• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember Studio Perencanaan Kota 2014 EXECUTIVE SUMMARY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember Studio Perencanaan Kota 2014 EXECUTIVE SUMMARY"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EXECUTIVE SUMMARY

Kawasan perkotaan memiliki keheterogenitas dan kekompleksan kegiatan berdasarkan fungsi kawasan perkotaan sehingga menuntut perkotaan selalu berkembang. Salah satu faktor utama penyebab perkembangan kota adalah pertumbuhan penduduk yang cenderung meningkat setiap tahunnya dan mengakibatkan adanya pertumbuhan pembangunan yang dapat dikembangkan atau menjadi potensi wilayah tetapi dapat pula menimbulkan permasalahan-permasalahan pembangunan atau eksploitasi alam yang berlebihan.

Perencanaan tata ruang dibutuhkan untuk mencapai paradigma pembangunan yang berkelanjutan. Perencanan tata ruang merupakan salah satu proses dari penataan ruang yang akan dilanjutkan dengan pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Tata ruang terbagi dalam struktur ruang dan pola ruang sehingga untuk merencanakan tata ruang diperluakan koordinasi dalam perencanaan struktur ruang dan pola ruang. Perencanaan tata ruang juga harus memiliki keterpaduan dan keterkaitan dengan tata ruang antar daerah dan intra wilayah. Hasil dari perencanaan tata ruang salah satunya adalah Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten atau Kota. Dalam Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten atau Kota ada enam substansi yang dijelaskan yaitu tujuan penataan kabupaten atau kota, rencana pola ruang, rencana jaringan prasarana, penetapan Sub Bwp Prioritas, ketentuan pemanfaatan ruang dan peraturan zonasi.

Dalam penyusunan RDTR BWP Kecamatan Kalisat ini digunakan beberapa analisis seperti analisis yang lebih luas, analisis sosial budaya, analisis sumber daya alam dan fisik lingkungan, analisis kependudukan, analisis sumber daya buatan, analisis penataan kawasan dan bangunan dan analisis kelembagaan.

Kecamatan Kalisat merupakan salah satu dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Jember yang memiliki luas 53,48 Km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 74.962 jiwa dan berkepadatan penduduk 1.401,68 jiwa/Km2. Kecamatan Kalisat merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam Pusat Kegiatan Lokal Promosi yaitu PKLp Kabupaten Jember yang memiliki fungsi utama pengembangan kawasan yang

(2)

meliputi pemerintah kecamatan, perdagangan dan jasa, pendidikan menengah, jasa pariwisata, pertanian, pelayanan sosial, pelayanan ekonomi skala regional, pengembangan permukiman dan atau peruntukan industri.

Kecamatan Kalisat merupakan kawasan perdesaan yang berpotensi menjadi kawasan perkotaan dan belum memiliki jaringan air bersih. Sumber air bersih yang dipakai adalah mata air yang ada di Kecamatan Kalisat dan penggunaan sumur untuk tiap rumah yang apabila tidak ada perencanaan dan pengelolaan yang baik akan menyebabkan kerusakan lingkungan akibat tidak terkontrolnya penggunaan air bersih. Terdapatnya stasiun kereta api, pasar serta terminal bayangan yang mempunyai lokasi yang berdekatan sehingga perlunya untuk penataan sistem transportasi yang dapat mendukung aktivitas pembangunan dalam sektor perekonomian Kecamatan Kalisat. Permukiman yang tidak tersebar merata serta akses yang kurang baik dari segi kondisi jalan ataupun fasilitas pelengkap jalan dan sulitnya mendapat pelayanan terhadap sarana-sarana.

Identifikasi masalah tersebut akan mempengaruhi perkembangan pertumbuhan pembangunan Kecamatan Kalisat dari segi struktur ruang maupun pola ruang sehingga dibutuhkan perencanaan tata ruang yang dapat diwujudkan dalam pembuatan RDTRK Kecamatan Kalisat. Selain identifikasi masalah tersebut juga terdapat isu-isu lainnya seperti pembangunan Kecamatan Kalisat sebagai pemekaran Jawa Timur. Sebagai langkah awal untuk menyongsong pemekaran di Kabupaten Jember, Kecamatan Kalisat sebagai salah satu Kecamatan yang memiliki pertumbuhan pesat, khususnya di bidang ekonomi, harus memiliki sebuah dokumen rencana tata ruang agar pembangunan yang pesat di Kecamatan Kalisat dapat tepat sasaran dan efektif pemanfaatannya.

Bagian Wilayah Perkotaan Kecamatan Kalisat terdiri dari 3 desa yaitu Desa Kalisat, Desa Ajung dan Desa Glagahwero, ketiga desa tersebut nantinya yang akan direncanakan berdasarkan 6 komponen dalam penyusunan RDTR Kecamatan. BWP Kecamatan Kalisat tidak hanya menjadi pusat kegiatan perekonomian di Kecamatan Kalisat, tetapi juga menjadi penggerak perekonomian bagi kecamatan sekitarnya, seperti Kecamatan Ledokombo, Kecamatan Sukowono, Kecamatan Pakusari, dan Kecamatan Silo karena terdapat pasar yang dapat melayani kecamatan-kecamatan sekitarnya. Selain itu pasar

(3)

Kecamatan Kalisat terletak di lokasi yang strategis sehingga memudahkan akses untuk mencapai pasar tersebut. Desa-desa di Kecamatan Kalisat khususnya desa-desa di luar BWP memiliki potensi pertanian yang dapat dikembangkan, hal tersebut terlihat dari lahan pertanian yang luas dan berbagai komoditi yang dapat dihasilkan. Sedangkan desa-desa yang terdapat di BWP berpotensi sebagai penyalur hasil pertanian bagi desa-desa di luar BWP. Selain isu-isu ekonomi, sebagai pusat kegiatan lokal, BWP Kecamatan Kalisat juga direncanakan beberapa pembangunan fasilitas umum, seperti Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta berbagai fasilitas pelengkap jalan dan transportasi (rambu lalu lintas dan terminal kendaraan umum).

Rumusan tujuan perencanaan menyesuaikan dengan kebijakan pembangunan kota di wilayah perencanaaan untuk mewujudkan perencanaan yang sinergis dan sesuai dengan acuan pengembangan yang ada serta visi misi Kecamatan Kalisat. Visi dari Kecamatan Kalisat adalah menjadi perangkat yang berkualitas, kreatif, inovatif dan professional dalam memberikan pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan dengan harapan akan menimbulkan partisipasi masyarakat dam pembangunan Kecamatan Kalisat. Perencanaan pembangunan Kecamatan Kalisat yang dijabarkan dalam RESTRA Kecamatan Kalisat tahun 2010-2015 dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kecamatan Kalisat, meningkatkan pembangunan dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan sarana dan prasarana aparatur pelayanan di Kecamatan Kalisat dan partisipasi masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Selain hal tersebut tujuan penataan BWP Kecamatan Kalisat adalah menjadikan BWP Kecamatan Kalisat sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa sebagai pemenuhan kebutuhan Kecamatan Kalisat dan Kecamatan yang berada di Kecamatan Kalisat. Berdasarkan Draft RTRW Kabupaten Jember tahun 2011-2031 kecamatan Kalisat termasuk dalam Kawasan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) untuk Kabupaten Jember yang berfungsi sebagai pengembangan kawasan yang meliputi pemerintah kecamatan, perdagangan dan jasa, pendidikan menengah, jasa pariwisata, pertanian, pelayanan sosial, pelayanan ekonomi skala regional, pengembangan permukiman dan atau peruntukan industri. Kecamatan Kalisat juga diperuntukan sebagai kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi.

(4)

Komponen kedua dalam penyusunan RDTRK BWP Kecamatan Kalisat adalah mengenai pola ruang, rencana pola ruang di BWP Kecamatan Kalisat terdiri dari rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung terdiri dari zona perlindungan setempat yang terdiri dari daerah sempadan dan lokasi sumber air, zona RTH yang terdiri dari dua yaitu RTH publik dan RTH privat, dalam pengembangannya diarahkan agar RTH yang terdapat di BWP Kecamatan Kalisat memenuhi peraturan yaitu 20% untuk RTH publik dan 10% untuk RTH privat. Untuk RTH publik di BWP Kecamatan Kalisat sudah memenuhi 20% dan untuk RTH privat yang diambil dari pekarangan rumah berkisar lebih dari 10%. Selanjutnya zona kawasan lindung lainnya adalah zona rawan bencana, yaitu yang terdapat pada permukiman padat dengan kemungkinan bencana kebakaran. Bagian selanjutnya dari pola ruang adalah mengenai kawasan budidaya yang terdiri dari zona perumahan, dimana berdasarkan hasil analisis BWP Kecamatan Kalisat sampai 20 tahun mendatang mengalami penambahan rumah sebanyak 1277 unit rumah, selanjutnya yaitu zona perdagangan dan jasa yang mengalami penambahan sebanyak 260 unit. Zona pelayanan umur yang terdiri dari pendidikan, kesehatan, peribadatan, pemerintahan dan keamanan memelukan penambahan hingga 20 tahun perencanaan mulai dari tahun 2014. Zona industri yang menjadi salah satu isu strategis di BWP Kecamatan Kalisat mengalami penambahan sebanyak 9 unit. Selain pola ruang, untuk struktur ruang di BWP Kecamatan Kalisat didapatkan bahwa Desa Kalisat menjadi pusat BWP Kecamatan Kalisat dan Desa Ajung dan Glagahwero menjadi Sub Pusat BWP Kecamatan Kalisat. Dari struktur ruang tersebut akan memudahkan dalam memprioritaskan dalam perencanaan.

Komponen ketiga dalam penyusunan RDTR BWP Kecamatan Kalisat yaitu rencana jaringan prasarana. Dalam perencanaan BWP Kecamatan Kalisat direncanakan penambahan ataupun perbaikan pada masing-masing prasarana seperti pengembangan sistem jaringan pergerakan yaitu penambahan jalan baru, peningkatan perkerasan jalan dan sebagainya. Selain itu ada juga rencana peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum yang terdapat di BWP Kecamatan Kalisat. Peningkatan kualitas angkutan umum diarahkan pada peningkatan pelayanan dari moda angkutan umum yang ada di wilayah perencanaan dalam melayani penumpang serta meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana penunjang

(5)

transportasi. Selain itu juga terdapat rencana mengenai fasilitas pelengkap jalan berupa prasarana untuk pejalan kaki, tempat penyeberangan, lampu penerangan jalan, papan nama jalan dan tempat sampah. Untuk sistem jaringan utilitas seperti air bersih dilakukan pembangunan reservoir dan jaringan perpipaan air bersih yang berasal dari sumber air potensial yang berada di BWP Kecamatan Kalisat terdapat 15 sumber air yang berada di BWP Kecamatan Kalisat, rencana sistem jaringan air limbah/sanitasi yaitu berupa perawatan MCK umum yang sudah ada, pengadaan mck umum, septic Tank komunal dan IPAl. Rencana sistem jaringan persampahan yaitu pengadaan tempat sampah komunal, pengumpulan sampah dengan menggunakan gerobak, pengangkutan dan pengolahan sampah. Rencana sistem jaringan telekomunikasi berupa pembangunan BTS dan penggabungan beberapa BTS ke dalam satu BTS. Rencana sistem jaringan listrik dilakukan perawatan prasarana jaringan listrik dan penambahan prasarana jaringan listrik untuk bangunan-bangunan baru. Rencana sistem jaringan drainase berupa pembuatan sumur resapan, rencana lubang resapan biopori, penambahan dimensi saluran drainase dan penambahan saluran drainase baru. Selanjutnya yaitu rencana prasarana lain seperti angkutan umum dan terminal.

Dari semua rencana-rencana tersebut terdapat satu lokasi yang menjadi prioritas dalam penanganan di BWP Kecamatan Kalisat yaitu Desa Kalisat karena adanya isu strategis di Kecamatan Kalisat yaitu sebagai Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) yang untuk waktu mendatang akan ditetapkan sebagai PKL dan terdapatnya pasar yang letaknya berada pada jalur strategis, yaitu pada persimpangan antara Jalan Diponegoro, Jalan Patimura, dan Jalan Dr.Wahidin, yang merupakan penghubung dengan kecamatan lainnya,serta adanya stasiun yang dapat menunjang perekonomian Kecamatan Kalisat. Tema penanganan kawasan perdagangan dan jasa tersebut adalah pengembangan kawasan strategis sebagai kawasan perdagangan dan jasa di sepanjang Jalan Diponegoro, Jalan Patimura, dan Jalan Dr.Wahidin melalui peremajaan kawasan, rehabilitasi, dan pengembangan koridor jalan utama sebagai kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Kalisat.

(6)

Dari semua rencana sarana dan prasarana yang akan dijalankan akan dimasukkan dalam satu buah program yang berisi tentang waktu pelaksanaan rencana-rencana tersebut yang dimasukkan dalam tabel program pemanfaatan ruang BWP Kecamatan Kalisat. Dalam tabel tersebut berisi tentang program-program yang akan dilaksanakan di BWP Kecamatan Kalisat berdasarkan analisis kebutuhan sarana dan analisis proyeksi utulitas. Program-program tersebut seperti yang sudah dijelaskan diatas, selain program-program juga berisi tentang lokasi dimana program tersebut dilaksanakan, waktu pelaksanaan dilakukan dalam kurun waktu 4 periode yaitu 2014-2018, 2019-2023, 2024-2028 dan 2029-2033, sumber pendanaan program tersebut biasanya bersumber dari APBD dan swadaya masyarakat dan instansi pelaksana dilakukan oleh dinas/UPT yang berkaitan dengan program tersebut dan juga masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program tersebut.

Dalam perencanaan BWP Kecamatan Kalisat yang meliputi Desa Kalisat, Desa Ajung dan Desa Glagahwero dibagi menjadi 6 blok perencanaan, dimana dalam penentuan menjadi 6 blok tersebut didasari terhadap batas fisik, isu yang terdapat dalam blok tersebut dan keberagaman tata guna lahan. Dari 6 blok tersebut terdapat 2 karakteristik yaitu blok yang didominasi oleh tata guna lahan perumahan dan blok yang didominasi dengan tata guna lahan perdagangan dan jasa. Dari 6 blok tersebut 3 blok didominasi dengan perumahan dan 3 blok lainnya didominasi dengan perdagangan dan jasa. Setelah diketaui dominasi blok tersebut dibuatlah zoning text untuk blok yang didominasi dengan perumahan dan dominasi perdagangan dan jasa. Dalam zoning text berisikan ketentuan kegiatan dan pemanfaata ruang dimana berisikan kegiatan-kegiatan apa saja yang diizinkan, bersyarat tertentu secara terbatas, bersyarat tertenteu dan tidak diizinkan pada blok-blok tersebut. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang yang berisikan batas minimum dan maksimum KDB, KLB, KDH dan Kepadatan Bangunan atau unit maksimum. Ketentuan tata masa bangunan berisikan GSB, ketinggian maksimum, jarak bebas antar bangunan minimum dan tampilan bangunan. Ketentuan sarana dan prasarana minimum, dan ketentuan khusus.

(7)

Dalam pelaksanaan program-program tersebut terdapat ketentuan pelaksanaan dimana dalam perencanaan BWP Kecamatan Kalisat dalam variansi pemanfaatan ruang menggunakan Minor Variance adalah variansi izin untuk bebas dari aturan standar demi menghilangkan kesulitan akibat kondisi fisik lahan dan Non-conforming dimension adalah variansi kelonggaran berupa pengurangan ukuran dari yang ditetapkan seperti perubahan koefisien dasar bangunan (KDB).

Selain dengan ketentuan pemanfaatan ruang BWP Kecamatan Kalisat juga menggunakan cara insentif dan disinsentif. Salah satu pengaturan insentif di BWP Kecamatan Kalisat yaitu Kemudahan pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) dan Keringan pembayaran pajak untuk rumah yang sesuai dengan dengan peraturan zonasi dan pengaturan disinsentif berupa Pajak tinggi untuk rumah yang melanggar peraturan zonasi, denda/change untuk rumah yang melanggar peraturan zonasi dan pembatasan penggunaan prasarana.

Semua hal tersebut juga harus menyelaraskan dengan partisipasti masyaraka di BWP Kecamatan Kalisat. Rencana peningkatan partisipasi masyarakat merupakan salah satu rencana yang akan dilaksanakan di BWP Kecamatan Kalisat agar suatu upaya perencanaan pembangunan menjadi tepat sasaran. Upaya dalam mengajak masyarakat secara penuh dalam Merumuskan dan menampung keinginan masyarakat dalam upaya pembangunan adalah dengan pembuatan alternatif yang didampingi oleh pendamping, narasumber, lembaga advokasi dalam perumusan dari berbagai keinginan masyarakat. Merancang pertemuan dari pihak-pihak yang berkepentingan termasuk masyarakat untuk membicarakan cost dan benefit dari pelaksanaan pembangunan. Memilih tokoh atau perwakilan masyarakat untuk ikut dalam proses perencanaan selanjutnya.Tokoh atau wakil masyarakat, besrsama DPRD, instansi dan pemeran pembangunan terkait melaksanakan proses pembangunan dan pembiayaan pembangunan serta rencana pelaksanaan pembangunan dilangsungkan beberapa kali. Menentukan keputusan yang telah disepakati dan melaksanakan program pembangunan yang terus dipantau dan diawasi pelaksanaannya. Masyarakat dapat ikut serta dalam proses pemantauan dan pengawasan serta dapat menyampaiakan keluhan atau pengaduan kepeda penyelenggara pemerintahan di

(8)

daerahnya. Perlibatan masyarakat dari awal proses upaya pembangunan akan menimbulkan rasa memiliki hasil pembangunan tersebut.

Kelompok: 13 Kecamatan Kalisat

No. Nama Mahasiswa NIM

1 Ni Nyoman Samitri P. 125060600111034 2 Rizki Pratomo 125060600111016 3 Annisa Zahra 125060607111025 4 Ilham Akbar S. 125060607111015 5 Tiara Faradina 125060600111026 6 Mia Ulfa J. 125060600111009

7 Dimas Cahyo Ariandi 125060600111022

8 Yusuf Maulana A. K. 125060601111016

9 Rahma Salasati A. 125060606111001

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kalisat dimana jumlah ADD di kecamatan ini merupakan jumlah yang paling besar diantara 28 kecamatan yang ada di Jember yaitu Rp

5.1 Alokasi pendapatan Konsumsi Pangan Dan Non Pangan Petani Sebelum Dan Sesudah Panen Tembakau Voor-Oogst Kasturi di Kecamatan Kalisat

“ Hubungan Kesiapan Menghadapi Menarche dengan Tingkat Kecemasan pada Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Di Desa Ajung Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember ” yang saya tulis

Setelah dilakukan job mixing maka dilakukan pengujian material yang dilakukan untuk mengetahui apakah tanah gumuk di Kecamatan Kalisat ini masuk dapat digunakan sebagai

Dua lokasi desa dari penjelasan profil kecamatan tersebut akan diambil menjadi objek penelitian yaitu Desa Kramatwatu & Desa Teluk Terate, dalam rangka mensinergikan Rencana

2. Dari Rapat Musrenbang tersebut dihasilkan beberapa usulan yang menjadi prioritas pembangunan desa dalam jangka waktu satu tahun anggaran berbentuk RKP desa yang

Rencana Kerja Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo Tahun 2020, menguraikan program dan kegiatan yang menjadi prioritas pada tahun 2020 serta perkiraan target

Potensi wilayah yang menjadi unggulan Kecamatan Arcamanik, terutama yang menjadi prioritas dan unggulan dalam upaya memantapkan 7 Program Prioritas Kota Bandung antara