• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN INTERNASIONAL DAN HARMONISASI. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBEDAAN INTERNASIONAL DAN HARMONISASI. doc"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN INTERNASIONAL

DAN HARMONISASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Internasional

KELOMPOK 4

(2)

JURUSAN AKUNTANSI – FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

(3)

5.1 P

ENDAHULUAN

:

SIFAT INTERNASIONAL DARI PENGEMBANGAN AKUNTANSI

Selama berabad-abad, banyak negara berbeda yang telah memberi kontribusi pada pengembangan akuntansi. Ketika arkeolog mengungkap sisa-sisa kuno di Timur Tengah, hampir semua hal dengan tulisan atau angka di atasnya adalah bentuk akuntansi (biaya perang atau pesta atau konstruksi, daftar pajak jatuh tempo atau daftar pajak dibayar). Misalnya, bangsa Romawi mengembangkan bentuk-bentuk canggih akuntansi single-entry, berupa keuntungan pertanian yang dapat dihitung. Kemudian, meningkatnya kompleksitas bisnis di akhir abad pertengahan di Italia utara menyebabkan munculnya sistem double-entry. Kemudian masih di Eropa tepatnya di Belanda, keberadaan kelas pedagang kaya dan kebutuhan investasi yang besar untuk proyek-proyek besar menyebabkan adanya pelayanan publik tentang modal saham pada abad ke-17. Berikutnya, pemisahan tumbuh kepemilikan dari manajemen mengangkat perlunya audit dalam abad ke-19 di Inggris. Dan pada akhir abad ke-20, Jepang memberikan kontribusi besar terhadap akuntansi dan kontrol manajerial.

Fitur umum dari semua pengaruh internasional ini pada akuntansi adalah bahwa perkembangan dari sistem komersial telah menyebabkan kemajuan akuntansi. Tidak mengherankan, negara-negara komersial terkemuka di setiap periode adalah inovator terkemuka dalam akuntansi.

(4)

5.2

K

LASIFIKASI

5.2.1 Pendahuluan

Meskipun tidak ada dua negara yang memiliki praktek akuntansi yang identik, beberapa negara tampaknya membentuk pasangan atau kelompok yang lebih besar dengan pengaruh yang cukup serupa di pelaporan keuangan, seperti sistem hukum dan pajak. Jika memang demikian, dimungkinkan untuk menetapkan suatu klasifikasi. Seperti dalam suatu kegiatan yang merupakan langkah dasar dalam banyak disiplin ilmu.

Klasifikasi harus mempertajam deskripsi dan analisis. Hal ini harus mengungkapkan struktur yang mendasari dan memungkinkan prediksi sifat-sifat unsur berdasarkan tempatnya dalam klasifikasi.

Beberapa penulis, mengelompokkan sistem hukum, telah memasok kriteria-kriteria yang praktis untuk menentukan apakah dua sistem berada dalam kelompok yang sama. Sistem dikatakan dalam kelompok yang sama jika 'seseorang dididik dalam. . . satu hukum maka akan mampu, tanpa banyak kesulitan, penanganan yang lain.'(David dan Brierley, 1978).

(5)

Tabel Dampak Transisi ke IFRS pada Neraca Konsolidasi pada 1 Januari 2004

Dalam akuntansi, klasifikasi harus memfasilitasi studi tentang logika, dan kesulitan yang dihadapi, harmonisasi internasional. Klasifikasi juga harus membantu dalam pelatihan akuntan dan auditor yang beroperasi secara internasional. Selanjutnya, negara berkembang mungkin lebih mampu memahami jenis-jenis pelaporan keuangan yang tersedia, dan yang mana yang paling tepat untuk itu, berdasarkan penglihatan negara-negara lain yang menggunakan sistem tertentu. Dan seharusnya mungkin bagi suatu negara untuk memprediksi masalah yang akan dihadapi dan solusi yang mungkin digunakan dengan melihat negara-negara lain di kelompoknya.

5.2.2 Klasifikasi Menggunakan Data Survei

(6)

menempatkan negara-negara ke dalam kelompok berdasarkan kesamaan praktek. Sebagai contoh, satu kelompok peneliti (Nair dan Frank, 1980) membagi karakteristik pelaporan keuangan menjadi yang berkaitan dengan pengukuran dan yang berkaitan dengan pengungkapan. Tabel di bawah ini merupakan klasifikasi menggunakan karakteristik pengukuran dari tahun 1973. Sampai sekarang tidak ada hirarki, tapi hasil keseluruhan tampak sangat masuk akal dan cocok dengan analisis dalam bab ini. Terdapat saran bahwa, dalam konteks seluruh dunia, sebagian besar benua Eropa dipandang sebagai negara-negara yang menggunakan sistem yang sama. Namun, Inggris, Irlandia dan Belanda adalah negara-negara yang berbeda dari sistem itu.

Tabel Klasifikasi Berdasarkan Praktek Pengukuran pada Tahun 1973

5.2.3 Klasifikasi Nobes

Sangat memungkinkan untuk mengkritisi klasifikasi-klasifikasi yang telah disebutkan di atas, yaitu kritik pada :

a. Kurangnya presisi pada definisi apa yang diklasifikasikan.

b. Kurangnya model yang dapat dibandingkan dengan hasil statistik.

c. Kurangnya hirarki yang akan menambah suatu seluk-beluk ke dalam gambaran dari ukuran perbedaan antar negara.

(7)

Dapatkah masalah ini diperbaiki? Suatu ruang lingkup pekerjaan didefinisikan sebagai klasifikasi beberapa negara Barat oleh praktek-praktek pelaporan keuangan perusahaan mereka yang terdaftar, dan itu dilakukan pada awal tahun 1980. Praktek-praktek pelaporan yang dimana mereka peduli dengan pengukuran dan penilaian. Hal ini tercantum pada perusahaan yang laporannya tersedia secara umum dan yang prakteknya dapat paling mudah ditemukan. Hal ini adalah perbedaan internasional dalam pelaporan antara perusahaan-perusahaan tersebut yang menarik perhatian utama kepada pemegang saham, kreditur, perusahaan audit, otoritas perpajakan, manajemen, dan harmonisasi lembaga. Pengukuran dan penilaian praktek tersebut dipilih karena ini menentukan ukuran angka untuk keuntungan, modal, total aset, likuiditas dan sebagainya. Hasilnya ditunjukkan pada gambar berikut.

Angka ini menunjukkan bahwa ada dua jenis utama 'sistem' pelaporan keuangan di Eropa pada saat itu: Mikro atau profesional dan Makro atau seragam.

Yang pertama ini melibatkan akuntan di masing-masing perusahaan yang berusaha untuk menyajikan informasi yang adil bagi pengguna di luar, tanpa kendala rinci hukum atau aturan pajak tapi dengan standar yang ditulis oleh akuntan. Makro / bentuk seragam telah menjadi hal penting dalam akuntansi terutama sebagai abdi negara, terutama untuk tujuan perpajakan. Mikro / sisi profesional dianut di Belanda, Inggris, Irlandia, Denmark, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan Kanada. Belanda memiliki aturan lebih sedikit daripada negara-negara lain, dan fitur lain, yang membedakan adalah bahwa pengaruh teori ekonomi mikro menyebabkan penggunaan informasi tentang penggantian biaya ke berbagai derajat.

Makro / side seragam berisi semua negara Eropa lainnya dan Jepang. Namun, mereka dibagi menjadi subkelompok. Sebagai contoh, rencana akuntansi adalah sumber utama dari aturan rinci di Perancis, Belgia, Spanyol dan Yunani. Di Jerman kode komersial adalah kewenangan utama dan ada ketaatan yang lebih pada nilai perolehan. Di Swedia, pengaruh dominan tampaknya telah membuat pemerintah sebagai perencana ekonomi dan pemungut pajak.

(8)

5.2.4 Sebuah Klasifikasi yang Telah Diperbaharui

(9)
(10)

mungkin bahwa versi nasional yang berbeda dari praktek IFRS akan muncul dengan berjalannya waktu.

5.

3 PENGARUH PADA PERBEDAAN 5.3.1 Pendahuluan

Tidak adanya faktor-faktor yang pasti dalam perbedaan pelaporan keuangan. Faktor-faktor yang telah dianggap sebagai pengembangan akuntansi yaitu meliputi pengaruh kolonial dan pengaruh luar lainnya, adanya penyedia keuangan yang lazim, sifat hukum, pengaruh perpajakan dan kekuatan profesi akuntansi. Faktor seperti bahasa, budaya atau geografi juga dapat mempengaruhi. Misalnya akuntansi di Australia memiliki kemiripan dengan akuntansi di Selandia Baru, mungkin adanya kesamaan geografis faktor tapi kesamaan akuntansi mereka tidak disebabkan oleh faktor geografis melainkan adanya hubungan historis dengan inggris. Dan juga dinegara daerah barat maju, mereka juga perlu memasukkan faktor perkembangan ekonomi dan sifat ekonomi politik.

5.3.2 Penyedia Keuangan

(11)
(12)

5.3.3 Sistem hukum

Sistem hukum dianggap dalam Bagian 4.2. Disarankan bahwa banyak negara di dunia dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari dua kategori sehubungan dengan sistem hukum utama mereka : common law atau Roman law. Tabel 5.7 menggambarkan cara di mana sistem hukum beberapa negara maju terbagi dalam dua kategori tersebut. hukum sistem negara-negara Nordik lebih sulit untuk mengklasifikasikan, karena mereka tidak cocok rapi ke dalam kategori baik. Perhatikan betapa miripnya daftar ini adalah untuk Tabel 5.6. tampaknya menjadi hubungan antara sistem pembiayaan, sistem hukum dan akuntansi sistem, seperti dicatat kemudian.

(13)

berbagai cara, hanya beberapa dari mereka yang relevan dengan pelaporan keuangan. Apa yang sangat relevan adalah sejauh mana peraturan perpajakan menentukan pengukuran akuntansi. Misalnya, di Jerman, rekening pajak (Steuerbilanz) umumnya harus sama dengan rekening komersial (Handelsbilanz) sejauh laporan keuangan entitas individu yang bersangkutan. Bahkan ada kata untuk ide ini: Massgeblichkeitsprinzip (prinsip kesesuaian atau mengikat bersama-sama). Di Italia, posisi yang sama berlaku sampai Baru-baru ini, digambarkan sebagai il Binario unico (pendekatan single-track). Sebaliknya, di Inggris, Amerika Serikat dan Belanda terdapat banyak perbedaan antara nomor pajak, dan nomor pelaporan keuangan. Salah satu contoh nyata dari daerah yang terkena perbedaan ini adalah depresiasi. Di Inggris, misalnya, jumlah penyusutan dibebankan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan menurut adat didirikannya selama abad terakhir dan dipengaruhi oleh standar akuntansi yang berlaku.

Jumlah penyusutan untuk tujuan pajak di Inggris memiliki angka-angka yang cukup independen. Hal ini ditentukan oleh tunjangan modal, yang skema formal tunjangan depresiasi pajak yang dirancang untuk membakukan Angka diperbolehkan dan bertindak sebagai insentif investasi, seperti yang dirancang oleh pemerintahan. Karena pemisahan dua skema, bisa ada lengkap kurangnya subjektivitas dalam tunjangan pajak tapi ruang penuh untuk penghakiman di menentukan biaya penyusutan untuk pelaporan keuangan.

(14)

umumnya dihitung untuk setiap badan hukum dan bukan secara konsolidasi.

5.3.5 Profesi Akuntansi

Kekuatan ukuran dan kompetensi profesi akuntansi di negara mungkin diikuti sebagian besar dari berbagai faktor yang diuraikan sebelumnya dan dari Jenis pelaporan keuangan yang mereka sajikan telah membantu untuk menghasilkan. Sebagai contoh, kurangnya besar pemegang saham swasta dan perusahaan publik di beberapa negara berarti bahwa kebutuhan untuk auditor jauh lebih kecil daripada di Amerika Raya atau Amerika Serikat. Namun, sifat dari profesi juga kembali ke jenis akuntansi yang bisa dipraktekkan.

(15)

5.3.6 Sintesis

Diskusi di atas faktor yang berkaitan dengan perbedaan akuntansi internasional dapat disederhanakan, untuk beberapa faktor tampaknya terutama menjadi dipengaruhi oleh perbedaan akuntansi daripada sebaliknya. Kasus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Sitem hukum

(16)

meski pun sistem hukum secara keseluruhan tidak sangat dipengaruhi oleh sifat sistem akuntansi, yaitu peraturan akuntansi

b. Sistem pajak

Keberadaan Massgeblichkeit atau il Binario unico mungkin masuk akal di Jerman dan Italia karena untuk massa besar entitas dan perhitungan penghasilan kena pajak adalah tujuan utama dari akuntansi. Dimana bersaing untuk tujuan akuntansi (misalnya penyediaan laporan keuangan berguna untuk jutaan pemegang saham dalam ribuan perusahaan yang terdaftar). Misalnya, sebagaimana telah dibahas, ada aturan terpisah untuk pajak, dan pelaporan keuangan di Inggris dan Amerika Serikat. The Massgeblichkeitsprinzip bukan penyebab perbedaan akuntansi internasional utama itu adalah efek. Namun demikian, di mana pajak sangat mempengaruhi akuntansi dan pajak nasional yang berbeda aturan akan menghasilkan praktik akuntansi nasional yang berbeda.

c. Profesi Akuntansi

Kekuatan dan ukuran profesi tampaknya disebabkan oleh kebutuhan untuk pemeriksaan dan oleh ruang tersisa untuk regulasi profesional oleh sistem hukum

d. Kesimpulan

Jika ketiga faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh akuntansi, potensi yang tersisa pada variabel bebas adalah sistem pembiayaan. Disarankan di sini bahwa, terlepas dari pengaruh internasional ini adalah variabel penjelas utama untuk sebagian besar perbedaan internasional penting dalam pelaporan keuangan.

5.3.7 Pengaruh Internasional

Seperti disebutkan di awal bab ini, banyak negara telah memberi kontribusi pengembangan akuntansi. Contoh kasus di berbagai negara :

- Beberapa negara Afrika yang tergabung dalam (British) Commonwealth

memiliki sistem akuntansi erat berdasarkan bahwa dari perusahaan British ditahun 1929 atau 1948.

(17)

1940-an, berdasarkan erat pada acuan di Jerman, dan kemudian menjadi beberapa bekas koloni Perancis di Afrika.

- Sistem akuntansi Jepang sebagian besar terdiri dari kode komersial dipinjam dari Jerman pada akhir abad kesembilan belas, dilapis dengan sekuritas gaya hukum USA yang diberlakukan di akhir 1940-an.

Pada akhir abad kedua puluh, pengaruh internasional mulai mempengaruhi akuntansi di semua negara, kadang-kadang sangat banyak. Globalisasi pasar telah menyebabkan kebutuhan peningkatan yang dapat diperbandingkan secara internasional pada informasi akuntansi. Dimana beberapa perusahaan multinasional besar yang berbasis di Negara-negara yang relatif kecil (misalnya Belanda dan Swedia), pengaruh internasional cenderung sangat besar. Banyak perusahaan besar Eropa merespons dengan sukarela internasionalisasi untuk menggunakan salah satu dari dua set aturan yang diakui secara internasional: 'prinsip akuntansi yang berlaku umum di Amerika Serikat’ (GAAP) dan standar internasional ( IASB ). Secara umum - di Eropa setidaknya - penggunaan ini telah terbatas pada Laporan keuangan konsolidasi yang disusun untuk kelompok yang dipimpin oleh emiten.

5.4 HARMONISASI DI UNI EROPA 5.4.1 Pendahuluan

Saat ini diketahui bahwa terdapat perbedaan besar dalam praktek pelaporan akuntansi keuangan perusahaan di berbagai negara di dunia. Hal ini menimbulkan kerumitan bagi mereka yang mempersiapkan, melakukan konsolidasi, mengaudit serta para pengguna informasi laporan keuangan. Kerumitan ini bertambah karena penyusunan informasi keuangan internal sering tumpang tindih dengan persiapan informasi keuangan yang akan dipublikasikan. Untuk mengatasi hal ini, beberapa organisasi di seluruh dunia terlibat dalam upaya untuk menyelaraskan atau menstandarisasi akuntansi.

Harmonisasi adalah proses meningkatkan kompatibilitas praktek akuntansi dengan menetapkan batas-batas terhadap variasi yang ada untuk meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.

(18)

Dalam akuntansi, dua istilah ini telah menjadi istilah teknis, dan tidak ada perbedaan yang berarti dari kedua istilah tersebut. Harmonisasi adalah istilah yang cenderung digunakan dalam undang-undang supranasional milik Uni Eropa .Sedangkan standardisasi adalah istilah yang sering dikaitkan dengan Dewan Standar Akuntansi Internasional. Dalam prakteknya, kedua istilah ini digunakan secara bergantian.

Konvergensi adalah istilah baru yang lebih sering digunakan. Konvergensi adalah menyelaraskan secara bertahap antara IFRS dan US GAAP, yang diikuti oleh penyelarasan hukum yang berkaitan dengan hal tersebut.

Terdapat dua macam harmonisasi:

1. Harmonisasi de Jure (seperangkat aturan dan standar)

2. Harmonisasi de Facto (praktek pelaporan keuangan perusahaan)

Suatu Negara dapat mengadopsi kedua harmonisasi sekaligus, maupun mengadopsi salah satu harmonisasi tanpa mengadopsi harmonisasi yang lain. Sebagai contoh, negara-negara atau perusahaan dapat mengabaikan aturan penyelarasan standar ataupun hukum yang berlaku mengenai pelaporan keuangan. Namun sebaliknya, kekuatan pasar membujuk banyak perusahaan yang tercatat di Prancis atau Swiss untuk menghasilkan laporan keuangan berbahasa Inggris yang diikuti praktek Anglo-Amerika.

Uni Eropa mencapai tujuan harmonisasi melalui dua hal yaitu direktif (yang harus dimasukkan ke dalam hukum negara-negara anggota) dan Peraturan (yang

memiliki efek langsung). Pada 1970-an dan 1980-an perhatian khusus diberikan terhadap harmonisasi hukum nasional melalui direktif. Baru pada tahun 1990, Uni Eropa mulai lebih memperhatikan standar internasional, yang menyebabkan Peraturan tahun 2002 mewajibkan IFRS untuk laporan keuangannya.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :

1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)

2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek

3. Standar audit

Keuntungan Harmonisasi Internasional

(19)

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.

2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.

3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.

4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

5.4.2 Direktif Uni Eropa (EU)

Badan hukum akuntansi yang relevan adalah hukum perusahaan. Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapa tujuan ini, EC telahmemperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang besar untuk mencapai pasar tunggal. Tujuan direktif EU:

1. Perolehan modal dalam tingkat EU

2. Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi

3. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.

(20)

Efek yang palig jelas dari Direktif yang dikeluarkan Uni Eropa adalah banyak negara anggota Uni Eropa yang akan bergn yang dibuat oleh badan nai=sional karena sifat direktif yang luas dan fleksibel.

Direktif Keempat

Direktif Keempat mencakup perusahaan publik dan swasta. Direktif ini mencakup aturan penilaian, format laporan keuangan yang dipublikasikan, dan persyaratan pengungkapan informasi keuangan. Namun dalam direktif ini, belum termasuk aturan yang mencakup konsolidasi, untuk itu disempurnakan melalui Direktif Ketujuh. Draft pertama Direktif Keempat diterbitkan pada tahun 1971, sebelum Inggris, Irlandia dan Denmark telah bergabung dengan Uni Eropa . Draft awal ini sangat dipengaruhi oleh hukum perusahaan Jerman, khususnya Aktiengesetzof 1965. Akibatnya, banyak aturan penilaian yang sifatnya konservatif, dan format pelapoarannya ditentukan secara rinci. Laporan keuangan harus sesuai dengan ketentuan direktif yang ada.

Saat Inggris, Irlandia dan Denmark bergabung pada tahun 1973, pengaruh Anglo-Saxon sangat terasa sehingga draft direktif banyak mengalami amandemen. Rancangan Direktif Keempat diterbitkan pada 1974. Direktif ini memperkenalkan konsep Pandangan yang benar dan adil. Perubahan lain pada tahun 1974 adalah pelaporan informasi keuangan yang bersifat fleksibel mulai diperkenalkan. Proses ini berlanjut dan pandangan ini dijadikan sebagai prinsip utama dalam penyusunan laporan keuangan.

Selain itu terdapat beberapa perbedaan mengenai rincian pasalnya. Seperti: 1. Empat prinsip dasar laporan keuangan (akrual, kehati-hatian, konsistensi dan going

concern) dibuat lebih jelas dari sebelumnya (Pasal 31).

2. Penataan ulang dan ringkasan item dalam laporan keuangan dimungkinkan (Pasal 4). Lebih banyak catatan dan Petunjuk akhir pada direktif 1974 dibanding sebelumnya (Artikel 43-46).

3. Adanya Pengungkapan tambahan mengenai rancangan tentang pengaruh perpajakan dalam direktif 1974 sesuai dengan Anglo-Dutch (Pasal 30 dan 35).

(21)

(Pasal 33).

Hal ini dimaksudkan untuk menjawab kritik bahwa direktif yang ada menimbulkan hukum yang kaku dan tidak fleksibel dan Komite melihat masalah-masalah praktis yang timbul dari pelaksanaan direktif, dan membuat saran untuk amandemen.

Selama lebih dari dua puluh tahun, Direktif Keempat secara substansial tidak banyak berubah. Namun, pada tahun 2001perubahan dilakukan agar memungkinkan instrumen keuangan untuk dinilai pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian dibebankan ke pendapatan, seperti yang dinyatakan dalam Standar Internasional (IAS 39). Pada tahun 2003, dilakukan amandemen lebih lanjut untuk menghapus aturan-aturan yang bertentangan dengan IFRS

Direktif Keempat memungkinkan negara-negara anggota untuk membebaskan beberapa perusahaan swasta yang lebih kecil dari audit dan dari beberapa persyaratan lainnya. Pada tahun 2009, Komisi Uni Eropa mengusulkan agar perusahaan yang sangat kecil ('mikro', yaitu mereka dengan 10 karyawan atau kurang) dapat dibebaskan seluruhnya dari aturan-aturan pelaporan keuangan.

Direktif Kedua

Direktif Kedua menyangkut sejumlah hal yang berhubungan dengan modal saham dan menunjukan beberapa perbedaan antara perusahaan publik dan swasta. Sebagai contoh, direktif mengharuskan semua negara anggotanya untuk memiliki struktur hukum yang terpisah untuk perusahaan publik dan perusahaan swasta dan adanya nama terpisah untuk perusahaan tersebut.

Sebuah perusahaan publik dalam konteks ini adalah salah satu yang secara hukum diizinkan untuk memiliki pasar sekuritas, meskipun tidak perlu memiliki surat berharga tersebut. Sebagai contoh, banyak PLC, DS atau AGs tidak terdaftar. Penting untuk dicatat bahwa 'publik' dalam hal ini tidak berarti perusahaan yang terdaftar dalam bursa maupun ada hubungannya dengan pemerintah. Direktif Kedua juga berkaitan dengan batas-batas pada distribusi keuntungan kepada para pemegang saham.

Direktif Ketujuh

Direktif Ketujuh menyangkut akuntansi konsolidasi • Direktif Kedelapan

(22)

pelatihan dan ruang lingkup pekerjaan akuntan. Namun, topik utamanya adalah dalam penentuan siapa saya yang diperbolehkan untuk mengaudit laporan keuangan di negara-negara tertentu.

5.4.3 Contoh Prinsip Akuntansi

Pelaporan keuangan Anglo-Belanda secara tradisional bebas dari kendala hukum di berbagai bidang prinsip-prinsip penilaian dan pengukuran, baik dari perusahaan hukum, hukum pajak atau rencana akuntansi. Namun, hal ini berbeda di beberapa negara-negara Uni Eropa lainnya, khususnya Jerman yang pada tahun1965 Aktiengesetz (AktG) nya dijadikan sumber referensi utama dari direktif Keempat.

Ada tiga tingkat prinsip dalam AktG, di dalam Direktif EU dan dalam undang-undang yang dihasilkan dari negara-negara anggota yaitu:

Tahap 1: 1965 Aktiengesetz (Paragraf 149)

1. Laporan keuangan tahunan harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang tepat. Laporan keuanga harus jelas dan tepat serta benar-benar menyajikan keadaan posisi keuangan perusahaan dan hasil kegiatan operasi perusahaan.

Tahap 2: 1971 Draft (Art 2) dari Direktif

1. Laporan Keuangan tahunan terdiri atas neraca, laporan laba rugi dan catatan atas Laporan Keuangan. Dokumen-dokumen ini merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi.

2. Laporan keuangan tahunan harus tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

3. Laporan keuangan tahuanan harus disusun dengan jelas dan dalam ketentuan mengenai valuasi aktiva dan kewajiban dan tata letak akun, harus mencerminkan seakurat mungkin mengenai aset, liabilitas, posisi keuangan perusahaan dan hasilnya. Tahap 3: 1974 Draft (Art 2)

1. (Seperti Draft 1971)

2. Laporan keuangan tahunan akan memberikan pandangan yang benar dan wajar atas aset perusahaan, kewajiban, posisi keuangan dan hasilnya.

(23)

ketentuan direktif ini. Tahap 4: 1978 Akhir (Art 2) 1. (Seperti 1971 Draft)

2. Laporan keuangan tahunan harus dibuat dengan jelas dan sesuai dengan ketentuan Peraturan ini.

3. Laporan tahunan akan memberikan pandangan yang benar dan wajar aset perusahaan, kewajiban, posisi keuangan dan laporan laba rugi.

4. Apabila penerapan ketentuan Peraturan ini tidak cukup untuk memberikan pandangan yang benar dan wajarxebagaimana disebutkan dalam ayat 3, informasi tambahan harus diberikan.

5. Apabila dalam kasus luar biasa penerapan ketentuan peraturan ini tidak sesuai dengan kewajiban yang ditetapkan dalam ayat 3, ketentuan tersebut harus dihapuskan untuk memberikan pandangan yang benar dan adil dalam pengertian ayat 3. Setiap pennghapusan tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan dengan penjelasan tentang alasan untuk itu dan pernyataan efeknya pada aset, kewajiban, posisi keuangan dan laporan laba rugi. Negara-negara Anggota dapat menentukan kasus luar biasa tersebut dan meletakkan aturan khusus yang relevan. 6. Negara-negara Anggota diperbolehkan untuk melakukan pengungkapan informasi

lainnya yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan sesuai dengan Direktif ini.

Kerangka IASB menunjukkan bahwa 'penyajian wajar' sama dengan 'pandangan yang benar dan adil'. Implikasinya adalah bahwa, di atas segalanya, laporan keuangan harus sesuai dengan fakta dan tidak menyesatkan. Pelaksanaan konsep 'benar dan adil' telah ditafsirkan dalam berbagai cara di berbagai negara, baik secara linguistik maupun filosofis.

Linguistik

(24)

Nobes, 1991) di Amerika menunjukkan bahwa direktur keuangan perusahaan besar melihat TFV sebagai suatu kesatuan, sedangkan auditor melihatnya sebagai dua hal berbeda . "Kebenaran" dirtikan bahwa laporan keuangan sesuai dengan fakta-fakta, sedangkan 'keadilan' adalah tidak menyesatkan.

Dari berbagai bahasa dapat ditarik kesimpulan bahwa sejumlah laporan keuangan yang berbeda bisa memberikan pandangan yang benar dan adil pada setiap keadaan tertentu dari keuntungan atau kerugian.

Filosofi

Akuntan dan pengacara di negara-negara Uni Eropa sadar akan kebutuhan masa mendatang untuk melaksanakan TFV berdasarkan draft Direktif dari 1974. Sikap berbagai negara Uni Eropa terhadap pelaksanaan istilah ini juga sangat beragam. Seperti Inggris dan Jerman yang menafsirkannya secara ektrem. TFV digunakan oleh direksi / auditor dalam menafsirkan hukum dan standar atau di mana tidak ada hukum atau standar, dan kadang-kadang untuk mengesampingkan hukum atau standar. TFV juga dapat digunakan oleh pembuat standar untuk membuat aturan yang menimpa Rincian hukum.

5.4.4 Peraturan Uni Eropa 2002

Pada awal 1990-an, Komisi Eropa menyadari bahwa Direktif terlalu rumit dan lambat dalam mencapai harmonisasi pelaporan keuangan bagi penggunanya. Direktif Keempat yang disepakati pada tahun 1978, ternyata tidak mencakup beberapa topik dan membutuhkan biaya dan mengorbankan waktu yang terlalu besar bila mengamandemannya terlalu sering. Selain itu, harmonisasi global yang dinilai lebih relevan daripada harmonisasi regional Uni Eropa.

Hal ini juga menjadi jelas bahwa, untuk perusahaan-perusahaan besar Eropa, harmonisasi yang bersifat sukarela mungkin memfokuskan mereka pada aturan AS dimana Komisi Eropa dan negara eropa lainya tidak memiliki pengaruh. Akibatnya, pada pertengahan 1990-an, Komisi Eropa mulai mendukung upaya untuk menyelaraskan Komite Standar Akuntansi Internasional (kemudian, IASB). Uni Eropa juga sedang dalam tahap penciptaan pasar keuangan Eropa harmonis kuat.

(25)

laporan con-solidated emiten untuk 2005 dan seterusnya. Hal ini disepakati oleh Parlemen Eropa dan Dewan Menteri pada tahun 2002, dalam bentuk Peraturan.

Peraturan ini juga memungkinkan negara-negara anggota untuk memperluas penggunaan IFRS com-pulsorily atau opsional untuk perusahaan terdaftar dan laporan terkonsolidasi. Untuk perusahaan lain, aturan nasional (termasuk

Implementasi direktif nasional) yang masih berlaku.

5.4.5 Perluasan Uni Eropa

Setelah mencapai keanggotaan lima belas negara pada tahun 1995, Uni Eropa tetap pada ukuran yang konstan selama hampir sepuluh tahun. Pada tahun 2004, sepuluh negara baru bergabung yaitu: Siprus, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lithuania, Malta, Polandia, Slovakia dan Slovenia. Rumania dan Bulgaria bergabung pada tanggal 1 Januari 2007 Perlu dicatat bahwa semua merupakan anggota baru kecuali Malta dan Siprus yang berasal dari blok timur yang semula dikendalikan oleh Soviet.Masuknya negara ini pasti mengubah keseimbangan kekuasaan, dan mempengaruhi sikap dalam perkembangan pelaporan keuangan.

5.5 INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD BOARD (IASB/C) 5.5.1 Sifat dan tujuan IASC / B

(26)

Inggris, yang berbasis di London, dan bahwa sebagian besar standar yang erat sejalan dengan, atau kompromi antara, AS dan Inggris standar.

Daftar standar IASB (secara kolektif disebut IFRS) dapat dilihat pada Tabel 5.13. Proses yang mengarah ke masalah standar akuntansi meliputi publikasi dari eksposur rancangan yang disiapkan untuk komentar publik. Ringkasan isi yang IFRS diberikan dalam Lampiran B di akhir buku ini. Salah satu isu tertentu mengenai isi IFRS perlu diambil di sini. IAS 1 (ayat 15) mensyaratkan atas segalanya bahwa laporan keuangan harus posisi keuangan, kinerja dan arus kas 'cukup hadir' dari-usaha hadiah. Hal ini agak mirip dengan persyaratan 'yang benar dan adil pandangan' diperiksa sebelumnya, dan juga menimpa - yaitu, dalam keadaan langka, jika sesuai dengan persyaratan standar akan menyesatkan itu harus berangkat dari. ada harus pengungkapan penuh dari setiap keberangkatan tersebut, termasuk efek numerik.

Pengaruh IASB Pentingnya pekerjaan IASB dapat dilihat dalam tiga bidang utama: • Adopsi IFRS sebagai peraturan nasional;

• Pengaruh pada regulator nasional;

• Adopsi sukarela dari IFRS oleh perusahaan.

Di beberapa negara Asia dan Afrika dari (British) Commonwealth, IFRS telah diadopsi persis atau sekitar oleh pembuat standar nasional. ini adalah fitur dari sejumlah negara berkembang (misalnya Nigeria) dan sejumlahsekarang negara-negara dengan sejarah kolonial Inggris (misalnya Singapura) yang berkembang dengan baik.

Adopsi IFRS (kadang-kadang dengan varian lokal) adalah cara murah untuk pengaturan standar yang menghindari perbedaan internasional yang tidak perlu atau tidak disengaja. Poin kedua, yaitu pengaruh pada regulator, terhubung. bahkan untuk negara-negara yang setter menganggap diri mereka sebagai pemimpin daripada fol- standar menurunkan (misalnya Amerika Serikat dan Inggris), IASB bertindak sebagai fokus untuk kerjasama internasional. Beberapa standar akuntansi yang ditetapkan bersama oleh IASB dan satu atau lebih pembuat standar nasional. Banyak standar lainnya setterstried untuk menghindari perbedaan dari IFRS.

(27)

besar Eropa atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan (1989) IAS 1 Penyajian laporan keuangan

IAS 2 Persediaan

IAS 7 Pernyataan arus kas

IAS 8 Kebijakan Akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan error IAS 10 Peristiwa setelah tanggal pelaporan

IAS 11 Kontrak konstruksi IAS 12 Pajak Penghasilan

IAS 16 Properti, pabrik dan peralatan IAS 17 Sewa

IAS 18 Pendapatan IAS 19 Imbalan Kerja

IAS 20 Akuntansi hibah pemerintah dan pengungkapan bantuan pemerintah IAS 21 Pengaruh perubahan kurs valuta asing

IAS 23 Biaya pinjaman

IAS 24 Pengungkapan Pihak Terkait

IAS 26 Akuntansi dan pelaporan rencana manfaat pensiun IAS 27 Konsolidasi dan laporan keuangan terpisah

IAS 28 Investasi pada perusahaan asosiasi

AS 29 Pelaporan Keuangan dalam ekonomi hiperinflasi IAS 31 Minat dalam usaha joint venture

IAS 32 Penyajijan Instrumen Keuangan IAS 33 Laba bersih per saham

IAS 34 Laporan keuangan interim IAS 36 Penurunan nilai aset

IAS 37 Provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi IAS 38 Aktiva tidak berwujud

IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran IAS 40 Properti Investasi

IAS 41 Pertanian

(28)

IFRS 2 Pembayaran berbasis saham IFRS 3 Kombinasi Bisnis

IFRS 4 Kontrak Asuransi

IFRS 5 Aset Non-lancar dimiliki untuk dijual dan pemberhentian operasi IFRS 6 Eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral

IFRS 7 Instrumen Keuangan: Pengungkapan IFRS 8 Segmen Operasi

IFRS 9 Instrumen keuangan

Perusahaan (terutama di Perancis, Jerman dan Swiss) secara sukarela untuk menggunakan IFRS karena mereka percaya bahwa investor internasional lebih memilih laporan keuangan disiapkan dengan cara itu.

Pada tahun 2000, sebagian besar kelompok Swiss terbesar (misalnya Nestle, Roche dan Novartis) yang menggunakan IFRS untuk laporan konsolidasi. Sebagai contoh pengembangan praktek, posisi di Perancis untuk perusahaan besar untuk 1996 dapat dilihat bahwa AS dan IASB aturan yang bersaing untuk posisi dunia standar, dan bahwa peraturan nasional lainnya cenderung mati untuk konsolidasi pelaporan emiten besar. Tentu saja, hal ini tentunya kasus untuk Uni Eropa untuk 2005 dan seterusnya.

Dari akhir 1980-an, IASC telah dalam negosiasi dengan dunia utama regulator pasar saham melalui asosiasi internasional mereka disebut IOSCO (International Organization of Securities Commission). Tujuannya adalah bahwa IFRS harus menjadi sistem global diterima pada semua pasar saham, khususnya untuk para perusahaan asing. IOSCO ingin perbaikan dalam IFRS yang akan dibuat, termasuk penghapusan pilihan dalam standar dan cakupan dari beberapa tambahan topik akuntansi. Proses perbaikan melihat upaya besar-besaran oleh IASC sepanjang 1990-an, hampir selesai dengan IAS 39 pada tahun 1998, dan sepenuhnya dilengkapi dengan IAS 40 pada tahun 2000. Pada bulan Mei 2000, IOSCO direkomendasikan penerimaan

(29)

diikuti oleh Australia untuk tahun itu dan oleh Kanada untuk 2011. China dan Jepang juga telah konvergen dengan IFRS. Pada tahun 2008, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan mengadopsi IFRS dari 2014 dan seterusnya.

Dalam kebanyakan kasus (misalnya Uni Eropa dan Australia), ada mekanisme untuk mengubah IFRS (dan amandemen itu) menjadi persyaratan hukum lokal. Jadi, misalnya, laporan audit pada perusahaan Uni Eropa yang terdaftar laporan keuangan masih mengacu pada peraturan nasional dan 'IFRS seperti yang diadopsi oleh Uni Eropa'. Meskipun ini berarti bahwa, untuk banyak situasi, sistem nasional peraturan akan menjadi tidak relevan, itu tidak berarti bahwa sikap nasional terhadap-praktek yang Aplikasi vertikal peraturan tertulis akan menjadi tidak relevan. dimana perbedaan sikap seperti itu ada, implikasi dapat terus. Perbedaan masih ada antara AS dan umum IASB filsafat pada, misalnya, sejauh mana peraturan harus spesifik (aturan) atau lebih generik (prinsip). Juga, perusahaan dari negara yang berbeda dapat berakhir menerapkan IFRS dengan cara yang berbeda, misalnya dengan memilih pilihan dalam IFRS berbeda (Nobes, 2006).

Gambar

Tabel Klasifikasi Berdasarkan Praktek Pengukuran pada Tahun 1973
Tabel Dua-Kelompok Klasifikasi (Praktek Tradisional)
Tabel 5.6. tampaknya menjadi hubungan antara sistem pembiayaan, sistem hukum dan

Referensi

Dokumen terkait

Fokus dalam penelitian ini adalah pencatatan dokumen yang berkaitan dengan pengamanan dan pengelolaan persediaan bahan baku dan barang jadi yang diterapkan dalam siklus

Mari kita ikuti uraian Sue Armstrong (1991: 25) : “ Beberapa alasan mengapa orang dewasa itu merokok adalah karena mereka benar – benar menikmatinya sewaktu

Gani, M.EngSc Jurusan Informatika Universitas Syiah Kuala

Kemudian diselidiki titik kesetimbangan (ekuilibrium) pada model, menganalisis kestabilan pada model, serta menyelidiki eksistensi dari solusi periodik pada model,

Sehingga apabila ada kenaikan tingkat pendidikan, fasilitas kerja, dan kepemimpinan akan mempengaruhi kenaikan kinerja pegawai.Saran yang dapat diberikan adalah pegawai

Peneliti mendatangi ahli pengobatan tradisional atau dukun untuk mengetahui jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh hal-hal gaib yang dipercayai oleh masyarakat

bahwa dalam rangka pemantapan ketahanan pangan, kendala yang dihadapi antara lain adalah terjadinya anomali iklim (bencana alam) dan/atau serangan organisme pengganggu

belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar