• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Moh Nasir, 2005: 54). Menurut Supardi (2005: 28) penelitian deskriptif dilakukan pada taraf kajian dan analisis, dimana peneliti semata-mata ingin mengungkapkan gejala atau pertanda dan keadaan sebagaimana adanya.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, metode survei adalah penyidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang situasi sosial, ekonomi ataupun politik dari suatu kelompok atau suatu daerah (Moh Nasir, 2005: 56).

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana hasil penelitian berupa data akan dianalisis secara kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran hasil penelitian yang kemudian ditulis dalam narasi hasil penelitian.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu tertentu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati atau

(2)

diteliti (Supardi, 2005: 101). Pendapat lain diungkapkan oleh Moh Nasir (2005: 271) populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas atas di SDN Gugus Garuda, yang berjumlah 4 Sekolah Dasar Negeri. Sehingga populasi penelitian ini merupakan populasi finit, karena populasi dengan jumlah anggota penelitian diketahui secara pasti (Supardi, 2005: 102).

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah bagian dari pupulasi yang dijadikan subyek penelitian sabagai wakil dari anggota populasi (Supardi, 2005: 103), sebagai wakil dari populasi maka perlu ditentukan jumlah sampel yang akan diambil agar bisa mewakili keadaan populasi. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2005: 92), jumlah sampel yang harus diambil dalam populasi tertentu dapat menggunakan rumus:

n = 1 + N (dN 2) ... (1)

Keterangan:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = tingkat penyimpangan (5%)

Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian sebagai berikut:

(3)

Tabel 1. Penghitungan Jumlah Sampel Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah Murid KelasAtas PopulasiJumlah SampelJumlah

IV V VI 1 SDN Sumberarum I 41 40 43 124 95 2 SDN Sumberarum II 38 39 24 101 81 3 SDN Ringinanom I 68 62 65 195 131 4 SDN Ringinanom II 29 45 39 113 88 Jumlah : 176 176 171 533 395

Sehingga total sampel yang diambil sebanyak 395 orang siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Agar sampel yang diambil dapat mewakili populasi maka perlu dilakukan pengambilan sampel dengan teknik tertentu, sehingga populasi dapat tergambarkan atau terwakili dari sampel yang kita ambil. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Probability Sampling, teknik pengambilan sampling ini memberikan peluang yang sama bagi setiap teknik Probability Sampling unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, teknik ini meliputi: Simple random sampling, proportioned stratified random sampling, disporpotioned stratified random sampling dan cluster sampling (Sugiono, 2009: 63). Teknik Probability Sampling pengambilan sampel yang digunakan adalah proportioned stratified random sampling, dimana sampel dikelompokkan menjadi tiga strata tingkat pendidikan sesuai stata pada kelas atas sekolah dasar, yaitu kelas IV, V dan VI. Teknik proportioned stratified random sampling ini digunakan bila populasi

(4)

mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiono, 2009: 64). Teknik proportioned stratified random sampling atau stratified random sampling merupakan teknik penentuan sampel penelitian dengan menetapkan pengelompokan populasi pada kelompok-kelompok tingkatan, teknik ini dilakukan manakala keadaan populasi bersifat heterogen dan dapat dipilih menjadi lebih homogen dengan pengelompokan berdasar strata (Supardi, 2005: 111).

Penentuan ukuran sampel untuk tiap sekolah dan tiap strata atau kelas berdasarkan teknik proportioned stratified random sampling menggunakan rumus: (Sugiono (2009: 73)

nx= NNxp x n ...(2)

Keterangan:

nx = Jumlah sampel pada strata tertentu pada kelompok sampel Nxp = Jumlah populasi pada strata tertentu pada kelompok sampel N = Jumlah populasi keseluruhan

n = Jumlah sampel keseluruhan

Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel yang diambil tiap strata adalah:

Tabel 2. Penghitungan Jumlah Sampel Penelitian Setiap Strata

No Nama Sekolah Total Sampel Jumlah Sampel per strataIV V VI

1 SDN Sumberarum I 95 31 31 33

2 SDN Sumberarum II 81 31 31 19

3 SDN Ringinanom I 131 46 41 44

4 SDN Ringinanom II 88 23 35 30

(5)

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Gugus Garuda Kecamatan Tempuran, yang terdiri dari 4 (empat) sekolah, antara lain SDN Sumberarum I, SDN Sumberarum II, SDN Ringinanom I dan SDN Ringinanom II.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Instrumen

Instrumen merupakan kelengkapan proses penelitian yang berkaitan dangan upaya memperoleh data penelitian lapangan atau data empiris, Instrumen penelitian merupakan alat bantu mendapatkan data empiris lapangan secara tepat guna dan berhasil guna atau efektif dan efisien (Supardi, 2005: 141).

Intstrumen penelitian ini dalam bentuk kuesioner, untuk mengumpulkan data dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam bentuk daftar pertanyaan.

Pertanyaan dalam kuesioner penelitian disusun berupa pertanyaan terstruktur. Pertanyaan terstruktur merupakan pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternatif saja ataupun kepada satu jawaban saja (Moh Nasir, 2005: 207). Pertanyaan dalam bentuk kuesioner penelitian yang

(6)

dibagikan kepada responden untuk diisi. Hasil pengisian kuesioner dikumpulkan kembali untuk dilakukan tabulasi dan analisis data.

2. Langkah Penyusunan Instrumen

Langkah penyusunan intrumen melalui tahapan sebagai berikut ini (Moh Nasir, 2005: 156):

a. Mengidentifikasi konstrak variabel

Identifikasi konstrak variabel dalam penelitian ini adalah perilaku sehat siswa kelas atas di Gugus Garuda Kecamatan Tempuran. b. Menyidik Indikator

Menyidik indikator bertujuan untuk menandai indikator atau item yang dikemukakan dalam konstrak yang akan diteliti. Indikator atau item yang akan diteliti sebagai berikut:

1) Perilaku makan dan minum 2) Kebersihan pribadi

3) Perilaku Kebersihan Lingungan 4) Perilaku terhadap sakit dan penyakit

5) Keseimbangan kegiatan, olahraga dan istirahat c. Menyusun butir pertanyaan

Dilakukan penyusunan butir pertanyaan berdasarkan indikator atau item yang akan diteliti, hal ini dilakukan untuk menjabarkan item yang dinilai kedalam angket pertanyaan penelitian. Butir-butir pertanyaan dalam kisi-kisi angket penelitian sebagai berikut:

(7)

Tebel 3. Kisi-kisi Angket Penelitian

Variabel Indikator Pertanyaan Nomor Butirpertanyaan Positip Negatip Perilaku Sehat Pada Kelas Atas Perilaku makan dan minum Sarapan/makan 1,2,3 Jenis makanan/minuman 4,5 Kebiasaan makan/minum 6,7,8 Perilaku membersih kan diri Perilaku mandi 9,10, 11

Perilaku menggosok gigi 12,14 13,15 Perilaku membersihkan rambut 16

Kebersihan

pribadi Kebiasaan berpakaian dankebersihan pribadi 17,18,19,20

Mencuci tangan 21,22

Memotong kuku dan rambut 23, 24 Perilaku Kebersihan Lingkungan Di lingkungan sekolah 26 25, 27 Di lingkungan rumah 28, 29, 30, 31, 32 Perilaku sehat dan keseimbanga n kegiatan Berobat 33, 34 Olah raga 35, 36 Istirahat 37, 39 38, 40

Penentuan skor dilakukan untuk memberikan bobot terhadap hasil pengambilan data, dengan skor sebagai berikut:

Tabel 4. Bobot Skor Pertanyaan

Pernyataan Skor Positif (+) Skor Negatif (-)

Sering 3 1

Kadang-kadang 2 2

Tidak pernah 1 3

3. Uji Coba Instrumen

Ujicoba Instrumen ditujukan agar instrumen yang akan digunakan mempunyai tingkat keandalan dan konsistensi terhadap pertanyaan yang

(8)

tertuang dalam kuesiaoner. Uji kuesioner dilakukan pada responden yang sebanding dengan karakteristik sampel penelitian, yaitu di sekolah lain diluar Gugus Garuda. Uji Instrumen menggunakan uji validitas (kesahihan) dan realibilitas (keandalan), langkah uji kuesioner sebagai berikut:

a. Analisis Validitas

Analisis validitas untuk mengetahui tingkat validitas atau sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur (kuesioner) dalam mengukur suatu data sebelum digunakan untuk pengambilan data. Untuk mengetahui validitas suatu kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya (Sutanto Priyo Hastono, 2001: 48 - 49).

Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson product moment (r):

rxy = N(ΣXY) – (ΣX.ΣY) ... (3) √{ NΣX2- (ΣX)2}{ NΣY2- (ΣY)2

Dimana:

rxy = Valitiditas Instrumen X = Skor nilai item Y = Skor total N = Jumlah subyek

(9)

Keputusan uji:

Bila r hitung lebih besar dari r tabel Ho ditolak, artinya variabel valid

Bila r hitung lebih kecil dari r tabel Ho diterima, artinya variabel tidak valid Uji validitas yang digunakan adalah Uji Validitas Isi, uji validitas isi mempersoalkan apakah isi dari suatu alat ukur (bahan, topik, dan substansi) cukup representatif atau cukup merupakan sebuah sampling (Moh Nasir, 2006: 146).

Sebelum diujicobakan, seharusnya angket diteliti oleh orang yang sesuai dengan bidangnya. Namun karena keterbatasan waktu, maka angket dalam penelitian ini tidak diteliti oleh orang yang ahli dibidangnya. Uji validitas digunakan alat analisis statistik korelasi product moment dengan bantuan komputer program SPSS 15,0 for windows. Butir angket dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel. Hasil uji validitas instrumen selengkapnya adalah sebagai berikut:

(10)

Tabel 5. Hasil Uji Validitas

Butir Angket r hitung r tabel Keterangan

P1 0,662 0,211 valid P2 0,521 0,211 valid P3 0,399 0,211 valid P4 0,501 0,211 valid P5 0,785 0,211 valid P6 0,716 0,211 valid P7 0,740 0,211 valid P8 0,434 0,211 valid P9 0,396 0,211 valid P10 0,192 0,211 gugur P11 0,559 0,211 valid P12 0,258 0,211 valid P13 0,409 0,211 valid P14 0,278 0,211 valid P15 0,588 0,211 valid P16 0,223 0,211 gugur P17 0,200 0,211 gugur P18 0,113 0,211 gugur P19 0,483 0,211 valid P20 0,732 0,211 valid P21 0,610 0,211 valid P22 0,534 0,211 valid P23 0,440 0,211 valid P24 0,450 0,211 valid P25 0,391 0,211 valid P26 0,418 0,211 valid P27 0,179 0,211 gugur P28 0,575 0,211 valid P29 0,518 0,211 valid P30 0,442 0,211 valid P31 0,432 0,211 valid P32 0,436 0,211 valid P33 0,369 0,211 valid P34 0,142 0,211 gugur P35 0,487 0,211 valid P36 0,453 0,211 valid P37 0,367 0,211 valid P38 0,445 0,211 valid P39 0,435 0,211 valid P40 0,454 0,211 valid

(11)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 6 butir angket memiliki nilai r hitung < r tabel yaitu nomor 10, 16, 17, 18, 27 dan 34 sehingga angket tersebut dinyatakan gugur. Sisanya sebanyak 34 butir angket memiliki nilai r hitung > r tabel sehingga dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

b. Analisis Reliabilitas

Analisis reliabilitas untuk mengetahui tingkat konsistensi dan keandalan kuesioner sebelum digunakan untuk pengambilan data. Dikatakan memiliki reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya bila alat ukur tersebut mantap dalam pengertian alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability) (Moh Nasir, 2006: 134).

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara (Sutanto Priyo Hastono, 2001: 49-50).:

1) Repeated reliabilitas (ukur ulang)

Pengukuran yang dilakukan berulang-ulang pada waktu yang berbeda-beda.

2) One shot (diukur satu kali)

Pengukuran yang dilakukan hanya satu kali dan hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian menggunakan cara one shot pada kuesioner yang akan dibagi, sehingga cukup satu kali

(12)

pengukuran. Pengukuran one shot ini dilakukan dengan pertimbangan keterbatasan waktu penelitian.

Uji reliabilitas menggunakan model Alpha Cronbach (Handoko Riwidigdo, 2007: 156), dengan rumus:

ri = K { 1- Σsi 2 } ... (3) k – 1 si Keterangan: ri = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan Σsi2 = Jumlah varian butir

si = Varian total

Jumlah sampel untuk uji validitas dan reliabilitas minimal 30 responden. Pengujian reliabilitas kuesioner menggunakan SPSS for windows. Kuesioner dikatakan reliabel apabila pada hasil uji nilai r hitung (r.tot) lebih besar dari pada nilai r tabel(Sutanto Priyo Hastono, 2001: 55). Menurut Djemari yang dikutip Handoko Riwidigdo (2007: 156) kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha atau nilai rhitung(r.tot) minimal 0,7.

Uji reliabilitas digunakan alat analisis statistik cronbach alpha dengan bantuan komputer program SPSS 15,0 for windows. Variabel penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha > 0,7. Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,902 > 0,7. Dengan demikian variabel penelitian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

(13)

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data deskriptif, dimana data yang diperoleh hanya dilakukan analisa distribusi frekuensi tanpa dilakukan pengujian lebih lanjut. Analisa menggunakan tabel distribusi frekuensi dan penjabarannya baik secara absolut maupun frekuensi untuk selanjutnya dilakukan intrepertasi data (Supardi, 2005: 303). Pada analisa distribusi frekuensi diperoleh frekuensi jawaban responden dan besar prosentase dari frekuensi jawaban responden tersebut. Penghitungan frekuensi dan prosentase jawaban rensponden pada tiap item pertanyaan menggunakan rumus (Moh Nasir, 2005: 379) :

P = f x 100 n Keterangan :

P : prosentase item pertanyaan f : frekuensi jawaban item

n : jumlah jawaban per item frekuensi

Untuk interpretasi tingkatan perilaku sehat pada siswa kelasa atas Sekolah Dasar Negeri Gugus Garuda, maka skor yang diperoleh dijumlah kemudian dikelompokkan dalam 5 katagori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan menggunakan mean dan standar deviasi (SD) sebagai berikut (Handoko Riwidikdo, 2007: 43):

(14)

Tabel 6. Interpretasi Hasil Penelitian Perilaku Hidup Sehat Pada Siswa Kelas Atas Di Sekolah Dasar Negeri Gugus Garuda Kecamatan Tempuran

No Katagori Rentang Skor

1 Sangat tinggi x > M + 1,5 SD

2 Tinggi M + 0,5 SD < x ≤ M + 1,5 SD

3 Sedang M - 0,5 SD < x ≤ M + 0,5 SD

4 Rendah M - 1,5 SD < x ≤ M + 0,5 SD

5 Sangat rendah x ≤ M - 1,5 SD

Keterangan : SD (standar devisasi), M : rata-rata

Katagori diatas menunjukkan gambaran perilaku sehat pada siswa kelas atas di Sekolah Dasar Negeri Gugus Garuda Kecamatan Tempuran.

Gambar

Tabel 1. Penghitungan Jumlah Sampel Penelitian
Tabel 4. Bobot Skor Pertanyaan
Tabel 5. Hasil Uji Validitas
Tabel 6. Interpretasi Hasil Penelitian Perilaku Hidup Sehat Pada Siswa Kelas  Atas Di  Sekolah  Dasar  Negeri  Gugus  Garuda Kecamatan Tempuran

Referensi

Dokumen terkait

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta khususnya pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

Mahasiswa wajib mengikuti kuliah, praktek, dan kegiatan akademik lain yang diselenggarakan oleh fakultas/ program studi/ melalui program kerja himpunan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Analisis Strategi Inovasi

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005 tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Komisi Pemberantasan Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Dengan mempelajari kimia permukaan maka akan dapat ditentukan jumlah dan macam situs aktif yang ada di permukaan katalisator dan interaksi yang terjadi

Waktu penelitian selama 1 (Satu) bulan mulai Bulan 31 juli 212 sampai tanggal Oktober 2012 yang meliputi persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Jikalau anggota Badan Pengurus Pusat maupun Daerah yang hadir atau diwakili dalam rapat tidak memenuhi korum yang disyaratkan dalam Ayat 4 Pasal ini, maka

Hal ini disebabkan karena para pejalan kaki yang cenderung menyaberangi badan jalan di depan Pasar Prawirotaman untuk melakukan aktivitas pasar oleh karena itu, letak