• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 01 Tegalsari Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 01 Tegalsari Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

34

Berdasarkan latar belakang dan subjek penelitian yang ada, maka peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain dari latar belakang dan subjek penelitian, Penelitian Tindakan Kelas digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Wihardit (2009:14) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian Tindakan Kelas mempunyai ciri atau ide pokok sebagai berikut:

1. Penelitian Tindakan Kelas adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.

2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti.

3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial termasuk situasi pendidikan.

4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki; dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). PTK ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart dengan prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, serta tahap refleksi. Prosedur penelitian dengan PTK model spiral dari C.Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto (2010:132), dapat digambarkan melalui gambar 3.1 berikut.

(2)

Gambar 3.1 PTK Pendekatan Spiral C. Kemmis dan Mc. Taggart

Mengacu gambar 3.1 model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart di atas, pelaksanaan PTK dilakukan secara berlanjut, artinya disesuaikan dengan keberhasilan siklus. Setiap siklus, pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Adapun penjabaran 3 tahap dalam siklus pelaksanaan penelitian menurut model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan PTK kolabortif. Karena penelitian ini melakukan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas 4 SDN 01 Tegalsari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Dimana peneliti mengajar di kelas, sedangkan guru kelas menjadi observer yang akan mengamati pembelajaran. 3.2 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

(3)

Subjek dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 01 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 18 anak dengan rincian 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat beberapa variabel, antara lain adalah variabel terikat/variabel hasil (Y) serta variabel bebas/variabel proses (X).

3.3.1. Variabel Terikat (Y) Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah capaian atau besarnya skor yang diperoleh siswa dari tes evaluasi. Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan dinilai adalah hasil belajar siswa.

3.3.2. Variabel Bebas (X) model pembelajaran Discovery Learning

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Model pembelajaran Discovery Learning. Discovery Learning merupakan metode pembelajaran kooperatif yang mempunyai ciri khas berfikir kritis untuk menemukan pengetahuannya sendiri. terdapat enam prinsip utama dalam model pembelajaran Discovery Learning, yaitu : (a) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) (b) Problem Statement (Pernyataan/IdentifikasiMasalah) (c) Data collection (Pengumpulan Data) (d) Data Processing (Pengolahan Data) (e) Verification (Pembuktian) (f)Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)

3.4 Prosedur Penelitian

Karena penelitian tindakan kelas ini menggunakan model pendekatan spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart, maka penelitian akan dilaksanakan dalam 2 siklus menggunakan tiga tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan sekaligus pengamatan/observasi dan yang terakhir adalah refleksi.

Siklus I Perencanaan

(4)

- Melakukan wawancara pada guru kelas untuk memperjelas permasalahan serta memperoleh solusi yang tepat guna memperoleh hasil yang maksimal.

- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA materi keseimbangan alam dan kelestarian SDA..

- Membuat dan menyiapkan instrumen yang berupa lembar observasi guru dan siswa, serta lembar catatan lapangan.

- Membuat perangkat penilaian, media pembelajaran juga lembar analisis. Pelaksanaan dan Pengamatan

Tahap pelaksanaan dan pengamatan tindakan meliputi:

- Guru menjelaskan materi pelajaran tentang keseimbangan alam dan kelestarian SDA kepada siswa.

- Guru mengarahkan siswa untuk melakukan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media gambar dengan cara membagikan gambar yang berupa sumber daya alam kepada siswa, siswa diminta untuk melakukan percobaan, kemudian hasil percobaan didiskusikan secara berkelompok setelah itu masing-masing kelompok akan melakukan presentasi di depan kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan bersama dengan kelompok.

- Guru dan siswa melakukan interaksi tentang materi yang sedang diajarkan. - Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru.

- Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi atas apa yang sudah diajarkan. Pengamatan/observasi dilakukan oleh guru kelas dengan mencatat seluruh aktivitas guru dan siswa terhadap hasil-hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Sasaran pengamatan memuat semua tingkah laku kesulitan mengemukakan ide, gagasan atau pertanyaan, pengerjaan soal juga dalam membuat rangkuman. Setiap hambatan yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran menjadi catatan yang harus diperbaiki dalam siklus berikutnya.

Refleksi

(5)

dilakukan untuk mengenalisis seluruh proses pembelajaran selama siklus I berlangsung yang muaranya menuju ke siklus II agar pembelajaran yang dilaksanakan nantinya dapat berjalan lebih baik dan hasilnya akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Data diambil dari hasil tes evaluasi siswa dan lembar observasi guru dan siswa yang telah diisi oleh guru kelas sebagai observer.

Siklus II Perencanaan

Dalam tahap perencanaan siklus II peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki kekurangan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Rencana tindakan siklus II yang akan dilakukan adalah:

- Membuat perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang materinya masih sama dengan siklus I dengan tambahan penguatan. Namun demikian, diupayakan dapat memperbaiki masalah-masalah pada pelaksanaan Siklus I.

- Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.

- Menyiapkan perangkat penilaian di akhir pembelajaran. - Menyiapkan alat peraga/media pembelajaran.

Pelaksanaan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu memberikan umpan balik pada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Proses pembelajarannya hampir sama dengan proses pembelajaran pada siklus I. Pada tahap pendahuluan guru memberikan penekanan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran dan hasil yang dicapai/diharapkan. Pada tahap inti pelaksanaan tindakan meliputi:

- Guru menjelaskan kembali materi untuk memperdalam pemahaman siswa. - Membagikan media gambar kepada siswa untuk melakukan model

pembelajaran Discovery Learning.

(6)

- Guru memberikan penghargaan kepada pasangan siswa yang jawabannya paling benar.

- Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru.

- siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

- Pengamatan pada siklus II juga masih sama dengan siklus I dilakukan melalui data lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh siswa dan guru dari siklus I hingga ke siklus II menjadi target utama.

Refleksi

Peneliti merefleksi hasil evaluasi belajar siswa untuk menentukan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai selama proses pembelajaran. Peneliti kemudian membandingkan hasil tes siklus II dengan siklus I dalam hal pencapaian skor maupun pencapaian ketuntasan belajar. Siklus II ini dipakai untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan juga ketercapaian indikator keberhasilan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data 3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik tes dan non tes. Teknik tes menggunakan hasil tes evaluasi siswa sedangkan teknik non tes akan menggunakan lembar observasi guru siswa dan juga dokumentasi.

a. Teknik tes

Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan mengamati hasil tes evaluasi pada akhir Siklus I dan Siklus II.

b. Teknik observasi

Menggunakan lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

c. Teknik dokumentasi

(7)

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data a. Lembar observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi guru dan siswa dalam melakukan praktik pembelajaran dengan model Discovery Learning berbantuan media gambar.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

Aspek Indikator No item

Kegiatan awal Mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran

1, 2, 3, 4, 5, 6

Kegiatan inti Penerapan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media gambar

7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 1, 16, 17, 18, 19, 20,

21, 22 Kegiatan akhir Melaksanakan kegiatan penutup 23, 24, 25

Jumlah 25

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Aspek Indikator No item

Kegiatan awal

Melakukan kegiatan pra pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6,

Kegiatan inti

Terlibat dalam kegiatan diskusi dan pemecahan masalah

(8)

Tabel 3.3Kisi-kisi Soal Siklus I dan Siklus II

• Mengidentifikasi sumber daya alam dan pemanfaatannya

1, 3, 7, 10, 13, 14, 16, 17, 19, 22, 25, 26, 27, 29, 30 • Mengidentifikasi pengolahan dan

penggunaan hasil sumber daya alam

2, 4, 5, 6, 12, 18, 20, 21, 24, 28

• Menganalisis dampak sumber daya alam yang tidak dilestarikan • Menjelaskan teknologi daur ulang

untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam

2, 3, 4, 6, 10, 13, 14

• Membuat poster tentang upaya pelestarian hewan sebagai sumber daya alam

29, 30

3.5.3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis diskriptif yaitu dengan cara membandingkan ketuntasan hasil belajar IPA dari pra siklus, hasil belajar IPA siklus I sampai hasil belajar IPA siklus II.

3.6. Uji Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas instrumen penelitian

Ngalim Purwanto (2012:123) Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur. Rentang indeks validitas dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut (Wardani Naniek Sulistya dkk, 2012:344)

Tabel 3.4 Rentang Indeks Validitas

No Indeks Keterangan

1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,61 – 0,80 Tinggi

3 0,41 – 0,60 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

(9)

3.6.1.1 Hasil Uji Validitas Siklus I

(10)

Tabel 3.5Hasil Analisis Uji Validitas Siklus I

No. Butir Soal Corrected item total correlation Kriteria

(11)

tidak digunakan sebagai tes evaluasi. Hasil uji validitas soal siklus I berdasarkan indikator akan disajikan dalam tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I

No Indikator Nomor soal Soal valid

1 Mengidentifikasi sumber daya alam dan pemanfaatannya.

1, 3, 7, 10, 13, 14, 16, 17, 19, 22, 25, 26, 27,

29, 30

1,3, 10, 13, 14, 16, 17, 23, 25, 26, 27, 28, 29,

30 2 Mengidentifikasi pengolahan

dan penggunaan sumber daya alam

2, 4, 5, 6, 12, 18, 20, 21, 24, 28

2, 4, 5, 12, 28

3 Menganalisis dampak sumber daya alam yang tidak dilestarikan

8, 9, 11, 15 8, 9, 11, 15

3.6.1.2Hasil Uji Validitas Siklus II

(12)

Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Validitas Siklus II

No. Butir Soal Corrected item total correlation Kriteria

1 .351 Valid

(13)

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

No Indikator Nomor soal Soal valid

1 Megidentifikasi tindakan yang dilakukan untuk melestarikan

2 Menjelaskan teknologi daur ulang untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam

2, 3, 4, 6, 10, 13, 14 3, 10, 13,

3. Membuat poster tentang upaya pelestarian hewan sebagai sumber daya alam

29, 30 29, 30

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistenscy) skor tes. Pengertian yang sangat sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Rentang indeks reliabilitas menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:344) dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9 Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Keterangan

(14)

3.6.2.2. Hasil uji reliabilitas siklus I

Hasil uji reliabilitas siklus I diperoleh cronbach's alpha 0.832. berdasarkan

rentang indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.832 sangat reliabel sehingga instrumen butir soal dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Cronbach's Alpha N of Items

.832 30

3.6.2.3 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Hasil uji reliabilitas siklus II diperoleh cronbach's alpha 0.735. berdasarkan

rentang indeks reliabilitas, cronbach’s alpha 0.735 reliabel sehingga instrumen butir soal dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.11Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Cronbach's Alpha N of Items

.735 30

3.6.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal

Menurut Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012: 338) tingkat kesukaran adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

P = 𝐵

𝑁

Keterangan :

B = Jumlah siswa yang menjawab betul N = Jumlah keseluruhan siswa

P = Proporsi siswa yang menjawab benar

Berikut ini adalah tabel rentang nilai tingkat kesukaran butir soal yang disajikan dalam tabel 3.12

Tabel 3.12 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0.00 – 0.25 Sukar

0.26 – 0.75 Sedang

(15)

Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus I, dari 30 soal terdiri dari 10 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 20 soal dengan tingkat kesukaran mudah. Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pada siklus II, dari 30 soal terdiri dari 13 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 17 soal dengan tingkat kesukaran mudah.

3.7 Indikator Kerja

Gambar

Gambar 3.1 PTK Pendekatan Spiral C. Kemmis dan Mc. Taggart
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.4 Rentang Indeks Validitas
Tabel 3.5 Hasil Analisis Uji Validitas Siklus I
+5

Referensi

Dokumen terkait

Namun, anda harus memeriksa secara berkala profil Google Scholar anda, karena bisa saja artikel yang di asukka se ara oto atis uka artikel ya g a da pu

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Evaluasi Penerapan

Penelitian ini bertopik Total Quality Management (TQM) dan Kinerja Perusahaan yang Berkelanjutan : Kajian Hubungan Di Perusahaan Malaysia. Tujuan penelitian ini

Penelitian Yaser Mansour Almansour, 2012, menjelaskan bahwa variabel TQM yaitu; 1) Komitmen pada kualitas; 2) Keterlibatan karyawan; 3) Fokus pada pelanggan; 4)

Salah satu hasil yang paling penting dengan melakukan penelitian lapangan dalam suatu masyarakat yang asing dengan bahasa yang sama sekali berbeda, bahwa proses penerjemahan akan

pelayanan yang berkulitas terhadap nasabah akan tetap bertahan bahkan bersaing lebih baik dalam pasar global. Agar suatu bank dapat memiliki keunggulan dalam skala global,

Untuk soal nomor 7–11, pilihlah kata-kata atau frasa yang yang merupakan padanan kata atau padanan pengertian yang paling dekat dengan kata yang dicetak dengan huruf kapital

,eski tidak ada catatan yang menyebutkan dimana Sunan Bonang pertama kali mendarat, walaupun beliau dating tidak lama setelah Sunan Gresik, namun yang dicatat sejarah adalah