TUGAS ILMU GIZI DASAR
MINERAL MIKRO
Pembimbing:Rizki Nurmalya Kardina, S.Gz., M.kes
Oleh:
Dita Erlinda Purwasih (2330016046)
Titik indrawati (2330016047)
Mayya Kholidah (2330016048)
Balqis Sirojul Ummah (2330016049)
Rizky Nur Aisyah (2330016050)
Dwi Wahyu Puspitasari (2330016051)
S1 GIZI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATU ULAMA
A. PENGERTIAN MINERAL MIKRO
Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan kurang dari 100 mg/hari. Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil didalam tubuh, namun mempunyai peranan essensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi. Yang termasuk dalam mineral mikro antara lain : Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium (J), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Krom (Cr), Selenium (Se), Molibden (Mo), Fluor (F), Kobal (Co).
B. JENISMINERAL MIKRO 1. Besi (Fe)
Besi adalah Mineral mikro adalah mineral yang banyak terdapat dalam tubuh Manusia dan hewan, sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia biasa. Besi mempunyai fungsi essensial didalam tubuh sebagai alat angkutoksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron didalam sel dan sebagai reaksi enzim didalam jaringan tubuh.
a) Absorpsi dan Metabolisme
Penyerapan zat besi terjadi dalam lambung dan usus bagian atas yang masih bersuasana asam, banyaknya zat besi dalam makanan yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh tergantung pada tingkat absorbsinya. Tingkat absorbsi zat besi dapat dipengaruhi oleh pola menu makanan atau jenis makanan yang menjadi; sumber zat besi. Misalnya zat besi yang berasal dari; bahan makanan hewani dapat diabsorbsi sebanyak 20 -30% sedangkan zat besi yang berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan hanya sekitar 5%.
phytat, asam folat, kalsium dam serat dalam bahan makanan, zat-zat gizi ini dengan zat besi membentuk senyawa yang tidak larut dalam air, sehingga sulit untuk diabsorpsi.
Dalam studi penelitian pada manusia, penyerapan zat besi-hem maupun non-hem di hambat oleh suplemen kalsium dan produk Susu. Efeknya tergantung pada komsumsi yang secara simultan antara Ca dan Fe di dalam lumen usus kecil bagian atas dan hal ini juga terjadi ketika Ca dan Fe diberikan dalam keadaan puasa.
b) Fungsi Besi
Komponen hemoglobin dan mioglobin berperan dalam transfer oksigen, diperlukan untuk penggunaan energi sebagai bagian kegiatan metabolisme sel dan sistem kekebalan.
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan besi yang dianjurkan
Golongan umur
AKB*
Sumber: Widyakarya Naional Pangan dan Gizi, 2004 *Angka Kecukupan Besi
d) Bahan Makanan yang Mengandung Besi ( Fe)
Kandungan besi beberapa makanan (mg/100 gram)
Bahanmakanan Nilai Fe
Bahan makanan Nil ai Fe Kedelai Murni
Kacang Hijau Kacang Merah Kelapa Tua, Daging Udang Segar Sumber: Daftar komposisi bahan makanan, Depkes 1979 e) Penyakit
Akibat kekurangan Besi (Fe)
Kekurangan besi pada imimnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh dan gangguan penyembuhan luka. Disamping itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak-anak kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar.
Akibat kelebihan Besi (Fe)
adalah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala, mengigau, dan pingsan. 2. Seng (Zn)
Seng essensial untuk kehidupan telah diketahui sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng yang tersebar dihampir semua sel. Sebagaian besar yang berada didalam hati, pankreas, ginjal. Otot, dan tulang. Jaringan yang banyak mengandung sel adalah bagian-bagian mata, kalenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku .Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion intraseluler. Seng di dalam plasma hanya merupakan 0,1% dari seluruh seng didalam tubuh yang mempunyai masa pergantian yang cepat.
a) Absorpsi dan metabolisme Seng (Zn)
Absorpsidan metabolisme seng menyerupai absorpsi dan metabolisme besi. Absorpsi membutuhkan alat angkut dan terjadi di bagian atas usus halus (duodenum). Seng diangkut oleh albumin dan transferin masuk ke aliran darah dan dibawa ke hati. Kelebihan senh disimpan dalam hati dalam bentuk metalotionein. Lainnya dibawa ke pankreas dan jaringan tubuh lain. Di dalam pankreaa seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yang pada waktu makan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikian saluran cerna menerima seng dari dua sumber, yaitu dari makanan dari cairan pencernaan yang berasal dari pankreas. Sikulasi seng di dalam tubuh dari pankreas ke saluran cerna dan kembali ke pankreas dinamakan sikulasi enteropankreatik.
absorpsi berkurang. Seperti halnya dengan besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang umurnya adalah 2-5 hari. Metalotionein di dalam hati mengikat seng hingga dibutuhkan oleh tubuh. Metalotionein diduga mempunyai peranan dalam mengatur kandungan seng di dalam cairan interselular. Distribusi seng antara cairan ekstraselular, jaringan dan organ dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dan situasi stres. Hati memegang oeranan penting dalam redistribusi ini.
b) Fungsi Seng
Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih dari 200 enzim. Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat. Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa. Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA. Zn berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka. Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma. Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B. Salah satu mineral mikro yang dapat berpengaruh terhadap reproduksi sapi jantan adalah mineral Zink (Zn) dan mineral Selenium (Se).
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan seng yang dianjurkan
Golongan umur
AKS*
(mg) GolonganUnsur AKS*(mg) 0-6 bl
7-11 bl 1-3 th 4-6 th 7-9 th
1,3 7,9 8,3 10,3 11,3
Wanita: 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th
Pria:
Sumber: Widyakarya Naional Pangan dan Gizi, 2004 *Angka Kecukupan Seng
d) Bahan Makanan yang Mengandung seng (Zn)
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, dan telur. Serelia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun mempunyai ketersedian biologik yang rendah .
e) Penyakit
Akibat kekurangan seng
Kekurangan seng dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan, gangguan kematangan seksual, gangguan fungsi kekebalan, gangguan metabolisme, gangguan nafsu makan, penurunan ketajaman indera, memperlambat penyembuhan luka.
Akibat kelebihan seng
Menurunkan absorbsi tembaga, pengaruh terhadap kolesterol, keracunan, muntah-muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, gangguan reproduksi. 3. Iodium (I)
dan Triiodotironin ( T3). Hormon-hormon ini dibutuhkan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan dan manusia.
a) Absorpsi dan sekresi Iodium
Iodium diabsorbsi dalam bentuk iodida. Konsumsi normal sebanyak 100-150 µg/hari. Ekskresidilakukan melalui ginjal dan jumlahnya berkaitan dengan yang dikonsumsi. Dalam bentuk ikatan organikdalam makanan hewani hanya separuh dari yodium yang dikonsumsi dapat diabsorbsi. Di dalam darah, yodium terdapat dalam bentuk bebas ddan terikat protein. Manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg yodium, 70-80% diantaranya berada dalam kelenjar tiroid (Ismail SD, 1993). Di dalam kelenjar ini yodium digunakan untuk mensintesis hormon-hormon triiodotironin (T3) dan tiroksin atau (T4) bila diperlukan. Kelenjar tiroid harus menangkap 60 µg yodium sehari untuk memelihara persediaan tiroksin yang cukup. Penangkapan yodin oleh kelenjar tiroid dilakukan melalui transfor aktif yang dinamakan pompa yodium. Mekanisme ini diatur oleh hormon yang merangsang tiroid (Thyroid Stimulating Hormone/TSH) dan hormon Thyrotropin Releasing Hormonel/ TRH yang dikeluarkan oleh hipotalamus yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari untuk mengatur sekresi tiroid. Hormon tiroksin kemudian di bawa darah ke sel-sel sasaran dan hari, selanjutnya dipecah dan bila diperlukan iodium kembali digunakan.
b) Fungsi Iodium
metabolisme sampai 30%. Kedua hormon tersebut mengatur suhu tubuh, reprodusi, pembentukan sel darah merah, fungsi otot dan syaraf. Yodium berperan pula dalam perubahan karotin menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesin kolesterol darah.
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan iodium yang dianjurkan
Golongan
Sumber: Widyakarya Naional Pangan dan Gizi, 2004 *Angka Kecukupan Iodium
d) Bahan Makanan yang Mengandung Iodium
Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu, makanan laut berupa ikan, udang, dan kerang manis serta rumput laut silpau merupakan sumber iodium yang baik. Didaeah pantai, air dan tanah mengandung banyak iodium sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai mengandung cukup banyak iodium .Sehingga tanaman yang tumbuh di daerah dekat pantai mengandumg banyak iodium. e) Penyakit
Gejala kekurangan iodium adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan berat bayi lahir dalamkeadaan cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah.
Akibat kelebihan Iodium
Suplemen dalam dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti halnya kekurangan iodium. Dalam keadaan berat hal ini dapat menutup jalan pernafasan sehingga menimbulkan sesak nafas.
4. Tembaga (CU)
Tembaga dianggap sebagai zat gizi esensial pada tahun 1928. tembaga melakukan fungsinya didalam tubuh, banyak berinteraksi dengan seng, molibden, belerang, dan vitamin c. Tembaga ada didalam tubuh sebanyak 50-120 mg. Sekitar 40% ada di dalam otot, 15% di dalam hati, 10% di dalam otak, 6% di dalam darah dan selebihnya didalam tulang, ginjal, dan jaring tubuh lainnya. Di dalam plasma, 60% dari tembaga terikan pada seruloplasmin, 30% pada transkuprein dan selebihnya pada albumin dan asam amino.
a) Absorpsi dan Ekskresi Tembaga
seruloplasmin. Tembaga diangkut keseluruh tubuh oleh seruloplasmin dan transkuperin. Tembaga juga dikeluarkan dari hati sebagai bagian dari empedu. Didalam saluran cerna, tembaga dapat diabsorpsi kembali atau dikeluarkan dari tubuh bergantung kebutuhan tubuh. Pengeluaran melalui empedu meningkat bila terdapat kelebihan tembaga dalam tubuh. Sedikit tembaga dikeluarkan melalui urin, keringat dan darah haid. Tembaga dapat diabsorpsi kembali oleh ginjal bila tubuh memebutuhkan. Tembaga yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses.
b) Fungsi Tembaga
Fungsi utama tembaga di dalam tubuh adalah sebagai bagian dari enzim. Tembaga berperan dalam mencegah anemia. Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen dan kulit. c) Angka Kecukupan Gizi
Tembaga karena makanan jarang terjadi, oleh karenaitu AKG untuk tembaga di Indonesia belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah sebanyak 1,5-3,0 mg sehari.
d) Bahan Makanan yang Mengandung Tembaga
Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, serilia dan coklat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pip yang digunakan dan sumber air.
e) Penyakit
Akibat kekurangan tembaga
Kekurangan tembaga jarang terjadi. Kekurangan tembaga dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolism, di samping itu terjadi demineralisasi tulang.
Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga di dalam hati yang dapat menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati. Konsumsi sebanyak 10-15 tembaga sehari dapat menimbulkan muntah-muntah dan diare. Berbagai pendarahan intravascular dapat terjadi, begitupun nekrosis sel-sel hati dan ginjal. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabkan kematian.
5. Mangan (Mn)
Mangan merupakan bagian struktur dan fungsi miktokondria (yang berfungsi dalam proses pelepasan energi). Mangan diperlukan untuk pembukaan tulang rangka dan jaringan pengikat. Mangan juga terdapat sebagai bagian enzim-enzim yang tersangkut dalam sintesis asam lemak dan kolestrol, pembentukkan urea, pelepasan lipida dari hati, metabolisme karbohidrat, dan sintesis mukopolisakarida.
a) Absorpsi dan Ekresi Mangan
Absorsi mangan hingga sekarang belum diketahui dengan pasti. Seperti halnya dengan mineral mikro lainnya, faktor makanan mempengaruhi absorsi mangan. Besi dan kalsium menghambat absorsi mangan. Mangan diangkut oleh protein transmaganin dalam plasma. Setelah di absorsi mangan dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan dikeluarkan dengan feses. Taraf mangan dalam jarinan diatur oleh sekresi selektif melalui empedu.
b) Fungsi Mangan
Bagian dari enzim-enzim penting, membantu dalam banyak proses metabolisme.
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan Mangan yang dianjurkan
Golongan umur
AKM* (mg)
Golongan umur
AKM* (mg)
7-11 bl
Sumber: Widyakarya Naional Pangan dan Gizi, 2004 *Angka Kecukupan Mangan
d) Bahan Makanan yang Mengandung Mangan
Sumber Bahan makanan yang mengandung mangan terdapat pada: Pisang, kuning telur, sayuran berdaun hijau, hati, kacang kedelai, kacang, padi-padian utuh, kopi dan the. e) Penyakit
Akibat kekurangan mangan
Kekurangan mangan belum terlihat pada manusia. Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina. Keturunan dari induk yang menderita kekurangan mangan, menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot. Akibat kelebihan mangan
Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tembaga yang mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai penyakit Parkinson.
6. Krom (Cr)
paling mudah diabsorsi dan paling efektif bila berada dalm bentuk Cr+++. Absorsi krom naik, bila konsumsi rendah dan turun bila knsumsi tinggi.
a) Absorpsi Krom
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorpsi sebanyak 100% hingga 25%. Mekanisme absorpsi belum diketahui dengan pasti. Absorpsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap dalam media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorpsi tetap hingga konsumsi sebanyak 49 ug, setelah itu eksresi melalui urine meningkat. Ekskresi melalui urine meningkat oleh konsumsi gula sederhana yang tinggi, aktivitas berat atau trauma fisik.
Seperti halnya besi, krom krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.
b) Fungsi Krom
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan insulin dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel.
c) Angka Kecukupan Gizi
Kekurangan krom karena makanan yang jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom beum ditentukan Amerika Serikat menetapkan jumlah yang aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa adalah sebanyak 50-200 ug sehari.
d) Bahan Makanan yang Mengandung Krom
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati . Adapun bahan makanan yang mengndung krom yaitu, kijing, daging, keju, minak jagung, padi-padian utuh.
e) Penyakit
Akibat Kekurangan Krom
diabetes, ketidak mampuan menggunakan glukosa secara normal.
Akibat Kelebihan Krom
Kelebihan krom karena makanan belum ditemukan. Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru.
7. Selenium (Se)
Selium merupakan bagian penting enzim glutation peroksidase, yang dapat menghancurkan peroksida yang terbentuk dari hasil oksidasi lemak di dalam tubuh. Selinium terbukti dapat mencegah timbulnya penyakit hati pada tikus yang menderita kekurangan vitamin E. Pada tahun 1973 ditemukan bahwa selenium adalah mineral mikro yang merupakan bagian essensial dari enzim glutation peroksidase. Selenium dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun penting bagi tubuh. Selenium adalah mineral mikro yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase.
a) Absorpsi dan sekresi selenium
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionindan selenosistein. Absorpsi selenium terjdi pada bagian atas usus halus secara aktif, Selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorpsi lebih efisien, bila tubuh dalam keadaan kekuragan selenium. Konsusi tinggi menyebabkan peningkatan sekresi melalui urine.
b) Fungsi Selenium
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan selenium yang dianjurkan
Golongan
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. 2004 *Angka kecukupan selenium
d) Bahan Makanan yang Mengandung Selenium
Sumber utama selenium adalah makanan laut, hati, dan ginjal. Dagig dan unggas juga merupakan sumber selenium terbaik . kandungan selenium dalam serelia, biji-bijian, dan kacang-kacangan bergantung pada kondisi tanah tempat tumbuhnya bahan makanan tersebut.
e) Penyakit
Akibat kekurangan Selenium
kematian jaringan dan kegagalan organ. Defisiensi Se terkait erat dengan defisiensi vitamin E. antara lain menyebabkan diatesis eksudatif pada unggas dan penyakit daging putih (white muscle disease) pada domba, dan kemandulan pada sapi perah betina. Akibat kelebihan selenium
Dosis tinggi selenium (> 1 mg sehari) menyebabkan muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta luka pada kulit dan system saraf.
8. Molibden(Mo)
Molibdenumn merupakan bagian dari dua macam enzim. Yaitu satin oksidase dan sulfat oksidase. Didalam tubuh molibden terkonsentrasi di dalam hati, ginjal, kelenjar adrenal, dan sel darah merah.
a.) Absorpsi dan Metabolisme Molibden
Absorpsi molibden sangat efektif (kurang lebih 80%). Molibden dalam jumlah berlebihan menghambat absorpsi. Molibden terdapat dalam jumlah sedikit sekali dalam tubuh, segera diabsorpsi dari saluran cerna, dan diekskresi melalui urine.
b) Fungsi molibden
Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin oksidase, sulfat oksidase, dan aldehid oksidase yang mengkatalis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit.
c) Angka Kecukupan Gizi
Komposisi yang dianggap aman adalah sebayak 75-250 μg sehari untuk orang dewasa dan 15-20 μg sehari untuk anak-anak.
d) Bahan Makanan yang Mengandung molibden
Akibat kekurangan Molibden
Akibat kekurangan molbden karena makanan belum pernah terlihat. Kekurangan molibden pernah terlihat pada pasien yang mendapat makanan parenteral total. Gejalanya adalah mudah tersinggung, pikiran kacau, peningkatan laju pernafasan dan denyut jantung yang dapat berakhir dangan pingsan.
Akibat kelebihan Molibden
Konsumsi berlebihan di hubungkan dengan sindroma mirip penyakit gout, disertai peningkatan nilai molibden, asam urat dan oksidase xantin di dalam darah.
9. Fluor (F)
Fluor merupakan koponen normal dari jaringan terklarifikasi (yang mengalami proses pengapuran). Fluor berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi dan menjag stabilitas tulang dari kehilangan kalsum (misalnya pada wanita yang mengalami menopouse).
a) Absorpsi dan Metabolisme Fluor
Sebagaian flour dari makanan atau miuman diserap oleh lambung dan sebagian lagi oleh usus kecil. Dari 90% F diserap, setengahnya dikeluarkan lagi dan setengah bagian lainnya digunakan sebagai bagian integral tulang dan gigi. Dengan tidak dipengaruhi oleh jumlah yang dikonsumsi, kadar flour dalam darah selalu konstan. Hal ini berkat kemampuan ginjal untuk mengaturnya. Selain dalam darah, F juga terdapat dalam jaringan (lunak), saliva, susu dan darah janin : yang konsentrasinya lebih rendah.
b) Fungsi Flour
tersebut dan membentuk fluoroapatit. Pembentukan fluoroapatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan terhadap kerusakan.
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan flour yang dianjurkan
Golongan
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. 2004 *Angka kecukupan Flour
d) Bahan Makanan yang Mengandung Flour
Makanan sehari-hari mengandung flour, namun sumber utama adalah air minum. Air yang diperoleh melalui Perusahaan Air Minum (PAM) sudah difluorodisasi.
e) Penyakit
Akibat kekurangan Fluor
Kelebihan fluor dapat menyebabkan keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis sangat tinggi atau setelah bertahun-tahun menggunakan suplemon fluor sebanyak 20-80 mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuningan) , mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal dan muntah .
10. Kobal ( Co)
Kobalt (Co) merupakan unsur mineralesensial untuk pertumbuhan hewan, danmerupakan bagian dari molekul vitaminB12 yang berfungsi untuk mencegah timbulnya anemia.
a) Absorpsi dan Ekskresi Kobal
Absorsi kobal terjadi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme absorsi besi meningkat apabila konsumsi besi rendah. Sebanyak 8,5% ekskresi kobal dilakukan melalui urine, selebihnya melalui feses dan keringat.Bahan Makanan yang Mengandung kolbat.
b) Fungsi Kobal
Kobalt merupakan komponen vitamin B12 (kobalamin). Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga berperan dalam fungsi berbagai enzim.
c) Angka Kecukupan gizi
Untuk orang dewasa: 2 mg vitamin B12.
d) Bahan Makanan yang Mengandung Kobal
Makanan sumber vitamni B12 (daging, hati, susu dan hasil olahan susu). Terdapat pada makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit kobal, bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya.
e) Penyakit
Terjadi bila kekuangan vitamin B12. Karena faktor intrinsik, sindroma gangguan absorpsi dan gastrektomi.
Akibat kelebihan kobal Belum diketahui.
C. KESIMPULAN
Mineral mikro mempunyai peran sangat penting dalam kelangsungan hidup kekurangan atau kelebihan mineral mikro esensial menyebabkan penyakit. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh mahluk hidup disamping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat aorganik atau kadar abu.
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian pengendalian komponen cairan tubuh 65%. Untuk pemelihara fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral mikro. Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang memang sangat kecil, tapi sudah mencukupi bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Muchtadi, D. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta
Dwijayanti, L dan N. Santoso. 2013. Ilmu GIzi Menjadi SAngat Mudah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)
Almatsier, S. 2009. Prinsip Ilmu Gizi Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Bahar, Asrul. 2001. Makanan dan gizi. Surabaya: Unesa University Press Andriani, M dan B Wijadmadi.2012.Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
http://pustaka.libtang.pertanian.go.id/publikasi/p327308.pdf
http://kornelizsiki.blogspot.com/2010/06/makalah-ilmu-gizimineral-mikro.html
http://www.arenaterbaru.com/2014/02/mineral-mikro-ilmu-gizi.html http://repository.unib.ac.id/63/1/132JIPI-2006.pdf
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/agripet/article/download/1199/1097
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Nutrire/article/download/1271/116 3