• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAGISTER ILMU AGAMA ISLAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG April 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAGISTER ILMU AGAMA ISLAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG April 2014"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DI NASTI BANI UMAYYAH DI DAMASKUS

( 41-132 H/ 661-750 M)

Oleh:

Indr i Mawar diyanti

( 201320290211018)

MAGISTER ILMU AGAMA ISLAM

PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

A. Sejar ah Ber dir inya Dinasti Umayyah

Dinasti bani Umayyah mer upakan pemer intahan kaum Muslimin yang ber kembang setelah masa Khulafa al-Rasyidin yang dimulai pada tahun 41 H/ 661 M.1 Dinasti Umayyah didir ikan oleh Muaw iyah bin Abu Sufyan bin Har b. Nama

Dinasti Umayyah dinisbahkan kepada Umayyah bin Abd Syams bin Abdu Manaf. Silsilah ketur unan Muaw iyah bin Abi Sufyan bin Har b bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf ber temu dengan Nabi Muhammad SAW pada Abdi Manaf. Ketur unan Nabi dipanggil dengan keluar ga Hasyim (Bani Hasyim), sedangkan ketur unan Umayyah disebut dengan keluar ga Umayyah (Bani Umayyah). Oleh kar ena itu, Muaw iyah dinyatakan sebagai pembangun Dinasti Umayyah.

Muaw iyah selain sebagai pendir i juga sebagai khalifah per tama Bani Umayyah. Muaw iyah dipandang sebagai pembangun dinasti ini, oleh sebagian sejar aw an dipandang negatif sebab keber hasilannya memper oleh legalitas atas kekuasaannya dalm per ang saudar a di Shiffin. Ter lepas dar i itu dalam dir i muaw iyah ter kumpul sisifat-sifat sor ang penguasa, politikus, dan administr ator .2

Keber hasilan Muaw iyah mendir ikan Dinasti Umayyah bukan hanya kemenangan diplomasi dalam per an Shiffin dan ter bunuhnya Ali bin Abi Thalib melainkan sejak semula Muaw iyah memiliki “basis r asional” yang solid sebagai landasan pembangunan masa depan. Selain itu ia mendapatkan dukungan yang kuat dar i Sur iah dan keluar ga Bani Umayyah, ia mer upakan seor ang administr ator yang sangat bi jaksana dalam menempatkan par a pejabat-pejabatnya ser ta i a memiliki kemampuan yang menonjol sebagai negar aw an sejati.3

B. Khalifah-Khalifah Bani Umayyah dan Kebijakan-Kebijakannya

Masa Kekuasaan Dinasti Umayyah ber langsung kur ang lebih 90 tahun dengan 14 Khalifah.4 Dar i ke- 14 khalifah yang ada, ter dapat beber apa khalifah yang ber jasa

dalam ber bagai bidang dan ada pula khalifah yang tidak patut dan lemah. Ber ikut Ini ur utan Khalifah Bani Umayyah beser ta kebi jakannya:

1. Muaw iyah bin Abi Sufyan (41-60 H/ 661-679 M)

1 Moh. Nur hakim, Sejar ah & Per adaban Islam (Malang: UMM Press, 2003), 53. 2 Samsul MunirAmin, Sejar ah Per adaban Islam(Jakar ta: AMZAH, 2009), 118 3 Ibid, 118-120.

(3)

Pengalaman politik Muaw iyah bin Abi Sufyan telah memper kaya dir inya dengan kebijakan-kebijakan dalam memer intah, mualai dar i menjadi salah seor ang pemimpin pasukan di baw ah komando Panglima Abu Ubaidillah din Jar r ah yang ber hasil mer ebut w ilayah Palesti n, Sur iah dan Mesir dar i tangan Imper ium r omaw i. Kemudian Muaw iyah menjabat sebagai kepala w ilayah di Syam yang membaw ahi Sur iah dan Palestina. Khalifah Utsman menobatkannya sebagai “Amir Al-Bahr” yang memimpin penyer buan ke kota Konstantinopel meski belum ber hasil.5

Kebijakan-kebijakannya:

a. Mengubah sistem pemer intahan dar i demokr atis menjadi monar chiher idetis (ker ajaan tur un temur un), sistem pemer intahan ini diadopsi dar i Per sia dan Bizantium. Langkah aw al yang diambil dalam menggunakan si stem pemer intahan ter sebut yakni dengan mengangkat Yazid putr anya sebagai putr a mahkota.6

b. Memindahkan pusat pemer intahan dar i Madinah ke Damaskus.7

c. Menar ik pasukan pengepung Konstantinopel8

d. Mendir ikan depar temen Pencatat an (Diwanul Khat am)9

e. Mendir ikan pelayanan pos (Diwanul Bar id)

f. Memisahkan ur usan keuagan dar i ur usan pemer intahan dengan mengangkat seor ang pejabat khusus yang diber i gelar sahibul khar aj.

g. Mendir ikan Kantor Cap (Pencet akan mata uang).10

Muaw iyah w afat pada tahun 60 H di Damaskus kar ena sakit setelah ia menjadi khalifah kur ang lebih selama 19 tahun. Dengan telah diangkatnya Yazid bin Muaw iyah sebagai putr a mahkota maka t ampuk kepemimpinan diser ahkan kepadanya.

2. Yazid bin Muaw iyah (60-64 H/ 679-683 M)

Pengangkatan Yazid sebagai khalifah diikuti oleh penolakan dar i kaum Syiah yang telah membaiat Husin bin Ali di Kufah sebagai khalifah sepeninggal Muaw iyah. Penolakan t er sebut, mngakibat kan peper angan di Kar bala yang

5 Munir, Sejar ah Per adaban Islam, 119.

6 Badri Yatim, Sejar ah Per adaban IslamDir asah Islamiyah II (Jakar ta: Rajawali Press, 2000),42. 7 Ibid, 43.

8 Syed Mahmudunnasir , Islam Konsepsi dan sejar ahnya ed r ev (Bandung: Rosdakar ya, 2005), 174. 9 Ibid, 175.

(4)

menyebabkan ter bunuhnya Husain bin Ali. Selain itu Yazid juga menghadapi pember ontakan di Makkah dan Madinah dengan ker as. Kaum anshor di Madinah mengangkat Abdullah bin Hanzalah dan kaum Qur ais mengangkat Abdullah bin Muti’, dan penduduk Mekkah mengangkat Abdullah bin Zubair sebagai pemimpin tanpa pengakuan ter hadap kepemi mpinan Yazid. Yazid w afat pada tahun 64 H setelah memer intah selama 4 tahun. 11 Pada masa ini pemer intahan

Islam tidak banyak ber kembang diakibatkan pemer intah disibukkan dengan pember ontakan dar i beber apa pihak.

3. Muaw iyah bin Yazid (64 H/ 683 M)

Muaw iyah bin Yazid mer upakan putr a Yazid bin Muaw iyah, dan ia menggantikan tampuk kepemimpinan sepeninggal ayahnya. Namun ia hanya memegang jabatan khalifah hanya dalam beber apa bulan. Ia mengalami tekanan jiw a yang ber at kar ena tidak sanggup memikul tanggung jaw ab kekhalifahan, selain itu ia har us mengatasi masa kr itis dengan banyaknya per selisihan antar suku. Dengan w afatnya Muaw iyah bin Yazid maka habislah ketur unan Muaw iyah.

4. Mar w an bin Hakam (64-65 H/ 683-684 M)

Mar w an bin Hakam pada masa Ut sman bin Affan, seor ang pemegang stempel khalifah, pada masa Muaw iyah bin Abi Sufyan ia adalah guber nur Madinah dan menjadi penasihat pada masa Yazid bin Muaw iyah di Damaskus. Muaw iyah II tidak menunjuk penggantinya sebagai khalifah kemudian keluar ga besar Bani Umayyah menunjuknya sebagai khalifah, sebab ia dianggagp paling depan mengendalikan kekuasaan dengan pengalamannya. Mar w ah menghadapi segala kesulitan satu per satu kemudian ia dapat menduduki Mesir , Palestina dan Hijaz dan Ir ak. Namun kepemimpinannya tidak ber langsung lama hanya 1 tahun, sebelum ia w afat menunjuk Abdul Malik dan Abdul Aziz sebagai pengganti sepeninggalnya secar a ber ur utan.12

5. Abdul Malik bin Mar w an (65-86 H/ 684- 705 M)

Ia mer upakan or ang kedua yang ter besar dalam der etan par a khalifah Bani Umayyah sehingga ia disebut-sebut sebagai “pendir i kedua” bagi kedaulatan Umayyah. Pada masa kepemimpinannya i a mampu mengembalikan

(5)

sepenuhnya integr itas w ilayah dan w ibaw a kekuasan Bani Umayyah dengan dapat ditundukkannya ger akan separ atis Abdullah bin Zubair di Hijjaz, pember ontakan kaun Syi’ah dan Khaw ar ij, aksi ter or al-Mukhtar bin Ubaid As-Saqafi di Kufah, pember ontakan Mus’ab bin Zubair di Ir ak, ser ta Romaw i yang Ar abisasi kantor per pajakan dan kantor keuangan.13

b. Mencetak mata uang secar a t er atur .14

c. Pengangkatan guber nur dar i kalangan Bani Umayyah saja yakni kaw an-kaw an, ker abat-ker abat dan ketur unannya. Bagi par a guber nur ter sebut tidak diber ikan kekuasaan secar a mutlak.15

d. Guna memper lancar pemer intahannya ia mendir ikan kantor -kantor pos dan membuka jalan-jalan guna kelancar an dalam pengir iman sur at.16

e. Membangun beber apa gedung, masjid dan salur an air

f. Ber sama dengan al-Hajjaj i a mnyempur nakan tulisan mushaf al-Qur an dengan titik pada hur uf-hur uf ter tentu.

6. Al-Walid bin Abdul Malik (86-96 H/ 705- 714 M)

Setelah w afatnya Abdul Malik bin Mar w an, pemer intahan dipimpin oleh Al-Walid bin Abdul Malik, mada masa kekuasaaanya. Kekuasaan Islam melangkah ke Spanyol dibaw ah kepemimpinan pasukan Thar iq bin Ziyad ketika Afr ika Utar a dipegang oleh guber nur Musa bin Nusair . Kar ena kekayaan melimpah r uah maka ia menyempur nakan pembangunan-pembangunan gedung-gedung, pabr ik-pabr ik, dan jalan-jalan dengan sumur . Ia membangun masjid al-Amaw i yang diter kenal hingga sekar ang di Damaskus, membangun masjid al-Aqsha di Yer ussalem, ser ta memper luas masjid Nabaw i di Madinah. Ia juga melakukan penyantunan kepada par a yatim piatu, fakir miskin, dan pender ita cacat. Ia membangun r umah sakit bagi pender ita kusta di Damaskus.

13 Yusuf Al-isy, Dinast i Umaw iyah ( Jakar ta: Pustaka Al-Kausar , 2009), 283 14 Munir, Sejar ah Per adaban Islam 125

(6)

Selain itu, ia member ikan pener angan di Damaskus, memper baiki jalan-jalan, mendir ikan sumur-sumur untuk mengambilan minyak ser ta ia sangat memper hatikan fakir miskin. 17

7. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/ 714- 717 M)

Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik tidak sebijak kakaknya dalam memimpin, ia sangat mencintai kehidupan dunia dan kegemar annya ber senang-senang, tabiatnya ter sebut membuat ia di benci oleh r akyatnya. Hal ini mengakibatkan par a pejabatnya ter pecah bel ah, begitu pula masyar akatnya. Or ang-or ang yang ber jasa pada masa pendahulunya disiksanya, seper ti keluar ga Hajjaj bin Yusuf dan Muhammad bin Qasim.18 banyak menghabi skan w aktunya di Madinah dikota dimana ia menjadi guber nur pada masa al-Walid, untuk mendalami ilmu agama Islam, khususnya hadits. Sebelumnya ia mer upakan pejabat yang kaya akan ilmu dan har ta namun ketika menjadi khalifah ia ber ubah menjadi or ang yang zahid, seder hana, bekerja ker as, dan ber juang tanpa henti sampai akhir hayatnya.20 Ia bahkan mengembalikan

sebagian besar har tanya ber upa tanah dan per hiasan istr inya ke bait ul-mal. Umar w afat pada usia 39 tahun setelah ber kuasa kur ang lebih selama 2 tahun, jasadnya dimakamkan di Dair Simon dekat Hims.21

Ber ikut ini kebijakan yang diambil selama masa kepemimpinannya: a. Secar a r esmi ia memer intahkan mengumpulkan hadits

b. Ia mengadakan per damai an antar a Amamiyah, Syi’ah dan Khaw ar ij. c. Menaikkan gaji par a guber nur nya

d. Memer atakan kemakmur an dengan member ikan santunan kepada fakir miskin

17 Al isy, 301

18 Munir, Sejar ah Per adaban Islam, 126

19 Mahmudunnasir , Islam Konsepsi dan sejar ahnya, 192 20 Munir, Sejar ah Per adaban Islam, 127

(7)

e. Memper bar ui dinas pos

f. Menyamakan kedudukan or ang non Ar ab yang dinomor duakan dengan or ang-or ang Ar ab. Ia mngur angi pajak dan menghentikan pembeyar an jizyah bagi or ang Islam yang bar u.

9. Yazid bin Abdul Malik (101-105 H/ 719-723 M)

Pada masa kekuasaannya bangkit kembali konflik antar a Mudhar iyah dengan Yamaniyah. Kaum Khaw ar ij kembali menentang pemer intahan kar ena mer eka menggap Yazid kur ang adil dalam memimpin.22 Sikap kepemimpinannya

sangat ber tolak dengan pola kepemimpinan Umar bin Adul Aziz, ia lebih menyukai ber foya-foya sehingga ia dianggap ti dak ser ius dalam kepemimpinan-nya.23

10.Hisyam bin Abdul Malik (105- 125 H/ 723-742 M)

Setelah kematin Yazid, saudar anya Hiyam bi n Abdul Malik naik tahta. Pada saat ia naik tahta. Pada masa kepemimpinannya ter jadi per selisihan antar a bani Umayyah dengan bani Hasyim. Pemer intahannya yang lunak dan jujur , banyak jasanya dalm pemulihan keamanan dan kemakmur an, tetapi semua kebijakannya tidak dapat membayar kesalahan-kesalahan par a pendahulunya. Inilah yang semakin memper licin kemer osotan dinasti Umayyah.24

Hisyam adalah seor ang penyokong kesenian dan sastr a yang tekun. Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan membuat ia meletakkan per hatian besar kepada pengembangan ilmu pengetahun.

11.Al-Walid bin Yazid (125-126 H/ 742- 743M)

Walid oleh par a penulis Ar ab dilukiskan sebagai or ang yang tidak ber mor al, pemabuk, dan pelanggar . Pada aw al mualanya ia menunjukkan kebaikan-kebaikan kepada fakir miskin dan or ang-or ang lemah. Namun semua itu digugur kan dengan sifatnya yang pendendam, ser ta jahat kepada sanak saudar anya. Sikapnya ini semakin memper tajam kemer osotan bani Umayah. 12.Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126 H/ 743 M)

13.Ibr ahim bin Walid bin Abdul Malik(126- 127 H/ 743- 744 M) 14.Mar w an bin Muhammad (127-132 H/ 744-750 M)

22 Mahmudunnasir , Islam Konsepsi dan sejar ahnya, 196 23 Al- ‘Isy, 346

(8)

C. Keber hasilan yang dir aih

1. Wilayah Kekuasaan dan Per politikan

Ekspansi politik Islam yang ter henti pada masa Khalifah Usman dan Ali dilanjutkan kembali oleh dinasti ini. Ter utama pada masa Abdul Malik bin Mar w an dan Al- Walid bin Abdul Malik. Ekspansi ini ter bagi kepada dua aah yakni ke bar at yang meliputi w ilayah Afr ika Utar a, Spayol dan Pr ancis, dan w ilayah Timur meliputi Asia Tengah dan India.25

Ekspansi daulan Bani Umayyah dimulai sejak zaman Muaw iyah dengan ditaklukkannya Tunisia. Di sebel ah timur Muaw iyah dapat menguasai daer ah Khur asan sampai Oxus dan Afganist an sampai Kabul. Angkatan lautnya melakukan ser angan-ser angan ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel.

Abdul Malik bin Mar w an melanjutkan ekspansi ke timur , pasukannya menyebr angi Oxus dan ber hasil menaklukan Balkh, Bukhar a, Khaw ar izm, Fer ghana dan Samar kand. Tentar anya bahkan ke India dan dapat mengusai Balukhistan, Sind, dan daer ah Punjab sampai Maltan.26

Ekspansi ke bar at secar a besar -besar an dilanjudkan oleh al-Walid bin Abdul Malik, pada masanya t er catat bahw a ekpedisi militer dar i Afr ika Utar a menuju bar at daya benua Er opa. Setelah ditundukkannya al-Jazair dan Mar okko. Thar iq bin Ziyad membuka jalan ekspansi ke Spanyol, dengan cepat ibukota Spanyol, Cor dova dengan cepat dikuasai dan diter uskan ke beber apa w ilayah di sekitar nya meliputi Seville, Gr enada, Elvir a, Ar khidona, Malaga, dan Toledo.27

(9)

Dengan demikian maka meluaslah w ilayah kekuasaan Islam yang meliputi Spayol, Afika Utar a, Syr iah, Palestim, Jazir ah Ar ab, Ir ak, sebagian Asia Kecil, Per sia, Afgani stan, dan daer ah yang sekar ang disebut Paki stan, Pur kmenia, Uzbek, dan Kir gis di Asia Tengah.29

Di samping keber hasilan ter sebut Bani Umayyah juga banyak ber jasa dalam pembangunan ber bagai bidang, dalam bidang politik, bani Umayyah menyusun tata pemer intahan yang sama sekali bar u, untuk memenuhi tuntutn per kembangan w ilayah dan administr asi kenegar aan yang semakin komplek. Selain mengangkat majelis Penesihat sebagai pendamping, Khalifah Bani Umayyah dibantu oleh beber apa sekr etar is yakni:

Kat ib ar -Rasail, sekr etar is yang ber tugas menyelenggar akan administr asi dan sur at menyur at dengan par a pembesar setempat.

Kat ib al-Khar aj, sekr etar is yang ber tugas menyelenggar akan pener imaan dan pengeluar an negar a.

Selama per iode kekuasaan Dinasti Umayyah, dua kota Hijaz, Makkah dan Madinah, menjadi tempat ber kembangnya musik, lagu, dan piusi. Sementar a itu, kota kembar di Ir ak, Basr ah dan Kufah ber kembang menjadi pusat aktifitas intelektual di dunia Islam.31 Selain itu kota pusat

ber kumpulnya par a pujangga, filsuf, ulama, penyair dan cendekiaw an lainnya betempat di Mar bad, kota satelit di Damaskus.32 Pada masa dinasti

Umayyah ini ter dapat beber apa ilmu yang ber kembang di antar anya:33

(10)

Par a penguasa dinasti Umayyah memper kuat kepemimpinannya dengan mengembangkan bahasa Ar ab di sel ur uh w ilayah ker ajaan Islam. Upaya ter sebut dilakukan dengan menjadikan bahasa Ar ab sebagai bahasa r esmi dalam tata usaha negar a dan pemer intahan sehingga pembukuan dan sur at-menyur at har us menggunakan bahasa Ar ab.

b. Ilmu Qir aat

Ilmu Qir aat adalah ilmu seni baca al-Qur an. Ilmu ini mer upakan ilmu syar iat ter tua yang mulai dikembangkan pada masa Khulafa Rasyidin. Pada dinasti ini lahir par a ahli qir aat ter nama salah satunya Abdullah bin Qusair dan Ashim bin Abi Nujum.

c. Ilmu Tafsir

Salah satu bukti per kembangan ilmu tafsir pasa masa ini yakni dibukukannya ilmu tafsir oleh Mujahid.

d. Ilmu Hadits

Ketika kaum Muaslimin telah ber usaha memahami al-Qur an mer eka juga mengeluti hadits-hadits Rasulullah. Sehingga timbullah usaha untuk mengumpulkan hadits, menelidiki asal-usulnya, hingga akhir nya menjadi satu ilmu yang ber dir i sendir i yang dinamakan ilmu hadits. Di antar a ahli hadits yang ter kenal pada masa ini yakni al-Auzi Abdur r ahman bin Amr u, Hasan Basr i, Ibnu Abu Malikah, Asya’bi Abu Amr u Amir bin Syur ahbil.

e. Ilmu Fiqh

Pada aw al mulanya per kembangan ilmu fiqh didasar i pada dibutuhkannya adanya per atur an-per atur an sebagi pedoman dalam menyelesaikan ber bagai masalah. Al-Qur an dan hasits dijadikan sebagai dasar fiqh Islam. diantar a ahli fiqh yang ter kenah adalah Sa’ud bin Musib, Abu Bakar bin Abdur ahman, Qasim Ubaidillah, Ur w ah, dan Khar ijah.

f. Ilmu Nahwu

(11)

untuk dipelajar i. Salah satu tokoh yang legendar is adalah Abu al-Asw ad al-Du’ali yang ber asal dar i Baghdad. Salah satu jasa dar i Al-Du’ail adalah menyusun gr amatika Ar ab dengan member ikan titik pada hur uf-hur uf hijaiyah yang semula tidak ada.

g. Ilmu Geogr afi dan Tar ikh

Geogr afi dan tar ikh pada masa ini telah menjadi cabang ilmu ter sendir i. Dalam melalui ilmu tar ih mer eka mengumpulkan kisah tentang Nabi dan par a Sahabatnya yang kemudian dijadikan landasan bagi penulisan buku-buku tentang penaklukan (maghazi) dan biogr afi (sir ah). Munculnya ilmu geogr afi dipicu oleh ber kembangnya dakw ah Islam ke daer ah-daer ah bar u yang luas dan jauh.

h. Usaha Penter jemahan

Pada masa ini dimulau usaha penter jemahan buku-buku ilmu pengetahuan dar i bahasa-bahasa lain ke dalam bahasa Ar ab. Ini mer upakan r intisan per tama dalam pener jemahan buku yang kemudian dilanjutkan dan ber kembang pesat pada masa Dinasti Abbasiyah. Buku-buku yang diter jemahkan pada masa ini meliputi buku-buku tentang ilmu kimia, ilmu astr onomi, ilmu falak, ilmu fisika, ilmu kedokter an, dan lain-lain.

3. Seni dan Budaya

(12)

disebut dengan mushawwir un. Sedangkan dalam lagu dan nyanyian sebenar nya telah ber kembang pada masa pr a islam dengan adanya lagu kemenangan, per ang, keagamaan dan cinta ser ta ter dapat beber apa alat musik ber upa tabur segi empat (duff), ser uling (qashabah), suling r umput (zamr). Musi si ter kenal pada masa ini salah satunya adalah Said ibn Misjah, Ibn Sur ayjsab Ibn Muhr iz.34

D. Ger akan-Ger akan Keagamaan

Pada masa ini ditemukan adanya cikal bakal ger akan-ger akan filosofif keagamaan yang ber usaha menggoyahkan fondasi Islam. Di Bashr ah hidup seor ang tokoh ter kenal ber nama Wasail ibn ‘Atha’ seor ang pendir i mazhab r asionalisme kondang yang disebut Mu’tazilah. Or ang Muktazilah mendakw ahkan ajar an bahw a siapapun yang melakukan dosa besar dianggap telah keluar dar i bar isan or ang ber iman, tapi tidak pula dijadikan kafir . Wasil sebagai pendir i ger akan ini ber gur u kepada Hasan al-Bashr i, yang cender ung pada doktr in kebebasan ber kehendak. Di samping itu dalam doktr innya ditambahkan: penolakan ter hadap kesatuan antar a Tuhan dan sifat-sifatnya dengan ar gumen bahw a konsep ter sebut mer usak keesaan Tuhan.35

Selain Mu’tazilah ger akan lain yang tumbuh adalah kelompok Khaw ar ij. jika ger akan Mu’tazilah memelopor i ger akan r adikalisme, kelompok Khaw ar ij menjadi pendukung utama pur itanisme Islam. Khaw ar ij mer upakan sekte politik keagamaan paling aw al muncul. Dalam r angka memper tahankan pr insip demokr asi pr imitif Islam, kelompok Khaw ar ij telah menumpahkan banyak dar ah selama tiga abad per tama Islam.36

Kelompok lain yang muncul pada masa Umayyah adalah Mur jiah. Or ang mur jiah tidak menganggap pemaksaan hukum agama oleh khalifah-khalifah Umayyah sebagai alasan yang sah atas penolakan nya sebagai pemimpin politik

de fact o umat Islam. Secar a umum ajar an pokok Mur jiah ber kisar pada toler ansi.37

34

Philip K Hitti, Hist or y of Ar abs ed t er jemah (Jakar ta: Ser ambi, 2002), 343

(13)

Kelompok lain yang muncul, yaitu Syi’ah yang mer upakan kubu Islam per tama yang ber beda pendapat dalam per soalan kehalifahan. Kelompok Syiah memiliki keyakinan t er hadap Ali dan putr a-putr anya yang di klaim sebagai imam sejati.38

E. Kehancur an Bani Umayyah

Setelah sepeninggal Hisyam bin Abdul Malik, kekhalifahan bani umayyah mengalami kelemahan yang pada akhir nya menyebabkan kehancur an dinasti ini. Badr i Yatim menyebutkan ter dapat beber apa faktor yang mejadi sebab r untuhnya kekuasaan dinasti Umayyah, faktor -faktor ter sebut diantar anya:

a. Sistem per gantian kekhalifahan melalui gar is ketur unan adalah suatu yang bar u dalam tr adisi Ar ab, pengatur an per gantian kekhalifahan yang tidak jelas menyebabkan per saingan tidak sehat di kalangan anggota keluar ga istana.

b. Latar belakang ter bentuknya Bani Umayyah yang tidak ter lepas dar i konflik-konflik politik di masa Ali. Sisa-sisa Syi’ah (par a pengikut Ali) dan Khaw ar ij ter us menjadi ger akan oposisi, baik secar a t er buka seper i di aw al dan di akhir maupun secar a ter sembunyi seper ti di masa per tengahan kekuasaan Bani Umayyah. Penumpasan t er hadap ger akan-ger akan ini banyak menyedot kekuatan pemer intah.

c. Ter jadi per tentangan etnis antar suku Ar abia Utar a (Bani Qays) dan Ar abia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam semakin mer uncing. Per selisishan ter sebut mengakibatkan khalifah-khalifah bani Umayyah kesulitan dalam menggalang per satuan dan kesatuan. Di samping itu dologan mawali (non Ar ab) ter utama di Ir ak dan sekitar nya mer asa tidak puas kar ena st atus itu mengambar kan suatu infer ior itas, ditambah keangkuhan bangsa ar ab yang diper lihatkan oleh bani umayyah.

d. Lemahnya pemer intahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan kar ena siskap hidup ber mew ah-mew ahan di lingkungan Istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban ber at kenegar aan t atkala mer eka mew ar isi kekuasaan.

e. Penyebab langsung ter gulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan bar u yang dipelopor i oleh ketur unan al-Abbas ibn Abd

(14)

Muthalib. Ger akan ini mendapat dukungan penuh dar i Bani Hasyim dan gologan Syi’ah dan kaum Maw ali yang mer asa dinomor duakan oleh pemer intahan Bani Umayyah.39

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Isy, Yusuf. 2009. Dinast i Umawiyah. Jakar ta: Pustaka Al-Kausar Hitti, Philip K. 2002. Hist or y of Ar abs ed t er jemah. Jakar ta: Ser ambi. Nur hakim, Moh. 2003. Sejar ah & Per adapan Islam. Malang: UMM Pr ess MunirAmin, Samsul 2009. Sejar ah Per adapan Islam. Jakar ta: AMZAH

Yatim, Badr i. 2000. Sejar ah Per adapan Islam Dir asah Islamiyah II. Jakar ta: Rajaw ali Pr ess

Referensi

Dokumen terkait

Komoditas unggulan utama tanaman hortikultura di Kecamatan Salak, STTU Jehe, STTU Julu, PGGS, Kerajaan, Tinada dan Siempat Rube adalah jeruk sedangkan Kecamatan

kang utama, kang asor kang luhur padha, miwah lakuning nagara, pan kabeh aneng carita, ala becik sira wruha. 12 Yen durung mangarti sira, caritane takokena, ya marang wong

1) Melakukan Instalasi dan Konfigurasi jaringan komunikasi data pada server di dinas dan unit pelayanan teknis kategori 1 dan 2 (ADB Kependudukan Ahli pratama, angka

Aceh Tamiang Nanggroe Aceh Darussalam 1 TKJ_02 Rasaki_I 48 17061452517047 CHANDRA GUNAWAN Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2 Karang Baru Kab.. Aceh Tamiang Nanggroe

Adapun yang disampaikan Muda Wanita Praja Ru’yatilu’lui berbeda dengan yang disampaikan Muda Wanita praja Oktivia, menurut Ru’yatilu’lui apabila ia berkesempatan

Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum -DNDUWD 37 5DMD *UD¿QGR 3HUVDGD halaman

kembali gambar berbasis konten menjadi dua kategori utama yaitu sistem generik dan sistem domain spesifik. Sistem domain spesifik berisi gambar hanya berhubungan erat

mengalami suatu permainan harga atau tidak, kemudian jaminan bahwa kata–kata yang tercantum dalam label kemasan sesuai dengan senyatanya serta jamianan terhadap keselamatan dan