• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Dan Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Suren (Toona Sureni Merr.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Dan Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Suren (Toona Sureni Merr.)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Rataan pertambahan tinggi dan analisis sidik ragam bibit suren. Dosis

Interval penyiraman 3 356,867 118,956 6,622* 2,901

Interaksi 9 123,301 13,700 0,763tn 2,189

Galad 32 574,867 17,965

Total 47

Keterangan : tn = pengaruh tidak nyata pada uji F (α= 0,05)

Rataan pertambahan tinggi bibit suren pada perlakuan interval penyiraman

Pelakuan Rataan

7 hari sekali 17,683a

5 hari sekali 20,692ab

3 hari sekali 24,983c

1 hari sekali 23,058bc

(2)

Lampiran 2. Rataan pertambahan diameter dan analisis sidik ragam bibit suren.

Keterangan : tn = pengaruh tidak nyata pada taraf uji F (α = 0,05).

Rataan pertambahan diameter bibit suren pada perlakuan interval penyiraman

Pelakuan Rataan

7 hari sekali 0,329a

5 hari sekali 0,369ab

3 hari sekali 0,404b

1 hari sekali 0,401b

(3)

Lampiran 3. Rataan total luas daun dan analisis sidik ragam bibit suren. 3 hari sekali 473,725 440,951 607,401 1522,077 507,359 5 hari sekali 489,416 565,888 479,088 1534,392 511,464 7 hari sekali 450,486 474,321 417,116 1341,923 447,308 5 g 1 hari sekali 519.608 521,991 502,923 1544,522 514,841 3 hari sekali 645,934 568,073 614,551 1828,558 609,519 5 hari sekali 509,875 492,197 714,659 1716,731 572,244 7 hari sekali 443,931 588,622 415,130 1447,683 482,561 10 g 1 hari sekali 566,086 575,025 509,478 1650,589 550,196 3 hari sekali 681,091 525,964 647,126 1854,181 618,06 5 hari sekali 495,772 506,896 600,647 1603,315 534,438 7 hari sekali 526,758 422,678 506,101 1455,537 485,179 15 g 1 hari sekali 553,374 609,784 533,909 1697,067 565,689 3 hari sekali 428,637 692,016 419,498 1540,151 513,384 5 hari sekali 461,609 504,512 408,575 1374,696 458,232 7 hari sekali 461,211 689,632 403,212 1554,055 518,018

Analisis sidik ragam

Sumber Keragaman db JK KT Fhit Ftabel

Perlakuan 15 117056,711 7803,781 1,319 1,992

Mikoriza 3 17053,470 5684,490 0,961tn 2,901

Interval penyiraman 3 49634,008 16544,669 2,796tn 2,901 Interaksi 9 50369,234 5596,582 0,946tn 2,189

Galad 32 189324,729 5916,398

Total 47

(4)

Lampiran 4. Rataan rasio tajuk akar dan analisis sidik ragam bibit suren.

Keterangan : tn = pengaruh tidak nyata pada taraf uji F (α = 0,05).

Rataan rasio tajuk akar bibit suren pada perlakuan interval penyiraman

Pelakuan Rataan

7 hari sekali 0,875a

5 hari sekali 0,904ab

3 hari sekali 0,994b

1 hari sekali 0,984b

(5)

Lampiran 5. Rataan bobot kering total dan analisis sidik ragam bibit suren.

Keterangan : tn = pengaruh tidak nyata pada taraf uji F (α = 0,05).

Rataan bobot kering total bibit suren pada perlakuan interval penyiraman

Pelakuan Rataan

7 hari sekali 9,367a

5 hari sekali 10,033a

3 hari sekali 12,142b

1 hari sekali 10,850ab

(6)

Lampiran 6. Rataan serapan P tanaman dan analisis sidik ragam bibit suren.

Keterangan : tn = pengaruh tidak nyata pada taraf uji F (α = 0,05).

Rataan serapan P tanaman bibit suren pada pemberian dosis mikoriza

Pelakuan Rataan

0 g 3,211a

5 g 4,588b

10 g 4,961b

15 g 5,067b

(7)

Lampiran 7. Rataan persentase kolonisasi dan analisis sidik ragam bibit suren.

Interval penyiraman 3 3210,062 1070,021 11,062* 2,901

Interaksi 9 2433,021 270,336 2,795* 2,189

Galad 32 3095,333 96,729

Total 47

Keterangan : tn = pengaruh tidak nyata pada taraf uji F (α = 0,05).

Rataan persentase kolonisasi akar bibit suren pada pemberian dosis mikoriza

Pelakuan Rataan

0 g 7,750a

5 g 53,833b

10 g 46,167b

15 g 54,667b

(8)

Rataan persentase kolonisasi akar bibit suren pada perlakuan interval penyiraman

Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada uji jarak Duncan (DMRT) pada taraf 5 %.

Rataan persentase kolonisasi akar bibit suren pada interaksi inokulasi Mikoriza dan interval penyiraman

(9)
(10)
(11)
(12)

Lampiran 10. Pertumbuhan Bibit dari Taraf Dosis Pemberian Mikoriza terhadap Interval Penyiraman

M0P1 M0P3 M0P5 M0P7 M5P1 M5P3 M5P5 M5P7 M10P1 M10P3 M10P5 M10P7 M15P1 M15P3 M15P5 M15P7

Lampiran 11. Pertumbuhan Bibit dari Interval Penyiraman terhadap Dosis Pemberian Mikoriza

(13)

Lampiran 11. Kriteria penilaian sifat kimia tanah Staf Pusat Penelitian Tanah Bogor (1983).

Sifat kimia tanah Nilai Kriteria

pH tanah ≤4 Sangat masam

C-organik (%) <1,00 Sangat rendah

1,00-2,00 Rendah 2,01-3,00 Sedang 3,01-5,00 Tinggi

>5,00 Sangat tinggi

P-tersedia (ppm) < 8,0 Sangat rendah

8,0-15 Rendah

16-25 Sedang

26-35 Tinggi

>35 Sangat tinggi

Lampiran 12. Kriteria Persentase Kolonisasi Akar (Setiadi et al., 1992)

No. Persentase kolonisasi (%) Keterangan

1 0 – 25 Rendah

2 26 – 50 Sedang

3 51 – 75 Tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan tugas ahir ini adalah untuk penataan Kampung Windan sebagai kampung gerabah berbasis wisata kreatif, pengembangan kampung wisata berkelanjutan yang

227.120,- yaitu perubahan Bangunan/Gedung Menjadi Komplek Perumahan di Kecamatan Denpasar Utara sedangkan kenaikan nilai tertinggi terjadi di Denpasar Barat yaitu

 Energi getaran yang diserap DVA tipe dual-beam dapat dijadikan sebagai sumber energi listrik daya rendah, yakni dengan menambahkan material piezoelectric, PZT yang

Terkadang dalam mencari mahasiswa yang sudah lulus dengan kriteria yang sudah di tentukan oleh user dengan bahasa sehari- hari (misal: IPK SANGAT BAIK,TOFEL BAIK,PERNAH

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya dengan judul : “ STATUS DAN KEDUDUKAN ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO.12 TAHUN 2006

Dalam model Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau Inquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the

Pertemuan lanjutan dilakukan kemudian setelah Gubernur Jenderal Hindia Belanda Geder Alexander Gerard Philip Baron van der Capellen tiba di Makassar pada 4 Juli

tahun 80-an, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kelompok. Alasannya adalah, akumulasi kapital akan sulit dicapai di kalangan orang miskin, oleh sebab itu