• Tidak ada hasil yang ditemukan

Zakat, Jiriaharajh Meiza86 | Dua makna hidup " Bersyukur dan Berusaha" zakat jiriah karajh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Zakat, Jiriaharajh Meiza86 | Dua makna hidup " Bersyukur dan Berusaha" zakat jiriah karajh"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ZAKAT, PAJAK, & NEGARA

MAIZA FIKRI, ST, M.M

Universitas Bina Darma Palembang

maizafikri@rocketmail.com

(2)
(3)

1.

Jizyah

2.

Kharaj

3.

Ghanimah

(4)

1. Jizyah

Jizyah adalah pajak yang dipungut oleh negara

Islam dari rakyat nonmuslim yang membuat

perjanjian dengan penguasa Islam, yang dengan

membayar pajak itu mereka mendapat jaminan

perlindungan dari negara yang bersangkutan

Dasar hukum: At Taubah ayat 29

Perangilah orang-orang yang tidak beriman

kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari

kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa

yang telah diharamkan Allah dan RasulNya dan

tidak beragama dengan agama yang benar, (yaitu

orang-orang mereka) yang diberikan Al Kitab

kepada mereka sampai mereka membayar jizyah

dengan patuh sedang mereka dalam keadaan

tunduk.

(5)

Zimmi

dalam

Jizyah

Zimmi

adalah orang nonmuslim yang tidak

memerangi Islam

Yang termasuk

zimmi

dalam pelaksanaan

pembayaran

jizyah

adalah:

▫Hanya golongan

ahl al kitab (golongan

Yahudi di Jarba’ dan Adrus, perbatasan

Suriah, dan Nasrani di Najran, Yaman

Utara, HR Ibnu Jarir at Tabari)

(6)

Pemungutan

Jizyah

Kepada kelompok orang nonmuslim yang

tinggal di luar negara Islam yang

memohon perlindungan dari negara Islam

Kepada orang nonmuslim individu yang

(7)

Cont’d

Pemungutan jizyah berakhir apabila

(8)

2. Kharaj

Kharaj

adalah pajak yang dikenakan atas

tanah yang ditaklukan oleh pasukan Islam

Berasal dari

ganimah

Berubah menjadi

kharaj

pada masa Umar

bin Khattab dengan tidak

membagi-bagikan tanah rampasan perang (tanah

Sawad di Irak) kepada pasukan, tetapi

membiarkan tanah pada pemiliknya

dengan memungut pajak (

kharaj

) untuk

kepentingan umum.

(9)

Bentuk Pembayaran

Kharaj

Pada tanah di wilayah yang penduduknya

telah mengikat janji dengan Islam yaitu

melepaskan hak atas tanah

Tanah tidak dapat dijual

Dibebankan pajak dalam bentuk sewa atas tanah

tsb

Pada tanah di wilayah yang penduduknya

telah mengikat janji dengan Islam yaitu

penguasaan atas tanah tetap dimiliki oleh

pemiliknya semula

Tanah dapat dijual

Kharaj

yang dikenakan berbentuk

jizyah

yang

(10)

Persamaan Jizyah dan Kharaj

Keduanya dibebankan kepada orang

nonmuslim

Keduanya berasal dari rampasan perang

(11)

Perbedaan Jizyah dan Kharaj

Jizyah

Kharaj

Ditetapkan berdasarkan nash al

Qur’an (at Taubah: 29)

Ditetapkan berdasarkan ijtihad

Batas minimal ditetapkan

berdasarkan syara’ (Hadis Muaz

bin Jabal: 1 dinar per tahun ut

setiap orang yg sudah baligh)

Batas maksimal ditetapkan

berdasarkan ijtihad

Batas minimal dan maksimal

ditetapkan berdasarkan ijtihad

Kewajiban membayar

jizyah

gugur

setelah masuk Islam

(12)

Cara Pemungutan

Kharaj

Kharaj Muqaasamah (bagi hasil)

▫ Dipungut setiap kali panen

▫ Porsinya ditetapkan (ijtihad), seperti setengah

atau sepertiga atau 10% dari hasil panen

Kharaj Wazifah (tetap)

▫ Dipungut setelah lewat satu tahun

▫ Besarnya berbeda-beda menurut hasilnya,

seperti:

Kebun kurma, 10 dirham setiap

jarib

(+60 hasta)

Kebun tebu, 6 dirham setiap

jarib

(13)

Faktor Pertimbangan dalam

Membayar

Kharaj

Mutu tanah yang mempengaruhi hasil

panen

Jenis panen

(14)

3. Ganimah

Ganimah adalah harta rampasan perang

yang diperoleh dari musuh Islam melalui

peperangan dan pertempuran yang

pembagiannya diatur oleh agama

Al Anfal ayat 41

Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang

dapat kamu peroleh sebagai rampasan

perang, maka sesungguhnya seperlima

(15)

Bentuk Ganimah

1.

Nafal

adalah harta rampasan perang

yang diberikan oleh imam secara khusus

untuk tentara tertentu sebagai dorongan

kepadanya agar aktif bertempur

2.

Salab

adalah perlengkapan perang yang

berhasil dirampas tentara Islam dari

prajurit musuh yang dibunuhnya

(16)

Tata Cara Pembagian Ganimah

Seperlima bagian untuk Allah swt dan

Rasulullah, kerabat Rasulullah (Bani

Hasyim dan bani Muttalib), anak yatim,

orang miskin, dan ibnu sabil

(17)

4. Bea Cukai dan Pungutan

Pemungutan pajak yang dilakukan oleh

(18)
(19)

Persamaan Zakat dan Pajak

Sifatnya memaksa

kewajiban

(20)

Perbedaan Zakat dan Pajak

Keterangan

Zakat

Pajak

Dasar hukum

Al-Qur’an, hadits, ijtihad

Peraturan

perundang-undangan

Aspek

Religius

Kebijakan ekonomi

Subyek

Hanya orang Islam dg syarat

tertentu

Semua orang dg syarat

tertentu

Penerima

Mustahiq

Semua orang

Sifat

Abadi, universal

Dapat berubah, tidak

universal

(21)

Zakat dan Pajak dalam

Peraturan

Perundang-undangan

UU No. 38 Th. 1999 ttg Pengelolaan Zakat

Pasal 14 ayat (3)

“Zakat yang telah dibayarkan kepada badan amil

zakat atau lembaga amil zakat dikurangkan dari

laba/pendapatan sisa kena pajak dari wajib pajak

yang bersangkutan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.”

UU No. 36 Th. 2008 ttg Perubahan Keempat

Atas UU No. 7 Th. 1983 ttg Pajak Penghasilan

PP 60 Th. 2010 ttg Zakat Atau Sumbangan

(22)

UU No. 36 Thn. 2008

Subjek Pajak

1.

(1) orang pribadi; dan (2) warisan yang

belum terbagi sebagai satu kesatuan

menggantikan yang berhak

2.

badan

(23)

Subjek Pajak (Wilayah)

1.

Subjek pajak dalam negeri adalah:

a. orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang

pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia;

b. badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:

1) pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

2) pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara atau AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah; 3) penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat

atau Pemerintah Daerah; dan

4) pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; dan

(24)

Cont’d

2.

Subjek pajak luar negeri adalah:

a. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di

Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak

lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam

jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang

tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di

Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan

kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia;

b. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di

(25)

Bentuk Usaha Tetap

Bentuk Usaha Tetap adalah bentuk usaha yang

dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat

tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di

Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh

tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan,

dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat

kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau

melakukan kegiatan di Indonesia, yang dapat berupa:

(26)

Bentuk Usaha Tetap

h. ruang untuk promosi dan penjualan;

i. pertambangan dan penggalian sumber alam;

j. wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi;

k. perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan; l. proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;

m. pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain, sepanjang dilakukan lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan;

n. orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas;

o. agen atau pegawai dari perusahan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Indonesia; dan

p. komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang

(27)

Pasal 9 ayat (1) huruf g UU No.

36 Thn. 2008

1)

Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena

Pajak

bagi Wajib Pajak dalam negeri

dan

bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan:

g. harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan,

dan warisan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat (3) huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i

sampai dengan huruf m serta

zakat yang diterima

oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat

yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah atau

sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi

pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang

diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk

atau disahkan oleh pemerintah, yang ketentuannya

diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

(28)

Pasal 4 ayat (3) huruf a dan b

UU No. 36 Thn. 2008

Yang dikecualikan dari objek pajak adalah:

a. 1. bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh

lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

Pemerintah

2. harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur

dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan;

(29)

Pasal 6 ayat (1) huruf i s/d m

UU No. 36 Thn. 2008

Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam

negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan

penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan,

menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk:

i.

sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana

nasional yang ketentuannya diatur dengan Peraturan

Pemerintah;

j.

sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan

yang dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur

dengan Peraturan Pemerintah;

k. biaya pembangunan infrastruktur sosial yang

ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;

l.

sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur

dengan Peraturan Pemerintah; dan

(30)

PP No. 60 Th. 2010

Pasal 1

• (1) Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi:

a. zakat atas penghasilan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak orang

pribadi pemeluk agama Islam dan/atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah; atau

b. sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama selain agama Islam dan/atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama selain agama Islam, yang diakui di Indonesia yang dibayarkan kepada lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah.

• (2) Zakat atau sumbangan keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa uang atau yang disetarakan dengan uang.

Pasal 2

(31)
(32)

Zakat dan Negara

Keuntungan zakat dikelola oleh negara:

▫Muzakki lebih disiplin dalam membayar

zakat

▫Perasaan fakir miskin (mustahiq) lebih

terjaga

(33)

Konsep Pembangunan Menurut

Khurshid Ahmad

Tauhid (Keesaan dan kemahakuasaan

Tuhan)

Rububiyyah (Rencana Allah untuk

menyuburkan, memelihara, dan

mengarahkan setiap sesuatu kepada

kesempurnaannya)

Khilafa (Peranan manusia sebagai khalifat

Allah di dunia)

(34)

Kesimpulan

Negara memiliki peran yang sangat besar

dalam pengelolaan zakat karena sifatnya

yang tidak sementara, tetapi untuk

menimbulkan keberlanjutan

(35)

Referensi

Dokumen terkait

DISIPLIN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR (BANK JATIM) KANTOR PUSAT SURABAYA.. Tujuan dari

Sedangkan varians dikatakan tidak menguntungkan ( unfavorable ) jika biaya aktualnya lebih besar daripada biaya standar. Peneliti hanya akan menganalisis biaya produksi

Sigar dan Elim (2014) menyatakan bahwa dalam pusat pertanggung jawaban dilakukan pemisahaan biaya, yaitu biaya terkendali dan biaya tidak terkendali yang dilakukan

% tersusunnya struktur kelembagaan (organisasi dan tata kerja) yang proporsional, efektif dan efisien 10. Tersedianya sistem rekruitmen yang transparan 11..

Tinjauan mengenai sifat bahan ini dikarenakana dalam setiap kali proses belajar mengajar berlangsung ada di antara anak didik, sehingga kurang mampu memproses (mengolah)

Dengan menghubungkan mobile phone/modem sebagai penghubung servis SMS Gateway dengan komputer, software servis SMS Gateway, program autorespond dan komputer maka siswa

DSSC berbasis nanorod ZnO tanpa doping menghasilkan efisiensi sebesar 0,150%, sedangkan DSSC berbasis nanorod ZnO yang di-doping aluminium 2% menghasilkan

BAB III : PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN. Dalam bab ini, diuraikan mengenai aktiva tetap,