• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN UMUM SKA SERTA PERKEMBANGAN FREE TRADE AGREEMENT TERAKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEBIJAKAN UMUM SKA SERTA PERKEMBANGAN FREE TRADE AGREEMENT TERAKHIR"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN UMUM SKA

SERTA PERKEMBANGAN

FREE TRADE AGREEMENT

TERAKHIR

(2)

Dasar Hukum Penerbitan SKA

1.

INTERNASIONAL

Multilateral, Regional, Bilateral atau

Unilateral.

2.

NASIONAL

a.

Keppres Nomor 58 Tahun 1971

Penetapan Pejabat

yang Berwenang Mengeluarkan SKA (Penetapan dan

Penunjukan Mendag sebagai pejabat yang berwenang

menerbitkan SKA).

b.

Peraturan Mendag Nomor 33/M-DAG/PER/8/2010

tentang Penerbitan SKA(CO) untuk Barang Ekspor

Indonesia.

c.

Peraturan Mendag Nomor 59/M-DAG/PER/12/2010

tentang Ketentuan Penerbitan SKA(CO) untuk Barang

Ekspor Indonesia.

d.

Peraturan Mendag Nomor 60/M-DAG/PER/12/2010

tentang Instansi Penerbit SKA(CO) untuk Barang

Ekspor Indonesia.

e.

Keputusan Mendag Nomor 299/M-DAG/KEP/3/2011

tentang Penetapan Pejabat Penandatangan SKA(CO)

untuk Barang Ekspor Indonesia.

2

(3)

Jenis-jenis ska

1.

Form B

ke

Timteng wajib

dilampirkan

2.

Form TP (SKA

Non Preferensi

untuk TPT

tujuan Uni

Eropa)

3.

Form ICO (SKA

Non Preferensi

ekspor Kopi di

15 IPSKA)

ke

semua negara

4.

Form Annex 3

ekspor ke

Meksiko

1.

Form B

ke

Timteng wajib

dilampirkan

2.

Form TP (SKA

Non Preferensi

untuk TPT

tujuan Uni

Eropa)

3.

Form ICO (SKA

Non Preferensi

ekspor Kopi di

15 IPSKA)

ke

semua negara

4.

Form Annex 3

ekspor ke

Meksiko

SKA PREFERENSI

SKA PREFERENSI

SKA NON-PREFRENSI

SKA NON-PREFRENSI

1.

GENERAL SYSTEM OF PREFERENCES

(GSP)

FORM A

2.

ASEAN Free Trade Area (AFTA)

FORM

D CEPT

FORM D ATIGA

3.

ASEAN China FTA (ACFTA)

FORM E

4.

ASEAN Korea FTA (AKFTA)

FORM AK

5.

INDONESIA JAPAN ECONOMIC

PARTNERSHIP AGREEMENT (IJEPA)

FORM IJEPA

6.

GLOBAL SYSTEM OF TRADE

PREFERENCE AMONG DEVELOPING

COUNTRIES (GSTP)

FORM GSTP

7.

ASEAN Australia New Zealand

(AANZFTA)

Form AANZ

8.

ASEAN India FTA (AIFTA)

Form AI

9.

ASEAN Japan Comprehensive Economic

Partnership (AJCEP)

Form AJCEP

10. Form COA

SKA Preferensi untuk

Tembakau di 4 IPSKA

1.

GENERAL SYSTEM OF PREFERENCES

(GSP)

FORM A

2.

ASEAN Free Trade Area (AFTA)

FORM

D CEPT

FORM D ATIGA

3.

ASEAN China FTA (ACFTA)

FORM E

4.

ASEAN Korea FTA (AKFTA)

FORM AK

5.

INDONESIA JAPAN ECONOMIC

PARTNERSHIP AGREEMENT (IJEPA)

FORM IJEPA

6.

GLOBAL SYSTEM OF TRADE

PREFERENCE AMONG DEVELOPING

COUNTRIES (GSTP)

FORM GSTP

7.

ASEAN Australia New Zealand

(AANZFTA)

Form AANZ

8.

ASEAN India FTA (AIFTA)

Form AI

9.

ASEAN Japan Comprehensive Economic

Partnership (AJCEP)

Form AJCEP

10. Form COA

SKA Preferensi untuk

Tembakau di 4 IPSKA

3

(4)

SYARAT PENERBITAN SKA

1. Surat Permohonan Penerbitan SKA

2. Invoice

3. Packing List

4. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

5. original copy Bill of Lading

(B/L) atau copy AWB,

atau copy Cargo Receipt (pelabuhan darat)

6. Fotokopi PEB yang telah difatmuat oleh petugas

Kantor Pelayanan Bea dan Cukai di pelabuhan

muat atau

print out

PEB yang dibuat secara PDE

dengan dilampiri NPE.

7. Perhitungan Struktur Biaya

(Cost Structure)

untuk

produk yang prosesnya mengandung bahan baku

impor

4

(5)

Setiap Instansi Penerbit SKA harus mempunyai Pejabat

Penandatangan SKA yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal atas

nama Menteri.

Calon Pejabat Penandatangan SKA sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Kepala Dinas yang bertanggung jawab di bidang perdagangan

atau Pejabat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan

mengenai Ketentuan Asal Barang (

Rules

of Origin

) dan tata cara

penerbitan Surat Keterangan Asal (

Certificate of Origin

) yang

diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan yang

dibuktikan dengan surat tanda mengikuti pendidikan dan

pelatihan; dan

pada saat diusulkan tidak kurang dari 1 (satu) tahun menjelang

masa pensiun.

Kepala Dinas atau Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

yang telah ditetapkan sebagai Pejabat Penandatangan SKA paling

sedikit bertugas selama 1 (satu) tahun kecuali dipromosikan.

(6)

Instansi

Penerbit

SKA

dapat

mengusulkan paling sedikit 2 (dua)

atau paling banyak 4 (empat) calon

Pejabat Penandatangan SKA, sesuai

kebutuhan

berdasarkan

jumlah

penerbitan SKA.

Direktur

Jenderal

menetapkan

penggantian Pejabat Penandatangan

SKA sebanyak 1 (satu) kali dalam

setahun.

(7)

Instansi Penerbit SKA

Dalam implementasinya Mendag mendelegasikan

tugasnya sebagai pejabat yang berwenang dalam

menerbitkan SKA kepada pejabat di dearah, baik

tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota serta Kawasan

Berikat Nusantara, Badan Pengusahaan dan 4

(empat) Lembaga Tembakau.

Sebelum tahun 2010 IPSKA sendiri masih dua

kategori, yaitu IPSKA Otomasi (sebanyak 28

IPSKA) dan IPSKA Manual (sebanyak 57 IPSKA).

Namun pada tahun 2010 dengan kegiatan SKA

kami

berusaha

meningkatkan

prosedur

penerbitannya, sehingga diharapkan 57 IPSKA

Manual juga dapat menerbitkan SKA secara

elektronik.

(8)

INSTANSI PENERBIT SKA UNTUK

BARANG EKSPOR TERTENTU

Tekstil dan Produk Tekstil : 30

IPSKA

Alas Kaki : 28 IPSKA

Udang : 18 IPSKA

Kopi : 13 IPSKA

(9)

1. Komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community 2015,

periode 2010-2011

Mempersiapkan sistem penerbitan SKA secara online di 85

Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) , dimana 28

IPSKA sudah otomasi dan 57 IPSKA dalam proses.

Mempersiapkan database penerbitan SKA di 85 IPSKA yang

mempermudah proses verifikasi penerbitan SKA.

Menerapkan standar United Nation (UN)-

electronic Document

pertukaran data SKA antar Negara ASEAN melalui ASEAN

Single

Window

(ASW)

2. MoU Indonesia-Korea mengenai kerjasama verifikasi dan pertukaran

data SKA.

ALASAN PENERBITAN SKA SECARA

ELEKTONIK

(10)

Verifikasi SKA adalah proses penyelidikan

mengenai keabsahan dokumen, kebenaran

pengisian SKA, dan atau kebenaran asal

barang yang dilakukan atas permintaan

pemerintah di negara tujuan ekspor barang.

PENGERTIAN VERIFIKASI SKA

VERIFIKASI SKA

(11)

a. Keabsahan Dokumen SKA

1. Keaslian Dokumen SKA

2. Keraguan terhadap Cap SKA

Cap SKA yang dibuat oleh IPSKA gambar burung garuda miring

Ukuran huruf pada stempel yang dibuat IPSKA tidak sesuai

ketentuan

3. Keraguan terhadap Tanda Tangan Pejabat Penanda Tangan SKA

4. Kebenaran Terhadap Tata Cara Pengisian Dokumen SKA

5. Keraguan terhadap asal barang/tidak memenuhi ketentuan asal

barang (rules of origin) negara tujuan ekspor

MODUS VERIFIKASI

(12)

KENDALA IPSKA MENJAWAB

VERIFIKASI SKA

1. Perusahaan sudah tidak beroperasi (tutup) atau pindah

alamat.

2. Dokumen pendukung sudah tidak disimpan oleh IPSKA.

3. Perusahaan tidak beritikad baik untuk bekerjasama

dengan IPSKA menjawab verifikasi SKA.

4. Para pejabat IPSKA sering berganti-ganti.

5. Negara mitra dagang tidak puas dengan jawaban IPSKA.

6. Permintaan verifikasi tidak sampai ke IPSKA.

7. Kendala Bahasa.

(13)

ANTISIPASI UNTUK MENGURANGI JUMLAH

PERMINTAAN VERIFIKASI

1. Pengisian SKA harus lengkap dan mengacu kepada Rules

of Origin (ROO).

2. Komoditi yang mengunakan SKA tercakup dalam

perjanjian kerjasama perdagangan (FTA, GSP, EPA).

3. Dokumen pendukung harus lengkap, jika perlu IPSKA

dapat meminta dokumen tambahan.

4. Menunda penerbitan SKA apabila eksportir masih belum

menjawab verifikasi.

5. Jawaban verifikasi harus sesuai dengan permintaan negara

mitra dagang dan dilengkapi dengan dokumen pendukung

(14)

STEMPEL KHUSUS SKA DAN KODE DAERAH

Ukuran Pembuatan :

Lambang Garuda

Tinggi

: 1,1 Cm

Lebar Sayap kiri kanan : 1,2 Cm

Diameter lingkaran dalam

: 2,1 Cm

Diameter lingkaran luar : 2,8 Cm

Huruf

: 2 mm

Nomor Kode Daerah

: 4 mm

KETERANGAN :

Penulisan Nomor Kode Daerah IPSKA YANG diberi wewenang untuk

menerbitkan SKA ditempatkan dibawah Lambang Garuda

terdiri dari 4 (empat) digit, misalnya :

09.02 yaitu : 09 menyatakan Daerah Propinsi.

02 menyatakan Daerah Kabupten/Kota.

4 (empat) digit Nomor Kode Daerah tersebut akan bervariasi sesuai dengan

urutan Nomor Kode Daerah masing-masing.

09.02

REPUBLIC OF INDONESIA

CERTIFICATE OF ORIGIN

(15)

T

A B E L

V

E R I F I K A S I

PERMINTAAN VERIFIKASI TAHUN 2008 S/D 2010

No.

IPSKA

2008 2009 2010

TOTA

L

PERMINTAAN VERIFIKASI TH 2010 NEGARA :

1 Kab. Bekasi 55 39 173 267 Austria 2, Swedia35, Spanyol 3, Portugal 2, Perancis 3, Jerman 2, Italy 126.

2 DKI JAKARTA 197 188 122 507 Yunani 8, Swiss 2, Spanyol 30, Protugal 4, Polamdia 8, Perancis 15, Jerman 2, Japan 2, Italy 20, Irlandia 3, Inggris 7, China 1, Ceko 2 , Belgia 6, Belanda 11. 3 JAWA TIMUR 158 92 99 349 Swedia 2, Spanyol 6, Slovenia 1, Portugal 36, Perancis 7, Malta 2, Jerman 7, Italy 17, Irlandia 3, Belgia 18. 4 SUMATERA UTARA 34 20 36 90 China 1, Irlandia 1, Italy 8, Korea 22, Perancis 3, Portugal 1.

5 Jakarta Barat 45 68 30 143 Belgia 1, Checo 2, China 1, Czech 1, Hungaria 1, Italy 7, Irlandia 2, Polandia 12, Perancis 2, Thailand 1. 6 Kab. Tangerang 4 8 28 40 Belgia 1, Hungaria 1, Inggris 12, Italy 4, Jerman 3 , Portugal ,Polandia 6,

7 BALI 72 33 27 132 Belgia, 2, China 1, Italy 2,Perancis 6,Polandia 4, Protugal 2, Spanyol 7 Swiss 1,Switzerland 1, Yunani 1. 8 Kab. Cirebon 36 32 23 91 Ceko 1, Cyprus 2, Denmark 1, Italy 12, Protugal 4, Spanyol 3.

9 BP. Batam 16 60 23 99 Belgia 1, Italy 1, Inggris 8, Jerman 3, Portugal 8, Spanyol 2.

10 JAWA BARAT 93 82 22 197 Belgia 1, Cheko 2, Istambul 2, Inggris 2, Italy 1, Irlandia 2, Lithuania 2, Portugal 4, Spanyol 4, Thailand 1, Turki 1. 11 Jakarta Timur 22 24 20 66 Belgia 18, Hungaria 1, Malaysia 1.

12 JAWA TENGAH 53 53 18 124 Belgia 3, Irlandia 1, Italy 1, Jerman 2, Perancis 2, Spanyol 6, Swiss 2 ,Switzerland1.

13 Jakarta Pusat 52 112 15 179 Belanda 1, Belgia 3, Italy 2, Irlandia 1, Perancis 3, Portugal 1, Rumania1, Swiss 1, Switzerland 1, Vietnam 1 14 Kab. Gresik * - 2 14 16 Portugal 1, Italy 2, Inggris 11.

15 SULAWESI SELATAN - 2 12 14 China 9, Italy 1, Inggris 2.

16 Kota Surakarta 21 16 10 47 Italy 4, Jerman 2, Perancis 3, Spanyol 1. 17 Kab. Pasuruan* 1 2 9 12 Italy 1, Irlandia 1, Perancis 7.

18 KBN Cakung - 11 11 22 Inggris2, Irlandia 9.

19 Kab. Kerawang* 18 9 8 35 Belgia 2, Hungaria 5, Yunani 1. 20 Kota Dumai * - - 7 7 China 5, Italy 1, Rumania 1. 21 KALIMANTAN SELATAN - 2 7 9 China 1, Inggris 6.

22 Kota Tangerang * 2 2 6 10 Irlandia 2, Inggris 4. 23 Kota Cirebon* 5 5 6 16 Japan 1, Spanyol 2, Yunani 3 24 DI YOGYAKARTA 2 2 5 9 Jerman 2, Austria 1, Perancis 2. 25 Jakarta Utara 37 50 5 92 Italy 2, Greece 1, Jerman 1, Thailand 1. 26 Kab. Gianyar * - 1 5 6 Italy 2, Japan 1, Polandia 2.

27 KALIMANTAN TIMUR - 4 3 7 Inggris 2, Vietnam 1.

28 Kab. Bogor 4 2 3 9 Perancis 1, Portugal1, Spanyol 1. 29 LAMPUNG 5 5 2 12 Spanyol 1, Vietnam 1.

30 SULAWESI TENGAH - - 1 1 China 1. 31 Kota Balikpapan * - 1 1 2 Vietnam 1. 32 Kota Bekasi * 15 9 1 25 Irlandia 1. 33 NUSA TENGGARA BARAT* - - 1 1 Italy 1

TOTAL 942 931 753 2626  

(16)

T A B E L

PERMINTAAN VERIFIKASI DARI TH 2008 S/D 2010

No

IPSKA

2008

2009

2010

TOTAL

1

Kab. Bekasi

55

39

173

267

2

DKI JAKARTA

197

188

122

507

3

JAWA TIMUR

158

92

99

349

4

SUMATERA UTARA

34

20

36

90

5

Jakarta Barat

45

68

30

143

6

Kab. Tangerang

4

8

28

40

7

BALI

72

33

27

132

8

Kab. Cirebon

36

32

23

91

9

BP. Batam

16

60

23

99

10

JAWA BARAT

93

82

22

197

11

Jakarta Timur

22

24

20

66

12

JAWA TENGAH

53

53

18

124

13

Jakarta Pusat

52

112

15

179

14

Kab. Gresik *

-

2

14

16

15

SULAWESI SELATAN

-

2

12

14

16

Kota Surakarta

21

16

10

47

(17)

No

IPSKA

2008

2009

2010

TOTAL

18

KBN Cakung

-

11

11

22

19

Kab. Kerawang*

18

9

8

35

20

Kota Dumai *

-

-

7

7

21

KALIMANTAN SELATAN

-

2

7

9

22

Kota Tangerang *

2

2

6

10

23

Kota Cirebon*

5

5

6

16

24

DI YOGYAKARTA

2

2

5

9

25

Jakarta Utara

37

50

5

92

26

Kab. Gianyar *

-

1

5

6

27

KALIMANTAN TIMUR

-

4

3

7

28

Kab. Bogor

4

2

3

9

29

LAMPUNG

5

5

2

12

30

SULAWESI TENGAH

-

-

1

1

31

Kota Balikpapan *

-

1

1

2

32

Kota Bekasi *

15

9

1

25

33

NUSA TENGGARA BARAT

-

-

1

1

(18)

Perkembangan terakhir tentang

Free Trade Agreement

Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor

Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

Tahun 2011

(19)

Posisi Indonesia di dunia

1. Negara demokratis terbesar

ketiga di dunia setelah India,

USA;

2. Ekonomi terbesar di Asia

Tenggara dengan 240 juta

penduduk;

3. Pertumbuhan ekonomi tertinggi

di dunia (4,5%) setelah RRT dan

India;

4. Pendiri (dan “pemimpin”)

ASEAN;

5. Anggota G-20;

6. Anggota APEC;

7. Ketua G-33 WTO;

8. Chairmanship ASEAN 2011.

(20)

expanding to Eastern Europe

expand

ing to

Latin

Americ

a

MAIN REGIONAL

FTA’s

NAFTA

Population: 445 million

GDP: US$15.857 trillion

EU

Population: 491 million

GDP: US$ 14.38 trillion

CHINA

Population: 1.330 billion

GDP PPP: US$ 6.991 trillion

JAPAN

Population: 127 million

GDP PPP: US$ 4.29 trillion

ASEAN

Population: 575.5

million

GDP: US$ 3.431

billion

FTA Canada

– Chile 1997

FTA : Chile –

Mexico

1999

FTA : USA –

Chile 2004

FTA : USA –

Singapore

2004

FTA : USA –

Australia

2005

FTA :

Mexico –

Japan 2005

FTA : Chile –

Brunei – NZ

– Singapore

2006

MERCOSUR

Argentina, Brazil,

Paraguay, Uruguay

FTAA

(by 2005)

under negotiation

NAFTA

U.S.A.,

Canada,

Mexico

SAPTA

Banglade

sh,

Bhutan,

India,

Maldives,

Nepal,

Pakistan,

Sri Lanka

China - ASEAN

FTA

ASEAN-Japan

Comprehensive

Economic

Partnership (AJCEP)

Japan-Korea FTA

(under

negotiation

)

Japan-Mexico EPA

(signed

agreement)

Japan’s Bilaterals:

Japan-Singapore

EPA

Japan-Philippines

EPA

Japan-Thailand EPA

Japan-Malaysia EPA

Japan-Indonesia

EPA

AFTA

Indonesia, Malaysia,

Philippines, Singapore,

Thailand, Brunei,

Vietnam, Laos, Myanmar,

Cambodia

India - ASEAN FTA

EU-MEXICO

FTA

EU

27

count

ries

ACP-EU

Countrie

s in

Africa

and the

Caribbea

n

(approx.

70

countrie

s)

Japan-Mexico

EPA

(signed

agreem

ent)

Japan-Korea-China

FTA

(under

negotiation)

Australia-New Zealand-ASEAN FTA

Korea - ASEAN FTA

(21)

MENGAPA

Free Trade Agreement

(FTA) ?

Lambannya penyelesaian perundingan di WTO

Liberalisasi di tingkat regional belum sepenuhnya

dapat menyerap kepentingan individu dari

masing-masing anggota di kawasan regional

tersebut

Di lain pihak pergerakan barang dan jasa semakin

meningkat sangat pesat sehingga dibutuhkan

akses pasar yang semakin cepat dan luas

Kebutuhan akan akses pasar yang semakin cepat

dan luas menyebabkan setiap negara mencari

terobosan baru yaitu dengan membentuk FTA

Menurut catatan WTO, jumlah FTA yang dilakukan

oleh negara-negara anggota WTO sebanyak 450

FTA baik secara bilateral maupun regional.

(22)

1.

ASEAN FTA (AFTA)

INA telah meratifkasi ATIGA 5Jan10

(Perpres 2/2010), dinotifkasi 22Mar10 ke ASEANSec

transisi

Form CEPT ke Form ATIGA 10 Mei s/d 13Nov10

mulai

14Nov10 harus pakai ATIGA

2.

ASEAN CHINA FTA (ACFTA)

Revisi ROO tunggu kesepakatan

menteri-Menteri Perdagangan (ekonomi) sekitar akhir

Nov10

sekitar awal tahun 2011

selesai direvisi dan mulai

berlaku format baru

3.

ASEAN Australia New Zealand FTA (AANZFTA)

status:

Belum Berlaku

! MENUNGGU RATIFIKASI PRESIDEN & PMK

4.

ASEAN India FTA (AIFTA) 

status:

OK

! sudah diratifkasi Pres

No 40/2010 (15Jun10)

PMK No.144/2010 (24Agust10)

berlaku 01okt10

5.

ASEAN Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) 

Status:

Belum Berlaku

!

Perpres No. 50/09

(19nov10)

TUNGGU PerMenkeu (PMK)

Free trade agreements updates

(23)

1. Apakah produk yang akan diekspor mendapat

preferensi (keringanan bea masuk) di negara

tujuan ekspor?

2. Periksa aturan ROO dan status

originating

product

yang akan diekspor, dengan cara

perhitungan RVC (

Regional Value Content

) atau

CTC (

change in tarif classifcation).

3. Memenuhi prinsip

Direct Consignment

4. Periksa PSR (

Product Specifc Rules)

dari skema

FTA yang ada.

5. Ajukan permohonan penerbitan SKA kepada

Instansi Penerbit SKA.

6. Silakan lihat lebih jauh di

www.aseansec.org

PROSEDUR “

EKSPORTASI”

DENGAN SKA

(24)

Grafk Peningkatan Realisasi Pemanfaatan SKA ke Mitra

FTA/EPA

63.1 40.4 23.2 37.6 40.5 32.3 -20.7 16.0 4.0 26.8 -10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0

2007 2008 2009 2010

(%

)

Pangsa Nilai SKA terhadap ekspor Non Migas

AKFTA ACFTA AFTA IJEPA Total AIFTA

Catatan: Jumlah SKA dalam rangka AIFTA sebanyak 1013, dengan nilai US$ 452 juta

2007 2008 2009 2010 AKFTA 4,262 22,937 27,210 28,622 ACFTA 19,491 89,095 97,793 24,235 AFTA 2,332 11,604 16,606 103,334 IJEPA - 16,228 46,275 48,571 AIFTA - - - 1,013 Total 26,085 139,864 187,884 205,775

-50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 To ta l Ju m la h SK A

Total Jumlah SKA berdasarkan Tipe Preferensi FTA

2007 2008 2009 2010 AKFTA 343 2,942 1,603 2,776 ACFTA 204 1,804 2,607 5,287 AFTA 1,360 9,434 6,417 8,710 IJEPA 0 1,705 2,479 2,642 AIFTA 0 - 0.0 452 Total 1,907 15,884 13,106 19,867

0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 U S$ ju ta

Nilai SKA berdasarkan Tipe Preferensi FTA

(25)

Grafk Eksportir yaang Memanfaatkan SKA

Preferensi FTA Tahun 2010

PMA 26% PMDN

74%

Eksportir yaang Memanfaatkan SKA Preferensi ACFTA

Berdasarkan Jenis Perusahaan

Besar 48.6% Sedang 45.7% Mikro, 2.9%Kecil, 2.9%

Besar 24.5% Sedang 36.3% Mikro, 3.9% Kecil, 35.3%

PMA 28% PMDN

72%

Eksportir yaang Memanfaatkan SKA Preferensi IJEPA

Berdasarkan Jenis Perusahaan

Besar 65.5% Sedang 31.9% Kecil, 2.5%

Besar 13.5% Sedang 54.1% Mikro, 2.3% Kecil, 30.0%

(26)

Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor

Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5

Building II, 1

st

Floor

Jakarta 10110

Tel

: +62-21-385 8171 ext. 1161

Fax

: +62-21-345 0071

Email : ditfas3@yahoo.com

Web site

: www.depdag.go.id – Link – ditjen Kerjasama perdagangan

internasional

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

T he 5 th batch of Training Course on Empowering Women through Social, Economic, and Cultural In- tervention was held in Jakarta and Bali from 21 to 30 September 2014. This

Pokja II Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Bangli akan melaksanakan Lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

[r]

4.5 Menggunakan teks permintaan maaf tentang sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga dan teman secara mandiri bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi

Major tectonic boundaries within the Lewisian (South Harris, Laxford, and Gairloch shear zones) provide a structural framework for cor- relating gneiss terranes of the mainland

[r]

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasi oleh Kelompok Kerja - IV Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga yang