PT EQUATOR SECURITIES
LAPORAN KEUANGAN
TRIWULANAN YANG BERAKHIR PADA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2012 (UNAUDITED) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITED)
Catatan 2012 2011 Catatan 2012 2011
ASET LIABILITAS
KAS DAN SETARA KAS 2,3 Rp 55,319,054,607 Rp 32,071,554,434 UTANG NASABAH 2 Rp 44,277,618,416 Rp 1,102,875,950
DEPOSITO PADA LEMBAGA KLIRING UTANG LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN 2 26,731,042,500 5,214,487,500 DAN PENJAMINAN 2 184,675,660 178,207,076
UTANG PAJAK 2,10 1,283,480,565 1,031,046,852 PIUTANG NASABAH 2 27,607,908,583 5,227,533,719
UTANG SUBORDINASI 2, 12 14,382,000,000 PIUTANG LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN 2 44,404,339,000 600,025,000
UTANG LAIN-LAIN 2 740,062,993 127,251,487
PIUTANG PIHAK BERELASI 2,11 1,041,200,000 4,004,411,294 BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 2 821,586,164 50,585,338
PORTOFOLIO EFEK - Bersih 2,4 11,744,484,150 11,955,954,315 UTANG SEWA PEMBIAYAAN 2,13 299,125,094 191,831,000
PIUTANG LAIN-LAIN 2 11,601,598 83,182,095 LIABILITAS IMBALAN KERJA 2,14 121,340,000 141,340,000
PAJAK DIBAYAR DI MUKA 2,5 2,676,244,074 693,399,203 JUMLAH LIABILITAS
88,656,255,732 7,859,418,127 BIAYA DIBAYAR DI MUKA 2,6 334,833,519 215,007,105
EKUITAS
PENYERTAAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA 2 780,500,000 780,500,000 Modal saham nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar 50.000.000 saham
ASET TETAP Setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2,7 7,410,923,893 3,911,382,216 Modal ditempatkan dan disetor penuh 50.000.000 saham 15 50,000,000,000 50,000,000,000
Saldo Laba 16 4,893,546,639 10,029,538,492
Laba (Rugi) Periode Berjalan 9,686,876,722 (5,135,991,853)
ASET PAJAK TANGGUHAN 2,8 1,470,913,081 1,470,913,081
ASET LAIN-LAIN 2,9 250,000,928 1,560,895,228 Jumlah Ekuitas 64,580,423,361 54,893,546,639
JUMLAH ASET Rp 153,236,679,093 Rp 62,752,964,766 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Rp 153,236,679,093 Rp 62,752,964,766
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan secara Keseluruhan.
1
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
Jasa penjaminan emisi efek 6.256.746.276
Komisi dari transaksi perantara
Pendapatan lainlain transaksi efek 284.363.822
Laba (rugi) atas efek ekuitas yang
Laba atas reksadana yang terealisasi 286.994.430
Jasa kustodian 23.376.500
Jumlah Pendapatan (Rugi) Usaha 25.624.273.638 (6.231.260.882)
BEBAN USAHA 2
Gaji dan tunjangan karyawan 9.321.106.189 2.914.657.511
Penyusutan 1.747.931.087 138.068.486
Sewa 998.724.864 270.051.070
Biaya pemeliharaan sistem 822.967.573
Jamuan dan representasi 627.310.613
Informasi dan teknologi 268.450.255 249.584.331
Umum dan administrasi 232.836.597 222.674.009
Jasa kustodian 200.607.860 30.853.049
Alat tulis kantor dan cetak 177.199.076 10.209.419
Perjalanan 138.546.971 9.526.100
Asuransi 136.939.438
Pelatihan dan pendidikan 125.201.432
Telekomunikasi 101.361.506 40.383.126
Iklan dan promosi 90.500.000
Listrik 64.661.211 7.684.289
Honorarium tenaga ahli 63.740.094 68.497.541
Biaya peralatan kantor 50.980.447
Pos dan kurir 21.160.111 5.853.694
Renovasi kantor 110.560.216
Lainnya 83.774.048 8.044.626
Jumlah Beban Usaha 15.273.999.372 4.086.647.467
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan secara Keseluruhan - 3 -
Catatan 2012 2011
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
2
Pendapatan bunga dan jasa giro Rp 1.353.721.520 Rp 415.296.853
Beban bunga (1.399.722.247)
Laba (rugi) selisih kurs (582.420.749) 25.566.236
Administrasi bank (102.049.526) (7.962.613)
Pendapatan bunga obligasi 44.292.083
Pendapatan sewa – bersih 5.400.000
Penghasilan (beban) lainnya 67.073.458 (64.440.524)
Penghasilan (Beban) Lainlain Bersih
(663.397.544) 418.152.035
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
9.686.876.722 (9.899.756.314)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK
PENGHASILAN
Manfaat Pajak Tangguhan
Beban Pajak Kini
LABA (RUGI) BERSIH 9.686.876.722
(9.899.756.314)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan
9.686.876.722 (9.899.756.314)
Laba (Rugi) Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
9.686.876.722 (9.899.756.314)
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah 9.686.876.722
(9.899.756.314)
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
9.686.876.722 (9.899.756.314)
Kepentingan Non Pengendali
JUMLAH Rp
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan secara Keseluruhan
50.000.000.000 Rp 4.893.546.639 Rp 54.893.546.639
Laba bersih 9.686.876.722 9.686.876.722
Saldo pada tanggal
30 September 2012
Rp 50.000.000.000 Rp 14.580.423.361 Rp 64.580.423.361
2011
50.000.000.000 Rp 64.929.538.492 Rp 114.929.538.492
Rugi bersih (9.899.756.314) (9.899.756.314)
Pembagian dividen
30 September 2011
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan secara Keseluruhan - 5 -
2012 2011
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Komisi Perantara Pedagang Efek Rp 4.893.616.241 Rp 91.113.634
Penerimaan dari Jasa Penjaminan 6.256.746.276 23.376.500
Penerimaan Efek Diperdagangkan 14.685.381.286 73.243.842.096
Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Nasabah –
Bersih
Pembayaran kepada Pemasok dan Karyawan (12.902.318.944) (3.944.079.039)
Penerimaan (Pembayaran) Lainnya Bersih (1.655.990.900) (254.238.816)
Penerimaan (Pembayaran) Bunga – Bersih (46.000.728) 459.588.936
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 9.738.041.833 69.617.578.311
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Perolehan Aset Tetap (5.247.472.764) (2.670.483.222)
Deposito pada Lembaga Kliring dan Penjaminan (6.468.584) (7.297.625)
Penurunan (Kenaikan) Aset Lainlain 1.310.894.300 (262.464.039)
Penerimaan Wesel Tagih 519.230.250
Arus Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi (3.943.047.048) (2.421.014.636)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan Hutang Subordinasi 14.382.000.000
Penurunan Piutang Pihak Berelasi 2.963.211.294
Kenaikan Hutang Sewa Pembiayaan 107.294.094
Pembayaran Dividen (54.900.000.000)
Arus Kas Bersih Dari (Untuk)Aktivitas Pendanaan 17.452.505.388 (54.900.000.000)
Kenaikan Kas dan Setara Kas 23.247.500.173 12.296.563.675
Kas dan Setara Kas Awal Periode 32.071.554.434 2.165.203.241
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 6 -
1. UMUM
PT Equator Securities (Perusahaan) didirikan di Jakarta semula dengan nama PT Utama Budiman Investama berdasarkan akta Notaris Raharti Sudjardjati, SH No. 2 tanggal 2 September 1997. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C24125.HT.01.01.Th.1998 tanggal 23 April 1998. Perubahan nama menjadi PT Mahanusa Securities dilakukan berdasarkan akta Notaris Linda Herawati, SH No. 52 tanggal 23 Januari 2002 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C03915 HT.01.04.Th.2002 tanggal 11 Maret 2002. Anggaran Dasar Perusahaan kemudian diubah dengan akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi. No. 126 tanggal 18 Oktober 2011 mengenai jual beli saham Perusahaan dan No. 135 tanggal 18 Oktober 2011 mengenai perubahan nama menjadi PT Equator Securities, perubahan tempat kedudukan Perusahaan menjadi di Jakarta Pusat dan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU51871.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 25 Oktober 2011. Pada tanggal 28 November 2011, Anggaran Dasar Perusahaan kembali diubah berdasarkan akta Notaris yang sama No. 229 mengenai jual beli saham Perusahaan dan perubahan susunan Komisaris.
Menurut Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah sebagai
perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek serta menjalankan usahausaha lainnya yang tidak bertentangan atau menyimpang dari kegiatan usaha pasar modal.
Perusahaan mendapatkan ijin usaha sebagai perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan
manajer investasi dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan – Bapepam dan LK) melalui Surat Keputusan No. KEP01/PM/PEE/1999
tanggal 4 Juni 1999 dan No. KEP02/PM/MI/1999 tanggal 22 Juni 1999. Perusahaan telah mengembalikan Surat Izin Usaha Perusahaan Efek sebagai manajer investasi dan disetujui oleh Bapepam dan LK melalui Surat Keputusan No. KEP17/PM/2001 tanggal 24 September 2001.
Berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi. No.15 tanggal 3 April 2012, susunan
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Paulus Ridwan Purawinata
Komisaris : Toto Setyoadi Murdiono
Direktur Utama : David Agus
Direktur : Syafriandi Armand Saleh
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 7 -
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Transaksi dengan Pihakpihak Berelasi
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi, sebagaimana yang didefinisikan
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 tentang Pengungkapan Pihakpihak berelasi. Sifat dan luasnya transaksi tersebut diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Penyisihan Piutang Raguragu
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang raguragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap
keadaan akun piutang masingmasing nasabah pada akhir periode yang bersangkutan.
Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan yang diukur "pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi" (FVTPL), "investasi hingga jatuh tempo" (HTM), aset keuangan "tersedia untuk dijual" (AFS) dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal.
Aset Keuangan Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika :
• Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
• Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan
terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
• Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada pengakuan awal, jika:
• Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 8 -
Aset Keuangan Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL) (Lanjutan)
• Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya,
yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Entitas, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
• Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK
55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS)
Efek utang, saham dan reksadana milik Perusahaan yang diperdagangkan pada pasar aktif dan diklasifikasi sebagai AFS dinyatakan pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi komprehensif. di pasar aktif diklasifikasi sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang", yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 9 -
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal laporan posisi keungan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
• Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
• Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
• Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara
individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari ratarata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 10 -
Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai
berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi
dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada Perusahaan lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang
ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin
sebesar pinjaman yang diterima.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi Sebagai Liabilitas atau Ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai
dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih
setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 11 -
Instrumen Ekuitas (Lanjutan)
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan
menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan
kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan diukur pada FVTPL atau liabilitas
keuangan lainnya.
Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika :
• Diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
• Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersamasama
oleh Perusahaan dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau
• Merupakan derivative liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen
lindung nilai.
Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan
sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
• Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
• Liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau
keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
• Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK
55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
Liabilitas keuangan sebagai FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar, dengan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup setiap bunga yang dibayar atas liabilitas keuangan.
Liabilitas Keuangan Lainnya
Utang pada lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, utang sewa pembiayaan, biaya yang
masih harus dibayar, dan utang lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur dalam biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif, kecuali utang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan
pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 12 -
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan
telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Biaya Dibayar Di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode
garis lurus.
Penyertaan pada PT Bursa Efek Indonesia
Penyertaan pada saham PT Bursa Efek Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.
Aset Tetap
Peralatan dan perabot kantor 34 tahun
Sistem komputer 34 tahun
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat
terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang diperoleh atau diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif periode yang bersangkutan.
Sewa Pembiayaan
Sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 13 -
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan komisi yang berkaitan dengan transaksi perantara pedagang efek diakui pada saat
transaksi terjadi. Imbalan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek diakui pada saat aktivitas penjaminan selesai, yaitu pada saat penjatahan selesai dilakukan. Pendapatan jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diserahkan. Beban diakui pada saat terjadinya.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aktiva dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
Pajak Penghasilan
Perusahaan menggunakan metode penangguhan pajak, sebagaimana yang diatur oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan, dalam perlakuan akuntansi pajak penghasilannya. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang material antara nilai buku atau nilai tercatat menurut akuntansi dan nilai buku menurut fiskal dari aktiva dan kewajiban.
Imbalan Kerja
Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan UndangUndang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Biaya jasa lalu atas penerapan pertama kali kebijakan ini diamortisasi selama ratarata sisa masa kerja karyawan. Koreksi dan dampak perubahan asumsi aktuaria berikutnya, diamortisasi selama ratarata masa kerja karyawan. Perhitungan imbalan kerja dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit yang mencerminkan jasa karyawan pada saat penilaian.
Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan di dalamnya. Hasil yang sebenarnya mungkin dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 14 -
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari :
2012 2011
Kas Rp 12.525.218 Rp 5.000.000
Bank:
Rupiah
PT Bank Permata Tbk 5.180.625.015 7.033.031.016
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.269.394.668 5.000.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk 124.676.688 1.380.968.407
PT Bank Central Asia Tbk 45.758.991
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 41.785.909
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Permata Tbk 1.470.913.777 432.013.394
PT Bank UOB 1.046.506.038
PT Bank BNI (Persero) Tbk, Singapura 308.484.312
PT Bank CIMB Niaga Tbk 55.368.303 10.979.444
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 9.311.194
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.704.494
PT Bank Mega Tbk 40.920.257
Deutsche Bank 14.330.160
9.562.529.389 8.917.242.678
Deposito berjangka:
PT Bank CIMB Niaga Tbk 43.319.000.000 18.665.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.425.000.000
PT Bank Jabar Banten Tbk 4.000.000.000
PT Bank Mega Tbk 484.311.756
45.744.000.000 23.149.311.756
Jumlah Rp 55.319.054.607 Rp 32.071.554.434
4. PORTOFOLIO EFEK
Efek ekuitas Rp 2.975.067.441 Rp 2.975.067.441
Unit penyertaan reksadana 9.544.484.150 9.205.954.315
Penyisihan kenaikan (penurunan) nilai efek
(775.067.441) ( 225.067.441)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 15 -
5. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 Rp 2.494.725.142 Rp 322.079.536
Pajak penghasilan pasal 23 181.518.932 62.489.686
Pajak Pertambahan Nilai 308.829.981
Jumlah Rp 2.676.244.074 Rp 693.399.203
6. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Biaya Perolehan :
Peralatan dan perabot kantor
Rp 4.097.842.076 Rp 2.452.117.902 Rp Rp 6.549.959.978
Renovasi kantor 1.677.876.404 116.974.000 1.794.850.404
Sistem komputer 160.696.813 2.432.680.862 2.593.377.675
Kendaraan 30.506.636 30.506.636
Jumlah Rp 6.214.621.929 5.247.472.764 Rp 11.462.094.693
Akumulasi Penyusutan :
Peralatan dan perabot kantor
Rp 1.573.852.216 1.103.910.886 Rp 2.677.763.102
Renovasi kantor 554.648.207 120.594.430 675.242.637
Sistem komputer 151.951.839 433.565.712 585.517.551
Kendaraan 17.627.034 2.466.306 20.093.340
Kendaraan sewa
Jumlah Rp 2.303.239.713 1.747.931.087 Rp 4.051.170.800
Nilai Buku Rp 3.911.382.216 Rp 7.410.923.893
Akun ini terdiri dari : 2012 2011
Sewa Rp 197.369.000 Rp 42.776.177
Asuransi 56.566.826 132.994.583
Sistem dan teknologi 80.897.693 39.236.345
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 16 -
7. ASET TETAP (Lanjutan)
2011
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Biaya Perolehan :
Peralatan dan perabot kantor
Rp 1.273.161.084 Rp 2.824.680.992 Rp Rp 4.097.842.076
Renovasi gedung 503.151.625 1.174.724.779 1.677.876.404
Sistem komputer 152.611.388 8.085.425 160.696.813
Kendaraan 17.353.000 13.153.636 30.506.636
Kendaraan sewa pembiayaan
247.700.000 247.700.000
Jumlah Rp 1.946.277.097 4.268.344.832 Rp 6.214.621.929
Akumulasi Penyusutan :
Peralatan dan perabot kantor
Rp 1.249.200.124 324.652.092 Rp 1.573.852.216
Renovasi gedung 503.151.646 51.496.561 554.648.207
Sistem komputer 149.250.273 2.701.566 151.951.839
Kendaraan 17.353.000 274.034 17.627.034
Kendaraan sewa pembiayaan
5.160.417 5.160.417
Jumlah Rp 1.918.955.043 384.284.670 2.303.239.713
Nilai Buku Rp 27.322.054 Rp 3.911.382.216
8. ASET PAJAK TANGGUHAN
Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
2012 2011
Penyisihan imbalan kerja Rp 35.335.000 Rp 35.335.000
Penyusutan aset tetap 16.766.971 16.766.971
Penyusutan aset sewa pembiayaan 1.290.104 1.290.104
Pembayaran sewa pembiayaan (13.967.250) (13.967.250)
Rugi fiskal 1.431.488.256 1.431.488.256
Aset Pajak Tangguhan Rp 1.470.913.081 Rp 1.470.913.081
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 17 -
250.000.928 Rp 249.260.929
Uang muka pembelian aset 1.287.344.899
Lainnya 24.289.400
Jumlah Rp 250.000.928 Rp 1.560.895.228
10. UTANG PAJAK
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 ayat (2) Rp 657.435.183 Rp 771.936.543
Pasal 21 173.417.957 49.132.751
Pasal 23 162.060.017 79.706.505
Pasal 26 11.674.406 12.308.809
Pajak Penghasilan Atas Penjualan Saham 189.346.759 117.962.244
Pajak Pertambahan NilaiKeluaran 89.546.243
Jumlah Rp 1.283.480.565 Rp 1.031.046.852
11. PIUTANG PIHAK BERELASI
Akun ini merupakan piutang kepada PT Equator Capital Partners, pemegang saham, yang tidak ditentukan jangka waktu pembayarannya.
12. UTANG SUBORDINASI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 18 -
13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT BII Finance Center sebesar Rp 191.831.000 pada bulan Desember 2011 dan Rp 190.282.000 pada bulan Januari 2012 untuk jangka waktu 3 tahun dan dikenakan bunga sebesar 4,99% per tahun. Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan kendaraan sewa yang diperoleh melalui fasilitas sewa pembiayaan ini.
14. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Perusahaan membukukan imbalan kerja untuk karyawan dalam rangka memenuhi ketentuan
UndangUndang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Liabilitas estimasian yang diakui tersebut berhubungan dengan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan dan diakui dengan metode akrual.
Liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
Biaya jasa kini Rp 141.340.000 Rp 141.340.000
Biaya bunga
Beban imbalan kerja 141.340.000 141.340.000
Nilai kini liabilitas imbalan kerja 622.005.947 622.005.947
Pemulihan (642.005.947) (622.005.947)
Saldo Liabilitas Imbalan Kerja Rp 121.340.000 Rp 141.340.000
15. MODAL SAHAM
Rincian kepemilikan saham masingmasing pemegang saham pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
2012
Pemegang Saham Modal ditempatkan
dan Disetor Penuh
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
PT Equator Capital Partners 49.999.999 saham 99,99 % Rp 49.999.999.000
Isenta 1 0,01 1.000
Jumlah 50.000.000 saham 100,00 % Rp 50.000.000.000
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(UNAUDITED)
- 19 -
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
Isenta 18.500.000 saham 37,00 % Rp 18.500.000.000
Paulus Ridwan Purawinata 11.000.000 22,00 11.000.000.000
Stephanus Turangan 11.000.000 22,00 11.000.000.000
Jonathan Chang 9.500.000 19,00 9.500.000.000
Jumlah 50.000.000 saham 100,00 % Rp 50.000.000.000
a. Penjualan seluruh saham milik Paulus Ridwan Purawinata, Stephanus Turangan dan Jonathan
Chang masingmasing 11.000.000 saham, 11.000.000 saham dan 9.500.000 saham kepada PT Equator Capital Partners, dan penjualan 18.499.999 saham milik Isenta juga kepada PT Equator Capital Partners.
b. Pengangkatan Toto Setyoadi Murdiono sebagai Komisaris.