1
STRATEGI WALI KELAS DALAM MEMBIMBING PERILAKU SISWA YANG MELANGGAR ATURAN DI SEKOLAH SMA NEGERI 4
PARIAMAN
Refna Yulis1, Yanti Sri Wahyuni2, Adiyalmon2 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2
Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Refnayulis@gmail.com
ABSTRACT
This research is motivated by the number of students who violate the rules of the school. Where in the school there are 12 types of violations committed by the students when the rules have been applied by the principal there are also those who violate the rules of the school as the time of class starts, there are students who are not present in the classroom because of alpha, permit out, and late during school. While the purpose of this study is to describe the guardian class in guiding the behavior of students who violate the rules of high school SMAN 4 Pariaman.This research uses Behaviorism theory and uses qualitative approach with descriptive type approach. Data collection techniques were conducted by observation (non-participant) in-depth interviews and document studies. Data analysis using descriptive method of data obtained in the field arranged in a systematic and presented descriptively, so as to provide an overview of the problem. The number of informants in this study is 13 people. The unit of analysis is a group with data analysis consisting of reduction phase, data presentation and conclusion. The results of this study are five (5) strategies carried out by the homeroom in guiding the behavior of students who violate school rules (a) sanctions to students such as disposing of garbage and sweeping school yard, (b) homeroom must be firm to students where the guardian should not (d) by approaching the students to give the form of affection such as attention to the students, (e) giving the fine to the students such as for the incoming of fined Rp 5.000,-
Keywords: Strategy, homeroom, guiding student behavior
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan
kebijakan yang sangat penting dan
strategis untuk pemetaan dan
peningkatan kualitas pendidikan. Melalui standar proses pendidikan
setiap guru dan pengelolan sekolah
dapat menentukan bagaimana
seharusnya proses pembelajaran
berlangsung. Proses pembelajaran merupakan suatu sistem. Dengan demikian, pencapaian standar proses
2
untuk peningkatan kualitas
pendidikan dapat dimulai dari
menganalisis setiap komponen yang
dapat membentuk dan
mempengaruhi kualitas pendidikan, namun demikian tidak mungkin upaya pendidikan dan peningkatan
kualitas pendidikan dilakukan
dengan memperbaiki setiap
komponen-komponen itu
keberadaanya terpancar, juga kita
sulit menentukan kadar
keterpengaruhi setiap komponen. Namun demikian yang selama ini
dianggap sangat mempengaruhi
proses pendidikan adalah guru ( Sanjaya,2006:13).
Jadi guru sangat berperan
Penting dalam membantu dan
mengarahkan para siswanya adalah wali kelas. Guru wali kelas adalah guru yang diberi kepercayaan oleh kepada sekolah untuk mengelola lokal dan mengendalikan siawa dalam proses belajar mengajar, agar siswa bersikap dan bertingkahlaku sesuai yang diharapkan. Salah satu
tugas wali kelas adalah ikut
membantu menyelasaikan masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan
siswa dan mengadakan kunjungan rumah apabila ada masalah-masalah khusus yang harus diselasaikan bersama orang tua ( Mustika, 2015: 65-66).
Berdasarkan penelitian awal di SMA N 4 Pariaman Kecamatan Pariaman Utara banyaknya
kesulitan-kesulitan wali kelas dalam
membimbing siswa yag melanggar aturan. Siswa yang sering melakukan pelanggaran dan sudah diberikan sanksi, tetapi siswa tidak jera sama sekali apa yang disampaikan oleh wali kelas dan masih mengulanggi kesalahan. Dilihat dari sisi siswa itu sendiri yang tidak mau merubah tingkah laku walaupun banyaknya sanksi yang dia dapatkan. Dan sudah dipanggil orang tua siswa tetapi masih juga siswa melanggar aturan tersebut.
Tabel 1.1
Jumlah Wali Kelas XI IPS 1-4 N o Kela s Nama wali kelas Nip wali kelas 1. XI
IPS 1 Rini Arza, S.Pd 1982021 5 200604 2 008 2. XI IPS 2 Jasman, S.Pd 1863010 3 198903 1 005 3. XI IPS 3 Rahma Septria, 1982090 5 200604
3 S.Pd 2 008 4. XI IPS 4 Sriwirda Yunengsih , S. Pd 1970 0725 200501 2 005
Berdasarkan yang dilakukan oleh peneliti dapatkan guru-guru di SMA Negeri 4 Pariaman masih ada siswa-siswi yang melanggar aturan walaupun sudah diterapkan. Saat jam pelajaran dimulai, siswa ada yang tidak hadir di dalam kelas karena alfa,izin keluar,dan terlambat masuk. Saat mereka hadir dan mengikuti pelajaran, mereka kurang konsentrasi dalam mengikuti proses belajar mengajar dan sering meminta izin disaat guru di dalam kelas, untuk lebih jelasnya bisa dilihat tabel 2 dibawah ini.
Tabel 1.2
Jumlah dan Jenis Pelanggaran Siswa Kelas XI IPS 1- 4 Yang Melakukan Pelanggaran Tata Tertib Sekolah SMA 4 Pariaman
Tahun Ajaran 2016/2017 N
o
Jenis pelanggaran Bobot/ sanksi A Pakaian 1. Tidak memakai pakaian sekolah lengkap dengan atribut 10
2 Baju tidak masuk
bagi laki-laki 10 3 Tidak memakai 10 ikat pinggatng hitam/ memakai ikat pinggang metal 4 Tidak memakai
topi sekolah waktu upacara 10 5 Memakai baju ketat 10 6 Berpakaian kotor 10 7 Kuku panjang/ berwarna 20 8 Mamakai rok rimpel, rok
kembang atau kok gantung
20
9 Memakai celana
pensil bagi laki-laki
20
10 Tidak memakai
kaus kaki putih
pada senin s/d
jumat dan hitam padahari sabtu
20
11 Memakai anting,
gelang dan kalung serta topi selain topi sekolah bagi laki-laki 20 12 Memakai perhiasan yang berlebihan bagi perempuan 20
Sumber: buku bimbingan siswa masing-masing di wali kelas XI
Berdasarkan penelitian
melihat wali kelas memberikan sanksi hanya berupa surat perjanjian dan ditandatangani oleh orang tua, setelah ditandatangani orang tua
disuruh datang sekolah untuk
4 sering melakukan pelanggaran aturan sekolah tapi kenyataanya masih
banyak siswa melakukan
pelanggaran. Terkait dengan masalah siswa tersebut maka strategi Wali kelas dalam membimbing siswa sangat penting dalam mengontrol perilaku siswa saat proses belajar mengajar dikelas, agar siswa tidak melanggar aturan sekolah.
Berdasarkan permasalahan
yang terjadi di sekolah SMA 4 Pariaman maka tujuan penelitian ini
adalah untuk Mendeskripsikan
Strategi Wali kelas dalam
membimbing perilaku siswa yang melanggar aturan di sekolah SMA N 4 Pariaman.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe
penelitian deskriptif. Teknik
pemilihan informan adalah purposive
sampling. Adapun informan
penelitian berjumlah 13 orang. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil langsung dari
informan penelitian melalui
wawancara langsung kepada wali kelas, guru BK dan siswa yang
melanggar aturan sekolah. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu diperoleh dari arsip-arsip sekolah seperti (profil sekolah, sejarah sekolah, visi-misi sekolah, tujuan sekolah, keadaan potensi sekolah, struktur sekolah, data guru dan karyawan, jenis pelanggaran siswa beserta bobot sanksinya, buku panduan siswa).
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: Observasi Non Partisipan Disini peneliti mengamati strategi walas dalam membimbing perilaku siswa yang melanggar
aturan. Wawancara Mendalam
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara mulai dari Bulan Mei sampai akhir Mei, perilaku siswa yang melanggar aturan sekolah SMAN 4 Pariaman, Studi Dokumen Studi dokumen dalam bentuk foto pada penelitian ini berupa, foto wali kelas dalam membimbing perilaku
siswa yang melanggar aturan
sekolah, dan juga foto siswa yang sedang melanggar aturan.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yaitu wali kelas XI IPS 14. Teknik analisis data dalam
5 penelitian ini adalah model analisis Miles dan Huberman.
HASIL DAN PEMBAHASAN Strategi Wali Kelas Membimbing Perilaku Siswa Yang Melanggar Aturan Sekolah
Hasil peneliti ini didapatkan di sekolah ada siswa yang melakukan pelanggaran aturan sekolah SMA N 4 Pariaman, maka ada strategi wali
kelas untuk menanggani dan
membimbing perilaku siswa yang sering melakukan pelanggaran, disaat wali kelas dalam membimbing siswa yang melanggar wali kelas langsung menanggani siswa yang bermasalah dan menyelesaikan dengan baik. Hasil penelitian ini diperoleh dari masing-masing wali kelas untuk lebih jelas maka diuraikanlah strategi wali kelas sebagai berikut: (a)
Memberikan Sanksi (b) Tegas
terhadap siswa, (c) Memberikan Nasehat dan Motivasi kepada Siswa (d) Melalui Pendekatan pada siswa, (e) Memberikan Denda kepada siswa.
1. Memberikan Sanksi kepada
Siswa
Memberikan sanksi kepada siswa disaat siswa datang terlambat kesekolah biasa nya langkah pertama yang dilakukan oleh siswa adalah melapor keguru piket setelah siswa melapor, dan wali kelas sudah menunggu, siswa yang datang terlambat wali kelas memberikan sanksi kepada siswa berupa memilih sampah, menyapu halaman sekolah. setelah siswa masuk wali kelas XI IPS 1 adalah bagi yang terlambat datang sekolah dianggap absen walaupun terlambat hanya 5 menit itulah strategi wali kelas XI IPS 1.
Dan jika dikaikatkan teori
behaviorisme yang salah satu tokoh dari teori behaviorisme adalah B.F Skinner adanya perubahan tingkah laku adanya stimulus dan respon
yang diamati. Berdasarkan
permasalahan ini dan dikaitak
dengan teori adanya perubahan terhadap siswa dan tidak ada lagi yang terlambat datang kesekolah.
2. Memberikan Nasehat Dan
Motivasi Kepada Siswa Hasil penelitian ini dimana wali kelas memberikan nasehat dan motivasi kepda siswa dan wali kelas
bertanya kepada siswa yang
6 memberikan nasehat supaya siswa paham apa yang disampaikan oleh wali kelas untuk kebaikan siswa tersebut dengan adanya nasehat dapat merubah pola pikir siswa, kenapa
ananda sering melakukan
pelanggaran setelah siswa menjawab
kesalahnya lalu wali kelas
memberikan nasehat seperti ini nak orang tua sudah susah payah mencari untuk menyekolahkan ananda, kalau ananda bermain-main terus kapan ananda sukses, dan rajin-rajin belajar jangan pernah membuat orang tua ananda sedih dan tepat waktu datang sekolah, dan jangan pernah terlambat datang sekolah, kalau ananda seperti ini kapan maju ananda bersungguh-sungguhlah dalam sekolah ini agar
menjadi berguna nantinya.Jika
dikaitkan dengan teori behaviorisme adanya stimulus dan respon, dan dengan tori ini adanya perubahan tingkahlaku terhadap siswa
3. Memberikan motivasi
Strategi wali kelas
memberikan dorongan / semangat terhadap siswa, agar siswa dapat berprestasi dalam belajar dan lulus dari sekolah dengan nilai yang baik,
agar siswa dapat melanjutkan
keperguruan tinggi, harus belajar dengan giat dan mendapatkan hasil yang memuaskan untuk mencapai tujuan dan menjadi orang yang sukses dan tidak mengecewakan orang tua dirumah yang susah payah untuk menyekolahan kitan, untuk mencapai tujuan ananda menjadi orang sukses untuk kedepanya, kalau ananda selama ini merasa kecewa nah sekarang tinggalkan pekerjaan yang tidak menguntungkan dan mulailah berjuang untuk lulus dari
sekolah ini maupun lulus di
perguruan tinggi dan Ibu doakan semoga anak-anak Ibu sukses dan
lulus100% dan mendapatkan
pendidikan yang bagus. Dan
dikaitkan dengan teori behaviorisme adanya perubahan taingkah laku terhadap siswa.
4. Melakukan Pendekatan Pada Siswa
Strategi wali kelas
melakukan pendekatan terhadap
siswa agar wali kelas tahu apa permasalahan yang dihadapai oleh
siswa, wali kelas memberikan
perhatian bentuk kasih sayang yang tidak didapatkan oleh dari orang tuanya, dengan ini wali kelas jadi
7 tahu apa saja kendala siswa yang
dihadapinya, dan dengan teori
behaviorisme adanya perubahan
tingkah laku terhadap siswa dan
siswa yang sering melakukan
pelanggaran tidak melakukan
kesalahan yang sama.
5. Memberikan Denda Kepada
Siswa
Wali kelas masuk kelas melihat absen dicek satu persatu yang absenya lebih dari 3 kali, dan dipanggil siswa yang sering absen dan terlambat, yang sering keluar masuk saat jam pelajaran bagi yang
banyak melakukan pelanggaran
harus membayar denda mau tidak mau harus membayar kepada guru wali kelas beserta bendahara kelas, setelah di panggil kedepan siswa membayar denda sebesar Rp 5.000,- per orang bagi yang melakukan pelanggaran, uang tersebut diberikan oleh ke bendara kelas, uang Rp 5.000,- ini berguna bermacam-macam
seperti (1) uang kas lokal
dipergunakan untuk melihat teman sakit seperti membelikan makanan, atau buah-buahan, (2) uang kas lokal dipergunakan untuk jika ada lomba kelas sepeti beli cat, beli kertas
warna, dan beli paku selebihnya jka uang kas tersisa maka uang tersebut utuk jalan-jalan akhir semester dan itulah dilakukan oleh wali kelas XI IPS 4 dengan cara inilah wali kelas dalam membimbing perilaku siswa yang melanggar aturan sekolah, kalau tidak dengan cara ini siswa semakin melakukan pelanggaran dan tidak mau peduli tentang pendidikan. Dikaitkan dengan teori behaviorisme adanya perubahan tingkah laku terhadap siswa dan tidak melakukan kesalahan lagi.
KESIMPULAN
Strategi wali kelas dalam membimbing siswa yang melanggar aturan di sekolah SMAN 4 Pariaman antara lain: (a) Memberikan sanksi (b) guru harus tegas (c) memberikan nasehat (d) melalui pendekatan pada siswa (e) memberikan denda kepada siswa (f) memberikan motivasi pada siswa.Dengan adanya strategi wali kelas dalam membimbing perilaku siswa yang melanggar aturan sekolah diatas tidak ada yang melakukan pelanggaran lagi sebab wali kelas ingin siswanya yang terbaik makanya perlu adanya strategi wali kelas
8 dalam membimbing perilaku siswa yang melanggar aturan sekolah. perilaku siswa yang melanggar
aturan sekolah manjadi bahan
masukan atau referensi. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2002.
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktis. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Moleong, Lexy.2010. Metode
Penelitian Kualitatif.
Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya
Miles,dan Huberman.1992. Analisis
Data Kualitatif. Universitas
Indonesia (UI-Perss).
Sanjaya, Wina. 2005. Strategi
pembelajaran Berorientasi
Proses Pendidikan. Prenada
Media.
Notoatmojo, Soedidjo. 2003.
Pendidikan Dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Riehika
Cipta
Sugiyono, Prof. Dr. 2010. Metode
Penelitian Kualitatif,
Kuantitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Mustika, Zahra.2015. Peranan Wali kelas Dalam Pembelajran. UNI Ar-Raniry Volume 3. Nomor 3 Januari---juni 2015.