• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Populasi, Sampel, Instrumen Pengumpulan Data - Populasi, Sampel, & Instrumen Pengumpulan Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4. Populasi, Sampel, Instrumen Pengumpulan Data - Populasi, Sampel, & Instrumen Pengumpulan Data"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

4. Populasi, Sampel, & Instrumen Pengumpulan Data

Populasi

adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai

kualitas

dan

karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.

Unit analisis

adalah unit yang akan

diteliti.

(2)

Teknik Sampling

Probability sampling

Non probability sampling

Simple random sampling

Proportionate stratified

random sampling

Disproportionate stratified

random sampling

Area (cluster) sampling

Sampling sistematis

Sampling kuota

Sampling insidental

Purposive sampling

Sampling jenuh

(3)
(4)

Populasi homogen

Sampel

(5)

Teknik Sampling

adalah teknik pengambilan

sampel. Contoh teknik sampling:

Probability sampling

adalah teknik sampling

yang memberikan peluang yang sama bagi

setiap unsur populasi yang dipilih menjadi

anggota sampel. Teknik ini meliputi

simple

random, proportionate stratified random,

dispropotionate stratified random, dan area

random).

(6)

Proportionate stratified random

digunakan

apabila populasi mempunyai anggota atau

unsur yang tidak homogen dan berstrata

secara proposional. Misal: jumlah pegawai

yang

lulus

S1=45,

S2=30,

STM=800,

ST=900, SMEA=400, SD=300.

Disproportionate

stratified

random

(7)

Cluster sampling

/

area sampling

digunakan

untuk menentukan sampel apabila obyek

yang akan diteliti atau sumber data sangat

luas, misal penduduk dari suatu negara,

propinsi atau kabupaten. Misalnya di

Indonesia terdapat lebih dari 27 propinsi dan

sampelnya menggunakan 10 propinsi, maka

pengambilan 10 propinsi itu dilakukan secara

random. Teknik sampling ini sering

menggunakan dua tahap, yaitu tahap

(8)
(9)

Non-probability sampling

adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan yang sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:

sampling sistematis,

sampling kuota,

sampling insidental

,

purposive sampling,

sampling jenuh

dan

(10)

Sampling sistematis

adalah teknik pengambilan

sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi

yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota yang

terdiri dari 100 orang. Mereka diberi nomor urut dari

nomor 1 sampai 100. Pengambilan sampel dilakukan

nomor ganjil saja atau genap saja, atau kelipatan dari

bilangan tertentu.

Sampling kuota

adalah teknik untuk menentukan

(11)

Sampling insidental

adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan suatu

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti

dapat

digunakan

sebagai

sampel

apabila orang yang kebetulan ditemui

itu dipandang cocok sebagai sumber

data.

Purposive sampling

adalah teknik

penentuan

sampel

dengan

pertimbangan tertentu. misal penelitian

tentang

kualitas

makanan,

maka

(12)

Sampling

jenuh

adalah

teknik

penentuan sample bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel.

Teknik ini sering digunakan apabila

populasi relatif kecil, yakni kurang dari

30 orang.

Snowball sampling

adalah teknik

penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar

ibarat bola salju yang menggelinding

lama-lama menjadi besar. Penelitian

kualitatif banyak menggunakan sampel

(13)
(14)

Menentukan

Jumlah

Sampel.

Tabel

penentuan jumlah sampel dari populasi

tertentu dikembangkan oleh Isaac & Michael

untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10%

menggunakan rumus tertentu. Semakin kecil

taraf kesalahan, jumlah sampel semakin

besar. Lihat Tabel 5.1. apabila jumlah

populasi tidak terhingga, untuk kesalahan

1%, maka jumlah sampelnya sebanyak 664.

Misal: jumlah penduduk di suatu daerah

(populasi) sebanyak 1000 orang. Jumlah

penduduk yang lulus S-1 = 50. Berdasarkan

Tabel Isaac & Michael, untuk tingkat

(15)

Menentukan ukuran sampel dengan rumus

Rumus Slovin:

n = N/(1 + Ne

2

)

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan

Rumus Yamane:

N = N / (Nd

2

+ 1)

d = presisi

Catatan: Pada riset kualitatif tidak dikenal istilah sampel, karena riset

kualitatif tidak bertujuan untuk melakukan generalisasi.

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Muhammadiyah 1 Bantul telah berjalan lancar sesuai rencana meskipun ada beberapa yang sedikit

Analisis Kontribusi Kelompok “Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga” (UP2K) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Dusun Jamang Desa Taji Kecamatan

ATMOWILOTO KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA, NILAI KARAKTER, DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

orang berpuasa besar. Barangsiapa tidak percaya kata yang ada dalam tulisan maka salah tekadnya orang itu. Pada malam kedua puluh satu, dan malam kedua puluh lima, Nabi menghisap

Berbeda halnya ketika pembeli itu datang lebih dahulu dari pada pembeli, mengenai maksudnya yaitu membeli, maka ketika seorang makelar mempertemukan keduanya

Menurut Mauled Moelyono dalam Sutomo, dkk (1999), menyatakan bahwa meningkatnya pengangguran tenaga kerja terdidik disebabkan oleh makin tingginya tingkat pendidikan

Menurut penjelasan undang-undang tersebut, yang dimaksud dengan pendidikan khusus adalah penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta

Pada fitur ini proses yang dilakukan pertama kali yaitu menampilkan interface dari Ujian Teori SIM dimana ketika aplikasi menampilkan interface ini sistem membaca