• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontrol Kekuatan Dan Kemampuan Layan Rafter Honeycomb/Castella Yang Memikul Beban Dari Lantai Bawah Melalui Tumpuan Kolom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kontrol Kekuatan Dan Kemampuan Layan Rafter Honeycomb/Castella Yang Memikul Beban Dari Lantai Bawah Melalui Tumpuan Kolom"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... ... ... iii

DAFTAR ISI ... ... iv

DAFTAR TABEL ... ... v

DAFTAR GAMBAR ... ... vi

ABSTRAK ... ... vii

BAB 1PENDAHULUAN ... 9

1.1.Umum ... 9

1.2. Latar Belakang Masalah... 12

1.3. Maksud dan Tujuan... 14

1.4. Perumusan Masalah... 15

1.5. Pembatasan Masalah...16

1.6. Metodologi Penulisan... 17

BABIITEORI DASAR... 18

(2)

2.1.1. Desain Konstruksi ... 18

2.1.2. Prosedur Desain ... 18

2.1.3. Keuntungan Baja Sebagai Material Konstruksi ... 19

2.1.4. Kelemahan Baja Sebagai Material Konstruksi ... 20

2.1.5. Sifat – Sifat Mekanis Baja Struktural ... 20

2.1.6. Jenis – Jenis Baja Struktural yang Umum Digunakan ... 21

2.1.7. Hubungan Antara Tegangan dan Regangan pada Konstruksi Baja ... 22

2.2. Struktur Statis Tertentu dan Statis Tak-Tentu ... 24

2.3. Kinematisme Struktur ... 30

2.4. Metode Perencanaan Konstruksi Baja ... 31

2.4.1. Metode ASD (Allowable Stress Design) ... 31

2.4.2. Metode LRFD (Load Resistance Factor Design)... 32

2.5. Teori Metode Elemen Hingga (FEM)………... 33

2.5.1 Deskripsi Model Matematis……… 34

2.6. Pembebanan ... 36

2.6.1.Beban Mati...37

2.6.2. Beban Hidup ... 38

2.6.3. Beban Angin ... 38

2.7. Castellated Beam ... 40

2.7.1 Analisa dan Perencanaan Balok Castellated ... 41

(3)

3.1. Pendahuluan ... 47

3.2. Elemen Segitiga Linear ... 59

3.2.1 Pembentukan Persamaan Bentuk Elemen Segitiga ... 50

3.2.2 Matriks Regangan ... 52

3.2.3 Elemen Matriks ... 54

3.3. Elemen Segiempat Linear ... 56

3.3.1 Pembentukan Persamaan Bentuk Elemen Segiempat ... 57

3.3.2 Matriks Regangan Elemen Segiempat ... 59

3.3.3 Elemen Matriks ... 59

3.4. Elemen Cangkang (Shell Element) ... 61

3.4.1 Elemen pada Sistem Koordinat Lokal ... 61

3.4.2 Elemen pada Sistem Koordinat Global ... 65

BAB IV ANALISIS STUDI PARAMETER BALOK CASTELLA……... 66

4.1. Analisis Studi Parameter yang Mempengaruhi Lendutan Maksimum pada Balok Castella ... 66

4.1.1. Model Analisis ... 66

(4)

4.1.3. Pengaruh Rasio Bentang Balok dengan Tinggi Balok Castella terhadap

Lendutan ... 72

4.1.4. Pengaruh Besar Bukaan pada Balok Castella terhadap Lendutan .. 74

4.1.5. Pengaruh kekakuan Rotasi pada Ujung Balok terhadap Lendutan 76 4.2. Nilai Parameter L/Dc, Ds/Dc, dan kr yang Umum pada Sistem Struktur 80

4.3 Pemodelan Pengaruh Bukaan Balok Castella terhadap Lendutan pada Analisa Struktur dengan Menggunakan Elemen Garis ... 82

BAB V APLIKASI HASIL STUDI PARAMETER PADA STRUKTUR PORTAL GABLE ... 87

5.1. Model Analisis ... 87

5.2. Beban Layan ... 89

5.2.1. Beban Mati ... 89

5.2.2. Beban Hidup ... 90

5.3. Beban Ultimit ... 90

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN ... 103

6.1. Kesimpulan ... 103

6.2. Saran 104

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Umum

Perkembangan teknologi pada zaman kini secara berkala telah mempengaruhi

perkembangan dunia konstruksi pula yang ditandai dengan semakin dikenalnya berbagai

jenis material yang digunakan pada bangunan seperti kayu, beton, dan baja.

Masing-masing material bangunan yang digunakan memiliki keunggulan dan kekurangan

tersendiri yang tidak dimiliki oleh material lain. Sebagai contohnya, material kayu yang

ringan namun kekuatan yang yang dapat dipikul sangat terbatas. Contoh lain yaitu beton

yang memiliki keunggulan dalam memikul beban tekan, namun sangat buruk saat beban

tarik bekerja. Sedangkan material baja yang memiliki kekuatan yang tinggi namun

terdapat masalah stabilitas karena penampang baja yang pada umumnya cukup langsing.

(a) Bukaan berbentuk lingkaran

(b) Bukaan berbentuk hexagonal

(c) Bukaan berbentuk oktagonal

(6)

Untuk memaksimalkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing

material, berbagai penelitian mulai dilakukan dan berbagai jenis metode desain yang

lebih baik telah ditemukan hingga saat ini. Pada perkembangan teknologi dalam desain

baja, salah satu metode desain yang cukup populer saat ini yaitu balok dengan bukaan

pada pelat badannya. Bentuk bukaan pada pelat badan ini dapat beragam seperti

ditunjukkan pada Gambar 1.1yang dapat berupa lingkaran (cellular beam), hexagonal

(castellated beam), ataupun oktagonal. Balok dengan bukaan pada pelat badan ini

didapatkan dengan memotong balok I solid secara zig-zag seperti ditunjukkan pada

Gambar 1.2(a)kemudian bagian yang terpisah oleh potongan tersebut disambung

sedemikian rupa seperti ditunjukkan pada Gambar 1.2(b) dengan pengelasan untuk

mendapatkan tinggi balok yang lebih besar. Balok dengan bukaan pada badan ini dapat

digunakan untuk berbagai jenis kebutuhan. Yang akan menjadi pembahasan pada tugas

akhir ini adalah balok baja dengan bukaan berbentuk hexagonal yang sering dikenal

dengan nama balok castella (castellated beam).

(a) Pola pemotongan

(b) Balok castella yang terbentuk

d H

HS

s

e

Las

(7)

Beberapa keunggulan dapat diperoleh dengan adanya bukaan pada pelat badan

balok castella antara lain yaitu peningkatan tinggi penampang balok yang mengakibatkan

terjadinya peningkatan pada momen inersia, modulus penampang, kekakuan, serta

kekuatan lentur. Di samping itu, peningkatan properti penampang ini tidak diikuti oleh

peningkatan pada berat penampang sehingga lebih ekonomis karena dapat lebih

mengoptimalkan profil induk yang ada. Bukaan pada badan ini juga memberikan

keuntungan lain di bagian pelayanan seperti menyediakan lubang untuk keperluan

pemipaan.

Penggunaan balok castella mulai tersebar luas di dunia konstruksi baja seperti

diaplikasikan pada bangunan bertingkat banyak, bangunan industri dan komersial,

gudang dan rangka portal. Oleh karena itu, banyak penetilitan baik yang dilakukan

melalui eksperimen maupun secara teoritis mulai dilakukan sejak beberapa dekade yang

lalu. Sebagai hasil dari beberapa penelitian yang telah ada, beberapa bentuk kerusakan

baru mulai ditemukan, antara lain mekanisme kerusakan Vierendeel, tekuk pada pelat

badan yang disambung (web post), kerusakan las pada pelat badan yang disambung.

Selain bentuk kerusakan baru seperti yang telah disebutkan, bentuk kerusakan umum

seperti mekanisme lentur dan tekuk torsi lateral tetap dapat terjadi pada balok dengan

bukaan pada badan. Penelitian yang dilakukan oleh Netherchot, dkk (1982) menunjukkan

bahwa perilaku mekanisme lentur dan tekuk torsi lateral pada balok dengan bukaan pada

pelat badan adalah serupa dengan pada balok berbadan solid. Keberadaan pelat beton

bertulang di atas balok baja baik castella maupun balok berbadan solid yang ditumpu

sederhana pada kedua ujungnya dapat menghindarkan balok baja dari jenis kerusakan

(8)

oleh keberadaan pelat yang kaku. Namun jika balok memiliki pelat badan yang cukup

langsing, tekuk distorsi lateral mungkin dapat terjadi. Oleh karena itu, perilaku dari jenis

struktur baja dengan bukaan pada pelat badan menjadi salah satu topik pembahasan yang

masih memiliki potensi untuk ditelusuri melalui berbagai macam penelitian.

I.2 Latar Belakang Permasalahan

Balok castella merupakan jenis desain komponen struktur baja yang sering

dijumpai dewasa ini. Namun standar perencanaan untuk jenis balok dengan bukaan pada

web seperti balok castella masih sangat jarang dijumpai. Metode analisis yang diperlukan

juga masih merupakan suatu topik yang masih belum jelas karena keberadaan bukaan

pada pelat badan yang mengakibatkan distribusi tegangan yang agak berbeda dengan

balok berbadan solid pada umumnya. Di bidang analisa struktur pada struktur yang terdiri

dari kolom dan balok biasa, pemodelan struktur umumnya dilakukan dengan

memodelkan balok dan kolom sebagai model garis. Namun, untuk balok dengan bukaan

pada badan, keandalan dari model garis yang biasanya digunakan untuk balok tanpa

bukaan mulai menjadi suatu pertanyaan karena bukaan pada pelat badan tidak dapat

dimodelkan dalam bentuk elemen garis. Namun untuk penyederhanaan, model struktur

yang terdiri dari elemen garis tetap masih paling diminati.

Perbedaan yang paling utama antara balok biasa dengan balok dengan bukaan pada

pelat badan yaitu terletak pada adanya bukaan pada bagian pelat. Namun, bagian pada

bukaan ini merupakan daerah yang mengalami tekanan akibat lentur yang lebih kecil.

Dalam perihal perilaku lentur, kedua jenis balok ini memiliki sifat yang cukup mirip.

Sedangkan untuk perilaku geser, umumnya pada analisa struktur, pengaruh dari

(9)

model garis seperti yang digunakan pada balok tanpa bukaan juga dapat digunakan pada

balok dengan bukaan pada pelat badan namun beberapa modifikasi mungkin perlu

dilakukan mengingat akan terjadi pengurangan kekakuan lentur karena adanya lubang

pada pelat badan. Sebagai salah satu cara adalah dengan menggunakan suatu kekakuan

ekivalen yang dapat mencerminkan sifat kekakuan lentur pada balok dengan bukaan pada

pelat badan. Pengaruh dari bukaan pada pelat badan ini terhadap kekakuan lentur dari

balok castella akan menjadi permasalahan yang akan diteliti di dalam tugas akhir ini.

Pelat Lantai

5875 5875 5875 5875

23500

4530

5620

4480

Pelat Lantai Rafter dengan beban tambahan dari lantai bawah

Gambar 1.3Struktur portal baja dengan rafter castella

Hasil dari studi parameter yang dilakukan pada tugas akhir ini akan digunakan

(10)

portal yang telah dibangun menggunakan balok castella sebagai rafter dan balok untuk

memikul beban dari lantai. Ilustrasi dari struktur portal baja yang akan dianalisis

ditunjukkan pada Gambar 1.3. Untuk mendapatkan ruang pakai yang lebih luas, pada

bagian tengah balok lantai tidak terdapat tumpuan sampai ke lantai dasar, sehingga

beban-beban dari lantai dua dan tiga akan menjadi beban tambahan bagi rafter yang

disalurkan melalui kolom tengah yang menghubungakan antara balok lantai dengan

rafter. Analisa struktur dilakukan untuk mengetahui besarnya lendutan yang terjadi pada

rafter castella akibat beban layan yang terjadi serta kekuatan rafter untuk dapat memikul

semua beban yang dipikul pada keadaan ultimit.

I.3 Maksud dan Tujuan

Adapun beberapa maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Studi parameter untuk mengetahui pengaruh bukaan pada pelat badan balok baja

terhadap kekakuan lentur balok baja.

2. Dengan memanfaatkan hasil dari studi parameter yang telah dilakukan, analisa

struktur terhadap portal baja yang telah dibangun akan dianalisis untuk mengetahui

besarnya lendutan maksimal yang akan terjadi pada rafter castella yang memikul

beban tambahan dari balok lantai bawah.

3. Memeriksa kekuatan dari balok castella dalam memikul beban-beban yang

(11)

I.4 Perumusan Masalah

Untuk melakukan observasi terhadap pengaruh bukaan pada lubang pelat badan

terhadap kekakuan lentur dari balok castella, balok castella seperti ditunjukkan pada

Gambar 1.4 akan dianalisis dengan menggunakan bantuan perangkat lunak bernama

ABAQUS. Elemen shell akan digunakan untuk memodelkan pelat badan dan sayap pada

balok castella. Balok akan memikul beban terbagi merata. Karena pada umumnya taraf

kekakuan lentur pada ujung balok yang dihubungkan ke kolom berada di antara nol dan

tak terhingga, pengaruh kekakuan lentur pada ujung balok ini terhadap peningkatan

lendutan pada balok dengan bukaan pada pelat badan akan diamati. Balok castella dengan

ukuran 700×200×10×16 seperti ditunjukkan pada Gambar 1.4(b) akan dianalisis. Sebagai

pembanding, balok solid tanpa bukaan pada badan dengan ukuran yang sama, Gambar

1.4(a),juga akan dianalisis. Perbedaan lendutan maksimum yang diperoleh akan

digunakan untuk menentukan pengaruh beberapa parameter seperti besarnya bukaan,

panjang balok, dan kekakuan lentur pada ujung balok terhadap kekakuan lentur balok

castella yang digunakan dalam bangunan portal baja yang akan dianalisis.

Dengan menggunakan parameter yang diperoleh dari analisis dengan metode

elemen hingga (ABAQUS), sistem portal akan dianalisa dengan menggunakan program

SAP2000. Model elemen garis akan digunakan dengan menggunakan penampang solid

namun kekakuan balok akan dimodifikasi dengan menggunakan faktor pengali pada

momen inersia balok solid berdasarkan kepada hasil yang diperoleh dari hasil analisa

dengan metode elemen hingga. Lendutan yang diperoleh dari hasil analisis akan diperiksa

terhadap lendutan maksimum yang diizinkan dan gaya-gaya dalam seperti momen dan

(12)

5875 5875 5875 5875

23500

(a) Balok tanpa bukaan pada badan

700

(b) Balok dengan bukaan pada badan

A C D E B

700

Gambar 1.4 Model balok castella yang dianalisis

I.5 Pembatasan Masalah

Untuk membatasi lingkup penelitian yang akan dibahas di dalam tugas akhir ini

agar tidak terlalu luas, maka beberapa pembatasan masalah akan digunakan sebagai

berikut:

1. Analisis metode elemen hingga yang dilakukan adalah analisis linier elastis.

2. Lendutan izin maksimum mengikuti nilai standar seperti yang tertera pada RSNI

03-1729-2002.

3. Material yang digunakan adalah material baja dengan modulus elastisitas Es = 200

GPa dengan nilai rasio poisson υ = 0.3.

4. Mutu baja yang digunakan untuk pemeriksaan kekuatan komponen struktur adalah

baja dengan tegangan leleh fy = 360 MPa dan tegangan tarik fu = 500 MPa.

5. Beban-beban rencana yang digunakan untuk analisis seperti beban mati, beban

hidup, dan beban angin berdasarkan kepada nilai-nilai beban yang direkomendasikan

di dalam SKBI 1.3.53.1987.

6. Pemeriksaan kekuatan balok castella akan dilakukan berdasarkan kepada metode

(13)

7. Efek komposit tidak diperhitungkan pada saat menghitung kekuatan balok castella

pada lantai dua dan tiga.

8. Efek pengekangan lateral yang dapat diberikan karena keberadaan pelat diatas balok

castella akan diperhitungkan.

I.6 Metodologi Peneltian

Metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah studi

literatur yaitu dengan mengumpulkan data-data dan keterangan dari buku yang

berhubungan dengan pembahasan tugas akhir ini serta masukan-masukan dari dosen

pembimbing. Penganalisaan struktur balok ini dilakukan dengan program komputer yaitu

program Abaqus versi 6.13.1 dan SAP2000 untuk membantu perhitungan analisa struktur

Gambar

Gambar 1.1 Jenis balok baja dengan bukaan pada pelat badan
Gambar 1.2Proses pembentukan balok castella
Gambar 1.3Struktur portal baja dengan rafter castella
Gambar 1.4 Model balok castella yang dianalisis

Referensi

Dokumen terkait