• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konstruksi Jendela Baja Balai Kota Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konstruksi Jendela Baja Balai Kota Malang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal RUAS, Volume 11 N0 2, Desember 2013, ISSN 1693-3702 17 Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang

Material baja merupakan salah satu material yang sudah terkenal sejak jaman dulu, dimana material ini banyak digunakan ketika masa arsitektur klasik, umumnya pada bangunan perkantoran. Dewasa ini aplikasi baja untuk kusen dan profil jendela jarang ditemui, umumnya baja digunakan untuk sistem struktur berupa kolom, balok dan atap pada bangunan. Hal ini dikarenakan baja tidak tahan terhadap karat sehingga biaya perawatannya sulit dan mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik sambungan jendela baja pada bangunan Balai Kota Malang, mengetahui kelebihan-kelebihan baja sebagai teralis jendela pada bangunan Balai Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif, dengan metode analisis data yang meliputi analisis kritik normatif dan analisis komparatif. Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi sumber pembelajaran di perkuliahan terkait dengan struktur dan konstruksi bangunan.

Steel material is a material that has been famous since ancient times, where the material is mostly used when the classical architecture, generally in office buildings. Today the application of steel for the frame and window profiles are rarely encountered, generally used for steel structural system in the form of columns, beams and roof of the building. This is because steel is not resistant to rust, so the cost of treatment is difficult and expensive. This study aims to determine the connection technique steel windows in Malang City Hall building, knowing the advantages of steel as a window grille at Malang City Hall building. The method used is descriptive method, the method of data analysis which includes critical analysis of normative and comparative analysis. The results of the study is expected to be a source of learning in lectures related to the structure and construction of buildings.

!

1. Pendahuluan

Material baja merupakan salah satu material yang sudah terkenal sejak jaman dulu, dimana material ini banyak digunakan ketika masa arsitektur klasik, umumnya pada bangunan perkantoran. Kelebihan material baja ini adalah sifatnya yang awet/tahan lama, baja juga memiliki kelebihan dalam pemasangan dan daur ulang bahan.

(2)

Jurnal RUAS, Volume 11 N0 2, Desember 2013, ISSN 1693-3702 18 mahal. Namun, seperti pada Balai Kota Malang, baja digunakan sebagai profil kusen dan profil jendela, dimana sistem sambungan menggunakan sistem sambungan untuk kusen baja pada umumnya.

Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya, Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi desentralisasi kolonial Hindia Belanda. Begitu juga dengan bangunan Balai Kota Malang yang berada di Jalan Tugu Malang, yang dibangun tahun 1929 rancangan HF Horn dari Semarang. Bangunan ini pernah terbakar yang menyebabkan kerusakan bangunan Balai Kota Malang dan kemudian dilakukan renovasi pada tahun 2002. Sampai sekarang, bangunan ini masih mempertahankan gaya arsitektur klasik dengan konstruksi jendela baja peninggalan kolonial Belanda yang saat ini hanya terdapat pada bangunan depan Balai Kota Malang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik sambungan jendela baja pada Gedung Balai Kota Malang. Setelah diuraikan bagaimana teknik sambungan pada kusen jendela baja, maka kita juga akan mengetahui kelebihan-kelebihan baja jika digunakan sebagai teralis jendela pada Gedung Balai Kota Malang.

2. Metode

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis yakni suatu metode yang menggunakan penjelasan data berupa kondisi objek penelitian yang telah diperoleh melalui hasil survey lapangan, yaitu pengamatan langsung dan wawancara. Kemudian melakukan analisa terhadap data yang sudah diperoleh untuk mencapai tujuan. Selain itu dalam meneliti dibutuhkan cara dengan mengumpulkan data yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, catatan, memo, dan dokumen resmi lainnya.

2.1 Tahapan Penelitian

Persiapan dimulai dengan membuat time schedule untuk menentukan target kemajuan penelitian per minggu. Tahap berikutnya adalah tahap pengumpulan data. Teknik – teknik pengumpulan data yaitu dengan:

1. Mengumpulkan catatan pengamatan dengan melakukan observasi sebagai

pengamat

2. Melakukan wawancara terbuka secara tidak terstruktur dan mengambil catatan

wawancara.

3. Melakukan wawancara terbuka secara tidak terstruktur, audiotape untuk

wawancara, mencatat interview serta membuat catatan selama melakukan penelitian.

4. Survei literatur. Penggalian data-data (tampak, potongan, detail, dan foto-foto, jendela baja) mengenai objek penelitian melalui studi literatur (internet, buku, dll) Jika dikategorikan berdasarkan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder, maka metode pengumpulan data mencakup:

1. Survei Data Primer

Metode pengambilan data dilakukan dengan observasi, pengambilan foto atau gambar, dan melakukan wawancara tidak terstruktur. Dalam penelitian naturalistik kualitatif, peneliti sendiri harus memasuki lapangan untuk mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara.

2. Survei Data Sekunder

(3)

Jurnal RUAS, Volume 11 N0 2, Desember 2013, ISSN 1693-3702 19 browsing internet, studi-studi dari hasil penelitian sejenis atau yang mendekati, dan juga dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pihak terkait. Studi-studi terdahulu dapat berupa jurnal. Adapun literatur berupa buku-buku, serta artikel-artikel yang berhubungan dengan objek dan permasalahan yang diangkat.

Terdapat bermacam-macam dokumen dalam penggunaan data sekunder. Dokumen terdiri atas tulisan pribadi seperti dokumen resmi. Dokumen, surat- surat, foto, dan lainya dapat dipandang sebagai “nara sumber” yang dapat dimintai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

Setelah data dikumpulkan dan dikompilasi, dilakukan analisis data. Metode analisis data yang digunakan adalah:

1. Metode kritik normatif, metode ini menilai sistem konstruksi jendela baja pada bangunan berdasarkan prinsip-prinsip konstruksi jendela baja yang ada.

2. Metode komparatif dimana teori yang didapat pada metode kepustakaan menjadi

dasar untuk menganalisa data yang didapat dari lapangan. Pencocokan data dengan mencocokan data antara data primer dengan sekunder, yang mana data sekunder sebagai rujukan dalam menganalisa. Setelah dianalisis, dari hasilnya didapatkan suatu kesimpulan yang dapat mewadahi tujuan penulisan.

2.2 Deskripsi Variabel

Penelitian ini memfokuskan pada konstruksi jendela baja. Yang meliputi:

1. Teknik sambungan antara kusen dan dinding

2. Teknik sambungan antara profil kusen jendela baja dan bingkai jendela baja

3. Teknik sambungan antara profil kusen jendela baja dan bingkai jendela kayu

4. Kelebihan dari konstruksi jendela baja.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Kusen Jendela Baja Balai Kota Malang

Gambar 1. Balai Kota Malang

(4)

Jurnal RUAS, Volume 11 N0 2, Desember 2013, ISSN 1693-3702 20 Gambar 2. Denah Lantai Dasar Objek Studi Jendela Baja

Gambar 3. Denah Lantai Satu Objek Studi Jendela Baja

3.2 Jendela Baja Balai Kota Malang

Pada masa pembangunan Balai Kota Malang yaitu pada tahun 1927-1929an arsitektur gaya kolonial Belanda mengalami perkembangan yang pesat sehingga banyak diterapkan pada bangunan penting pada saat itu. Adapun bangunan-bangunan yang di bangun pada tahun 1920-1940an dengan gaya arsitektur Kolonial Belanda antara lain :

1. Zusterschool (Jl. Tjelaket- dibangun antara th. 1926 arsiteknya Hulswit, Fermont & Ed.Cuypers)12

2. Fraterschool (Jl. Tjelaket, dibangun antara tahun 1926, arsiteknya Hulswit,

Fermont & Ed.Cuypers)

3. Komplek pertokoan di perempatan Jl. Kayutangan (dibangun ahun 1936,

arsiteknya Karel Bos)

4. Gedung HBS/AMS di J.P. Coen Plein (alon-alon bunder, dibangun tahun 1931,

arsiteknya Ir. W. Lemei)

5. Theresiakerk (gereja Santa Theresia) di depan Boeringplein (taman Buring)

dibangun th. 1936, arsiteknya Rijksen en Estourgie.

Pemakaian profil baja pada kusein jendela di Gedung Balai Kota Malang merupakan pilihan desainer dari Belanda pada saat itu untuk mempertahankan dan memperkuat ciri dan karakter bangunan Kolonial Belanda. Pemilihan profil baja saat itu menurut sumber yang dipercaya, dikarenakan banyaknya bahan (profil) yang tersedia untuk mengembangkan bangunan-bangunan perkantoran milik Belanda.

(5)

Jurnal RUAS, Volume 11 N0 2, Des tipe berdasarkan ukuran dan m akan dijelaskan teknik sambung JENDELA 1 :

Tipe jendela 1 merupakan jende berputar keluar pada bagian jen ukuran jendela yakni tipe jende tipe jendela 1b.

Gambar 4. Jendela Ti

JENDELA 2 :

Merupakan jendela deng dimana jendela bagian dalam bawah), sedangkan pada bagian Jendela pada bagian luar meru profil kusen dan profil list baja d

Desember 2013, ISSN 1693-3702

ran dan model jendela serta bukaannya. Pada tiap sambungan yang digunakan, yakni sebagai berikut:

kan jendela yang berputar ke dalam pada bagian jen bagian jendela bawah. Tipe jendela 1 ini dibagi me

tipe jendela 1a yang ukurannya lebih besar dibandi

Jendela Tipe 1a Gambar 5. Jendela Tipe

Gambar 6. Detail Jendela Tipe 1

ela dengan double shading yaitu terdapat dua n dalam adalah jendela yang berputar ke dalam da bagian atas jendela terdiri dari jendela mati dan luar merupakan jendela yang berputar ke luar yan l list baja dengan krepyak kayu miring.

Gambar 7. Jendela Tipe 2

21 . Pada tiap tipe jendela ai berikut:

bagian jendela atas dan dibagi menjadi dua tipe r dibandingkan dengan

ndela Tipe 1b

(6)

Jurnal RUAS, Volume 11 N0 2, Desember 2013, ISSN 1693-3702 22 Gambar 8. Detail Jendela Tipe 2

JENDELA 3 :

Merupakan jendela yang sistem bukaannya sama dengan tipe jendela 1 yaitu jendela yang berputar ke dalam pada bagian jendela atas dan berputar keluar pada bagian jendela bawah. Yang berbeda adalah jenis list profil jendela yang berbahan kayu.

Gambar 9. Jendela Tipe 3

Profil-profil tambahan pada ketiga jendela terdiri dari Profil K1 yaitu sebagai profil pengkopel pada sambungan ataupun penyusunan profil-profil mendatar dalam satu jendela. Di samping itu juga berlaku sebagai list air untuk jendela yang terletak langsung berhubungan dengan area luar ruangan dan untuk mengkakukan jendela yang berukuran besar.

(7)

Jurnal RUAS, Volume 11 N0 2, Des

3.3 Sistem Sambungan

3.3.1 Penyambungan antara

Gambar 11.

Untuk penyambungan an angker-angker pada jendela dilanjutkan dengan pemasanga kaca di pasang belakangan d

3.3.1 Penyambungan antar

Untuk penyambungan pemasangan engsel yang kemu sambungan antar kosen baja.

Gam

Desember 2013, ISSN 1693-3702

ara dinding dan kusen

11. Penyambungan Antara Jendela dan Dinding

bungan antara kusen dan dinding dilakukan dengan jendela baja, yang ditembok dalam dinding

angan baut. Setelah selesainya pekerjaan t dalam lubang dinding yang telah disediakan.

ar kusen

mbungan antara kusen dan kusen dila emudian di di lanjutkan dengan pemasanga aja.

Gambar 12. Sambungan Antar Kusen

Gambar 13. Sistem Pengacaan

23 dengan pemasangan

yang kemudian tersebut, jendela n.

(8)

Jurnal RUAS, Volume 11 N0 2, Des

3.4 Alat Pengunci

Alat pengunci pada dipasangkan pada kusen ata pada jendela. Untuk pengun dapat dibiarkan terbuka dengan

Gambar 14. Alat

3.5 Kelebihan Kusen Jende

Dari pengumpulan data baja sebagai kusen jendela. jendela dan pintu dari kayu, kita

1. Kelebaran yang tidak sebe

pemasukan cahaya pada uku

2. Karena logam lebih tahan

penyatuan antara kosen dan

3. Pemeliharaan atas jendela

banyak tidak demikian haln baja, karena baja tidak taha sering dicat.

Dibandingkan dengan ku lama dan tidak mudah keropos Balai Kota Malang masih bertah ramping, sebuah dinding denga lebih dinamis.

Penggunaan kusen pint dilandasi oleh pertimbangan penggunaan kusen jendela baja kesan bangunan kolonial.

5. Simpulan

Balai Kota Malang diba arsitektur kolonial modern sete sering disebut gaya "Niewu

bangunan di Hindia Belanda wa : atap datar, gevel horisontal, putih.

Pada Bangunan Balai Ko berdasarkan ukuran, material perlu diperhatikan dalam tek

Desember 2013, ISSN 1693-3702

jendela baja di pasang dengan cara y ataupun dinding dan paroh yang satunya lagi enguncian dilakukan dengan sebuah engkol jen

dengan bantuan alat sebuah pembuka jendela.

Alat Pengunci Pada Jendela Baja di Balai Kota Malang

ndela Baja

ulan data literatur didapatkan beberapa mengen ndela. Hal-hal yang menguntungkan dibandingkan

kayu, kita akan menemukan hal-hal menguntungkan tidak seberapa dari tiang-tiang dan ambang-amb

a pada ukuran lubang dinding yang sama akan lebih bih tahan terhadap penyusutan maupun pengem kosen dan jendela tidak akan mengalami perubahan as jendela-jendela alumunium dan perunggu tid

ikian halnya dengan kusen jendela dan pintu yan tidak tahan terhadap karat dan seperti halnya kayu

dengan kusen jendela dari kayu, kusen dari bahan ba h keropos. Terbukti pada kusen jendela yang ada sih bertahan hingga sekarang. Baja memiliki profil y

ing dengan jendela-jendela dan pintu-pintu logam

usen pintu dan jendela dengan material baja pa mbangan-pertimbangan estetis. Pada gedung Ba ndela baja menambah nilai estetis yang ada, serta

lang dibangun tahun 1927-1929, oleh arsitek H.F odern setelah tahun 1920 an di Hindia Belanda pa

wu Bouwen", yang disesuaikan dengan iklim elanda waktu itu. Sebagian besar menonjol dengan c

risontal, volume bangunan yang berbentuk kubus

Balai Kota Malang terdapat 3 tipe jendela baja, ya material yang digunakan, dan teknik sambungann alam teknik sambungan ini adalah masalah ker

mengenai penggunaan ndingkan dengan kusen unggu tidaklah begitu pintu yang terbuat dari lnya kayu ia pun harus

i bahan baja lebih tahan yang ada pada gedung iki profil yang kaku dan tu logam akan nampak

l baja pada umumnya edung Balai Kota ini ada, serta memperkuat

(9)

Jurnal RUAS, Volume 11 N0 2, Desember 2013, ISSN 1693-3702 25 material baik antara sambungan kusen dan dinding maupun sambungan kusen dan jendela.

Konstruksi jendela baja memiliki beberapa kelebihan antara lain, pemasangan yang mudah, ringan dan lebih tahan lama dibanding konstruksi kayu, hanya saja diperlukan perawatan yang lebih untuk pencegahan karat pada material baja.

Hasil penelitian mengenai konstruksi jendela baja di Balai Kota Malang ini merupakan kompilasi dari konstruksi baja khususnya jendela baja yang diharapkan dapat menjadi sumber pembelajaran di perkuliahan terkait dengan struktur dan konstruksi bangunan mengenai alternatif pemilihan bahan untuk konstruksi kosen jendela.

Daftar Pustaka

Diraatmadja, E. 1982. Membangun Ilmu Bangunan 2 - Cetakan Keempat. Jakarta: Erlangga. Frick, Heinz. 2003. Ilustrasi Konstruksi Bangunan. Jakarta: Erlangga.

Hardinoto. 1996. Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Malang.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Gambar

Gambar 1.  Balai Kota Malang
Gambar  3. Denah Lantai Satu Objek Studi Jendela Baja
Gambar 7. Jendela Tipe 2
Gambar 8. Detail Jendela Tipe 2
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya RPP, diharapkan proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan sehingga jadwal yang telah dirancang dalam

Hal ini sedikit berbeda dengan hasil penelitian Harma, Saliinen, Ranta, Mutanen & Muller (2002) bahwa kelelahan dan kantuk tidak hanya terjadi saat shift malam, namun

[r]

[r]

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kesehatan yang memegang program kecacingan di Puskesmas Pasar Sabtu diketahui kegiatan yang pernah dilakukan terkait dengan

[r]

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Jenis dan rancangan penelitian yang dilakukan merupakan penelitian studi kasus tanpa hipotesis. Jenis data yang digunakan