• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP EMPIRISME, NATIVISME, DAN KONVERGENSI DALAM PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP EMPIRISME, NATIVISME, DAN KONVERGENSI DALAM PENDIDIKAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DOSEN: WAHDI SAYUTI

KONSEP EMPIRISME,

NATIVISME, DAN KONVERGENSI

DALAM PENDIDIKAN

(2)

“Mensintesis teori nativisme dan empirisme dalam Pendidikan”

TUJUAN DAN INDIKATOR

Menjelaskan teori empirisme dalam perkembangan manusia

Menganalisis implikasi teori empirisme dalam pendidikan

Menjelaskan teori nativisme dalam perkembangan manusia

Menganalisis implikasi teori nativisme dalam pendidikan

(3)

EMPIRISME

Tokoh: John Locke (1632 – 1704 M)

Profil:

John Locke

dilahirkan pada tanggal

28

Agustus 1632

di Wrington, Somerset. Locke

adalah seorang filsuf dari Inggris yang

menjadi salah satu tokoh utama dari

pendekatan

Empirisme

. Locke menekankan

pentingnya pendekatan empiris dan juga

pentingnya eksperimen-eksperimen di dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan. Selain

itu, di dalam bidang filsafat politik, Locke juga

dikenal sebagai filsuf liberalis. Locke

menandai lahirnya era Modern dan juga era

pasca-Descartes (post-Cartesian), karena

pendekatan

Descartes

tidak lagi menjadi

satu-satunya pendekatan yang dominan di dalam

pendekatan filsafat waktu itu.

Konsep/Pemikiran:

1. Perkembangan manusia

ditentukan oleh faktor

lingkungan;

2. Manusia dilahirkan

(4)

EMPIRISME

Tokoh: John Locke (1632 – 1704 M)

Implikasi Teori terhadap Pendidikan:

Proses pendidikan dianggap sebagai instrumen yang

sangat penting dalam mengisi kekosongan jiwa dan

perkembangan manusia menuju ke arah kedewasaan.

(5)

NATIVISME

Tokoh: Arthur Schopenhauer (1788 – 1860 M)

Profil:

Arthur Schopenhaueradalah filsuf Jerman yang lahir pada 22 Februari 1788 di Danzig, Polandia. Ia

mempelajari filsafat di Universitas Berlin dan mendapat gelar doktor di Universitas Jena pada tahun 1813. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Frankfurt, dan meninggal dunia di sana pada tahun 1860. Dalam perkembangan filsafat, Schopenhauer dipengaruhi dengan kuat oleh Imanuel Kant dan juga

pandangan Buddha. Pemikiran Kant tampak di dalam pandangan Schopenhauer tentang dunia sebagai ide dan kehendak. Kant menyatakan bahwa pengetahuan manusia terbatas pada bidang penampakan atau fenomena, sehingga benda-pada-dirinya-sendiri (das Ding an sich) tidak pernah bisa diketahui manusia. Misalnya, apa yang manusia ketahui tentang pohon bukanlah pohon itu sendiri, melainkan gagasan orang itu tentang pohon.

Pemikiran:

1. Perkembangan manusia

ditentukan oleh faktor

hereditas;

(6)

NATIVISME

Tokoh: Arthur Schopenhauer (1788

– 1860 M

)

Implikasi Teori terhadap Pendidikan:

1. Pendidikan tidak akan bisa memberikan perubahan

apapun kepada manusia, tanpa memperhatikan terlebih

dahulu potensi yang dimiliki oleh manusia itu sendiri

(7)

KONVERGENSI

Tokoh: (1871 – 1938 M)

Profil:

William Stern(29 April 1871 - 27 Maret 1938), lahir dengan nama asli Wilhelm Louis Stern, adalah seorang psikolog dan filsuf dari Jerman dan tercatat sebagai pelopor dalam bidang psikologi kepribadian dan kecerdasan. Dia adalah penemu konsep

intelligence quotient, atau IQ. Pemikiran pendidikan William Stern bertumpu pada hasil sintetis dari dua teori sebelumnya (empirisme & nativisme), yang selanjutnya dikenal dengan teori Konvergensi. Menurut Teori Konvergensi, bahwa bagaimanapun kuatnya yang dinyatakan dalam Teori Empirisme (dipengaruhi pengalaman) dan Nativisme

(dipengaruhi lingkungan) namun keduanya kurang realistis. Seorang yang dilahirkan kedunia ini sudah disertai pembawaan baik maupun buruk, dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peran yang sangat penting..

Pemikiran:

Perkembangan

manusia

ditentukan oleh

faktor internal dan

(8)

KONVERGENSI

Tokoh: William Stern (1871 – 1938 M)

Implikasi Teori terhadap Pendidikan:

1. Faktor pembawaan (potensi) merupakan

faktor internal yang dapat dikembangkan

melalui proses pendidikan;

2. Pelaksanaan proses pendidikan tetap

(9)

TEORI-TEORI LAIN DALAM PENDIDIKAN

PESTALOZZIANISME HERBARTIANISME

FROEBELIANISME PROGRESIVISME

REKONSTRUKSIONALISME

SOSIAL ESSENSIALISME

(10)

TEORI-TEORI LAIN DALAM PENDIDIKAN

NO ALIRAN/TEORI TOKOH PEMIKIRAN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN

1

PESTALOZZIANISME

salah satu aliran develop-mentalisme yang

dipeng-aruhi oleh pemikiran

Natu-ralistik

Romantik-nya Rosseau yang

beranggapa n bahwa

pendidikan haruslah

berdasar pada nature

yang disertai denga n

nurture (bimbingan) Pestalozzi Zurich-Switzerland (1746-1827) 1. Pendidikan dilaksanakan

berdasarkan pada per-kembangan jiwa manusia (to psychologize education)

2. Pendidikan dimulai dengan persepsi objek kongkret,

pembentukan tindakan-tindakan kong-kret dan respon emosional yang aktual 3. Pendidikan dilakukan

secara bertahap sesuai dengan

perkembangan peserta didik

4. Peserta didik pada da-sarnya membawa potensi kemanusiaan yang baik.

Fungsi:

1. Pendidikan = media mereformasi sosial

2. Pendidikan = mengantarkan manusia ke arah kebahagiaan & keluhuran budi pekerti

Tujuan:

1. Pendidikan dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan akal, perilaku dan ketrampilan

2. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan daripada penguasaan pengetahuan Desain Kurikulum:

1. berbasis pengembangan intelektual

2. berbasis pembinaan moral 3. berbasis pada kebutuhan pasar

(11)

TEORI-TEORI LAIN DALAM PENDIDIKAN

NO ALIRAN/TEORI TOKOH PEMIKIRAN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN

2

HERBARTIANISME

merupakan kelanjutan dari pemikiran Pestalozi yang memadukan filsafat

dengan psikologi dalam konteks

pendidikan

Herbart Oldenburg-Jerman

(1776-1841) Turkon Ziller, Wilhelm Rein

(Jerman) Charles de Garmo

(Amerika Serikat) 1. pelaksanaan pendidikan didasarkan pada prinsip-prinsip etika dan psikologi 2. Pendidikan haruslah mampu mengembangkan moralitas atau karakter peserta didik Fungsi:

Pendidikan sebagai media

pembentukan karakter dan moralitas manusia

Tujuan:

1. manusia bermoral (bebas, sempurna, berkelakuan baik, berpihak pada kebenaran & persamaan/equality)

2. mengembangkan minat manusia sebagai suatu hasil pengetahuan yang luas

Desain Kurikulum: 1. basic on experience

(12)

TEORI-TEORI LAIN DALAM PENDIDIKAN

NO ALIRAN/TEORI TOKOH PEMIKIRAN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN

3

FROEBELIANISME

Mengiktui pemikiran Pestalozi dalam konteks

sikap religius intuitifnya

Whelhem August Froebel

(Oberweissbach-Jerman)

Pendidikan harus didasarkan pada evolusi alami dari kergiatan anak didik

Fungsi:

Pendidikan merupakan proses untuk mencapai keselerasan dengan prinsip dasar tentang perwujudan diri.

Tujuan:

1. membimbing manusia untuk memperoleh kejelasan dirinya 2. memberikan pengetahuan

tentang hukum perkembangan organik

Kurikulum:

1. Didasarkan pada kegiatan dan minat peserta didik

(13)

TEORI-TEORI LAIN DALAM PENDIDIKAN

NO ALIRAN/TEORI TOKOH PEMIKIRAN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN

4

PROGRESIVISME

(Empirisme Radikal)

Francis W. Parker

(Amerika Serikat)

Pelaksanaan pendidikan berdasarkan dan

berpusat pada peserta didik (student centered)

Fungsi:

Pendidikan merupakan

pengembangan minat dan bakat peserta didik.

Tujuan:

Untuk melatih peserta didik agar bisa bekerja dengan progefesional

Kurikulum;

based on experience, yang mencakup

@ Pendidikan tentang diri sendiri

@ Pendidikan tentang lingkungan sosial

@ Pendidikan tentang lingkungan alam

(14)

TEORI-TEORI LAIN DALAM PENDIDIKAN

NO ALIRAN/TEORI TOKOH PEMIKIRAN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN

5

RE

K

O

N

S

T

RU

K

S

IO

N

A

L

IS

M

E

S

O

S

IA

L

Jhon Dewey

George S. Counts

1. Pendidikan merupakan rekonstruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung dalam hidup. 2. Sekolah

merupakan gambaran kehidupan sosial

Fungsi:

Pendidikan merupakan

instrumen untuk membangun masyarakat masa depan

Tujuan;

Pendidikan bertujuan untuk melakukan perubahan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat

Kurikulum;

1. based on society need 2. based on modern respond

(15)

TEORI-TEORI LAIN DALAM PENDIDIKAN

NO ALIRAN/TEORI TOKOH PEMIKIRAN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN

6

ESSENSIALISME

William C. Bagley

(Amerika Serikat)

1874-1946

1. Gerakan pendidikan yang meyakini bahwa pendi-dikan harus berdasarkan pada nilai-nilai yang tertanam dalam warisan sosial-budaya dan nilai-nilai kemanusiaan yang sudah ada sebelumnya. 2. Pendidikan berpusat pada pendidik (teacher centered) Tujuan:

1. menyampaikan warisan budaya dan sejarah melalui inti pengetahuan yang terhimpun dan bertahan sepanjang waktu

2. mencapai standar akademik yang tinggi dan

pengembangan keserdasan serta intlektual

Kurikulum;

1. based on subject matter 2. subject matter based on

(16)

TEORI-TEORI LAIN DALAM PENDIDIKAN

NO ALIRAN/TEORI TOKOH PEMIKIRAN IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN

7

PERRENIALISME

Hutchins

1. Nilai-nilai universal itu ada dan

pendidikan

merupakan proses pencarian dan penanaman

kebenaran-kebenaran universal tersebut

2. Percaya terhadap supernatural

Tujuan;

Pendidikan bertujuan membantu peserta didik menemukan kebenaran-kebenaran hakiki yang dilakukan melalui;

a. Intelectual drill

b. character drill (to develop spritual man)

Kurikulum;

(17)

Terima Kasih

Materi Selanjutnya:

Sejarah Manusia dalam Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Lalu bagaimana caranya supaya jiwa menjadi suci?. Menurut Majid al-Shayigh, upaya penyucian jiwa adalah dengan mengembalikan jiwa dari dosa-dosa yang telah

dan taqwa kepada Allah SWT adalah: memelihara kesucian jiwa dan meningkatkannya menuju kesempurnaan akal dan perbuatan sehingga membuahkan hasil yang baik bagi dirinya dan orang

Tentu saja permainan dalam pembelajaran tidak hanya sekedar permainan atau hanya untuk mengisi kekosongan waktu. Permainan sebaiknya dijadikan sebagai bagian dari proses

73 Inovasi adalah suatu perubahan yang baru dan menuju ke arah perbaikan yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana. Ansyar Nurtin

Pendekatan klarifikasi nilai ini juga sangat dekat dengan apa yang telah dilakukan Dewey mengenai perkembangan moral subyek didik. Walaupun pendekatan belum memuaikan Dewey,

Pengertian pendidikan keluarga adalah Segala usaha yang dilakukan oleh orang tua (suami dan istri) bagi anaknya untuk membimbing potensi jasmani dan rohani anak menuju ke

Konteks proses perubahan institusi menekankan pada beberapa segi penting suatu pendekatan sistem terhadap evaluasi, yaitu evaluasi merupakan bagian integral dari

Dari pemaparan diatas jelas bahwa indonesia yang mayoritas agama islam lebih condong pada aliran konvergensi yakni factor yang mempengaruhi perkembangan adalah pembawaan serta