Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian dan Teknik Penelitian.
1. Metode Penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan untuk mencari informasi mengenai suatu kejadian pada saat penelitian berlangsung. Penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan secara jelas dan terarah tentang temuan lapangan berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap fenomena alamiah yang terjadi, wawancara dengan personil di lapangan dan studi dokumentasi. Ary, Jacobs, dan Razavieh (1982 : 415) mengemukakan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah untuk melukiskan variabel atau kondisi yang sebenarnya terjadi dalam suatu situasi. Demikian halnya diungkapkan oleh Sugiyono (2012:147) bahwa dalam penelitian deskriptif, analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa beraksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekatan kualitatif dalam penelitian deskriptif adalah suatu pendekatan penelitian yang melihat kondisi nyata pada objek yang diteliti tanpa melakukan intervensi apapun. Sebagaimana dikemukakan Creswell (1998:15) yang mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif, “...is an inquiry process of understanding based on distinc methodological tradision of inquiry that explore a social or human problem.”
Melihat banyaknya jenis penelitian deskriptif, peneliti menentukan jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus. Hal ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu berupaya untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, menganalisa dan memperdiksikan Manajemen System Informasi disekolah Laboratorium UPI. Untuk mengkaji masalah manajemen suatu organisasi maka diperlukan kedalaman kajian yang didasarkan pada pendalaman terhadap informasi yang terjadi, karenanya diperlukan (studi) kasus tertentu yang secara rasional dapat dikaji secara mendalam.
Studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau kah dari keseluruhan personalitas. Maxfield (dalam Moh. Nazir, (1983:66). Penelitian studi kasus bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai objek yang diteliti. (Cohen and Manion, 1994:106; Moh. Nazir, 1983:66; Ary, Jcobs, dan Razaveih, 1984:416).
2. Teknik Penelitian.
Berkaitan dengan pendekatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data maka subjek penelitian biasa berubah-ubah sesuai dengan keperluan pemecahan masalah yang diteliti. Karenanya teknik pengumpulan data terutama menggunakan observasi secara alamiah terhadap
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kejadian di lapangan, selain itu digunakan juga teknik komunikasi langsung berupa wawancara dan studi dokumentasi.
Untuk mendapatkan data berkaitan dengan Manajemen Sistem Informasi di sekolah Laboratorium UPI, peneliti harus masuk dalam kancah penelitian dengan tanpa beban apapun baik bagi para personil di lapangan maupun bagi peneliti sendiri, karenanya peneliti harus menjadi bagian dari organisasi yang bersangkutan. Hal ini mengidentifikasikan bahwa penelitian kualitatif mengharuskan peneliti mampu menjadi instrumen utama dalam mengidentifikasi, mendeskripsikan, menganalisa, dan memprediksi berbagai permasalahan yang terjadi dalam manajemen suatu organiasi.
Di dalam penelitian ini dilakukan tiga teknik utama pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun alat yang digunakan serta sumber data yang menjadi target pada masing-masing teknik tersebut, disajikan pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1.
Alat dan Sumber Data Penelitian.
No. Pertanyaan Penelitian Observasi Wawancara Studi
Dokumentasi Perencanaan
1. Bagaimanakah tahapan
pembuatan perencanaan,
meliputi ; Visi, misi, dan tujuan?
2. Masalah-masalah apa yang
ditemui dalam melakukan
Alat: Pedoman
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perencanaan program
3. Bagaimanakah upaya
pemecahan masalah Informasi yang telah dibuat?
Alat:
2. Masalah-masalah apa yang
ditemui dalam melakukan
3. Bagaimanakah upaya
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
program Sistim Informasi?
1. Bagaimanakah proses
evaluasi program Sistim
2. Masalah-masalah apa yang
ditemui dalam melakukan
3. Bagaimanakah upaya
pemacahan masalah
1. Apakah nilai tambah
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah di Sekolah
LaboratoriumUPI ? Satuan/Unit:
- Pimpinan BPS
2. Masalah-masalah apa yang
ditemui dalam upaya
3. Bagaimanakan upaya untuk
mengatasi masalah dalam
a. Teknik Observasi.
Dengan observasi ini diharapkan dapat memperoleh data yang dibutuhkan secara alami, sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Peneliti melakukan observasi langsung kepada subjek penelitian. Karena itu peneliti mengumpulkan data melalui kontak langsung dengan subjek yang diteliti dimana mereka sehari-hari biasa melakukan kegiatannya.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara dilakukan dengan bahasa verbal melaui kontak langsung wawancara dilakukan dengan cara tidak berstruktur, dimana responden mendapat kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan buah pikiran, pandangan dan perasaannya tanpa diatur oleh peneliti. Setelah peneliti mamperoleh keterangan, peneliti mengadakan wawancara yang pertama mengandung sifat non-directive yaitu menurut pikiran dan perasaan responden, sedangkan yang selanjutnya bersifat directive, yaitu ditinjau dari pandangan peneliti.
c. Studi Dokumen.
Penggalian data di lapangan tidak saja hanya sebatas data menusia/orang, tetapi juga termasuk ke dalamnya data non-manusia berupa dokumen, yang digali dengan studi dokumen.
B. Lokasi dan Partisipan Penelitian.
Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Badan Pengelola Sekolah Laboratotium UPI. Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah Manajemen Sistem Informasi.
Dalam penelitian kualitatif peneliti sangat erat dengan faktor-faktor kontekstual yang diteliti, yang dimaksudkan untuk menjaring sebanyak informasi dari pelbagai macam sumber dan bangunannya. Tujuannya untuk merinci kekhususan yang ada dalam konteks yang unik (Moleong, 2000). Data dan informasi yang diperlukan guna membuat deskripsi dan analisis didapatkan dari responden atau sumber data, yaitu; Manajer Badan Pengelola Sekolah Laboratorium UPI beserta para staff, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru, dan Staf Administrasi.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tanggal 20 Oktober 2003, bertepatan dengan Hari Peringatan Dies Natalis Universitas Pendidikan Indonesia yang ke 49. Terletak didalam Kampus UPI, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Telp 022-2012805. Mengelola dan melaksanakan proses pembelajaran mulai dari TK, SD, SMP dan SMA, berasas religius, serta berprinsip silih asah, silih asih, dan silih asuh.
Ekstrakurikuler yang dikembangkan di Sekolah Laboratorium UPI adalah , Bidang Keilmuan : English Conversation, Bahasa Jepang, TIK, dan Karya Ilmiah Remaja. Bidang Olah Raga : Atletik, Hockey, Basketball, Volleyball, Futsal, Sepakbola, dan Beladiri. Bidang Kesenian : Karawitan, Tari, Angklung, Musikalisasi Puisi, Modern Dance, dan Vocal Group. Bidang Keagamaan: Baca Tulis Al-Qur’an, dan Rohis. Bidang Keterampilan : Dekorasi, Jurnalistik, dan melukis. Wahana lingkungan : Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup.
Prasarana akademik meliputi : (1) Ruang kelas, (2) Laboratorium IPA, komputer, dan bahasa, (3) Perpustakaan, (4) Ruang BP/BK. Prasarana Non Akademis : (1) Ruang kerja guru dan tata usaha, (2) Prasarana penunjang yaitu ruang OSIS dan ruang ekstrakurikuler, lapangan upacara, lapangan olahraga, lahan parkir kendaraan, kantin, (3) Mesjid / mushola.
1. Visi, Misi, dan Tujuan Sekloah Laboratorium UPI.
Visi dari Sekolah Laboratorium-Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia : Sekolah yang memiliki keunggulan akademis, sosial, dan religi, sebagai wahana bagi pengembangan pendidikan dengan lulusan yang mempunyai daya saing tinggi dan berahlak mulia.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. (2) Mengembangkan dan menginplementasikan inovasi pendidikan dalam berbagai bidang studi. (3) Mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya, menguasai bahasa komunikasi nasional maupun internasional serta mampu hidup ditengah tengah masyarakat dimana siswa berada. (4) Mengembangkan teknologi informasi dalam bidang pendidikan.
Tujuan Sekolah Laboratorium-Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia:
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan ilmu, berahlak mulia serta melaksanakan syariat agama yang dianutnya, menjadi warga negara yang domokratis dan bertanggung jawab
b. Membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan mampu hidup di tengah masyarakat.
c. Mengembangkan dan mengimplementasikan model kurikulum, model pembelajaran, model pengembangan bahan ajar, model media pendidikan, model sistem dan alat evaluasi, dan model bimbingan belajaran bagi siswa pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan. d. Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi
segenap peserta didik.
2. Struktur Organisasi Badan Pengelola Sekolah Laboratorium UPI.
Pengurus Badan Pengelola Sekolah Laboratorium UPI terdiri dari : Manajer : Prof. DR. H. As’ari Djohar, M.Pd.
Sekertarsis : Prof. DR. H. Sapriya, M.Ed. Staf Ahli :
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bidang Kesiswaan ; Prof. DR. Tatang Herman, M.Ed. Bidang SDM : DR. Wachyu Sundayana, M.A. Bidang Sarana : DR. Asep Suryana, M.Pd.
Kesekretariatan : Burhanudin A.R., Anita, Rini, S.Pd.
Sumber: BPS Lab. UPI, 2013
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Koordinasi Pengembangan Sekolah Laboratorium dan Kampus Daerah (Bakorbang SLKD)
Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Kurikulum Pendidikan.
T K S D SMP SMA
MANAGER SEKRETARIS
STAF AKHLI SEK LAB KAMPUS
DAERAH
BAKORBANG SLKD REKTOR
PUREK
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kurikulum yang digunakan disekolah Laboratorium-Percontohan Universitas Pendidikan Indinesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia no 22, 23, dan 24 tahun 2006, masing-masing tentang standar isi, standar kompetensi lulusan, dan tentang pelaksanaan Permen Diknas no 22 dan 23. Kurikulum yang digunakan di Sekolah Laboratorium UPI adalah Kurikulum Nasional dan Muatan Lokal yang ditetapkan oleh Sekolah. Untuk memperkuat penguasaan bahan ajar intrakurikler, diberikan jam pelajaran tambahan berupa kegiatan kokurikuler pada beberapa mata pelajaran, yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Baca Tulis Al-Qur’an.
C. Akses ke Lokasi Penelitian.
Untuk mendapatkan data dilapangan secara alamiah, maka peneliti menggunakan berbagai pendekatan sesuai dengan kondisi dan latar alamiah dilapangan. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan formal dan pendekatan informal. Kedua pendekatan tersebut ditempuh dengan tujuan agar mendapatkan data dan informai secara alamiah dari lokasi penelitian yang telah ditemukan.
Pendekatan formal ditempuh oleh peneliti melalui perizinan yang dimulai dari program studi Administrasi Pendidikan, ke SPS UPI, lalu ke Universitas yang dilanjutkan ke Badan Pengelola Sekolah Laboratorium UPI.
D. Penyusunan Pedoman Observasi, Wawancara, dan Studi Dokumentasi.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pedoman observasi, wawancara, dan studi dokumentasi merupakan acuan yang harus dimiliki oleh peneliti dalam melakukan observasi dan wawancara dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi pada kegiatan-kegiatan manajemen yang dilakukan, mulai dari tingkat top manajer, midle manajer, dan lower manajer.
Pedoman observasi yang dirancang memuat tentang karakteristik yang diteliti, waktu, tempat, hal hal yang terjadi, dan catatan catatan khusus berkaitan dengan obyek yang diteliti. Selama penelitian berlangsung, hasil observasi dicatat di dalam catatan lapangan seperti berikut.
Tabel 3.2
Format Catatan Lapangan Hasil Observasi
Sumber Data : Pimpinan BPS Lab UPI. Waktu : ... Tempat : Kantor BPS Lab UPI Tanggal : ...
No. Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna
1. Mekanisme Kerja 2. Hubungan antar Sub /
No. Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna
1. Tugas Staf / Administrasi BPS Lab UPI
2. Tugas Kesekretariatan BPS Lab UPI
Sumber Data : Pimpinan Sekolah Lab UPI. Waktu : ... Tempat : Kantor Kepala Sekolah Tanggal : ...
No. Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna
1. Tugas manajerial Kepala sekolah
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tempat : Ruang Guru Tanggal : ...
No. Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna
1. Tugas profesionalisme guru
Sumber Data : Komite Sekolah Waktu : ... Tempat : Kantor BPS Lab. UPI Tanggal : ...
No. Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna
1. Tugas Komite Sekolah
Sumber Data : Staf Adm. Sekolah Waktu : ... Tempat : Kantor Tata Usaha Tanggal : ...
No. Aspek/Fokus Kajian Deskripsi Makna
1. Tugas Administrasi/ Tata Usaha Sekolah
Observasi atau pengataman menjadi instrumen utama dalam mencari data, selain ditunjang oleh data dari wawancara dan berbagai dokumen melalui studi dokumentasi. Format observasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.
2. Pedoman Wawancara.
Sedangkan wawancara dilakukan kepada setiap partisipan penelitian dengan berpedoman pada paduan wawancara secara garis besar seperti tersaji dalam lampiran. Panduan wawancara ini memuat garis besar dari poin-poin yang akan digali dari lapangan, sedangkan untuk redaksi pertanyaan dan urutan pertanyaan berdasarkan situasi dan kondisi yang ada pada saat peneliti berada di lapangan.
Untuk menjaga pokok-pokok masalah yang dikaji dapat mencakup keseluruhan kebutuhan informasi dalam penelitian, maka hasil wawancara dicatat dalam catatan lapangan seperti berikut.
Tabel 3.3.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Responden : ... Waktu : ... Tempat : ... Tanggal : ...
No. Fokus Pertanyaan Deskripsi Makna
1. Penetapan Visi, Misi dan tujuan atau serangkaian tujuan BPS Lab UPI 2. Pengembangan rencana atau
serangakaian rencana untuk mencapai tujuan
3. Masalah-masalah dalam perencanaan 4. Pemecahan masalah dalam
perencanaan
Aspek kajian : Implementasi Perencanaan
Responden : ... Waktu : ... Tempat : ... Tanggal : ...
No. Fokus Pertanyaan Deskripsi Makna
1. Kepemimpinan Manajer BPS Lab UPI
2. Komunikasi pimpinan dengan staf 3. Supervisi pimpinan
4. Masalah-massalah dalam implementasi rencana
5. Pemecahan masalah yang ditemui dalam implementasi
Aspek kajian : Evaluasi
Responden : ... Waktu : ... Tempat : ... Tanggal : ...
No. Fokus Pertanyaan Deskripsi Makna
1. Proses evaluasi oleh pihak manajemen
2. Penggunaan hasil evaluasi 3. Masalah-masalah dalam proses
evaluasi
4. Pemecahan masalah dalam proses evaluasi
5. Proses pengendalian pihak manajemen terhadap personil 6. Instrumen yang digunakan untuk
pengendalian manajemen
7. Masalah-masalah dalam pengendalian manajemen
8. Pemecahan masalah pengendalian manajemen
Aspek kajian : Produktivitas
Responden : ... Waktu : ... Tempat : ... Tanggal : ...
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Analisis Lingkungan Internal 2. Analisis Lingkungan Ekaternal
3. Studi Dokumentasi.
Penyusunan pedoman studi dokumentasi dilakukan untuk menitir dokumen-dokumen yang dianggap memiliki relevansi dengan aspek-aspek kajian dalam penelitian. Dalam studi dokumentasi ini, format yang dipersiapkan sebagai panduan menyitir dokumen seperti tersaji pada tabel berikut.
Tabel 3.4.
Format Catatan Lapangan Studi Dokumentasi.
Jenis : Dokumen resmi BPS
Waktu : ... Tempat : ... Tanggal : ...
No. Aspek Kajian Deskripsi Makna
1. Penetapan Visi, Misi dan tujuan atau serangkaian tujuan BPS Lab UPI
Jenis : Dokumen resmi BPS
No. Aspek Kajian Deskripsi Makna
1. Implementasi perencanaan program Sistem Informasi yang telah dibuat
Jenis : Dokumen resmi BPS
RKS/RKAS Lab. UPI Waktu : ... Tempat : ... Tanggal : ...
No. Aspek Kajian Deskripsi Makna
1. Proses evaluasi program Sistem Informasi yang dilakukan oleh Sekolah Laboratorium UPI
Jenis : Dokumen resmi BPS
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tanggal : ...
No. Aspek Kajian Deskripsi Makna
1. Nilai tambah Manajemen Sistem Informasi, dalam upaya meningkatkan produktifitas sekolah di Sekolah LaboratoriumUPI
E. Prosedur Validitas dan Reliabilitas Data.
Kebermaknaan data yang didapat melalui penelitian kualitatif akan tergantung pada validitas dan reabilitas data yang didapatkan. Nasution (1988) menyebutkan 4 hal yang harus diperhatikan untuk kebermaknaan data dan informasi yang didapatkan di lapangan, yaitu : (1) kredibilitas (validitas internal), (2) transferbilitas (validitas eksternal), (3) dependabilitas (reliabilitas), dan (4) konfirmabilitas (objektivitas).
1. Kredibilitas ( Validitas Internal ).
Validitas internal merupakan gambaran kesesuaian antara konsep peneliti dengan konsep yang ada pada partisipan. Untuk mencapai hal tersebut, maka peneliti mencoba melakukan hal-hal berikut :
a. Triangulasi, yaitu pengecekan kebenaran data dengan mambandingkan data yang didapatkan dari sumber data lainnya.
b. Pembicaraan dengan kolega, yaitu pembahasan berbagai temuan dengan berbagai pihak yang tidak terkait dengan penelitian secara langsung. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan berbagai saran dan kritik serta untuk penajaman berbagai pertanyaan penelitian.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Membercheck, yaitu konfirmasi yang dilakukan dengan para narasumber manakala wawancara selesai, sehingga apabila ada kesalahan dapat diperbaiki atau apabila ada kekurangan bisa ditambah.
2. Transferabilitas ( Validitas Eksternal ).
Validitas eksternal yaitu sampai sejauh manakah hasil penelitian dapat digunakan untuk kasus yang lain. Hal ini berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian. Untuk penelitian kualitatif, generalisasi hasil penelitian diserahkan pada pemakai atau sampai manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam konteks dan situasi tertentu.
3. Defendabilitas ( Reliabilitas ).
Reliabilitas merupakan hal yang sama dalam penelitian kualitatif, yakni konsistensi suatu hasil penelitian. Untuk mendapatkan reliabilitas dan obyektifitas dalam penelitian kualitatif merupakan suatu hal yang sulit dilakukan. Hasil penelitian akan mungkin berbeda pada lokasi penelitian yang berbeda, sehingga obyektifitas pengukuran dan reliabilitas/ konsistensi hasil penelitian sulit untuk dilakukan.
Untuk itu, maka peneliti berusaha melakukan pemeriksaan berbagai informasi dan data yang ditemui di lapangan, sehingga didapatkan keyakinan bahwa informasi dan data yang didapatkan merupakan gambaran lapangan yang orisinil / sebenarnya.
4. Konfirmabilitas ( Obyektivitas ).
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
naturalistik kebenaran itu value-bound terkait pada nilai untuk menghindari konotasi yang tidak tepat, maka paradigma naturalistic tidak menggunakan istilah – istilah obyektif – subyektif, melainkan menggunkan istilah konfirmabilitas, kepastian (Muhajir 1996:129).
F. Langkah - langkah Pengumpulan Data.
Penelitian merupkan serangkaian kegiatan yang dilakukan berproses melalui berbagai langkah. Langkah-langkah yang ditempuh penelitian ini terdiri dari : (1) Pra-lapangan (2) Pekerjaan lapangan (3) Analisis data (4) Penulisan Laporan. (Moleong, 2000).
1. Tahap Pra-Lapangan.
Tahapan dalam pra-lapangan terdiri dari : (a) menyusun rancangan penelitian. (b) memilih lapangan penelitian (c) mengurus perizinan (d) menjajaki dan menilai keadaan lapangan (e) memilih dan memanfaatkan informan (f) menyiapkan perlengkapan penelitian (g) persoalan etika penelitian (Moleong, 2000).
a. Menyusun Rancangan Penelitian.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Memilih Lapangan Penelitian.
Pemilihan lapangan dilakukan setelah peneliti mendapatkan kejelasan mengenai rumusan masalah dan tujuan penelitian. Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Badan Pengelola Sekolah Laboratorium UPI.
c. Mengurus Perizinan Lapangan.
Penelitian mengenai Manajemen System Informasi Dalam Upaya Meningkatkan Produktifitas di Sekolah Laboratorium UPI, merupakan penelitian yang melibatkan berbagai pihak baik individual maupun institusional. Untuk kelancaran penelitian ini, maka penelitian membuat perizinan secara formal.
d. Menjajaki dan Menilai Keadaan Lapangan.
Penjajagan lapangan dilakukan supaya peneliti lebih mengenal dan lebih erat hubungan dengan objek penelitian. Moleong (2000:88) menyebutkan “maksud dan tujuan penjajakan lapangan adalah berusaha mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam”.
Demikian halnya yang dilakukan peneliti, dimana sebelum meneliti secara langsung, peneliti berusaha untuk menjajaki lokasi penelitian. Proses penjajagan lebih mudah dilakukan karena peneliti sering berinteraksi dengan lokasi penelitian dan menjadi salah satu unsur / civitas akademika di lembaga yang bersangkutan.
e. Memilih dan Memanfaatkan Informan.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UPI dan staf, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru, dan tenaga Administrassi.
f. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian.
Persiapan penelitian, yang dilakukan peneliti tidak hanya berbagai hal berupa fisik semata, tetapi juga berbagai hal non fisik, seperti penyiapan diri peneliti, menghubungi tempat yang akan diajdikan objek penelitian, dan lain-lain. Penyiapan peralatan penelitian dimaksudkan agar pada saat penelitian berlangsung, peneliti mendapatkan kemudahan untuk lebih terfokus pada berbagai permasalahan yang akan diteliti.
g. Etika Penelitian.
Persoalan penelitian akan muncul manakala peneliti tidak memahami atau tidak mempunyai latar belakang yang sama dengan objek penelitian. Moleong (2000:9) menyebutkan bahwa “ persoalan etika dalam penelitian apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi tersebut ”. Untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan etika penelitian, maka peneliti berusaha untuk menggali berbagai latar belakang sosio cultural objek penelitian dengan berbagai interaksi dan komunikasi langsung dari pimpinan, para staff / personil, Manajer Sekolah Laboratorium UPI, Kepala sekolah, Komite Sekolah, Guru, dan Staf Administrasi.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Memahami Penelitian dan Persiapan Diri.
Untuk memahami latar penelitian, peneliti perlu memahami dua latar penelitian, yaitu latar penelitian terbuka dan latar penelitian tertutup. Latar penelitian terbuka terdapat dilapangan / tempat umum, seperti halte, taman dan lain-lain. Sedangkan latar tertutup merupakan latar penelitian terdapat di tempat-tempat yang bersifat pribadi, seperti kantor pimpinan yayasan, ruang manajer, ruang staff dan lain-lain.
Pemahaman terhadap hal tersebut berimplikasi pada strategi yang harus ditempuh oleh peneliti dalam melakukan teknik penelitian. Pada latar penelitian terbuka, teknik yang paling tepat digunakan adalah teknik obervasi, sedangkan pada latar penelitian tertutup sangat tepat bila dilakukan teknik wawancara.
Untuk persiapan diri untuk berinteraksi dengan objek penelitian, maka peneliti berusaha untuk memperhatikan penampilan, hubungan dengan objek penelitian di lapangan, dan waktu studi yang dimiliki untuk menyelesaikan penelitian.
b. Memasuki Lapangan.
Moleong (2000) menyebutkan ada beberapa hal yang haru diperhatikan dalam memasuki lapangan, yaitu :
1) Keakraban Hubungan.
Keakraban hubungan tidak dimaksudkan untuk intervensi peneliti terhadap berbagai permasalahan yang diteliti, namun dimaksudkan untuk terjalinnya hubungan yang baik antara peneliti dan objek penelitian, sehingga terdapat pemisah antara keduanya.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bahasa keseharian yang digunakan di lapangan merupakan bahasan Indonesia, hal ini tidak begitu menyulitkan bagi peneliti karena peneliti pun mempunyai latar yang sama dengan objek penelitian. 3) Peran Peneliti.
Seberapa besar peran peneliti dalam keberhasilan penelitian akan bergantung pada tempat penelitian dan peneliti itu sendiri. Dari segi tempat penelitian, peneliti harus mengetahui tempat mana peneliti harus bersifat aktif dan tempat mana peneliti harus bersifat pasif. Sedangkan dari peneliti sendiri harus diperhatikan berbagai kesenangan, hobi dan karakter individu peneliti, sehingga tidak membawa arus situasi penelitian pada kesenangan, hobi, atau karakter peneliti itu sendiri.
c. Berperan-serta Sambil Mengumpulkan Data.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam pengumpulan data, yaitu : 1) pengarahan batas studi; 2) mencatat data; 3) petunjuk tentang cara mengingat data; 4) kejenuhan, keletihan, dan istirahat; 5) meneliti suatu latar yang didalamnya terdapat pertentangan; dan 6) analisis lapangan. (Moleong, 2000).
1) Pengarahan Batas Studi.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pencatatatan data dilakukan pada saat penelitian berlangsung melaui lapangan. “Catatan lapangan tidak lain daripada catatan yang dibuat oleh peneliti sewaktu mengadakan pengamatan, wawancara, atau menyaksikan suatu kejadian tertentu” (Moleong, 2000:100).
3) Pentunjuk Tentang Cara Mengingat Data.
Untuk mengingat data yang didapatkan di lapanga yang akurat, berkaitan dengan penelitian kualitatif, maka ada beberapa hal yang disarankan oleh Bogdan (Moleong, 2000:101), yaitu :
- Buatlah catatan secepatnya, jangan menunda-nunda pekerjaan. - Jangan berbicara dengan orang lain terlebih dahulu tentang hasil
pengamatan sebelum peneliti mengunngkapkanya ke dalam catatan lapangan.
- Usahakan agar tidak terjadi gangguan sewaktu peneliti menulis, mengetik, atau mendengarkan serta menyalin hasil rekaman dari perekam kaset.
- Usahakan untuk menggambarkan dalam diagram keadaan fisik yang diamati atau struktur organisasi yang ditemui, tuliskan secara urut peristiwa langkah demi langkah sesuai dengan apa yang terjadi sewaktu yang diamati.
- Buatkan garis yang berisi judul-judul tentang sesuatu yang ditemui dalam suatu pengamatan atau wawancara yang dipergunakan untuk menulis catatan lapangan.
- Dalam jadwal yang disusun hendakanya disisakan banyak untuk menulis catatan lapangan.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Sering apa yang dikatakan atau yang diamati terlupakan sesudah beberapa hari berlalu.
4) Kejenuhan, Keletihan, dan Istirahat.
Untuk menghindari kejenuhan dan keletihan baik peneliti maupun yang diteliti, maka peneliti melakukan teknik penelitian dengan rentangan waktu tertentu, yang dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi lapangan serta berdasarkan pada koordinasi dengan objek penelitian.
5) Meneliti suatu Latar yang didalamnya Terdapat Pertentangan. Cukup rumit bagi seorang peneliti, manakala obyek yang diteliti mempunyai latar yang berbeda. Namun demikian peneliti harus berusaha untuk tetap netral dalam kondisi yang ada, yakni tidak memihak kepada siapapun.
6) Analisa di Lapangan.
Dalam penelitian kualitatif dikenal dengan analisis data di lapangan. Hal ini dilakukan dengan bimbingan dan arahan masalah penelitian yang mengarah pada kecocokan atau ketidakcocokan dengan data yang didapat.
G. Tahap Analisis Data.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ali (1982:151) menyebutkan, “Pengolahan data merupakan salahsatu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, terutama bila diinginkan generalisasi atau kesimpulan tentang masalah yang diteliti”. Sedangkan Surakhmad (1982:110) mengemukakan sebagai berikut:
Mengolah data merupakan usaha konkrit untuk membuat data itu ‘berbicara’, sebab betapapun besar dan tinggi jumlah data yang terkumpul (sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematik yang baik, niscaya data itu tetap merupakan bahan-bahan yang ‘membisu seribu bahasa’.
Pada tahap analisis data, peneliti berusaha untuk menghimpun berbagai data yang didapatkan untuk dijadikan kesimpulan ahkir. Tahapan analisis data tidak hanya dilakukan setelah proses di lapangan selesai, tetapi analisis data dilakukan mulai dari awal terjun ke lapangan sampai pada akhir. Analisis data dilakukan mulai dari menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, wawancara, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dijalankan dengan jalan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan, yang kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya, sambil dibuat koding. Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data yang dilanjutkan pada tahap penafsiran data sementara menjadi teori subtantif.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dokumentasi. Hal ini dilakukan dengan memilih hal-hal yang penting / pokok berkaitan dengan permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Hasil tersebut dirangakum dalam suatu skema sehingga dapat diketahui dengan lebih mudah polanya. Pola tersebut dibuat dalam display data yang selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpilan.
H. Tahap Penulisan Laporan.
Tahap penulisan laporan merupakan tahap terakhir yang dilakukan peneliti, setelah peneliti membuat kesimpulan akhir mengenai masalah penelitian. Penulisan laporan penelitian terdiri dari beberapa keperluan, yaitu: 1. Keperluan studi akademis.
2. Perkembangn ilmu pengetahuan
3. Keperluan lembaga masyarakat, lembaga pemerintahan, atau lembaga bisnis tertentu.
4. Keperluan publikasi ilmiah.
Penulisan laporan yang dilakukan penelitian merupakan penulisan laporan yang utamanya dilakukan studi akademis. Namun selain itu pun penelitian ini dimaksudkan juga untuk keperluan lain sebagimana yang dikemukakan diatas. Penulisan laporan hasil penelitian berpedoman pada pedoman karya tulis yang dikeluarkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia.
Tahap-tahap penelitian secara umum adalah :
1. Tahap Orientasi, pada tahap ini dilakukan pra-survey dan pendekatan kepada lembaga yang menjadi tempat penelitian. Dalam tahap ini, dilakukan pula penyempurnaan rancangan penelitian (research design) dengan arahan dosen pembimbing.
pola-Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pola perencanaan, proses implementasi, sistim evaluasi, dan upaya peningkatan kinerja sekolah.
3. Tahap Member Check, merupakan suatu tahap dimana dilakukan kegiatan pengecekan kebenaran data dan informasi yang telah terkumpul, untuk lebih meyakinkan bahwa hasil penelitian ini benar dan akurat. Check and recheck ini dilakukan setiap selesai wawancara, dengan cara mengkonfirmasikan kembali serta pengoreksian oleh nara sumber atas data dan informasi yang telah mereka sebutkan. Selain itu pada kesempatan tersebut juga dimintakan data dan informasi tambahan yang masih diperlukan untuk melengkapi data dan informasi sebelumnya.
I. Pedoman Pengolahan Data.
Keberadaan data yang didapatkan oleh peneliti di lapangan mengharuskan adanya pengolahan data secara sistematis, supaya data yang didapatkan menjadi data yang akurat dan dapat mengungkapkan keadaan sebenarnya kondisi dilapangan. Namun demikian data yang ada tidak akan menjadi hal yang bermanfaat, manakala prosedur pengolahan data tidak dilakukan dengan benar.
Deni Kadarsah, 2014
Model manajemen sistem informasi berbasis TIK di Sekolah Laboratorium UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang bertujuan untuk menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Pelaksanaan analisis data berlanjur pada menemukan tema dan merumuskan hipotesis. Tahap ini merupakan upaya untuk melakukan analisis secara lebih intensif dengan memperkaya, memperdalam dan menelaah kambali tema dan hipotesis dengan berbagai sumber yang telah didapatkan dilapangan, sehingga pada akhirnya dapat menemukan formulasi tema dan hipotesis.
Beberapa kegiatan analisis data yang dikumpulkan melaui beberapa tahapan antara lain :
1. Pengurangan ( Reduction ) Data.
Reduksi data sangat membantu analisis data sejak awal penelitian dilakukan. Laporan lapangan yang direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis agar mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.
2. Display Data.
Data display merupakan tahapan untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu data penelitian, dengan demikian peneliti tidak tenggelam dalam tumpukan detail.
3. Verifikasi.
Deni Kadarsah, 2014