• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan

sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis seiring dengan perkembangan

zaman sekarang ini. Persaingan usaha yang semakin tajam, tuntutan

manajemen untuk memiliki keunggulan daya saing, serta keunggulan lain

dalam hal informasi laporan keuangan merupakan dampak yang cukup

signifikan dalam perkembangan usaha di era globalisasi dewasa ini. Untuk

mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut, maka

akuntansi ikut berperan dalam menyediakan informasi yang diperlukan.

Bagi para investor, informasi yang disampaikan oleh manajemen

perusahaan dijadikan sebagai alat analisis dan pengawasan terhadap kinerja

manajemen perusahaan. Oleh karena itu, baik perusahaan kecil maupun

besar, harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif mungkin

sehingga berguna untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja

perusahaan. Sementara bagi manajemen, keterbukaan informasi bertujuan

untuk menunjukkan keseriusan dalam mengelola perusahaan secara

profesional sehingga dapat mempengaruhi para investor dalam mengambil

keputusan untuk melakukan investasi.

Kinerja keuangan perusahaan adalah suatu tampilan tentang kondisi

(2)

Menteri Keuangan No: 740/KMK.00/1989 tanggal 28 Juni 1989, bahwa

yang dimaksud dengan kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan

dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari

perusahaan tersebut (Singgih, 2000: 22). Berdasarkan ketentuan tersebut,

maka untuk mengetahui prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh suatu

perusahaan dapat dilakukan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan

dalam kurun waktu atau periode tertentu.

Faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan adalah laporan

keuangan yang harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur. Laporan

keuangan adalah salah satu informasi yang penting dan dapat dipercaya oleh

pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan karena laporan keuangan

adalah informasi mengenai perkembangan perusahaan untuk periode

tertentu. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menyajikan

informasi menyangkut posisi keuangan perusahaan, laporan kinerja

perubahan posisi keuangan, dan laporan arus kas. Laporan ini bermanfaaat

bagi pemakai khususnya investor maupun kreditor dalam pengambilan

keputusan yang bersifat ekonomis, serta menyediakan sebuah dasar bagi

peramalan aliran kas masa depan suatu saham yang biasa diukur dengan

menggunakan harga atau return saham (market value).

Saat ini parameter kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian

utama dari investor dan kreditor adalah arus kas, laba, dan ukuran

perusahaan. Ketika dihadapkan pada tiga ukuran kinerja perusahaan

(3)

perhatian mereka adalah yang mampu secara baik menggambarkan kondisi

ekonomi.

Laporan arus kas sebagai komponen penyusun laporan keuangan

merupakan salah satu sumber informasi yang juga dapat menjadi perhatian

investor. Laporan arus kas ditujukan untuk melaporkan penerimaan dan

pengeluaran kas selama satu periode yang berasal dari aktivitas operasi,

investasi, dan pendanaan. Dalam Trueblood Report, tujuan laporan

keuangan no. 3 disebutkan bahwa dasar kepentingan investor dan kreditor

dalam laporan keuangan adalah aliran kas perusahaan tanpa menyebutkan

income bersih. Kepentingan investor dan kreditor atas informasi aliran kas

meliputi jumlah, waktu, dan tingkat ketidakpastiannya (Belkaoui, 2000:

129).

Kandungan informasi laporan arus kas dapat diukur dengan

menggunakan kekuatan hubungan antara arus kas dengan harga atau return

saham. Informasi laporan arus kas akan dikatakan mempunyai makna

apabila dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh

investor. Apabila dengan dipublikasikan laporan arus kas menyebabkan

investor pasar modal bereaksi melakukan pembelian atau penjualan saham

yang selanjutnya tercermin dalam harga saham, berarti laporan arus kas

mempunyai kandungan informasi.

Bowen et al. (1986) menyatakan bahwa manfaat dari laporan arus

(4)

pemberian pinjaman, penilaian perusahaan, dan memberikan informasi

tambahan pada pasar modal. T.A. Lee, B.E. Hick, dan R.H. Ashton dalam

Harahap (2001: 242) menyatakan bahwa informasi yang disajikan cash flow

accounting lebih bermanfaat dalam menilai atau menganalisis keputusan,

baik tentang investasi saham maupun untuk tujuan peramalan arus kas

lainnya.

Informasi penting lainnya yang dapat digunakan oleh investor untuk

menilai kinerja perusahaan adalah laba. Dalam Statement of Financial

Accounting Concepts (SFAC) No. 1 dinyatakan dengan jelas bahwa

pentingnya informasi laba selain untuk menilai kinerja manajemen dapat

pula digunakan untuk memprediksi kemampuan laba serta menaksir risiko

dalam investasi dan kredit. Keberadaan informasi laba dan arus kas

dipandang oleh pemakai informasi sebagai suatu hal yang saling melengkapi

guna mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Jika perusahaan bisa memperoleh laba yang besar maka secara

teoritis perusahaan mampu membagikan deviden yang makin besar. Teori

keuangan mengatakan bahwa laba tidak perlu dibagikan sebagai deviden

jika perusahaan bisa menggunakan laba tersebut dengan menguntungkan.

Uraian tersebut menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba meningkat maka harga saham meningkat. Maka dari itu,

informasi tentang laba perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap return

saham. Laba tahunan memiliki kandungan informasi, apabila pengumuman

(5)

kas di masa yang akan datang, akan menyebabkan perubahan return saham.

Secara umum, semakin banyak kinerja suatu perusahaan, semakin tinggi laba usahanya, dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham.

Wilson (1986, 1987) dan Bowen et al. (1986) menguji kandungan

informasi arus kas dan laba akrual dengan return saham. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan adanya kandungan informasi pada data arus kas.

Laporan arus kas harus disajikan dengan memerinci komponen-komponen

arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Pembedaan komponen-komponen arus kas ini penting karena tiap-tiap

komponen tersebut dianggap mempunyai pengaruh yang berbeda-beda

terhadap return sekuritas. Livnat dan Zarowin dalam Kumalahadi (2003)

menemukan bukti bahwa komponen-komponen arus kas dari aktivitas

operasi dan pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan return

saham. Sebaliknya, komponen-komponen arus kas dari aktivitas investasi

tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. Beberapa

penelitian telah membuktikan bahwa informasi laba dan atau informasi arus

kas secara signifikan memiliki hubungan dengan return saham. Karena

keberadaan informasi laba sudah lebih dulu diteliti dibandingkan dengan

informasi arus kas, ada kemungkinan keberadaan informasi arus kas adalah

sebagai tambahan informasi yang dapat memperkuat hubungan itu dalam

(6)

Karakteristik perusahaan juga dapat mempengaruhi besarnya total

return yang diperoleh investor dalam investasi saham. Fama dan French

(1992) membagi perusahaan berdasarkan ukurannya (firm size), yaitu besar

(big) dan kecil (small) serta berdasarkan perbandingan nilai buku terhadap

nilai pasar perusahaan (book to market rasio), yaitu tinggi (high) dan rendah

(low). Investor sering menggunakan firm size sebagai indikator apakah

mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. Hal ini berkaitan

dengan kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan,

dimana perusahaan dengan ukuran lebih besar dipandang lebih tahan krisis

sehingga akan mempermudah perusahaan dengan ukuran lebih besar untuk

memperoleh pinjaman atau dana eksternal. Perusahaan besar dinilai kurang

memberikan laba yang besar tetapi memiliki kepastian dalam hal perolehan

keuntungan.

Firm size atau ukuran suatu perusahaan dapat dinilai dari beberapa

aspek seperti total aset dan kapitalisasi pasar (market capitalization). Market

capitalization mencerminkan nilai kekayaan perusahaan saat ini. Market

capitalization merupakan suatu pengukuran terhadap firm size yang

didasarkan atas jumlah saham yang beredar dan harga per lembar saham

tersebut. Fama dan French (1992) menempatkan saham-saham ke salah satu

dari sepuluh portofolio setelah memeringkat mereka di akhir bulan Juni

berdasarkan ukuran perusahaan kemudian mereka mengikuti return bulanan

(7)

terdapat hubungan terbalik antara ukuran perusahaan dengan return rata-rata

(average return).

Barbee (1996) melakukan penelitian mengenai hubungan firm size

dengan return saham, dan hasilnya ditemukan bahwa terdapat

kecenderungan saham-saham perusahaan yang berukuran kecil memberikan

return yang lebih besar dibandingkan dengan return yang diberikan oleh

perusahaan-perusahaan besar, ini dikenal dengan anomali size effect, akan

tetapi pada perusahaan manufaktur di Indonesia teori tersebut tidak

selamanya berlaku, adakalanya saham perusahaan besar justru memberikan

return yang lebih besar dibandingkan dengan saham perusahaan kecil.

Hasil lain ditemukan oleh Harowitz Loughran, Savin (2000) yang

melakukan pengujian hubungan ukuran perusahaan (firm size) dengan

return. Dengan menggunakan metode analisis Sp line regression, cross

sectional regression dan annual compound return, diketahui bahwa dari tiga

metode pengukuran tersebut tidak ditemukan hubungan yang signifikan

antara ukuran perusahaan dengan return.

Pasar modal dalam aktivitasnya menjalankan fungsi ekonomi dan

keuangan. Pasar modal disebut memiliki fungsi ekonomi karena

menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki

kelebihan dana (investor) ke pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan

adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat

(8)

(return). Pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana

tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya

dana dari operasi perusahaan. Pasar modal disebut memiliki fungsi

keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik

investasi yang dipilih.

Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan

dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah ketidakpastian

akan kualitas produk yang ditawarkan. Misalnya, suatu perusahaan yang

mengeluarkan obligasi beberapa saat kemudian gagal membayar bunga dan

utang pokoknya. Atau perusahaan yang semula tidak diperhitungkan

ternyata memiliki tingkat laba yang tinggi sehingga mampu membayar

bunga obligasi, pokok pinjaman, bahkan mampu memberikan dividen yang

cukup tinggi bagi para pemegang saham (Hastuti, 1998 dalam Ninna Daniati

dan Suhairi, 2006). Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang

rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap

sekuritas yang secara teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected

return maka tingkat risiko yang melekat juga semakin besar. Gambaran

risiko dan expected return dari suatu saham dapat dinilai berdasarkan

informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif (Kurniawan, 2000

dalam Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Selain itu berbagai pertimbangan

(9)

atau menahan saham untuk mencapai tingkat return optimal yang

diharapkan (Indriani, 2005 dalam Ninna Daniati dan Suhairi, 2006).

Suatu informasi dianggap informatif jika informasi tersebut mampu

mengubah kepercayaan (beliefs) para pengambil keputusan. Adanya suatu

informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan yang baru di

kalangan para investor. Kepercayaan ini akan mengubah harga melalui

perubahan demand dan supply surat-surat berharga (Hastuti, 1998 dalam

Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Dengan kata lain, suatu informasi

dikatakan memiliki kandungan (content) jika pasar menyerap informasi

dengan cepat dan terefleksikan pada perubahan harga pasar.

Seorang investor harus memiliki perencanaan investasi yang efektif

agar memperoleh keuntungan di pasar modal. Perencanaan ini meliputi

pertimbangan keputusan yang diambil untuk mengalokasikan dana yang

dimiliki dalam bentuk aktiva tertentu dengan harapan mendapat keuntungan

ekonomis di masa mendatang. Investasi merupakan penanaman modal satu

atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu panjang

dengan harapan akan memperoleh return baik berupa dividen maupun

capital gain. Dalam mempertimbangkan keputusannya untuk berinvestasi

dalam bentuk saham, investor membutuhkan berbagai informasi mengenai

perusahaan issuer.

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi

(10)

keputusan ekonomi. Laporan keuangan perusahaan dapat digunakan para

investor untuk memprediksi sekuritas saham. Sekuritas saham sangat

dipengaruhi oleh besarnya aliran imbal hasil (return) yang akan diperoleh

perusahaan di masa mendatang. Agar keputusan investasi dapat memuaskan

investor, maka diperlukan adanya suatu analisis sekuritas dalam upaya

melakukan penetapan harga efek yang wajar.

Investor harus mampu menyusun perkiraan harga sekuritas yang

akan dibeli ataupun dijual dari informasi laporan keuangan yang ada, agar

harga tersebut dapat mencerminkan nilai intrinsik yang sebenarnya. Syarat

utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan

dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan

tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini

di antaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang

jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

investasinya. Return memungkinkan investor untuk membandingkan

keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan

oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Di sisi

lain, return memiliki peran yang signifikan dalam menentukan nilai dari

suatu investasi.

Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

relevan bagi investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Parameter kinerja

perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor dari

(11)

dua ukuran kinerja akuntansi keuangan tersebut, investor dan kreditor harus

yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah

ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan

serta prospek pertumbuhan di masa depan dengan lebih baik. Return saham

merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur peramalan aliran

kas masa depan tersebut.

Di Indonesia investor dapat melakukan investasi saham dengan cara

membeli saham-saham perusahaan (emiten) yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dikelompokkan berdasarkan sektor usaha yang dilakukan, salah satunya

adalah sektor manufaktur. Sektor manufaktur merupakan kelompok emiten

yang terbesar dibandingkan sektor lain. Perusahaan-perusahaan pada sektor

manufaktur juga merupakan emiten yang sahamnya paling aktif

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sebelum memutuskan membeli

atau menjual saham, para investor tentunya sangat memerlukan tersedianya

informasi. Informasi-informasi tersebut diperlukan untuk dapat

memprediksi besarnya return saham yang akan diterima dari investasi yang

dilakukan. Informasi yang dimaksudkan terkait dengan faktor-faktor yang

berhubungan dan memiliki pengaruh terhadap return saham. Sebagaimana

yang telah diuraikan di atas, komponen arus kas, laba akuntansi, dan firm

size adalah beberapa faktor yang diduga memiliki hubungan dengan return

(12)

Penelitian mengenai arus kas dan hubungannya dengan return saham

di antaranya dilakukan oleh Miller dan Rock (1985). Hasil studi ini

menemukan hubungan bahwa peningkatan arus kas masa yang akan datang

mempunyai pengaruh positif dengan return saham pada saat pengumuman

investasi baru, dan pasar akan bereaksi negatif terhadap arus kas pendanaan.

Triyono (2000) menguji hubungan kandungan informasi arus kas,

komponen arus kas, dan laba akuntansi dengan harga dan return saham

memperoleh kesimpulan bahwa pembedaan komponen aliran kas seperti

yang disyaratkan dalam PSAK No. 2 mempunyai pengaruh yang

berbeda-beda terhadap return saham. Kusuma (2004) menguji kandungan informasi

tambahan dari laba dan arus kas pada perusahaan manufaktur membuktikan

bahwa perubahan arus kas operasi memiliki kandungan informasi tambahan

dalam memprediksi return saham.

Livnat dan Zarowin (1990) yang menguji hubungan antara arus kas

dan laba akrual dengan return saham. Pengujian dengan analisis berganda

berhasil membuktikan bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan

positif lebih kuat dengan return saham dibandingkan total arus kas atau laba

akrual dengan return saham. Utari (2006) menguji kandungan informasi

laba dan arus kas guna pengambilan keputusan investasi di Bursa Efek

Jakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa arus kas bersih dari aktivitas

operasi, investasi, dan pendanaan, serta laba akuntansi berpengaruh terhadap

return saham. Arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan serta laba

(13)

operasi memiliki pengaruh paling signifikan. Ali (1994) menguji kandungan

informasi dari laba, modal kerja dari operasi, dan arus kas dengan

menggunakan regresi linear dan non linear. Hasil analisis berdasarkan

model linear menunjukkan bahwa arus kas relatif tidak memiliki kandungan

informasi dibandingkan dengan variabel laba dan modal kerja dari operasi.

Hasil yang diperoleh dari model non linear mendukung adanya hubungan

dengan return saham dengan tiga variabel tersebut.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan

oleh Ninna Daniati dan Suhairi (2006) dengan judul penelitian Pengaruh

Kandungan Informasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor, dan Size

Perusahaan terhadap Expected Return Saham pada Industri Textile dan

Automotive yang Terdaftar di BEJ. Hasil penelitian diperoleh bahwa arus

kas operasi tidak berpengaruh terhadap Expected Return Saham; Arus kas

investasi berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham; Laba kotor

berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham; dan Size berpengaruh

negatif terhadap Expected Return Saham.

Penelitian lain yang mendukung dalam penelitian ini antara lain

dilakukan oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan (2004) yang

memperoleh hasil bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh signifikan

terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Miranda Octora,

Yuliana Salim, dan Thio Anastasia Petrolina (2005) memperoleh hasil

(14)

laba tidak berpengaruh terhadap return saham sedangkan arus kas

operasional berpengaruh terhadap return saham. Dari hasil penelitian di atas

terlihat adanya research gap atau perbedaan hasil penelitian, dimana

penelitian oleh Ninna Daniati dan Suhairi (2006) memperoleh bahwa arus

kas operasional tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Pradhono dan Yulius JogiChristiawan

(2004), Miranda Octora, Yuliana Salim, dan Thio Anastasia Petrolina

(2005) serta Poppy Dian Indira Kusuma (2005) memperoleh hasil bahwa

variabel arus kas operasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap return

saham.

Berdasarkan penjelasan dan fenomena di atas, maka peneliti tertarik

untuk mempelajari, membahas serta melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2009 - 2011”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat

dirumuskan masalahnya, yaitu:

1. Apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh secara siginifikan

terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

(15)

2. Apakah arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh secara siginifikan

terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh secara siginifikan

terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah informasi laba akuntansi berpengaruh secara siginifikan

terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia?

5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara siginifikan terhadap

return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia?

6. Apakah komponen arus kas, laba akuntansi, dan ukuran perusahaan

berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui pengaruh antara arus kas dari aktivitas operasi

terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

(16)

2. untuk mengetahui pengaruh antara arus kas dari aktivitas investasi

terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. untuk mengetahui pengaruh antara arus kas dari aktivitas

pendanaan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. untuk mengetahui pengaruh antara informasi laba akuntansi

terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. untuk mengetahui pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap

return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1.3.2.1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

berguna sebagai masukan bagi ilmu pengetahuan

khususnya di bidang akuntansi keuangan.

1.3.2.2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pihak Manajemen

Penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan

pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan sebagai

(17)

perusahaan yang dapat dilihat dari rasio keuangan yang

baik, bahwa rasio keuangan yang baik menunjukkan

prospek perusahaan di masa yang akan datang.

b. Bagi Pembaca dan Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

tambahan wawasan dan pengetahuan lebih luas tentang

pasar modal. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai

referensi dan bahan kajian dalam penelitian yang lebih

luas.

c. Bagi Penulis

Bagi penulis penelitian ini diharapkan menambah

wawasan dan pengetahuan dalam bidang pasar modal

dan metodologi penelitian. Selain itu penelitian ini

sangat berguna terutama dalam mengembangkan teori

yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan

kondisi nyata yang ada di pasar modal.

d. Bagi Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

bagi Universitas Sumatera Utara, khususnya bagi

mahasiswa Departemen Akuntansi. Bagi perpustakaan

Universitas Sumatera Utara, penelitian ini diharapkan

(18)

1.4 Sistematika Penulisan

Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II merupakan tinjauan pustaka yang akan menjelaskan tentang

pengertian pasar modal, arus kas, arus kas operasi, arus kas investasi, arus

kas pendanaan, return saham, kerangka konseptual, dan hipotesis.

Bab III menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan

meliputi variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan sampel

penelitian, jenis data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV memaparkan analisis data dan pembahasan. Bab ini akan

menguraikan statistik deskriptif, analisis data, dan pembahasan.

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini urutan yang benar mengenai rantai makanan adalah .... Berikut ini yang termasuk dalam komponen biotik

Alat ini juga dapat mengontrol suhu dan kelembaban pada suatu rumah budidaya yang bervolume sebesar ±15 m 3 dengan cara pembudidaya memasukan batas parameter suhu dan

Pradika dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tersedia pada Microsoft Visual Basic 6.0 untuk melakukan proses penjualan serta memudahkan kasir dalam pembuatan laporan yang

supervisi akademik dan klinis. Kompetensi kepribadian guru PAI sebagai fokus penelitian. Pelaksana supervisi yang dimaksud adalah kepala SMA di Kabupaten.. Sanggau yakni pada

Pejantan unggul hasil dari seleksi di sentra sapi Sonok dan di sentra bibit sapi karapan dapat ditempatkan/ dijual pada peternak di tiap-tiap kecamatan, khususnya desa yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendapatkan desain pembelajaran matematika realistik berkonteks rumah adat Kudus, (2) menggunakan desain pembelajaran tersebut untuk

Sebagai kelanjutan dari mengembangkan radiobertanda bleomycin menggunakan berbagai radioisotop untuk terapi atau diagnostik [7,8], maka pada penelitian ini

L7-filter is a packet classifier for the Linux kernel that doesn't look up port numbers or Layer 4 protocols, but instead looks at the data in an IP packet and does a regular