• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar Antena | Dokumen 471 konsep dasar antena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsep Dasar Antena | Dokumen 471 konsep dasar antena"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Dasar Antena

Sistem telekomunikasi radio terdiri dari :

Perangkat transmiter dan receiver

- Transmiter berfungsi membangkitkan sinyal RF.

- Setelah sinyal RF dibangkitkan selanjutnya diradiasikan melalui ruang bebas menuju receiver - Perangkat yang melakukan proses radiasi ini disebut antena.

Definisi antyena : sebuah alat yang bisa memancarkan dan atau menerima gelombang elektromagnetik.

Antena sebagai alat pemancara adalah sebuah tranduser (pengubah), yang digunkan untuk mengubah gelombang tertentu. Di dalam saluran transmisi kabel, menjadi gelombang yang merambat diruang bebas, dan sebagai alat penerima dalam hal ini mengubah gelombang ruang bebas menjadi gelombang tertentu.

Karena antena merupakan perangkat antara media kabel dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai dengan media kabel pencatunya.

Energi RF dikirimkan melalui media udara dalam bentuk medan elektromagnetik. Medan

elektromagnektik tersebut menuju antena penerima, dan selanjutnya menginduksi tegangan pada antena (berupa konduktor) di penerima. Induksi tersebut diteruskan ke penerima dan dikembalikan ke dalam bentun informasi.

Sistem antena terdiri dari 3 bagian utama yaitu :

1. Perangkat kopling

berfungsi untuk mengatasi terjadinya kehilangan daya

2. Feeder

saluran transmisi yang menghubungkan antena dengan kopling

3. Antena (saluran transmisi)

Suatu perangkat untuk mengirim atau menuntun sinyal dari suatu titik ke titik yang lain dengan redaman sekecil mungkin. Contoh saluran transmisi tidak hanya kabel koaksial atau twisted pair tetapi bisa juga berupa pipaatau waveguide.

Fungsi Antena

1. Menyesuaikan ipedansi jalur transmisi dengan ruang bebas (free space).

2. Mengarahkan radiasi pada arah yng dikehendaki dan menekan radiasi pada arah lain.

(2)

- Mempunyai efesiensi pancaran yang baik (di atas 50%)

- Mempunyai impedansi input yang sesuai (mathced) dengan impedansi karakteristik kabel pencatunya (VSWR < 2)

- Dapat meradiasikan dan menerima energi gelombang radio dengan arah dan polarisasi yang sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan

Perancangan Antena

Dalam perancangan suatu antena, beberapa hal yang harus diperhatikan :

- Frekuensi kerja

- Bentuk dan arah radiasi yang diinginkan - Polarisasi yang diinginkan

- Lebar band (bandwidth), dan - Impedasi input yang dimiliki

Dimensi fisik dari antena harus disesuaikan dengan panjang gelombang dimana sisem bekerja. Semakin tinggi frekuensi kerja, maka semakin pendek panjang gelombangnya, sehingga semakin pendek panjang fisik suatu antena.

Area Medan Antena (Antena Field Zones)

- Daerah disekitar antena dapat dibagi menjadi dua daerah, yaitu : 1. Daerah dekat antena yang disebut near field atau Fresnel Zone. 2. Daerah yang jauh dari antena disebut Far Field atau Fraunhofer zone.

batasan antara kedua daerah tersebut dapat dihitung dari : R = 2L2 / lamda (m)...r = 2D2/lamda

dimana :

L,D = panjang antena (m) lamda = panjang gelmobang (m) R=r= jarak antena

Sumber Radiasi (radiasi dari muatan listrik)

- Muatan yang tidak bergerak, tidak akan menghasilkan radiasi

- Begitu juga untuk muatan yang bergerak dengan kecepatan tetap juga tidak dihasilkan radiasi - Kalau kecepatan gerakan muatan berubah untuk setiap waktu maka akan terjadi radiasi - Sedangkan muatan yang bergerak dengan kecepatan tetap tetapi pada kawat yang bengkok

juga akan terjadi radiasi.

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan motivasi belajar dilakukan berdasarkan angket motivasi yang diisi setelah selesai pembelajaran dan dilihat dari lembar observasi yang diisi oleh

Pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan yaitu pajak pertambahan nilai berpengaruh terhadap daya beli konsumen kendaraan bermotor roda empat di Yogyakarta, hal

Dari plot bersama antara data aktual, model fungsi transfer, dan model ARIMA produksi kelapa sawit pada Lampiran 20, diketahui pola data aktual lebih mirip dengan model fungsi

Tepat indikasi berarti obat yang digunakan sesuai dengan indikasi dan diagnosa pasien, artinya keputusan peresepan obat didasarkan indikasi medis yang ditemukan pada pasien

Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan

Distosia bahu adalah suatu kondisi kegawatdaruratan obstetri pada persalinan pervaginam dimana bahu janin gagal lahir secara spontan setelah lahirnya kepala

Untuk itu, dibutuhkan informasi tentang sumber-sumber pembiayaan pendidikan agar    biaya yang ada dapat digunakan secara efisien dan efektif dalam

3.3 Memahami prosedur variasi pola gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui permainan/ olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga tradisional..