• Tidak ada hasil yang ditemukan

IbM PADA KELOMPOK SADAR WISATA PANDANARAN DI DESA WISATA KANDRI, KECAMATAN GUNUNG PATI, SEMARANG Noor Suroija

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IbM PADA KELOMPOK SADAR WISATA PANDANARAN DI DESA WISATA KANDRI, KECAMATAN GUNUNG PATI, SEMARANG Noor Suroija"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

IbM PADA KELOMPOK SADAR WISATA PANDANARAN

DI DESA WISATA KANDRI, KECAMATAN GUNUNG PATI, SEMARANG

Noor Suroija1)

, Subandi 2), Muhammad Asrori 3)

1,2

Administrasi Bisnis, Politenik Negeri Semarang, Jl Prof Sudarto SH , Semarang, 6199/SMG

3

Akuntansi, Politenik Negeri Semarang, Jl Prof Sudarto SH , Semarang, 6199/SMG Email : noorsuroija@yahoo.com

Abstract

kandri urban village, kecamatan gunungpati semarang city is a village area that have natural attraction goa kreo that is administered by the department of culture and tourism of semarang city. In supporting tourist village kandri formed units establishment consisting of: art, souvenirs, homestay, trash bank, traditional culinary, photography, special interest, plantation agricultural, fisheries, curug siwarak, tourism water, pramuwisata, transportation tourism.In the program ibm this to be taken one business unit that is business unit in village kandri tourism, kecamatan gunungpati, semarang in the hope of through this program village kandri more known and have an impact on the increased tourist visits in the area. Problems umkm partner: a). Aspects production services and human resources: skills communication tour guide inadequate b). Aspects marketing: are ineffective promotion and coverage of marketing, marketing is still limited so as to affect amount of sales tour packages and tourist visits c). Aspects financial administration and documentation of activities: the lack of understanding and the application of management good financial and documentation of activities the method implemented in the program is: a). Training, b). Assistance, c assistance technology / instrument d). Monitoring and feeds back. Activities and program being planned was: a ) training / assistance governance the field of manejemen tourism (finance, communication and documentation) b). Training / assistance and assistance application of technology right management marketing via: tools assistance / media marketing (computer, web site, pointer board, a leaflet), and through other media promotion to a segment of target.Outer produced is: (a). Tersedinya instrument marketing promotion as brochures, a signboard and web for each business group (b) the management governance tourism and marketing in each business group so that the number of users package and visitors to the tourism increased as many as a minimum of 10 % compared to the previous year. (c). artikel scientific

Keywords: tourist village, Tourism busines

Abstrak

(2)

dokumentasi kegiatan. Metode yang diterapkan dalam program ini adalah : a). Pelatihan , b). Pendampingan, c) Bantuan teknologi /alat d). Monitoring dan feed back. Kegiatan/ program yang direncanakan adalah : a) Pelatihan/ Pendampingan tata kelola bidang manejemen kepariwisataan (keuangan, komunikasi dan dokumentasi) b). Pelatihan/ pendampingan dan bantuan penerapan teknologi tepat bidang manajemen pemasaran melalui : bantuan alat/media pemasaran (computer, web site, papan penunjuk, brosur), dan melalui media promosi lainnya ke segmen sasaran. Luaran yang dihasilkan adalah : (a). Tersedinya alat promosi pemasaran seperti brosur, papan nama dan web untuk masing masing kelompok usaha (b) Meningkatnya tata kelola manajemen kepariwisataan dan pemasaran di masing masing kelompok usaha sehingga jumlah pengguna paket dan pengunjung wisata mengalami peningkatan sebanyak minimal 10 % dibanding tahun sebelumnya. (c). Artikel ilmiah

Kata kunci : Desa wisata, Usaha wisata

PENDAHULUAN

Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayah Kota Semarang adalah 373,7 Km2 dan terbagi dalam 16 Kecamatan. Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati kota Semarang adalah sebuah desa yang mempunyai kawasan wisata alam Goa Kreo yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Saat ini kawasan tersebut telah ditutup dan dalam proses pembangunan waduk jati barang dengan menyisakan goa beserta satwa kera jawa ekor panjang dalam sebuah pulau yang direncanakan selesai pada tahun 2014. Dibangunnya sebuah waduk yang menenggelamkan kawasan pertanian, membuat warga kandri kehilangan sebagian mata pencahariannya sebagai petani. Waduk selain berfungsi sebagai penampung air, juga berfungsi sebagai objek dan daya tarik wisata buatan. Hal ini berarti akan membuat harapan baru bagi warga kandri, yaitu peluang usaha pariwisata dengan memberdayakan perekonomian masyarakat untuk membentuk desa wisata.

Tabel 1 :

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

Mata pencaharian Jumlah

penduduk

-Petani sendiri 329 -Buruh tani 753

- Nelayan -

-Pengusaha 30 - Buruh Industri 719 - Buruh bangunan 97

- Pedagang 185

-Pegawai Negeri 48 -TNI/POLRI 8

(3)

Pengertian desa wisata adalah suatu kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian kehidupan pedesaan baik dari kehidupan sosial, ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan struktur bangunan yang khas atau kegiatan yang unik dan menarik serta mempunyai potensi untuk dikembangkannya sebagai komponen kepariwisataan, misalnya : atraksi, akomodasi, makanan minuman dan kebutuhan wisata lainnya. (sumber : profil desa wisata kandri).

Selain berbagai keunikan, kawasan desa wisata juga harus memiliki berbagai fasilitas untuk menunjangnya sebagai kawasan tujuan wisata. Berbagai fasilitas ini akan memudahkan para pengunjung desa wisata dalam melakukan kegiatan wisata. Fasilitas-fasilitas yang sebaiknya dimiliki oleh kawasan desa wisata antara lain adalah sarana transportasi, telekomunikasi, kesehatan, dan juga akomodasi. Khusus untuk sarana akomodasi, desa wisata menyediakan sarana penginapan berupa pondok-pondok wisata (home stay) sehingga para pengunjung pun turut merasakan suasana pedesaan yang masih asli.

Data potensi kepariwisataan di wilayah kerja kelompok sadar wisata, wilayah kandri, Gunung Pati, Semarang :

Tabel 2. Data potensi

No Daya Tarik Spesifikasi/ Jenis

1 Daya tarik alam Gua kreo, curug siwarak, sendang kandri, waduk jati barang, jogging track, edukasi pertanian.

2 Daya tarik wisata budaya dan kesenian

Sesaji rewanda, Nydran kali, Apitan/sedekah bumi, Suronan, Kerawitan dan wayang kulit, Tari rakyat

3 Daya tarik wisata khusus /lainnya Lokasi out bond, kampong religious, joggingbtrack, edukasi pertanian.

4 Kuliner dan cenderamata Dodol tape, wingkong singkong, gethuk, krupuk kulit pisang, rempeyek, tepung mokaf, tape, dawet, jus susu tape, lukisan pelepah phn pisang. Sablon kaos, tudung makanan , topi bamboo.

5 Fasilitas pendukung wisata Penginapan/ Home stay,warung makan, took cendera mata, balai pertemuan, tolilet umum. Area parker, jaringan komuikasi dan listrik

Sumber : POKDARWIS Pandanaran.

(4)

Mengutip hasil penelitian dari MuhammadTofan, Ari Subowo, Maesaroh (2012). Faktor Penghambat pengembangan desa wisata kandri antara lain: 1) Kurangnya keterlibatan Stakeholders dalam pengembangan desa wisata. 2) Kuantitas dan Kualitas SDM yang kurang memadai. 3) Perlunya pelatihan khusus untuk personil di lapangan. 4) Keterbatasan anggaran dari Pemerintah. 5) Sarana dan Prasarana kurang memadai. 6) Media Informasi masih minim. 7) Acara budaya masih kurang. 8) Masyarakat tidak ingin bekerjasama dengan pidak luar. 9) Mengubah pola pikir masyarakat. (http://www.fisip.undip.ac.id email: fisip@undip.ac.id). Oleh karena itu perlu upaya upaya dalam mengembangkan desa wisata kandri sebagai asset daerah jawa tengah khusunya dan Indonesia pada umumnya.

Kelompok sadar wisata Pandanaran desa Kandri memiliki bebrapa paket wisata alam dan budaya. Dalam program Ibm ini akan diambil UNIT USAHA WISATA diwilayah desa kandri , kecamatan Gunungpati , Semarang yakni UNIT USAHA PANDU WISATA JAYA dan PANDU JAYA yang mengelola wisata alam yang keduanya masuk dalam struktur POKDARWIS Pandanaran. Dengan program ini diharapkan desa Kandri sebagai desa wisata lebih dikenal dan berdampak terhadap meningkatnya paket wisata dan kunjungan wisata di daerah tersebut.

Gambaran umum dan kondisi existing Mitra (Pandu wisata jaya dan Pandu Jaya) Aspek produksi/ operasi jasa wisata dan SDM .

Aspek produksi pada kedua UKM ini adalah jasa wisata alam yang berasal dari alam, seperti kebun, sawah, sungai. Selain bersumber dari alam jasa ini juga memerlukan pemandu yang terampil, sementara ada keterbatasan sumber daya. Jumlah tenaga kerja yang ikut dalam Usaha wisata Pandu wisata jaya dan Pandu Jaya masing masing berjumlah 7 orang dan 6 orang dengan usia tenaga kerja rata rata berusia berkisar diatas 35- 50 tahun. Pendidikan tenaga kerja rata rata lulusan Sekolah Menengah atas.

Keterbatasan lain dalam aspek sumberdaya ini adalah minimnya ketrampilan komunikasi, khususnya bahasa asing dan guiding technik. Minimnya ketrampilan dalam berbahasa asing ini mempersulit untuk menangani paket / kunjungan wisatawan mancanegara.

Paket wisata yang ditawarkan oeh UKM ini berupa : field trip (nyawah), permainan edukasi alam, outbond (alat permaninan desa), river tubing. Dalam pelayanan paket jasa ini juga memerlukan peralatan sederhana berupa ban dalam, egrang, pelampung, caping, bola, sabit. Peralatan pendukung yang saat ini tersedia adalah megaphone sebanyak 2 buah sedangkan untuk menunjang pelayanan wisata belum tersedia sound system.

Aspek Pemasaran.

Pemasaran masih terbatas jangkauannya , pengguna paket wisata berasal dari lingkungan / daerah sekitar kecamatan gunung pati. Berdasarkan wawancara dengan pengelola rata rata pengguna paket wisata sebulan sebanyak 2 kali. Promosi yang dilakukan belum optimal , karena masih mengandalkan word of mouth . Jenis dan Jumlah media promosi yang digunakan :

Tabel 3: Jenis Media promosi.

(5)

1 Papan nama Di pos POKDARIS

2 Publikasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Melalui Koran

3 Testimoni di media sosial Dari pengguna

Aspek aspek lainnya (fasilitas dan finasial serta administrasi)

Untuk fasilitas kondisi masih terbatas namun proses produksi jasa masih bisa berjalan karena ada akses jalan dan telekomunikasi. Sedangkan financial belum ada rencana untuk mengambil tambahan modal dari fihak luar. Sementara masih bisa diatasi oleh UKM sendiri menyesuaikan dengan pemasukan (cash in flow) yang ada. Tata kelola administrasi keuangannya juga belum tertata dengan baik termasuk dokumentasi kegiatan.

Permasalahan Prioritas yang ditangani

Tabel 4.

Permasalahan Prioritas Yang Ditangani

Permasalahan merupakan anggota kelompok sadar wisata Pandanaran yang dipilih dan dipandang dapat mewakili kelompok yang lain.

TARGET LUARAN

Tabel 5 : Target luaran

Solusi Target luaran Dampak yang diharapkan

(6)

paket wisata dan kepada biro travel dan brosur dan papan nama.

Solusi Metode Keterangan

Pelatihan guiding technic dan administrasi/ manajemen Pelatihan penjualan dan

ecommerce

Bantuan computer dan pembuatan web

Bantuan promosi berupa sosialiasi kepada biro travel dan media promosi/ brosur dan

Sesuai dengan pelaksanaan program adalah sebagai berikut : Tabel 7 :

Hasil

(7)

Komputer utk administrasi kamera. Komputer utk administrasi

Bantuan promosi Dilaksanakan Penjualan jasa meningkat 10% Menyusun artikel ilmiah Dilaksanakan Artikel ilmiah dan

diseminarkan

KESIMPULAN

Dari aktifitas yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa program telah dilaksanakan dengan baik. Terdapat peningkatan dan pemberdayaan UKM. Dalam pelaksanaannya tentunya ada kendala seperti menyesuaikan waktu antara pengabdi dengan UKM. Sumberdaya manusia UKM juga masih terbatas baik kuantitas maupun kualitas dalam mengembangkan UKMnya.

Daftar Pustaka.

Muhammad Tofan, Ari Subowo, Maesaroh, .Strategi pengembangan obyek desa wisata Kandri kecamatan gunung pati, kota Semarang (http://www.fisip.undip.ac.id email: fisip@undip.ac.id).

Gambar

Tabel 7 :

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melakukan evaluasi akan tergambar pula hambatan yang pernah dialami dalam melaksanakan MIBS, hambatan tersebut antara lain melakukan perubahan

Pembuatan pupuk organik cair khususnya dari limbah buah-buahan dengan penambahan bio aktivator EM 4 (Effective Microorganisme) bertujuan untuk menentukan pengaruh

Di dalam sektor industri unggulan daerah Kabupaten Sleman ini mempunyai keterikatan dengan sektor yang lainya yang mendukung suatu sektor menjadi sektor industri

Penelitian ini bertujuan untuk meng- eksplorasi suatu fenomena penyuluhan agama berbalut budaya lokal bernuansa Islam Jawa dengan mendeskripsikan pemahaman ke- agamaan

Gotong royong mempunyai ikatan yang sangat erat dengan Pancasila, bahkan gotong royong merupakan pancaran dari jiwa Pancasila yang menjiwai bangsa Indonesia sejak

Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya motivasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran geografi di SMAN 1 Cisarua. Proses pembelajaran yang berlangsung di kelas

Dari hasil analisis EPH tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi Segaran saat ini belum memenuhi kebutuhan pengunjung dan aktivitas yang diwadahi sehingga perlu adanya

Penelitian ini menghadirkan kajian neurologik untuk mengenali dan meleburkan bahwa gangguan berbahasa anak yang disebut disleksia kemungkinan terbesar penyebabnya adalah