• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRODUK KEPUASAN DAN KETERLIBATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PRODUK KEPUASAN DAN KETERLIBATA"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PRODUK, KEPUASAN DAN KETERLIBATAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAYANGKARA FAKULTAS EKONOMI

DI SURABAYA

Dr. MUSLICHAH ERMA WIDIANA, Dra.Ec.,MM IFFAH SA'DIYAH

FAKULTAS EKONOMI

PRODI EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS BHAY ANGKARA SURABAYA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : PENGARUH PRODUK, KEPUASAN DAN KETERLIBATAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA

PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAYANGKARA FAKULTAS

EKONOMI DI SURABAYA

Tim Peneliti :

Nama Peneliti Bidang Keahlian Institusi

Dr. Dra.Ec., Muslichah Erma Widiana. MM M. Pemasaran Ubhara Surabaya

Iffah Sa'diyah - Ubhara Surabaya

Mengetahui Surabaya, Desember 2013

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Peneliti

Dra. Ec. Cholifah, MM Dr. Muslichah Erma Widiana, Dra.Ec.,MM

Menyetujui, Ka. LPPM

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan Nya, sehingga penelitian dengan judul:

PENGARUH PRODUK, KEPUASAN DAN KETERLIBATAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAY ANGKARA FAKULTAS EKONOMI DI SURABAYA

Dapat terselesaikan dalam penyusunan penelitian banyak pihak yang telah memberikan bantuan sehingga pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Suharto, SH., M.Hum. selaku Rektor Universitas Bhayangkara Surabaya.

2. Bapak Dra. Ec.Cholifah, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya.

3. Berbagai pihak yang telah membantu dan menyediakan waktunya demi terselesainya penelitian ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Akhir kata, dengan kerendahan hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Surabaya, Desember 2013

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

ABSTRAKSI ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Sistematika Penulisan. ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 6

2.2 Landasan Teori ... 7

2.2.1 Pemasaran dan Konsep Pemasaran ... 7

2.2.2 Produk ... 8

2.2.2. 1 Pengertian Produk ... .9

2.2.3 Kepuasan / Ketidakpuasan Konsumen ... 9

2.2.3.1 Kepuasan Konsumen ... 9

2.2.3.2 Ketidakpuasan Konsumen ... 10

2.2.4 Keterlibatan Konsumenl&tiulSeSfcKitiStiDmi ... 11

2.2.4.1 Pengertian Keterlibatan Konsumen ... 11

2.2.4.2 Faktor Terpenting Yang Mempengaruhi Tingkat Keterlibatan Konsumen ... 12

2.2.5 Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian ... 13

2.2.6 Pengaruh Kepuasan terhadap Keputusan Pembelian...14

2.2.7 Pengaruh Keterlibatan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian ... 15

2.3 Kerangka Konseptual ... 16

(5)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Proses Kerangka Berfikir ... 19

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 19

3.2.1 Variabel Terikat ... 19

3.3.2 Sampel.. ... 22

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... ... 23

3.5 Prosedur Pengambilan / Pengumpulan Data ... 24

3.5.1 Jenis Data ... 24

3.5.2 Metode Pengumpulan Data ... 25

3.6 Pengujian Data... 25

3.6.1 Uji Validitas Data... 25

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 26

3.7 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 26

3.7.1 Analisis Data ... 26

3.7.1.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 26

3.7.1.2 Uji Asumsi Klasik.... ... 27

3.7.1.3 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 30 3.7.2 Uji Hipotesis ... 31

3.7.2.1 Uji Hipotesis I (Uji F) ... 31

3.7.2.2 Uji Hipotesis H (Uji t) ... 32

3.7.2.3 Uji Hipotesis III (Uji Dominan) ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Obyek Penelitian ... 34

4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Bhayangkara Surabaya... .... 34

4.2 Data dan Diskripsi Hasil Penelitian ... 37

4.2.1 Pengujian Data/Pengambilan Data Kuisioner ...37

4.3 Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis ... 39

4.3.1 Analisis Hasil Penelitian ... 39

4.3.1.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 39

(6)

4.3.1.3 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien -

Determinasi (R Square) ... 46 4.3.2 Uji Hipotesis ... 47 4.4 Pembahasan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 55 5.2 Saran ... 57

(7)

ABSTRAKSI

PENGARUH PRODUK, KEPUASAN DAN KETERLIBATAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAY ANGKARA FAKULTAS EKONOMI DI

SURABAYA

Muslichah Erma Widiana, Iffah Sa'diyah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh simultan dan parsial variabel-variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya, dan untuk mengetahui diantara variabel-variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada 100 responden. Sedangkan populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya yang menggunakan ponsel Nokia. Teknik dalam pengambilan sampel adalah strata (stratified). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi pustaka. Selanjutnya dari data yang diperoleh dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji F dan uji t. Dari penelitian didapat hasil bahwa variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Sedangkan secara parsial variabel produk tidak berpengaruh signifikan dan variabel bebas yang lain yaitu kepuasan dan keterlibatan konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Variabel kepuasan merupakan variabel bebas yang dominan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia.

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi.

Perkembangan teknologi setiap hari berkembang, hal ini terbukti dengan

banyak bermunculannya perangkat-perangkat kerja sehari-hari yang

dilengkapi dengan teknologi kelas tinggi. Kebutuhan masyarakat akan

teknologi menjadikan dunia teknologi semakin canggih, komunikasi yang

dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan

teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak. Salah satu teknologi

yang saat ini sedang trend dan digemari masyarakat Indonesia adalah Ponsel

atau biasa disebut dengan Handphone.

Kemajuan teknologi telepon, televisi dan komputer, mendorong

masyarakat untuk selalu berusaha mengikuti, termasuk dampaknya terhadap

perusahaan dalam menghasilkan dan memasarkan produk mereka. Manusia

pada dasarnya butuh berkomunikasi dengan individu lain. Perkembangan

situasi dan kondisi saat ini menuntut masyarakat untuk dapat berkomunikasi

dengan cepat, baik untuk kepentingan bisnis maupun kepentingan pribadi.

Ponsel adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang

mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon sehingga

konvensional namun dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu

disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel,

(9)

produsen telekomunikasi ponsel untuk menambah teknologi-teknologi terbaru

di dalamnya. Saat ini ponsel bukanlah suatu hal yang dianggap mewah atau

langka. Ponsel sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat

Indonesia. Dari kalangan bawah sampai kalangan atas sudah menggunakan

ponsel. Disamping harga yang ditawarkan cukup teijangkau, berbagai fitur

ponsel juga diberikan sebagai penunjang majunya teknologi. Ponsel yang

awalnya hanya sekedar digunakan untuk telpon dan SMS saja.

Seiring berkembangnya waktu, Selular atau mobile phone atau yang

lebih populer dengan HP, menjadi konsentrasi lain bagi konsumen. Hal

tersebut dikarenakan adanya era internet. Internet ialah jaringan global antara

komputer untuk berkomunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan

dunia seperti: sekolah, universitas, institusi riset, museum, bank, perusahaan

bisnis, perorangan, stasiun TV ataupun radio. Internet berfungsi sebagai aspek

komunikasi, penyedia informasi, dan fasilitas untuk memperkenalkan suatu

produk.

Persaingan yang semakin ketat di mana semakin banyak produsen yang

terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan

setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen

sebagai tujuan utama (Fandy Tjiptono, 2008:24). Dengan semakin banyaknya

produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen memiliki pilihan

yang semakin banyak untuk menentukan jadi tidaknya pembelian.

Tenaga pemasaran merupakan kepanjangan tangan dari manajer

(10)

produk, kepuasan, keterlibatan konsumen dan motivasi pembelian. Inti dari

kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli

barang atau jasa yang tersedia disaat mereka membutuhkan. Oleh karena itu

penting artinya bagi manajer pemasaran untuk mengetahui bagaimana

konsumen dapat tertarik pada produk dan jasa yang ditawarkan dan

mengetahui kesempatan baru yang berasal dari infomasi konsumen sehingga

dapat disusun segmen pasar baru dan perusahaan bisa berkembang dengan

cepat dimasa yang akan datang.

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka peneliti ingin

mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel-variabel tersebut dengan

judul: PENGARUH PRODUK, KEPUASAN DAN KETERLIBATAN

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL NOKIA

PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAYANGKARA FAKULTAS

EKONOMI DI SURABAYA.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah maka rumusan masalah yang peneliti

ajukan adalah sebagai berikut:

1. Apakah variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen mempunyai

pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian

ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi

(11)

2. Apakah variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen mempunyai

pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian

ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi

di Surabaya ?

3. Diantara variabel produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen manakah

yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian ponsel

Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di

Surabaya ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan secara khusus memiliki tujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen

secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia

pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya.

2. Untuk mengetahui pengaruh produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen

secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia

pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya.

3. Untuk mengetahui pengaruh mana dari variabel produk, kepuasan dan

keterlibatan konsumen yang memiliki pengaruh dominan terhadap

keputusan pembelian ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas

(12)

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, judul penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian diharapkan dapat menjadikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan

dihidang manajemen khususnya teori-teori pemasaran yang menekankan

bahwa keputusan pembelian dapat dilakukan dengan produk, kepuasan dan

keterlibatan konsumen.

2. Sebagai tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk dapat

mengembangkan produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Sebagai referensi organisasi atau perusahaan secara umum dalam

menggunakan teori produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen terhadap

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Topik penelitian yang berhubungan dengan keputusan konsumen

pernah dilakukan oleh: Faisal Abbas (2009) dengan judul "Faktor Bauran

Pemasaran yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli

Makanan Di Restoran Hachi-hachi Bistro G-Walk Surabaya". Penelitian ini

menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan

menggunakan kuisioner dan data sekunder yang diperoleh langsung melalui

tanya jawab kepada responden di Hachi-hachi Bistro Surabaya.

Penelitian terdahulu yang kedua diakukan oleh Fiorentina Ite (2007),

dengan judul "Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen pada Factory Outlet Darmo di Surabaya". Penelitian ini

menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan

menyebarkan kuisioner kepada para konsumen yang datang di Factory Outlet

Darmo di Surabaya.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang sama-sama

menggunakan variabel produk (bebas) dan variabel keputusan pembelian

(terikat). Sedangkan, perbedaan penelitian terdahulu menggunakan variabel

harga dan penelitian sekarang menggunakan variabel kepuasan dan

(14)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pemasaran dan Konsep Pemasaran

Peran pemasaran dewasa ini menjadi sangat penting bagi

suksesnya suatu produk dan jasa dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen. Kegiatan bisnis perusahaan tidak akan berjalan

dengan baik tanpa didukung oleh kegiatan pemasaran yang baik. Proses

pemasaran diawali ketika muncul kebutuhan dan keinginan yang

menjadi tuntutan dasar manusia. Kebutuhan dan keinginan tersebut harus

diikuti dengan kemampuan untuk memenuhinya agar menjadi sebuah

permintaan. Melalui pemintaan tersebut, pemasar kemudian

menciptakan penawaran yang sesuai dengan keinginan pasar sasaran

(Kotler, 2002:11).

Kotler and Keller (2007:6) mendefinisikan pemasaran sesuai

dengan American Marketing Association, yaitu : "Marketing is an

organizational function and a set ofproccess for creating communicating,

and delivering value to customer and for managing customer

relationships in ways that benefit the organizational and its stake

holders". Dapat diartikan bahwa pemasaran merupakan sebuah fungsi

organisasi dan sebuah rangkaian proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada konsumen dan

kemudian menjaga hubungan dengan konsumen dengan cara yang

menguntungkan bagi organisasi dan semua pihak yang berkepentingan

(15)

Dari kedua definisi tersebut dapat dikatakan bahwa pemasaran

adalah segala kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperlancar

saluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan

menggunakan unsur-unsur buaran pemasaran yang ada, sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen dengan tujuan menciptakan

permintaan efektif.

2.2.2 Produk

2.2.5.1 Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang

meliputi mutu/kualitas, pilihan yang ada (options), merek (brand names),

pengemasan (packaging), macam (product items), ukuran (sizes), jenis

(product lines), dan jaminan (Sofjan Assauri, 2004:200). Selain itu,

produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang

dijabarkan melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci, konsep produk

total meliputi barang, kemasan, merek, label, dan jaminan (Fandy

Tjiptono, 2008:95). Yang dimaksud dengan produk dalam penelitian ini

adalah barang yang ditawarkan oleh pemasar kepada konsumen atau

calon konsumen yang meliputi kualitas produk, harga, dan kelengkapan

produk.

2.2.3 Kepuasan / Ketidakpuasan Konsumen 2.2.6.1 Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai keseluruhan sikap

(16)

memperoleh dan menggunakannya (Mowen, 2002:89). Ini merupakan

penilaian evaluatif pasca pemilihan yang disebabkan oleh seleksi

pembelian khusus dan pengalaman menggunakan atau mengkonsumsi

barang atau jasa tersebut. Dari prespektif manajerial, mempertahankan

pelanggan atau meningkatkan kepuasan pelanggan adalah hal yang

sangat kritis.

Menurut Kotler (2002:42), bahwa kepuasan adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan

antara persepsi atau kesannya terhadap kineija (atau hasil) suatu produk

dan harapan-harapannya. Sedangkan konsep kepuasan yang

didefinisikan oleh Loundon and Bitta (2000:579) adalah -."Satisfaction

refers to the buyer's state of heing adequately rewarded in a btrying

situation for the sacrifice he has made." Yang berarti kepuasan adalah

keadaan dimana pembeli merasa dihargai atas pengorbanan yang telah ia

lakukan dalam kondisi pembelian suatu barang atau jasa.

Kepuasan itu penting karena penjualan perusahaan berasal dari

dua kelompok dasar, konsumen baru dan konsumen lama. Pada

umumnya biaya untuk menaik konsumen baru lebih besar dibandingkan

mempertahankan konsumen lama (Kotler and Amstrong, 2001:228)

dengan cara memuaskan pelanggan. Kepuasan konsumen merupakan

kunci untuk membuat hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Konsumen yang puas akan membeli kembali produk, berbicara yang

(17)

merek dan iklan pesaing, serta membeli produk lain dari perusahaan

yang sama.

Konsumen membentuk harapan mereka berdasarkan pesan yang

diterima dari penjual, teman, dan sumber informasi lain. Jika penjual

melebih-lebihkan manfaat suatu produk, konsumen akan mengalami

harapan yang tak tercapai (disconfirmed expectation), yang akan

menyebabkan ketidakpuasan. Semakin besar kesenjangan antara harapan

dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. 2.2.6.2

Ketidakpuasan Konsumen

Kotler, (2002) ketidakpuasan konsumen (Dissatisfaction) adalah

perasaan yang timbul apabila terjadi ketidaksesuaian antara persepsi dan

harapan, dimana persepsi konsumen lebih rendah dibandingkan dengan

harapannya. Tantangan sesungguhnya dalam mengukur kepuasan atau

ketidakpuasan konsumen tidak hanya sekedar melalui pertimbangan

penampilan dan harapan saja, dapat juga melalui sebuah proses yang

sangat kompleks. Kepuasan itu sendiri merupakan sesuatu yang

dirasakan oleh pelanggan apabila pemenuhan kebutuhan mereka

terhadap kinerja suatu produk atau pelayanan tertentu telah sesuai

dengan harapan mereka.

Ketidakpuasan mengenai model Diskonfirmasi Ekspektasi

menjelaskan bahwa ketidakpuasan konsumen merupakan perbandingan

antara harapan mengenai merek yang seharusnya berfungsi dengan

(18)

merasa puas, tidak puas atau dalam keadaan netral (tidak merasa puas

dan tidak merasa tidak puas) terhadap produk atau jasa dari perusahaan

(Sumarwan, 2003:322).

2.2.4 Keterlibatan Konsumen

2.2.4.1 Pengertian Keterlibatan Konsumen

Keterlibatan (involvement) adalah mengacu pada persepsi

konsumen tentang pentingnya atau relavansi personal suatu obyek,

kejadian, atau aktivitas. Konsumen yang melihat bahwa produk yang

memiliki konsekwensi relavan secara pribadi dikatakan terlibat dengan

produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut. Mowen

(2002:83), definisi keterlibatan (involvement) adalah pribadi yang

dirasakan penting dan/atau minat konsumen terhadap perolehan,

konsumsi, dan disposisi barang, jasa, atau ide. Dengan semakin

meningkatnya keterlibatan, konsumen memiliki motivasi yang lebih

besar untuk memperhatikan, memahami dan mengelaborasikan

informasi tentang pembelian.

J. Paul. Peter and Jerry C. Olson, (2002:82) "Keterlibatan

konsumen adalah status motivasi yang menggerakkan serta

mengarahkan proses kognitif {berfikir) dan perilaku konsumen pada saat

mereka membuat keputusan."

2.2.4.2 Faktor Terpenting Yang Mempengaruhi Tingkat Keterlibatan

Konsumen

(19)

2. Karakteristik komunikasi yang diterima konsumen.

3. Karakteristik situasi dimana konsumen beroperasi.

4. Kepribadian konsumen.

Dalam komunikasi juga dapat meningkatkan keterlibatan seiring

dengan naiknya emosi konsumen. Situasi atau konteks dimana

pembelian dilakukan juga mempengaruhi keterlibatan. Memahami

tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk berarti pemasar berusaha

mengidentifikasi hal- hal yang menyebabkan seseorang merasa harus

terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk. Mowen, (2002:83)

mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu

pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan yang

ditimbulkan oleh stimulus.

Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa konsumen yang

mempunyai keterlibatan tinggi (high involvement) dalam pembelian

suatu produk, dan ada juga konsumen yang mempunyai keterlibatan

rendah (low involvement) atas pembelian suatu produk. Walaupun

karakteristik low invovement merupakan fenomena bahkan fakta yang

nyata, pemasar selalu berusaha agar konsumenya mempunyai

keterlibatan yang tinggi terhadap pembelian produk yang ditawarkanya.

Mowen and Minor, (2002:86) mengemukakan bahwa hal ini didasarkan

pada kenyataan bahwa konsumen yang lebih terlibat berarti mempunyai

komitmen. Oleh karena itu, pemasar selalu mengarahkan konsumenya

(20)

2.2.5 Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian

Produk adalah merupakan segala sesuatu yang ditawarkan

produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau

dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar

yang bersangkutan (Kotler, 2002:13). Setiap perusahaan akan berusaha

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan

menyediakan produk yang ada. Produk merupakan suatu sifat yang

komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus,

warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh

pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya (Kotler, 2002).

Keputusan membeli barang dapat dilakukan oleh konsumen

apabila produk yang tersedia mempunyai kualitas yang baik, lengkap, dan

harganya teijangkau yang memuaskan. Sehingga akan membuat

konsumen lebih senang karena barang yang diinginkannya tidak

mengecewakan. Selain itu, konsumen lebih leluasa dalam memilih barang

yang sesuai dengan kebutuhannya berdasarkannya jenis dan jumlahnya.

2.2.6 Pengaruh Kepuasan terhadap Keputusan Pembelian

Kepuasan adalah evaluasi paska konsumsi untuk memilih

beberapa alternatif dalam rangka memenuhi harapan. Mowen (2002:89)

mengatakan bahwa kepuasan tercapai ketika kualitas memenuhi dan

melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebaliknya, bila

kualitas tidak memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan

(21)

terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari perusahaan

lain yang mampu menyediakan kebutuhannya.

Kepuasan itu penting karena penjualan perusahaan berasal dari dua

kelompok dasar, konsumen baru dan konsumen lama. Pada umumnya

biaya untuk menaik konsumen baru lebih besar dibandingkan memper

tahankan konsumen lama (Kotler and Amstrong, 2001:228) dengan cara

memuaskan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan kunci untuk

membuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Konsumen yang

puas akan membeli kembali produk, berbicara yang menyenangkan

tentang produk tersebut, lebih sedikit memperhatikan merek dan iklan

pesaing, serta membeli produk lain dari perusahaan yang sama.

Sehingga dapat disimpulkan kepuasan yang dihasilkan dapat

berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang di lakukan oleh

konsumen.

2.2.7 Pengaruh Keterlibatan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian

Keterlibatan adalah mengacu pada persepsi konsumen tentang

pentingnya atau relavansi personal suatu obyek, kejadian, atau aktivitas.

(Peter and Olson, 2002:82). Keterlibatan konsumen pada pembelian

ponsel termasuk pada keterlibatan tinggi. Dalam pembelian ponsel

konsumen harus mencari informasi yang detail tentang produk yang akan

dibeli apakah sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut, pada saat

konsumen terlibat pada keterlibatan tinggi kecenderungan konsumen

(22)

yang terlibat pada keterlibatan yang rendah kecenderungan konsumen

untuk membeli merek semakin kecil.

Pada keterlibatan tinggi atau rendah difokuskan pada

pengidentifikasian jenis peraturan yang digunakan masyarakat untuk

memutuskan alternatif-alternatif produk yang akan dibeli dan bagaimana

konsumen merestrukturisasi informasi yang mereka terima sehingga

dapat menentukan pilihan Mowen and Minor, (2002:56). Perbedaan

mendasar pada keterlibatan tinggi dan keterlibatan rendah terletak pada

proses keputusan pembelian. Misalkan seberapa banyak atribut yang

digunakan untuk membandingkan beberapa merek, seberapa lama proses

pemilihan di dalam memproses informasi. Misalnya seberapa luas

penelurusan informasi, kemampuan daya serap pesan iklan, banyak dan

jenis respon kognitif sebagai akibat paparan iklan.

Sehingga dapat disimpulan keterlibatan konsumen dapat

berpengaruh atas keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

2.3 Kerangka Konseptual

Sumber: Peneliti (2013) Produk (X1)

Kepuasan (X2)

Keterlibatan Konsumen (X3)

(23)

Keterangan:

X1 : Produk merupakan variabel bebas yang mempengaruhi keputusan

pembelian.

X2 : Kepuasan merupakan variabel bebas yang mempengaruhi keputusan

pembelian.

X3 : Keterlibatan Konsumen merupakan variabel bebas yang

mempengaruhi keputusan pembelian. Y : Keputusan pembelian

merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh produk, kepuasan

dan keterlibatan konsumen.

Dasar penyusunan kerangka konsep pada penelitian ini mengenai

pengaruh antar variabel. Pengaruh variabel yang perlu dijelaskan yaitu produk,

kepuasan, keterlibatan konsumen dan keputusan pembelian. Kerangka

konseptual digunakan untuk memberikan gambaran rancangan penelitian

dengan dukungan konsep baik teoritik maupun empirik, yang dapat

memberikan gambaran untuk pemilihan dan penyusunan indikator-indikator

guna menilai variabel-variabel baik bebas maupun terikat dalam penelitian ini.

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang perlu dibuktikan

kebenarannya dalam suatu penelitian. Berdasarkan rumusan masalah maka

(24)

1. Bahwa produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen mempunyai pengaruh

secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia

pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya.

2. Bahwa produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen mempunyai pengaruh

secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia

pada mahasiswa Universitas Bhayangkara Fakultas Ekonomi di Surabaya

3. Bahwa produk mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan

pembelian ponsel Nokia pada mahasiswa Universitas Bhayangkara

(25)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.2 Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan variabel penelitian, maka definisi operasional variabel

penelitian adalah sebagai berikut:

3.2.1 Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, a.

Keputusan Pembelian (Y)

Menurut Philip Kotler (2002:251-252) Keputusan Pembelian

adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa

atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,

penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian,

keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Keputusan

pembelian diukur melalui dua indikator berikut:

1. Adanya jaminan produk.

2. Karena mudah didapatkan.

3.2.2 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

(26)

a. Produk (X1)

Sofjan Assauri (2004:200) Produk adalah segala sesuatu yang

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,

digunakan atau dikonsumsi yang meliputi mutu/kualitas, pilihan yang

ada (options), merek (brand names), pengemasan (packaging), macam

(product items), ukuran (sizes), jenis (product lines), dan jaminan.

Produk diukur melalui tiga indikator berikut:

1. Kualitas produk.

2. Fitur Produk.

3. Harga produk. Kepuasan (X2)

Mowen (2002:89) Kepuasan didefinisikan sebagai

keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa

setelah mereka memperoleh dan menggunakannya. Kepuasan diukur

melalui tiga indikator berikut:

1. Kemudahan menggunakan fitur-fitur pada ponsel nokia.

2. Pelayanan dalam menanggapi keluhan konsumen.

3. Desain produk pada ponsel nokia membuat tertarik Keterlibatan

Konsumen

Mowen and Minor (2002:83) Keterlibatan konsumen adalah

pribadi yang dirasakan penting dan/minat konsumen terhadap

perolehan, konsumsi, dan disposisi barang, jasa, atau ide. Keterlibatan

konsumen diukur melalui enam indikator berikut:

(27)

2. Model dari ponsel nokia mengikuti perkembangan zaman.

3. Permintaan saran dari orang lain.

Untuk masing-masing indikator diketahui dari jawaban

responden yang ada dalam kuisioner yang nilainya ditetapkan dengan

Skala Likert dengan menggunakan 5 skala pengukuran yaitu:

1. Memilih jawaban sangat setuju sekali = nilai 5

2. Memilih jawaban sangat setuju = nilai 4

3. Memilih jawaban setuju = nilai 3

4. Memilih jawaban tidak setuju = nilai 2

5. Memilih jawaban sangat tidak setuju = nilai 1

3.3 Teknik Penentuan Populasi, Besar Sampel (Sampel Size) dan Teknik Pengambilan Sampel 33.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2006:55) adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya angkatan 2008 hingga 2011.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan (BAAK), jumlah mahasiswa yang terdaftar sebagai

mahasiswa Fakultas Ekonomi sebesar 1358 mahasiswa, dengan pembagian

strata (tingkatan) sebagai berikut : Program Studi Manajemen sebesar 675

mahasiswa, Program Studi Akuntansi sebesar 636 mahasiswa dan Program

(28)

Tabel 3.1

Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Periode 2008-2011

Menurut Sugiyono (2006:56) Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Umar

(2008:65) untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan melalui

kuisioner, maka digunakan rumus:

n =

Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi, misalnya 10%.

Ukuran sampel ditentukan dengan tingkat presentase sebesar

10% sehingga dengan menggunakan rumus di dapatkan jumlah sampel

(29)

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel sebesar

99,9 responden. Dengan demikian jumlah dari 1358 populasi yang ada

dalam penelitian ini akan dibulatkan menjadi 100 responden yang akan

diteliti dengan mengisi kuisioner.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel strata (Stratified) merupakan

pengambilan sampel dimana populasinya dikelompokkan dalam strata

tertentu kemudian diambil sampel secara random dengan populasi yang

seimbang sesuai dengan posisi dalam populasi (Sugiarto, 2001).

Jumlah populasi yang akan diteliti sebesar 1358 maka ditentukan

100 sampel responden dengan cara mengisi kuisioner diantaranya adalah

mahasiswa Manajemen sebesar 50 responden, Akuntansi sebesar 47

responden, dan IESP sebesar 3 responden sesuai dengan proporsi yang

seimbang. Dimana kuisioner dibagikan kepada mahasiswa yang sedang

terdaftar atau menempuh study di Fakultas Ekonomi Universitas

Bhayangkara Surabaya.

3.5 Prosedur Pengambilan / Pengumpulan Data

3.5.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini terdapat pula dua macam sumber data

(30)

1. Data Primer

Data yang dikumpulkan dan diolah sendiri langsung oleh

obyeknya. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban

responden atas kuisioner dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

selama penelitian berlangsung.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, dikumpulkan

dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini dapat

berupa dokumen, catatan, buku yang berkaitan dengan obyek

penelitian.

3.5.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa

cara, yaitu:

a. Metode Kuisioner

Sejumlah daftar pernyataan tertulis yang disusun secara

terstruktur, kemudian disebarkan kepada responden. Dalam hal ini

yang menjadi responden penelitian adalah mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya.

b. Metode Observasi

Mengadakan pengamatan langsung kepada obyek yang diteliti

guna mencocokkan hasil kuisioner, sehingga mendapatkan keyakinan

(31)

3.6 Pengujian Data

3.6.1 Uji Validitas Data

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya

suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuisioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh

kuisioner tersebut. Uji Validitas dihitung dengan membandingkan nilai

τhitung (Corrected Item-Total Correlation) dengan nilai τtabel Jika hitung >

τtabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang

menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel

yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas

dengan uji statistik Croribach Alpha (oc). Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3.7 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.7.1 Analisis Data

3.7.1.1 Persamaan Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka sebagai langkah

(32)

diperoleh. Untuk mencari pengaruh produk, kepuasan, dan keterlibatan

konsumen terhadap keputusan pembelian, maka dilakukan pengolahan

dengan menggunakan metode statistik yang berbentuk regresi linier

berganda. Model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini,

adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

X1 = Produk

X2 = Kepuasan

X3 = Keterlibatan Konsumen

e = Variabel penganggu / standart error / tingkat kesalahan

a = Konstanta / intersep

b1, b2, b3 = Koefisien tiap-tiap variabel regresi

3.7.1.2 Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian klasik ini terdiri dari beberapa asumsi sebagai

berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal.

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

(33)

Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal

dan ploting data akan membandingkan dengan garis normal. Jika

distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

2. Uji Multikolinieritas

Pengujian terhadap Multikolinieritas dilakukan untuk

mengetahui apakah variabel bebas tersebut tidak saling berkorelasi.

Salah satu cara mendeteksi multikolinieritas adalah dengan

menggunakan uji korelasi pearson. Apabila koefisien korelasi

bermakna, maka hal ini berarti pada variabel bebas teijadi

Multikolinieritas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Multikolinieritas di dalam

model regresi dapat digunakan beberapa cara:

1) Menganalisis matriks korelasi variabel-vaiabel bebas. Jika antara

variabel bebas memiliki korelasi yang cukup tinggi (umumnya di

atas 0,9), maka hal ini merupakan indikasi adanya

Multikolinieritas.

2) Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai

VIF yang diperolehnya. Jika nilai tolerance yang diperoleh kurang

dari 1 dan VIF antara 1 dan 10 maka dapat dikatakan bahwa

persamaan suatu model penelitian tidak menunjukkan gejala

(34)

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tutup, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang terdapat homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(SRESID) dan variabel bebas (ZPRED). Deteksi terhadap

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana

sumbu Y adalah X yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual (Y

prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisis:

1. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyem-

pit), maka mengindikasikan telah teijadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak teijadi

(35)

4. Uji Autokorelasi

Pengujian Autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah

terjadi korelasi antar anggota serangkaian data observasi yang

diurutkan menurut waktu (time series) dan ruang (cross section). Hal

ini mempunyai arti bahwa suatu tahun tertentu dipengaruhi oleh tahun

sebelumnya menyebabkan uji F dan uji t menjadi tidak lagi efisien

atau varians tidak lagi maksimum. Untuk mengetahui ada atau

tidaknya Autokorelasi, dapat dilakukan uji Durbin Watson dengan

ketentuan:

1) Nilai DW < 1,10 ; ada Autokorelasi

2) Nilai DW antara 1,10 s.d 1,54 ; tanpa kesimpulan

3) Nilai DW antara 1,55 s.d 2,46; tidak ada Autokorelasi

4) Nilai DW antara 2,47 s.d 2,90 tanpa kesimpulan

5) Nilai DW> 2,90; ada Autokorelasi

3.7.1.3 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Koefisien korelasi (R) mengukur tingkat keeratan hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat pada model regresi. Nilai

koefisien determinasi (R2) merupakan hasil pengkuadratan koefisien

korelasi yang menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara variabel

bebas secara simultan terhadap variabel terikat atau dengan kata lain

seberapa besar X dapat memberikan kontribusi terhadap Y. Dalam

(36)

Keterlibatan Konsumen (X3). Sedangkan variabel terikat adalah

Keputusan Pembelian (Y) Ponsel Nokia.

3.7.2 Uji Hipotesis

3.7.2.1 Uji Hipotesis I (Uji F)

Uji F untuk melihat signifikan tidaknya pengaruh variabel-

variabel bebas yaitu produk, kepuasan, keterlibatan konsumen secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Dengan

Langkah- langkahnya sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

H0 : ß1 = ß2 = ß3 = 0, tidak ada pengaruh secara simultan antara produk

(X1), kepuasan (X2), keterlibatan konsumen (X3) dalam

keputusan pembelian (Y).

Ha : ß1≠ ß2≠ ß3≠ 0, ada pengaruh secara simultan antara produk (X1),

kepuasan (X2), keterlibatan konsumen (X3) dalam keputusan

pembelian (Y).

2. Level of significance (a) = 0,05

3. Menentukkan nilai Ftabel dengan tingkat signifikan sebesar 5% dengan

derajat kebebasan dfl = k dan df2 = n - k - 1, sedangkan Fhitung dapat

diketahui dari hasil output SPSS for windows (dilihat tabel ANOVA

pada kolom F).

4. Menentukan kriteria pengujian, yaitu dengan berdasarkan analisis

Fhitung dan nilai signifikannya untuk masing-masing variabel. Menurut

(37)

a. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti

variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat

b. Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti

variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat.

3.7.2.2 Uji Hipotesis n (Uji t)

Uji t untuk menguji tingkat signifikan peranan antara variabel

bebas (Produk, kepuasan, keterlibatan konsumen) terhadap variabel

terikat (Keputusan pembelian) secara parsial. Dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

a. H0 : ß1 = 0 (tidak ada pengaruh) artinya bahwa variabel bebas (X)

tidak mempunyai pengaruhi secara parsial yang signifikan

terhadap variabel terikat (Y), dimana i=l,2,3

b. Ha : ß1 ≠ 0 (ada pengaruh) artinya bahwa variabel bebas (X)

mempunyai pengaruh secara parsial yang signifikan terhadap

variabel terikat (Y), dimana i= 1,2,3.

2. Level of signifinance (a) = 0,05

3. Menentukkan nilai ttabel dengan tingkat signifikan sebesar 5% dengan

derajat kebebasan df - n - k, sedangkan thitung dapat diketahui dari hasil

(38)

4. Menentukan kriteria pengujian, yaitu dengan berdasarkan analisis

thitung dan nilai signifikannya untuk masing-masing variabel dimana:

a. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel

bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat

b. Jika thitung > Wi maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel

bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat

3.7.2.3 Uji Hipotesis III (Uji Dominan)

Untuk mengetahui variabel mana yang dominan pengaruhnya

diantara variabel bebas yang terdiri dari Produk (X1), Kepuasan (X2), dan

Keterlibatan Konsumen PC3) terhadap variabel terikat yaitu Keputusan

Pembelian (Y) Ponsel Nokia, maka dilakukan dengan melihat ranking

koefisien regresi yang distandarkan (ß) atau Standardized of Coefficients

Beta dari masing-masing variabel bebas yang signifikan. Variabel yang

memiliki koefisien ß (beta) terbesar merupakan salah satu variabel bebas

(39)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Bhayangkara Surabaya

Universitas Bhayangkara Surabaya adalah sebuah Perguruan

Tinggi di Surabaya yang statusnya milik Yayasan Brata Bhakti Daerah

Jawa Timur. Didorong oleh kesadaran tinggi untuk memberikan

pengabdian yang terbaik melalui jalur pendidikan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan turut meningkatkan kualitas pendidikan

masyarakat dalam upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya dan

dengan didorong pula oleh semangat Tri Brata melalui prakarsa

perwira-perwira Kepolisian Daerah Jawa Timur (d. h. SKOMDAK X /

JAWA TIMUR). Bertepatan dengan peringatan Hari Bhayangkara - Hari

Kepolisian RI Ke-38, tepatnya tanggal 1 Juli 1982, Universitas

Bhayangkara Surabaya didirikan dengan empat fakultas. Salah satu

syarat pendirian Perguruan Tinggi Swasta adalah harus berada dibawah

yayasan, oleh karena itu maka dibentuklah Yayasan Semeru sebagai

Badan Lembaga Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta melalui Akte

Notaris Nomor : 14 Tanggal 19 Juni 1982 diperbaharui dengan Akte

(40)

Kemudian muncul Kebijakan Kapolri harus bahwa semua

yayasan yang berada dibawah kendali Kepolisian harus diubah menjadi

Yayasan Brata Bhakti, maka Yayasan Semeru diubah menjadi Yayasan

Brata Bhakti Kepolisian Daerah Jawa Timur (YBBDJ) akan tetapi

sekarang dirubah lagi menjadi Yayasan Brata Bhakti Daerah Jawa Timur

(YBBDJ) dengan menghilangkan unsur kata Kepolisian. Pada tahun

1985 seluruh fakultas dan jurusan atau program studi Ubhara Surabaya

memperoleh status "Terdaftar" (dimana sebelumnya baru memiliki ijin

operasional dari Kopertis Wilayah VII Jawa Timur). Berkat

kesungguhan dari para pemrakarsa dan pengelolah serta petunjuk dan

arahan dari pimpinan POLRI dalam menata Perguruan Tinggi, Ubhara

Surabaya dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan

diberlakukannya kebijakan nasional dan kualifikasi penyelenggaraan

PTS dalam menjalankan fungsi pendidikan tinggi.

Pada tahun 1991 berturut-turut Fakultas Hukum, Fakultas

Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik, serta Fakultas Teknik

memperoleh status "Diakui" serta berlanjut pada tahun 1996 untuk

Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negara memperoleh

status "Disamakan". Bersamaan dengan itu semua, dalam penyediaan

sarana dan prasarana sebagai infrastruktur fisik berupa bangunan,

gedung kuliah dan perkantoran, telah didirikan beberapa bangunan diatas

(41)

Metropolitan Surabaya. Sehingga menjadikannya sebagai PTS yang

meyakinkan bagi Masyarakat luas dan tidak diragukan lagi sebagai

wadah kawah candra dimuka dan gerba wiyata luhur bhayangkara.

Melihat yang demikian semakin disadari dan diyakini bahwa hal

tersebut merupakan aset strategis POLRI untuk dapat lebih berkembang

lagi seiring dengan peranan utama yang harus dilakukan, yakni

meningkatkan mutu pendidikan sebagai kontribusi POLRI dalam bidang

(42)

4.2 Data dan Diskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Pengujian Data/Pengambilan Data Kuisioner

1. Uji Validitas Kuisioner

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted Butirl 126.95 163.563 .375 .765

Uji validitas dalam hal ini bertujuan untuk menguji tingkat

ketepatan instrumen dalam mengukur suatu kuisioner. Perhitungan

(43)

dengan bantuan komputer program SPSS. Keputusan mengenai

butir item pertanyaan yang dinyatakan valid dengan

membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, jika nilai rhitung > rtabel maka

butir item pertanyaan dinyatakan valid. Dari hasil uji validitas dapat

dilihat seperti Tabel 4.1.

Hasil perhitungan uji validitas terhadap butir item

pertanyaan menunjukkan bahwa seluruh butir item kuisioner

semuanya valid. Item kuisioner dinyatakan valid karena semua item

kuisioner lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi (a) = 5% yaitu

sebesar 0,195. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa

seluruh pertanyaan dalam kuisioner dinyatakan sah dan dapat

dipercaya untuk mengambil data penelitian.

2. Uji Reliabilitas Kuisioner

Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui

besarnya indeks kepercayaan instrument dari butir item kuisioner.

Setelah dilakukan uji validitas dan diperoleh butir pertanyaan yang

valid, selanjutnya dilakukan uji reabilitas dengan menggunakan

rumus Cronbach Alpha. Keputusan untuk mengetahui bahwa

instrument adalah reliable jika nilai r Alpha > 0,6. Dari analisis

dengan program SPSS diperoleh uji reliabilitas seperti pada Tabel

(44)

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.774 36

Sumber: Peneliti (2013)

Dari hasil uji tersebut terlihat nilai Cronbach's Alpha sebesar

0,774 lebih besar dari 0,6 yang berarti butir item pertanyaan dari

seluruh variabel seluruhnya reliable dan dapat digunakan dalam

penelitian.

43 Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis

4.3.1 Analisis Hasil Penelitian

43.1.1 Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis regresi adalah salah satu alat ukur analisis kausal yang

telah dikenal luas. Analisis ini ditunjukkan untuk mengukur pengaruh

satu atau beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat tertentu.

Rekapitulasi hasil persamaan regresi linier berganda akan diperlihatkan

dalam perhitungan SPSS pada Tabel 4.3:

Tabel 43

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients'

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

(45)

Berdasarkan data Tabel 43 maka dapat diperoleh hasil persamaan

regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 2,466 + 0,071 X1 +0,413 X2

+ 0,437 X3

a = 2,466 adalah bilangan konstanta yang berarti apabila variabel bebas

yaitu X1 (Produk), X2 (Kepuasan) dan X3 (Keterlibatan Konsumen)

sama dengan nol, maka besarnya variabel Y (Keputusan Pembelian)

adalah 2,466. Dengan kata lain besarnya keputusan pembelian tidak

dapat digambarkan secara kuantiatif, jika tidak ada variabel produk,

kepuasan dan keterlibatan konsumen masih ada variabel lain diluar

model yang mempengaruhi,

b = 0,071 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X1 (Produk)

yang berarti setiap peningkatan (penambahan) variabel Produk (X1)

akan meningkatkan variabel terikat Y (Keputusan Pembelian)

sebesar 0,071. Dengan asumsi variabel bebas lainnya (X2 dan X3)

konstan. Jika variabel Produk, ada kecenderungan meningkat maka

Keputusan Pembelian akan meningkat. Jika variabel produk ada

kecenderungan menurun maka Keputusan Pembelian juga akan

menurun, c = 0,413 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas

X2 (Kepuasan) yang berarti setiap peningkatan (penambahan)

variabel Kepusan (X2) akan meningkatkan variabel terikat Y

(Keputusan Pembelian) sebesar 0,413. Dengan asumsi variabel

bebas lainnya (X1 dan X3) konstan. Jika variabel Kepuasan, ada

(46)

meningkat. Jika variabel Kepuasan ada kecenderungan menurun

maka Keputusan Pembelian juga akan menurun, d = 0,437 adalah

besarnya koefisien regresi variabel bebas X3 (Keterlibatan

konsumen) yang berarti setiap peningkatan (penambahan) variabel

Keterlibatan Konsumen (X3) akan meningkatkan variabel terikat Y

(Keputusan Pembelian) sebesar 0,437. Dengan asumsi variabel

bebas lainnya (X1 dan X2) konstan. Jika variabel Keterlibatan

Konsumen, ada kecenderungan meningkat maka Keputusan

Pembelian akan meningkat. Jika variabel Keterlibatan Konsumen

ada kecenderungan menurun maka Keputusan Pembelian juga akan

menurun.

Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bagaimana

pengaruh variabel bebas (X1, X2 dan X3> terhadap variabel terikat (Y).

Pengaruh positif menunjukkan bahwa perubahan variabel bebas (X1i, X2

dan X3) akan searah dengan perubahan keputusan pembelian (Y).

4.3.1.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalhas Data

Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual

regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik

P-P Plot. Data yang normal adalah data yang membentuk

titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil

analisis regresi linier dengan grafik normal P-P Plot terhadap

(47)

adanya pola grafik yang normal, yaitu adanya sebaran titik

yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Seperti pada

Gambar 4.1 :

Normal P-P Plot of Regression Standardized

Residual Dependent Variable: KeputusanPembelian

Sumber: Peneliti (2013) Gambar 4.1 Uji Normalitas

Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa

titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti

bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat

besarnya tolerance value dan variance inflation factor (VIF).

Dari hasil perhitungan Tabel 4.4 uji multikolinieritas

menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki nilai

tolerance lebih dari 0,1 (10%), artinya tidak ada korelasi

antar variabel bebas. Hasil perhitungan juga menunjukkan

(48)

(<10). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala

multikolinieritas dalam model regresi yang digunakan.

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t m Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan

menggunakan Scatter Plot. Jika tidak terdapat variabel yang

signifikan maka dapat disimpukan tidak adanya masalah

heteroskedastisitas. Hasil pengujian sebagaimana pada

Gambar 4.2.

Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan

tidak terdapat pola yang jelas dari titik-titik tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki gejala

adanya heteroskedastisitas, yang berarti tidak ada gangguan

(49)

Sumber: Peneliti (2013)

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas

4. Uji Autokorelasi

Pada pengujian autokorelasi bertujuan menguji

apakah teijadi korelasi antar anggota serangkaian data

observasi yang diurutkan menurut waktu (time series) dan

ruang (cross series). Hal ini dapat dilakukan dengan

menggunakan metode statistik dari Durbin-Watson dengan

ketentuan:

1) Nilai D W < 1,10; ada Autokorelasi

2) Nilai DW antara 1,10 s.d 1,54 ; tanpa kesimpulan

3) Nilai DW antara 1,55 s.d 2,46; tidak ada Autokorelasi

4) Nilai DW antara 2,47 s.d 2,90 tanpa kesimpulan

(50)

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Dari hasil pengujian Tabel 4.5 diketahui bahwa nilai

DW sebesar 1,698. Nilai ini berada pada nilai DW antara

1,55 s.d 2,46 artinya data yang ada tidak ada autokorelasi.

4.3.1.3 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R Square)

Dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi R sebesar 0,718. Hal

ini memperlihatkan bahwa secara keseluruhan variabel bebas

mempengaruhi variabel terikat Y (Keputusan Pembelian) secara kuat,

karena mendekati nilai 1.

Disamping itu diperoleh pula bahwa nilai R Square (R2) sebesar

0,515 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1, X2 dan X3) secara

bersama-sama memberikan kontribusi terhadap variabel terikat Y

(Keputusan Pembelian) sebesar 51,5% dan setelah disesuaikan nilai

sisanya sebesar 48,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

(51)

4.3.2 Uji Hipotesis

4.3.2.1 Uji Hipotesis I (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui variabel bebas (Produk,

Kepuasan dan Keterlibatan konsumen) secara bersama-sama (simultan)

terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian). Langkah-langkah

pengujian:

1. Menentukan Hipotesis

H0 : ß1 = ß2 = ß3 = 0, tidak ada pengaruh secara simultan antara produk

(X1), kepuasan (X2), keterlibatan konsumen (X3) dalam

keputusan pembelian (Y).

Ha : ß1≠ ß2≠ ß3≠ 0, ada pengaruh secara simultan antara produk (X1),

kepuasan (X2), keterlibatan konsumen (X3) dalam keputusan

pembelian (Y).

2. Menentukan nilai Fhitung dan Ftabel

Hasil uji sebagai berikut:

a. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti

variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat

b. Jika Fhitung < Ftabel? maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti

variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh signifikan

(52)

3. Kesimpulan hasil perhitungan uji F

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui program SPSS

menunjukkan hasil Fhitung = 51,508 dengan signifikansi 0,000 <

0,05. Nilai Ftabel dengan dfl = 3 dan d£2 = 96 diperoleh sebesar 2,68.

Dengan demikian nilai Fhitung = 51,508 lebih besar dari nilai Ftabel -

2,68. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa secara

simultan variabel Produk, Kepuasan dan Keterlibatan Konsumen

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian

diterima.

4.3.2.2 Uji Hipotesis U (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui variabel bebas (Produk,

Kepuasan dan Keterlibatan Konsumen) secara parsial terhadap variabel

terikat (Keputusan Pembelian). Dengan menggunakan a = 5% yang

berarti tingkat keyakinan adalah sebesar 95% maka besarnya ttabel

diperoleh sebesar = 1,658. Berikut akan dijelaskan pengujian masing-

masing variabel secara parsial, antara lain: Langkah-langkah pengujian

1. Menentukan Hipotesis

H0 : ß1 = 0, (tidak ada pengaruh) artinya bahwa variabel bebas (X)

tidak mempunyai pengaruhi secara parsial yang signifikan

terhadap variabel terikat (Y), dimana i=l,2,3

Ha : ß1 ≠ 0, (ada pengaruh) artinya bahwa variabel bebas (X)

mempunyai pengaruh secara parsial yang signifikan terhadap

(53)

2. Menentukan nilai thitung dan ttabel

Nilai thitung yang diperoleh dari hasil pengolahan SPSS Hasil

uji sebagai berikut:

a. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel

bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat.

b. Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel

bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat.

3. Kesimpulan hasil perhitungan uji t

a. Uji pengaruh variabel produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian

(Y) ponsel nokia

n =100

α = 0,05

df= n-k =100-3 = 97

nilai ttabel = 1,658

nilai thitung = 0,879

Dari hasil perhitungan ternyata H0 diterima dan Ha ditolak

karena nilai thitung < ttabel dimana 0,879 < 1,658, dan signifikansi

yang diperoleh adalah sebesar 0,382, nilai signifikansi lebih besar

dari pada nilai α yaitu 0,05. Dengan demikian berarti bahwa secara

pasial variabel produk (X1) tidak signifikan terhadap Keputusan

(54)

b. Uji pengaruh variabel Kepuasan (X2) terhadap Keputusan

Pembelian (Y) Ponsel Nokia

n =100

a = 0,05

df= n-k =100-3 = 97

nilai ttabel = 1,658

nilai thitung 4,582

Dari hasil perhitungan ternyata H0, ditolak dan Ha diterima

karena nilai thitung > ttabel dimana 4,582 > 1,658, dan signifikansi

yang diperoleh adalah sebesar 0,000, nilai signifikansi lebih kecil

dari pada nilai α yaitu 0,05. Dengan demikian berarti bahwa secara

pasial variabel Kepuasan (X2) signifikan terhadap Keputusan

Pembelian (Y) ponsel nokia.

c. Uji pengaruh variabel Kepuasan (X2) terhadap Keputusan

Pembelian (Y) Ponsel Nokia

n =100

α = 0,05

df= n-k =100-3 = 97

nilai ttabel = 1,658

nilai thitung = 4,811

Dari hasil perhitungan ternyata Ho ditolak dan Ha diterima

karena nilai thimng > Wi dimana 4,811 > 1,658, dan signifikansi

(55)

dari pada nilai a yaitu 0,05. Dengan demikian berarti bahwa secara

pasial variabel Keterlibatan Konsumen (X3) signifikan terhadap

Keputusan Pembelian (Y) ponsel nokia.

4.3.2.3 Uji Hipotesis m (Uji Dominan)

Untuk mengetahui variabel mana yang dominan diantara variabel

bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka dilakukan dengan melihat

rangking koefisien regresi yg distandartkan (0) atau Standardized of

Coefficients Beta dari masing-masing variabel bebas yang signifikan.

Variabel yg memiliki koefisien 0 (beta) terbesar merupakan salah satu

variabel bebas (X) yg dominan pengaruhnya terhadap variabel terikat

(Y).

Dari hasil analisis regresi diketahui bahwa nilai koefisien regresi

(Pi) = 0,079 nilai koefisien regresi (fo) = 0,453 dan nilai regresi koefisien

(fc) = 0,411. Melihat besarnya nilai koefisien regresi dari ketiga variabel

bebas tersebut diketahui variabel Kepuasan mempunyai pengaruh

dominan terhadap Keputusan Pembelian ponsel nokia.

4.4 Pembahasan

Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel produk, kepuasan dan

keterlibatan konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pembelian. Untuk mengetahui hasil pembahasan penelitian yaitu

(56)

1. Uji F (Uji Simultan)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

dilihat dari Tabel ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 51,508 pada tingkat

signifikansi 5%, nilai Ftabel untuk derajat kebebasan dfl = k = 3 dan d£2 =

n-k- 1 = 96, maka Ftabel= 2,68 karena Fhitung = 51,508 lebih besar dengan

signifikan 0,000 < 0,05 maka H0, diterima dan Ha ditolak, sehingga

kesimpulannya variabel X1, X2 dan X3 secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) ponsel Nokia. Hal ini berarti

mendukung hipotesis pertama bahwa variabel produk, kepuasan dan

keterlibatan konsumen secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap variabel keputusan pembelian ponsel Nokia.

2. Uji t (Uji Parsial)

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS

diperoleh hasil thitung masing-masing dari variabel bebas adalah nilai

thitung untuk produk 0,879 < ttabel 1,658 dengan signifikansi 0,382 > 0,05

maka H0, diterima dan Ha ditolak. Sehingga kesimpulannya secara parsial

variabel produk (X1) mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap

keputusan pembelian (Y) ponsel Nokia. Sedangkan nilai thitung untuk

kepuasan sebesar 4,582 dan nilai thitung untuk keterlibatan konsumen sebesar

4,811 > ttabel 1,658 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga kesimpulannya secara parsial variabel kepuasan (X2)

dan variabel keterlibatan (X3) konsumen mempunyai pengaruh signifikan

(57)

3. Uji Dominan

Dilihat dari beta hasil perhitungan SPSS untuk tabel koefisien, untuk

uji dominan diperoleh besarnya koefisien beta untuk variabel produk

sebesar 0,079, variabel kepuasan sebesar 0,453 dan variabel keterlibatan

konsumen sebesar 0,411, dengan demikian variabel kepuasan merupakan

variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian, karena

memiliki beta tertinggi sebesar 0,453 dibanding dengan variabel bebas yang

lain, selain itu dapat diketahui juga bahwa nilai thitung variabel kepuasan

sebesar 4,582. Dan diperkuat nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05.

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan merupakan variabel

dominan yang mempengaruhi variabel keputusan pembelian (Y) ponsel

(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. berdasarkan analisis data yang dilakukan maka diperoleh persamaan regresi

Y = 2,466 + 0,071 X1 + 0,413X2 + 0,437X3. Dari persamaan ini diketahui

konstanta bernilai positif, ini berarti bahwa peningkatan variabel produk

(X1), kepuasan (X2) dan keterlibatan konsumen (X3) akan memberikan

peningkatan terhadap keputusan pembelian (Y) ponsel nokia. Koefisien

regresi produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen positif. Hal ini berarti

setiap terdapat perubahan kenaikan variabel produk (X1), kepuasan (X2) dan

keterlibatan konsumen (X3) maka variabel keputusan pembelian (Y) ponsel

nokia akan mengalami kenaikan atau mengalami perubahan secara searah.

2. Dari hasil uji F yang dilakukan diketahui bahwa pada taraf signifikan 0,05

nilai Fhitung (51,508) > Ftabel (2,68), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini

berarti bahwa produk (X1), kepuasan (X2) dan keterlibatan konsumen (X3)

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y) ponsel nokia. Dengan demikian hipotesis pertama yang

menyatakan bahwa produk, kepuasan dan keterlibatan konsumen secara

simultan dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
Tabel 43 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Gambar 4.1 Uji Normalitas Sumber: Peneliti (2013)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu diperlukan suatu aplikasi akuntansi yang dapat memudahkan dalam pengolahan data laba bersih dan dapat di kelola dengan baik agar dapat menghasilkan data

Metode ini merupakan salah satu dari metode Banyak Langkah Multi-step method yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah nilai batas pada persamaan diferensial biasa dengan

Apakah sekolah, dalam hal ini guru bisa berlaku bijak dan tidak pilih kasih terhadap anak-anak didiknya di dalam kelas, artinya tidak membedakan antara anak-anak dengan harta

Walaupun cadangan Terbitan Hak IPS dibatalkan, pada 3 Mei 2006 Lembaga Pengarah telah mengumumkan bahawa MAAH akan meneruskan Terbitan Bonus Dicadangkan,

Perhitungan biaya medik langsung pada pasien ISK yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit X Jombang periode Januari–Desember 2017 yang menggunakan terapi

Icon pada Macromedia Flash seperti tampak disamping (P) disebut sebagai .... Icon pada Macromedia Flash seperti tampak diatas (Q) disebut

Merancang dan membuat aplikasi basis data aktivitas pembelian dan penjualan sehingga proses-proses yang berhubungan dengan transaksi pembelian dan penjualan seperti proses

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia