BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut WHO, kasus maternal near miss adalah wanita yang hampir mati, tetapi selamat dari komplikasi selama kehamilan, pada saat bersalin, atau dalam 42 hari setelah terminasi kehamilan. Secara praktis, wanita yang dipertimbangkan dalam kasus maternal near miss adalah wanita hamil yang selamat dari kasus yang mengancam kehidupannya seperti disfungsi organ (WHO, 2012).
Near miss merupakan indikator baru untuk menilai mutu pelayanan kebidanan dan untuk meningkatkan perawatan kesehatan maternal sehingga pasien yang berisiko tinggi dan yang mengalami komplikasi obstetri berat tidak mengalami near miss bahkan kematian (Mangun, 2008).
Audit near miss sebagai alat evaluasi akan membantu dalam proses pengambilan keputusan. Hasil audit akan memberikan gambaran pencapaian pencegahan kematian ibu serta faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kasus near miss. Bila pendekatan ini digunakan secara rutin dan menyeluruh, maka akan terjadi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan maternal secara signifikan. Oleh sebab itu, penelitian pendekatan ini sangat penting guna penerapannya secara tepat di Indonesia (Pattinson et al., 2003; Rosmans dan Fillipi, 2004; WHO, 2011, dalam Sarimin, 2014). Semakin tinggi ratio dari
maternal near miss memperlihatkan bahwa adanya peningkatan dari pelayanan kesehatan (Roopa, 2013).
DAFTAR SINGKATAN
ABC : Airway, Breathing, Circulation
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia DIC : Disseminated Intravascular Coagulation
HELLP : Hemolisis, Elevated Liver enzymes and Low Platelet
ICU : Intensive Care Unit
IV : Intra Vena
Menkes : Menteri Kesehatan MgSO4 : Magnesium Sulfat MNM : Maternal Near Miss
PaO2/FiO2 : Tekanan parsial Oksigen di arteri PE : Preeklampsia
POGI : Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia PPH : Post Partum Haemorrhage
RI : Republik Indonesia RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat SaO2 : Saturasi Oksigen
SK : Surat Keputusan
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolok ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan praktisi medis untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan (Depkes RI, 2012).
Pada tahun 2007, angka kematian ibu di Sumatera Utara mencapai 231 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini melebih angka kematian ibu nasional yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2010 menurut hasil sensus penduduk angka kematian ibu di Sumatera Utara menjadi 328 per 100.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2012 berdasarkan laporan dari profil kabupaten atau kota angka kematian ibu di provinsi Sumatera Utara menurun menjadi 106 per 100.000 kelahiran hidup namun ini belum bisa menggambarkan angka kematian ibu sebenarnya di populasi (Depkes RI, 2012).
Bagaimanapun juga, angka kematian ibu di dunia masih tinggi, secara tidak langsung ini menggambarkan angka kematian di rumah sakit juga tinggi. Oleh sebab itu, kasus maternal near miss akan digunakan untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit terutama di bagian kebidanan dan penyakit kandungan, atau di tingkat regional. Kasus maternal near miss juga menggambarkan sebagian besar karakteristik dari kematian ibu. Selama kriteria identifikasi dari maternal near miss belum diseragamkan, maka aneka penelitian yang sudah dilakukan tidak dapat disamakan karena itu WHO mengembangkan definisi baru dari maternal near miss (MNM) dan kriteria identifikasi dari kasus
maternal near miss yang ditulis dalam “WHO near miss approach for maternal health” pada tahun 2011 (WHO, 2012).
Hingga saat ini peneliti belum mendapatkan data yang menunjukan kasus
maternal near miss di Medan. Sementara itu, WHO sangat menganjurkan untuk melakukan pendataan yang rutin untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas dari sistem pelayanan kesehatan .
Atas dasar itu, peneliti tertarik untuk melakukan pengamatan kasus
sakit rujukan dan memiliki fasilitas yang lengkap sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di rumah sakit ini.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran maternal near miss di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2013?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kasus maternal near miss di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui angka kasus maternal near miss di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2013.
2. Untuk mengetahui penyebab kasus maternal near miss di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2013.
3. Untuk mengetahui kecenderungan tahun kasus maternal near miss di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun 2011-2013.
4. Untuk mengetahui penanganan kasus maternal near miss di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2013.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Tenaga Kesehatan
1.4.2 Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan dalam membuat karya tulis ilmiah.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan