PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS MENGGUNAKAN EKSPERIMEN LABORATORIUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP OPTIK DI MAL KOTA JAMBI DAN MAN SUNGAI GELAM Nova Susanti dan Haerul Pathoni
Staf Pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi ABSTRAK
Pembelajaran sains yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen laboratorium dapat mengembangkan keterampilan bertanya secara ilmiah. Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Dalam proses pembelajaran dengan metode eksperimen ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Pengabdian ini menggunakan eksperimen laboratorium pada mata pelajaran fisika kepada siswa MAN Sungai Gelam yang berlokasi di Jl. Sei Gelam – Petaling RT 11, Kabupaten Ma. Jambi dan Madrasah Aliyah Laboratotium (MAL) Kota Jambi yang berlokasi di Jl. Arif Rahman Hakim Jambi. Peran pendidik dalam metode eksperimen ini sangat penting, khususnya berkaitan dengan ketelitian dan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam memaknai kegiatan eksperimen dalam proses pembelajaran. Eksperimen laboratorium melibatkan peserta didik dalam inkuiri ilmiah yang menempatkan mereka pada posisi mengajukan pertanyaan, mengajukan pemecahaannya, membuat prediksi, mengobservasi, mengorganisasi data, menjelaskan pola, dan lain-lain. Eksperimen laboratorium ini mengijinkan peserta didik untuk merencanakan dan untuk berpartisipasi dalam menginvestigasi atau ambil bagian dalam kegiatan yang membantu mereka meningkatkan keterampilan laboratorium secara teknis. Sasaran dari Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang akan dibuat adalah siswa – siswi Madrasah Aliyah Laboratorium (MAL) Kota Jambi dan MAN Sungai Gelam. Melalui observasi awal yang dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru pamong dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan dan penggunaan alat – alat laboratorium di sekolah ini belum maksimal. Sehingga belum dapat dimanfaatkan sebagai sarana yang efektif dalam proses belajar-mengajar. Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan untuk memberikan informasi dan mengenalkan beberapa peralat yang terdapat dilaboratorium sehingga dapat dijadikan pengetahuan awal bagi siswa bidang studi fisika sehingga nantinya dapat dipraktikum fisika disekolah.
PENDAHULUAN
Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Dalam proses pembelajaran dengan metode eksperimen ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Peran pendidik dalam metode eksperimen ini
sangat penting, khususnya berkaitan dengan ketelitian dan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam memaknai kegiatan eksperimen dalam proses pembelajaran.
Eksperimen laboratorium mengikutsertakan peserta didik dalam menemukan dan belajar bagaimana mengalami secara langsung. Tipe aktivitas ini merupakan suatu bagian yang integral dari belajar sains yang baik. Eksperimen laboratorium melibatkan peserta didik dalam inkuiri ilmiah yang menempatkan mereka pada posisi mengajukan pertanyaan, mengajukan pemecahaannya,
membuat prediksi, mengobservasi, mengorganisasi data, menjelaskan pola, dan lain-lain. Eksperimen laboratorium ini mengijinkan peserta didik untuk merencanakan dan untuk berpartisipasi dalam menginvestigasi atau ambil bagian dalam kegiatan yang membantu mereka meningkatkan keterampilan laboratorium secara teknis.
Dari paparan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode eksperimen adalah metode belajar mengajar yang sesuai untuk pembelajaran sains dimana siswa diberi kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Hal ini terjadi karena siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya dan menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Kesempatan untuk melakukan percobaan membuat siswa memiliki kemampuan menyusun konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
MAN Sungai Gelam yang berlokasi di Jl. Sei Gelam – Petaling RT 11, Kabupaten Ma. Jambi dan Madrasah Aliyah Laboratotium (MAL) Kota Jambi yang berlokasi di Jl. Arif Rahman Hakim Jambi. Pada proses pembelajaran terurama mata pelajaran fisika di kedua Sekolah Menengah Atas ini masih sangat konvensional, baik dalam hal penyampaian materi dan juga penggunaan media atau alat – alat praktikum terutama fisika sangat minim sekali dipergunakan dalam pembelajaran. Dalam mata pelajaran fisika sangat penting sekali siswa diajak langsung dalam proses pembelajaran dikarenakan kurangnya ketersediaan alat – alat praktikum penunjang proses pemmbelajaran sehingga konsep materi fisika disampaikan secara konvesional dan bersifat teacher centre. Oleh sebab itu melalui kegiatan pengabdian ini berusaha melalukan kegiatan yang bersifat memberikan masukan baru bagi guru dalam hal metode penyampaian materi dalam pembelajaran yang bervariasi diantaranya dengan menggunakan metode
eksperimen dan membantu ketersedian alat
– alat atau media penunjang dalam meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran fisika. Salah satu materi pelajaran fisika yang akan diupayakan untuk diberikan variasi pembelajaran adalah materi optik.
Dari uraian singkat obeservasi awal tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran pada mata pelajaran fisika yang kurang potensional dikedua sekolah menengah atas sehingga memperlambat penguasaan konsep dan penerapan materi -materi fisika dalam kehidupan sehari – hari.
METODE PELAKSANAAN
Penggunaan ketiga solusi diatas akan dilakukan serangkaian langkah managerial proses. Rangkaian tersebut terdiri dari persiapan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan revisi.
Fase persiapan terdiri atas pengadaan dan pembekalan. Kegiatan pengadaan terdiri dari pengadaan buku panduan percobaan pada materi fisika SMA yang akan disampaikan dalam kegiatan pengabdian tersebut dan media pembelajaran yang akan di ujicobakan berupa peralatan fisika dalam kegiatan praktikum. Pembagian buku panduan percobaan akan dibagikan kepada setiap siswa X pada kedua SMA calon mitra tersebutmelalui guru mata pelajaran fisika. Kegiatan pembekalan berupa pelatihan tentang hakikat dan cara penggunaan buku ajar atau modul mekanika fisika SMA. Pembekalan lebih diarahkan pada para guru matapelajaran fisika setiap sekolah calon mitra.
Fase pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran berbasis sains dan eksperimen dengan langkah – langkah dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan kegiatan pembelajaran. Siswa harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui metode eksperimen. 2. Memberikan penjelasan kepada siswa
tentang alat – alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen,
hal – hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan ekperimen, dan hal – hal yang perlu dicatat.
3. Selama proses pembelajaran menggunakan metode eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberikan saran atau pernyataan yang menunjang kesempurnaan jalannnya kegiatan pembelajaran.
4. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru harus mengumpulkan hasil penelitian atau kesimpulan siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.
Fase monitoring berupa kegiatan perekaman terhadap persiapan, proses dan hasil pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada mata pelajaran fisika. Monitoring persiapan akan memperhatikan kelengkapan aspek yang dipersiapan dalam proses pembelajaran, ketepatan aspek serta kendala yang ada dalam proses persiapan pembelajaran. Monitoring proses
memperhatikan ketepatan penggunaan metode pembelajaran berbasis sains dan eksperimen yang akan digunakan guru mata pelajaran, reaksi siswa dalam proses pembelajaran serta kendala yang timbul dalam proses pembelajaran. Monitoring hasil akan memperhatikan reaksi siswa yang merupakan indikasi kemampuan siswa dalam hal pengusaan konsep dan materi pelajaran yang telah diberikan.
Fase evaluasi berupa kegiatan menimbang efesiensi dan efektifitas cara guru mitra dalam hal menerapkan metode pembelajaran berbasis sains dan eksperimen pada mata pelajaran fisika. Efesiensi dilihat dari substansi cara guru mata pelajaran menggunakan metode eksperimen, sedangkan efektifitas diperlihatkan dari substansi efek pada siswa terhadap metode ekspeimen yang telah dilakukan guru pada proses pembelajaran. Evaluasi ini dilakukan bersama antara pihak sekolah yaitu guru mata pelajaran dengan tim pengabdian pada masyarakan dari Universitas Jambi.
Alat – alat dan bahan kegiatan praktikum Mekanika
Gambar 3.1. Kit Optik Fisika SMA
Rencana jadwal Kegiatan pengabdian pada masyarakat kepada guru dan siswa
NO SASARAN MATERI WAKTU
1 Guru Mata pelajaran Fisika MAL Kota Jambi dan MAN Sungai Gelam.
1. Pemantulan cahaya 2. Pemantulan cahaya
pada bidang lengkung 3. Pembiasan pada kaca
planparalel
4. Pembiasan pada prisma 5. Bayangan pada lensa 6. Bayangan pada lensa
cembung
7. Jarak benda, jarak bayangan dan jarak titik api 8. Penguraian cahaya (dispersi) 9. Teropong bintang 1. Minggu pertama 2. Minggu kedua 3. Minggu ketiga 4. Minggu keempat
2 Siswa – siswi MAL Kota Jambi dan MAN Sungai Gelam.
1. Pemantulan cahaya 2. Pemantulan cahaya
pada bidang lengkung 3. Pembiasan pada kaca
planparalel
4. Pembiasan pada prisma 5. Bayangan pada lensa 6. Bayangan pada lensa
cembung
7. Jarak benda, jarak bayangan dan jarak titik api 8. Penguraian cahaya (dispersi) 9. Teropong bintang 1. Minggu pertama 2. Minggu kedua 3. Minggu ketiga 4. Minggu keempat
Contoh rangkaian alat untuk praktikum
Gambar 3.3 Pemantulan Cahaya
Gambar 3.4 Jarak Benda, Jarak Bayangan Dan Jarak Titik Api
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum kegiatan dilaksanakan maka dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut:
1. Melakukan studi pustaka tentang pembelajaran sains menggunakan eksperimen laboratorium untuk materi optik di SMA
2. Pengadaan KIT Optik SMA yang akan dipergunakan dalam proses pembelajaran di kelas
3. Penggandaan Modul/Buku Panduan KIT Optik SMA
4. Melakukan persiapan alat dan bahan KIT Optik SMA
5. Melakukan uji coba peralatan
6. Menentukan waktu pelaksanaan dan lamanya kegiatan pengabdian bersama- sama tim pelaksana
7. Menentukan dan mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian
Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat berdasarkan surat tugas lembaga pengabdian pada masyarakat yaitu tanggal 03 Juni 2015 sampai bulan November 2015, kegiatan di laksanakan di SMA MAL (Madrasah Aliyah Laboratorium) Kota Jambi dan MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Sungai Gelam dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Tim pengabdian pada masyarakat terdiri dari :
1. Nova Susanti, S. Pd., M. Si 2. Nehru, S. Si., M. T
JADWAL KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
"PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS MENGGUNAKAN EKSPERIMEN LABORATORIUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
OPTIK DI MAL KOTA JAMBI DAN MAN SUNGAI GELAM"
No Sasaran Materi Keterangan
1 Kepala sekolah, guru matapelajaran, mahasiswa PPL
Rencana kegiatan pengabdian yang akan dilaksakan
Kegiatan dilaksanakan 1
Hari 2.
Guru mapel fisika dan mahasiswa PPL
1. Pengenalan alat - alat praktikum fisika 2. Praktikum kit optik
* Percobaan Perambatan Cahaya * Percobaan Pemantulan Cahaya Pada
Cermin Datar
* Percobaan Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung
* Percobaan Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung
* Pembiasan Pada Kaca Plan Paralel * Pembiasan Pada Lensa Cembung
Kegiatan dilaksanakan 1
Hari * Pembiasan Pada Lensa Cekung
* Pembiasan Pada Lensa Gabungan * Sifat Bayangan yang Terbentuk
oleh Lensa Cembung
* Jarak Benda, Jarak Bayangan, dan Jarak Titik Api
* Penguraian Cahaya * Mata * LUP Kegiatan dilaksanakan 1 Hari * Teropong Bintang * Mikroskop * Ilusi Optik
* Interferensi Gelombang Cahaya 3 Guru mapel fisika dan
mahasiswa PPL
Aplikasi penggunaan alat - alat KIT fisika dalam proses pembelajaran
4 Kepala sekolah, guru matapelajaran, mahasiswa PPL dan siswa
OPEN CLASS oleh guru mapel fisika, di observasi oleh kepala sekolah, teman sejawat, mahasiswa PPL, dan tim pengabdian
Kegiatan dilaksanakan 1
Hari 5 Kepala sekolah, guru
matapelajaran, mahasiswa PPL dan siswa
REFLEKSI kegiatan OPEN CLASS oleh kepala sekolah, teman sejawat 6 Kepala sekolah, guru
matapelajaran, mahasiswa PPL dan siswa
PENUTUP, sekaligus penyerahan kenangan - kenangan dari tim pengabdian kepada sekolah
Berikut ini gambar pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat di MAL Kota Jambi dan MAN Sungai Gelam
Gambar 1 dan 2. Persiapan tim pengabdian melakukan ujicoba alat – alat praktikum fisika materi Optik di Kampus Universitas Jambi
Gambar 3 dan 4. Kegiatan Pengenalan Alat Praktikum Fisika Materi Optik Kepada Guru-Guru MAN Sungai Gelam
Gambar 5. Kegiatan pembelajaran di Laboratorium MAN Sungai Gelam, percobaan alat – alat praktikum fisika materi optik
Gambar 6. Penyerahan bantuan alat – alat praktikum fisika kepada wakil kepala MAN Sungai Gelam
Gambar 7 dan 8. Pengenalan alat – alat praktikum fisika materi optik kepada guru – guru MAL Kota Jambi
Gambar 9 dan 10. Pembelajaran fisika di MAL Kota Jambi dengan menggunakan alat – alat praktikum fisika materi optik
Gambar 11. Bersama guru – guru dan kepala MAL Kota Jambi
Gambar 12. Penyerahan bantuan alat – alat praktikum fisika materi optik kepada kepala MAL Kota Jambi KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Pengetahuan dan pemahaman guru
matapelajaran fisika SMA dalam merancang dan menerapkan pembelaran
sains menggunakan eksperimen menjadi meningkat
2. Keterampilan guru matapelajaran fisika SMA dalam penggunaan alat – alat praktikum fisika meningkat terutama dalam KIT Optik SMA
3. Pengetahuan siswa tentang alat – alat praktikum fisika meningkat, yang
sebelumnya belum pernah diadakan pembelajaran menggunakan alat – alat laboratorium fisika
4. Siswa semakin aktif dikelas, sehingga suasana kelas sudah terlihat Student Centre
Saran
Mengingat besarnya manfaat kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, maka selanjutnya perlu:
1. Mengadakan pelatihan serupa pada KIT Fisika yang berbeda serta khalayak sasaran yang berbeda pula serta wilayah jangkauan SMA yang lebih luas.
2. Adanya kesinambungan dan monitoring program pasca kegiatan pengabdian ini sehingga guru dan siswa SMA benar-benar dapat mempraktekan penerapan pembelajaran sains menggunakan eksperimen laboratorium ini di sekolah secara berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, K., Harmi, H. 2011. Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung: Alfabeta.
Djamarah, Sy. B., Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Nasution, S. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Fisika Dasar I, 2006. Penuntun Praktikum Fisika Dasar I, FKIP Universitas Jambi
Tim Fisika Dasar II, 2006. Penuntun Praktikum Fisika Dasar II, FKIP Universitas Jambi
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara