PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY, Tbk
.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN
31 DESEMBER 2017
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1
LAPORAN KEUANGAN INTERIM Laporan Posisi Keuangan
Pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017
Serta Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 dan 2017
Laporan Posisi Keuangan Interim 2
Laporan Laba Rugi Interim dan Penghasilan Komprehensif Lain 4
Laporan Perubahan Ekuitas 5
Laporan Arus Kas 6
2018 2017
Rp Rp
A S E T ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 2d,3,28 46,300,876,400 51,808,282,103
Investasi Jangka Pendek 2f,4 112,753,383,001 106,048,326,155
Piutang usaha 2g,5,28
Pihak Berelasi 29,750,053,185 50,265,172,624
Pihak Ketiga 239,146,580,057 222,376,266,269
Piutang Lain-lain 2g,6 2,497,105,525 1,699,371,432
Persediaan 2h,7 1,214,318,740,867 991,753,212,184
Pajak Dibayar Dimuka 8 45,388,161,196 30,974,694,177
Beban Dibayar Dimuka 2i 8,994,118,853 2,634,873,388
Uang Muka Pembelian 9 105,180,352,518 86,598,587,174
Piutang Pajak 2n,18 135,136,491,932 131,111,690,540
Piutang dari Pihak Berelasi 11,28 17,896,000,000 26,011,000,054
Jumlah Aset Lancar 1,957,361,863,534 1,701,281,476,100
ASET TIDAK LANCAR
Investasi Tersedia untuk Dijual 2e,10 167,040,000 108,864,000 Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp. 1.695.928.599.751 tahun 2018
sebesar Rp. 1.558.894.278.047 tahun 2017 2j,12 669,270,127,510 650,876,636,298
Aset Pajak Tangguhan 2n, 18 23,449,122,030 24,014,820,530
Jumlah Aset Tidak Lancar 692,886,289,540 675,000,320,828
JUMLAH ASET 2,650,248,153,073 2,376,281,796,928
30 Juni 31 Desember
Jumlah Liabilitas Lancar 1,967,406,184,375 1,747,767,173,359
LIABILITAS TIDAK LANCAR
Modal Saham - nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar - 836.000.000 saham dan
Modal ditempatkan dan disetor 616.000.000 saham 20 154,000,000,000 154,000,000,000
Tambahan Modal Disetor 2k, 21 72,324,850,615 72,324,850,615
Komponen Ekuitas Lainnya 2e (41,419,729,790) 10,112,159,127
Saldo laba sudah ditentukan penggunaannya 285,351,334,592 285,351,334,592 Saldo laba belum ditentukan penggunaannya (141,775,871,981) (142,917,791,945)
JUMLAH EKUITAS 328,480,583,436 378,870,552,389
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2,650,248,153,073 2,376,281,796,928
Catatan 2018 2017
Rp Rp
PENDAPATAN 2l,22,28 2,054,069,674,892 1,651,281,850,498
BEBAN POKOK PENDAPATAN 2l,23,28 (1,963,068,297,576) (1,588,987,303,662)
LABA KOTOR 91,001,377,316 62,294,546,836
BEBAN USAHA 2l,24,28
Penjualan (20,306,460,925) (17,552,402,970)
Umum dan Administrasi (34,770,774,659) (24,970,877,833)
Jumlah Beban Usaha (55,077,235,584) (42,523,280,803)
LABA USAHA 35,924,141,732 19,771,266,033
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan Bunga 25 1,965,228,195 3,317,598,582
Beban Bunga dan Keuangan 26 (40,028,286,032) (21,716,957,183)
Kerugian Kurs Mata Uang Asing - Bersih 2c 1,166,709,161 5,532,282,042
Lain-lain - bersih 2,665,281,407 1,624,441,854
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (34,231,067,269) (11,242,634,705)
LABA SEBELUM PAJAK 1,693,074,464 8,528,631,328
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2n,18 (551,154,500) (2,498,494,250)
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN 1,141,919,964 6,030,137,078 Penghasilan Komprehensif Lainnya
Keuntungan investasi yang belum direalisasi 58,176,000 10,080,000
Pajak Penghasilan terkait (14,544,000) (2,520,000)
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (51,575,520,917) (32,551,624,930)
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN (50,389,968,954) (26,513,927,852)
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2o,27 1.85 9.79
Modal Disetor Tambahan Laba (Rugi) belum Selisih Kurs Saldo Laba Jumlah
Modal Disetor direalisasi dari Penjabaran Ekuitas
pemilikan efek
Saldo per 01 Januari 2017 154,000,000,000 50,040,00072,324,850,615 38,369,724,338 138,949,727,108 403,694,342,061
Penghasilan komprehensif - - 13,608,000 (28,321,213,211) 3,483,815,539 (24,823,789,672)
Saldo per 31 Desember 2017 154,000,000,000 63,648,00072,324,850,615 10,048,511,127 142,433,542,647 378,870,552,389
Saldo per 01 Januari 2018 154,000,000,000 63,648,00072,324,850,615 10,048,511,127 142,433,542,647 378,870,552,389
Penghasilan komprehensif - - 43,632,000 (51,575,520,916) 1,141,919,964 (50,389,968,953)
Saldo per 30 Juni 2018 154,000,000,000 107,280,00072,324,850,615 (41,527,009,789) 143,575,462,611 328,480,583,436
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 2,057,814,480,543 1,644,124,842,221
Pembayaran biaya operasi (52,179,759,388) (36,994,387,428)
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (2,647,566,076,068) (1,770,897,483,619)
Kas digunakan untuk operasi (641,931,354,913) (163,767,028,826)
Penerimaan bunga 2,009,776,301 5,315,869,118
Pembayaran bunga dan beban keuangan (41,114,017,476) (21,482,839,114)
Penerimaan pendapatan lain-lain 2,665,281,407 1,600,327,046
Pembayaran pajak (18,039,078,029) (34,144,649,731)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (696,409,392,710) (212,478,321,507)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan (Pembayaran) investasi sementara (6,705,056,846) 79,112,352,911
Perolehan aset tetap (14,769,782,101) (1,576,030,904)
Penerimaan hasil penjualan aset tetap - 430,000,000 Penurunan piutang kepada pihak berelasi 8,115,000,054 45,022,142,102 Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi (13,359,838,893) 122,988,464,109
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan (Pembayaran) hutang kepada pihak berelasi (10,406,757,131) 41,284,636,293
Penambahan hutang bank jangka pendek 656,932,138,475 111,991,773,852
Penambahan (Pembayaran) hutang bank jangka panjang 138,034,636,690 (31,110,806,058) Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 784,560,018,034 122,165,604,087
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 74,790,786,431 32,675,746,689
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 51,808,282,103 46,166,334,726 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (80,298,192,134) (15,385,277,026)
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 46,300,876,400 63,456,804,389
1. U M U M
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2018 adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 11 Desember 1996 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-200/PM/1996 untuk melakukan penawaran umum atas 92.400.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 2 Januari 1997 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Juni 1978 dengan akta notaris No. 157 dari Soetjipto, SH., notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. JA/5/123/8 tanggal 30 Mei 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 5 Januari 1982.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 175 tanggal 30 Juni 2015 dari Bambang Heru Djuwito, S.H. M.H., notaris di Surabaya. Akta notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0952023 tanggal 24 Juli 2015. yang isinya antara lain mengenai persetujuan untuk penyesuaian seluruh anggaran dasar Entitas dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.32/POJK.04/2014 dan No.33/POJK.04/2014.
Perusahaan berdomisili di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur dengan kantor pusat beralamat di Jl. Kembang Jepun No.38-40, Surabaya.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan
b. Penyajian Laporan Keuangan
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
d. Kas dan Setara Kas
1. Aset dan liabilitas dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) 2. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata periode berjalan. 3. Akun ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis. 4. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari komponen ekuitas lainnya pada akun "Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan" dan disajikan sebagai bagian dari komponen ekuitas lainnya pada laporan posisi keuangan (neraca)
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Laporan keuangan ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia .
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang terdiri dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK), peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu BAPEPAM) No. VIII G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP/347/BL/2012.
Mata uang fungsional Entitas adalah dalam US Dollar. Mata uang penyajian dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi akun-akun yang bersangkutan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali arus kas. Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
Entitas menerapkan PSAK No.10 (Revisi 2010) ," Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing". Pembukuan Entitas diselenggarakan dalam Rupiah, sedangkan mata uang fungsionalnya adalah US Dollar.
e. Instrumen keuangan
1.
2.
Perusahaan tidak mempunyai Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. 3. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
4.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut :
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal neraca yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Klasifikasinya termasuk dalam aset tidak lancar kecuali manajemen bermaksud untuk menjual dalam waktu 12 bulan sejak tanggal neraca.
Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan, yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba (rugi) yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Perusahaan mempunyai aset keuangan berupa pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi : kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pada pihak berelasi, beban dibayar dimuka dan uang muka pembelian.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunganya tidak material.
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
f. Investasi Jangka Pendek
g. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
h. Persediaan
i. Beban Dibayar Dimuka
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut :
Adalah deposito berjangka yang jatuh temponya berkisar antara satu bulan sampai dengan enam bulan namun dijaminkan atas utang bank disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrument lindung nilai.
Perusahaan mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi : hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank, hutang sewa pembiayaan.
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus.
Perusahaan tidak mempunnyai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Piutang usaha dan piutang lain-lain dinyatakan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Entitas menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai piutang berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir periode. Piutang dihapus pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
j. Aset Tetap
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah untuk jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.
Inventaris
Aset tetap, kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Bangunan
Entitas telah menerapkan PSAK No.16 "Aset Tetap" (Revisi 2011) sebagaimana ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Entitas telah menetapkan model biaya terhadap pengelolaan aset tetapnya.
Suatu aset ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya sedangkan pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut diakui dalam periode yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
Pendapatan diakui pada saat produk dikirimkan dan risiko serta hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (dasar akrual).
n. Perpajakan
o. Laba per Saham
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
PSAK No. 24(Revisi 2013) memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial imbalan pasca kerja, dimana keuntungan (kerugian) aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Namun entitas tetap memilih menggunakan metode koridor dalam perhitungan liabilitas manfaat karyawan.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas dasar konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak menurut ketentuan perpajakan yang berlaku. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan (neraca) atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak tangguhan kini.
p. Transaksi dengan Pihak Berelasi
q. Sewa
r. Informasi segmen
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), dalam sewa pembiayaan, Entitas mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan (neraca) pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Entitas akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Entitas mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain.
Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7(Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi.”
3. KAS DAN SETARA KAS
4. INVESTASI JANGKA PENDEK
Jangka waktu deposito rata-rata berkisar antara satu bulan sampai dengan enam bulan dan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank
b.
Persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia melalui PT Marsh Indonesia terhadap risiko kebakaran PIUTANG LAIN-LAIN
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat resiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
Manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.
Merupakan uang muka pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang dengan rincian sebagai berikut:
Pengukuran nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual ditentukan berdasarkan harga penawaran yang berlaku. Penempatan pada efek dilakukan dengan Pihak Berelasi (catatan 28).
12 ASET TETAP
1 Januari Penambahan Pengurangan / Selisih Kurs 30 Juni
2018 Reklasifikasi Penjabaran 2018
1 Januari Penambahan Pengurangan / Selisih Kurs 31 Desember
1 Januari Penambahan Pengurangan / Selisih Kurs 31 Desember
Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 183.500.000 dan Rp 705.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan, mesin dan peralatan yang sedang dibangun dalam rangka peningkatan kapasitas produksi Perusahaan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2018.
2018 2017
Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan
US Dollar 3,3 % - 6,3 % 3,75 % - 6,3 %
Rupiah - 10 % - 10,4 %
Utang pada The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited merupakan kredit modal kerja dengan fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda, fasilitas Kredit Berdokumen Berjangka yang dibayar atas unjuk (UPAS) , pinjaman impor, dan kredit ekspor sebesar USD 20.000.000, serta fasilitas Treasury yang memberikan fasilitas atas transaksi lindung nilai terhadap ekposur nilai tukar murni hanya melalui transaksi spot, forward dan option sebesar USD 500.000. Kredit ini dijamin dengan deposito sebesar 10% dari nilai L/C yang dibuka.
PT Bank ICBC Indonesia
Utang pada PT Bank ICBC Indonesia, merupakan kredit modal kerja untuk fasilitas L/C impor (Sight/Usance /UPAS/SKBDN/TR) sebesar maksimum USD 5.000.000. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah 10% dari nilai L/C yang dibuka dan fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 28 September 2018.
PT Indonesia Eximbank
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No 11 tanggal 4 Oktober 2017 dan Akta Perubahannya No 73 tanggal 23 Oktober 2017, Utang pada PT Indonesia Eximbank, merupakan kredit modal kerja dengan Fasilitas Omnibus Line (Sight/Usance/UPAS) maksimum kredit sebesar USD 25.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo tanggal 4 Oktober 2018.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Utang pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk, merupakan kredit modal kerja untuk fasilitas Omnibus Trade, yaitu fasilitas L/C (Sight, Usance , UPAS, TR atau SKBDN), dan Pre Shipment Financing dengan perpanjangan terakhir hingga 14 September 2018, dan maksimum kredit sebesar USD 10.000.000 untuk Omnibus Trade dan USD 10.000.000 untuk Pre Shipment Financing. Fasilitas ini dijamin dengan deposito sejumlah 10% dari nilai L/C yang dibuka.
Standard Chartered Bank
16 UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
2018 2017
PT Indal Aluminium Industry, Tbk 194,461,303,770 38,240,060,900
PT Maspion - 91,496,000,000
PT Maspion Investindo - 75,132,000,000
Jumlah 194,461,303,770 204,868,060,900
Tingkat bunga piutang per tahun
Rupiah 10 % 10 % - 10,4 %
17 UTANG JANGKA PANJANG
2018 2017
PT Indonesia Eximbank
Nilai Tercatat 341,147,360,840 203,220,000,000
Dikurangi : biaya perolehan yang belum diamortisasi (687,111,851) (794,387,701)
Nilai Wajar 340,460,248,989 202,425,612,299
Bagian yang jatuh tempo dalam setahun 75,810,556,640 40,644,000,000
Bagian jangka panjang 264,649,692,349 161,781,612,299
Tingkat bunga per tahun selama periode berjalan
US Dollar 3,3 % - 6,3 % 3,75 % - 6,3 %
PT Indonesia Eximbank
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No 11 tanggal 4 Oktober 2017 dan Akta Perubahannya No 73 tanggal 23 Oktober 2017, Utang pada PT Indonesia Eximbank, merupakan kredit pinjaman jangka menengah senilai USD 25.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah 5 tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk 6 bulan masa tenggang). Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap bulan, dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Oktober 2022. Seluruh persediaan di pabrik dijaminkan untuk Pinjaman kepada Eximbank.
Seluruh utang kepada pihak berelasi tersebut merupakan utang yang timbul dari penerimaan pinjaman dana yang tidak ditentukan jadwal pengembaliannya serta tanpa jaminan.
18 PERPAJAKAN
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :
Manfaat (beban) pajak Perusahaan terdiri dari :
Rincian beban dan piutang pajak kini adalah sebagai berikut :
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
19 IMBALAN KERJA KARYAWAN
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003.
Mutasi liabilitas di laporan posisi keuangan (neraca) adalah :
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independent PT Prima Bhaksana Lestari. Asumsi utama yang digunakan dalam penilaian adalah sebagai berikut :
Jumlah Presentase Jumlah
Saham Kepemilikan Modal Disetor
PT Husin Investama 228,511,978 37.10% 57,127,994,500
PT Marindo Investama 93,459,476 15.17% 23,364,869,000
PT Guna Investindo 39,200,000 6.36% 9,800,000,000
PT Prakindo Investama 38,438,704 6.24% 9,609,676,000
PT Mulindo Investama 36,463,704 5.92% 9,115,926,000
PT Maspion 35,068,704 5.69% 8,767,176,000
Alim Markus - Direktur Utama 9,055,000 1.47% 2,263,750,000
Gunardi Go - Komisaris 560,000 0.09% 140,000,000
Welly Muliawan - Direktur 476,800 0.08% 119,200,000
Alim Prakasa - Direktur 228,600 0.04% 57,150,000
Masyarakat lainnya (kurang dari 5 %) 134,537,034 21.84% 33,634,258,500
Jumlah 616,000,000 154,000,000,000
21 TAMBAHAN MODAL DISETOR
2018 2017
Agio saham :
Penawaran perdana - 1997 73,920,000,000 73,920,000,000
Biaya emisi saham (7,481,149,385) (7,481,149,385)
Pengampunan pajak 5,886,000,000 5,886,000,000
Jumlah 72,324,850,615 72,324,850,615
Susunan kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut :
22 PENDAPATAN
Bahan baku yang digunakan 1,842,991,182,900 1,373,148,825,716
Tenaga kerja langsung 37,823,468,254 35,180,765,695
Biaya pabrikasi 206,082,069,945 212,461,731,770
Jumlah beban produksi 2,086,896,721,100 1,620,791,323,181
Persediaan barang dalam proses :
Awal tahun 332,746,851,372 294,823,209,412
Akhir periode (504,886,278,958) (305,130,273,965)
Beban Pokok Produksi 1,914,757,293,514 1,610,484,258,628
Persediaan barang jadi :
Awal tahun 114,775,924,046 61,332,505,810
Akhir periode (185,731,451,804) (86,016,006,292)
Beban Pokok Penjualan Barang Jadi 1,843,801,765,756 1,585,800,758,146
Beban Pokok Penjualan Bahan 119,266,531,820 3,186,545,516
Beban Pokok Penjualan 1,963,068,297,576 1,588,987,303,662
Berikut ini adalah rincian pendapatan bersih yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada periode 2018 dan 2017.
7,60 % dan 10,72 % dari pendapatan bersih masing-masing pada periode 2018 dan 2017 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 28).
2018 2017
25 PENDAPATAN BUNGA
2018 2017
Piutang pada Pihak Berelasi 1,003,157,882 3,117,746,111
Deposito dan jasa giro 962,070,313 199,852,471
Jumlah 1,965,228,195 3,317,598,582
26 BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
2018 2017
Beban bunga dari hutang :
Bank 30,184,688,795 18,993,034,516
Pihak Berelasi 9,301,663,945 589,971,200
Jumlah 39,486,352,740 19,583,005,716
Administrasi dan Provisi Bank 541,933,293 2,133,951,468
Jumlah 40,028,286,032 21,716,957,183
27 LABA PER SAHAM DASAR
2018 2017
28 SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usahanya Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi yang meliputi, antara lain :
7,60 % dan 10,72 % dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada periode 2018 dan 2017 merupakan penjualan kepada pihak yang berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha yang meliputi 1,12 % dan 2,12 % dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017.
Perusahaan yang pemegang saham / pengurus / manajemennya sebagian atau seluruhnya sama dengan Perusahaan :
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Rincian penjualan kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut :
2018 2017
PT Anekakabel Ciptaguna 5,070,879,363 6,480,188,574
PT Maspion 4,337,546,710 5,480,943,910
Chin Fung Trading Co, Ltd - 86,818,404,200 Jumlah - 9,408,426,073 98,779,536,684
c.
d.
29 INFORMASI SEGMEN USAHA
Perusahaan beroperasi di Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia.
Berikut ini adalah jumlah pendapatan bersih berdasarkan pasar geografis :
2018 2017
Amerika 1,425,722,291,316 1,066,866,061,538
Indonesia 353,090,095,947 386,872,213,189
Asia 253,772,475,015 133,838,006,071
Eropa 13,227,201,329 53,741,502,398
Afrika 4,938,338,736 6,152,459,750
Australia 3,319,272,549 3,811,607,553
Jumlah 2,054,069,674,892 1,651,281,850,498
Pendapatan berdasarkan jenis produk
2018 2017
Aluminium Sheet 1,678,935,274,137 1,430,721,125,626
Aluminium Foil 375,134,400,755 220,560,724,872
Jumlah 2,054,069,674,892 1,651,281,850,498
Rincian pembelian dari pihak berelasi adalah sebagai berikut :
Perusahaan juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang telah diungkap pada Catatan 3 dan 10
Segmen Geografis
30 NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
Berikut ini tabel dari aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 30 Juni 2018
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 46,300,876,400 46,300,876,400
Investasi jangka pendek 112,753,383,001 112,753,383,001
Piutang usaha 268,896,633,242 268,896,633,242
Piutang lain-lain 2,497,105,525 2,497,105,525
Uang muka pembelian 105,180,352,518 105,180,352,518
Beban dibayar di muka 8,994,118,853 8,994,118,853
Piutang dari pihak berelasi 17,896,000,000 17,896,000,000
Investasi tersedia dijual 167,040,000 167,040,000
Jumlah 562,685,509,539 562,685,509,539
Liabilitas Keuangan
Utang usaha 527,120,298,596 527,120,298,596
Utang lain-lain 729,982,865 729,982,865
Beban yang masih harus dibayar 11,932,460,104 11,932,460,104
Utang kepada pihak berelasi 194,461,303,770 194,461,303,770
Pinjaman bank jangka pendek 340,460,248,989 340,460,248,989
Jumlah 1,074,704,294,324 1,074,704,294,324
31 MANAJEMEN RISIKO DAN PENGELOLAAN MODAL
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah di mana salah satu pihak atas instrument keuangan gagal memenuhi liabilitasnya dan mengakibatkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Instrumen keuangan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha, piutang lain-lain.
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank yang berpredikat baik yang dipilih dan kebijakan Perusahaan tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu saja.
b. Risiko Mata Uang
c. Risiko Suku Bunga
d. Pengelolaan Modal
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrument keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Fluktuasi mata uang merupakan risiko bagi Perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor impor.
Meskipun Perusahaan melakukan transaksi pembelian impor bahan baku dan bahan pembantu, secara riil, tidak berdampak signifikan. Penjualan Perusahaan adalah pasar luar negeri, serta penetapan harga untuk pasar local juga berbasis mata uang yang sama dengan pembelian impor. Perusahaan tetap melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus.
Perusahaan melakukan transaksi dalam mata uang asing, antara lain transaksi penjualan, pembelian dan pinjaman. Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama Dollar Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing.
Penguatan atau pelemahan mata uang asing akan berpengaruh terhadap laba rugi. Analisis mengasumsikan bahwa seluruh variable lain, khususnya suku bunga, tetap tidak berubah dan mengabaikan dampak atas perkiraan penjualan dan pembelian.
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrument keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memiliki risiko suku bunga atas pinjaman kepada bank.
Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalkan dampak pergerakan suku bunga.
Tujuan pengelolaan modal adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Perusahaan diwajibkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu.
Sesuai Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, agar mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar sebagai dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Perusahaan telah memenuhi persyaratan permodalan tersebut.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Penyesuaian akan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan atau proses selama periode yang berakhir 30 Juni 2018.
32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Keterangan Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen
Asing USD Asing USD
Aset (Liabilitas ) Netto (2,378,082) (11,132,676)