• Tidak ada hasil yang ditemukan

d adp 0800797 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d adp 0800797 chapter3"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dengan metode survey melalui pendekatan kuantitatif, peneliti

berupaya untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari

berbagai individu yang menjadi responden penelitian dengan menggunakan

instrumen daftar pertanyaan secara terstruktur sesuai dengan kepentingan

data, dan berpedoman pada subtansi permasalahan.

Setelah menentukan variabel operasional, maka dibentuk suatu

instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden. Instrumen yang

disebarkan itu telah lebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya.

Pengukuran validitas dan reliabilitas itu melalui langkah-langkah sistematis

yang telah ditentukan. Dengan demikian, kuisioner yang sampai ke tangan

responden adalah instrumen yang telah diyakini kesahihan dan

kehandalannya.

Data yang dikumpulkan dari para responden kemudian diolah

dengan menggunakan korelasi, dan analisis regresi sederhana dan regresi

ganda. Sebelum melakukan analisis statistik, data harus memenuhi persyaratan uji analisis yang akan digunakan, yaitu distribusi normal dan

uji linieritas. Setelah dianalisis secara statistik, kemudian hasil pengolahan

data tersebut dibahas dengan mengacu pada teori-teori atau pendapat yang

mendasari penelitian ini untuk diketahui apakah hasilnya mendukung teori

(2)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu r x1x2

r x2x3

ɛ

ry x 3 ry x1

R2y x 1x2x3 r x1x3

ry x2

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

deskriptif survey. Penelitian metode survey terfokus pada pengungkapan

hubungan antar variabel, yakni diarahkan untuk menyelidiki hubungan

sebab akibat pada suatu variabel. Variabel sebab akibat tersebut adalah

kepemimpinan kepala madrasah (x1), iklim organisasi madrasah (x2),

partisipasi masyarakat (x3) dan mutu madrasah tsanawiyah (y) di Jambi.

Pola hubungan antar variabel dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Pola hubungan antar Variabel Penelitian

� �1 Kepemimpinan

Kepala Madrasah (X1)

Mutu Madrasah (Y)

Partisipasi Masyarakat (X3)

(3)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan

sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan

representatif terhadap populasi. (Sugiyono : 2009).

Penelitian ini di dilakukan terhadap seluruh madrasah tsanawiyah di

kota Jambi, baik negeri maupun swasta. Dengan demikian populasi

penelitian ini adalah semua madrasah tsanawiyah negeri dan swasta yang

ada di kota Jambi. Langkah berikutnya adalah menentukan responden yang

mewakili masing-masing madrasah tersebut. Responden penelitian yang

diklasifikasikan adalah kepala madrasah, guru wali kelas, dan anggota

pengurus komite pada madrasah tsanawiyah.(Tabel 3.1).

Langkah-langkah penentuan responden penelitian sebagai berikut:

1) Menghitung jumlah responden pada seluruh madrasah (lihat table 3.1)

2) Menentukan jumlah responden dengan teknik disproportionate stratified random sampling yaitu digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata, namun tidak proporsional. (Sugiono,

2011 :64). Dari ketentuan tersebut, ditetapkan untuk menjadi responden

adalah 1 orang kepala madrasah; dan 1 orang guru kelas satu, 1 orang

guru kelas dua, dan 1 orang guru kelas tiga, ditambah dengan satu orang

(4)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Tabel 3.1

Sebaran Responden Penelitian

NO MADRASAH TSANAWIYAH

ADMINISTRATOR (PENGELOLA MADRASAH)

JUMLAH Kepala Madrasah Guru Wali

(5)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Tabel 3.2

Sebaran Sampel Responden Penelitian

NO MADRASAH TSANAWIYAH

ADMINISTRATOR (PENGELOLA MADRASAH)

JUMLAH Kepala Madrasah Guru Wali

(6)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana cara mengukur suatu variabel, yang menjadi petunjuk untuk

melaksanakan penelitian di lapangan.

Adapun definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai

berikut :

1. Kepemimpinan kepala madrasah (X1)

Kepemimpinan yang dimaksud adalah pola tindakan atau perilaku

kepala madrasah dalam mempengaruhi aktivitas para bawahannya

untuk mencapai tujuan. Dimensi dan Indikator dari variabel ini terdiri

dari :

a. Mengelola program instruksional, yang meliputi :

1) menilai program yang telah dilalui

2) merencanakan peningkatan program

3) mengimplementasikan pengembangan program

4) mengevaluasi perubahan program

b. Membina guru dan staf

1) Mengidentifikasi guru dan staf

2) Melakukan orientasi

3) Melakukan kontrak kerja dengan guru dan staf

4) Mengembangkan guru dan staf

5) Melakukan evaluasi

(7)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

1) Memahami nilai-nilai kesiswaan

2) Melibatkan siswa

3) Membimbing dan melayani siswa

d. Mengelola keuangan dan fasilitas madrasah

1) Mengelola sumber dana

2) Mengelola sarana dan prasarana madrasah

e. Menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar madrasah

1) Melakukan analisis terhadap masyarakat

2) Berkomunikasi dengan masyarakat

3) Mendayagunakan sumber daya masyarakat

( Lipham, 1996 : 351)

2. Iklim organisasi (X2)

Iklim organisasi yang dimaksud adalah suatu persepsi mengenai

kondisi lingkungan internal madrasah yang didasarkan pada persepsi kepala

madrasah sebagai bagian dari madrasah yang terlibat dalam organisasi di

bawah pimpinannya. Indikatornya meliputi :

a. Dukungan (Supportive)

1) Kepala madrasah mendengarkan dan terbuka terhadap saran

2) Memberikan perhatian pada warga madrasah

3) Mengkritik dengan konstruktif

b. Direktif (directive)

1) kepala madrasah menunjukkan sikap kaku

(8)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

3) memperhatikan secara detil hingga sekecil-kecilnya

c. pembatasan (restrictive)

1) menghindar dari memberikan fasilitas kerja guru

2) membebani guru dengan tugas, pekerjaan rutin dan kesibukan

3) membebani guru dengan tugas dari komite

d. Rekanan (Collegial)

1) komunikasi secara terbuka dan interaktif antar warga madrasah

2) guru antusias, menerima dan respek terhadap kompetensi professional

rekan mereka

3) guru dekat dengan siswa dan warga belajar lain

e. Keintiman (intimate)

1) keakraban kuat antar guru

2) saling mendukung dalam jaringan yang terpadu

3) Guru saling mengenal dengan baik, berteman akrab dan

bersosialisasi

f. Melepaskan (disengaged)

1) membiarkan perilaku yang tidak berguna

2) kepala madrasah tidak fokus pada kegiatan madrasah

3) perilaku negatif dan kritis terhadap rekan mereka

(Hoy dan Miskel, 2008 : 200 )

3. Partisipasi Masyarakat (X3)

a.Representasi madrasah ke dunia luar

(9)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

2) Anggota madrasah menjadi pembicara di luar madrasah

3) Anggota madrasah menjadi pengurus organisasi di luar madrasah

b. Dukungan pemerintah

1) menyetujui visi dan kebijakan madrasah beserta kurikulumnya

2) membantu madrasah dalam membuat perencanaan

3) menyediakan pelatihan bagi madrasah

c. Keterlibatan orang tua

1) Madrasah mengakui orang tua sebagai partner pendidik

2) Komunikasi antara orang tua dan madrasah

3) Diskusi tentang keadaan siswa dan kebijakan madrasah

d. Membangun hubungan dengan pengusaha/perusahaan

1) Keterlibatan perusahaan dalam mendukung prestasi siswa

2) Siswa mengunjungi perusahaan untuk suatu tugas dari madrasah

3) Menjalin hubungan baik dengan perusahaan di sekitar madrasah

e. Mendorong penggunaan lingkungan masyarakat untuk bahan pelajaran

1) Masyarakat lokal dan lingkungan memberikan bahan yang berharga

bagi pembelajaran siswa.

2) Membantu siswa untuk ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan

3) Memberikan perhatian bagi siswa dalam bermasyarakat

(Joan Dean, 1993 : 203)

4. Mutu madrasah (Y)

Mutu madrasah yang dimaksudkan di sini adalah tingkat kualitas

(10)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

atau masyarakat sebagai pelanggan, yang meliputi kualitas out put

madrasah. Dimensi dan Indikatornya :

a. Aspek Siswa : indikatornya adalah Prestasi akademik ; Kreatifitas ;

Percaya diri ; Aspiratif ; Harapan (expectation) ; Tingkat Kehadiran ; Tingkat Kelulusan ; dan Tingkat drop out.

b. Aspek Guru, indikatornya : Kepuasan kerja ; Ketidakhadiran

(absenteeism) ; dan Pergantian (turn over)

c. Aspek pengelola (administrator), indikatornya : Kepuasan kerja ;

Anggaran seimbang ; dan Komitmen pada madrasah

d. Aspek masyarakat :

Memiliki persepsi pencitraan di tengah masyarakat

(Hoy dan Miskel, 2008 : 291)

E. Instrumen Penelitian

Selanjutnya, dari definisi operasional tersebut akan dikembangkan

menjadi kisi-kisi instrumen penelitian. Kisi-kisi instrumen penelitian adalah

gambaran angket atau pernyataan penelitian yang akan dibawa ke lapangan.

Dari kisi-kisi instrumen inilah yang akan menjadi acuan dalam menyusun

pertanyaan sehingga menjadi sebuah angket atau kuisioner yang disebarkan

kepada responden.

Kisi-kisi instrumen ini ditetapkan melalui teori yang telah diyakini

mewakili landasan variabel penelitian. Dari teori tersebut dikembangkan

dengan situasi lapangan sehingga dapat diterima dan dijawab dengan

(11)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)

Variabel Dimensi Indikator Sub indikator Item Sumber

Data

1.a. Menilai program

yang layak

1a1. Mengintegrasikan tujuan dan sasaran madrasah

dengan kebutuhan peserta didik

1a2. Memastikan bahwa program pembelajaran yang ada

saat ini sejalan dengan sasaran yang diharapkan peserta

didik di masa mendatang

1

1.b. Merencanakan

peningkatan

program

1b1. Melakukan ujicoba dan penafsiran program

alternative, prosedur, dan struktur untuk mengembangkan

program instruksional

1b2 Melibatkan pihak lain dalam mengembangkan

alternative instruksional

3,4

5

1.c.

(12)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

an pengembangan

program

alternatif program pembelajaran

1c2. menyampaikan informasi mengenai pengembangan

program pembelajaran kepada orang tua siswa

6

7

1.d. Mengevaluasi

perubahan program

1d1. Menghimpun, dan menafsirkan data yang ada sebagai

perbandingan terhadap hasil prestasi siswa

1d3. Menyatakankelangsunganprogram ataumemulai

perubahanberikutnyadalam programinstruksionalyang baru

dibentuk

8,9

10,11

2. Membina

guru dan staf 2.a.

Mengidentifikasi

guru dan staf

2a1. Kepala

sekolahmendefinisikanpersyaratanspesifikuntuk

masing-masingposisilowongan kerja

2a2. Memilih calon anggota guru atau staf dengan

kualifikasi terbaik untuk posisi tertentu dan melakukan

kontrak kerja

12

13,14

2.b. Melakukan

orientasi

2b1. Mengenalkan guru atau staf baru dengan lingkungan

(13)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

2b2. Mengenalkan guru atau staf baru dengan tata kerja

dan organisasi madrasah 16

2.c. Melakukan

kontrak kerja dengan

guru dan staf

2c1. Menugaskan anggota staf baru untuk memksimalkan

prestasi yang selaras dengan tujuan organisasi

2c2. Menugaskan kembali anggota staf yang

berpengalaman untuk berperan dalam pencapaian

semaksimal mungkin pada tujuan individu dan tujuan

organisasi

17

18

2.d.

Mengembangkan

guru dan staf

2d1. Membuat program yang sistematis untuk

pengembangan staf melalui observasi kelas dan diskusi

dengan staf

2d2. Mengorgansir kegiatan pengembangan staf, seperti

visitasi madrasah, kegiatan professional

2d3. Membimbing setiap anggota staf agar terlibat dalam

aktivitas pengembangan

19,20

21,22

23

2.e. Melakukan

evaluasi

2e1. Melibatkan staf dalam meneliti kesepakatan tujuan

atas evaluasi dan prosedur yang digunakan

(14)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

2e2.Menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan

hasil pengajaran

2e3. Mengambil keputusan berdasarkan data evaluasi

secara khusus.

25

26

3.

Mengayomi

siswa

3.a. Memahami

nilai-nilai kesiswaan

3a1.Menggambarkan orientasi nilai kepada segenap siswa

madrasah

3a2. Mengulas dan menggambarkan tujuan dan sasaran

madrasah sebagai sebuah institusi

27

28

3.b. Melibatkan

siswa

3b1. Membuat ketentuan untuk melibatkan siswa secara

bermakna dalam memutuskan penetapan program

madrasah

3b2. Mendukung pengembangan kebijakan operasional dan

dalam hal efektivitas siswa madrasah

29

30

3.c. Membimbing

dan melayani siswa

3c1. Menempatkan prioritas bimbingan secara individual

dan kelompok bagi siswa, dengan keterlibatan guru dan

orang tua

(15)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

4. Mengelola

4a1. Menyediakan anggaran yang cukup untuk kebutuhan

prioritas masing-masing program di madrasah

4a2. Merancang perkiraan kebutuhan sumber daya

madrasah untuk beberapa tahun ke depan.

33

34

4.b. Mengelola

sarana dan prasarana

madrasah

4b1. Mengkoordinasikan masukan dari guru, siswa, dan

warga dalam perencanaan fasilitas pendidikan

4b2. Memimpin staf dalam memutuskan perolehan

kuantitatif dan kualitatif atas ruang pendidikan yang baru

4b3.Menugaskan dan mengawasi petugas di bidang sarana

prasarana untuk menyediakan lingkungan fisik yang

sejalan dengan pembelajaran.

35

analisis terhadap

masyarakat

5a1. Melakukan koordinasi kerja dengan komite madrasah

dalam menganalisis tujuan, sasaran, program dan prosedur

di madrasah

5a2. Melakukan penilaian sistematis persepsi masayarakat

tentang harapan terhadap madrasah

39

(16)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

5.b. Berkomunikasi

dengan masyarakat

5b1. Berpartisipasi secara luas dalam kegiatan kelompok

masyarakat terutama organisasi masyarakat

5b2. Menganalisis informasi yang dibutuhkan untuk

publikasi madrasah dan mempersiapkan dan mengadakan

komunikasi berupa pertemuan bilamana diperlukan

41

42,43

5.c.

mendayagunakan

sumber daya

masyarakat

5c1. Mengemukakan program inovatif dan perencanaan

untuk bekerjasama pada seluruh sumber daya yang ada di

masyarakat

5c2. Menjadikan pelaksanaan pendidikan yang digunakan

masyarakat sebagai laboratorium pembelajaran

44,45

(17)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Tabel 3.4

Kisi-kisi instrumen Iklim Organisasi (x2)

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator Nomor item Sumber

Data Iklim

Organisasi

1. Dukungan

(Suportive)

1) Kepala sekolah

mendengarkan dan terbuka terhadap saran

2) Memberikan perhatian pada warga sekolah

3) Mengkritik dengan konstruktif

1. Kepala madrasah membuka diri terhadap saran dan kritik

2a. Kepala madrasah memberikan perhatian kepada guru

2b. Kepala madrasah memberikan perhatian kepada siswa dan staf

3a. Kepala madrasah membuka diri untuk menerima keluhan, saran, dan kritik

3b. Penyampaian kritik diikuti dengan saran yang membangun (konstruktif

1

1) komunikasi secara terbuka dan interaktif antar warga sekolah

2) guru antusias, menerima dan

1a. Komunikasi di madrasah berlangsung terbuka antara guru dan siswa,

1b. Komunikasi juga mengalir antara sekolah dan orang tua

2a. Guru saling menghormati

6

(18)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

respek terhadap kompetensi professional rekan mereka

3) guru dekat dengan siswa dan warga belajar lain

keahliannya masing-masing

2b. Guru berdiskusi untuk mengembangkan profesionalitas dan kinerja

3a. Guru akrab dengan siswa

3b. kepala madrasah ramah dengan guru dan siswa

8

1) keakraban kuat antar guru

2) saling mendukung dalam jaringan yang terpadu

3) Guru saling mengenal dengan baik, berteman akrab dan bersosialisasi

1. Jalinan keakraban antar guru sangat kuat

2. Guru mendukung rekan lain menjadi lebih professional

3. Antar guru saling berkunjung di dalam maupun di luar sekolah

12

13

14

4. Direktif 1) kepala sekolah menunjukkan sikap kaku

2) pengawasan secara ketat atas segala aktivitas guru dan sekolah

3) memperhatikan secara detil hingga sekecil-kecilnya

1a. Kepala madrasah membuat keputusan sendiri tanpa musyawarah 1b. Keputusan kepala madrasah tidak bisa dibantah lagi dan harus dilaksanakan

2a. Kepala madrasah memberlakukan aturan dengan ketat

2b. Semua aktivitas guru selalu diawasi kepala madrasah

3a. Kepala madrasah memperhatikan pelaksanaan tugas secara detil

15

16

17

18

(19)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

3b. Guru harus melaporkan setiap

kegiatan yang dilakukannya 20

5.

Pembatasan

(Restrictive)

1) menghindaripemberian fasilitas kerja guru

2) membebani guru dengan tugas, pekerjaan rutin . dan kesibukan

3) membebani guru dengan tugas dari komite

1a. Guru dibiarkan bekerja tanpa fasilitas madrasah

1b. kepala madrasah tidak membuat anggaran untuk fasilitas guru

2a. Guru disibukkan dengan tugas rutin dari kepala madrasah

2b. Guru mengerjakan tugas yang tidak menjadi bidangnya atas perintah kepala madrasah

3a. Guru mengerjakan tugas dari komite

3b. Pertemuan dengan komite memakai waktu kerja guru

21

1) membiarkan perilaku yang tidak berguna

2) kepala madrasah tidak fokus pada kegiatan sekolah

3) perilaku negative dan kritis terhadap rekan mereka

1a. Kepala madrasah tidak menegur kesalahan guru dan staf

1b. Kegiatan di sekolah berjalan tanpa arahan kepala madrasah

2a. Kepala sekolah banyak kesibukan dan kepentingan di luar sekolah

2b. Kepala madrasah tidak fokus pada kegiatan di madrasah

3a. Guru memandang negatif (iri) pada guru lain yang berprestasi

3b. Guru saling mengkritik, dan mencari-cari kesalahan guru lain

(20)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Masyarakat (x3)

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator Nomor

item Sumber Data

1) Anggota madrasah

menghadiri undangan

pertemuan dari luar madrasah

2) Anggota madrasah menjadi

pengurus organisasi di luar

madrasah

1a. Kepala madrasah atau guru

diundang menjadi pembicara

2. Kepala madrasah atau guru

menjadi pengurus organisasi

profesi

1) menyetujui visi dan

kebijakan madrasah beserta

kurikulumnya

2) membantu madrasah dalam

membuat perencanaan

1. Pemerintah memberikan

fasilitas kepada madrasah

sebagai bentuk dukungan

terhadap visi misi madrasah

2a. Pemerintah melalui

(21)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

3) menyediakan pelatihan bagi

madrasah

menyusun program pendidikan

2b. Pengawas dari pemerintah

membantu dalam merencanakan

dan menyusun kurikulum

3a. Undangan pelatihan guru

dari pemerintah sampai ke

madrasah

3b. Pemerintah melibatkan

madrasah dalam pelatihan kepala

madrasah

4

5

6

7

3.Keterlibat

an orang tua

1) madrasah mengakui orang

tua sebagai partner pendidik

2) Komunikasi antara orang tua

1a. Madrasah mengundang orang

tua siswa pada suatu acara

tertentu

1b. Orang tua dapat

berkonsultasi dengan guru

tentang prestasi siswa

2. Madrasah meminta orang tua 8

(22)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

dan madrasah

3) Diskusi tentang keadaan

siswa dan kebijakan

madrasah

untuk mengawasi dan

membimbing siswa di rumah

3a. Antara madrasah dan orang

tua berlangsung musyawarah

untuk mengambil keputusan

tertentu terhadap siswa

3b. Orang tua dapat

mengusulkan suatu kebijakan

tertentu terhadap madrasah

10

1) Keterlibatan masyarakat

dalam mendukung prestasi

siswa

2) Menjalin hubungan baik

dengan masyarakat di

sekitar madrasah

1. Masyarakat membantu siswa

bila mengikuti suatu perlombaan

2a. Madrasah melibatkan

masyarakat dalam acara

perayaan hari besar

2b. Madrasah mengundang

tokoh masyarakat menjadi nara

sumber

13

14

(23)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

5.Pembelaja

ran dari

masyarakat

1) Masyarakatlokaldanlingkun

ganmemberikanbahan yang

berharga bagi

pembelajaransiswa.

2) Membantu siswa untuk ikut

bertanggung jawab terhadap

lingkungan

3) Memberikan perhatian bagi

siswa dalam bermasyarakat

1.a Siswa belajar tentang

kebersihan melalui kerja bakti di

lingkungan

1b. Siswa menemui tokoh

masyarakat untuk silaturrahim

dan belajar

2. Siswa belajar berorganisasi

melalui remaja masjid

3a. Masyarakat menegur siswa

jika bolos atau tawuran

3b. Masyarakat melaporkan ke

madrasah bila ditemukan siswa

yang melanggar tata tertib

16

17

18

19

(24)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Mutu Madrasah (Y)

Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator Nomor

item

Sumber Data

Mutu

Madrasah 1.Siswa 1) Prestasi akademik

2) Kreatifitas

3) Percaya diri

4) Aspiratif

1a. Siswa dapat mencapai prestasi di atas

rata-rata pada setiap mata pelajaran

1b. Siswa dapat menjuarai perlombaan bidang

akademik yang diikutinya

2a. Siswa memilih kegiatan ekstra kurikuler

sesuai bakat dan minatnya

2b. Siswa dapat membuat karya sederhana yang

bermanfaat

3a. Siswa dapat menyelesaikan tugas dari guru

dengan percaya diri

3b. Siswa tidak malu bertanya tentang pelajaran

4a. Siswa dapat mengemukakan pendapat

tentang pengetahuannya

1

2

3

4

5

6

7

Kepala

Madrasah,

Guru

Dan

(25)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

5) Harapan

(expectations)

6) Kehadiran

7) Kelulusan

8) Angka putus sekolah

(Drop out Rate)

4b. Siswa dapat mengusulkan kepentingan

pembelajaran kepada guru dan kepala madrasah

5. Siswa mendapatkan umpan balik dari guru

atas setiap hasil kerjanya

6a. Tingkat Kehadiran siswa mencapai lebih

dari 90 persen setiap hari

6b. Ketidakhadiran siswa diganti dengan

melakukan tugas dari guru

7. Jumlah Siswa yang tidak lulus dalam

perentase kecil

8. Angka putus sekolah dalam persentase kecil

8

9

10

11

12

13

2.Guru 1) Kepuasan kerja

(Job satisfaction)

2) Ketidakhadiran

1. Guru memanfaatkan fasilitas dari madrasah

sesuai bidang tugasnya

2a. Angka ketidakhadiran guru kurang dari

14

(26)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

(absenteism)

3) Pergantian

(turnover)

sepuluh persen

2b. Guru pengganti siap sedia menggantikan

guru yang berhalangan hadir

3. Guru dipromosikan mendapatkan jabatan

struktural atau kepanitiaan secara bergantian

sesuai dengan kualifikasinya

16

17

3. Pengelola 1) Kepuasan kerja

2) Anggaran seimbang

3) Komitmen pada sekolah.

1a. Pengelola mendapatkan imbalan yang

sepadan dengan tugasnya

1b. Kenyamanan kerja staf pengelola didukung

oleh lingkungan madrasah

2. Staf pengelola dapat mengatur anggaran

pendidikan yang seimbang untuk operasional

madrasah

3. Staf pengelola memiliki perilaku kerja yang

positif sesuai dengan visi madrasah

18

19

20

21

4. Masyarakat

Persepsi Pencitraan

Masyarakat

4. Masyarakat menganggap madrasah dapat

bersaing dengan sekolah lain yang unggul. 22

(27)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

Uji validitas dilakukan terhadap setiap item pertanyaan. Pengujian

dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item pertanyaan dengan jumlah

seluruh item. Statistik yang digunakan adalah koefisien Korelasi product

moment pearson r dengan rumus sebagai berikut:

�ℎ� �� = �

( )−( )( )

� 2 ( )2 2 ( )2

Berikut adalah hasil pengujian validitas dan reliabilitas penelitian

yang diterapkan pada 30 orang responden dari tiga madrasah tsanawiyah

yang diambil secara random.:

1.Validitas variabel Kepemimpinan Kepala Madrasah

Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel

Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1 ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 46

item tersebut, setelah dilakukan beberapa kali konsultasi dan revisi

kesemuanya valid. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid harus

dibuktikan dengan perhitungan. Untuk mengetahui tingkat validitas

perhatikan angka pada “Corrected Item-Total Correlation” yang merupakan korelasi antara score item dengan score total item (nilai

�ℎ� ��) dibandingkan dengan nilai � � . Jika nilai �ℎ� �� lebih besar dari

nilai � atau nilai �ℎ� ��> nilai � , maka item tersebut adalah valid

dengan menggunakan distribusi (tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat

kebebasan (dk=n-2=30-2=28) sehingga didapat � = 0,361 sebagai

(28)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Tabel 3.7

Validitas Instrumen Kepemimpinan

(29)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

No.34 0.596 0,361 Valid

No.35 0.760 0,361 Valid

No.36 0.663 0,361 Valid

No.37 0.550 0,361 Valid

No.38 0.600 0,361 Valid

No.39 0.683 0,361 Valid

No.40 0.751 0,361 Valid

No.41 0.693 0,361 Valid

No.42 0.615 0,361 Valid

No.43 0.651 0,361 Valid

No.44 0.679 0,361 Valid

No.45 0.726 0,361 Valid

No.46 0.819 0,361 Valid

2. Iklim Organisasi Madrasah(X2 )

Berdasarkan hasil uji coba insrumen penelitian untuk variabel Iklim

Organisasi Madrasah (X2 ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 32 item

tersebut, setelah dilakukan beberapa kali konsultasi dan revisi kesemuanya

valid. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid harus dibuktikan

dengan perhitungan.

Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada

“Corrected Item-Total Correlation” yang merupakan korelasi antara score

item dengan score total item (nilai �ℎ� ��) dibandingkan dengan nilai

� � . Jika nilai �ℎ� �� lebih besar dari nilai � � atau nilai �ℎ� ��> nilai

� � , maka item tersebut adalah valid dengan menggunakan distribusi

(tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2=30-2=28)

(30)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Tabel 3.8

Validitas Instrumen Iklim Organisasi

No Item �� Keputusan

No.1 0.656 0,361 Valid

No.2 0.668 0,361 Valid

No.3 0.656 0,361 Valid

No.4 0.521 0,361 Valid

No.5 0.461 0,361 Valid

No.6 0.670 0,361 Valid

No.7 0.510 0,361 Valid

No.8 0.477 0,361 Valid

No.9 0.430 0,361 Valid

No.10 0.465 0,361 Valid

No.11 0.692 0,361 Valid

No.12 0.718 0,361 Valid

No.13 0.463 0,361 Valid

No.14 0.590 0,361 Valid

No.15 0.749 0,361 Valid

No.16 0.533 0,361 Valid

No.17 0.524 0,361 Valid

No.18 0.550 0,361 Valid

No.19 0.455 0,361 Valid

No.20 0.499 0,361 Valid

No.21 0.648 0,361 Valid

No.22 0.374 0,361 Valid

No.23 0.613 0,361 Valid

No.24 0.707 0,361 Valid

No.25 0.420 0,361 Valid

No.26 0.662 0,361 Valid

No.27 0.702 0,361 Valid

No.28 0.911 0,361 Valid

No.29 0.668 0,361 Valid

No.30 0.910 0,361 Valid

No.31 0.807 0,361 Valid

(31)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

3. Partisipasi Masyarakat

Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel

partisipasi masyarakat (X3 ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 20 item

tersebut, setelah dilakukan beberapa kali konsultasi dan revisi kesemuanya

valid. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid harus dibuktikan

dengan perhitungan. Jika nilai �ℎ� �� lebih besar dari nilai � atau nilai

�ℎ� ��> nilai � � , maka item tersebut adalah valid Dengan hasil

perhitungan sebagai berikut :

Tabel 3.9

Validitas Instrumen Partisipasi Masyarakat

No Item �� Keputusan

No.1 .611 0,361 Valid

No.2 .514 0,361 Valid

No.3 .665 0,361 Valid

No.4 .499 0,361 Valid

No.5 .563 0,361 Valid

No.6 .408 0,361 Valid

No.7 .666 0,361 Valid

No.8 .666 0,361 Valid

No.9 .399 0,361 Valid

No.10 .529 0,361 Valid

No.11 .602 0,361 Valid

No.12 .763 0,361 Valid

No.13 .595 0,361 Valid

No.14 .663 0,361 Valid

No.15 .727 0,361 Valid

No.16 .346 0,361 Valid

No.17 .668 0,361 Valid

(32)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

No.19 .515 0,361 Valid

No.20 .589 0,361 Valid

4. Mutu Madrasah

Berdasarkan hasil uji coba insrumen penelitian untuk variabel mutu

madrasah (�) diperoleh kesimpulan bahwa dari 20 item tersebut, setelah

dilakukan beberapa kali konsultasi dan revisi kesemuanya valid. Jika nilai

�ℎ� �� lebih besar dari nilai � � atau nilai �ℎ� ��> nilai � � , maka item tersebut adalah valid dengan menggunakan distribusi (tabel r) untuk α

= 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2=30-2=28) sehingga didapat

� � = 0,361 sebagai berikut :

Tabel 3.10

Validitas Instrumen Mutu Madrasah

No Item �� Keputusan

No.1 0.651 0,361 Valid

No.2 0.511 0,361 Valid

No.3 0.537 0,361 Valid

No.4 0.462 0,361 Valid

No.5 0.635 0,361 Valid

No.6 0.538 0,361 Valid

No.7 0.635 0,361 Valid

No.8 0.451 0,361 Valid

No.9 0.532 0,361 Valid

No.10 0.554 0,361 Valid

No.11 0.651 0,361 Valid

No.12 0.594 0,361 Valid

No.13 0.451 0,361 Valid

No.14 0.587 0,361 Valid

No.15 0.471 0,361 Valid

No.16 0.524 0,361 Valid

No.17 0.524 0,361 Valid

No.18 0.613 0,361 Valid

(33)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

No.20 0.639 0,361 Valid

No.21 0.455 0,361 Valid

No.22 0.443 0,361 Valid

Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas, yaitu tingkat kepercayaan

hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi

mampu memberikan hasil ukur yang konsisten (reliabel), serta dapat

memberikan hasil yang relatif sama jika dilakukan pada waktu yang

berbeda. Menurut Mohammad Ali (2010), derajat keriabelan instrumen

sering kali digambarkan secara kuantitatif. Persoalan yang mungkin timbul

adalah, seberapa besar derajat keriabelan yang dipandang layak untuk suatu

instrumen agar dapat digunakan dalam pengumpulan data. Ukuran yang

pasti memang tidak ada. Untuk dijadikan pegangan, para pakar terkait

biasanya hanya menyarankan agar pelaku riset menghindari penggunaan

instrumen yang memiliki derajat keriabelan rendah, yaitu bila indeks yang

diperoleh dari hasil pengujian secara kuatitatif adalah sama dengan atau

lebih kecil dari 0,40 (r ≤ 0,40).

Pada data penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan metode alfa

dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Membuat tabel untuk

menempatkan skor pada item-item yang diperoleh dari setiap responden ;

2) menghitung jumlah skor item ; 3) menghitung kuadrat jumlah skor item ;

4) menghitung jumlah skor masing-masing item ; 5) menghitung jumlah

(34)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

item ; 7) menghitung varians total ; 8) menghitung nilai koefisien alfa,

(cronbach’s alpha) dengan rumus :

dimana

Keterangan:

�11 = Nilai Reliabilitas instrument

= banyaknya ítem instrumen �� 2 = Jumlah varian skor tiap-tiap item

� 2 = Varian total � = Jumlah responden

Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai koefisien alpha

dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel, dengan kriteria :

jika nilai uji r11 > nilai r tabel maka instrumen dinyatakan reliabel. Dengan

bantuan program SPSS 14, setelah dilakukan penghitungan ditemukan nilai

koefisien alpha masing-masing variabel lebih besar dari nilai r tabel.

Dengan demikian semua instrumen variabel dinyatakan reliabel.

Tabel 3.11

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Variabel

Variabel �ℎ� �� Keputusan

Kepemimpinan Kepala Madrasah 0,924 0,361 Reliabel

Iklim Organisasi 0,510 0,361 Reliabel

Partisipasi Masyarakat 0,939 0,361 Reliabel

Mutu Madrasah 0,792 0,361 Reliabel

�11= −

1 1− �� 2

� 2 2 =

2 ( )2

(35)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

5. Uji Normalitas dan Linieritas Data

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa

teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain uji

chi-kuadrat, uji lilliefors, dan uji kolmogorov-smirnov.

Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf

signifikasi (a ) tertentu (Biasanya a = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan

atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan

bilangan pada kolom signifikansi (Sig.).

Untuk menetapkan kenormalan suatu data variabel, kriteria yang

berlaku adalah sebagai berikut.

 Tetapkan tarap signifikansi uji yakni a = 0.05

 Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh

 Jika signifikansi yang diperoleh >a , maka sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal

 Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka sampel bukan berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk variabel

kepala madrasah adalah 0.994 Dengan demikian, data variabel

kepemimpinan kepala madrasah berasal dari populasi yang berdistribusi

(36)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Dengan bantuan pengolahan data melalui tool spss 14, ditemukan data penelitian sebagai berikut :

a. Variabel kepemimpinan madrasah

Tabel 3.12

Uji Normalitas variabel kepemimpinan kepala madrasah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kepemimpinan

N 31

Normal Parameters(a,b) Mean 3.7123

Std. Deviation .34532

Most Extreme Differences Absolute .076

Positive .072

Negative -.076

Kolmogorov-Smirnov Z .422

Asymp. Sig. (2-tailed)

.994

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Normalitas variabel kepemimpinan kepala madrasah dapat

(37)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

b. Variabel Iklim Madrasah

Tabel 3.13

Uji Normalitas variabel Iklim madrasah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

iklim

N 31

Normal Parameters(a,b) Mean 4.0058

Std. Deviation .17023

Kolmogorov-Smirnov Z .577

Asymp. Sig. (2-tailed)

.893

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

4.50

(38)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf

signifikasi (a ) tertentu (Biasanya a = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan

atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan

bilangan pada kolom signifikansi (Sig.).

Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk variabel

iklim adalah 0,893. Dengan demikian, data variabel iklim madrasah berasal

dari populasi yang berdistribusi normal.

Normalitas iklim madrasah dapat digambarkan sebagai berikut :

c. Normalitas Variabel partisipasi masyarakat

Tabel 3.14

Normalitas variabel partisipasi masyarakat

4.30 4.20

4.10 4.00

3.90 3.80

3.70 3.60

iklim

8

6

4

2

0

Frequency

Mean =4.0058 Std. Dev. =0.17023

N =31

Gambar 3.3

(39)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

partisipasi

N 31

Normal Parameters(a,b) Mean 3.2239

Std. Deviation .35869

Kolmogorov-Smirnov Z .340

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk variabel

partisipasi masyarakat adalah 1. Dengan demikian, data variabel mutu

madrasah berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

d. Normalitas variabel mutu madrasah

Tabel 3.15

(40)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Variabel mutu madrasah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

mutu

N 31

Normal Parameters(a,b) Mean 3.7174

Std. Deviation .29612

Kolmogorov-Smirnov Z .451

Asymp. Sig. (2-tailed) .987

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk variabel

mutu madrasah adalah 0,987. Dengan demikian, data variabel mutu

madrasah berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Digambarkan

sebagai berikut :

(41)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Gambar 3.5

Histogram Mutu Madrasah

Selanjutnya, selain dilakukan uji normalitas, data yang hendak

dianalisis juga perlu dilakukan uji linieritas. Uji linieritas antara variabel

bebas X dengan variabel terikat Y memanfaatkan SPSS dengan hasil

sebagai berikut :

a. Linieritas kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu madrasah

Tabel 3.16

Linieritas variabel kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap mutu

Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F sebesar 0,790 dengan

signifikansi 0,849. Interpretasi hasil analisis dengan menyusun hipotesis:

- membandingkan signifikansi yang ditetapkan dengan signifikansi yang

diperoleh dari analisis (Sig.)

Bila a < Sig., maka H0 diterima, berarti regresi linier

Bila a ≥ Sig., maka H1 diterima, berarti regresi tidak linier

Ternyata hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi F atau

probabilitas > 0,05 atau (0,790) > a (0,05), berarti model regresi linier.

b. Linieritas iklim terhadap mutu madrasah Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Mutu * Kepemimpinan Between Groups

(Combined)

19.932 84 .237 1.800 .006

Linearity 11.285 1 11.285 85.617 .000

Deviation

from Linearity

8.647 83 .104 .790 .849

Within Groups 9.227 70 .132

(42)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Tabel 3.17

Linieritas variabel iklim madrasah Kepala Madrasah terhadap mutu

Sum of

Ternyata nilai signifikansi F atau probabilitas > 0,05 atau 0.649 > 0,05,

maka distribusi data iklim organisasi (X2) terhadap mutu madrasah

tsanawiyah di kota Jambi (Y) berpola linier.

c. Linieritas partisipasi masyarakat terhadap mutu madrasah

Tabel 3.18

Linieritas variabel partisipasi masyarakat terhadap mutu madrasah

Ternyata nilai signifikansi F atau probabilitas > 0,05 atau 1,070 >

0,05 maka distribusi data partisipasi masyarakat (X3) terhadap mutu

madrasah tsanawiyah di kota Jambi (Y) berpola linier.

G. Teknik Pengumpulan Data

Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig.

(43)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Ada empat variabel penelitian yang dikumpulkan dalam penelitian

ini, yaitu : Kepemimpinan kepala madrasah, iklim organisasi madrasah,

partisipasi masyarakat, dan mutu madrasah.

Variabel kepemimpinan kepala madrasah, iklim organisasi

madrasah, dan partisipasi masyarakat serta mutu madrasah diukur dengan

menggunakan instrumen berbentuk angket yang diisi/dijawab oleh kepala

madrasah dan guru wali kelas serta komite madrasah sebagai responden

dengan penilaian skala 5 (lima).

Angket merupakan instrumen utama untuk pengumpulan data

primer. Setiap alternatif dari lima jawaban diberikan bobot nilai. Selalu

dengan bobot nilai 5, Sering dengan bobot nilai 4, kadang-kadang dengan

bobot nilai 3, pernah dengan bobot nilai 2, dan tidak pernah dengan bobot

nilai 1. Pemberian bobot ini sangat diperlukan sebagai langkah awal untuk

kemudian dilakukan perhitungan secara statistik.

Setelah itu, peneliti kuantitatif perlu mempersiapkan dan

mengorganisasikan data dengan cara analisis statistik. Proses ini terdiri dari

memastikan jumlah nilai dari skor instrumen yang diperoleh dari jawaban

responden. Tetapkan mana skor yang diambil antara satu variabel dengan

variabel lainnya untuk digunakan pada analisis, selanjutnya pilih software

komputer untuk menganalisis data tersebut. (Creswel, 2008).

Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian

adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang

(44)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

penelitianpun akan segera diketahui dalam pelaksanaannya, pengelolahan

data dilakukan melalui bantuan komputer dengan menggunakan SPSS

(Statistical Product and Service Solution) versi 14.

H. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi yang

dilanjutkan dengan penghitungan koefisien determinasi. Sebelum

melakukan penghitungan tersebut, asumsi normalitas dan linieritas data

sudah terpenuhi, begitu juga validitas dan reliabilitas instrumen

pengumpulan data. Hal tersebut penting dilakukan karena menjadi

persyaratan untuk melakukan analisis statistika parametrik. Analisis ini untuk mengetahui kontribusi kepemimpinan madrasah, iklim organisasi,

dan partisipasi masyarakat, serta mutu madrasah baik secara bersama-sama

maupun individu.

Data dikumpulkan secara kuantitatif atau disebut dengan data

statistik. Sebagaimana disebutkan dalam undang-undang tentang statistik

(UU No.7 Tahun 1960) kegiatan statistik meliputi empat hal, yaitu :

pengumpulan data (data collecting) ; penyusunan data (summarizing) ; pengumuman dan pelaporan data (tabulation and report) ; serta analisis data (data analyzing). Sudijono (2007 : 3) meringkasnya menjadi tiga saja, yaitu : pengumpulan data, penyajian data, dan penganalisisan data.

Sebelum dilakukan pengujian hipótesis, lebih dulu digambarkan

(45)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

rerata tiap-tiap variabel penelitian ini menggunakan tehnik Weighted Means Scored (WMS). Pertama-tama peneliti memberikan skor pada setiap alternatif jawaban yang diberikan oleh responden sesuai dengan bobot yang

telah ditetapkan. Setiap pernyataan pada keempat variabel yaitu:

Kepemimpinan Kepala Madrasah ( 1), Iklim Organisasi ( 2), Partisipasi

Masyarakat ( 3), dan Mutu Madrasah (Y), mempunyai 5 kriteria jawaban

dengan memberikan skor dimulai dari 1, 2, 3, 4, dan 5, dengan ketentuan

untuk pernyataan yang dihitung dengan hasil analisis deskriptif diperoleh

dengan menggunakan teknik Weighted Means Scored (WMS) dengan rumus sebagai berikut:

¯ � Keterangan:

¯ X : Skor rerata yang dicari

X : Jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai setiap alternatif jawaban) N : Jumlah responden

Hasil penghitungan rata-rata tanggapan responden dilakukan

pembobotan dengan pertimbangan untuk mendapatkan hasil yang seimbang

atau fair. Pembobotan juga dilakukan dengan pertimbangan keadaan situasi yang dirasakan langsung atau tidak secara langsung oleh responden

bersangkutan. Variabel kepemimpinan madrasah menggunakan

perbandingan pembobotan skor 2-1-2. Artinya hasil tanggapan dari

responden kepala madrasah diberikan bobot dua, tanggapan dari guru

dengan bobot satu, dan tanggapan dari komite diberikan bobot dua.

(46)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

variabel partisipasi masyarakat diberikan bobot 2-2-1, dan variabel mutu

diberikan bobot yang seimbang pada setiap responden. Hasil analisis

dijadikan pedoman untuk menentukan gambaran umum variabel di

lapangan dengan cara dikonsultasikan dengan tabel kriteria skor rerata

variabel dan penafsiran sebagai berikut :

Tabel 3.19

Kriteria Skor Rerata Variabel dan Penafsiran

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

4,01 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik

3,01 – 4,00 Tinggi Baik

2,01 – 3,00 Cukup Cukup Baik

1,01 – 2,00 Rendah Kurang Baik 0,01 – 1,00 Sangat Rendah Sangat Kurang Baik

Teknik pengolahan data untuk uji hipotesis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Model Analisis korelasi dan regresi Linier. Untuk

kepentingan analisis data dengan Model Analisis Regresi Linier yang

mensyaratkan tingkat pengukuran variabel sekurang-kurangnya interval,

indeks pengukuran variabel ini ditingkatkan menjadi data dalam skala

interval melalui Mathod of Successive Intervals (Sudjana, 1996).

Teknik pengolahan data dengan menggunakan Model Analisis

(47)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

1) Menggambar dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi

hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya.

2) Menghitung matriks korelasi antar variabel

1 2 3

Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah

menggunakan Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient) dari Karl Pearson. Alasan Penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang hendak

dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval. Rumus Pearson’s

Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient) :

rxy =

n Σxy− Σx Σy

n Σx2− Σx 2 n Σy2− Σy 2 (Sumber: Sudjana, 1996)

Pada saat menganalisis data korelasi, dilakukan penafsiran dengan tabel

interpretasi sebagai berikut :

Tabel 3.20

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000

(48)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

3) Menganalisis nilai koefisien determinasi untuk menentukan prosentase

kontribusi masing-masing variabel bebas atau terikat. Rumusnya :

KD = r2 X 100% dan penentuannya menggunakan alat bantu SPSS

4) Melakukan analisis regresi linier sederhana dan berganda. Langkah ini

dilakukan karena semua data variabel berdistribusi normal serta linier,

baik secara individual maupun secara simultan. Dari Sugiono (2009 :

217) dikemukakan rumus persamaan regresi linier sebagai berikut :

Y = a + b 1 Y = a + b 2 Y = a + b 3

Sedangkan regresi ganda menggunakan rumus atau model persamaan

regresi sebagai berikut : Y = b0 + b1 1 + b2 2 + b3 3.

Furqon (2009) mengemukakan bahwa Korelasi jamak (multiple correlation) menyajikan informasi tentang hubungan antara dua buah peubah bebas (predictor) atau lebih dengan sebuah peubah terikat

(criteria). Seperti pada korelasi, dapat menggunakan analisis regresi

untuk menganalis data yang terdiri atas sejumlah peubah X dengan

sebuah peubah Y. Analisis regresi semacam ini disebut regresi linier

jamak (multiple linier correlation).

5) Menguji Hipotesis. Untuk menentukan signifikasi kontribusi antara X1

terhadap Y dan seterusnya, rumus yang digunakan adalah uji t :

t = r N−2

(49)

Kemas Abdurrahman, 2012

Peningkatan Mutu Madrasah

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

apabila nilai t hitung > t tabel (dk = n-2) atau nilai signifikan < 0,05

maka kontribusi antara variabel tersebut signifikan.

Sedangkan untuk menentukan signifikansi kontribusi antara variabel X

secara simultan terhadap Y adalah dengan menggunakan uji F.

Rumusnya :

F = R2 (N – m – 1) (Sugiyono, 2011 : 286) m (1 – R2)

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1)
Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen Iklim Organisasi (x2)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat.. BAB III

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta khususnya pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

orang berpuasa besar. Barangsiapa tidak percaya kata yang ada dalam tulisan maka salah tekadnya orang itu. Pada malam kedua puluh satu, dan malam kedua puluh lima, Nabi menghisap

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Analisis Strategi Inovasi

Penanda genetik env SU dengan metode RT- PCR atau PCR dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sapi Bali yang dicurigai terin- feksi penyakit

Menurut Mauled Moelyono dalam Sutomo, dkk (1999), menyatakan bahwa meningkatnya pengangguran tenaga kerja terdidik disebabkan oleh makin tingginya tingkat pendidikan

Secara default, Gallery akan menampilkan semua file citra yang ada pada smartphone android baik itu citra yang berasal dari hasil pengambilan gambar dengan kamera

Pengaruh Pendidikan, Kesehatan, Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Produk Domestik Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis