• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS sastra"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS AGAMA

DAN BUDAYA BANGSA UNTUK REMAJA

Oleh: Aghnita Pretty Kharisma

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Di dalam masa remaja terdapat masa Transisi. Yaitu dimana masa anak-anak menuju ke masa dewasa awal. Usia remaja berada pada kisaran 10-20 tahun. Pada masa inilah terkadang remaja masih mempunyai sifat labil dan emosinya tidak terkontrol. Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena dengannya seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Pada masa ini juga remaja masih mencari jati diri mereka sebenarnya. Oleh karena itu pendidikan karakter sangat penting untuk remaja. Karena dapat mengarahkan minatnya pada kegiatan yang positif dan menjauhkan mereka dari hal-hal yang negative.

Pendidikan karakter yang dapat diberikan kepada remaja antara lain sikap jujur, bertanggung jawab, kreatif ,percaya diri, sopan santun dan peduli. Pendidikan karakter dapat diperoleh dari berbagai pihak antara lain dari orang tua(keluarga), dari sekolah, dan dari lingkungan. Kalau seorang anak mendapatkan pendidikan karakter yang baik dari keluarganya, anak tersebut akan berkarakter baik selanjutnya.

Agar tujuan itu dapat tercapai dengan baik maka perlunya Pendidikan Karakter dengan pendekatan berbasis agama dan budaya bangsa. Cara yang dapat dilakukan untuk hal tersebut antara lain :

1. Transfer ilmu, dapat dilakukan melalui pengajaran, maka pembentukan pada tingkah laku merupakan tujuan dari pendidikan.

2. Transfer budaya, kebudayaan masyarakat pun mengandung unsur-unsur : a) Akhlak atau etika

b) Estetika

c) Ilmu pengetahuan d) Teknologi

Fungsi pendidikan karakter berbasis agama dan budaya bangsa adalah :

1. Penanaman nilai-nilai ajaran agama dan budaya bangsa sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak.

(2)

3. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan social melalui pendidikan agama dan budaya bangsa.

4. Perbaikan kesalahan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan (akidah) dan pengalaman ajaran agama dan budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negative budaya asing yang akan dihadapinya sehari-hari.

6. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan dan budaya bangsa secara umum ( alam nyata dab tidak nyata ), system dan fungsionalnya.

7. Penyaluran peserta didik untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga pendidikan selanjutnya.

Dimensi Keagamaan dan Budaya Bangsa dalam Pendidikan Karakter adalah :

1. Ideologis (religious belief) menyangkut tentang tingkat keyakinan seseorang tmengenai kebenaran agama dan nilai luhur budaya bangsanya.

2. Ritualistik ( religious practice) menyangkut tentang kepatuhan seseorang dalam menjalankan ritus-ritus agama dan nilai luhur budaya bangsanya.

3. Intelektual (religious knowledge) menyangkut tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang mengenai ajaran-ajaran agama dan budaya bangsanya,

4. Eksperensial (religious feeling) menyangkut tingkat intensitas perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman keagamaan dan budaya bangsanya.

5. Konsekuensial ( religious effect) menyangkut seberapa kuat ajaran dan nilai agama dan budaya bangsanya.

Kemampuan Dasar dalam Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Budaya Bangsa adalah sebagai berikut :

1. Beriman kepada Allah

2. Membaca, menulis dan memahami ayat-ayat Al- Qur’an 3. Mampu beribadah dengan baik

4. Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Rosulullah SAW

5. Mengamalkan system muamalat Islam dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Agar pendidikan karakter dapat terwujud dengan baik maka semua yang ada diatas harus selalu kita lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini merupakan karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi di Dapertemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera

Imam Al Kholaal berkata : ‘Imam Ahmad merujuk kepada hadits Malik ibnul Huwairits tentang duduk istirahat, beliau berkata’ : ‘akhbaronii Yusuf bin Musa bahwa

Pada penelitian ini, peubah jumlah daun tidak menunjukkan beda nyata antar perlakuan bahkan mulai umur 0-3 BST hal ini diduga terjadi karena naungan lebih berpengaruh terhadap

Pembentukan PPID di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung merupakan komitmen dalam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

Abis itu, meajar agama, jadi kadang – kadang mungkin karena inya merasa bisa jadi kami kadang beda pendapat, disitu pang sudah inya kada tapi melihat jelas matanya mama

Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) yang berjudul Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 13 Tahun 2006 Terkait Proses

(2) Dalam hal pemilik izin tidak melaksanakan dan/atau tidak melanjutkan kegiatannya dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak IUP diterbitkan, maka jaminan pelaksanaan sebagaimana

Pada uji praklinik kolesterol total kelompok kontrol negatif tidak terjadi penurunan karena tikus yang hiperkolesterolemia tidak diberikan susu fermentasi Lactobacillus