• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ukur Dan Hitung Minyak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ukur Dan Hitung Minyak"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Sumber loss

Sumber loss

1.

1.

Loss yang bersifat Fisik

Loss yang bersifat Fisik

2.

2.

Loss yang bersifat Semu

Loss yang bersifat Semu

Transportation loss yang melibihi

Transportation loss yang melibihi

0.2 % kapal akan mendapatkan

0.2 % kapal akan mendapatkan

surat protest dari pihak penerima

surat protest dari pihak penerima

yang akan di teruskan kepada Dinas

yang akan di teruskan kepada Dinas

Operasi Perkapalan Bidang PKK

(2)

Sifat Minyak

Sifat Minyak

 Minyak bumi mempunyai titik didih yang sangatMinyak bumi mempunyai titik didih yang sangat

banyak yaitu dari titik didih 25 C

banyak yaitu dari titik didih 25 C s/d 500 C.s/d 500 C.

 Selain senyawa hydrocarbon, dalam minyakSelain senyawa hydrocarbon, dalam minyak

bumi terdapat senyawa sulfur, metal, nitrogen,

bumi terdapat senyawa sulfur, metal, nitrogen,

air dll.

air dll.

 Minyak sukar di ukur volumenya dengan tepatMinyak sukar di ukur volumenya dengan tepat

karena sangat rentan berubah pada perubahan

karena sangat rentan berubah pada perubahan

suhu dan bentuk tanki.

(3)

Pengambilan Contoh Minyak

dari Tanki

Composite spot

Middle spot

All-levels

Running sample

Sample cocks

(4)

Pemeriksaan Contoh Minyak

1. Dengan menggunakan Hydrometer, disesuaikan pada suhu 15 C. 2. Untuk minyak yang lebih kental dan hitam diadakan koreksi

miniskus yang tepat.

3. Hasil pengukuran dengan hydrometer yang di laksanakan

pengukurannya mendekati suhu minyak yang sebenarnya.

4. Ketepatan pengukuran density sangat di perlukan untuk dapat

di konversi ke volume standard 15C.

5. Density dapat menentukan kualitas crude.

6. Density cairan merupakan berat massa tersebut dalam kilogram

dengan volume dalam liter pada suhu standard (15C)

7. SG merupakan perbandingan antara berat suatu massa dalam

suatu volume tertentupada suhu 60 F dengan berat massa air murni pada volume yang sama dengan suhu yang sama

8. Nilai observed merupakan hasil pemeriksaan pada suhu saat

(5)

Ketelitian Peralatan : Alat Ukur

Manual

Alat pengukuran level cairan.

Alat pengukuran air bebas.

Alat pengukuran suhu.

Alat pengambilan sample.

(6)

Ketelitian SDM

SDM pelaksana sangat berperan dalam

proses arus minyak.

Methoda pengukuran sudah di anut

Pertamina sejak tahun 1957.

Mulai tahun 2001 penurunan losses

sangat significant, hal ini di sebabkan

pengukuran dan perhitungan sudah di

lakukan dengan benar.

(7)

Tertib Administrasi

R1 (Loading loss) sebagai cermin

kinerja pengirim.

R2 (Transport loss) sebagai cermin

kinerja pengangkut.

R3 (Discharge loss) sebagai cermin

kinerja penerima.

R4 (Supply loss) merupakan cermin

(8)

T.01 T.02 R 1 R 2 R 3 R 4 Pengirim Penerima B/L SFAL SFBD A/R

OIL MOVEMENT

0.5 % 0.2 % 0.5 % 0.5 %

(9)

Sistimatis Pengukuran Minyak

1.

Pengukuran Refference Depth untuk mengetahui

apakah tidak ada botom fluktuasi.

2.

Pengukuran ketinggian cairan sampai

mendapatkan angka yang identik (Selisihnya < 3

mm).

3.

Pengukuran air bebas (sama seperti point 2).

4.

Pengukuran temperature minyak dalam tanki.

5.

Pengambilan Sample minyak.

(10)

Pengukuran temperature minyak

dalam tanki

> 5 M = 3 X

1.

1 M di bawah permukaan cairan.

2.

Dipertengahan tinggi cairan.

3.

1 M di atas dasar tanki.

3M s/d 5 M = 2 X

1.

1 M di bawah permukaan cairan.

2.

1 M di atas dasar tanki.

< 3 M = 1 X

(11)

Pengambilan Sample minyak

> 5 M = 3 X

1.

5/6 tinggi cairan

2.

3/6 tinggi cairan

3.

1/6 tinggi cairan

3 M s/d 5 M = 2 X

1.

¾ tinggi cairan

2.

¼ tinggi cairan

< 3 = 1 X

(12)

Pengukuran density minyak

dan temperaturnya

Gelas ukur / mattglass pada tempat datar

dan rata.

Terhindar dari tiupan angin.

Pembacaan Tegak Lurus.

3 X sample: 1/3 bagian dari tiap-tiap sample

2 X sample : ½ bagian dari tiap-tiap sample.

1 X sample : Seluruhnya di tuangkan ke

(13)

Peralatan Standard

1. A. Innage Tape (Dipp Tape)

ASTM D. 1085 - API. 2545 B. Water Stick Bar / Bob runcing

ASTM D. 1085 - API. 2545

2. Cup Case / Flushing Case Assembly

(Temperature Measurement) ASTM D. 1086 - API. 2543 3. Weighted Beaker ASTM D. 270 - API 2546 4.

Hydrometer

ASTM D. 1298 - API. 2547

(14)

Menyiapkan alat ukur, formulir

pencatatan, tabel tanki dan ASTM

 Alat sounding yang sesuai dan terbaca.

 Density meter (15 C) sesuai dengan Grade.  Thermometer Luar.

 Gelas Ukur.

 Thermometer dalam.  Botol Sample.

 Pasta Air dan Minyak.  Formulir Pencatatan.  Tabel Kalibrasi Kapal.  Tabel ASTM IP D 1250  Alat Hitung / Calculator.

(15)

Langkah langkah Pengukuran

 Catat Draft Depan, Tengah dan Belakang.  Catat Hell.

 Lakukan Pengukuran ullage / sounding untuk cairan

minyak dan free water sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.

 Lakukan pengambilan sample untuk pengukuran density

dan temperatur observe sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.

 Lakukan pengukuran density dan temperatur observe

sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.

 Lakukan pengukuran temperatur tanki sesuai dengan

peraturan pada setiap tanki.

Seluruh hasil pengukuran yang di peroleh agar di catat pada lembar formulir pencatatan

(16)

Menghitung Nett Volume Observe

 Menghitung Trim Kapal

 Menghitung koreksi ullage / sounding & koreksi hell

untuk cairan minyak dan free water pada setiap tanki dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.

 Menghitung gross volume observe setiap tanki

berdasarkan angka ullage / sounding yang telah di koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.

 Menghitung free water volume setiap tanki berdasarkan

angka ullage / sounding yang telah di koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.

 Menghitung Nett Volume Observe setiap tanki

(17)

Menghitung Volume ( KL 15 C )

 Menghitung dan menentukan angka density 15 C

berdasarkan angka hasil pengukuran density dan temperatur observe pada setiap tanki dengan

menggunakan tabel 53 ASTM IP D 1250.

 Menghitung dan menetukan angka Volume Correction

Factor (VCF)berdasarkan angka density 15 C dan temperatur tanki yang telah di peroleh dengan

menggunakan tabel 54 ASTM D 1250.

 Menghitung Volume KL 15 C pada setiap tanki.

(18)

Menghitung Volume dalam Barrel

60 F

 Menentukan angka Volume Conversion Factor (VCF)

berdasarkan angka density 15 C yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 52 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.

 Menghitung Volume Barrel 60 F

(19)

Menghitung Berat dalam Long Ton

 Menghitung dan menentukan angka Weight Conversion

Factor (WCF) berdasarkan angka density 15 C yang

telah di peroleh dengan menggunakan tabel 57 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.

 Menghitung Berat dalam Long Ton :

(20)

Menghitung Berat dalam Metric Ton

 Menghitung dan menetukan angka Weight Conversion

Factor (WCF) berdasarkan density 15 C yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 56 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.

 Menghitung berat dalam Metric Ton :

= Volume KL 15 C X Weight Conv.Factor

Atau

• Menggunakan angka WCF dari LT ke Metric Ton dengan menggunakan tabel 1 ASTM IP D 1250

(21)

Vessel Experince Factor

 Dengan Metoda IP PMM Part XVI Appendix C  Dengan Metoda API MPMS Chapter 17

Voyage yang tidak boleh di perhitungkan :

• Voyage pertama setelah melaksanakan docking. • Pengoperasian tidak di muati full.

• Voyage di mana B/L berdasarkan angka ship figure. • Voyage pertama apabila ada perubahan capasitas yang

berdampak pada jumlah muatan yang di angkut. • Voyage yang hanya di isi kurang dari 80% kapasitas.

(22)

Istilah - Istilah

TCV

:

Total Calculated Volume

VLR

:

Vessel Load Ratio

VDR

:

Vessel Discharge Ratio

VEFL :

Vessel Experience Factor

 – 

Loading

(23)

No. Voy Date TCV ( M3 ) VLRs Voy Kapal Darat 1 2 3 4 3/4 10 1 Aug 85.403 85.273 1.00152 9 28 Jul 81.984 81.920 1.00078 8 17 Jul 88.539 88.636 0.99891 7 8 Jul 87.772 87.419 1.00404 6 26 Jun 84.617 84.582 1.00041 5 19 Jun 80.623 80.877 0.99686 4 7 Jun 89.305 89.154 1.00169 3 29 May 82.818 82.741 1.00093 2 18 May 86.109 86.355 0.99715 1 6 May 83.162 83.048 1.00137 Av TCV 85.033 85.001 1.00038

No. Voy Date TCV ( M3 ) VLRs /  Voy Kapal Darat 1 2 3 4 3/4 10 1 Aug 85.403 85.273 1.00152 9 28 Jul 81.984 81.920 1.00078 8 17 Jul 88.539 88.636 0.99891 7 6 26 Jun 84.617 84.582 1.00041 5 4 7 Jun 89.305 89.154 1.00169 3 29 May 82.818 82.741 1.00093 2 1 6 May 83.162 83.048 1.00137 Tot TCV 595.828 595.354 1.00080 +/- 0.0030 Tot LVRs / Voy

= 1.00338 Batas terbesar VEF = 1.00080

= 0.99738 Batas terkecil

Mencari VEF dengan Metoda - API

(24)

No. Voy VLR 10 1.0015 9 1.0008 8 0.9989 7 1.0040 6 1.0004 5 0.9969 4 1.0017 3 1.0009 2 0.9972 1 1.0014 Rata rata VLR 1.0004 0.3 % dari 1.0004 = 0.0030 0.3 % dari 1.0008 = 0.0030 1.0004 + 0.0030 = 1.0034 a). VEF = 1.0008

1.0004 - 0.0030 = 0.9974 b). Batasan keakurasian dari VCF

= 1.0008 +/- 0.003 = 0.9978 s/d 1.0038

Mencari VEF dengan Metoda - IP

Langkah I Langkah II No. Voy VLR 10 1.0015 9 1.0008 8 0.9989 6 1.0004 4 1.0017 3 1.0009 1 1.0014 Rata rata VLR 1.0008

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode mind mapping cukup efektif diterapkan dalam proses pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan informasi siswa dalam

Dari hasil pengambilan data error pembacaan kecepatan putar motor DC menggunakan sistem dan alat ukur dengan duty cycle berfariasi mendapatkan hasil rata-rata

Sebenarnya, jika sebuah fungsi memberikan return value namun tidak diassign ke variable manapun tidak akan terjadi error maupun warning sedikitpun, namun yang terjadi adalah

Dengan melakukan value stream mapping dan lean six sigma, pilot project KLO pemasangan anode telah berhasil menerapkan perbaikan proses pemasangan 24 titik sacrificial anode

Daerah Irigasi Batang Anai (13.604 ha) merupakan suatu daerah irigasi di Sumatera Barat yang pembangunannya dilaksanakan secara bertahap : Sumber Air dari Batang Anai dengan

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Untuk produk yang dijual di level pertama dari struktur mitra, perusahaan akan memberikan 10% dari nilai produk kepada mitra. Misalnya, untuk portofolio mitra «Standar», di akunnya

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat