• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998

tanggal 10 November 1998 yang dimaksud dengan perbankan adalah segala

sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Sedangkan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentu-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Manurut Kasmir (2008) usaha perbankan meliputi tiga kegiatan

utama, yaitu :

1. Menghimpun dana

Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau

mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam

bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Pembelian dana dari

masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai

strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya. Jenis simpanan yang

dapat dipilih oleh masyarakat adalah simpanan giro, tabungan, sertifikat

deposito, serta deposito berjangka dimana masing-masing jenis simpanan

yang ada memiliki kelebihan dan keuntungan tersendiri. Kegiatan

commit to user

8

2. Menyalurkan dana

Pengertian menyalurkan dan adalah melemparkan kembali dana yang

diperoleh lewat simpanan giro, tabungan, dan deposito ke masyarakat

dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip

konvensional atau pembiayaan bagi bank yang didasarkan prinsip syariah.

Kegiatan penyaluran dana ini dikenal dalam perbankan dengan istilah

lending.

3. Memberikan jasa bank lainnya

Pengertian jasa lainnya yang merupakan jasa pendukung atau pelengkap

kegiatan perbankan. Jasa-jasa ini diberikan terutama untuk mendukung

kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang

berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak

langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain sebagai berikut :

a. Jasa setoran seperti setoran telepon, listrik, air, atau uang kuliah

b. Jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pension atau hadiah

c. Jasa pengiriman uang (transfer)

d. Jasa penagihan (inkaso)

e. Jasa kliring (clearing)

f. Jasa penjualan mata uang asing (valas)

g. Jasa penyimpanan dokumen (safe deposit box)

h. Jasa cek wisata (travellers cheque)

i. Jasa kartu kredit (bank card)

j. Jasa-jasa yang ada di pasar modal seperti pinjaman emisi dan

commit to user

9 k. Jasa letter of credit (L/C)

l. Jasa bank garansi dan referensi bank

m. Serta jasa bank lainnya

B. Jenis Bank

1. Jenis bank berdasarkan Undang-undang

Berdasarkan undang-undang No.10 Pasal 5 tahun 1998 terdapat dua jenis

bank yaitu:

a. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatan

usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat

Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatan usahanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

2. Jenis bank berdasarkan kepemilikan

Jenis bank berdasarkan kepemilikannya yaitu :

a. Bank milik Negara (Badan Usaha Milik Negara)

b. Bank milik pemerintah daerah (Badan Usaha Milik Daerah)

c. Bank milik swasta nasional

d. Bank milik campuran (nasional dan asing)

commit to user

10

3. Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya

Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya yaitu: bank retail, bank

korporasi, bank komersial, bank pedesaan, bank pembangunan.

4. Jenis bank berdasarkan prinsip atau instrument yang digunakan

a. Bank konvensional

Bank konvensional adalah bank yang beroperasinya mengambil

keputusan dari spread antar bunga pinjaman dengan bunga simpanan

dan mendasarkan segala aktifitasnya mengambil keuntungan dari

bunga

b. Bank berdasarkan prinsip syariah

1) Bank Umum Syariah

Pada dasarnya bank umum syariah sama dengan bank umum akan

tetapi segala aktifitasnya didasarkan pada prinsip-prinsip syariah

Islam dimana adanya pelangggaran pengambilan bunga yang

dalam syariah Islam termasuk salah satu jenis riba yang dilarang

dalam syariah Islam.

2) Unit Usaha Syariah

Pada prinsipnya sama dengan bank umum syariah akan tetapi

keberadaannya merupakan cabang dari bank konvensional yang

secara pengelolaannya dipisahkan dari aktifitas bank konvensional

commit to user

11

C. Konsep Efisiensi Bank

Dalam ekonomi efisiensi adalah istilah umum yang mencakup gagasan

bahwa prosesnya dengan jumlah minimum limbah. Efisiensi meningkat jika

jumlah limbah atau gesekan berkurang.

Sebuah sistem dapat disebut efisien secara ekonomis jika

1. No one can be made better off without making someone else worse off.

2. Output paling banyak didapat dari jumlah input yang diberikan

3. Hasil produksi dengan biaya per unit serendah mungkin.

Definisi ini efisien tidak benar- benar equivalent. Namun, mereka

semua mencakup gagasan bahwa tidak ada lagi yang bisa dicapai meningkat

sumber daya yang tersedia.

Efisiensi dalam perbankan, seperti halnya perusahaan juga merupakan

tolak ukur dalam mengukur kinerja bank. Dimana efisiensi merupakan

jawaban atas kesulitan-kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja

seperti tingkat alokasi, teknis, maupun total efisiensi (Hadad, dkk, 2003).

Menurut Silkman dalam Bastian (2009) efisiensi adalah kemampuan untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan benar atau dalam pandangan matematika

didefinisikan sebagai perhitungan rasio output(keluaran) dan input(masukan)

atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari suatu inputyang digunakan.

Kurnia (2004) menjelaskan bahwa secara keseluruhan efisiensi

perbankan dapat didekomposisikan dalam efisiensi skala (scale efficiency),

efisiensi cakupan (scope efficiency), efisiensi teknik (technical efficiency), dan

efisiensi alokasi (allocative efficiency). Bank dikatakan mencapai efisiensi

commit to user

12 yang konstan (constant return to scale), sedangkan efisiensi cakupan tercapai

ketika bank mampu beroperaasi pada diversivikasi lokasi. Efisiensi lokasi

tercapai ketika bank mampu menentukan berbagai output yang

memaksimumkan keuntungan, sedangkan efisiensi teknik pada dasarnya

menyatakan hubungan antara input dengan output dalam suatu proses

produksi. Suatu proses produksi dikatakan efisien apabila pada penggunaan

input sejumlah tertentu dapat dihasilkan output yang maksimum atau untuk

menghasilkan output sejumlah tertentu digunakan input yang paling

minimum.

Menurut Bauer dalam Bastian (2009) ada dua perbedaan tipe efisiensi,

yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi. Efisiensi teknis dipandang dari

mikroekonomi sedangkan efisiensi ekonomi dilahat dari makro ekonomi.

Efisiensi teknis pada dasarnya menyatakan hubungan antara input dan output

dalam suatu proses produksi. Suatu proses produksi dikatakan efisien jika

pada penggunaan input sejumlah tertentu dapat dihasilkan output maksimal,

atau untuk menghasilkan output teretentu digunakan input yang paling

minimal. Efisiensi ekonomi mempunyai konsep yang lebih luas daripada

efisiensi teknik. Dalam efisiensi ekonomi perusahaan harus memilih tingkatan

input ataupun output dan kombinasinya untuk mengoptimalkan tujuan

ekonomi. Biasanya dengan minimalisasi biaya atau maksimalisasi

keuntungan. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah konsep efisiensi

commit to user

13

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang

meneliti sector perbankan koperasi Yunani yang dilakukan oleh Pasiouras dan

Sifodaskalakis (2010) dengan judul “Total factor productivity change of

Greek cooperative banks”. Sampel yang digunakan adalah 13 bank koperasi

Yunani pada periode tahun 2000-2005.

Penelitian ini mengukur efisiensi bank koperasi dengan menggunakan

dua pendekatan yaitu pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi.

1. Pendekatan produksi menggunakan dua input (fixed assets, salary

expenses) dan tiga output (deposit, loans, asset )

2. Pendekatan intermediasi menggunakan tiga input (fixed assets, salary

expenses, deposit) dan dua output (loans, asset ).

Sementara beberapa studi sebelumnya meneliti produktifitas bank

Indonesia, yaitu :

1. Margono dan Sharma (2004) menemukan bahwa keseluruhan efisiensi

biaya semua bank selama periode 1993-2000 adalah 69,82%. Sedangkan

rata-rata efisiensi bank-bank sebleum krisis Asia dan setelah krisis Asia

masing-masing adalah 79,67% dan 53,40%. Selain itu, hasil juga

menunjukkan bahwa bank milik swasta dan joint venture/bank asing lebih

efisien daripada bank milik public. Selanjutnya, bank-bank besar seperti

yang diharapkan cenderung lebuh efisien dibandingkan dengan bank yang

lebih kecil. Total factor pertumbuhan produktivitas perbankan Indonesia

commit to user

14 produktivitas bank Indonesia menurun sebesar 1,48%, sedangkan setelah

krisis terjadi penurunan sebesar 6,45%.

2. Suzuki dan Sastrosuwito (2011) menemukan bahwa dengan menggunakan

Data Envelopment Analysis (DEA), rata-rata efisiensi bank komersial

selama periode 1994-2008 adalah 0,866, sedangkan kelompok bank yang

paling efisien adalah bank milik pemerintah yang diikuti oleh bank joint

venture dan bank milik asing, dimana rata-rata efisiensi masing-masing

adalah 0,953 dan 0,943. Selama itu juga pertumbuhan produktivitas

15

E. Kerangka Berpikir

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran

Keterangan: Model 1 menggunakan pendekatan produksi dengan variabel output fixed assets dan salary expenses sedangkan variabel

input deposit, loans, dan asset. Model 2 menggunakan pendekatan intermediasi dengan variabel output fixed assets, salary

expenses, dan deposit sedangkan variabel input loans dan asset.

Variable input : Variable output :

Salary expenses (x2) Fixed assets (x1)

Deposit (x3)

Loans (y1)

Asset (y2)

Pengukuran efisiensi dengan pendekatan intermediasi (model 2)

Variable input : Variable output :

Loans (y1) Deposit (y3)

Asset (y2) Fixed assets (x1)

Salary expenses (x2)

Pengukuran efisiensi dengan pendekatan produksi (model 1)

Nilai efisiensi dengan pendekatan produksi Nilai efisiensi dengan pendekatan intermediasi

commit to user

16

F. Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi Bank

Untuk mendefinisikan hubungan input dan output dalam kegiatan

finansial suatu lembaga keuangan yaitu :

1. Pendekatan Aset (The asset Approach)

Pendekatan asset mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga keuangan

sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Dalam pendekatan ini, output

benar-benar didefinisikan ke dalam bentuk asset

2. Pendekatan Produksi (The Production Approach)

Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai produsen dari

akun deposito (deposit account) dan kredit pinjaman (credit accounts) lalu

didefinisikan output sebagai jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal pada

asset-aset tetap dan material lainnya.

3. Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach)

Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai

intermediator yaitu merubah dan mentransfer asset-aset financial dari

unit-unit deficit. Dalam hal ini input-input institusional seperti biaya tenaga

kerja, modal dan pembiayaan bunga pada deposit, lalu dengan outputyang

diukur dalam bentuk kredit pinjaman (loans) dan investasi financial

(financial investment). Akhirnya pendekatan ini melihat fungsi primer

sebuah institusi financial sebagai pencipta kredit pinjaman (loans).

Konsekuensi dari adanya tiga pendekatan ini, yaitu terdapatnya

perbedaan dalam menentukan variable input dan output, khususnya pada

pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi dalam memperlakukan

commit to user

17 output, karena simpanan merupakan jasa yang dihasilkan melalui kegiatan

bank. Sedangkan dalam pendekatan intermediasi simpanan ditempatkan

sebagai input, karena simpanan yang dihimpun bank akan

mentransformasikannya ke dalam bentuk asset yang menghasilkan, terutama

pinjaman yang diberikan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

intermediasi dan pendekatan produksi. Kedua pendekatan ini digunakan

karena pada penelitian sebelumnya banyak yang menyarankan menggunakan

pendekatan intermediasi.

G. Hipotesis

Hasil penelitian Margono dan Sharma (2004) menemukan bahwa

keseluruhan efisiensi biaya semua bank selama periode 1993-2000 adalah

69,82%. Sedangkan rata-rata efisiensi bank-bank sebleum krisis Asia dan

setelah krisis Asia masing-masing adalah 79,67% dan 53,40%.

Suzuki dan Sastrosuwito (2011) menemukan bahwa dengan

menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA), rata-rata efisiensi bank

komersial selama periode 1994-2008 adalah 0,866.

Dari penelitian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah

sebagai berikut :

H1 : Terdapat bank yang terdaftar di BEI yang efisien pada tahun

commit to user

18 Menurut Ahmad Syakir Kurnia (2004), pendekatan intermediasi

digunakan karena memeprtimbangkan fungsi vital bank sebagai financial

intermediation yang menghimpun dana dari surplus unit dan menyalurkannya

kepeda deficit unit.

Sedangkan menurut Iqbal dan Molyneux 1998 dalam S. Mohamad, T.

Hasan and M. Khaled I.B. (2003) pendekatan intermediasi merupakan

pendekatan terbaik untuk mengevaluasi keseluruhan lembaga keuangan yang

berfungsi sebagai lembaga intermediasi.

Berdasarkan kutipan di atas maka peneliti merumuskan hipotesis

sebagai berikut :

H2 : Terdapat perbedaan antara rata-rata nilai efisiensi dengan

menggunakan pendekatan produksi dan nilai efisiensi dengan

menggunakan pendekatan intermediasi bank yang terdaftar di BEI

commit to user

19

Dokumen terkait