Etika Pergaulan dalam masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam pergaulan sehari-hari sebagai masyarakat yang berbudaya, maka akan
mengenal aturan, norma-norma atau nilai-nilai yang perlu atau penting diperhatikan. Pada masyarakat yang maju, berkembang dalam berbagai bidang, perhatian terhadap aturan, norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat perlu ditingkatkan, agar masyarakat di manapun di bumi Indonesia tercinta ini tidak akan terbawa arus globalisasi pergualan manusia yang kadang-kadang berdampak negatif. Untuk itu dalam pergaulan manusia yang berbudaya, beragama, yang ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan tidak menyinggung perasaan orang lain, penting mengenal dan mengimplementasikannya tentang etika pergaulan.
Sebelum menjelaskan tentang etika dalam pergaulan, perlu dipahami tentang etika. Menurut Frans Magnis Suseno dalam bukunya Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral, mengemukakan bahwa etika ialah ilmu yang mencari orientasi, etika mau mengerti mengapa kita harus mengerti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita mengambil sikap yang bertanggungjawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral.
Selanjutnya H.Hasbullah Bakry dalam bukunya Sistematik Filsafat (1970 : 64) mengemukakan etika yaitu ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan melihat pada amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui akal pikiran. Kaitannya dengan pergaulan, maka dapat diartikan bahwa etika dalam pergaulan yaitu suatu ilmu yang memikirkan bagaimana seseorang mengambil sikap dalam pergaulan sehari-hari tentang mana yang tepat kita pilih sesuai dengan kondisi, kesempatan, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Etika dalam pergaulan ini dapat mencakup etika makan, etika berbusana, etika berhubungan dengan orang (human relation).
hidup dan kehidupan manusia. Pembahasan dalam makalah ini akan dibatasi pada etika makan, etika berbusana dan etika dalam human relation secara terbatas.
1.2 TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
1. Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan
buruknya perilaku atau tindakan manusia dalam ruangan dan waktu tertentu.
2. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang
harmonis, tertib, teratur, damai, dan sejahtera
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana etika bergaul dengan masyarakat ?
2. Bagaimana tata cara bergaul ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etika Pergaulan Dalam Masyarakat
Agama Islam mengajarkan agar kita selalu hormat dan sopan kepada semua orang yang lebih tua, dari mereka yang sudah mengenyam banyak pengalaman, kita memperoleh ilmu untuk bekal dimasa datang. Kita mendapat warisan kebudayaan yang akan kita teruskan, apalagi para pahlawan yang turut memerdekakan bangsa kita. Barang siapa yang bersikap hormat kepada orang yang lebih tua, maka akan dijanjikan oleh Rasulullah SAW, akan dihormati pula pada masa tuanya nanti dan apabila tidak menghormati orang yang lebih tua maka Rasulullah SAW, pun tidak hendak mengakui seseorang tersebut sebagai umatnya.
1.Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Sebaya
Sebagian tanda memuliakan Allah adalah menghormati orang Islam yang telah putih rambutnya (tua) (HR Abu Daud). Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang sebaya sangat penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di sekolah, kita sering kali berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita dalam beberapa hal. Pada saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk dimintai tolong baik bersifat pribadi pun kita lebih terbuka.
2.Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda
3.Etika Pergaulan Dengan Sesama Muslim Dan Umat Islam
Pergaulan antar sesama muslim berkaitan dengan peraturan-peraturan tentang pergaulan umat Islam antar satu golongan atau satu agama. Kita sebagai muslim dan umat Islam yang menganut ajaran Allah harus mengetahui bagaimana etika pergaulan dikalangan masyarakat muslim, yaitu kita harus bertingkah laku yang sopan santun, lemah lembut dan tidak bertindak salah (keliru) kita harus bisa membedakan yang baik dan buruk seperti halnya bagaimana kita menghadapi berita khayal (kosong) yang dibawa dan disebarkan oleh orang fasik dan jail.
4. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Berbeda Agama
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kami disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha bangsa. Tak selayaknya kita membedakan orang yang berbeda agama, kita harus tetap bergaul dengan mereka sebagai sesama makhluk Allah dan sebagai anggota masyarakat.
5. Etika Dalam Berpakaian Dan Memandang
Penutup aurat sekaligus perhiasan agama Islam memerintahkan agar setiap orang memakai pakaian yang sesuai dengan fungsinya yaitu menutupi aurat, sedangkan bagus berarti memadai (serasi) sebagai perhiasan penutup tubuh yang sesuai kemampuan si pemakai. Untuk keperluan ibadah sholat di masjid kita dianjurkan pakai pakaian yang baik dan suci bersih (terhindar najis).
Berpakaian bagi kaum perempuan mukmin telah digariskan oleh Al Qur’an adalah menutup seluruh auratnya. Pada dasarnya pakaian muslim tidak menghalangi si pemakai-melakukan kegiatan sehari-hari dalam masyarakat, semua kembali pada niat si pemakai dalam melaksanakan ajaran Allah.
6.Etika Dalam Berbicara Kepada Masyarakat
dapat mengetahui keinginan orang lain. Berbicara bisa mendatangkan banyak orang (teman) dan bisa pula mendatangkan musuh, maka dari itu kita harus pandai-pandai menjaga cara berbicara kita dengan baik. Agama Islam mengajarkan agar kita berbicara sopan supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
2.2 Manfaat etiket dalam kehidupan seorang manusia
Adapun manfaat dari menerapkan etika dalam kehidupan;
1. Membuat anda menjadi disegani, dihormati, disenangi orang lain.
2. Memudahkan hubungan baik anda dengan orang lain (Better Human
Relation).
3. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi.
4. Menjadikan anda dapat memelihara suasana yang baik dalam berbagai
lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, pergaulan, dan tempat dimana anda bekerja.
2.3 Etika Pergaulan Remaja
Tata Cara Pergaulan Remaja;
a. Mengucapkan Salam
b. Meminta Izin
c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
d. Bersikap santun dan tidak sombong
e. Berbicara dengan perkataan yang sopan
f. Tidak boleh saling menghina
g. Tak boleh saling membenci dan iri hati
h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam pergaulan hendaklah kita saling hormat menghormati baik itu orang tua sendiri atau orang tua yang tentunya lebih tua dari kita. Hormat menghormati seseorang perlu adanya aturan lebih terhadap orang tua kita yang telah mendidik dan membesarkan kita dan dalam pergaulan pun hendaknya kita mempunyai sikap sopan santun dan ramah tamah karena dengan sikap ini kita akan lebih mudah bergaul dengan siapa pun. Selain dalam pergaulan kita juga harus memperhatikan kesopanan dalam tata cara makan minum dan juga etika dalam pakaian dan memandang. Dengan adanya pergaulan kita harus menghargai orang yang lebih tua dan kalau berbicara haruslah bicara baik jangan bicara yang kasar kepada orang lain atau orang yang lebih tua dari kita dengan cara-cara itulah kita akan mudah bersosialisasi.
Dalam pergaulan sehari-hari sebagai masyarakat yang berbudaya kita harus mangerti ajaran moral tertentu atau kita harus mengerti bagaimana mengambil sikap yang bertanggung jawab yang berhadapan dengan berbagai ajaran moral. Serta didalam etika pergaulan kita harus memilih sikap pergaulan sesuai dengan kondisi, kesempatan dan norma-norma yang berlaku didalam masyarakat.