• Tidak ada hasil yang ditemukan

MONITORING DAN SURVEILLANS BRUCELLOSIS TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MONITORING DAN SURVEILLANS BRUCELLOSIS TAHUN 2014"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BUKITTINGGI

Balai Veteriner Bukittinggi

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

2014

Kementerian Pertanian

Laboratorium Penguji

MONITORING DAN SURVEILLANS

BRUCELLOSIS TAHUN 2014

(2)

Assalamu,alaikum wr.wb.

Alhamdulillahirabil'alamin, Segala Puji Syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT.

karena limpahan karunia, kasih sayang, ridho dan hidayah-Nya kepada kita semua

sehingga Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penyidikan Penyakit Brucellosis dapat

diselesaikan. Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.,

sahabat dan keluarganya serta kepada kita umatnya yang senantiasa mengikiti

sunnah-sunnahnya hingga akhir jaman.

Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan Survaillans dan monitoring Brucellosis

selama tahun 2014 yang dilakukan oleh Balai Veteriner Bukittinggi meliputi wilayah kerja

Propinsi Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Kepulauan Riau. Dan semoga laporan ini bisa

digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan dalam pengambilan kebijakan yang lebih

baik kedepannya.

Dan dalam kesempatan ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu terlaksananya kegiatan dan selesainya laporan ini. Kritik dan saran

yang membangun sangat kami harapkan untuk lebih baiknya kegiatan dan laporan ini

dimasa yang akan datang.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Drh. Azfirman

NIP. 19651004 199403 1 001 Drh. Dwi InarsihNIP.19780930 200801 2 016

(3)

Tahun 2014

Daftar Isi

Kata Pengantar i Daftar Isi ii I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksut dan Tujuan 2

II. Materi dan Metode

2.1 Materi 3

2.2 Metode 3

III. Hasil dan Pembahasan

Jumlah Sampel dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Provinsi Sumatera Barat 4 Jumlah Sampel dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Provinsi Riau 7

IV. Kesimpulan dan Saran 26

Daftar Pustaka 27

Jumlah Sampel dan Hasil Pemerisaan Laboratorium Provinsi Jambi 9

Pembahasan 11

Jumlah Sampel dan Hasil Pemerisaan Laboratorium Provinsi Kepulauan Riau 19 Hasil

(4)

1.1 LATAR BELAKANG

Brucellosis adalah penyakit ternak menular yang secara primer menyerang sapi, kambing, babi dan sekunder berbagai jenis ternak lainnya serta manusia. Pada sapi penyakit ini dikenal sebagai penyakit Kluron atau penyakit Bang. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1935 pada sapi perah di Grati Pasuaruan Jawa Timur, penyakit Brucellosis menyebar kebeberapa wilayah di Indonesia. Pada sebagian wilayah mempunyai prevelensi cukup besar (>3%) seperti P. Jawa dan sebagian P. Sulawesi bagian selatan.

Kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh brucellosis sangat besar, walaupun mortalitasnya kecil. Pada ternak kerugian dapat berupa kluron, anak ternak yang dilahirkan lemah, kemudian mati, terjadi gangguan alat-alat reproduksi yang mengakibatkan kemajiran temporee atau permanen. Kerugian pada sapi perah berupa turunnya produksi air susu.

Brucellosis merupakan salah satu penyakit hewan menular strategis yang terdapat di dalam Daftar Penyakit Hewan Strategis Nasional, mendapat prioritas dalam usaha pencegahan, pengendalian dan pemberantasan. Prioritas tersebut disebabkan karena dampak ekonomi yang ditimbulkannya dan dampak terhadap kesehatan masyarakat.

Brucellosis merupakan penyakit beresiko sangat tinggi, oleh karena itu alat-alat yang telah tercemar bakteri brucella sebaiknya tak bersentuhan langsung dengan manusia. Sebab penyakit ini dapat menular dari ternak ke manusia dan sulit diobati, sehingga brucellosis merupakan zoonosis yang penting. Tetapi manusia dapat mengkonsumsi daging dari ternak-ternak yang tertular sebab tidak berbahaya apabila tindakan sanitasi minimum dipatuhi dan dagingnya dimasak. Demikian pula dengan air susu dapat pula dikonsumsi tetapi harus dimasak atau dipasteurisasi terlebih dahulu. Pada kenyataannya Brusellosis merupakan penyakit ekonomi yang merisaukan sehingga peternak harus waspada. Pada kawanan ternak sapi yang belum pernah terkena Brucellosis penyakit dapat menulari semua betina yang telah dewasa kelamin dan dapat menyebabkan abortus.

Usaha-usaha pencegahan terutama ditujukan kepada vaksinasi dan tindakan sanitasi dan tata laksana. Tindakan sanitasi yang bisa dilakukan yaitu (1) sisa-sisa abortusan yang bersifat infeksius dihapushamakan. Fetus dan plasenta harus dibakar dan vagina apabila mengeluarkan cairan harus diirigasi selama 1 minggu (2) bahan-bahanyang biasa dipakai didesinfeksi dengan desinfektan, yaitu : phenol, kresol, amonium kwarterner, biocid dan lisol (3) hindarkan perkawinan antara pejantan dengan betina yang mengalami kluron. Apabila seekor ternak pejantan mengawini ternak betina tersebut, maka

(5)

Tahun 2014

penis dan preputium dicuci dengan cairan pencuci hama (4) anak-anak ternak yang lahir dari induk yang menderita brucellosis sebaiknya diberi susu dari ternak lain yang bebas brucellosis (5) kandang-kandang ternak penderita dan peralatannya harus dicuci dan dihapushamakan serta ternak pengganti jangan segera dimasukkan.

Sedangkan untuk pengobatannya belum ada pengobatan yang efektif terhadap brucellosis. Mengingat sifat dari bakteri brucella yang bersifat intracelular sehingga sulit ditembus dengan antibiotik.

Penyebaran Brucellosis di Indonesia diketahui dibeberapa pulau seperti Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera. Dari pengamatan perkembangan penyakit akhir-akhir ini, kejadian Brucellosis dibeberapa daerah di Indonesia cenderung semakin meningkat, baik dari segi jumlah maupun dalam penyebarannya. Hal ini sangat mengancam pertumbuhan ternak (sapi dan kerbau). Oleh karena itu perlu diupayakan suatu metoda pemberantasannya, dan tetap mempertahankan status bebas Brucellosis pada daerah–daerah yang telah ditetapkan bebas Brucellosis bedasarkan SK Menteri Pertanian tahun 2009 No. 2541/Kpts/PD.610/6/2009.

Pada prinsipnya tujuan serta sasaran program pemberantasan Brucellosis, dan mempertahankan status bebas Brucellosis pada daerah– daerah yang telah ditetapkan bebas Brucellosis adalah untuk meningkatkan pendapatan petani peternak, untuk memperbaiki produktifitas dan reproduktifitas ternak sapi dan kerbau. Apabila tujuan ini tercapai, maka akan dapat memberikan kontribusi dalam perbaikan perekonomian rakyat, khususnya para petani peternak.

Lokasi surveilans dan monitoring Brucellosis Balai Veteriner Bukittinggi pada tahun 2014 yaitu pada setiap Propinsi yang ada dalam wilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi dan diambil beberapa daerah yang ada ternak sapi dan kerbau.

MAKSUD DAN TUJUAN :

Adapun tujuan dari kegiatan penyidikan penyakit Brucellosis adalah sebagai berikut :

1. Mendapatkan gambaran menyeluruh terhadap situasi penyakit Brucellosis diwilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi

2. Mengetahui prevalensi terakhir kasus Brucellosis 3. Untuk deteksi dini adanya reaktor Brucellosis

4. Menetapkan perwilayahan (Zooning) untuk penyidikan penyakit Brucellosis tahun berikutnya. Adapun maksud dari laporan ini adalah agar hasil monitoring dan surveillans yang tergambar dalam laporan ini dapat menjad imasukan bagi pembuat kebijakan dalam rangka mempertahankan status bebas penyakit Brucellosis khususnya, maupun penyakit hewan menular lainnya pada umumnya.

(6)

MATERI

Materi berasal dari pengambilan sampel serum yang disesuaikan dengan kaidah pengambilan sampel yang diperoleh dari lapangan yang direncanakan, baik melalui pendekatan wilayah maupun pendekatan populasi. Dalam pengambilan sampel tersebut Balai Veteriner Bukittinggi bekerjasama dengan Dinas-dinas terkait yang berada di wilayah kerja. Bahan yang diuji berupa sampel serum darah sapi dan kerbau dari ternak yang berusia 1 tahun atau lebih.

Sedang data-data yang menyangkut keperluan surveillans diambil dilapangan bersamaan dengan pengambilan sampel darah ternak. Sedang data populasi diperoleh dari laporan Dinas Peternakan yang disampaikan Dinas Peternakan Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau.

Jenis spesimen yang diambil berupa serum darah didaerah yang dilakukan investigasi, survaillans dan monitoring Penyakit Brucellosis. Sedangkan alat dan bahan dalam pengambilan spesimen serum darah dibutuhkan handling, spuit, kapas alkohol, test tube/mikrotube dan termos es. Selain itu alat tulis mutlah dibutuhkan dalam pembuatan etiket dan label terhadap sampel tersebut untuk mencacat informasi sampel tersebut berupa pemilik hewan, alamat, dan keterangan tentang hewan itu sendiri supaya tidak ada kesalahan informasi yang berhubungan dengan hasil laboratorium di kemudian hari. Dalam pengambilan spesimen alangkah baiknya bila disertai dengan perlindungan berupa masker, glove, sepatu boat dan waerpark, menginggat penyakit ini adalah zoonosis. Selain pengambilan sampel biasanya dalam kegiatan ini ada kalanya sekalian dilakukan sosialisasi tentang kesehatan hewan dan dalam upaya meningkatkan kesadaran masyrakat terhadap kesehatan hewan itu sendiri.

Sedangkan untuk alat dan bahan dalam pelaksanaan uji di Laboratorium yang dibutuhkan meliputi Jas Laboratorium, Glove, plate pengujian, tusuk gigi, kaca pembesar, labu erlemeyer, shaker, inkubator, mikropipet single chanel atau multichanel, tip mikropipet, mikroplate, stirer, vortex, refrigerator dan lain-lain. Sedangkan bahan yang digunakan pada pengujian RBPT berupa serum kontrol positif dan negatif Brucellosis, antigen brucella pada pengujan RBPT. Sedangkan pada pengujian CFT dibutuhkan serum kontrol positif dan negatif Brucellosis, antigen Brucella untuk pengujian CFT, hemolicin yang diambil dari serum kelinci dimana sebelumnya kelinci tersebut telah diberi perlakuan berupa injeksi RBC domba 10%, komplement yang diambil dari serum marmoti dimana sebelumnya marmot tersebut telah diberi perlakuan berupa pemberian pakan berprotein tinggi selama beberapa hari, sel darah merah (RBC) 3%, kolmer diluent yang digunakan sebagai buffer CFT.

METODE

Sampel yang diperoleh dilakukan pengujian secara bertahap, yakni uji screening (uji pendahuluan / uji tapis), kemudian dilanjutkan dengan uji konfirmasi. Metoda pengujian sampel yang digunakan di laboratorium adalah screening test dengan metoda RBPT (Rose Bengal Plate Test). Apabila hasilnya positif dilanjutkan konfirmasi test dengan metoda CFT (Complement Fixation Test).

(7)

Tahun 2014

HASIL

Dari hasil surveillans dan monitoring Brucellosis pada tahun 2013 yang direncanakan pada 17 kabupaten/kota yang ada di 4 (empat) Propinsi wilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi namun untuk mencakup semua daerah yang ada maka kegiatan monitoring lainnya disertakan juga pengambilan sampel Brucellosis, maka di peroleh hasil jumlah pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :

Jumlah sampel dan hasil pemeriksaan laboratorium Propinsi Sumatera Barat.

Tabel 1.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumatera Barat)

Bab III

Hasil dan Pembahasan

1 Agam Sapi 24 0 24

Sapi 25 0 25 Sapi 12 0 12 Sapi 70 0 70 Sapi 46 0 46

2 Tanah datar Sapi 21 0 21

Sapi 56 0 56 Kambing 32 0 32 Kambing 15 0 15 Sapi 30 0 30 Sapi 25 0 25 Sapi 21 0 21 Sapi 17 0 17

3 Kota Padang Sapi 26 0 26

Sapi 21 0 21 Sapi 6 0 6 Sungai Puar Tilatang kamang IV Nagari Palembayan Tanjung baru Salimpaung Rambatan Padang ganting Padang panjang barat

Padang panjang timur Sapi 49 0 49

Sapi 19 0 19

Sapi 5 0 5

Padang laweh Tigo kampung Gadut, Tigo kampung Bawan Salareh Aia Tanjung alam Salimpaung Lawang mandahiling Padang jaya Padang laweh Belimbing Rambatan Koto Alam Silahing bawah Kampung manggis Bukik surungan Ganting Sigando Ngalau

Ekor lubuk Sapi 4 0 4

Kabupaten

RBPT Jumlah

Kecamatan Desa Hewan

(8)

Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumbar) lanjutan 43 0 43 47 0 47 24 0 24 9 0 9 22 0 22 13 0 13 12 0 12 11 0 11 46 0 46 18 0 18 41 0 41 31 0 31 18 0 18 13 0 13 20 0 20 23 0 23 30 0 30 9 0 9 34 0 34 9 0 9 49 0 49 16 0 16 54 0 54 25 0 25 22 0 22 12 0 12 11 0 11 46 0 46 24 0 24 24 0 24 48 0 48 10 0 10 4 0 4 45 0 45 4 0 4 34 0 34 36 0 36 29 0 29 11 0 11 8 0 8 20 0 20 8 0 8 4 Pasaman barat 5 Sijunjung 6 Pasaman 7 Solok 8 Kota Bukittinggi 9 Dharmasraya 10 Solok Selatan

Luak nan duo Pasaman barat Ranah Botahan Koto Balingka Sei Bremas Kinali Sijunjung Koto VII Kupitang Bonjol Simpati Rao selatan Duo koto Lubuk sikaping Payung Sakaki Kubu Gunung Talang X Koto Singkawang Kubung Guguk Panjang

Mandiangin koto selayang

Gadut

Sitiung

Timpeh

Koto Besar Pulau pujung

Sangir Balai Janggo

Sangir Batanghari Sangir Jujuan

Sangir

Koto baru, maha karya Aur kuning, kampung lambah Ds baru, sido mulyo

Ds baru, suko rejo Parik, Air balam

Air bangis, Psr baru timur Anam koto selatan

Pematang pjg, Limau sundai Pematang pjg, palae

Palaluar, kpg baru Padang laweh, Gemiri Kampung baru Koto kaciak Ganggo mudik Ganggo hilir Simpang Tanjung betung Padang Gelugur Cubadang Sundata

Kubang nan duo Air Panas Sungai jernih Jawi-jawi guguk Tanjuang alai Soak Laweh Bungo tanjung

Bukit apit puhun Puhun pintu kabun

Tanjung bungo, Gng medan Lawai

Koto mudik

Saiyo, Taratak tinggi Beringin sakti, Trtk tinggi Koto agung, koto tinggi Mindawa, Sikabau

Sungai Kunyit Sei Gading

Rnh pantai cermin, Sei Mintan

Bidar alam, bulian

Pdg gantiang, kapalo koto Lbk gadang, Bukik malintang

Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi 41 0 41 Kabupaten RBPT Jumlah

(9)

Tahun 2014

Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumbar) lanjutan

Tabel 1.2 Kegiatan Pasif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumatera Barat)

37 0 37 12 0 12 27 0 27 23 0 23 11 0 11 30 0 30 10 0 10 33 0 33 20 0 20 29 0 29 13 0 13 14 0 14 8 0 8 34 0 34 9 0 9 10 0 10 25 0 25 27 0 27 51 0 51 10 0 10 Guguak 8 koto

Situjuah gadang, kociah

Situjuah gadang, tjg simantuan Batu payung, Lareh nan panjang

Sikabu-kabu Tjg haru, Lakuak darma

Sei kamuyang, Sibaladuang Sarilamak, putra jaya Bayua Kp Piliang Sungai jilatang Bukit gaggang Lansano Palak Palo Kabun

Ketaping, Tanjung Basung II Air tajun, Kampung panet Lubuk nyiur Padang galunding Tampunik Tarok Koto marapak 10 0 10 1974 0 1973 Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Sapi Kambing 47 0 47 2021 0 2021 JUMLAH TOTAL 11 Limapuluh kota 12 Padang Pariaman 13 Pesisir selatan Guguak Situjuah 5 nagari Lareh sago laban Luak

Harau

V koto kampung dalam

Nan Sabaris Batang anai Lubuk alung Batang kapas Lengayang Sutera JUMLAH Kabupaten RBPT Jumlah

Kecamatan Desa Hewan

1 Limapuluh kota Luak nan duo Padang mangatas Sapi 555 0 555 Luak Sungai Kamuyang Sapi 1 0 1 Lareh sago laban Batu payuang sapi 24 0 24 Situjuah limo nagari Tungka Kerbau 8 0 8

2 Solok Kubung Soak Laweh Sapi 12 0 12

Bungo tanjung Sapi 26 0 26 3 Pesisir Selatan Lengayaang Kambang Sapi 17 0 17 4 Kota Bukittinggi Tilatang Kamang Gadut Sapi 4 0 4

Mandiangin Gadut Sapi 41 0 41

5 Kota Padang Kota Padang Jl. Rasuna Said Sapi 23 - - 0 23

Kabupaten

RBPT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

(10)

Kegiatan Pasif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumatera Barat) Lanjutan

Jumlah sampel dan hasil pemeriksaan laboratorium Propinsi Riau.

Tabel 2.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Riau)

6 Sijunjung IV Nagari Muaro Bodi Sapi 66 0 66

CV. Gemini Sapi 147 1 146 0 1 CV. LSA Sapi 140 0 140

Kerbau 162 0 162

7 Pasaman barat Kajai Sapi 3 0 3

8 Kota Payakumbuh Payakumbuh utara Cubadah air Sapi 220 0 220 9 Kota Pd. Panjang Pd. panjang timur Sigando sapi 5 0 5 10 Kota Sawahlunto Kolok nan Tuo Kelp. Kasih ibu Sapi 1 0 1

Kabupaten

RBPT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

CFT Sapi 1285 0 1261 0 24 Kerbau 170 0 170 1455 1 1431 0 24 TOTAL JUMLAH

1 Kota Dumai Sei Sembilan Lubuk gaung Sapi 73 0 73 Tanjung penyembal Sapi 28 0 28 Bukit Kapur Kampung baru Sapi 93 0 93 Bukit nanas Sapi 31 0 31 2 Rokan Hilir Bagan Sinembah Lubuk Jawi Sapi 83 0 83

Pujud Tangga Batu Sapi 45 0 45

3 Kuantan Singingi Singingi hilir Sumber jaya Sapi 73 0 73 Simpang raya Sapi 27 0 27 Singingi Pasir mas Sapi 59 0 59 Logas / Tanah darat Hulu tebo Sapi 1 0 1

Giri sako Sapi 22 0 22 Sarke margasari Sapi 9 0 9 4 Kota Pekanbaru Marpoyan damai Maratu Sapi 133 0 133 5 Bengkalis Mandau Kasumbai ampai Sapi 120 0 120 Kambing 5 0 5 Rupat Tanjung kapal Sapi 13 0 13 Pinggir Semunai / Air daun Sapi 6 0 6

Pinggir Sapi 1 0 1

Kabupaten

RBPT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

(11)

Tahun 2014

6 Siak Kerinci kanan Delima jaya Sapi 6 0 6 Kumbara utam Sapi 1 0 1

Seminal Sapi 10 0 10

Jati mulia Sapi 10 0 10 Lubuk dalam Rawang kau Sapi 12 0 12 Sri gading Sapi 13 0 13 Sabak Auh Selat Guntung Sapi 27 0 27

Dayun Minas timur Sapi 29 0 29

Kampung dalam Sialang palas Sapi 38 2 36 0 2 Dayun desa buana Buana makmur Sapi 33 0 33

Abdi nagari Suka mulya Sapi 27 0 27 7 Pelalawan Pangkalan kuras Engkolan Sapi 16 0 16

Talau Sapi 48 0 48

Pangkalan kerici Mekar jaya Sapi 33 0 33

Makmur Sapi 25 0 25

Bandar sikijang Muda setia Sapi 17 0 17 8 Indragiri hilir Tembilahan Pekan arba Sapi 24 0 24 G.A.S Sungai kiliran Sapi 19 0 19 Sunga Teluk penang Sapi 8 0 8 Tempuling Sungai tempuling Sapi 13 0 13 Keritang Lintas utara Sapi 31 0 31 Sungai ara Sapi 12 0 12 12 Kampar Tapung Sungai putih Sapi 24 0 24 PT. PN5 Sei Galuh Sapi 13 0 13 Kampar kiri tengah Bina Baru Sapi 24 0 24 Perhentian raja Sialang kubang Sapi 28 0 28 PT. PN5 Sei Pagar Sapi 20 0 20 Gunung Sahilau Makmur sejahtera Sapi 28 0 28

Salo Sipngguk Sapi 30 0 30

Bangkinang seberangPasir Sialang Sapi 32 0 32 Tapung hulu PT. PN5 Kebun TerantamSapi 33 0 33 13 Indragiri hulu Lubuk Batu Jaya Air Putih Sapi 21 0 21

Sapi 1522 2 1520 0 2 Kambing 5 0 5 1527 2 1525 0 2 JUMLAH TOTAL JUMLAH Kabupaten RBPT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

CFT

(12)

Tabel 2.2 Kegiatan Pasif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Riau)

Jumlah sampel dan hasil pemeriksaan laboratorium Propinsi Jambi.

Tabel 3.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Jambi)

1 Kuantang Singingi Air mas Sapi 5 0 5

Sungai sirih Sapi 7 0 7

Kabupaten

RBPT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

CFT

12 0 12

JUMLAH TOTAL

1 Merangin Sungai Manau Sarengat Kerbau 1 0 1

Lubuk terok Palipan ujung Kerbau 2 0 2

Palipan stas Kerbau 2 0 2

Benteng Kerbau 1 0 1

Pamenang Pauh menang Sapi 76 0 76

Tabir selatan Bungo antoi Sapi 95 0 95 2 Tebo Jambi Tengah ilir Lubuk mandarsa Sapi 106 106

Pademan Sapi 30 30

Rimbo ilir Giri purno Sapi 12 12

3 Kota Jambi Telanai pura Legok Sapi 18 0 18

Koto baru Kenali besar Sapi 25 0 25

Mayang Sapi 22 0 22

Bagan pete Sapi 46 0 46

Pelayangan Mudung laut Sapi 10 0 10 Danau Teluk Tanjung raden Sapi 8 0 8

4 Batanghari Pemayung Selat Sapi 39 0 39

Taluk Sapi 25 0 25

Simpang kubu kandang Sapi 29 0 29 Muaro bulian Sei Baung Sapi 78 0 78

Olak Sapi 5 0 5

Muarobulian Tenam Sapi 17 0 17

5 Tanjung Jabung barat Bram itam Bram itam kiri Sapi 15 0 15

Kambing 3 0 3

Bram itam raya Sapi 5 0 5

Bentara Lubuk Terentang Sapi 10 0 10

Terjun Gajah Sapi 21 0 21

Muntialo Sapi 18 0 18

Bunga Tanjung Sapi 28 0 28

Kabupaten

RBPT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

(13)

Tahun 2014

Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Jambi) Lanjutan

Tabel 3.2 Kegiatan Pasif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Jambi)

6 Tanjung Jabung timur Rantau rasau Rantau rasau II Sapi 3 0 3

Karya bakti Sapi 17 0 17

Pematang mayan Sapi 84 0 84 Nipah Panjang Sungai Tering Sapi 40 0 40 7 Muaro Jambi Sungai Gelam Kebun IX Sapi 93 0 93

Talang Jambu Sapi 6 0 6

Sakernan Rantau Majo Sapi 1 0 1

8 Sorolangun Air hitam Bukit suban Sapi 120 0 120 9 Kerinci Siulak mukai Mukai tinggi & Talang tinggi Sapi 6 0 6

Kerbau 4 0 4

Air hangat timur Sungai abu Sapi 11 0 11 Danau kerinci Sanggaran agung Sapi 7 0 7

Sapi 1126 0 1126 Kambing 3 0 3 Kerbau 10 0 10 1139 0 1139 JUMLAH JUMLAH TOTAL Kabupaten RBPT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

1 Tanjung Jabung Barat Tungkal ulu Kuala dasal Sapi 6 0 6 Batang asam Sri agung / Sungaiari Sapi 5 0 5 Kuala Betara Sungai Dualap Sapi 6 0 6 2 Tanjung jabung timur Geragai SK 8 Koto baru Sapi 1 0 1

Sapi 18 0 18

JUMLAH

Kabupaten

RBPT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

(14)

Jumlah sampel dan hasil pemeriksaan laboratorium Propinsi Kepulauan Riau.

Tabel 4.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Riau)

1 Natuna Bungaran timur Bandarsyah Sapi 38 0 38 Ranai darat Sapi 7 0 7 Bungaran timur laut Sebadai hulu Sapi 5 0 5

Kalangau Sapi 10 0 10

Bunguran Tengah Air Lengit Sapi 17 0 17

Tapau Sapi 8 0 8

Harapan Jaya Sapi 15 0 15 Bunguran Barat Gunung Putri Sapi 20 0 20 Sedarat baru Sapi 19 0 19 Batubi jaya Sapi 16 0 16 2 Kota Tanjung pinang Tanjung pinang timur Lembah asri Sapi 32 0 32 Batu sembilan Sapi 26 0 26 Pinang kencana Sapi 16 0 16 Tanjung pinang kota Taman buah Sapi 5 0 5

Kampung bebek Sapi 11 0 11 Kampung Bugis Sapi 8 0 8 3 Lingga Lingga timur Bukit langkap Sapi 43 0 43

Lingga utara Bukit harapan Sapi 34 0 34 Dusun II semalit Sapi 33 0 33 Dusun Kerandi Sapi 34 0 34

Lingga Masai Sapi 1 0 1

Singkep Batu kacang Sapi 12 0 12

4 Karimun Meral Barat Darussalam Sapi 22 0 22

Pasir Panjang Sapi 17 0 17

Meral Sungai Raya Sapi 48 0 48

5 Kota Batam Rempe Cate Galang Sapi 24 0 24

Tanjung Riau Sekupang Sapi 36 0 36 Bulang Bulan Bintang Sapi 33 0 33 Bulang Lentang Sapi 12 0 12 Rempang cate Sapi 4 0 4 6 Bintan Teluk sebong Ekang Enculai Sapi 37 0 37

Teluk Bintan Bintan Buyu Sapi 63 0 63

Kabupaten

RBPT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

706 0 706

(15)

Tahun 2014

Sedangkan jumlah secara keseluruhan kegiatan Aktif service (Monitoring dan Surveilans Brucellosis) di wilayah kerja adalah sebagai berikut :

Dan jumlah secara keseluruhan kegiatan Pasif Service (Monitoring dan Surveilans Brucellosis) di wilayah kerja adalah sebagai berikut :

Total jumlah secara keseluruhan kegiatan Aktife dan Pasif Service (Monitoring dan Surveilans Brucellosis) di wilayah kerja adalah sebagai berikut :

Dari hasil surveillans dan monitoring Brucellosis pada tahun 2014 mencakup 4 (empat) Propinsi wilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi dan di peroleh hasil pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :

Jumlah sampel dan hasil pemeriksaan laboratorium Propinsi Sumatera Barat.

Tabel 1.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumatera Barat)

Sumatera Barat 1974 47 2021 0 2021

Riau 1522 5 1527 2 1525 0 2

Jambi 1126 10 3 1139 0 1139

Provinsi

CFT Sapi Kerbau Kambing Jumlah

RBPT Kepulauan Riau 706 706 0 706 JUMLAH 5328 10 55 5393 2 5391 0 2 Sumatera Barat 1285 170 1455 1 1454 0 23 Riau 12 12 0 12 Jambi 18 18 0 18 Provinsi CFT Sapi Kerbau Kambing Jumlah

RBPT

Kepulauan Riau 0 0 0 0

JUMLAH 1315 170 0 1485 1 1484 0 23

1 50 Kota Luak Mungo Sapi 538 0 538 -

-Situjuh limo nagari Banda dalam Sapi 12 0 12 - -Situjuah ladang laweh Sapi 11 0 11 -

-Guguk Koto kaciak Sapi 18 0 18 -

-Kubang Sapi 28 0 28 -

-Padang japang Sapi 12 0 12 - -Bukit barisan sungai naniang Sapi 26 0 26 - -Payakumbuh Taek baruah Sapi 20 0 20 -

-Taek bukik Sapi 22 0 22 -

-2 Sijunjung IV Nagari Palangki Sapi 45 0 45 -

-Koto VII Pdg Laweh Sapi 39 0 39 -

-Sijunjung Aie Angek Sapi 39 0 39 -

-1 0 1 -

-Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

(16)

3 Agam IV Nagari Bawan Sapi 57 0 57 - -Lubuk alung Sapi 39 0 39 - -Padang bio-bio Sapi 10 0 10 -

-Padang juo Sapi 31 0 31 -

-Tanjung Raya Paninjauan Sapi 23 0 23 - -Lubuk basung Lubuk basung Sapi 4 0 4 - -Banuhampu, sei puar Tangah kota Kambing 17 0 17 - -Tobo ladang, pakan senayan Domba 1 0 1 - -Kambing 4 0 4 - -Guguk randah, Tabek sarojo Kambing 8 0 8 - -4 Solok selatan Sangir Lubuk Gadang Sapi 32 0 32 - -Lubuk gadang selatan Sapi 32 0 32 - -Lubuk gadang timur Sapi 8 0 8 - -Lubuk gadang utara Sapi 33 0 33 - -5 Dharmasraya Pdg laweh Sungai atang Sapi 17 0 17 -

-Moro bang Sapi 10 0 10 -

-Sitiung Blok A Sapi 18 0 18 -

-Sitiung, piriko sei Sapi 25 0 25 -

-Sungai duo Sapi 15 0 15 -

-Siguntur Sapi 49 0 49 -

-Koto baru Pdg Bintungan Sapi 11 0 11 - -6 Pariaman Pariaman utara Cubadak air Sapi 12 0 12 -

-Narek hilir Sapi 4 0 4 -

-Tanjung saba Sapi 7 0 7 -

-Simpang ampar Sapi 3 0 3 - -Sikapa barat Sapi 10 0 10 - -Pariaman timur Koto marapak Sapi 3 0 3 - -Pungguak ladiang Sapi 17 0 17 - -Kampung kandang Sapi 8 0 8 - -Pariaman selatan Taluak Sapi 7 0 7 - -Pariaman tengah Cimpawuak Sapi 12 0 12 - -7 Padang Koto Tangah Bungo tanjung Sapi 20 0 20 -

-Anak air Sapi 9 0 9 -

-Pauh Limau manis sltn Sapi 43 0 43 - -8 Kota Solok Lubuak Sikarah Enam suku Sapi 9 0 9 - -9 Pesisir Selatan Lengayang Kambang barat Sapi 25 0 25 - -Linggo sari baganti Lagan hilir punggasan Sapi 18 0 18 - -Rantau si malenang Sapi 11 0 11 - -Sabaleh puasar Sapi 28 0 28 - -10 Pesisir selatan Ranah pesisir Nyiur melambai Kerbau 10 0 10 - -11 Kepulauan Mentawai Siberut selatan Muara si berut Sapi 5 0 5 - -12 Payakumbuh Payakumbuh utara Muaro Sapi 17 0 17 - -Padang keduduk Sapi 8 0 8 -

-Payobasung Sapi 18 0 18 -

-Payolimpang Sapi 9 0 9 -

-Talawi Sapi 12 0 12 -

-Kabupaten

CFT

Kecamatan Desa Hewan Jumlah

RBPT

(17)

Tahun 2014

Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumatera Barat) Lanjutan

Tabel 1.2 Kegiatan Aktif kerjasama dengan poskeswan (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumatera Barat)

13 Sawah lunto Barangin Kolok mudik Kambing 24 0 24 - -Kolok nan tuo Sapi 9 0 9 - -Talago gunung Sapi 41 0 41 -

-Talawi Ranti Sapi 21 0 21 -

-Kambing 3 0 3 - -Silungkang Silungkang oso Sapi 13 0 13 - -14 Pasaman barat Koto baru Mahakarya Sapi 13 0 13 - -15 Padang pariaman V koto timur Kudu ganting Sapi 14 0 14 - -16 Solok Danau kembar Smpng tanjung, nan IV Sapi 17 0 17 - -Gunung talang Jawi-jawi Sapi 13 0 13 -

-Cupak Sapi 39 0 39 -

-Kubung Koto hilalang Sapi 10 0 10 -

-Gantung ciri Sapi 9 0 9 -

-Selayo Sapi 16 0 16 -

-X koto singkarak Aripan Sapi 26 0 26 - -17 Kota Solok Lubuk Singkarak Simpang rumbio Sapi 37 0 37 - -Kambing 25 0 25 - -Tanah garam Sapi 35 0 35 -

-Siku Sapi 4 0 4 -

-1949

Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

RBPT Domba 1 0 1 - -Kambing 81 0 81 - -Kerbau 10 0 10 - -Sapi 1857 0 1857 - -1949 0 1949 - -JUMLAH JUMLAH

1 Padang panjang Pdg panjang timur Gantiang Sapi 25 0 25 - -Padng panjang barat Silaing Bawah Sapi 3 0 3 - -2 Dharmasraya Pulau punjung Pulau punjujg Sapi 9 0 9 -

-Sikabau Sapi 11 0 11 -

-Sungai dareh Sapi 1 0 1 - -Sungai kambut Sapi 4 0 4 -

-Kotobaru BKN 2 Sapi 2 0 2 -

-BKR Sapi 3 0 3 -

-Lubuh aur Sapi 3 0 3 -

-Padang si dondong Sapi 2 0 2 - -Piruko selatan Sapi 4 0 4 - -Piruko utara Sapi 3 0 3 -

-Sungai duo 3 0 3 -

-Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

(18)

3 Padang Bungkus teluk kabung Bungkus barat Sapi 11 0 11 - -Teluk kabung barat Sapi 19 0 19 -

-4 50 kota Guguk Kubung Sapi 23 0 23 -

-VII koto talago Sapi 7 0 7 - -Payakumbuh Koto tangah simalanggang Sapi 8 0 8 -

-Piobang Sapi 3 0 3 -

-Simalanggang Sapi 2 0 2 - -Sungai baringin Sapi 4 0 4 -

-Taek baruah Sapi 2 0 2 -

-Taek bukik Sapi 6 0 6 -

-Luak Mungo Sapi 596 0 596 -

-Harau - Sapi 11 0 11 -

-Lareh sago laban Labuah Gunuang Sapi 23 0 23 -

-5 Agam IV nagari Bawan Sapi 25 0 25 -

-Penampung Sapi 25 0 25 -

-Tilatang kamang Gadut Sapi 17 0 17 - -Tangah sawah Sapi 8 0 8 - -Sungai puar Padang laweh Sapi 3 0 3 -

-- Gadut Sapi 20 0 20 -

-6 Tanah datar Rambatan Balimbing Sapi 13 0 13 -

-III koto Sapi 1 0 1 -

-Rambatan Sapi 4 0 4 -

-Simawang Sapi 7 0 7 -

-Andaleh baruh bukik Sapi 25 0 25 - -7 Pesisir selatan koto XI Tarusan Teluk raya Sapi 5 0 5 -

-Duku Sapi 2 0 2 -

-Carocok anau Sapi 2 0 2 -

-Api-api Sapi 1 0 1 -

-Kapujan Sapi 1 0 1 -

-Nanggalo Sapi 3 0 3 -

-Cumatek Sapi 1 0 1 -

-Sungai talang Sapi 1 0 1 - -Kampung pansur Sapi 1 0 1 -

-Batu hampar Sapi 5 0 5 -

-batu hampar selatan Sapi 2 0 2 -

-Kapuh Sapi 1 0 1 -

-Lunang silaut Lubang Sapi 1 0 1 - -Lunang barat Sapi 4 0 4 -

-Lunang dua Sapi 2 0 2 -

-Lunang satu Sapi 2 0 2 -

-Lunang selatan Sapi 4 0 4 - -Lunang tengah Sapi 1 0 1 -

-lunang tiga Sapi 4 0 4 -

-Lunang utara Sapi 2 0 2 - -Pondok perian Sapi 3 0 3 - -Sindang lunang Sapi 2 0 2 -

-Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

(19)

Tahun 2014

Ranah pesisir Koto VIII Sapi 15 0 15 - -Sungai liku Sapi 10 0 10 - -IV Jurai Painan selatan Sapi 2 0 2 - -Painan utara Sapi 8 0 8 -

-Salido Sapi 9 0 9 -

-Tambang Sapi 6 0 6 -

-IV Jurai Painan Sapi 27 0 27 -

-Batang kapas - Sapi 24 0 24 -

-- Alai Sapi 6 0 6 -

-- Batu bala Sapi 4 0 4 -

-- Koto marapak Sapi 8 0 8 -

-- Rawang Sapi 7 0 7 -

-VI kuranji Batang kapas Sapi 81 0 81 - -8 Tanah datar Tanjang emas Koto tangah Sapi 4 0 4 -

-Sarusoa Sapi 7 0 7 -

-Tanjung barulak Sapi 14 0 14 -

-Batipuh Batu taba Sapi 6 0 6 -

-Batu tabah Sapi 1 0 1 -

-Malalo Sapi 5 0 5 -

-padang laweh Sapi 13 0 13 -

-X koto Aie angek Sapi 4 0 4 -

-Koto laweh Sapi 12 0 12 - -Pandai singkek Sapi 4 0 4 -

-Paninjauan Sapi 3 0 3 -

-Panyalaian Sapi 1 0 1 -

-Toho Sapi 1 0 1 -

-9 Kota Solok Lubuk singkarak IX korong Sapi 1 0 1 - -Simpang rumbio Sapi 2 0 2 - -Tanah garam Sapi 11 0 11 - -Tanjung harapan Laing Sapi 11 0 11 - -10 Payakumbuh Payakumbuh selatan Aur kuning Sapi 27 0 27 - -Payakumbuh utara Balai jariang Sapi 6 0 6 -

-Muaro Sapi 21 0 21 -

-Payakumbuh barat Parit rantang Sapi 1 0 1 - -Subarang batuang Sapi 13 0 13 -

-Talang Sapi 20 0 20 -

-Payakumbuh timur Taruko Sapi 12 0 12 -

-Payakumbuh Ibuh Sapi 16 0 16 -

-Kerbau 2 0 2 -

-Kabupaten

CFT

Kecamatan Desa Hewan Jumlah

RBPT

11 Pasaman barat Pasaman Bandarejo Sapi 1 0 1 -

-Katimaha Sapi 5 0 5 -

-Lembah binuang Sapi 5 0 5 - -Lubuh landur Sapi 2 0 2 - -Padang tujuh Sapi 2 0 2 -

(20)

-11 Pasaman barat Pasaman Pasaman baru Sapi 2 0 2 - -Rimbo binuang Sapi 5 0 5 - -Simpang empat Sapi 1 0 1 - -Suka menanti Sapi 2 0 2 - -Luhak nan duo Batu ampu Sapi 2 0 2 - -Giri maju Sapi 5 0 5 - -Kampung IV Sapi 1 0 1 - -Kampung V Sapi 2 0 2 - -Kapa Timur Sapi 1 0 1 - -Lubuk sianok Sapi 2 0 2 - -Padang lawas Sapi 5 0 5 - -Sarik Sapi 6 0 6 - -Simpang tiga Sapi 1 0 1 - -12 Sijunjung Sijunjung Muaro Sapi 21 0 21 - -Pematang panjang Sapi 18 0 18 - -Tanjung gadang - Kerbau 19 0 19 - -IV nagari Muaro bodi Sapi 27 0 27 - -IV nagari Palangki Sapi 177 0 177 - -- Koto tuo Sapi 4 0 4 - -Sumpur kudus Kumais Sapi 32 0 32 - -13 Padang pariaman Padang sago Koto baru Sapi 8 0 8 - -VII Koto sungai sarik Kudu Sapi 17 0 17 - -Lareh nan panjang Sapi 19 0 19 - -Sungai limau Kuranji hilit Sapi 10 0 10 - -IV Koto aur malintang Padang lariang Sapi 15 0 15 - -Nan sabaris Sunua Sapi 31 0 31 - -14 Solok selatan Sangir balai janggo Sei kunyit Sapi 8 0 8 - -Sei kunyit barat Sapi 2 0 2 - -Talao Sapi 10 0 10 - -Talunan maju Sapi 5 0 5 - -15 Solok selatan Sangir Lubuk gadang Sapi 21 0 21 -

-Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

RBPT Kerbau 21 0 21 - -Sapi 1884 0 1884 - -1905 0 1905 - -JUMLAH JUMLAH

(21)

Tahun 2014

Tabel 1.3 Kegiatan Pasif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumatera Barat)

Jumlah sampel dan hasil pemeriksaan laboratorium Propinsi Riau.

Tabel 2.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Riau)

1 Agam Tilatang kamang Mato aia Gadut Sapi 1 0 1

IV angkat Panampung Sapi 1 0 1

2 Dharmasraya Padang laweh Padang laweh Sapi 1 0 1 3 Pdg Panjang Pdg panjng timur Sigondo Sapi 33 0 33

Ganting Sapi 40 0 40

4 Solok Selatan Pauh Duo Sungai Duo Sapi 11 0 11 Tubo taratak Sapi 9 0 9

Sei Durian Sapi 5 0 5

Sapan sari Sapi 2 0 2

5 Solok Puskeswan Dilam Sapi 10 0 10

Puskeswan Sirukan Sapi 15 0 15

6 Sijunjung IV Nagari Palangki Sapi 342 0 342 Muaro bodi Sapi 452 0 452

Sumpur kudus Kumais Sapi 7 0 7

Palangki CV. Langkisau sarana arta Sapi 83 0 83

Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

RBPT

1012 0 1012 JUMLAH

1 Indragiri hulu Siberida Siresam Sapi 15 0 15 - -Bulit meranti Sapi 11 0 11 - -Pangkalan kasai Sapi 4 0 4 - -Batang gangsal Belimbing Sapi 8 0 8 - -Batang ceneku Bukit lingkar Sapi 6 0 6 -

-Lirik Sungai pagu Sapi 5 0 5 -

-Rengat barat Danau baru Sapi 3 0 3 - -Batang pranap Selunak Sapi 18 0 18 -

-Kerbau 1 0 1 -

-Kempas Batas jaya Sapi 10 0 10 -

-Tempuling Mumpo Sapi 21 0 21 -

-Batang tuaka Sungai luar Sapi 8 0 8 - -Gaung anak serka Teluk pinang Sapi 18 0 18 - -Lubuk batu jaya Air putih Sapi 12 0 12 - -Kulim jaya Sapi 10 0 10 - -Sungai lala Kelawat Sapi 39 0 39 - -Perkebunan Kambing 8 0 8 - -Sei lala Sapi 20 0 20 - -2 Siak Kerinci kanan Bukit agung Sapi 32 0 32 - -Kumbara uama Sapi 35 0 35 - -Delima jaya Sapi 8 0 8 - -Jati mulya Sapi 10 0 10 - -Gabung makmur Sapi 11 0 11 - -Buana bakti Sapi 54 0 54 -

-Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

(22)

Mulya subur Sapi 15 0 15 - -Kerumutan Kerumutan Sapi 40 0 40 - -Banjar panjang Sapi 4 0 4 - -Pangkalan kerinci Makmur Sapi 41 0 41 - -Bandar sei kijang Simpang beringin Sapi 14 0 14 -

-Ukui Bukit gajah Sapi 26 0 26 -

-Lubuk kembang sari Sapi 24 0 24 - -Silikuan hulu Sapi 23 0 23 - -Pangkalan kurai Mayang sari Sapi 28 0 28 -

-Soreh Sapi 11 0 11 -

-4 Bengkalis Mandau Bathin sadonga Sapi 58 0 58 - -kesumbo ampai Sapi 23 0 23 -

-Pinggir Pinggir Sapi 16 0 16 -

-Semunia Sapi 5 0 5 -

-5 Rokan hulu Rambah samo Pasir makmur Sapi 71 0 71 - -pagaran tapak darussalam Sangir indah Sapi 31 0 31 - -Ujung batu Ujung batu timur Sapi 1 0 1 - -6 Tanah putih taanjung melawan Labuan papan Sapi 25 0 25 - -Rimbo malintang Saremba jaya Sapi 23 0 23 - -Mukti jaya Sapi 19 0 19 - -Tanjung medan Tangga batu Sapi 39 0 39 - -Bagan sinembah Kencana Sapi 6 0 6 - -Lubuk jawi Sapi 40 0 40 - -7 Kepulauan meranti Tebing tinggi barat Gogok darusalam Sapi 43 0 43 - -Maini darul alam Sapi 13 0 13 -

-Mekong Sapi 20 0 20 -

-8 Kuantan singgi Logas tanah datar Giri Sako Sapi 37 0 37 - -Kuantan tengah Simpang Tiga Sapi 6 0 6 -

-Hulu kuantan Tanjung Sapi 6 0 6 -

-9 Kampar Bangkinang Laboy jaya Sapi 9 0 9 - -Bangkinang Pasir sialang Sapi 32 0 32 -

-Tapung Petepahan Sapi 30 0 30 -

-Mukti sari Sapi 18 0 18 - -Tapung hulu Bukit kemuning Sapi 39 0 39 - -10 Dumai Sungai sembilan Lubuk gaung Sapi 25 0 25 -

-Basilam Sapi 2 0 2 -

-Tanjung panebal Sapi 29 0 29 -

-Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

RBPT

Dayun Teluk Merbau Sapi 15 0 15 -

-Merangkai Sapi 10 1 9 -

-Disnak kanca Sapi 30 0 30 -

-Kerinci kanan Kerinci kanan Sapi 47 0 47 - -3 Pelelawan Pangkalan lesung Mayang sari Sapi 50 0 50 - -2 Siak

(23)

Tahun 2014

11 Inderagiri hilir Enok Jaya bakti Sapi 27 0 27 - -Sungai rukan Sapi 9 0 9 - -Pengalihan Sapi 3 0 3 - -Pusaran 10 Sapi 5 0 5 - -Teluk mergung Sapi 9 0 9 - -Tembilahan Pulau palas Sapi 4 0 4 -

-Arba Sapi 9 0 9 -

-Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

RBPT kambing 8 0 8 Kerbau 1 0 1 Sapi 1468 1 1467 1477 1 1476 JUMLAH JUMLAH

Tabel 2.2 Kegiatan Pasif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Riau)

Jumlah sampel dan hasil pemeriksaan laboratorium Propinsi Jambi.

Tabel 3.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Jambi)

1 Sorolangun Air hitam Bukit Suban Sapi 55 0 55 - -Sorolangun Sorolangun kembang Sapi 9 0 9 - -2 Kerinci Air hangat timur Air panas sungai abu Sapi 2 0 2 - -Air hangat Koto majidin Sapi 1 0 1 - -Kayu aro Kersik tuo Sapi 25 0 25 -

-Mekar sari Sapi 5 0 5 -

-Mukai tinggi Sapi 14 0 14 - -Bukit kerman Pondok Sapi 21 0 21 -

-Lolo Kecil Sapi 14 0 14 -

-Tanjung Sam Sapi 12 0 12 - -Danau kerinci Sanggaran Agung Sapi 33 0 33 - -Keliling danau Tanjung Pauh Sapi 1 0 1 -

-Jujun Sapi 14 0 14 -

-Talang Lindung Sapi 23 0 23 - -Tanjung Batu Sapi 14 0 14 - -Gunung raya Kebun Baru Sapi 27 0 27 - -3 Tanjung Jabung timur Rantau rasau Rantau rasau Sapi 4 0 4 - -Bangun karya Sapi 19 0 19 - -Bandar jaya Sapi 79 0 79 -

-Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

RBPT

1 Siak Bunga raya Jati baru Sapi 30 0 30 -

-Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

RBPT

30 0 30 -

(24)

Tri mulya Sapi 22 0 22 - -Dendang Sidomukti Sapi 28 0 28 - -Ma Sabak barat Talang barat Sapi 23 0 23 - -4 Tanjab barat Tebing tinggi Purwodadi Sapi 69 0 69 - -Betara Sungai terap Sapi 18 0 18 -

-Serdang jaya Sapi 8 0 8 -

-Tanjung mas Sapi 10 0 10 -

-Parit tomo Sapi 14 0 14 -

-Tungkal ilir Sei Saren Sapi 6 0 6 - -Bram itam Bram itam kiri Sapi 25 0 25 - -Tebing tinggi Dataran kampus Sapi 48 0 48 -

-Purwadadi Sapi 3 0 3 -

-5 Bungo Jujuhan hilir Bukit sari Sapi 16 0 16 - -Pelepat hilir Karya harapan mukti Sapi 35 0 35 - -Kuanang jaya Sapi 46 0 46 - -Kuning gading Sapi 27 0 27 - -Pelepat Mulya jaya Sapi 16 0 16 - -Bathin III Purwodadi Sapi 1 0 1 - -Bathin II Babeko Simpang Babeko Sapi 24 0 24 - -6 Batanghari Muar bulian Aro Sapi 31 0 31 -

-Pal 3 Sapi 5 0 5 -

-Sungai baung Sapi 51 0 51 -

-Olak Sapi 36 0 36 -

-Pemayung Teluk Sapi 22 0 22 -

-Simpang kubu kandang Sapi 23 0 23 - -7 Kota Jambi Jambi Selatan Eka jaya Sapi 20 0 20 - -Talang Bakung Sapi 6 0 6 - -Koto baru Kenali besar Sapi 10 0 10 -

-Mayang murai Sapi 4 0 4 -

-Telonipura Legok Sapi 15 0 15 -

-Pelayangan Mudung laut Sapi 3 0 3 - -8 Sungai penuh Pondok tinggi Sungai jernih Sapi 11 0 11 - -Sungai bungkal Talang lindung Sapi 52 0 52 - -9 Tebo Tengah hilir Lubuk madarasah Sapi 49 0 49 - -Muaro tabir Olak kemang Sapi 47 0 47 - -Rimbo ilir Sidorejo Sapi 55 0 55 - -10 Merangin Bungo antol Tabir selatan Sapi 62 0 62 - -Sungai lalang Lembah masurai Sapi 39 0 39 - -Pamenang Pauh menang Sapi 66 0 66 -

-11 Muara Jambi Muara Jambi Sapi 76 0 76 -

-12 Kota Jambi Jambi Selatan Eka Jaya Sapi 73 0 73 - -Kota baru Bagan pete Sapi 19 0 19 -

-1586 0 1586 -

-JUMLAH

Kabupaten

CFT

Kecamatan Desa Hewan Jumlah

(25)

Tahun 2014

Tabel 3.2 Kegiatan Pasif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Jambi)

Jumlah sampel dan hasil pemeriksaan laboratorium Propinsi Kepulauan Riau.

Tabel 4.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Kepulauan Riau)

1 Tanjab barat Tebing tinggi Dataran kepas Sapi 1 0 1 -

-2 Batanghari Sei baung Sapi 4 0 4 -

-3 Bungo Harapan Pelepat hilir Kuning unit III Sapi 5 0 5 - -4 Tebo Tengah hilir Lubuk madrasah Sapi 5 0 5 -

-Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

RBPT

15 0 15 -

-JUMLAH

1 Kota Batam Belakang padang Kaso Sapi 49 0 49 - -2 Bintan Teluk Bintang Bintan buyu Sapi 22 0 22 -

-Teluk bayu Sapi 1 0 1 -

-Toa paya Toa paya utara Sapi 4 0 4 - -3 Bintan Gunung kijang Gunung kijang Sapi 6 0 6 - -Malang rapat Sapi 26 0 26 - -Bintang timur Gunung lengkuas Sapi 19 0 19 - -Sungai enam Sapi 27 0 27 - -Sungai lekop Sapi 6 0 6 - -Bintang utara Lancang kuning Sapi 14 0 14 - -4 Anambas Jumaja Timur Bukit padi Sapi 34 0 34 - -Kuala maras Sapi 12 0 12 - -Ulu maras Sapi 13 0 13 -

-Jemaja Timur Mampo Sapi 3 0 3 -

-5 Karimun Meral barat Darussalam Sapi 22 0 22 -

-Meral Sei pasir Sapi 15 0 15 -

-6 Lingga Lingga timur Bukit langkap Sapi 7 0 7 -

-Keradin Sapi 94 0 94 -

-7 Tanjung pinang Tanjung pinang timur Air raja Sapi 4 0 4 - -Kampung bugis Sapi 21 0 21 - -8 Natuna Bungaran selatan Cemaga selatan Sapi 21 0 21 -

-Tapau Sapi 39 0 39 -

-459 0 459 -

-JUMLAH

Kabupaten

CFT Kecamatan Desa Hewan Jumlah

(26)

Sedangkan jumlah secara keseluruhan kegiatan Aktif service (Monitoring dan Surveilans Brucellosis) di wilayah kerja adalah sebagai berikut :

Dan jumlah secara keseluruhan kegiatan Pasif Service (Monitoring dan Surveilans Brucellosis)di wilayah kerja adalah sebagai berikut :

Total jumlah secara keseluruhan kegiatan Aktife dan Pasif Service (Monitoring dan Surveilans Brucellosis) di wilayah kerja adalah sebagai berikut :

PEMBAHASAN

Kegiatan yang dilakukan dalam monitoring dan survaillans penyakit Brucellosis ini adalah sebagai salah satu cara yang digunakan dalam menjaga status bebas penyakit Brucellosis wilayah kerja B a l a i Ve t e r i n e r B u k i t t i n g g i b e r d a s a r k a n S K M e n t e r i P e r t a n i a n t a h u n 2 0 0 9 N o . 2541/Kpts/PD.610/6/2009.

Adapun Kategori wilayah sasaran dari kegiatan ini adalah ternak yang peka terhadap penyakit brucellosis yang berumur 1 tahun atau lebih, baik yang terdapat didaerah padat ternak maupun jarang ternak di wilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi.

Sejak tahun 2009 di regional Bukittinggi (Propinsi Sumatera barat, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau) sudah dinyatakan bebas berdasarkan SK Menteri Pertanian tahun 2009 No. 2541/Kpts/ PD.610/6/2009. Dan wilayah sasaran monitoring dan surveillans Brucellosis dibagi atas 2 katagori,

Sumatera barat 4753 1 81 31 4866 0 4866 Riau 1498 - 8 1 1507 1 1506 0 1 Jambi 1601 - - - 1601 0 1601 Kepulauan Riau 459 - - - 459 0 459 Provinsi CFT Sapi Kambing JENIS HEWAN Jumlah RBPT Domba Kerbau JUMLAH 8311 1 89 32 8433 1 8432 0 1 Sumatera barat 3741 1 81 31 3854 0 3854 Riau 1468 - 8 1 1477 1 1476 0 1 Jambi 1586 - - - 1586 0 1586 Kepulauan Riau 459 - - - 459 0 459 JUMLAH 7254 1 89 32 7376 1 7375 0 1 Provinsi CFT Sapi Kambing JENIS HEWAN Jumlah RBPT Domba Kerbau Sumatera barat 1012 - - - 1012 0 1012 Riau 30 - - - 30 0 30 0 1 Jambi 15 - - - 15 0 15 Kepulauan Riau - - - - 0 0 0 Provinsi CFT Sapi Kambing JENIS HEWAN Jumlah RBPT Domba Kerbau JUMLAH 1057 0 0 0 1057 0 1057 0 1

(27)

Tahun 2014

berdasarkan ada tidaknya kasus sero-positif pada suatu wilayah, sebagai berikut :

1. Kategori 1 : Daerah/wilayah padat ternak (Kawasan sentra peternakan) dilakukan besaran sample diambil berdasarkan populasi pada desa terpilih.

2. Kategori 2 : Daerah/ wilayah jarang ternak besaran sampel diambil secara random perdesa. Sedangkan Metoda sampling pada Kabupaten merujuk kepada Buku Pedoman Surveilans Dan Monitoring Brucellosis pada Sapi dan Kerbau yang diterbitkan Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, (Tahun 2001). Pengambilan sampling dengan metoda tersebut diberlakukan pada Kabupaten padat ternak (kantong-kantong ternak).

Penentuan lokasi Monitoring dan Surveillans Brucellosis untuk mendeteksi penyakit atau detect desease dalam rangka mempertahankan wilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi bebas terhadap penyakit brucellosis, maka pengambilan sampel dilakukan pada daerah padat ternak atau populasi tinggi. Laporan ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan bagi Dinas Peternakan atau Dinas yang membawahi fungsi Peternakan tentang situasi terakhir Penyakit Brucellosis di masing-masing propinsi dalam wilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi.

Sedangkan untuk Pola Operasional Kegiatan Monitoring dan Surveillans Brucellosis dilaksanaan secara Bertahap dan cara ini dilakukan mengingat dana yang tidak mencukupi. Suatu kabupaten / daerah diberikan prioritas teerlebih dahulu dari kabupaten lainnya dengan mempertimbangkan peta lokasi, arus perniagaan ternak, daerah pembibitan sapi dan lokasi kantong penyakit. Pelaksanaan dengan cara ini pun ada 2 bentuk yaitu layanan aktif dan pelayanan pasif. Pada pelayanan aktif pun dibagi 2 juga yaitu dengan mengutus team dari balai veteriner bukittinggi ke lokasi pengambilan sample secara langsung daan juga penganbilan sample dengan memperdayaan puskeswan, dalam hal ini team balai tidak langsug mengambil sample, tetapi pihak puskeswan yang mengambil sample kemudian diantarkan ke balai veteriner bukittinggi.

Surveilans merupakan salah satu metoda dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular di Indonesia mempunyai peranan utama dalam situasi pasca wabah. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya wabah baru disamping itu survelans dibutuhkan untuk mengetahui penyebaran penyakit.

Mengacu pada TOR (Term of Reference) yang telah dibuat pada awal tahun kegiatan direncanakan ada 32 kabupaten kota yang berada 4 propinsi yang menjadi wilayah kerja, dan target sampel pun telah ditetapkan dengan sebagai berikut yaitu propinsi Sumatera Barat meliputi kabupaten Agam sebanyak 150 sampel, kota Payakumbuh sebanyak 75 sampel, kabupaten Sijunjung sebanyak 105 sampel, kabupaten Solok Selatan sebanyak 150 sampel, kota Padang sebanyak 75 sampel, kota Pariaman sebanyak 100 sampel, kabupaten Dharmasraya sebanyak 150 sampel, kota Solok sebanyak 100 sampel, kota Sawahlunto sebanyak 75 sampel, kota Padang Panjang sebanyak 75 sampel, kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 5 sampel, kabupaten Tanah Datar sebanyak 25 sampel. Untuk propinsi Riau meliputi kabupaten Bengkalis sebanyak 150 sampel, kabupaten Rokan Hulu sebanyak 150 sampel, kabupaten Rokan Hilir sebanyak 150 sampel, kabupaten Kampar sebanyak 155 sampel, kabupaten Siak sebanyak

(28)

150 sampel, kabupaten Pelelawan sebanyak 125 sampel, kabupaten Inderagiri Hulu sebanyak 150 sampel. Untuk propinsi Jambi meliputi kabupaten Batanghari sebanyak 150 sampel, kota jambi 100 sampel, kabupaten Tebo sebanyak 150 sampel, kabupaten Bungo sebanyak 125 sampel, kabupaten Kerinci sebanyak 155 sampel, kota Sungai Penuh sebanyak 125 sampel, kabupaten Tanjung jabung timur sebanyak 125 sampel, kabupaten Tanjung jabung barat sebanyak 125 sampel dan kabupaten Sorolangun sebanyak 5 sampel. Serta untuk propinsi Kepulauan Riau yang meliputi kabupaten Bintan, kabupaten Anambas, kabupaten Lingga dan kabupaten natuna sebanyak 155 sampel.

Walaupun TOR yang dibuat menargetkan dengan jumlah sampel yang diharapkan mencapai 3330 sampel, tetapi pada realisasi yang telah dilakukan dalam monitoring dan survaillans penyakit Brucellosis pada tahun 2014 mendapat total sampel yang diperoleh sebanyak 8433. Sedang untuk rincian sampel yang didapat pada masing-masing kabupaten kota dapat di lihat dalam tabel diatas.

Untuk pengujian penyakit Brucelllosis ini langkah awal yang dilakukan dengan mengunakan uji screening (uji pendahuluan / uji tapis) yaitu dengan Metoda Pungujian Rose Bengal Precipitation Test (RBPT). Dari sampel surveillans dan monitoring yang diperoleh sebanyak 8433 sampel yaitu terdiri dari ternak Sapi 8311 sampel, ternak Kerbau 32 sampel, ternak Kambing 89 sampel, dan ternak domba 1 sampel, dari kesemuanya tersebut didapatkan hasil yang menunjukkan positive Brucellosis secara uji RBPT sebanyak 1 sampel yang hanya terdapat pada ternak sapi selebihnya menunjukkan hasil seronegatif Brucellosis. Dan dari 1 sampel yang didapat positif pada pengujian RBPT kemudian dilanjutkan dengan uji konfirmasi yaitu dengan metoda CFT (Complement Fixation Test). Dan sampel yang telah dilanjutkan CFT tersebut mendapatkan hasil yang negatif. Dengan ditemukan sampel positif pada uji RBPT menunjukkan test yang dilakukan di balai veteriner Bukitttinggi cukup baik dan sensitif.

Penilaian uji serologis Brucellosis akan sulit dilakukan tanpa ada pengetahuan mengenai respon antibodinya. Antibodi adalah serum protein yang dihasilkan oleh sel limfosit sebagai respons terhadap infeksi atau vaksinasi Pada hewan ruminansia, serum protein yang disebut immunoglobulin diklasifikasikan menjadi IgG1, IgG2, IgM dam IgA (Anonimus, 2000). Fungsi immunoglobulin adalah menginaktifkan dan mengeleminasi antigen dengan jalan mengikatnya (Anonimus, 2000).

Dalam rangka mempertahan status bebas dari Brucellosis, Balai Veteriner Bukittinggi terus menerus setiap tahunnya melakukan kontrol terhadap masuknya ternak baru ke wilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi (SUMBAR, RIAU, JAMBI, DAN KEPRI) melalui koordinasi dan kerja sama dengn Dinas Peternakan setempat untuk melakukan pemeriksaan Laboratorium/lapangan dengan uji RBPT bagi ternak–ternak baru yang merupakan pengadaan/bantuan pusat, daerah, maupun masyarakat setempat sebelum disebarkan ke masyarakat/peternak. Sehingga ternak–ternak tersebut dipastikan bebas/ negative Brucellosis.

Surveilans Brucellosis masih harus tetap dilakukan untuk tahun–tahun mendatang mengingat adanya perpindahan ternak antar desa/kecamatan, kabupaten ataupun propinsi yang sulit dikontrol sehingga dengan adanya monitoring dan surveilans terhadap penyakit Brucellosis secara kontinyu dapat tetap mempertahankan status bebas dari penyakit Brucellosis dan disamping itu dapat mendeteksi secara dini masuknya reaktor dari penyakit Brucellosis ke wilayah Kerja Balai Veteriner Bukittinggi.

(29)

Tahun 2014

KESIMPULAN

· Jumlah sampel yang diperiksa 8433 sampel yaitu terdiri dari ternak Sapi 8311 sampel, ternak Kerbau 32 sampel, ternak Kambing 89 sampel, dan ternak domba 1 sampel.

· Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan pada ternak sapi terdapat 1 sampel seropositive Brucellosis pada pengujian RBPT sedangkan pada pengujian CFT menunjukkan hasil negative.

SARAN

· Walaupun didapat hasil negative pada pengujian pada penyakit Brucellosisi tetapi tetap dilakukan peningkatan pengawasan yang ketat dan lebih waspada terhadap lalu lintas ternak yang masuk ke wilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi sebagai usaha pencegahan terhadap masuknya reaktor Brucellosis.

· Melakukan uji ulang terhadap Brucellosis terhadap ternak yang baru masuk walaupun sudah ada surat bebas Brucellosis dari daerah asal.

· Perlu sosialisasi lebih luas, terutama kepada pedagang pemasok ternak tentang arti pentingnya pemeriksaan Brucellosis

Bab IV

(30)

Anonimous (2000), Pedoman Penanggulangan Penyakit Hewan Menular. Direktorat Kesehatan Hewan. Ditjen Peternakan. Departemen Pertanian.

Anonimous (2000), Manual Kesehatan Hewan. FAO/WHO. The United Nations.

Anonimus (2001), Manual Penyakit Hewan Mamalia, Dirkeswan, Dirjen Bina Produksi Peternakan, Departemen Pertanian.

Akoso, Budi Tri (1996) , Kesehatan Sapi, Kanisius

Noor, SM (2006), Brucellosis : Penyakit oonosis yang belum banyak di kenal di Indonesia, Wartazoa, vol. 16, no I.

Ressang, AA (1984), Patologi Khusus Veteriner, NV. Edisi II, Percetakan Bali. Subronto (1995), Ilmu Penyakit Ternak I, Gadjah Mada Press, Jogjakarta.

(31)

BUKITTINGGI

Balai Veteriner Bukittinggi

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

2014

Kementerian Pertanian

Laboratorium Penguji

Kementerian Pertanian

Balai Veteriner Bukittinggi

Jl. Raya Bukittinggi-Payakumbuh Km.14 Baso Kab. Agam Sumbar PO.Box 35 Bukittinggi 26101

bppv2_bukittinggi@yahoo.co.id 0752 - 28300 0752 - 28290

http://bvetbukittinggi.ditjennak.deptan.go.id

bppv2_bukittinggi@yahoo.co.id

infovetbppvbukittinggi@gmail.com

SMS Center

082284915000

Gambar

Tabel 1.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumatera Barat)
Tabel 1.2 Kegiatan Pasif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Sumatera Barat)
Tabel 2.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Riau)
Tabel 3.1 Kegiatan Aktif (Monitoring dan Surveilans Brucellosis Propinsi Jambi)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh temuan: Terdapat perbedaan kemampuan menganalisis teks anekdot antara kelompok siswa yang dibelajarkan

Tujuan penelitian pada anak usia sekolah ini adalah ingin mengetahui prevalensi gangguan tidur, gambaran gangguan tidur, pengaruh intervensi sleep hygiene pada keluhan

Penelitian ini dirancang dengan melakukan dua kegiatan pembelajaran yang berbeda dengan kemampuan akademis kedua kelas yang sama dengan tujuan untuk melihat efektifitas

Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa tingkat kerusakan mikroantomi insang ikan yang terindikasi logam berat kemudian dihubungkan dengan faktor

Biomekanika merupakan ilmu yang memfokuskan pada teknik gerak, sehingga sangat logis bila para guru pendidikan jasmani harus menggunakan prinsip-prinsip biomekanika

Prosedur pengendalian dokumen , prosedur pengendalian rekaman - Sudahkan dokumen dikendalikan Nomor dokumen, nomor format, dokumen ditanda tangani, daftar induk. dokumen,

1) Tugas Pokok Guru Piket sebagai Petugas Penegak Disiplin adalah sebagai berikut : 1. Memeriksa seragam siswa, kelengkapan seragam siswa, kerapihan, dan keterlambatan

Padaperkusi mungkin didapatkan ascites yang pasif.(Wiknjosastro, 2007). Pada pasien ini, didapatkan pemeriksaan fisik didapatkan Teraba massa kistik ukuran 12 x 10 cm,