Metabolisme
Mineral Mikro Besi
(Fe)
Oleh:
Metabolism
e Besi (Fe)
Besi
fungsional
besi yang membentuk senyawa yang berfungsi
Besi
transport
besi transportasi yaitu transferin, besi yang
berikatan dengan protein tertentu untuk
Besi
cadangan
besi cadangan yaitu feritin dan hemosiderin,
Metabolism
e besi (Fe)
Untuk dapat berfungsi bagi tubuh manusia,
Metabolism
e besi (Fe)
Transferin merupakan protein pembawa yang
mengangkut besi plasma dan cairan ekstraseluler untuk memenuhi kebutuhan tubuh
Reseptor transferin adalah suatu glycoprotein yang terletak pada membran sel, berperan mengikat
transferin-besi komplek dan selanjutnya diinternalisasi ke dalam vesikel untuk melepaskan besi ke intraseluler
Kompleks transferin-reseptor transferin selanjutnya kembali ke dinding sel, dan apotransferin dibebaskan ke
dalam plasma.
Struktur
protein
transport
(Beutler
at
Penjelasan
gambar
Bagian A adalah struktur apotransferin. Secara
skematik struktur apotransferin terdiri atas cincin polipeptida yang terbagi dalam dua lobus, masing-masing berbentuk elip dan mengandung single
iron-binding site yang ditampilkan dengan sebuah tanda
titik. Setiap lobus disusun dengan dua domain yang berbeda, diberi label I dan II. Selain itu dikenal juga adanya dua lobus yaitu lobus N-terminal dan
C-terminal.
Bagian B adalah reseptor transferin. Skema di atas
menampilkan reseptor transferin di atas permukaan sel. Transferin reseptor merupakan dimer
glikoprotein transmembran terdiri atas dua subunit yang identik dihubungkan dengan ikatan disulfide. Transferin reseptor bersifat ampipatik dengan ekor sitoplasmik hidrofilik yang kecil dan domain
Mekanisme
Ambilan besi
sel melalui
transferrin-
transferrin
reseptor terjadi
melalui proses
endositosis
alur utama
peran
transferin,
reseptor
transferin dan
feritin dalam
penyimpanan
dan
Suplai besi
seluler dan
penyimpan
an (Beutler
Penjelasan
gambar
Gambar tersebut menunjukkan distribusi besi ke sel secara
skematik yang dimulai dengan terikatnya satu atau dua molekul transferin mono atau diferik pada reseptor transferin dan proses ini tergantung energi dan suhu serta selesai dalam waktu 2-3 menit. Pada pH plasma netral, kompleks transferin-besi jauh lebih stabil dengan mengikatkan transferin pada reseptor transferin baik untuk transferin monoferik maupun diferik. Efisiensi dari distribusi besi ke sel tergantung pada jumlah transferin plasma mono dan diferik yang ada. Pada keadaan
erytropoesis normal dan saturasi transferin normal yaitu sekitar 33%, afinitas tertinggi dari reseptor untuk transferin diferik
Penjelasan
gambar
Peranan Reseptor Tranferin dalam Melepaskan Besi dari
Transferin di dalam Endosome
Reseptor transferin memainkan peran penting dalam pelepasan
besi dari kedua transferrin pada saat endosom berada dalam pH
asam (Beutler at al, 2000). Pada saat pH 5,6, besi akan terlepas dari sisi N-terminal transferin. Hal ini berbeda dengan yang
terjadi pada sel eritroid, dimana besi telepas dari kedua sisi
transferin dalam waktu 2-3 menit. Tampaknya interaksi antara
reseptor transferin dengan transferin mempengaruhi pelepasan
besi. Pada pH 5,6, besi dilepaskan dari transferrin monoferik dan
bentuk N-terminal (FeNTf) 3 kali lebih cepat daripada C-terminal
(FeCTf). Ikatan dengan reseptor transferin sedikit mempengaruhi
pelepasan FeN Tf namun terjadi peningkatan pada sisi C-terminal.
Ikatan reseptor transferin pada pH 5,6 mengubah kedua sisi
transferin yang mengikat besi dimana besi pada lobus N-terminal
bersifat stabil, tidak pada sisi C-terminal. Reseptor transferin
yang terikat transferin dalam endosomal mempengaruhi jumlah
besi yang dilepaskan dari transferin dalam sel eritroid, selain itu juga meminimalkan perbedaan antara sisi C-terminal dan
Transport
Besi
Melewati
Membran
Endosom
melalui
Nramp2
Setelah dilepaskan, besi harus ditransportasikan melewati
membran endosomal. Pergerakan besi keluar endosom dan
Mekanisme
Keasaman dalam endosom
meningkatkan afinitas apotransferrin
terhadap reseptor transferin sehingga menghasilkan
kompleks
apotransferin-
reseptor transferin dan selanjutnya di hantarkan ke
permukaan sel endosom
Paparan dengan
pH plasma
terlepas dari
membran
endosom
•
Hal ini
memungkinkan
apotransferin
dan reseptor
transferin bisa
digunakan
Pengaturan,
Penyimpana
n dan
Ambilan
Besi Seluler
Penurunan besi intraseluler
menyebabkan peningkatan
proporsi tingginya afinitas IRP.
Peningkatan IRP-IRE
meningkatkan produksi reseptor
transferin tapi menurunkan
feritin.
Meningkatnya besi intrasel menyebabkan terangkainya 4Fe-4S dengan kehilangan aktivitas binding IRP-1 dan untuk IRP-2 akan menyebabkan proteolisis yang spesifik.
Sedikit IRP yang terikat IRE akan menurunkan produksi reseptor
transferin dan meningkatkan produksi ferritin.
Keseimbangan dan efek berlawanan ini
mengubah ambilan besi dan penyimpanannya oleh IRP dalam rangka mempertahankan
Siklus Besi
dalam
Tubuh
Besi diet yang diserap usus kemudian diikat oleh transferin plasma Besi diet yang diserap
usus kemudian diikat oleh transferin plasma
menjadi hemoglobin di dalam erithrosit
disirkulasi yang nantinya akan dikatabollisme oleh makrofag dalam sumsum
tulang, limpa dan hati. menjadi hemoglobin di
dalam erithrosit
disirkulasi yang nantinya akan dikatabollisme oleh makrofag dalam sumsum
tulang, limpa dan hati.
Besi kemudian dilepaskan dari hemoglobin dan kembali ke transferin
plasma.
Besi kemudian dilepaskan dari hemoglobin dan kembali ke transferin
plasma.
Beberapa dari besi dalam erythroid sumsum tulang
sekitar 7 mg Fe/ hari dikatabolisme langsung
oleh makrofag
Beberapa dari besi dalam erythroid sumsum tulang
sekitar 7 mg Fe/ hari dikatabolisme langsung
oleh makrofag
karena fagositosis pada prekursor erythroid yang terganggu atau perpindahan
dari feritin erytrosit menyebabkan makrofag
mengembalikan besi ke transferin plasma ± 22 mg
Fe/hari.
karena fagositosis pada prekursor erythroid yang terganggu atau perpindahan
dari feritin erytrosit menyebabkan makrofag
mengembalikan besi ke transferin plasma ± 22 mg
Fe/hari.
Hb yang masuk ke plasma melalui enukleasi normoblas atau hemolisis intravaskuler.
Selanjutnya akan terikat dengan haptoglobin/ hemopexin dan dihantarkan
ke hepatosit
Hb yang masuk ke plasma melalui enukleasi normoblas atau hemolisis intravaskuler.
Selanjutnya akan terikat dengan haptoglobin/ hemopexin dan dihantarkan
Keseimbang
an Besi
dalam
Tubuh
Keseimbangan besi ditentukan oleh perbedaan antara asupan besi dan keluaran besi dari
tubuh
Besi yang diserap usus atau dikeluarkan setiap hari berkisar antara 1-2 mg.
Absorpsi dipengaruhi oleh
keseimbangan antara inhibitor seperti
phytate, tanat, fosfat dan
ditingkatkan oleh asam amino dan
asam askorbat.
Regulasi mokusal dari absorpsi besi dilakukan
melalui langkah berikut ini yaitu:
(1)
mukosa mengambil besi yang melewati vili dan
membran,
(2)
retensi besi dalam mukosa,
Absorbsi
Besi
fase
luminal,
fase
mukosal
fase sistemik atau korporealAbsorbsi
Besi
FASE
LUMINAL
Pada fase luminal
ikatan besi dari
bahan makanan
dilepaskan atau
dirubah menjadi
bentuk terlarut dan
terionisasi.
Kemudian besi
dalam bentuk feri
(Fe3+) direduksi
menjadi bentuk fero
(Fe2+)
Absorbsi
Besi
FASE
MUKOSAL
Pada fase mukosal besi diserap secara aktif
melalui reseptor. Pada fase mukosal besi
diserap secara aktif melalui reseptor.
Jika dosis terlalu besar besi akan masuk secara
difusi pasif. Jika dosis terlalu besar besi akan masuk secara
difusi pasif.
Dalam sel enterosit besi akan diikat oleh suatu karier protein spesifik dan
ditransfer melalui sel ke kapiler atau disimpan
dalam bentuk feritin dalam enterosit Dalam sel enterosit besi
akan diikat oleh suatu karier protein spesifik dan
ditransfer melalui sel ke kapiler atau disimpan
dalam bentuk feritin dalam enterosit kemudian dibuang
bersamaan dengan deskuamasi epitel usus.
kemudian dibuang bersamaan dengan deskuamasi epitel usus.
Susunan karier protein ini belum diketahui dengan pasti. Ada yang menduga
sebagai suatu transferin like protein
Susunan karier protein ini belum diketahui dengan pasti. Ada yang menduga
Absorbsi
besi yang masuk ke plasma diikat oleh apotransferin menjadi
transferin dan diedarkan ke seluruh tubuh terutama ke sel
eritroblast dalam sumsum tulang besi yang masuk ke
plasma diikat oleh apotransferin menjadi
transferin dan diedarkan ke seluruh tubuh terutama ke sel
eritroblast dalam sumsum tulang
Semua sel mempunyai reseptor transferin pada permukaannya. Semua sel mempunyai
reseptor transferin pada permukaannya.
Transferin ditangkap oleh reseptor ini dan kemudian melalui proses pinositosis (endositosis) masuk
dalam vesikel (endosome) dalam sel.
Transferin ditangkap oleh reseptor ini dan kemudian melalui proses pinositosis (endositosis) masuk
dalam vesikel (endosome) dalam sel. Akibat penurunan pH,
besi, transferin dan reseptor akan terlepas
dari ikatannya.
Akibat penurunan pH, besi, transferin dan reseptor akan terlepas
dari ikatannya.
. Besi akan dipakai oleh sel sedangkan reseptor dan transferin
dikeluarkan dan dipakai ulang. . Besi akan dipakai oleh sel sedangkan reseptor dan transferin
dikeluarkan dan dipakai ulang.
Susunan karier protein ini belum diketahui dengan pasti. Ada yang menduga
sebagai suatu transferin like protein
Susunan karier protein ini belum diketahui dengan pasti. Ada yang menduga
Gangguan
Metabolism
e Besi
Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang
paling parah, yang ditandai oleh penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun
Patogenesis anemia defisiensi besi diawali dengan adanya
perdarahan menahun.
Apabila kekurangan besi berlanjut terus maka penyediaan besi
untuk eritropoesis berkurang sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit (iron deficient erythropoiesis)
Selanjutnya muncul anemia hipokromik mikrositer yang disebut