi 5%, nilai Ftabel untuk derajat kebebasan dfl = k = 3 dan d£2 =
n-k- 1 = 96, maka Ftabel= 2,68 karena Fhitung = 51,508 lebih besar dengan
signifikan 0,000 < 0,05 maka H0, diterima dan Ha ditolak, sehingga
kesimpulannya variabel X1, X2 dan X3 secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) ponsel Nokia. Hal ini berarti
mendukung hipotesis pertama bahwa variabel produk, kepuasan dan
keterlibatan konsumen secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel keputusan pembelian ponsel Nokia.
2. Uji t (Uji Parsial)
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS
diperoleh hasil thitung masing-masing dari variabel bebas adalah nilai
thitung untuk produk 0,879 < ttabel 1,658 dengan signifikansi 0,382 > 0,05
maka H0, diterima dan Ha ditolak. Sehingga kesimpulannya secara parsial
variabel produk (X1) mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) ponsel Nokia. Sedangkan nilai thitung untuk
kepuasan sebesar 4,582 dan nilai thitung untuk keterlibatan konsumen sebesar
4,811 > ttabel 1,658 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Sehingga kesimpulannya secara parsial variabel kepuasan (X2)
dan variabel keterlibatan (X3) konsumen mempunyai pengaruh signifikan
3. Uji Dominan
Dilihat dari beta hasil perhitungan SPSS untuk tabel koefisien, untuk
uji dominan diperoleh besarnya koefisien beta untuk variabel produk
sebesar 0,079, variabel kepuasan sebesar 0,453 dan variabel keterlibatan
konsumen sebesar 0,411, dengan demikian variabel kepuasan merupakan
variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian, karena
memiliki beta tertinggi sebesar 0,453 dibanding dengan variabel bebas yang
lain, selain itu dapat diketahui juga bahwa nilai thitung variabel kepuasan
sebesar 4,582. Dan diperkuat nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05.
Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan merupakan variabel
dominan yang mempengaruhi variabel keputusan pembelian (Y) ponsel
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. berdasarkan analisis data yang dilakukan maka diperoleh persamaan regresi
Y = 2,466 + 0,071 X1 + 0,413X2 + 0,437X3. Dari persamaan ini diketahui
konstanta bernilai positif, ini berarti bahwa peningkatan variabel produk
(X1), kepuasan (X2) dan keterlibatan konsumen (X3) akan memberikan
peningkatan terhadap keputusan pembelian (Y) ponsel nokia. Koefisien
regresi produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen positif. Hal ini berarti
setiap terdapat perubahan kenaikan variabel produk (X1), kepuasan (X2) dan
keterlibatan konsumen (X3) maka variabel keputusan pembelian (Y) ponsel
nokia akan mengalami kenaikan atau mengalami perubahan secara searah.
2. Dari hasil uji F yang dilakukan diketahui bahwa pada taraf signifikan 0,05
nilai Fhitung (51,508) > Ftabel (2,68), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini
berarti bahwa produk (X1), kepuasan (X2) dan keterlibatan konsumen (X3)
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y) ponsel nokia. Dengan demikian hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen secara
simultan dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)