commit to user
ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Sebelas Maret
Diusulkan oleh : MIKE EMMAWATI
F0208085
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
commit to user
commit to user
vi
HALAMAN MOTTO
v “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongan, sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al-Baqarah: 153)
v “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS Alam
Nasrah: 6)
v “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
(Ar Rahman: 25)
v “Dan Allah memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan keperluannya” (Thalaq: 3)
commit to user
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
SEBUAH CORETAN TINTA SEDERHANA YANG KUPERSEMBAHKAN UNTUK :
Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan
Orang tua => Ibu Endang Suwito Rini dan Bapak Agus Suroso
Mbah Kristiyah
Keluarga kecil baru => Kak Sischa Ameillya, Mas Wahyu Kuncoro, dan
Dek Vino Caesar Pratama
Adiku Intan Tri Wahyuni
Bapak dan Ibu Dosen => Ibu Asri Laksmi Riani, Dr.,MS selaku
pembimbing akademik dan Bapak Deny Dwi Hartomo, SE, M.Sc selaku
pembimbing skripsi
Bu Nani selaku wali kelas SMA dan guru bahasa Jerman dan Mami Yeni
guru bahasa Indonesia serta sahabat SMA Language Zone => Andri, Rere,
Hendra, Nina, Riska, Aulia, Fafa, Ria, Oki, Deni, Ian, Yeyen, Alifa,
Mareta,Yunita, Wulan, Restu,
MOE => Mike”saya sendiri”, Ocha, eNCe
Sahabat seperjuangan kuliah => Manajemen 2008, Manajemen Keuangan
2008, Tika, Avi, Patria, Fajar, Risma, Dewi, Susi, Rahma, Rias, Nuning,
commit to user
viii
Sahabat kos Bali => trio magelang “riani, suci, hayu”, tika, shelly, septi,
nurul
Mbak2 kos Bali => Mb Ery, Mb Ayut, Mb Lina, Mb Bulan, Mb Ririn, Mb
Meli, Mb Tanti, Mb Indah
Sahabat kos fatiyah dan fatimah
Almamater => Universitas Sebelas Maret
Lingkungan sekitar UNS baik yang depan, belakang, samping, kanan, kiri,
tengah yang secara tidak langsung menghidupi saya selama di Solo
Bank BRI yang telah memberikan beasiswa
PT Monex Investindo Futures Solo yang telah mengijinkan saya dan
teman-teman magang
Untuk semuanya terima kasih atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan kepada saya dan maaf kalau ada nama-nama yang belum
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis
Efisiensi Perbankan Di Indonesia (Studi Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Pada Periode 2007-2011)”.
Dalam proses penulisan skripsi ini penulis memperoleh banyak sekali
petunjuk, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
2. Ibu Dra. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si, selaku Ketua Jurusan
Manajemen FE UNS.
3. Bapak Reza Rahardian, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan
Manajemen FE UNS.
4. Ibu Asri Laksmi Riani, Dr.,MS selaku pembimbing akademik.
5. Bapak Deny Dwi Hartomo, SE, M.Sc selaku pembimbing skripsi.
6. Seluruh Dosen FE UNS .
commit to user
x
8. Dan pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih
atas bantuannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya
penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 5 Juli 2012
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAKSI ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank ... 7
B. Jenis Bank ... 9
commit to user
xii
D. Penelitian Terdahulu ... 13
E. Kerangka Berpikir ... 15
F. Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi Bank ... 16
G. Hipotesis ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian ... 19
1. Variabel Output ... 19
2. Variabel Input ... 20
3. Efisiensi ... 20
B. Definisi Operasional Variabel ... 20
C. Populasi dan Sampel ... 22
D. Jenis dan Sumber Data ... 23
E. Metode Pengumpulan Data ... 24
F. Metode Analisis Data ... 24
1. Data Envelopment Analysis (DEA) ... 24
2. Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) ... 25
3. Uji Beda Independent Sample T-Test ... 26
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 28
1. Gambaran Umum Perbankan di Indonesia ... 28
2. Gambaran Umum Sampel ... 29
B. Analisis Deskriptif Variabel Input dan Output ... 29
commit to user
xiii
1. Hasil Perhitungan dan Analisis Tingkat Efisiensi Bank yang
Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011 ... 32
2. Perbandingan Tingkat Efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011 dengan Menggunakan Dua Pendekatan ... 35
3. Hasil dan Perhitungan Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk Bank yang Terdaftar di BEI yang Inefisien pada Tahun 2007-2011 ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75
B. Keterbatasan Penelitian ... 75
C. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 78
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
I.1 Tabel Perbandingan Efisiensi antara Indonesia dan ASEAN
III.1 Tabel Variabel yang Digunakan dalam Penelitian
IV.1 Tabel Rata-rata Variabel Input dan Output
IV.2 Tabel Nilai efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI pada tahun 2007-2011
dengan Perhitungan DEA asumsi CRS – Maksimalisasi Output
IV.3 Hasil Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
IV.4 Tabel Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test
IV.5 Tabel Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test
IV.6 Tabel Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk Bank
yang Terdaftar di BEI yang Tidak Efisien pada Tahun 2007
IV.7 Tabel Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk
Bank yang Terdaftar di BEI yang Tidak Efisien pada Tahun 2008
IV.8 Tabel Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk
Bank yang Terdaftar di BEI yang Tidak Efisien pada Tahun 2009
IV.9 Tabel Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk
Bank yang Terdaftar di BEI yang Tidak Efisien pada Tahun 2010
IV.10 Tabel Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
A Daftar Sampel Annual Report
B Lampiran Hasil Descriptive Statistics
C Lampiran Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
D Lampiran Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test
E Lampiran Hasil Perhitungan Efisiensi dengan menggunakan software
WDEA
commit to user
ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)
MIKE EMMAWATI F0208085
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilakukan untuk menguji efisiensi perbankan Indonesia yang
terdaftar di BEI periode 2007-2011 dengan menggunakan dua model yaitu
pendekatan produksi dan intermediasi. Pendekatan produksi menggunakan
variabel input yaitu fixed assets (x1) dan salary expenses (x2) sedangkan variabel
output yaitu loans (y1), asset (y2) dan deposits (y3). Untuk pendekatan
intermediasi variabel output deposit menjadi input
Data dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar di BEI periode
2007-2011. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 27 bank. Teknik analisa data dalam penelitian ini
adalah metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan model CCR
(Charnes-Cooper-Rhodes) yang mengasumsikan adanya Constant Return to Scale (CRS)
dengan maksimasi output. Kemudian hasil efisiensi diuji dengan menggunakan uji
beda independent sample t-test untuk mengetahui perbedaan antara pendekatan
produksi dan pendekatan intermediasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga bank yang konsisten
efisien dengan menggunakan dua pendekatan. Dengan menggunakan uji beda
independent sample t-test tampak bahwa tidak terdapat perbedaan efisiensi dengan menggunakan dua pendekatan. Untuk bank yang tidak efisien, sebagian besar
disebabkan oleh output bank yang tidak efisien sedangkan input sebagian besar
sudah efisien.
commit to user
EFFICIENCY ANALYSIS OF BANKS IN INDONESIA
(STUDY AT BANKS LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
PERIOD 2007-2011)
MIKE EMMAWATI
F0208085
ABSTRACT
This study was conducted to test the efficiency of banks listed on the
Indonesia Stock Exchange period 2007-2011 using two models of production and
intermediation approach. Production approach uses 2 input variabel are (fixed
assets (x1) and salary expenses (x2)) and 3 output variable (loans (y1), assets (y2)
and deposits (y3)). Intermediation approach use deposits as input variables
This study used data from banks listed on BEI period 2007-2011.
Sampling technique used was purposive sampling. Total sample are 27 banks.
Data analysis technique used is Data Envelopment Analysis (DEA) method with
CCR model (Charnes-Cooper-Rhodes) that assumes Constant Return to Scale
(CRS) with output maximizing. Then analyzed the difference between the
efficiency of production and intermediation approaches using independent sample
t-test.
The results show that there are three banks are consistent efficient use of
the two approaches. Using independent sample t-test it appears that there was no
difference in efficiency by using two approaches. For inefficient banks, mostly
caused by inefficient bank output while the input is much efficient.
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai
lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang
tidak kalah pentingnya adalah lembaga yang menjadi sarana dalam
pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter. Karena
fungsi-fungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu
maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem, merupakan prasyarat bagi
suatu perekonomian yang sehat. Untuk menciptakan perbankan yang sehat
antara lain diperlukan pengaturan dan pengawasan bank yang efektif.
Kebijakan perbankan di Indonesia dirumuskan dan dilaksanakan oleh Bank
Indonesia pada dasarnya merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan,
menjaga, dan memelihara sistem perbankan yang sehat.
Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip
kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun
dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan
dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah
peningkatan taraf hidup rakyat banyak (www.bi.go.id).
Bank Indonesia menilai perbankan di Indonesia belum beroperasi
secara efisisen jika dibandingkan bank-bank di Asia Tenggara. Meski
commit to user
2 (profitable) dan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent). Dikatakan sangat
profitable yaitu mampu menghasilkan keuntungan paling besar di antara
negara-negara di Asia Tenggara dimana pada September 2011, tingkat return
on asset (ROA) industry perbankan Indonesia mencapai 3,11 persen atau jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata ROA di lima negara ASEAN yaitu
1,14 persen pada tahun 2007-2010. Namun tingkat efisiensi perbankan
Indonesia sangat tinggi, tercermin dari rasio BOPO (Biaya
Operasional/Pendapatan Operasional) yang mencapai 87,22 persen atau lebih
besar dibandingkan rasio perbankan di kawasan ASEAN yang berada di
kisaran 40-60 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa perbankan Indonesia
tidak efisien dibandingkan negara ASEAN yang menyebabkan penetapan suku
bunga kredit yang tinggi. Fungsi intermediasi yang telah berjalan yaitu
ekspansi kredit pada 2011 mencapai 25,3 persen year on year dan loan to
deposit ratio (LDR) meningkat dari 75,5 persen pada 2010 menjadi 81,7
persen pada September 2011 yang berimbas pada beban ongkos yang mahal
bagi perekonomian sedangkan debitor tidak memiliki banyak pilihan dari
commit to user
3 Tabel I.1
Perbandingan Efisiensi antara Indonesia dan ASEAN
Indonesia ASEAN
Return on Asset (ROA) 3,11% 1,14%
Rasio Kecukupan Modal (CAR) 16,7%
Rasio Non Performing Loan (NPL) 2,7%
Rasio BOPO 87,22% 40-60%
Ekspansi kredit 25,3%
Loan to Deposit Ratio (LDR) 81,7%
Sumber : www.bisnis.vivanews.com (September, 2011)
Bank sebagai perusahaan perlu dinilai kesehatannya yang bertujuan
untuk mengetahui kondisi bank sesungguhnya apakah dalam kondisi sehat,
kurang sehat, atau bahkan tidak sehat. Apabila ternyata kondisi bank tersebut
dalam kondisi sehat, maka ini perlu dipertahankan kesehatannya. Akan tetapi,
jika kondisinya dalam keadaan tidak sehat maka perlu diambil tindakan untuk
mengatasinya. Dari penilaian kesehatan bank ini pada akhirnya akan diketahui
kinerja bank.
Kinerja bank ini merupakan ukuran keberhasilan bagi direksi bank
tersebut sehingga apabila kinerja ini buruk bukan tidak mungkin para direksi
akan diganti. Kinerja ini juga merupakan pedoman hal-hal apa saja yang perlu
diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya.
Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur dengan berbagai
metode. Penilaian kesehatan akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dan
loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Salah satu alat untuk
commit to user
4 Kesehatan bank yang juga termasuk efisiensi perbankan dapat diukur
melalui pendekatan parametric (Stochastic Frontier Approach (SFA),
Distribution Free Approach (DFA) dan Thick Frontier Approach (TFA)) dan
non-parametrik (Data Envelopment Analysis (DEA)).
Efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input (Huri
dan Susilowati, 2004). Kemampuan menghasilkan output yang maksimal
dengan inputyang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada saat
pengukuran efisiensi dilakukan, lembaga keuangan dihadapkan pada kondisi
bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan input yang ada
atau dengan cara mendapatkan tingkat input yang minimum dengan tingkat
outputtertentu.
Menurut Hadad, dkk (2003), konsep-konsep yang digunakan dalam
mendefinisikan hubungan input output dalam tingkah laku dari institusi
finansial pada metode parametrik maupun non-parametrik adalah pendekatan
produksi (the production approach), pendekatan intermediasi (the
intermediation approach), dan pendekatan asset (the asset approach).
Pendekatan produksi melihat institusi financial sebagai produser dari akun
deposit (deposit accounts) dan kredit pinjaman (loans). Pendekatan
intermediasi memandang sebuah institusi finansial sebagai intermediator,
yaitu merubah dan mentransfer asset-aset finansial dari unit-unit surplus
menjadi unit-unit defisit. Pendekatan asset melihat fungsi primer sebuah
institusi finansial sebagai pencipta kredit pinjaman (loans).
Pengukuran efisiensi dalam penelitian ini akan menggunakan Data
commit to user
5 telah banyak digunakan dalam penelitian lain untuk mengukur efisiensi di
berbagai bidang industri termasuk industri perbankan. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan produksi dan intermediasi. Dimana pendekatan
produksi menggunakan dua input (fixed assets dan salary expenses) dan tiga
output (deposit, loans, dan asset) sedangkan pendekatan intermediasi
menggunakan tiga input (fixed assets, salary expenses, dan deposit) dan dua
output (loans dan asset ).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang
meneliti setor perbankan koperasi Yunani yang dilakukan oleh Pasiouras dan
Sifodaskalakis (2010) dengan judul “Total factor productivity change of Grrek
cooperative banks”. Sampel yang digunakan adalah 13 bank koperasi Yunani
pada periode tahun 2000-2005. Penelitian ini mengukur efisiensi bank
koperasi dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan produksi dan
pendekatan intermediasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengambil judul “Analisis
Efisiensi Perbankan di Indonesia (Studi pada Bank yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada Periode 2007-2011)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini akan menjawab pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana efisiensi bank yang terdafatr di BEI dengan menggunakan dua
commit to user
6 2. Bagaimana perbedaan nilai efisiensi bank yang terdafatr di BEI dengan
menggunakan dua pendekatan?
3. Bagaimana cara bank menghadapi bank yang terdaftar di BEI yang tidak
efisien?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menganalisis efisiensi bank yang terdafatr di BEI dengan menggunakan
dua pendekatan.
2. Menganalisis perbedaan nilai efisiensi bank yang terdafatr di BEI dengan
menggunakan dua pendekatan.
3. Menganalisis bank yang terdaftar di BEI yang tidak efisien.
.
D. Manfaat Penelitian
1. Bank
Memberikan masukan kepada bank agar dapat meningkatkan tingkat
efisiensi dalam operasional perbankan.
2. Akademisi
Memberikan referensi bagi kalangan akademisis untuk kepentingan studi
dan penelitian selanjutnya.
3. Pemerintah
Memberikan masukan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan yang
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998
tanggal 10 November 1998 yang dimaksud dengan perbankan adalah segala
sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Sedangkan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentu-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Manurut Kasmir (2008) usaha perbankan meliputi tiga kegiatan
utama, yaitu :
1. Menghimpun dana
Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau
mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam
bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Pembelian dana dari
masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai
strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya. Jenis simpanan yang
dapat dipilih oleh masyarakat adalah simpanan giro, tabungan, sertifikat
deposito, serta deposito berjangka dimana masing-masing jenis simpanan
yang ada memiliki kelebihan dan keuntungan tersendiri. Kegiatan
commit to user
8
2. Menyalurkan dana
Pengertian menyalurkan dan adalah melemparkan kembali dana yang
diperoleh lewat simpanan giro, tabungan, dan deposito ke masyarakat
dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip
konvensional atau pembiayaan bagi bank yang didasarkan prinsip syariah.
Kegiatan penyaluran dana ini dikenal dalam perbankan dengan istilah
lending.
3. Memberikan jasa bank lainnya
Pengertian jasa lainnya yang merupakan jasa pendukung atau pelengkap
kegiatan perbankan. Jasa-jasa ini diberikan terutama untuk mendukung
kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang
berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak
langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain sebagai berikut :
a. Jasa setoran seperti setoran telepon, listrik, air, atau uang kuliah
b. Jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pension atau hadiah
c. Jasa pengiriman uang (transfer)
d. Jasa penagihan (inkaso)
e. Jasa kliring (clearing)
f. Jasa penjualan mata uang asing (valas)
g. Jasa penyimpanan dokumen (safe deposit box)
h. Jasa cek wisata (travellers cheque)
i. Jasa kartu kredit (bank card)
j. Jasa-jasa yang ada di pasar modal seperti pinjaman emisi dan
commit to user
9 k. Jasa letter of credit (L/C)
l. Jasa bank garansi dan referensi bank
m. Serta jasa bank lainnya
B. Jenis Bank
1. Jenis bank berdasarkan Undang-undang
Berdasarkan undang-undang No.10 Pasal 5 tahun 1998 terdapat dua jenis
bank yaitu:
a. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatan
usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Bank Perkreditan Rakyat
Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatan usahanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
2. Jenis bank berdasarkan kepemilikan
Jenis bank berdasarkan kepemilikannya yaitu :
a. Bank milik Negara (Badan Usaha Milik Negara)
b. Bank milik pemerintah daerah (Badan Usaha Milik Daerah)
c. Bank milik swasta nasional
d. Bank milik campuran (nasional dan asing)
commit to user
10
3. Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya
Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya yaitu: bank retail, bank
korporasi, bank komersial, bank pedesaan, bank pembangunan.
4. Jenis bank berdasarkan prinsip atau instrument yang digunakan
a. Bank konvensional
Bank konvensional adalah bank yang beroperasinya mengambil
keputusan dari spread antar bunga pinjaman dengan bunga simpanan
dan mendasarkan segala aktifitasnya mengambil keuntungan dari
bunga
b. Bank berdasarkan prinsip syariah
1) Bank Umum Syariah
Pada dasarnya bank umum syariah sama dengan bank umum akan
tetapi segala aktifitasnya didasarkan pada prinsip-prinsip syariah
Islam dimana adanya pelangggaran pengambilan bunga yang
dalam syariah Islam termasuk salah satu jenis riba yang dilarang
dalam syariah Islam.
2) Unit Usaha Syariah
Pada prinsipnya sama dengan bank umum syariah akan tetapi
keberadaannya merupakan cabang dari bank konvensional yang
secara pengelolaannya dipisahkan dari aktifitas bank konvensional
commit to user
11
C. Konsep Efisiensi Bank
Dalam ekonomi efisiensi adalah istilah umum yang mencakup gagasan
bahwa prosesnya dengan jumlah minimum limbah. Efisiensi meningkat jika
jumlah limbah atau gesekan berkurang.
Sebuah sistem dapat disebut efisien secara ekonomis jika
1. No one can be made better off without making someone else worse off.
2. Output paling banyak didapat dari jumlah input yang diberikan
3. Hasil produksi dengan biaya per unit serendah mungkin.
Definisi ini efisien tidak benar- benar equivalent. Namun, mereka
semua mencakup gagasan bahwa tidak ada lagi yang bisa dicapai meningkat
sumber daya yang tersedia.
Efisiensi dalam perbankan, seperti halnya perusahaan juga merupakan
tolak ukur dalam mengukur kinerja bank. Dimana efisiensi merupakan
jawaban atas kesulitan-kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja
seperti tingkat alokasi, teknis, maupun total efisiensi (Hadad, dkk, 2003).
Menurut Silkman dalam Bastian (2009) efisiensi adalah kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan benar atau dalam pandangan matematika
didefinisikan sebagai perhitungan rasio output(keluaran) dan input(masukan)
atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari suatu inputyang digunakan.
Kurnia (2004) menjelaskan bahwa secara keseluruhan efisiensi
perbankan dapat didekomposisikan dalam efisiensi skala (scale efficiency),
efisiensi cakupan (scope efficiency), efisiensi teknik (technical efficiency), dan
efisiensi alokasi (allocative efficiency). Bank dikatakan mencapai efisiensi
commit to user
12 yang konstan (constant return to scale), sedangkan efisiensi cakupan tercapai
ketika bank mampu beroperaasi pada diversivikasi lokasi. Efisiensi lokasi
tercapai ketika bank mampu menentukan berbagai output yang
memaksimumkan keuntungan, sedangkan efisiensi teknik pada dasarnya
menyatakan hubungan antara input dengan output dalam suatu proses
produksi. Suatu proses produksi dikatakan efisien apabila pada penggunaan
input sejumlah tertentu dapat dihasilkan output yang maksimum atau untuk
menghasilkan output sejumlah tertentu digunakan input yang paling
minimum.
Menurut Bauer dalam Bastian (2009) ada dua perbedaan tipe efisiensi,
yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi. Efisiensi teknis dipandang dari
mikroekonomi sedangkan efisiensi ekonomi dilahat dari makro ekonomi.
Efisiensi teknis pada dasarnya menyatakan hubungan antara input dan output
dalam suatu proses produksi. Suatu proses produksi dikatakan efisien jika
pada penggunaan input sejumlah tertentu dapat dihasilkan output maksimal,
atau untuk menghasilkan output teretentu digunakan input yang paling
minimal. Efisiensi ekonomi mempunyai konsep yang lebih luas daripada
efisiensi teknik. Dalam efisiensi ekonomi perusahaan harus memilih tingkatan
input ataupun output dan kombinasinya untuk mengoptimalkan tujuan
ekonomi. Biasanya dengan minimalisasi biaya atau maksimalisasi
keuntungan. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah konsep efisiensi
commit to user
13
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang
meneliti sector perbankan koperasi Yunani yang dilakukan oleh Pasiouras dan
Sifodaskalakis (2010) dengan judul “Total factor productivity change of
Greek cooperative banks”. Sampel yang digunakan adalah 13 bank koperasi
Yunani pada periode tahun 2000-2005.
Penelitian ini mengukur efisiensi bank koperasi dengan menggunakan
dua pendekatan yaitu pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi.
1. Pendekatan produksi menggunakan dua input (fixed assets, salary
expenses) dan tiga output (deposit, loans, asset )
2. Pendekatan intermediasi menggunakan tiga input (fixed assets, salary
expenses, deposit) dan dua output (loans, asset ).
Sementara beberapa studi sebelumnya meneliti produktifitas bank
Indonesia, yaitu :
1. Margono dan Sharma (2004) menemukan bahwa keseluruhan efisiensi
biaya semua bank selama periode 1993-2000 adalah 69,82%. Sedangkan
rata-rata efisiensi bank-bank sebleum krisis Asia dan setelah krisis Asia
masing-masing adalah 79,67% dan 53,40%. Selain itu, hasil juga
menunjukkan bahwa bank milik swasta dan joint venture/bank asing lebih
efisien daripada bank milik public. Selanjutnya, bank-bank besar seperti
yang diharapkan cenderung lebuh efisien dibandingkan dengan bank yang
lebih kecil. Total factor pertumbuhan produktivitas perbankan Indonesia
commit to user
14 produktivitas bank Indonesia menurun sebesar 1,48%, sedangkan setelah
krisis terjadi penurunan sebesar 6,45%.
2. Suzuki dan Sastrosuwito (2011) menemukan bahwa dengan menggunakan
Data Envelopment Analysis (DEA), rata-rata efisiensi bank komersial
selama periode 1994-2008 adalah 0,866, sedangkan kelompok bank yang
paling efisien adalah bank milik pemerintah yang diikuti oleh bank joint
venture dan bank milik asing, dimana rata-rata efisiensi masing-masing
adalah 0,953 dan 0,943. Selama itu juga pertumbuhan produktivitas
15
E. Kerangka Berpikir
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan: Model 1 menggunakan pendekatan produksi dengan variabel output fixed assets dan salary expenses sedangkan variabel
input deposit, loans, dan asset. Model 2 menggunakan pendekatan intermediasi dengan variabel output fixed assets, salary
expenses, dan deposit sedangkan variabel input loans dan asset.
Variable input : Variable output :
Salary expenses (x2) Fixed assets (x1)
Deposit (x3)
Loans (y1)
Asset (y2)
Pengukuran efisiensi dengan pendekatan intermediasi (model 2)
Variable input : Variable output :
Loans (y1) Deposit (y3)
Asset (y2) Fixed assets (x1)
Salary expenses (x2)
Pengukuran efisiensi dengan pendekatan produksi (model 1)
Nilai efisiensi dengan pendekatan produksi Nilai efisiensi dengan pendekatan intermediasi
commit to user
16
F. Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi Bank
Untuk mendefinisikan hubungan input dan output dalam kegiatan
finansial suatu lembaga keuangan yaitu :
1. Pendekatan Aset (The asset Approach)
Pendekatan asset mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga keuangan
sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Dalam pendekatan ini, output
benar-benar didefinisikan ke dalam bentuk asset
2. Pendekatan Produksi (The Production Approach)
Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai produsen dari
akun deposito (deposit account) dan kredit pinjaman (credit accounts) lalu
didefinisikan output sebagai jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal pada
asset-aset tetap dan material lainnya.
3. Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach)
Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai
intermediator yaitu merubah dan mentransfer asset-aset financial dari
unit-unit deficit. Dalam hal ini input-input institusional seperti biaya tenaga
kerja, modal dan pembiayaan bunga pada deposit, lalu dengan outputyang
diukur dalam bentuk kredit pinjaman (loans) dan investasi financial
(financial investment). Akhirnya pendekatan ini melihat fungsi primer
sebuah institusi financial sebagai pencipta kredit pinjaman (loans).
Konsekuensi dari adanya tiga pendekatan ini, yaitu terdapatnya
perbedaan dalam menentukan variable input dan output, khususnya pada
pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi dalam memperlakukan
commit to user
17 output, karena simpanan merupakan jasa yang dihasilkan melalui kegiatan
bank. Sedangkan dalam pendekatan intermediasi simpanan ditempatkan
sebagai input, karena simpanan yang dihimpun bank akan
mentransformasikannya ke dalam bentuk asset yang menghasilkan, terutama
pinjaman yang diberikan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
intermediasi dan pendekatan produksi. Kedua pendekatan ini digunakan
karena pada penelitian sebelumnya banyak yang menyarankan menggunakan
pendekatan intermediasi.
G. Hipotesis
Hasil penelitian Margono dan Sharma (2004) menemukan bahwa
keseluruhan efisiensi biaya semua bank selama periode 1993-2000 adalah
69,82%. Sedangkan rata-rata efisiensi bank-bank sebleum krisis Asia dan
setelah krisis Asia masing-masing adalah 79,67% dan 53,40%.
Suzuki dan Sastrosuwito (2011) menemukan bahwa dengan
menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA), rata-rata efisiensi bank
komersial selama periode 1994-2008 adalah 0,866.
Dari penelitian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut :
H1 : Terdapat bank yang terdaftar di BEI yang efisien pada tahun
commit to user
18 Menurut Ahmad Syakir Kurnia (2004), pendekatan intermediasi
digunakan karena memeprtimbangkan fungsi vital bank sebagai financial
intermediation yang menghimpun dana dari surplus unit dan menyalurkannya
kepeda deficit unit.
Sedangkan menurut Iqbal dan Molyneux 1998 dalam S. Mohamad, T.
Hasan and M. Khaled I.B. (2003) pendekatan intermediasi merupakan
pendekatan terbaik untuk mengevaluasi keseluruhan lembaga keuangan yang
berfungsi sebagai lembaga intermediasi.
Berdasarkan kutipan di atas maka peneliti merumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H2 : Terdapat perbedaan antara rata-rata nilai efisiensi dengan
menggunakan pendekatan produksi dan nilai efisiensi dengan
menggunakan pendekatan intermediasi bank yang terdaftar di BEI
commit to user
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Dalam penelitian sebelumnya tidak ada kesepakatan umum mengenai
definisi yang tepat dari input dan output. Bergendahl (1998) menyoroti
masalah ini dengan menyebutkan bahwa “There have been almost as many
assumptions of inputs and outputs as there have been applications of DEA”
(p.235). Berger dan Humphrey (1997) mengidentifikasi dua pendekatan
utama, pendekatan produksi (PA) dan pendekatan intermediasi (IA). PA
mengasumsikan bahwa bank menghasilkan kredit dan jasa-jasa deposito
rekening, dengan menggunakan tenaga kerja dan modal sebagai input, dan
jumlah dan jenis output ukuran account. IA memandang bank sebagai
perantara keuangan yang mengumpulkan dana yang dibeli dan mengubah
mereka untuk kredit dan aktiva lainnya.
Penelitian ini menggunakan kedua pendekatan dan membandingkan
hasilnya. PA (model 1) menggunakan tiga output dan dua input sedangkan IA
menggunakan dua output dan tiga input (model 2).
1. Variabel Output
Variabel output adalah variabel yang menjadi pusat perhatian,
dalam penelitian ini output yang digunakan pada model 1 (production
approach) adalah loans, assets, dan deposits. Sedangkan pada model 2
commit to user
20
2. Variabel Input
Variabel input adalah variabel yang mempengaruhi variabel output,
dalam penelitian ini input yang digunakan pada model 1 (production
approach) adalah fixed assets dan salary expenses. Sedangkan pada model
2 (intermediation approach) input yang digunakan adalah fixed assets,
salary expenses, dan deposits
3. Efisiensi
Efisiensi dalam perbankan, seperti halnya perusahaan juga
merupakan tolak ukur dalam mengukur kinerja bank (Hadad, dkk, 2003).
Efisiensi merupaka pengukuran seberapa baik bank mengelola input
menjadi output atau jumlah output yang dihasilkan dari satu input yang
digunakan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi apabila :
a. Menggunakan jumlah unit input yang lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah unit input yang digunakan oleh perusahaan lain dengan
menghasilkan output yang sama
b. Menggunakan jumlah input yang sama tetapi dapat menghasilkan
jumlah output yang lebih besar
B. Definisi Operasional Variabel
1. Loans
Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi
dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan penelaahan
commit to user
21 2. Assets
Menurut Hanafi dan Halim (2003), asset adalah manfaat ekonomis yang
akan diterima pada masa mendatang atau akan dikuasai oleh bank sebagai
hasil dari transaksi atau kejadian
3. Deposits
Simpanan adalah merupakan titipan murni dari nasabah kepada bank, yang
untuk kemudian dipergunakan oleh bank dalam aktivitas kegiatan ekonomi
tertentu dengan catatan bank menjamin akan mengembalikannya secara
utuh kepada nasabah (Antonio, 2003)
4. Fixed assets
Asset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai.
5. Salary expenses
Menurut Mulyadi (2000), tenaga kerja merupakan usaha fisik atau metal
yang dikeluarkan karyawan untuk menolah produk. Biaya tenaga kerja
adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan biaya tenaga kerja
commit to user
22 Tabel III.1
Variabel yang Digunakan dalam Penelitian
PENDEKATAN PRODUKSI
(Model 1)
PENDEKATAN INTERMEDIASI
(Model 2)
Variabel input Variabel output Variabel input Variabel output
1. Fixed assets
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua bank yang terdaftar di
Bank Indonesia sedangkan sampel yang digunakan adalah bank yang terdaftar
di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada periode 2007-2011. Jumlah sampel yang
diambil adalah sekitar 27 annual report bank. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan metode purposive sampling karena keterbatasan akses data
dari peneliti sehingga tidak semua data bank dapat diakses.
Kriteria sampel yang digunakan adalah :
1. Semua bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
2007-2011
2. Secara konsisten tidak mengalami perubahan bentuk badan usaha,
menyajikan laporan keuangan dan telah dipubikasikan di BEI pada periode
commit to user
23
D. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan
tahunan bank di Indonesia yang terdaftar di BEI pada periode 2007-2011.
Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain:
1. Loans
Kredit yang diberikan bank yang diperoleh dari neraca dalam laporan
keuangan tahunan bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011
2. Assets
Total asset yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan
bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011
3. Deposits
Simpanan yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan
bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011
4. Fixed assets
Aset tetap yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan
bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011
5. Salary expenses
Biaya tenaga kerja yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan
commit to user
24
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diambil dari laporan tahunan bank yang terdaftar di BEI pada
tahun 2007-2011. Data sekunder yang dikumpulkan diperoleh situs
www.idx.co.id.
F. Metode Analisis Data
1. Data Envelopment Analysis (DEA)
Data Envelopment Analysis (DEA) adalah metodologi linear
programming untuk mengukur kinerja relative dan efisiensi beberapa
Decision Making Units (DMU) ketika proses produksi menyajikan struktur
sulit dari beberapa input dan output.
Beberapa manfaat dari DEA adalah :
4. Tidak terlalu secara eksplisit menentukan bentuk matematika untuk
fungsi produksi
5. Terbukti berguna dalam mengungkap hubungan yang tetap
tersembunyi untuk metodologi lain
6. Mampu menangani beberapa input dan output
7. Mampu digunakan dengan pengukuraninput-output
8. Sumber inefisiensi dapat dianalisis dan diukur untuk setiap unit yang
dievaluasi
Dalam metodologi DEA, sebelumnya dikembangkan oleh Charnes,
Cooper dan Rhodes (1978) (CCR), efisiensi didefinisikan sebagai jumlah
commit to user
25 dihitung dengan menggunakan pemrograman matematika dan hasil
konstan untuk skala (CRS) diasumsikan.
Model CCR (Input oriented)
Return to scale mengacu pada property teknis produksi yang
meneliti perubahan dalam output setelah perubahan proporsional dalam
semua input (dimana semua input meningkat dengan konstan). Jika output
meningkat sebesar perubahan proporsional yang sama maka ada constant
returns to scale (CRTS), kadang-kadang disebut hanya sebagai return to
scale. Jika output meningkat sebesar kurang dari perubahan proposional,
ada decreasing return to scale (DRS). Jika output meningkat lebih dari
proporsi itu, ada increasingreturn to scale.
Pada tahun 1984, Banker, Charnes dan Cooper mengembangkan
sebuah model (BCC) dengan hasil variabel untuk skala (VRS).
2. Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test)
Normalitas dalam statistik parametrik seperti regresi dan Anova
merupakan syarat pertama. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakaj
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
commit to user
26 tidak valid atau bias terutama untuk sampel kecil. Uji normalitas dapat
dilakukan melalui dua pendekatan yaitu melalui pendekatan grafik
(histogram dan P-P Plot) atau uji kolmogorov-smirnov, chi square,
Liliefors maupun Shapiro-Wilk.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis statisti non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis:
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengambilam keputusan:
Jika Sig.(p) > 0.05 maka H0 diterima
Jika Sig.(p) > 0.05 maka H0 ditolak
3. Uji Beda Independent Sample T-Test
Uji Beda Independent Sample T-Test digunakan untuk
membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda
(independent). Prinsipnya ingin mengetahui apakah ada perbedaan mean
antara dua populasi, dengan membandingkan dua mean sampelnya.
Rumus Independent Sample T-Test
commit to user
27
dimana : t Nilai t hitung
1
X Rata-rata kelompok 1
2
X Rata-rata kelompok 2
2 1 X X
S
- Standard error kedua kelompok
Rumus standard error kedua kelompok
2
- Standard error kedua kelompok
2
pooled
S Variandarikeduakelompok
1
N Jumlah sampel kelompok 1
2
N Jumlah sampel kelompok 2
Rumus variankeduakelompok
1
S Variandarikeduakelompok
1
N Jumlah sampel kelompok 1
2
N Jumlah sampel kelompok 2
2 1
SD Varian kelompok 1
2 2
SD Varian kelompok 2
Pengambilan keputusan :
t-hitung > t-tabel maka berbeda secara signifikan (H0 ditolak)
commit to user
28
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Perbankan di Indonesia
Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai
lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang
tidak kalah pentingnya adalah lembaga yang menjadi sarana dalam
pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter. Karena
fungsi-fungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara
individu maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem, merupakan
prasyarat bagi suatu perekonomian yang sehat. Untuk menciptakan
perbankan yang sehat antara lain diperlukan pengaturan dan pengawasan
bank yang efektif. Kebijakan perbankan di Indonesia dirumuskan dan
dilaksanakan oleh Bank Indonesia pada dasarnya merupakan bagian dari
upaya untuk menciptakan, menjaga, dan memelihara sistem perbankan
yang sehat.
Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan
prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat
commit to user
29
2. Gambaran Umum Sampel
Penelitian ini menggunakan objek penelitian bank yang terdaftar di
BEI yang telah memenuhi kriteria sampel yaitu pada periode tahun
2007-2011. Jumlah keseluruhan bank yang terdaftar di BEI adalah 27 bank.
B. Analisis Deskriptif Variable Input dan Output
Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif
secara statistik suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai
rata-rata dan standar deviasi masing-masing variabel. Uji statistik yang dilakukan
terhadap variabel input dan output adalah sebagai berikut :
Tabel IV.1
Rata-rata Variabel Input dan Output
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
loan 135 321343.00 298988258.00 39285917.0889 60125564.57455
assets 135 1167745.00 551891704.00 72403198.4889 114501584.15726
deposits 135 777281.00 384728603.00 57064492.9704 90589511.64852
fixed 135 9418.00 6589594.00 915702.2741 1299396.74138
salary 135 8129.00 8700847.00 1210386.1704 1885784.93323
Valid N (listwise) 135
Sumber : perhitungan dengan SPSS 16.0 (dalam jutaan rupiah)
Dari tabel IV.1 di atas menunjukkan beberapa hal, diantaranya adalah :
1. N atau jumlah data tiap sampel yang valid yaitu 135 buah.
2. Nilai rata-rata loan bank yang terdaftar di BEI adalah Rp39.285.917,09
dengan standar deviasi Rp60.125.564,58. Hal ini berarti nilai rata-rata
commit to user
30 kurang baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah pencerminan
penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data menunjukkan
hasil yang tidak normal dan menyebabkan bias. Nilai terkecil loan sebesar
Rp321.343,00 dan nilai maksimum sebesar Rp298.988.258,00.
3. Nilai rata-rata assets bank yang terdaftar di BEI adalah Rp72.403.198,49
dengan standar deviasi Rp114.501.584,16. Hal ini berarti nilai rata-rata
lebih kecil dari standar deviasi, sehingga mengindikasikan hasil yang
kurang baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah pencerminan
penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data menunjukkan
hasil yang tidak normal dan menyebabkan bias. Nilai terkecil assets
sebesar Rp1.167.745,00 dan nilai maksimum sebesar Rp551.891.704,00.
4. Nilai rata-rata deposits bank yang terdaftar di BEI adalah Rp57.064.492,98
dengan standar deviasi Rp90.589.511,65. Hal ini berarti variabel deposits
mempunyai sebaran kecil karena nilai rata-rata lebih besar dari standar
deviasi, sehingga simpangan data pada variabel deposits ini dapat
dikatakan baik. Nilai terkecil deposits sebesar Rp777.281,00 dan nilai
maksimum sebesar Rp384.728.603,00.
5. Nilai rata-rata fixed assets bank yang terdaftar di BEI adalah
Rp915.702,28 dengan standar deviasi Rp1.299.396,75. Hal ini berarti nilai
rata-rata lebih kecil dari standar deviasi, sehingga mengindikasikan hasil
yang kurang baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah
pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data
commit to user
31 terkecil fixed assets sebesar Rp9.418,00 dan nilai maksimum sebesar
Rp6.589.594,00.
6. Nilai rata-rata salary expenses bank yang terdaftar di BEI adalah
Rp1.210.386,18 dengan standar deviasi Rp1.885.784,94. Hal ini berarti
nilai rata-rata lebih kecil dari standar deviasi, sehingga mengindikasikan
hasil yang kurang baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah
pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data
menunjukkan hasil yang tidak normal dan menyebabkan bias. Nilai
terkecil salary expenses sebesar Rp8.129,00 dan nilai maksimum sebesar
Rp8.700.847,00.
C. Analisis Data
Perhitungan efisiensi bank yang terdaftar di BEI dengan analisis DEA ini
menggunakan dua pendekatana yaitu pendekatan produksi dan pendekatan
intermediasi. Pendekatan produksi menggunakan dua variabel input (fixed assets,
salary expenses) dan tiga variabel output (deposit, loans, assets). sedangkan
pendekatan intermediasi menggunakan tiga variabel input (fixed assets, salary
expenses, deposit) dan dua variabel output (loans, assets).
Bank sebagai UKE (Unit Kegiatan Ekonomi), dikatakan efisiensi secara
relatif apabila nilai dualnya sama dengan satu (nilai efisiensi = 100 persen).
Sebaliknya, nilai dualnya yang kurang dari satu maka UKE bersangkutan
dianggap tidak efisiens (inefisien) secara relatif (Silkman, 1986; Nugroho, 1995
commit to user
32
1. Hasil Perhitungan dan Analisis Tingkat Efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011
Berdasarkan hasil perhitungan metode DEA yang berasumsikan
Constant Return to Scale (CRS) dengan software DEAWIN, dapat dilihat
tingkat efisiensi bank yang terdaftar di BEI pada tabel IV.2 berikut.
Tabel IV.2
Nilai efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI pada tahun 2007-2011 dengan Perhitungan DEA asumsi CRS – Maksimalisasi Output
commit to user
Sumber : laporan keuangan bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011 diolah dengan DEA
Keterangan :* bank yang konsisten efisien dengan menggunakan dua model pendekatan
Hasil perhitungan tingkat efisiensi bank yang terdaftar di BEI
tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa dengan model 1 rata-rata efisiensi
commit to user
34 menggunakan model 2 rata-rata efisiensi per tahun mengalami kenaikan
yang fluktuatif dimana pada tahun 2008 dan 2010 mengalami penurunan.
Hasil perhitungan di atas juga menunjukkan bahwa dengan model
1 terdapat tiga bank yang secara konsisten efisien sedangkan dengan
model 2 terdapat empat bank yang secara konsisten efisien. Ada tiga bank
yang konsisten efisien yang diukur menggunakan dua model yaitu bank
AGRO, BBNP, dan BVIC. Hal ini membuktikan bahwa ada bank yang
terdaftar di BEI yang efisien pada tahun 2007-2011 sehingga H1 diterima.
Pada tahun 2007 ada tiga bank yang efisien untuk model 1 yaitu
bank AGRO, BBNP, dan BVIC. Dan untuk model 2 ada sepuluh bank
yang efisien yaitu bank AGRO, BABP, BBNP, BCIC, BDMN, BNII,
BVIC, MAYA, PNBN, dan SDRA.
Pada tahun 2008 ada lima bank yang efisien untuk model 1 yaitu
bank AGRO, BAEK, BBNP, BVIC, dan PNBN. Dan untuk model 2 ada
tujuh bank yang efisien yaitu bank AGRO, BAEK, BBNP, BVIC, MAYA,
PNBN, dan SDRA.
Pada tahun 2009 ada enam bank yang efisien untuk model 1 yaitu
bank AGRO, BAEK, BBNP, BSWD, BVIC, dan PNBN. Dan untuk model
2 ada sebelas bank yang efisien yaitu bank AGRO, BACA, BAEK, BBNP,
BBRI, BDMN, BNGA, BSWD, BVIC, PNBN, dan SDRA.
Pada tahun 2010 ada enam bank yang efisien untuk model 1 yaitu
bank AGRO, BBNP, BBRI, BNGA, BVIC, dan PNBN. Dan untuk model
2 ada sebelas bank yang efisien yaitu bank AGRO, BABP, BBNP, BBRI,
commit to user
35 Pada tahun 2011 ada delapan bank yang efisien untuk model 1
yaitu bank AGRO, BBKP, BBNP, BBRI, BCIC, BSWD, BVIC, dan
PNBN. Dan untuk model 2 ada dua belas bank yang efisien yaitu bank
AGRO, BBKP, BBNP, BBRI, BCIC, BDMN, BKSW, BMRI, BNGA,
BSWD, BVIC, dan PNBN.
Dari dua model yang digunakan terlihat bahwa model 2 memiliki
tingkat efisiensi yang tinggi dibandingkan dengan model 1 dan setiap
tahunnya efisiensi setiap bank meningkat walaupun fluktuatif. Hal ini
membuktikan bahwa pendekatan intermediasi menghasilkan efisiensi yang
tinggi dibandingkan dengan pendekatan produksi. Sehingga tidak salah
bahwa banyak penelitian menggunakan pendekatan intermediasi
dibandingkan dengan pendekatan produksi untuk sampel industri
perbankan.
2. Perbandingan Tingkat Efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011 dengan Menggunakan Dua Pendekatan
Sebagai syarat uji beda independent sample t-test perlu dilakukan
uji normalitas. Untuk itu uji normalitas yang digunakan adalah
commit to user
36 Tabel IV.3
Hasil Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
produksi intermediasi
N 135 135
Normal Parametersa Mean 71.1641 92.8691
Std. Deviation 2.25645E1 8.24400
Most Extreme Differences Absolute .113 .194
Positive .101 .194
Negative -.113 -.184
Kolmogorov-Smirnov Z 1.313 2.249
Asymp. Sig. (2-tailed) .064 .000
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel IV.3 nampak bahwa asymp.sig.(2-tailed)
pendekatan produksi 0.064 yaitu lebih besar dari 0.05. Ini berarti bahwa
distribusi data normal. Sedangkan asymp.sig.(2-tailed) pendekatan
intermediasi 0.000 yaitu lebih kecil dari 0.05. Ini berarti bahwa distribusi
data tidak normal.
Dalam penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu
pendekatan produksi (model 1) dan pendekatan intermediasi (model 2).
Pada penelitian sebelumnya pendekatan intermediasi lebih disarankan
karena paling sesuai dengan fungsi bank yaitu sebagai lembaga financial
intermediation. Untuk itu perlu dilakukan uji beda untuk melihat seberapa
commit to user
37 Tabel IV.4
Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test
Group Statistics
Pendekatan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Efisiensi produksi 135 71.1641 22.56452 1.94204
intermediasi 135 92.8691 8.24400 .70953
Tabel IV.5
Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
Mean Difference -21.70496 -21.70496
Std. Error Difference 2.06760 2.06760
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower -25.77577 -25.78659
Upper -17.63416 -17.62334
Sumber : perhitungan dengan SPSS 16.0
Berdasarkan tabel IV.4 Group Statistics: untuk pendekatan
produksi rata-rata efisiensi 71.1641% dengan standar deviasi 22.56452 dan
standar error 1.94204. Untuk pendekatan intermediasi rata-rata efisiensi
commit to user
38 Artinya bahwa rata-rata efisiensi dengan pendekatan produksi lebih rendah
daripada rata-rata efisiensi dengan pendekatan intermediasi.
Sedangkan berdasarkan tabel IV.5 Independent Samples Test:
a. Equal Variances Assumed Fhitung =130.925; p (sig.)=0.000. Oleh karena
p < 0.05, maka H1 diterima atau kedua varian populasi tidak sama.
b. Equal Variances Not Assumed thitung = -10.498 dan
p(sig.(2-tailed)=0.000. Oleh karena p < 0.05, maka H1 diterima atau kedua
rata-rata populasi tidak sama.
c. Nilai thitung negative berarti rata-rata efisiensi dengan pendekatan
produksi lebih rendah dari pada rata-rata efisiensi dengan pendekatan
intermediasi.
d. Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar -21.70496
(71.1641-92.8691) dan perbedaan berkisar antara -25.78659 sampai -17.62334.
e. Nilai thitung = -10.498 dan ttabel = 1.968. Oleh karena thitung < ttabel maka
H1 ditolak.
f. Kesimpulannya bahwa tidak ada perbedaan signifikan rata-rata
efisiensi antara pendekatan produksi dengan pendekatan intermediasi
pada taraf kepercayaan 95%. Ini menunjukkan bahwa H2 diterima.
Untuk selanjutnya akan dibahas menggunakan pendekatan
commit to user
39
3. Hasil dan Perhitungan Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk Bank yang Terdaftar di BEI yang Inefisien pada Tahun 2007-2011
Perhitungan DEA tidak hanya mengukur nilai efisiensi dari
masing-masing bank yang menjadi sampel, tetapi juga memberikan
referensi atau acuan bagi bank yang berada dalam kondisi inefisien
menjadi efisien.
Bank-bank yang inefisien, dapat dikatakan bahwa bank tersebut
belum dapat memaksimalkan nilai input dan output yang dimilikinya. hal
ini berarti nilai input dan output yang dicapai oleh bank yang inefisien
belum dapat meraih target yang sebenarnya (Harjum Muharam dan
Pusvitasari, 2007).
Tabel IV.6
Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk Bank yang Terdaftar di BEI yang Tidak Efisien pada Tahun 2007
commit to user
Sumber : laporan keuangan bank yang terdaftar di BEI tahun 2007 diolah dengan DEA
Hasil perhitungan tabel IV.6 di atas tahun 2007 menunjukkan
bahwa rata-rata output yang dihasilkan bank masih tergolong inefisien
sedangkan rata-rata input tergolong efisien:
a. Efisiensi bank MCOR mencapai 69.68% dimana hanya input deposit
(X3) yang efisien sedangkan pencapaian output loans (Y1) hanya
sebesar 58.2% dan asset (Y2) sebesar 69.7% oleh karena itu loans
perlu dinaikkan sebesar 82% dan asset sebesar 43.5% sehingga target
output loans mencapai Rp1.524.733,2 juta dan asset mecapai
commit to user
43 b. Efisiensi bank BNBA mencapai 74.79% dimana hanya input deposit
(X3) yang efisien sedangkan pencapaian output loans (Y1) hanya
sebesar 56.7% dan asset (Y2) sebesar 74.8% oleh karena itu loans
perlu dinaikkan sebesar 76.3% dan asset sebesar 33.7% sehingga
target output loans mencapai Rp1.379.751,2 juta dan asset mencapai
Rp2.607.772,5 juta .
c. Efisiensi bank BEKS mencapai 77.95% dimana input salary expenses
(X2) dan deposit (X3) efisien sedangkan pencapaian output loans (Y1)
sebesar 78.0% dan asset (Y2) sebesar 72.8% oleh karena itu loans
perlu dinaikkan sebesar 28.3% dan asset sebesar 37.4% sehingga
target output loans mencapai Rp1.127.488,8 juta dan asset mencapai
Rp1.854.074 juta.
d. Efisiensi bank MEGA mencapai 78.99% dimana semua input efisien
sedangkan pencapaian output loans (Y1) dan asset (Y2) sebesar 79.0%
oleh karena itu loans dan asset perlu dinaikkan sebesar 26.6%
sehingga target output loans mencapai Rp17.525.199 juta dan asset
mencapai Rp44.192.063,6 juta.
e. Efisiensi bank BBNI mencapai 81.93% dimana semua input efisien
sedangkan pencapaian output loans (Y1) sebesar 72.3% dan asset (Y2)
sebesar 81.9% oleh karena itu loans perlu dinaikkan sebesar 38.4%
dan asset sebesar 22.1% sehingga target output loans mencapai
Rp115.164.818,5 juta dan asset mencapai Rp223.780.974,9 juta.
f. Efisiensi bank BKSW mencapai 81.95% dimana semua input efisien
commit to user
44 oleh karena itu loans (Y1) dan asset (Y2) perlu dinaikkan sebesar
22.0% sehingga target output loans mencapai Rp1.575.917 juta dan
asset mencapai Rp2.665.751,9 juta.
g. Efisiensi bank BBCA mencapai 85.08% dimana input yang efisien
fixed assets (X1) dan deposit (X3) sedangkan pencapaian output loans
(Y1) dan asset (Y2) sebesar 85.1% oleh karena itu loans (Y1) dan
asset (Y2) perlu dinaikkan sebesar 17.5% sehingga target output loans
mencapai Rp94.851.778,8 juta dan asset mencapai Rp256.227.101,6
juta.
h. Efisiensi bank BSWD mencapai 85.69% dimana semua input efisien
sedangkan pencapaian output loans (Y1) dan asset (Y2) sebesar 85.7%
oleh karena itu loans (Y1) dan asset (Y2) perlu dinaikkan sebesar
16.7% sehingga target output loans mencapai Rp706.221,3 juta dan
asset mencapai Rp1.362.705,7 juta.
i. Efisiensi bank BNLI mencapai 89.06% dimana semua input efisien
sedangkan pencapaian output loans (Y1) dan asset (Y2) sebesar 89.1%
oleh karena itu loans (Y1) dan asset (Y2) perlu dinaikkan sebesar
12.3% sehingga target output loans mencapai Rp28.394.733,8 juta dan
asset mencapai Rp44.124.554,8 juta.
j. Efisiensi bank BMRI mencapai 90.04% dimana semua input efisien
sedangkan pencapaian output loans (Y1) dan asset (Y2) sebesar 90.0%
oleh karena itu loans (Y1) dan asset (Y2) perlu dinaikkan sebesar
11.1% sehingga target output loans mencapai Rp139.373.355,9 juta
commit to user
45 k. Efisiensi bank BNGA mencapai 90.96% dimana semua input efisien
sedangkan pencapaian output loans (Y1) dan asset (Y2) sebesar 91.0%
oleh karena itu loans (Y1) dan asset (Y2) perlu dinaikkan sebesar
9.9% sehingga target output loans mencapai Rp64.309.552,2 juta dan
asset Rp103.120.042,1 juta.
l. Efisiensi bank BACA mencapai 91.12% dimana input yang efisien
hanya salary expenses (X2) dan deposit (X3) sedangkan pencapaian
output loans (Y1) sebesar 81.8% dan asset (Y2) sebesar 91.1% oleh
karena itu loans perlu dinaikkan sebesar 22.2% dan asset sebesar 9.7%
sehingga target output loans mencapai Rp692.714 juta dan asset
mencapai Rp1.320.747,5 juta.
m. Efisiensi bank BBKP mencapai 92.11% dimana semua input sudah
efisien sedangkan pencapaian output loans (Y1) dan asset (Y2) sebesar
92.1% oleh karena itu loans (Y1) dan asset (Y2) perlu dinaikkan
sebesar 8.6% sehingga target output loans mencapai Rp20.412.587,7
juta dan asset mencapai Rp37.398.160,8 juta.
n. Efisiensi bank BTPN mencapai 92.92% dimana hanya input fixed
assets (X1) dan deposit (X3) yang efisien sedangkan pencapaian
output loans (Y1) dan asset (Y2) sebesar 92.9% oleh karena itu loans
(Y1) dan asset (Y2) perlu dinaikkan sebesar 7.6% sehingga target
output loans mencapai Rp8.150.185,5 juta dan asset mencapai
Rp11.385.715,8 juta.
o. Efisiensi bank BBRI mencapai 95.55% dimana hanya input fixed