• Tidak ada hasil yang ditemukan

GANGGUAN KELISTRIKAN JANTUNG DAN FIBRILA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GANGGUAN KELISTRIKAN JANTUNG DAN FIBRILA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GANGGUAN KELISTRIKAN JANTUNG DAN FIBRILASI

PADA VENTRIKEL

Nyoman Anandiya Ramaditya

Ilmu Penyakit Dalam Veteriner I

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Jl.P.B.Sudirman Denpasar Bali tlp. 0361-223791

Email : rama_cyborg@yahoo.co.id

ABSTRAK

Gangguan listrik jantung atau dalam istilah medis dikenal dengan istilah aritmia adalah suatu keadaan dimana impuls listrik yang mengkoordinasikan denyut jantung tidak berfungsi dengan baik, sehingga dapat menyebabkan denyut jantung terlalu cepat, terlalu lama atau tidak teratur (irregular). Adanya gangguan penghatar listrik pada jantung dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti pindahnya pusat denyut, adanya hambatan pengantar impuls, jalur pengantar impuls yang abnormal, dan terbentuknya immpuls rangsangan spontan dibagian lain jantung. Kelainan-kelainan yang dapat terjadi seperti blok jantung (blok atrioventrikular dan blok sinoatrial), perlambatan atau percepatan denyut jantung (bradikardia dan takikardia). Fibrilasi Ventrikel dapat terjadi akibat iskemik, luka, atau infark pada daerah miokardium yang mengarah ke pola depolarisasi ventrikel yang kacau. Gejala klinisnya dapat berupa tidak sadar tanpa nadi, pernapasan menjadi nyeri dan apnea terjadi dengan cepat.

PENDAHULUAN

Gangguan listrik jantung atau dalam istilah medis dikenal dengan istilah aritmia adalah suatu keadaan dimana impuls listrik yang mengkoordinasikan denyut jantung tidak berfungsi dengan baik, sehingga dapat menyebabkan denyut jantung terlalu cepat, terlalu lama atau tidak teratur (irregular)

Banyak hal yang dapat memicu dan menyebabkan aritmia antar lain : kondisi

jantung yang lemah dan rusak pasca serangan jantung, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, hipertiroid ( hiperaktivitas kelenjar tiroid, stress, beberapa suplemen, dan obat penahan rasa sakit yang dikonsumsi secara berlebihan.

(2)

rangsangan spontan dibagian lain jantung. Kelainan-kelainan yang dapat terjadi seperti blok jantung (blok atrioventrikular dan blok sinoatrial), perlambatan atau percepatan denyut jantung (bradikardia dan takikardia).

PEMBAHASAN

Gambaran secara umum dari kelainan atau gangguan listrik pada jantung

Gangguan listrik jantung atau dalam istilah medis dikenal dengan istilah aritmia adalah suatu keadaan dimana impuls listrik yang mengkoordinasikan denyut jantung tidak berfungsi dengan baik, sehingga dapat menyebabkan denyut jantung terlalu cepat, terlalu lama atau tidak teratur (irregular).

Banyak hal yang dapat memicu dan menyebabkan aritmia antar lain : Kondisi jantung yang lemah dan rusak pasca serangan jantung, Penyakit jantung, Tekanan darah tinggi, Diabetes, Hipertiroid ( hiperaktivitas kelenjar tiroid) , Stress (bisa kita rsakan bila kita dalam keadaan stress atau pun tegang maka denyut jantung kita cenderung meningkat dan lebih dari normal. Bila denyut jantung lebih dari 100X permenit), Beberapa suplemen, Obat penahan rasa sakit yang dikonsumsi secara berlebihan., Arteri Koroner

Adanya gangguan penghatar listrik pada jantung dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti pindahnya pusat denyut, adanya hambatan pengantar

impuls, jalur pengantar impuls yang abnormal, dan terbentuknya immpuls rangsangan spontan dibagian lain jantung. Kelainan-kelainan yang dapat terjadi seperti blok jantung (blok atrioventrikular dan blok sinoatrial), perlambatan atau percepatan denyut jantung (bradikardia dan takikardia).

Contoh kelainan atau gangguan listrik pada jantung

 Blok Jantung

Transmisi impuls jantung kadang-kadang mengalami hambatan/blok. Akibat dari adanya blok impuls ini mengakibatkan terjadinya irama jantung abnormal. Blok yang sering terjadi adalah blok atrioventrikular (blok hantaran impuls dari atrium ke ventrikel), juga dapat terjadi blok dalam berkas his, dan blok sinoatrial.

Blok Atriventrikular

(3)

nodus A-V, Iskemia berkas His, adanya jaringan parut atau plak, radang nodus A-V dan Berkas His. (I Gede Soma, 2012)

Jenis Blok Atrioventrikular

Blok Tidak Lengkap / Derajat Pertama Keadaan dimana ventrikel berdenyut lebih lambat dari normalnya, sedangkan atrium tetep berdenyut dengan irama normal. Keadaan ini sebagai akibat adanya blok tidak lengkap, atau sering disebut sebagai blok derajat pertama. Biasanya selang waktu yang dapat diamati pada EKG antara gelombang P dengan R ada di atas kisaran 0,20 detik.

Blok Derajat Dua

Keadaan dimana hantaran impuls kadang-kadang gagal mencapai ventikel dan kadang-kadang bisa mencapai ventrikel, sehingga timbul 2 kali kontraksi atrium diikuti oleh sekali kontraksi ventrikel atau bahkan perbandingan kontraksi atrium dengan kontraksi ventrikel dapat mencapai 3:1 atau 3:2. Keadaan ddemikian disebut Blok derajat dua.

Blok Lengkap / Derajat Tiga

Keadaan dimana hantaran impuls sudah sangat buruk, sehingga terjadi blok hantaran secara lengkap. Pada keadaan ini atrium akan tetap berkontraksi secara normal, namun ventrikel untuk beberapa

saat akan berhenti berkontraksi. Namun kemudian di bagian ventrikel yang lain (biasanya di distal nodus A-V atau berkas his mulai tereksitasi dan menjadi pusat denyut baru bagi ventrikel), sehingga ventrikel berdenyut dengan iramanya sendiri.

Pada awal terjadinya blok ini, ventrikel dapat berhenti berdenyut dalam waktu yang lama dan akan menyebabkan kematian. Karena otak tidak mendapatkan suplai oksigen dalam waktu yang cukup maka penderita tersebut akan jatuh pingsan. Untuk mengatasi keadaan ini biaasanya penderita dilengkapi dengan alat pacu jantung buatan sehingga jantung berdenyut dengan irama yang normal dan berkelanjutan.

Blok Sinoatrial

Keadaan dimana terjadi blok hantaran impuls dari nodus sinosus ke otot atrium. Akibat adanya blok ini atrium tidak berkontraksi, namun ventrikel biasanya mengambil iramabaru yang bersumber dari nodus atrioventrikular. Akibat ousat denyut ventrikel berasal dari nodus atrioventrikular mengakibatkan irama denyutnya menjadi lebih lambat.

 Takikardia

(4)

adalah jantung berdebar-debar atau jantung yang "berpacu". Tanda umum ini normalnya terjadi sebagai akibat respons terhadap stress emosional atau fisik seperti kegairahan, olahraga, sakit, cemas dan demam. Takikardia juga bisa menjadi tanda awal dari kelainan yang membahayakan jiwa seperti syok kardiogenik, hipovolemik, atau septik mungkin juga berasal dari kelainan kardiovaskuler, pernapasan, metabolik, berasal dari efek obat, pemeriksaan dan perawatan tertentu.

Takikardia mencerminkan upaya jantung untuk mengantarkan lebih banyak oksigen ke jaringan tubuh dengan cara menaikkan kecepatan aliran darah melewati pembuluh darah. Tanda ini dapat mencerminkan adanya stimulasi berlebihan di dalam nodus sinoatrial atrium (serambi), nodus atrioventrikular atau ventrikel (bilik jantung). Keadaan ini menimbulkan reflek simpatis untuk merangsang jantung meningkatkan frekuensi denyutnya.

 Bradikardia

Bradikardi dapat dikatakan sebagai denyut jantung kurang dari 60 denyut/menit. Bradikardia biasanya terjadi pada hewan muda, sporting dog dan hewan tua (selain pada saat tidur). Kondisi ini merupakan respon yang normal terhadap stimulasi vagal yang disebabkan oleh batuk, muntah atau mengejan selama devekasi (buang air besar). Jika bradikardia terjadi karena penyebab yang disebutkan di atas, denyut jantung jarang turun sampai 40 denyut/menit. Jika diakibatkan oleh penyebab patologik (kelainan) seperti gangguan kardiovaskuler (jantung-pembuluhdarah), denyut jantung mungkin dapat lebih lambat.

Bradikardia itu sendiri adalah tanda yang tidak spesifik. Jika disertai dengan gejala seperti nyeri dada, pening, sinkop (pingsan) dan sesak napas, bradikardia dapat merupakan pertanda gangguan yang mengancam nyawa. (I Gede Soma, 2012)

Penyebab Medis

a) Aritmia Jantung

(5)

b) Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah gangguan yang dapat mengancam nyawa dan mungkin menyebabkan bradikardia sementara atau menetap. Temuan lain mencakup pening, sinkop, edema, keletihan, distensi vena jugularis, ortopnoe, dispnea dan sianosis perifer

c) Hipotermia

Bradikardia biasanya muncul jika suhu pada bagian tengah tubuh turun di bawah 33 derajat celsius. Kondisi ini disertai menggigil, sianosis, perifer, rigiditas otot, bradipnoe dan kebingungan yang menyebabkan stupor.

d) Hipotiroidisme

Hipotiroidisme menyebabkan bradikardia parah, disamping keletiahan, konstipasi, penambahan berat badan dan sensitivitas terhadap dingin. Tanda-tanda yang terkait mencakup kulit yang dingin, kering, tebal, rambut yang kering, tipis, wajah bengkak, edema periorbital, kuku tebal, rapuh dan kebingungan yang menyebabkan stupor.

Gambaran secara klinis dari kelainan atau gangguan listrik pada jantung

 Blok Jantung

Blok Atrioventrikular

Blok Tidak Lengkap / Derajat Pertama

Dapat dilihat dalam elektrokardiogram normal selang waktu gelombang P dengan komplek QRS adalah 0,16 detik.Bila terjadi penghambatan hantaran impuls maka selang waktu dapat meningkat, sehingga jarak antara gelombang P dengan Q atau R menjadi diperpanjang. Biasanya selang waktu yang dapat diamati pada EKG antara gelombang P dengan R ada di atas kisaran 0,20 detik.

Gambar 1. Blok Derajat Satu

Blok Derajat Dua

(6)

Gambar 2. Blok Derajat Dua

Blok Derajat Tiga

Pada elektrokardiogram tampak gelombang P berasosiasi dengan kompleks QRS. Namun antara gelombang P dengan QRS tidak ada hubungannya sama sekali, karena ventrikel telah lepas dari pengendalia atrium sehingga keadaan ini sering disebut sebagai Ventrikular Escape.

Fibrilasi ventrikel

Terdapat iskemik, luka, atau infark pada daerah miokardium yang mengarah ke pola depolarisasi ventrikel yang kacau. Kriteria EKG (Gambar 3). Tidak ada gelombang P, QRS, dan T yang dapat dikenali. Kecepatannya sulit ditentukan. Iramanya tidak dapat ditentukan dengan adanya pola upstroke dan downstroke.

Gejala klinisnya pasien menjadi tidak sadar tanpa nadi, pernapasan menjadi nyeri

dan apnea terjadi dengan cepat. Ini dapat

Gambar 3. Fibrilasi Ventrikel

mengakibatkan kematiaan mendadak (sudden death). Etiologi. Penyebab fibrilasi ventrikel seperti infark miokardial akut yang mengarah kepada iskemia miokardium, VT yang tidak tertangani dan hipoksemia.

Terapi farmakologik sekarang ini meliputi epinefrin 1 mg tiap 3 hingga 5 menit sebagai stimulan adrenergik untuk meningkatkan tekanan perfusi organ-organ vital. Vasopressin diberikan secara intravena 40 unit dosis tunggal, dapat digunakan sebagai alternatif dari epinefrin dan berkaitan dengan menurunnya resiko takiaritmia post resusitasi.

KESIMPULAN

(7)

baik, sehingga dapat menyebabkan denyut jantung terlalu cepat, terlalu lama atau tidak teratur (irregular).

Gangguan penghatar listrik pada jantung dapat mengakibatkan kelainan-kelainan yang dapat terjadi seperti blok jantung (blok atrioventrikular dan blok sinoatrial), perlambatan atau percepatan denyut jantung (bradikardia dan takikardia). Fibrilasi Ventrikel dapat terjadi akibat iskemik, luka, atau infark pada daerah miokardium yang mengarah ke pola depolarisasi ventrikel yang kacau.

DAFTAR PUSTAKA

Beal, M. W. 2008. Diagnosis and treatment of the pericardial effusion. In Proceeding of the North American Veterinary Conference. 19-23 Januari 2008. Orlando, Florida.

Christian Spies, MD, and Richard G Trohman, MD. Electrocution and life-threatening electrical Injuries. Ann Intern Med. 2006

Cooper AM, Price TG. Electrical and lightning injuries. Available from: URL:http://www.uic.edu/labs/lightnin ginjury/ treatment.html.

Fineschi V. Cardiac pathology in death from electrocution. Int J Legal Med. 2006 Mar; 120(2);79-82. Available from:URL:http://www.ncbi.nlm.nih.go v/pubmed/16078070

Soma, I Gede. Fisiologi Sirkulasi dan Jantung. 2012. Fakultas Kedokteran Hewan. Denpasar

Sisson, D. 2002. Pericardial disease: Diagnosis and management. In Proceeding of the 27th Annual Congress of the World Small Animal Veterinary Assosiation. 3-6 Oktober 2002. Granada, Spain.

Gambar

Gambar 2. Blok Derajat Dua

Referensi

Dokumen terkait

Kajian tersebut tidak hanya terbatas pada teori dan konsep, melainkan juga perbandingan atau hubungan dengan ilmu-ilmu lainnya, seperti Hukum Tata Negara, Hukum

RW 02 Kel Awipari Kec Cibeureum Kota Tasikmalaya, bermaksud mengajukan permohonan bantuan generator set ( genset) yang akan kami pergunakan untuk peralatan pendukung

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara terhadap perilaku Mahasiswa dalam Menerapkan Pengetahuan Akuntansi dikehidupan Sehari-hari

Metode kualitatif yang dimaksud adalah analisis regresi sederhana dengan variabel bebas (X) yaitu persepsi masyarakat pesisir tentang KKLD dan variabel terikat (Y) yaitu

Apabila berakhirnya Masa Jabatan, maka kendaraan tersebut dikembalikan ke Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui Kantor Pelayanan Perizinan dan selanjutnya akan

Apabila kadar histamin pada daging ikan melebihi dari standar perusahaan atau standar SNI 2712:2013 yaitu 100 ppm, maka produk-produk lain yang ada dalam 1 kode

3.8 Menganalisis hubungan antara struktur Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dalam

Definisi Praktik Pengalaman Lapangan ada dalam Bab I ketentuan umum pasal 1 yang menjelaskan bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler