PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB
PADA SMA N 1 SINE NGAWI
Naskah Publikasi
Diajukan oleh :
Aring Surowo
08.12.2814
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
WEB BASED INFORMATION SYSTEM DESIGN
SMA N 1 ON THE SINE NGAWI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB
PADA SMA N 1 SINE NGAWI
Aring Surowo
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACK
Manufacturing information system is intended to implement a web-based information system in SMA N 1 SINE NGAWI so as to improve the quality of the publication of SMA N 1 SINE NGAWI and to improve the performance of human resources. Training is also needed for the party to be involved in the use of this website that there is no abuse in operation.
Making web-based information system includes the identification phase of the web and planning what steps to be performed, analyzing which describe the current system is running and general recommendations how to improve, enhance or replace the system is running, making the design according to what is intended, by implementing some of the things that is coding, testing, installation, and will produce output, and the development and improvement of the system. Simulation system is expected to produce a plan and a more optimal function for SMA N 1 SINE NGAWI. In addition, also produced various reports on the information that can improve the quality of SMA N 1 SINE NGAWI and enhancement of human resources that are more reliable.
1. Pendahuluan
Di era globalisasi ini, pemanfaatan teknologi dengan media komputerisasi sudah
memasyarakat di setiap aspek kehidupan manusia. Dengan perkembangan teknologi
yang semakin pesat, sarana dan prasarana pendidikan pun dituntut untuk mengikutinya.
Oleh karena itu sudah selayaknya setiap instansi memiliki sebuah sistem informasi yang
baik untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatannya kepada masyarakat umum. Dengan
adanya sistem informasi yang baik diharapkan masyarakat umum akan mendapatkan
kemudahan dalam mengakses berbagai hal yang berhubungan dengan instansi tersebut.
SMA Negeri 1 Sine Ngawi pada saat ini mempunyai permasalahan dalam hal
penyampaian informasi, pada saat ini penyampaian informasi kepada masyarakat umum
masih menggunakan cara manual. Dimana penyampaian informasi hanya menggunakan
brosur. Hal ini kurang efektif dan efisien serta jangkauan informasi yang sangat terbatas.
2. Landasan Teori
2.1. Definisi Sistem
Beberapa definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dan situasi dimana
pengertian sistem itu akan diterapkan dan digunakan. Berikut adalah beberapa definisi
sistem secara umum:
1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang
sama, sebagai contoh sistem tata surya, sistem komputer, sistem informasi,
sistem pencernaan, dan lain-lain.
2. Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan
antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai
suatu tujuan.
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi,
2.2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle )
Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang
biasanya meliputi computer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk
menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak.
Sistem informasi ada pada hamper setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung
kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan pengembangan sistem
informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja dibidang Teknologi Informasi.
Dalam membangun suatu sistem informasi (dalam hal ini lebih mengacu kepada
pengertian aplikasi perangkat lunak) dengan metode siklus pengembangan sistem
(System Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari jumlah tahapan yang
dilaksanakan secara berurutan.
2.2.1. Pengumpulan Data (data gahering)
Jika sudah ada sistem yang berjalan sebelumnya maka perlu dilakukan
pengumpulan data dan informasi yang dihasilkan dari sistem yang ada. Pengumpulan
laporan (report), cetakan (print-out), dan sebagainya baik yang sudah ada maupun yang
diharapkan untuk ada pada sistem yang baru.
2.2.2. Analisis sistem
2.2.2.1. Analisis PIECES
Mengacu pada sistem manual yang umumnya saat ini digunakan dan proses
pengendalian sistem kerja yang ada, untuk menyelesaikan masalah ini, maka disusunlah
sebuah analisis yang digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan sistem yang baik.
Analisis yang digunakan pada sistem ini adalah analisis PIECES (Performance,
Information, Economy, Control, Efficiency dan Service).
2.2.2.2. Analisis Kebutuhan Fungsional dan non Fungsional
Dalam analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan fungsional
nantinya dilakukan oleh sistem, kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa
saja yang harus ada yang dihasilkan oleh sistem, jadi kebutuhan fungsional dalam
membangun sistem website ini harus berisi kebutuhan informasi pada SMA N 1 Sine
Ngawi.
Kebutuhan non Fungsional (nonfunctional requirement) requirement jenis adalah
tipe requirement yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh suatu sistem meliputi
operasional, performance, keamanan, politik dan budaya, dalam pembuatan sistem ini
harus memenuhi segala aspek dari kebutuhan non fungsional tersebut.
2.2.2.3. Metode Periode Pengambilan (Payback Periode)
Metode ini dipakai untuk menghitung berapa lama penambilan modal (investasi),
karena itu satuan hasilnya bukan presentase tetapi satuan waktu. Jika payback periode
lebih pendek dari yang diperkirakan maka proyek tersebut menguntungkan, sedangkan
apabila lebih lama maka proyek tersebut tidak layak atau rugi. Adapun penulisan rumus
dari perhitungan PP adalah sebagai berikut:
Payback Periode = Investasi x 1 tahun
Procced
2.2.2.4. Metode pengambilan Investasi (Return On Invesment / ROI)
Metode ini digunakan untuk mengukur presentase manfaat yang dihasilkan oleh
proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Adapun penulisan rumus dari
perhitungan ROI adalah sebagai berikut:
ROI = Total manfaat – Total biaya x 100%
2.2.2.5. Analisis Net Present Value (NPV)
Adapun penulisan rumus dari perhitungan NPV adalah sebagai berikut:
Procced 1 + Procced 2 + Procced n
NPV = -Nilai proyek +
( 1+i )1 ( 1+i )2 ( 1+i )n
Keterangan :
NPV = Net Present Value
I = Tingkat bunga diskonto diperhitungkan
N = Umur pendek investasi
Suatu NPV dinyatakan layak diterima apabila bernilai positif atau lebih dari 0.
2.2.3. Perancangan Sistem (design)
Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart)
atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity
Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik.
Merancang input output aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul
yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka
kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi
dan tools yang akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development)
maupun pada saat implementasi.
2.2.4. Penulisan Kode Program (Coding)
Programming (desktop application) atau Scripting (web-based application)
hanyalah salah satu tahapan dari siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan ini
dilakukan oleh satu atau lebih programmer. Jika tahapan analisa dan perancangan
sistem telah dilakukan dengan baik, maka porsi tahapan coding tidaklah besar.
Web adalah suatu ruang informasi dimana sumber-sumber daya yang berguna
diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI).
Melalui web kita mengakses informasi-informasi global baik berupa teks, gambar, suara,
dll. dengan media internet sesorang dapat menciptakan puluhan bahkan ratusan aplikasi
yang berjalan dibawah web (under web). Teknik pembuatan website pun dapat dilakukan
dengan beberapa macam pemrograman maupun non pemrograman.
2.2.5. Pengujian (testing)
Biasanya tahapan ini dilakukan oleh Quality Assurance dari pihak pengmbang
untuk memastikan bahwa software yang dibangun telah berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Salah satu metodenya bisa dengan menginput sejumlah data pada sistem
baru dan membandingkan hasilnya dengan sistem lama. Apabila diperlukan maka
tahapan ini bisa dibagi menjadi dua yaitu testing oleh pihak pengembang (alpha testing)
dan testing oleh pihak pengguna (beta testing).
2.2.6. Instalasi
Pada pengembang aplikasi Client-Server, umumnya terdapat server untuk
development, testing dan production. Server development berada ditempat pengembang
dan dipergunakan selama pengembangan dan bisa juga setelahnya untuk perbaikan
aplikasi secara terus menerus (continous improvements). Server testing berada ditampat
pengembang dan bisa juga ditempat pengguna apabila diperlukan beta testing. Setelah
aplikasi dirasa siap untuk dipergunakan maka digunakanlah server production yang
berada ditempat pengguna. Pada prakteknya ditempat pengembang juga bisa terdapat
server production yaitu server yang memiliki spesifikasi hardware dan software yang
sama dengan server ditempat pengguna. Hal ini dimaksudkan agar apabila ditemukan
eror atau bug pada aplikasi ditempat pengguna maka pengembang dapat mudah
2.2.7. Pelatihan
Pihak pengembang memberikan training bagi para pengguna program aplikasi
sistem informasi ini. Apabila sebelumnya tidak dilakukan beta testing maka pada tahapan
ini juga bias dilangsungkan User Acceptance Test.
2.2.8. Pemeliharaan
Maintenance bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan oleh
pihak pengguna benar-benar telah stabil dan terbatas dari eror dan bug. Pemeliharaan ini
biasanya berkaitan dengan masa garansi yang diberikan oleh pihak pengembang sesuai
dengan perjanjian dengan pihak pengguna. Lamanya waktu pemeliharaan sangat
bervariasi. Namun pada umumnya sistem informasi yang kompleks membutuhkan masa
pemeliharaan dari enam bulan hingga seumur hidup program aplikasi.
3. Analisis dan Perancangan
3.1. Identifikasi Masalah
Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian-bagian atau komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang didapatkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya. Pada tahap analisis ini sangat menentukan terhadap
keberhasilan tahapan selanjutnya.
Langkah awal dalam tahapan analisis adalah mengidentifikasi permasalahan
yang tidak mampu ditangani oleh sistem yang lama sehingga menyebabkan tidak
tercapainya sasaran yang diinginkan. Dalam tahapan pengidentifikasian masalah penulis
menggunakan beberapa analisis.
3.2. Analisis Kelemahan Sistem
Sistem informasi website yang sudah berkembang, dapat dijadikan sebagai
cara kerja PIECES untuk mendapatkan pokok-pokok permasalahan yang lebih jelas dan
lebih spesifik. Kemudian berdasarkan hasil analisa ini, nantinya dapat dirancang
usulan-usulan untuk ditetapkan dalam sistem yang akan dibangun nantinya di dalam website
sebagai sarana informasi.
3.3. Analisis PIECES
3.3.1. Performance (Kinerja)
Berikut adalah hasil analisis kinerja pada SMA N 1 Sine Ngawi:
Parameter Hasil Analisis
a. Response time Waktu yang digunakan untuk memproses cukup
lama dan rumit, sehingga informasi yang diberikan
kepada siswa cenderung lambat dan kurang efektif.
b. Througput Pekerjaan yang dilakukan oleh guru atau pihak
sekolah berupa pemberian informasi yang berkaitan
dengan pengumuman tentang sekolah dilakukan
dengan manual, yang hanya memanfaatkan papan
pengumuman sehingga dirasa kurang efektif.
3.3.2. Information (Informasi)
Berikut adalah hasil analisis Informasi pada SMA N 1 Sine Ngawi:
Parameter Hasil Analisis
a. Akurat Informasi data siswa, data guru, dan informasi lainnya
yang dihasilkan dalam proses manual sering sekali
terjadi kesalahan dikarenakan dalam menghasilkan
informasinya membutuhkan proses yang sangat
banyak, terkadang diantara tahap tersebut terjadi
kurang tepat dan tingkat kesalahan yang tinggi.
b. Relevan Dikarenakan informasi yang dibutuhkan memiliki proses
yang lama sehingga terkadang tidak relevan dengan
situasi tersebut. Tingkat relevannya jadi berkurang
dikarenakan situasi yang dilakukan secara manual.
c. Tepat waktu Informasi yang dihasilkan itu membutuhkan proses
yang sangat lama dikarenakan membutuhkan banyak
tahapan antara lain: pengumpulan informasi mentah,
pengkategorian, penginputan data dan output data.
Tahapan-tahapan ini sangat panjang dan butuh waktu
yang lama.informasi yang disampaikan tidak relevan.
3.3.3. Economy (Ekonomi)
Berikut adalah hasil analisis Ekonomi pada SMA N 1 Sine Ngawi:
Parameter Hasil Analisis
a. Manfaat Meski dengan biaya yang murah namun manfaat dari
Sistem lama belum bisa memberi keuntungan bagi
sekolah karena informasi yang di dapat tidak efektif dan
jauh dari yang diharapkan.
3.3.4. Control (Kontrol)
Berikut adalah hasil analisis Kontrol pada SMA N 1 Sine Ngawi:
Parameter Hasil Analisis
a. Keakuratan Sistem penyampaian data informasi secara manual
akan sulit melakukan kontrol karena pemrosesan data
dilakukan oleh manusia, sehingga kemungkinan
3.3.5. Efficiency (Efisiensi)
Berikut adalah hasil analisis Efisiensi pada SMA N 1 Sine Ngawi:
Parameter Hasil Analisis
a. SDM Jumlah pegawai yang terlibat tidak lah ideal. Dalam
arti, bahwa terkadang jumlah pegawai terlalu
sedikit sehingga menimbulkan beban kerja setiap
pegawai semakin bertambah.
b. Beban kerja Banyaknya beban kerja yang ditimbulkan, secara
tidak langsung akan menurunkan kualitas kinerja
para pegawai itu sendiri.
3.3.6. Service (Pelayanan)
Analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan informasi yang
dihasilkan oleh sistem, untuk meningkatkan pelayanan bagi pemakai informasi harus
memiliki suatu sistem yang berbasis online yang bisa diakses kapan saja, di mana saja,
dan dalam keadaan bagaimana saja.
Adapun masalah pelayanan yang terdapat pada sekolah ini adalah penyampaian
informasi kepada pemakai informasi yang masih dibatasi oleh tempat, ruang dan waktu,
dimana dibutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak real-time dalam mendapatkan
informasi tersebut.
4. Implementasi dan Pembahasan
Tahapan implementasi dilakukan dengan menerapkan hasil rancangan pada
bagian sebelumnya dengan pembuatan kode sumber (source code) agar dapat
Database untuk website ini bernama sman1sine yang terdiri dari 16 tabel dan
dibuat dengan phpMyAdmin. Dapat diakses dengan cara mengetikkan
http://localhost/phpMyAdmin pada browser yang anda gunakan.
Gambar 4.1 phpMyadmin
Gambar 4.3 Halaman Home
Gambar 4.4 Halaman Login Admin
Gambar 4.6 Halaman Login Siswa
5. Kesimpulan
Dari uraian penjelasan dan pembahasan keseluruhan bab - bab diatas, maka
penyusun mengambil kesimpulan – kesimpulan pokok sebegai berikut.
1. Untuk merancang sistem informasi berbasis web interaktif yang menarik,
penyusun menggunakan langkah-langkah yaitu analisis sistem, perancangan
sistem, perancangan database, perancangan website, memproduksi sistem,
mengetes sistem, menggunakan sistem dan memelihara sistem.
2. Sistem informasi berbasis web ini dibuat bersifat intern, artinya pengguna
program ini hanya dari kalangan tertentu yang mempunyai hak akses terhadap
sistem ini yaitu Guru, Siswa dan Administrator.
3. Dengan adanya sistem informasi berbasis web ini guru dapat mengupload materi
untuk dipelajari oleh siswa lebih lanjut dirumah.
4. Dengan adanya sistem berbasis web ini para siswa dapat mendownload materi
yang telah diupload oleh guru untuk dipelajari lebih dalam apabila siswa belum
memahami materi yang diajarkan guru disekolah.
5. Dengan sistem informasi berbasis website dapat lebih meningkatkan pelayanan
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif.2007.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta:Penerbit
ANDI Offset.
Eko Prasetyo.2008.Pemrograman Web PHP dan Mysql untuk sistem informasi
perpustakaan, Penerbit:Graha Ilmu.
Komang Wiswakarma.2010.Panduan Lengkap Menguasai Pemrograman CSS,
Penerbit:Lokomedia.
Kusrini.2007.Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta:Penerbit
ANDI Offset.
M.Rudyanto Arief.2005.Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan
Microsoft SQL Server 2000, Yogyakarta:Penerbit ANDI Offset.
Suyanto, M.2004 Analisis & Desain Aplikasi Multimedia unuk Pemasaran,