KRONOLOGI KEJADIAN KRIMINALISASI DAN
PENANGKAPAN TERHADAP 5 MASYARAKAT DESA
BATU DAYA
Ketapang-Batu Daya,
Dikecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Telah terjadi penangkapan secara paksa dan tidak bersosialisasi 4 orang masyarakat adat dan kepala desa.
pada hari senin 5-Mei-2014 pukul 06.00. WIB (pagi).
Delapan buah mobil dan satu motor (7 buah mobil exstrada, 1 buah Dalmas BRIMOB, dan 1 motor) dalam perjalanan masuk ke Desa Batu Daya. bpk SINTU dan bpk LIBER mereka berdua merupakan karyawan perusahaan PT Swadaya Multi Prakarsa (PT SMP/FR). Saat itu mereka mau berangkat kerja ke perusahaan tersebut, tiba – tiba di jalan sewaktu menuju tempat kerja rombongan mobil dan motor tersebut menghadang mereka, lalu turunlah aparat dari dalam mobil tersebut mencoba menangkap dan menodongkan senjata api laras panjang ke kepala Bapak Sintu dan memaksa masuk kedalam mobil, karena ketakutan melihat Bpk Sintu, bpk LIBER lalu melarikan diri kedalam hutan.
Pukul 06.30. WIB
Mobil pihak BRIMOB dan pihak perusahaan (PT SMP/FR) tiba di desa dan berpencar ke tiga rumah rumah, yaitu rumah bpk ANYUN (Mantan Kepala Dusun), kemudian rumah Bpk YONANES SINGKUL (BPD Desa Batu Daya), dan rumah Bpk BETHLYAWAN (Kepala Desa Batu Daya).
Ketiga Rumah tersebut di dobrak secara bersamaan oleh aparat, secara paksa dan dua kali melepaskan tembakan keatas udara. Beberapa personel aparat yang turun dari mobil lalu menghadang, mengancam serta menodongkan senjata api laras panjang kepada anak-anak ibu-ibu yang merupakan keluarga dari tiap- tiap rumah yang digeledah.
Manangkap dan memaksa saudara-saudara tersebut naik keatas mobil serta melakukan pemukulan kepada korban oleh pihak BRIMOB dan pihak perusahaan dalam hal ini oleh bapak HIDAYAT NASUTION kepada bpk YOHANES SINGKUL.
Bapak JOR BEN selaku linmas Desa Batu Daya, berusaha mengamankan situasi namun beliau juga turut di tangkap, dipukul,dan dipaksa masuk kedalam mobil.
Pukul 08.20 pagi
Setelah menangkap beberapa masyarakat dan kepala desa Batu Daya, rombongan mobil tersebut meninggalkan desa. sedangkan yang menggunakan motor bolak – balik di desa. masyarakat hanya diam dan ketakutan melihat kejadian tersebut. ketika di tanyai masyarakat tidak tahu dengan alasan apa kelima orang tersebut dibawa dan ditangkap secara tidak