BIODATA INFORMAN
Informan. 1
Nama : H. L
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir :8 Februari 1965
Profesi : Guru SD
Agama : Islam
Suku : Minang (Padang)
Status pernikahan : Meninggal 3 tahun lalu
Jumlah Anak : 3 orang anak
Rincian jenis kel. Anak : 2 laki-laki 1 perempuan
Rincian usia anak : Sulung 22 tahun, kedua 20 tahun, bungsu 17 tahun
Hobi : Membaca, bernyanyi
Ciri-ciri fisik : Berbadan gemuk dan memiliki kulit putih bersih
dengan tahilalat di pipi kirinya. Sehari-hari beliau
selalu mengenakan hijab, tampil trendy dan
QUESIONER PENELITIAN
1. Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?
"Kalau saya lumayan sering ngomong-ngomong sama anak saya.Walaupun saya bekerja full time tapi selalu saya sempatkan untuk ngobrol dengan anak."
2. Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan
yang ingin dibicarakan kepada anak?
“Saya coba untuk berbasa basi dulu sih biasanya, kayak nanyain soal sekolah, temannya atau hal lain yang lebih ringan. Nah setelah itu saya coba untuk mengajak bicara serius.
3. Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?
"Tergantung juga sih nak. Kadang saya kalo udah capek saya sering lepas kontrol, suka marah-marah gitu. Cemanalah faktor umur juga, saya gampang capek."
4. Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak?
"Setelah saya perhatikan respon dari anak saya ini bermacam-macam, sesuai denga apa yang saya sampaikan dan sesuai mood anak saya, biasalah emosinya masih naik turun. Kadang enak diajak ngobrol kadang juga susah. Sejauh ini dia selalu merespon apa yang saya bicarakan. Karena dia mengetahui benar bagaimana status saya sekarang sebagai orangtua tunggal buatnya."
5. Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah
anak dapat menerimanya?
6. Apakah ada batasan tentang hal-hal yang ingin ibu bicarakan kepada anak?
"Batasan sih kayaknya gak ada ya, palingan hal yang sensitif yang kami bicarakan soal keuangan keluarga aja. Selebihnya gak ada, karena saya selalu menceritakannya kepada anak. Ada pun hanya beberapa aja yang saya kira itu bersifat sangat privacy, karena gimana pun juga saya tidak mau memberatkan anak saya."
7. Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak?
"Membagikan informasi dengan anak saya hanya dengan ngobrol aja sih, itu yang sering kami lakukan. Misalnya di waktu luang disitu saya manfaatkan untuk curhat."
8. Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak?
"Oh kalau itu pasti, saya selalu melakukan diskusi dengan anak saya. Apapun itu, jadi saya berusaha terbuka dengan dia nak."
9. Saat ibu melakukan penyingkapan diri, bagaimana tanggapan atau respon
yang ibu terima dari anak?
"Respon yang saya terima selalu baik nak, karena dari awal saya sudah membiasakan terbuka dengan anak saya. Walaupun dia anak saya paling kecil tapi dia cukup dewasa untuk saya jadikan teman curhat saya di rumah, apalagi dia anak perempuan saya satu-satu nya. Abang nya dua lagi sudah besar-besar dan saya juga kurang begitu terbuka dengan mereka."
10.Apakah yang menjadi kendala ibu dalam menerima tanggapan anak
terhadap suatu hal yang dibicarakan?
"Kendala kayaknya gak ada ya nak.Karena selama ini saya ajak curhat dia lancar-lancar aja.Benar-benar paham bagaimana situasi dan kondisi keluarga semenjak ayahnya meninggal."
11.Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika
BIODATA INFORMAN
Informan 2
Nama : L. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 20 September 1977
Profesi : Pedagang
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak toba
Status pernikahan : Bercerai 1 tahun lalu
Jlh Anak : 4 orang anak
Rincian jenis kel. Anak : 2 laki-laki 2 perempuan
Rincian usia anak : Sulung 19tahun, kedua 15 tahun, ketiga 13 tahun,
bungsu 10 tahun
Hobi : Memasak
Ciri-ciri fisik : Memiliki ciri fisik yaitu tinggi badan sekitar 16
cm, memilikiwarna kulit sawo matang dan
berambut pendek. Badan kecildan tidak begitu
QUESIONER PENELITIAN
1. Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?
"Gimana ya dek, aku di rumah pas malam aja. Pagi sampe sore aku jualan.Anak ku paginya sekolah sampe sore bahkan malam baru nyampe di rumah.Soalnya dia les tambahan juga diluar.Ketemu untuk ngobrol cuma sebentar aja.Cuma malamlah itupun gak lama."
2. Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan
yang ingin dibicarakan kepada anak?
“Aku jarang nomong sama anak aku, apalagi aku sibuk terus dek.Ditambah anak aku juga banyak. Paling sekedar aja aku ngobrol dengan dia. Cemanalah aku di rumah kadang udah capek siap itu tidur, pagi-pagi aku sebentar ketemu dia kan sekolah. Ya gitulah setiap hari”.
3. Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?
"Perasaan yang saya tunjukkan cuma sekedarnya aja.Aku gak mau dia nanti jadi kepikiran dan mengganggu sekolahnya terutama.Jadi kalo pun aku punya suatu perasaan aku gak langsung menunjukkannya."
4. Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak?
"Kadang aku gak dapat respon dari dia, ya kalo ngobrol cuma sekedar aja.Jadi gak ada respon yang lebih dari dia."
5. Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah
anak dapat menerimanya?
"Waktu aku minta ijin untuk nikah lagi sama dia, awalnya dia menolak.Setelah aku kasih penjelasan akhirnya dia ngerti juga.Dan aku diberi ijin untuk menikah lagi.Selebihnya gak ada kayaknya itu aja paling selisih paham dengan dia dek."
"Kalo batasan ada ya, gak semuanya aku ceritain ke anak. Ada beberapa hal yang aku simpan sendiri. Jadi anak tidak tauapa yang terjadi. Kalo pun ada hanya dikit aja diberitahukan."
7. Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak?
"Waktu untuk untuk ngobrol dengan dia terbatas, karena aku jarang di rumah. Selain berjualan, saya juga buat usaha sampingan lainnya. Ya gunanya untuk menambah penghasilan keluarga terutama.Kalau pun anak aku libur ya cuma itu waktu yang dimanfaat untuk ngobrol walaupun cuma obrolan singkat.Obrolan yang kami lakukan juga gak banyak.kadang dia pergi sama kawan-kawannya. Yaudahlah terbatas kali waktu untuk kami berbincang-bincang dek."
8. Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak?
"Enggak dek. Karena waktu kami buat ketemu itu dikit ya aku jarang berdiskusi dengan dia. Apalagi aku gak mau memberatkan masalahku sama anak ku."
9. Saat ibu melakukan penyingkapan diri, bagaimana tanggapan atau respon
yang ibu terima dari anak?
"Kalo untuk itu aku kurang dapat respon dari dia dek.Karena memang waktu kami itu sangat terbatas. Jadi karena sikap dia yang kayak gitu akupun gak bisa sering-sering curhat sama dia."
10.Apakah yang menjadi kendala ibu dalam menerima tanggapan anak
terhadap suatu hal yang dibicarakan?
"Apa yaaa, kayaknya pengetahuan dia masih kurang dengan apa yang aku ceritakan dek.Dia belum dewasa untuk dijadikan kawan curhat di rumah.Paling itu aja kendalanya selain waktu kami yang terbatas."
11.Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika
Informan 3
BIODATA INFORMAN
Nama : W. Y
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 22Januari1974
Profesi : Guru SMA
Agama : Islam
Suku : Melayu
Status pernikahan : Bercerai 3 tahun lalu
Jlh Anak : 3 orang anak
Rincian jenis kel. Anak : 2 laki-laki 1 perempuan
Rincian usia anak : Sulung 16 tahun, kedua 12 tahun, bungsu 8 tahun
Hobi : Memasak, travelling
Ciri-ciri fisik : Memiliki tinggi badan sekitar 170 cm,bibiryang
Tipis dengan deretan gigi geligi yang rapi,
berhidung bangir dan berkulit putih langsat serta
memiliki bola mata berwarna coklat. Terdapat tahi
QUESIONER PENELITIAN
1. Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?
"Saya memanfaatkan waktu libur untuk ngobrol dengan anak.Karena saya mengajar full senin sampai jumat. Sabtu saya tetap ngajar tapi pulang cepat, nah disitulah saya manfaatkan dengan anak. Quality time istilahnya hahaha"
2. Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan
yang ingin dibicarakan kepada anak?
“Kalau untuk memulai pembicaraan saya gak langsung ya ke inti permasalahan, biasanya saya ajak ngobrol yang lain dulu, nah setelah itu baru saya mulai berbicara serius dengan anak. Jadi dia gak ngerasa kaget.Dengan gitu hal yang ingin saya sampaikan pun dapat diterima baik oleh anak saya”.
3. Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?
"Pertama saya lihat gimana keadaan mood anak saya. Sejauh ini saya selalu terus terang dengan apa yang saya rasakan, terlebih anak saya juga perempuan jadi kalongobrol lebih enak aja. Mau perasaan gimana pun saya tunjukkan sama dia. Apalagi anak saya ini termasuk sangat dekat sama saya dibanding sama yang lain. "
4. Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak?
"Anak saya selalu memberikan respon yang baik saat saya ajak dia untuk ngobrol. Jadi kami udah kayak berkawan, enak untuk
sharing. Apalagi kan kita sama-sama perempuan. Keterbukaan
saya sama dia pun jadi sejalan karena sedikit banyaknya dia udah tau gimana posisi saya sekarang."
5. Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah
anak dapat menerimanya?
6. Apakah ada batasan tentang hal-hal yang ingin ibu bicarakan kepada anak?
"Kalau menurut saya batasanya gak ada ya, saya selalu berusaha terbuka dalam hal apapun dengan anak saya. Contohnya saja masalah pekerjaan dan keuangan di keluarga kami. Apalagi dia anak pertama, saya berusaha mengajarkan agar dia bisa belajar dewasa dengan memahami kondisi keluarga terutama kondisi saya."
7. Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak?
"Biasanya saya manfaatkan waktu luang kami berdua, anak saya juga lagi santai nah saya juga. Dengan gitu kami mau ngobrol intensif pun jadi enak, gak terganggu satu sama lain. Kami mulai
sharing masalah yang sederhana misalnya membicarakan sekolah,
nah setelah itu saya mulai ajak ngobrol, disitulah saya membagikan informasi dengannya. intinya cuma sharing aja,
ngobrol face to face.
8. Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak?
"Iya nak kami selalu berdiskusi dalam hal apapun, mau obrolan yang santai atau obrolan yang serius sekali pun. Karena saya berusaha apa adanya dengan anak saya, yang penting dia bisa memahami bagaimana status mama nya sekarang. Dan dia pun menerima kalau saya ajak diskusi atau curhat."
9. Saat ibu melakukan penyingkapan diri, bagaimana tanggapan atau respon
yang ibu terima dari anak?
"Sejauh ini respon yang saya dapat baik ya nak.Karena saya sudah merasa sangat dekat dengan dia. Jadi mau cerita hal bagaimana pun saya nyantai aja.Tidak perlu merasa sungkan atau canggung. Mungkin karena saya juga belum begitu tua jadi dia
nganggap saya kayak kawannya sendiri hehe."
10.Apakah yang menjadi kendala ibu dalam menerima tanggapan anak
terhadap suatu hal yang dibicarakan?
11.Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika
berlangsungnya proses komunikasi dengan anak?
Daftar Pertanyaan Wawancara Penyingkapan Diri (Self
Disclosure) Orangtua Tunggal dengan Anak
(Studi Fenomenologi Penyingkapan Diri (Self Disclosure) Ibu Tunggal dengan Remaja Perempuan di Kelurahan Mangga
Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan
Isu Utama Sub Isu Pertanyaan
DeVito (1997: 62) bahwa keterbukaan
diri ialah membagikan informasi pribadi
meliputi pikiran, perasaan, pendapat
pribadi dan juga informasi yang disembunyikan pada
orang lain.
Basa basi
Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada
anak?
Pada awal pembicaraan,
apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan
yang ingin dibicarakan kepada
anak?
Sapaan
Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan
kepada anak?
Jika ibu memulai suatu pembicaraan
Mempengaruhi
Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat
menerimanya?
Apakah ada batasan tentang hal-hal yang ingin ibu bicarakan
kepada anak?
Membagikan informasi pribadi
Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi
kepada anak?
Apakah dalam setiap permasalahan
yang ibu hadapi selalu berdiskusi
Menurut Johnson (dalam Supratiknya:
1995: 14) self disclosure adalah
pengungkapan reaksi atau tanggapan individu
terhadap situasi yang sedang dihadapinya serta
memberikan informasi tentang
masa lalu yang relevan atau berguna
untuk memahami tanggapan individu
tersebut.
Tanggapan individu
Saat ibu melakukan penyingkapan diri,
bagaimana tanggapan atau respon yang ibu terima dari anak?
Apakah yang menjadi kendala ibu
dalam menerima tanggapan anak terhadap suatu hal yang dibicarakan?
Sikap suportif
Saat terjadi
perbedaan pendapat apakah anak dapat menerimanya?
Bagaimana cara ibu dalam mengatasi perbedaan pendapat
Mengekspresikan perasaan
Bagaimana ibu mengekspresikan
perasaan yang sedang dialami
kepada anak?
Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika berlangsungnya proses komunikasi
Hasil Wawancara Penyingkapan
Diri (Self
Disclosure)
Orangtua Tunggal dengan
Anak (Studi Fenomenologi Penyingkapan
Diri (Self
Disclosure) Ibu
tunggal dengan Remaja Perempuan di
Kelurahan Mangga Kecamatan
Medan Tuntungan Kota
Medan
Pertanyaan Jawaban Narasumber
1 Jawaban Narasumber 2
Jawaban Narasumber 3
Apakah ibu sering membicarakan
berbagai hal kepada anak?
"Kalau saya lumayan sering ngomong-ngomong sama anak saya. Walaupun saya bekerja full time tapi
selalu saya sempatkan untuk
ngobrol dengan anak."
"Gimana ya dek, aku di rumah pas malam aja. Pagi sampe sore aku jualan. Anak ku paginya sekolah sampe
sore bahkan malam baru nyampe di rumah.
Soalnya dia les tambahan juga diluar. Ketemu untuk ngobrol
cuma sebentar aja. Cuma malamlah itupun gak lama."
"Saya memanfaatkan waktu libur untuk
ngobrol dengan anak. Karena saya mengajar
full senin sampai jumat. Sabtu saya
tetap ngajar tapi pulang cepat, nah
disitulah saya manfaatkan dengan
anak. Quality time
Pada awal pembicaraan,
apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan
yang ingin dibicarakan kepada
anak?
Saya coba untuk berbasa basi dulu sih
biasanya, kayak nanyain soal sekolah,
temannya atau hal lain yang lebih ringan. Nah setelah itu saya coba untuk mengajak bicara
serius.
Aku jarang nomong sama anak aku, apalagi
aku sibuk terus dek. Ditambah anak aku juga banyak. Paling
sekedar aja aku ngobrol dengan dia.
Cemanalah aku di rumah kadang udah capek siap itu tidur, pagi-pagi aku sebentar
ketemu dia kan sekolah. Ya gitulah
setiap hari.
Kalau untuk memulai pembicaraan saya gak langsung ya ke inti
permasalahan, biasanya saya ajak
ngobrol yang lain dulu, nah setelah itu
baru saya mulai berbicara serius dengan anak. Jadi dia
gak ngerasa kaget. Dengan gitu hal yang ingin saya sampaikan pun dapat diterima baik oleh anak saya.
Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan
kepada anak?
"Tergantung juga sih nak. Kadang saya
kalo udah capek saya sering lepas kontrol,
suka marah-marah
gitu. Cemanalah faktor umur juga,
saya gampang
capek."
"Perasaan yang saya tunjukkan cuma sekedarnya aja. Aku
gak mau dia nanti jadi kepikiran dan
mengganggu sekolahnya terutama.
Jadi kalo pun aku punya suatu perasaan
aku gak langsung menunjukkannya."
"Pertama saya lihat gimana keadaan mood
anak saya. Sejauh ini saya selalu terus terang dengan apa yang saya rasakan, terlebih anak saya juga perempuan jadi
kalongobrol lebih enak aja. Mau perasaan gimana pun saya tunjukkan sama dia. Apalagi anak saya
ini termasuk sangat dekat sama saya dibanding sama yang
Jika ibu memulai suatu pembicaraan
bagaimana respon dari anak?
"Setelah saya perhatikan respon dari anak saya ini bermacam-macam,
sesuai denga apa yang saya sampaikan dan sesuai mood anak
saya, biasalah emosinya masih naik
turun. Kadang enak diajak ngobrol
kadang juga susah. Sejauh ini dia selalu
merespon apa yang saya bicarakan.
Karena dia mengetahui benar
bagaimana status saya sekarang sebagai orangtua tunggal buatnya."
"Kadang aku gak dapat respon dari dia, ya
kalo ngobrol cuma sekedar aja. Jadi gak
ada respon yang lebih dari dia."
"Anak saya selalu memberikan respon yang baik saat saya
ajak dia untuk
ngobrol. Jadi kami
udah kayak berkawan, enak untuk sharing.
Apalagi kan kita sama-sama perempuan. Keterbukaan saya sama dia pun jadi sejalan karena sedikit
banyaknya dia udah
Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat
menerimanya?
"Alhamdulillah
sampai saat ini anak saya masih bisa terima kalo ada
hal-hal sekira bertentangan. Misalnya seperti masalah keuangan. Nah disitu anak saya
minta beli kereta karena jarak sekolah
dan rumah yang lumayan jauh. Jadi saya kasih pengertian
lah saat itu juga kalo
saya belum bisa langsung membelikannya. Dan
dia bisa mengerti dengan apa yang saya
sampaikan.
"Waktu aku minta ijin untuk nikah lagi sama
dia, awalnya dia menolak. Setelah aku
kasih penjelasan akhirnya dia ngerti
juga. Dan aku diberi ijin untuk menikah lagi. Selebihnya gak
ada kayaknya itu aja paling selisih paham
dengan dia dek."
"Anak saya ini termasuk anak yang gampang untuk diajak
berkompromi, jadi
kalo ada apa-apa yang sekiranya dia gak
setuju tapi setelah saya kasih tau ya dia
ngerti juga dan bisa
nerimanya kembali. Apalagi dia anak pertama, dia termasuk
yang paling dekat dengan saya setelah saya bercerai dengan
"Alhamdulillah
sampai saat ini anak saya masih bisa terima kalo
ada hal-hal sekira bertentangan. Misalnya seperti masalah keuangan.
Nah disitu anak saya minta beli kereta karena jarak sekolah dan rumah
yang lumayan jauh. Jadi saya kasih pengertian
lah saat itu juga
kalo saya belum bisa langsung membelikannya.
Dan dia bisa mengerti dengan
apa yang saya sampaikan.
"Batasan sih
kayaknya gak ada ya,
palingan hal yang sensitif yang kami
bicarakan soal keuangan keluarga
aja. Selebihnya gak
ada, karena saya selalu menceritakannya kepada anak. Ada pun hanya beberapa aja yang saya kira itu
bersifat sangat
privacy, karena gimana pun juga saya
tidak mau memberatkan anak
saya."
"Kalo batasan ada ya,
gak semuanya aku ceritain ke anak. Ada beberapa hal yang aku
simpan sendiri. Jadi anak tidak tau apa yang terjadi. Kalo pun
ada hanya dikit aja diberitahukan."
"Kalau menurut saya batasanya gak ada ya,
saya selalu berusaha terbuka dalam hal apapun dengan anak saya. Contohnya saja
masalah pekerjaan dan keuangan di
keluarga kami. Apalagi dia anak
pertama, saya berusaha mengajarkan
agar dia bisa belajar dewasa dengan memahami kondisi
Bagaimana cara ibu dalam berbagi
informasi pribadi kepada anak?
"Membagikan informasi dengan
anak saya hanya dengan ngobrol aja sih, itu yang sering
kami lakukan. Misalnya di waktu
luang disitu saya manfaatkan untuk
curhat."
"Waktu untuk untuk
ngobrol dengan dia terbatas, karena aku jarang di rumah. Selain
berjualan, saya juga buat usaha sampingan
lainnya. Ya gunanya untuk menambah penghasilan keluarga
terutama. Kalau pun anak aku libur ya cuma
itu waktu yang dimanfaat untuk
ngobrol walaupun cuma obrolan singkat.
Obrolan yang kami lakukan juga gak
banyak. kadang dia pergi sama kawan-kawannya. Yaudahlah
terbatas kali waktu untuk kami berbincang-bincang
dek."
"Biasanya saya manfaatkan waktu luang kami berdua, anak saya juga lagi santai nah saya juga.
Dengan gitu kami mau ngobrol intensif
pun jadi enak, gak
terganggu satu sama lain. Kami mulai sharing masalah yang
sederhana misalnya membicarakan sekolah, nah setelah
itu saya mulai ajak
ngobrol, disitulah saya membagikan informasi dengannya.
intinya cuma sharing
Apakah dalam setiap permasalahan yang
ibu hadapi selalu berdiskusi dengan
anak?
"Oh kalau itu pasti, saya selalu melakukan diskusi
dengan anak saya. Apapun itu, jadi saya
berusaha terbuka dengan dia nak."
"Enggak dek. Karena waktu kami buat ketemu itu dikit ya aku
jarang berdiskusi dengan dia. Apalagi
aku gak mau memberatkan masalahku sama anak
ku."
"Iya nak kami selalu berdiskusi dalam hal apapun, mau obrolan
yang santai atau obrolan yang serius
sekali pun. Karena saya berusaha apa adanya dengan anak saya, yang penting dia
bisa memahami bagaimana status mama nya sekarang.
Dan dia pun menerima kalau saya
ajak diskusi atau curhat."
Saat ibu melakukan penyingkapan diri,
bagaimana tanggapan atau respon yang ibu terima dari anak?
"Respon yang saya terima selalu baik
nak, karena dari awal saya sudah membiasakan terbuka
dengan anak saya. Walaupun dia anak saya paling kecil tapi
dia cukup dewasa untuk saya jadikan teman curhat saya di
rumah, apalagi dia anak perempuan saya
satu-satu nya. Abang nya dua lagi sudah besar-besar dan saya
juga kurang begitu terbuka dengan
mereka."
"Kalo untuk itu aku kurang dapat respon dari dia dek. Karena memang waktu kami itu sangat terbatas. Jadi
karena sikap dia yang
kayak gitu akupun gak
bisa sering-sering curhat sama dia."
"Sejauh ini respon yang saya dapat baik
ya nak. Karena saya sudah merasa sangat dekat dengan dia. Jadi
mau cerita hal bagaimana pun saya
nyantai aja. Tidak perlu merasa sungkan
atau canggung. Mungkin karena saya juga belum begitu tua
jadi dia nganggap
Apakah yang menjadi kendala
ibu dalam menerima tanggapan anak terhadap suatu hal yang dibicarakan?
"Kendala kayaknya
gak ada ya nak. Karena selama ini saya ajak curhat dia
lancar-lancar aja. Benar-benar paham
bagaimana situasi dan kondisi keluarga
semenjak ayahnya meninggal."
"Apa yaaa, kayaknya
pengetahuan dia masih kurang dengan apa yang aku ceritakan
dek. Dia belum dewasa untuk dijadikan kawan
curhat di rumah. Paling itu aja kendalanya selain
waktu kami yang terbatas."
"Untuk kendala gak
ada nak. Anak saya ini sudah lumayan
dewasa untuk mengetahui bagaimana kondisi
mama nya."
Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika berlangsungnya proses komunikasi
dengan anak?
"Kalau dalam situasi seperti itu saya memilih untuk diam, saya takut jika emosi saya sedang naik dan
saya berbicara dengan anak maka
akan memberikan efek yang gak baik buat dia. Setelah saya
sudah agak merasa lebih tenang lalu saya
ajak bicara lagi anak saya."
"Kalo udah kayak gitu aku menutupinya aja.
Sebisa mungkin aku usahakan gak ngomong kasar ke dia.
Kasian juga nanti dia kena imbas dari emosi
aku."
"Sebisa mungkin saya kontrol dan tahan. Biar jangan sampe
keluar kata-kata bernada kasar. Kadang gak tega juga
liat anak saya kalo
saya ngomong keras gitu. Maklum dia anak paling kecil, walaupun
dia udah bisa mengerti bagaimana
BIODATA PENELITI
Data Pribadi
Nama
: NurulAiniPutri
NIM
: 110904008
Departemen
: IlmuKomunikasiFakultasIlmuSosialdan
IlmuPolitik
Program Studi
: HubunganMasyarakat (HUMAS) /
Public
Relations
NamaPanggilan
: Uul / Nunu
Tempat / TanggalLahir : Medan, 23 Agustus 1992
Alamat
: Jln. Cokelat 1 No. 24
PerumnasSimalingkar
Medan
JenisKelamin
: Perempuan
Status
: BelumMenikah
Agama
: Islam
Hobi
: Travelling, Fotografi, Kuliner
No. Hp
: 089 666 2000 84
Nama Orang Tua
Ayah
: (Alm) Sujito
Ibu
: Juminem
RiwayatPendidikan
SMPSwastaBudi Murni 2 Medan
Tahun 2005
SMA Negeri 4 Medan
Tahun2008
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Telp. (061) 8217168
No.